SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
1
Percobaan VI
PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )
A. Tujuan
1. Mengukur tegangan listrik ac dan dc
2. Mengukur frekuensi dengan metode langsung
B. Dasar Teori
Cathoda Ray Oscilooscope (CRO) merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk
memperlihatkan bentuk gelomban listrik, mengukur tegangan listrik dc maupun ac, mengukur
frekuensi gelombang listrik, dan mengukur beda fase gelombang listrik. Berbeda dengan voltmeter
ac yang mengukur langsung tegangan efektif, tegangan listrik ac yang dapat diukur langsung
dengan CRO adalah tegangan puncak-kepuncak dan tegangan maksimum. CRO tidak dapat
digunakan untuk mengukur arus listrik secara langsung. Secara tidak langsung pengukuran arus
listrik dilakukan dengan mengukur tegangan, kemudian membaginya dengan hambatan yang ujung-
ujungnya diukur tegangannya tadi. Secara umum CRO dapat diklasifikasikan menjadi CRO satu
masukan (single channel) yang dapat digunakan untuk mengukur satu gelombang listrik saja, CRO
dua masukan (dual channel) yang dapat digunakan untuk mengukur dua gelombang listrik
sekaligus, dan CRO dua sumber bedil electron (dual beam) yang dapat digunakan untuk mengukur
lebih dari dua gelombang listrik sekaligus. Contoh CRO dapat dilihat pada gambar 6.1.
Gambar 6.1. Contoh CRO
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
2
Bagian terpenting dari CRO adalah apa yang disebut Cathode Ray Tube (CRT), yang terbuat
dari bahan kaca. Isi dari CRT secara umum dapat digambarkan seperti gambar 6.2.
F A G1 G2 G3 A LV LH L
Keterangan :
F = filamen G1 = grid (kisi) 1 G3 = grid (kisi) 3 LV = lempeng vertikal L = layar
K = katoda G2 = grid (kisi) 2 A = anoda LH = lempeng horizontal
Gambar 6.2. Bagan isi CRT
F adalah filamen yang berfungsi untuk memanaskan kathoda K. Akibat pemanasan ini maka
kathoda K akan melepaskan elektron-elektron. Karena adanya anoda A, maka elektron-elektron
yang lepas tersebut akan dipercepat menuju anoda A. Setelah melewati anoda A, elektron-elektron
tersebut akan mengalami gerak lurus beraturan sampai menumbuk layar L. Oleh karena layar L
dilapis dengan zat pendar cahaya, maka ketika elektron-elektron tersebut menumbuk layar, pada
layar terjadi bintik cahaya.
G1 adalah grid (kisi) yang diberi tegangan negatif terhadap kathoda K, berfungsi untuk
mengatur intensitas elektron-elektron tersebut (yang ditunjukkan intensitas bintik cahaya pada
layar). G2 dan G3 adalah grid (kisi) yang diberi tegangan positif terhadap kahoda K, berfungsi untuk
memfokuskan elektron-elektron (bintik cahaya pada layar).
LV adalah lempeng kapasitor yang digunakan untuk menarik/menyimpangkan elektron-
elektron tersebut ke atas dan ke bawah (arah vertikal). Jika lempeng atas diberi tegangan positif
sedangkan lempeng bawah diberi tegangan negatif, maka elektron-elektron disimpangkan ke atas.
Sebaliknya jika lempeng atas diberi tegangan negatif sedangkan lempeng bawah diberi tegangan
positif, maka elektron-elektron disimpangkan ke bawah. Jika lempeng atas dan bawah berganti-ganti
diberi tegangan positif, negatif, positif, negatif dan seterusnya atau kedua lempeng dihubungkan
dengan tegangan bolak-balik, maka elektron-elektron akan bergerak ke atas, ke bawah, ke atas, ke
bawah dan seterusnya. Jika gerakan ke atas dan ke bawah ini berlangsung sangat cepat, maka akan
nampak sebagai garis lurus vertikal pada layar. Panjang garis ini sebanding dengan besarnya
tegangan bolak-balik (ac) yang dihubungkan pada kedua lempeng tersebut.
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
3
Gerakan elektron-elektron ke atas dan ke bawah tersebut dapat dipadu dengan gerakan ke
kiri dan ke kanan dengan cara memasukkan tegangan gigi gergaji (TGG) pada lempeng horizontal
LH, sehingga pada layar tampak bentuk gelombang listrik dari tegangan yang dipasang pada LV,
misalnya bentuk sinusoida. TGG ini juga disebut tegangan alas waktu (time base) karena selain
untuk menarik gerakan vertikal ke arah horizontal, juga berfungsi sebagai pengatur agar gelombang
pada layar menjadi stabil. Caranya adalah dengan mengatur agar frekuensi gelombang TGG
sebanding (merupakan kelipatan bilangan bulat) dengan frekuensi tegangan yang diukur (tegangan
pada LV) dan membuat agar saat awal naiknya tegangan LV bersamaan dengan saat awal naiknya
TGG. Proses ini sering disebut sebagai synchronisasi.
Synchronisasi dapat dilakkan secara internal maupun eksternal. Synchronisasi internal
adalah synchronisasi yang dikerjakan oleh rangkaian yang ada dalam CRO itu sendiri. Sedangkan
synchronisasi eksternal adalah synchronisasi yang dilakukan dengan mengunakan tegangan dari luar
CRO, artinya TGG yang ada dalam CRO diputus sambungannya terhadap LH, dan sebagai gantinya
gelombang eksternal (dari luar CRO) dimasukkan pada LH untuk menggantikan fungsi TGG.
Prinsip synchronisasi luar ini sering digunakan untuk mengukur beda fase dan frekuensi dengan
metode Lissajous. Untuk synchronisasi internal kebanyakan dilakukan dengan cara pemicuan
(trigering) artinya TGG dipicu oleh sebagian sinyal dari LV. Dengan cara ini dapat diatur saat awal
gelombang pada layar.
Oleh karena untuk mempercepat dan menyimpangkan elektron-elektron pada LV dan LH
perlu tegangan yang tinggi, maka untuk mengatasi ini dalam CRO dilengkapi dengan rangkaian
amplifier.
Untuk dapat menggunakan CRO, maka perlu mengenal tombol-tombol yang ada pada panel
CRO. Tombol-tombol yang penting antara lain :
Beberapa tombol yang penting antar lain:
1. Power : Untuk menghidupkan dan mematikan CRO
2. Intensity : Untuk mengatur intensitas berkas cahaya (elektron) pada layar. Sebaiknya
dijaga agar tidak pada kedudukan maksimum.
3. Focus : Untuk mengatur ketajaman gambar pada layar.
4. Position : Untuk mengatur kedudukan gambar secara vertikal.
5. . Position : Untuk mengatur posisi horisontal gambar (gelombang).
6. Input : Terminal untuk menghubungkan sinyal input (yang akan diukur) dengan
CRO. Untuk CRO dual channel ada 2 terminal input yakni CH1(X) INPUT
dan CH2 (Y) INPUT. Pada umumnya hubungan terminal ini dengan sinyal
yang akan diukur menggunakan peraba (probe).
7. AC-GND-DC : Selektor untuk mengatur sambungan input sinyal listrik yang akan diukur.
Pada posisi AC komponen dc dari sinyal input diblokir oleh kapasitor dalam
CRO sehingga sinyal yan terukur adalah ac murni. Pada posisi GND
termnal nput diputus dan amplifier dibumikan. Akibatnya sinyal input tidak
dapat masuk CRO. Pada posisi DC terminal input dihubungkan langsung
dengan amplifier sehingga semua komponen sinal input diperkuat dan
ditampilkan. Artinya sinyal yang terlihat pada CRO adalah komponen dc
dan ac.
8. : Terminal untuk hubungan dengan bumi (ground)
9. Mode : Selektor untuk mengatur tampilan sinyal input. Pada posisi CH1 sinyal
input pada channel 1 ditampilkan. Pada posisi CH2 sinyal input pada
channel 2 ditampilkan. Pada posisi DUAL sinyal input pada CH1 dan CH2
ditampilkan bersama. Pada posisi ADD sinyal input pada CH1 dan CH2
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
4
dijumlahkan secara aljabar (interferensi 2 gelombang searah). Pada poisi X-
Y sinyal input pada CH1 dan CH2 dipadukan secara tegaklurus (interferensi
2 gelombang tegaklurus).
10. Volt/div : Selektor untuk mengatur harga tegangan tiap pembagian skala (division)
pada panel.
11. Variable : Untuk mengatur harga tegangan/waktu tiap pembagian skala (division)
secara halus. Pada saat pengukuran tegangan/periode, tombol harus pada
posisi maksimum (kalibrasi).
12. Time/div : Untuk mengatur waktu sapu tiap pembagian skala (division). Kegunaan
langsung adalah untuk mengukur periode gelombang yang diselidiki.
13. Synchron : Untuk mengatur supaya pada layar diperoleh gambar yang tidak bergerak.
14. Slope : Untuk mengatur saat trigger dilakukan, yaitu pada waktu sinyal naik (+)
atau turun (-).
C. Alat dan Bahan
1. CRO dan multimeter
2. AFG dan sumber tegangan dc
D. Prosedur
a. Pengukuran Tegangan ac
1. Susun rangkaian seperti gambar 6.3.
CRO AFG Multimeter
Gambar 6.3. Rangkaian Percobaan
2. Amati bentuk gelombang output AFG pada CRO.
3. Ukur tegangan puncak-kepuncak (Vpp) dari output AFG dengan CRO. Rumus untuk
menentukan besarnya tegangan adalah :
Vpp = Σ div pp x volt/div x probe attenuator
4. Amati skala tegangan efektif yang terbaca pada multimeter pada posisi voltmeter ac. Ukur
tegangan efektif dari output AFG
5. Ulangi langkah 2 s.d. 3 untuk output AFG yang berbeda bentuk dan besarnya.
6. Bandingkan hasil pengukuran dengan CRO dan multimeter.
b. Pengukuran tegangan dc
Cara seperti pada pengukuran tegangan ac, hanya mula-mula selektor AC-GND-DC mula-
mula ditaruh pada posisi GND, kemudian diubah ke posisi dc. Maka akan ada perubahan
posisi gambar (kenaikan/penurunan). Tegangan yang terukur adalah :
Vdc = Σ div kenaikan/penurunan x volt/div x probe attenuator
INPUT Y
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
5
b. Pengukuran frekuensi gelombang listrik secara langsung
1. Susun rangkaian percobaan seperti gambar 6.3, tetapi multimeter tidak dipasang.
2. Atur sinyal output AFG pada frekuensi tertentu, dan catat besarnya.
3. Amati sinyal tersebut pada CRO. Tentukan periode gelombang dengan rumus :
T = Σ div 1 periode x timet/div
4. Tentukan frekuensi gelombang dengan rumus : f = 1/T
5. Bandingkan hasil pengukuran langkah 2 dan langkah 3 s.d. 4.
E. Tabel Data
Pengukuran Tegangan ac
Pengukuran dengan CRO Pengukuran dengan multitesterBentuk Gelombang
Vpp (volt) Vefektif (volt) Vefektif (volt)
Pengukuran Tegangan dc
Pengukuran dengan CRO
V (volt)
Pengukuran dengan multitester
V (volt)
Pengukuran Frekuensi
Pembacaan frekuensi pada AFG
f ( Hz)
Pengukuran frekuensi dengan
CRO
T (s) f (Hz)
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
6

More Related Content

What's hot

3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan teganganSimon Patabang
 
Rumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikRumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikFitri Immawati
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dcSimon Patabang
 
Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cRidwan Satria
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Nurfaizatul Jannah
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrikSimon Patabang
 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Ajir Aja
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezonrezon arif
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2heri santosa
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorPresentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorRodnovry Joshua L. Tobing
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searahSimon Patabang
 

What's hot (20)

3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan tegangan
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Fsk!!
 
Rumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balikRumus arus bolak balik
Rumus arus bolak balik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika
 
2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc2 pemanfaatan energi arus dc
2 pemanfaatan energi arus dc
 
Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter c
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
Analisis Pengisian dan Pengosongan Kapasitor pada Rangkaian RC dengan Menggun...
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik
 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
Tegangan dan Arus AC
Tegangan dan Arus ACTegangan dan Arus AC
Tegangan dan Arus AC
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2
 
Kd 3. 15 thyristor
Kd 3. 15  thyristorKd 3. 15  thyristor
Kd 3. 15 thyristor
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorPresentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
 

Viewers also liked

Teknologi 34
Teknologi 34Teknologi 34
Teknologi 34Dewa Judi
 
Cara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilah
Cara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilahCara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilah
Cara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilahRatu Rafilah
 
Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)
Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)
Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)Michelle Mischier
 
Funding for educational technology
Funding for educational technologyFunding for educational technology
Funding for educational technologychelseachandler
 
@dsync Interactive - Credentials
@dsync Interactive - Credentials@dsync Interactive - Credentials
@dsync Interactive - Credentialsadsync
 
Ct history and_technology
Ct history and_technologyCt history and_technology
Ct history and_technologySamir Kamil
 
Fruit group by Donavin
Fruit group by DonavinFruit group by Donavin
Fruit group by DonavinDonavin Vega
 
Apresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power Point
Apresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power PointApresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power Point
Apresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power PointJorge Ribeiro
 
Take a closer look at your food, Yum Yum Yum-Veganism
Take a closer look at your food, Yum Yum Yum-VeganismTake a closer look at your food, Yum Yum Yum-Veganism
Take a closer look at your food, Yum Yum Yum-VeganismThe Great Healers
 
FICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO I
FICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO IFICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO I
FICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO IAngela Albán de Chang
 
Bossa nova | Kratz da Abyara
Bossa nova | Kratz da AbyaraBossa nova | Kratz da Abyara
Bossa nova | Kratz da AbyaraKratz Abyara
 
Invertir con historia
Invertir con historiaInvertir con historia
Invertir con historiaGOLatinos
 
Tics ambientes de aprendizaje diccionario
Tics ambientes de aprendizaje diccionarioTics ambientes de aprendizaje diccionario
Tics ambientes de aprendizaje diccionarioPAO_93UYAZAN
 

Viewers also liked (20)

Teknologi 34
Teknologi 34Teknologi 34
Teknologi 34
 
00341
0034100341
00341
 
Crowd funding
Crowd fundingCrowd funding
Crowd funding
 
Wvdial
WvdialWvdial
Wvdial
 
Cara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilah
Cara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilahCara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilah
Cara penyediaan rumpai laut ungu ratu rafilah
 
Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)
Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)
Creating a Powerful Personal BRAND - outline (1) (1)
 
Funding for educational technology
Funding for educational technologyFunding for educational technology
Funding for educational technology
 
@dsync Interactive - Credentials
@dsync Interactive - Credentials@dsync Interactive - Credentials
@dsync Interactive - Credentials
 
Ct history and_technology
Ct history and_technologyCt history and_technology
Ct history and_technology
 
Dr. Hayombe Peter CV
Dr. Hayombe Peter CVDr. Hayombe Peter CV
Dr. Hayombe Peter CV
 
Tense construction
Tense constructionTense construction
Tense construction
 
Speeches
SpeechesSpeeches
Speeches
 
Boletin 2010
Boletin 2010Boletin 2010
Boletin 2010
 
Fruit group by Donavin
Fruit group by DonavinFruit group by Donavin
Fruit group by Donavin
 
Apresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power Point
Apresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power PointApresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power Point
Apresentação Jorge Luiz Ribeiro em Power Point
 
Take a closer look at your food, Yum Yum Yum-Veganism
Take a closer look at your food, Yum Yum Yum-VeganismTake a closer look at your food, Yum Yum Yum-Veganism
Take a closer look at your food, Yum Yum Yum-Veganism
 
FICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO I
FICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO IFICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO I
FICHA PLANIFICACIÓN DE ACTIVIDADES CICLO I
 
Bossa nova | Kratz da Abyara
Bossa nova | Kratz da AbyaraBossa nova | Kratz da Abyara
Bossa nova | Kratz da Abyara
 
Invertir con historia
Invertir con historiaInvertir con historia
Invertir con historia
 
Tics ambientes de aprendizaje diccionario
Tics ambientes de aprendizaje diccionarioTics ambientes de aprendizaje diccionario
Tics ambientes de aprendizaje diccionario
 

Similar to CRO_ANALISIS

Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLydia Nurkumalawati
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhWahyu Pratama
 
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Imam Hidayat
 
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Zaharah Harun
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan ElektronikIPA 2014
 
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangDedi Riwanto
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Mujib Akhmad
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analogNur Aoliya
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalSiti Suryanah
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaAgus Subowo
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
 

Similar to CRO_ANALISIS (20)

Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskop
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
 
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombang
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Elektronika analog 1
Elektronika analog 1Elektronika analog 1
Elektronika analog 1
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 

CRO_ANALISIS

  • 1. ____________________________________________ Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik 1 Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO ) A. Tujuan 1. Mengukur tegangan listrik ac dan dc 2. Mengukur frekuensi dengan metode langsung B. Dasar Teori Cathoda Ray Oscilooscope (CRO) merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk memperlihatkan bentuk gelomban listrik, mengukur tegangan listrik dc maupun ac, mengukur frekuensi gelombang listrik, dan mengukur beda fase gelombang listrik. Berbeda dengan voltmeter ac yang mengukur langsung tegangan efektif, tegangan listrik ac yang dapat diukur langsung dengan CRO adalah tegangan puncak-kepuncak dan tegangan maksimum. CRO tidak dapat digunakan untuk mengukur arus listrik secara langsung. Secara tidak langsung pengukuran arus listrik dilakukan dengan mengukur tegangan, kemudian membaginya dengan hambatan yang ujung- ujungnya diukur tegangannya tadi. Secara umum CRO dapat diklasifikasikan menjadi CRO satu masukan (single channel) yang dapat digunakan untuk mengukur satu gelombang listrik saja, CRO dua masukan (dual channel) yang dapat digunakan untuk mengukur dua gelombang listrik sekaligus, dan CRO dua sumber bedil electron (dual beam) yang dapat digunakan untuk mengukur lebih dari dua gelombang listrik sekaligus. Contoh CRO dapat dilihat pada gambar 6.1. Gambar 6.1. Contoh CRO
  • 2. ____________________________________________ Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik 2 Bagian terpenting dari CRO adalah apa yang disebut Cathode Ray Tube (CRT), yang terbuat dari bahan kaca. Isi dari CRT secara umum dapat digambarkan seperti gambar 6.2. F A G1 G2 G3 A LV LH L Keterangan : F = filamen G1 = grid (kisi) 1 G3 = grid (kisi) 3 LV = lempeng vertikal L = layar K = katoda G2 = grid (kisi) 2 A = anoda LH = lempeng horizontal Gambar 6.2. Bagan isi CRT F adalah filamen yang berfungsi untuk memanaskan kathoda K. Akibat pemanasan ini maka kathoda K akan melepaskan elektron-elektron. Karena adanya anoda A, maka elektron-elektron yang lepas tersebut akan dipercepat menuju anoda A. Setelah melewati anoda A, elektron-elektron tersebut akan mengalami gerak lurus beraturan sampai menumbuk layar L. Oleh karena layar L dilapis dengan zat pendar cahaya, maka ketika elektron-elektron tersebut menumbuk layar, pada layar terjadi bintik cahaya. G1 adalah grid (kisi) yang diberi tegangan negatif terhadap kathoda K, berfungsi untuk mengatur intensitas elektron-elektron tersebut (yang ditunjukkan intensitas bintik cahaya pada layar). G2 dan G3 adalah grid (kisi) yang diberi tegangan positif terhadap kahoda K, berfungsi untuk memfokuskan elektron-elektron (bintik cahaya pada layar). LV adalah lempeng kapasitor yang digunakan untuk menarik/menyimpangkan elektron- elektron tersebut ke atas dan ke bawah (arah vertikal). Jika lempeng atas diberi tegangan positif sedangkan lempeng bawah diberi tegangan negatif, maka elektron-elektron disimpangkan ke atas. Sebaliknya jika lempeng atas diberi tegangan negatif sedangkan lempeng bawah diberi tegangan positif, maka elektron-elektron disimpangkan ke bawah. Jika lempeng atas dan bawah berganti-ganti diberi tegangan positif, negatif, positif, negatif dan seterusnya atau kedua lempeng dihubungkan dengan tegangan bolak-balik, maka elektron-elektron akan bergerak ke atas, ke bawah, ke atas, ke bawah dan seterusnya. Jika gerakan ke atas dan ke bawah ini berlangsung sangat cepat, maka akan nampak sebagai garis lurus vertikal pada layar. Panjang garis ini sebanding dengan besarnya tegangan bolak-balik (ac) yang dihubungkan pada kedua lempeng tersebut.
  • 3. ____________________________________________ Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik 3 Gerakan elektron-elektron ke atas dan ke bawah tersebut dapat dipadu dengan gerakan ke kiri dan ke kanan dengan cara memasukkan tegangan gigi gergaji (TGG) pada lempeng horizontal LH, sehingga pada layar tampak bentuk gelombang listrik dari tegangan yang dipasang pada LV, misalnya bentuk sinusoida. TGG ini juga disebut tegangan alas waktu (time base) karena selain untuk menarik gerakan vertikal ke arah horizontal, juga berfungsi sebagai pengatur agar gelombang pada layar menjadi stabil. Caranya adalah dengan mengatur agar frekuensi gelombang TGG sebanding (merupakan kelipatan bilangan bulat) dengan frekuensi tegangan yang diukur (tegangan pada LV) dan membuat agar saat awal naiknya tegangan LV bersamaan dengan saat awal naiknya TGG. Proses ini sering disebut sebagai synchronisasi. Synchronisasi dapat dilakkan secara internal maupun eksternal. Synchronisasi internal adalah synchronisasi yang dikerjakan oleh rangkaian yang ada dalam CRO itu sendiri. Sedangkan synchronisasi eksternal adalah synchronisasi yang dilakukan dengan mengunakan tegangan dari luar CRO, artinya TGG yang ada dalam CRO diputus sambungannya terhadap LH, dan sebagai gantinya gelombang eksternal (dari luar CRO) dimasukkan pada LH untuk menggantikan fungsi TGG. Prinsip synchronisasi luar ini sering digunakan untuk mengukur beda fase dan frekuensi dengan metode Lissajous. Untuk synchronisasi internal kebanyakan dilakukan dengan cara pemicuan (trigering) artinya TGG dipicu oleh sebagian sinyal dari LV. Dengan cara ini dapat diatur saat awal gelombang pada layar. Oleh karena untuk mempercepat dan menyimpangkan elektron-elektron pada LV dan LH perlu tegangan yang tinggi, maka untuk mengatasi ini dalam CRO dilengkapi dengan rangkaian amplifier. Untuk dapat menggunakan CRO, maka perlu mengenal tombol-tombol yang ada pada panel CRO. Tombol-tombol yang penting antara lain : Beberapa tombol yang penting antar lain: 1. Power : Untuk menghidupkan dan mematikan CRO 2. Intensity : Untuk mengatur intensitas berkas cahaya (elektron) pada layar. Sebaiknya dijaga agar tidak pada kedudukan maksimum. 3. Focus : Untuk mengatur ketajaman gambar pada layar. 4. Position : Untuk mengatur kedudukan gambar secara vertikal. 5. . Position : Untuk mengatur posisi horisontal gambar (gelombang). 6. Input : Terminal untuk menghubungkan sinyal input (yang akan diukur) dengan CRO. Untuk CRO dual channel ada 2 terminal input yakni CH1(X) INPUT dan CH2 (Y) INPUT. Pada umumnya hubungan terminal ini dengan sinyal yang akan diukur menggunakan peraba (probe). 7. AC-GND-DC : Selektor untuk mengatur sambungan input sinyal listrik yang akan diukur. Pada posisi AC komponen dc dari sinyal input diblokir oleh kapasitor dalam CRO sehingga sinyal yan terukur adalah ac murni. Pada posisi GND termnal nput diputus dan amplifier dibumikan. Akibatnya sinyal input tidak dapat masuk CRO. Pada posisi DC terminal input dihubungkan langsung dengan amplifier sehingga semua komponen sinal input diperkuat dan ditampilkan. Artinya sinyal yang terlihat pada CRO adalah komponen dc dan ac. 8. : Terminal untuk hubungan dengan bumi (ground) 9. Mode : Selektor untuk mengatur tampilan sinyal input. Pada posisi CH1 sinyal input pada channel 1 ditampilkan. Pada posisi CH2 sinyal input pada channel 2 ditampilkan. Pada posisi DUAL sinyal input pada CH1 dan CH2 ditampilkan bersama. Pada posisi ADD sinyal input pada CH1 dan CH2
  • 4. ____________________________________________ Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik 4 dijumlahkan secara aljabar (interferensi 2 gelombang searah). Pada poisi X- Y sinyal input pada CH1 dan CH2 dipadukan secara tegaklurus (interferensi 2 gelombang tegaklurus). 10. Volt/div : Selektor untuk mengatur harga tegangan tiap pembagian skala (division) pada panel. 11. Variable : Untuk mengatur harga tegangan/waktu tiap pembagian skala (division) secara halus. Pada saat pengukuran tegangan/periode, tombol harus pada posisi maksimum (kalibrasi). 12. Time/div : Untuk mengatur waktu sapu tiap pembagian skala (division). Kegunaan langsung adalah untuk mengukur periode gelombang yang diselidiki. 13. Synchron : Untuk mengatur supaya pada layar diperoleh gambar yang tidak bergerak. 14. Slope : Untuk mengatur saat trigger dilakukan, yaitu pada waktu sinyal naik (+) atau turun (-). C. Alat dan Bahan 1. CRO dan multimeter 2. AFG dan sumber tegangan dc D. Prosedur a. Pengukuran Tegangan ac 1. Susun rangkaian seperti gambar 6.3. CRO AFG Multimeter Gambar 6.3. Rangkaian Percobaan 2. Amati bentuk gelombang output AFG pada CRO. 3. Ukur tegangan puncak-kepuncak (Vpp) dari output AFG dengan CRO. Rumus untuk menentukan besarnya tegangan adalah : Vpp = Σ div pp x volt/div x probe attenuator 4. Amati skala tegangan efektif yang terbaca pada multimeter pada posisi voltmeter ac. Ukur tegangan efektif dari output AFG 5. Ulangi langkah 2 s.d. 3 untuk output AFG yang berbeda bentuk dan besarnya. 6. Bandingkan hasil pengukuran dengan CRO dan multimeter. b. Pengukuran tegangan dc Cara seperti pada pengukuran tegangan ac, hanya mula-mula selektor AC-GND-DC mula- mula ditaruh pada posisi GND, kemudian diubah ke posisi dc. Maka akan ada perubahan posisi gambar (kenaikan/penurunan). Tegangan yang terukur adalah : Vdc = Σ div kenaikan/penurunan x volt/div x probe attenuator INPUT Y
  • 5. ____________________________________________ Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik 5 b. Pengukuran frekuensi gelombang listrik secara langsung 1. Susun rangkaian percobaan seperti gambar 6.3, tetapi multimeter tidak dipasang. 2. Atur sinyal output AFG pada frekuensi tertentu, dan catat besarnya. 3. Amati sinyal tersebut pada CRO. Tentukan periode gelombang dengan rumus : T = Σ div 1 periode x timet/div 4. Tentukan frekuensi gelombang dengan rumus : f = 1/T 5. Bandingkan hasil pengukuran langkah 2 dan langkah 3 s.d. 4. E. Tabel Data Pengukuran Tegangan ac Pengukuran dengan CRO Pengukuran dengan multitesterBentuk Gelombang Vpp (volt) Vefektif (volt) Vefektif (volt) Pengukuran Tegangan dc Pengukuran dengan CRO V (volt) Pengukuran dengan multitester V (volt) Pengukuran Frekuensi Pembacaan frekuensi pada AFG f ( Hz) Pengukuran frekuensi dengan CRO T (s) f (Hz)