Remaja mengalami masa pertumbuhan fisik dan mental yang cepat. Banyak faktor seperti lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga yang dapat memengaruhi perkembangan remaja dan menimbulkan berbagai masalah pribadi dan sosial. Guru berperan penting dalam membimbing dan mendukung remaja menghadapi tantangan tersebut.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
PERAN GURU
1. REKAYASA IDE
PERAN GURU DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN REMAJA
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta
Didik
Dosen pengampu : Dra. Zuraida Lubis, M.Pd
DISUSUN
OLEH:
Nama Mahasiswa : Linda Rosita
Nim : 4173131020
Kelas : Kimia Dik B 2017
Jurusan : Kimia
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar
RINGKASAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang masalah.......................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................................1
3. Tujuan..................................................................................................................1
3. Manfaat ..............................................................................................................2
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM
1. Kerangka pemikiran ...........................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN
1. Populasi dan sampel............................................................................................4
2. Metode pengumpulan data..................................................................................4
3. Langkah penelitian...............................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
1. Pembahasan .......................................................................................................5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan .........................................................................................................10
2. Saran ...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................11
BIODATA.................................................................................................................12
3. RINGKASAN
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu,
membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Hal
inilah yang membawa psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam
kelompok tersendiri, Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu
didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh
pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat
Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and
stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas
diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status
identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity
achieved. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja.
Dengan banyaknya fakta yang terjadi dikehidupan masyarakat saat ini tentang adanya trauma
perlakuan masa kecil yang tidak sesuai akan bardampak pada perkembangan psikologi remaja
tersebut. Bukan saja karena adanya trauma masa kecil yang mempengaruhi kehidupan remaja tetapi
adanya berbagai permasalahan yaitu :
1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah,
sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja,
seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip
yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh
orangtua.
Dengan banyaknya masalah yang dihadapi para siswa dan remaja sebaiknyaGuru dalam
menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didiknya,
tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang
yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga
dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, memberikan bimbingan atau memberikan
konseling kepada peserta didiknya, memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik, menciptakan
iklim belajar yang kondusif, berinteraksi secara bijak dengan peserta didiknya, agar para siswa dan
remaja merasa nyaman dan tidak tertekan.
Faktor-faktor penyebab terjadinya masalah remaja :
Faktor dari lingkungan sekolah yaitu :
1. Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai
2. Kuantitas dan kualitas tenaga guru yang tidak memadai
3. Kualitas dan kuantitas tenaga non guru yang tidak memadai
4. Kesejahteraan guru yang tidak memadai
5. Kurikilum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang
6. Lokasi sekolah di daerah rawan, dan lain sebagainya.
4. Faktor dari lingkungan masyarakat yaitu :
1. Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malambahkan sampai dini hari
2. Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya
3. Pengangguran
4. Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
5. Wanita tuna susila (wts)
6. Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan
kekerasan
7. Perumahan kumuh dan padat
8. Pencemaran lingkungan
Faktor dari lingkungan keluarga yaitu :
1. Hubungan buruk atau dingin antara ayah dan ibuTerdapatnya gangguan fisik atau
2. mental dalam keluarga
3. Cara pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orangtua atau oleh kakek/nenek
4. Sikap orangtua yang dingin dan acuh tak acuh terhadap anak
5. Sikap orangtua yang kasar dan keras kepada anak
6. Campur tangan atau perhatian yang berlebih dari orangtua terhadap anak
7. Orang tua yang jarang di rumah atau terdapatnya isteri lain
8. Sikap atau kontrol yang tidak konsisiten, kontrol yang tidak cukup
9. Kurang stimuli kongnitif atau social
10. menjadi anak angkat, dirawat di rumah sakit, kehilangan orang tua,
11. Kelalaian orangtua dalam mendidik anak (memberikan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai
agama).
12. Sikap perilaku orangtua yang buruk terhadap anak.
13. Kehidupan ekonomi keluarga yang morat marit (miskin/fakir).
14. Kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok.
15. Perceraian orangtua.Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol.
16. Kurang dapat memanfaatkan waktu luang.
17. Pergaulan negatif (teman bergaul yang sikap dan perilakunya kurang memperhatikan nilai-nilai
moral)
Karakteristik dari Permasalahan Pada Remaja
Karakteristik yang menimbulkan masalah pada remaja yaitu :.
1. Ketidakstabilan emosi.
2. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
3. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua
4. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan
orang tua.
5. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
6. Senang bereksperimentasi.
7. Senang bereksplorasi.
8. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
9. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
5. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kita saya bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini, tak lupa pula shalawat
bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi besar kita
Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita menjadi salah
satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Saya menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan
sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, saya
ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Ibu
Dra. Zuraida Lubis, M.Pd yang telah membimbing saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
ini, dengan selesainya makalah ini saya berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa
saya telah menuangkan ide mengeni peran guru dalam membantu perkembangan remaja.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat. Amin.
Medan, 9 November 2017
Linda Rosita
6. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Selama rentang kehidupan manusia, telah banyak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase
perkembangan manusia tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi pusat
perhatian adalah masa remaja. Para orang tua, pendidik dan para tenaga profesional lainnya
mencoba untuk menerangkan dan melakukan pendekatan yang efektif untuk menangani para
remaja ini.
Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai
penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori
perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku
sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan.
Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan remaja tidak
selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses
perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi,
harapan dan nilai-nilai yang dianut.
Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun
sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam
lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila
perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan
melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku remaja, seperti terjadinya stagnasi
(kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi, sosial atau penyimpangan perilaku.
Untuk sangat dibutuhkan peran guru untuk dapat menjaga terjadinya keseimbangan dan
keserasian dalam perkembangan intelektual, emosional dan sosial.
Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan
banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada
masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba
tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode
ini pun dinilai sangat penting.
1.2. Rumusan Masalah
Apa saja masalah perkembangan yang dialami remaja?
Apa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah perkembangan tersebut?
Bagaimana peran guru dalam membantu mengatasi masalah perkembangan yang terjadi
pada remaja ?
1.3. Tujuan Penelitian
Mengetahui masalah perkembangan yang dialami remaja?
Mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya masalah perkembangan tersebut?
Mengetahui peran guru dalam membantu mengatasi masalah perkembangan yang terjadi
pada remaja ?
7. 1.4. Manfaat Penelitian
Untuk menambah pengetahuan dan cara berfikir penulis dalam bidang penelitian
Sebagai pengetahuan dan wawasan baru bagi guru pembimbing dalam meningkatkan
profesionalitasnya sehingga, bila guru menemukan kasus seperti ini dengan mudah
mengatasinya.
Bagi siswa yang mengalami masalah dalam perkembangan, akan dapat keluar dari
masalahnya.
8. BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM
Remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa pubertas dimana perkembangan fisik
dan mental berkembang secara pesat. Masa remaja awal dari proses menuju kedewasaan.
Pada masa inilah individu sering mengalami pergejolakan dalam dirinya. Emosi yang tak terkontrol
(labil) merupakan ciri khas dalam proses perkembangan remaja. Orang tua, lingkungan, dan guru
merupakan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan mental para remaja.
Tidak semua individu bisa melalui masa remaja dengan hal positif dan berkem-
bang menjadi orang dewasa yang berpikiran matang, cerdas, dan kritis. Sebagian remaja justru
terjebak dalam hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, kekerasan, dan lain sebagainya.
Di zaman globalisasi seperti saat ini, kenakalan remaja ataupun masalah sosial yang melibatkan
remaja merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagikita. Seringkali kita mendengar berita-berita
mengenai kenakalan dan kekerasan yang terjadi pada remaja. Salah satunya seperti kasus penusukan
seorang siswa SMA berusia 16 tahun oleh teman sekelasnya yang dipicu oleh hal sepele
yaitu berebut bangku. Ironis memang, apalagi kejadian ini terjadi ketika jam pelajaran sedang
berlangsung di kelas dan disaksikkan oleh guru dan teman sekelasnya. Dari kasus tersebut tergambar
jelas bahwa remaja merupakan individu yang sangat emosional dan tidak ragu untuk meluapkan
emosinya dalam bentuk hal-hal negatif. Peranan orang tua, sguru, dan masyarakat sangat dibutuhkan
untuk menghindarkan remaja dari hal-hal negatif serta membimbing,
mengarahkan, dan mengawasi perkembangan remaja terutama perkembangan psikis atau mental para
remaja.
Penelitian tentang peran guru dalam membantu perkembangan remaja ini dilakukan untuk
mengetahui apa-apa saja peran/usaha/upaya guru untuk membantu mengatasi masalah perkembangan
remaja pada masa sekarang.
Proses penelitian ini dilakukan dengan cara menampung informasi dari beberapa sumber yakni
intenet dan buku yang membahas tentang peran guru dalam membantu perkembangan remaja masa
ini dan kedepannya.
Hal yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah apa-apa saja itu peran guru dalam membantu
perkembangan remaja yang memiliki masalah dalam proses perkembangan dirinya.
Hasil penelitian ini diperoleh untuk bisa dipakai sebagai gambaran bagi calon guru saat ini untuk
masa depan kelak jika sudah menjadi seorang guru dalam hal membantu menhatasi masalah
perkembangan remaja di masa yang akan datang.
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja SMA kelas 2 berjenis kelamin laki-laki yang
berada dilingkungan rumah saya. Assesment data dilakukan sendiri oleh peneliti untuk mengetahui
masalah yang terjadi pada perkembangan remaja tersebut secara langsung.
9. BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak remaja yang berada di lingkungan
sekitar rumah yang berjumlah 7 orang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 1 orang dari
keseluruhan populasi, berdasarkan metode non probability sampling, yaitu penarikan
sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas yaitu bahwa tidak
semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian (Sarwono
2008:120).
1.2. Metode Pengumpulan Data
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama (key instrument),
seperti dikemukakan Faisal bahwa ” dalam penelitian naturalistik peneliti sendirilah
menjadi instrumen utama yang terjun ke lapangan serta berusaha mengumpulkan
informasi.”
Hakikat peneliti sebagai insrtumen kunci diaplikasikan dalam penggunaan teknik
pengumpulan data kualitatif, yang terdiri dari: observasi dan dokumen (catatan atau arsip).
Secara keseluruhan, peneliti sendiri terjun ke lapangan sebagai instrumen utama, dalam
penelitian ini. Sebagai insrtumen utama dalam penelitian ini maka peneliti sendiri yang
menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi yaitu data atau informasi yang
diperlukan juga dikumpulkan dengan observasi. Dilakukan melalui pengamatan langsung
pada tempat penelitian, baik secara terbuka maupun tersembunyi. Dari hasil pengamatan
dibuat catatan lapangan yang harus disusun setelah observasi, maupun mengadakan
hubungan dengan subjek yang diteliti.
1.3.Langkah Penelitan
1. Mencari remja yang memiliki masalah pada perkembangan dirinya.
2. Meminta izin kepada yang bersangkutan untuk diamati dan diobservasi langsung
masalah perkembangannya.
3. Mencatat apa saja masalah yang terjadi pada dirinya.
4. Membuat laporan.
10. BAB IV
PEMBAHASAN
A. Masalah remaja
Proses perkembangan perilaku dan pribadi individu dipengaruhi oleh tiga faktor dominan,
yaitu faktor bawaan (heredity), kematangan (maturation), dan lingkungan
(environment). Ketiga faktor tersebut mungkin dapat menguntungkan atau menghambat atau
membatasi laju proses pekembangan tersebut. Perkembangan masa remaja bergantung atas
variasi salah satu atau beberapa ketiga faktor tersebut. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan fisik dan psikomotorik, misalnya
perkembangan ukuran tinggi dan berat badan yang kurang proporsional dapat membuat ekses
psikologis, perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan gejala-gejala
emosional, dan matangnya organ-organ reproduksi.
2. Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif, misalnya
terjadi ketidakselarasan antara keinginan atau minat seseorang dengan bakat khusus, sering
membawa kesulitan dalam memilih program, sehingga banyak kegagalan studi yang mungkin
bersumber pada pilihan yang kurang tepat.
3. Masalah yang timbul bertalian dengan pekembangan perilaku sosial, moralitas dan
keagamaan, misalnya keterikatan hidup dengan gang yang tidak terbimbing mudah
menimbulkan kenakalan remaja, konflik dengan orang tua, dan melakukan perbuatan yang
justru bertentangan dengan norma masyarakat dan agama.
4. Masalah yang timbul bertalian dengan perilaku afektif, konatif dan kepribadian, misalnya
mudah digerakan untuk melampiaskan ketegangan instutif emosionalnya meskipun ia tidak
tahu maksudnya, ketidakmampuan menegakan kata hatinya membawa akibat sukar
terintegrasi dan sintesis fungsi-fungsi psikofisiknya.
Adapun masalah yang dialami remaja saat ini yaitu :
1. Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan
akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan
mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal
yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain
ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang
percaya diri.
Levine & Smolak menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan
pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan
paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami
ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya. Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya
dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga
diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptive. Lebih lanjut, ketidakpuasan
akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti
anoreksia atau bulimia.
11. Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang
banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan
terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah
karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
2. Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan.
Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan
narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan
narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang
terjadi pada orang dewasa.
Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu
karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan
lingkungan, maupun untuk kompensasi.
Sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi,
kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian
dan perpisahan orang tua.
Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan
sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka
pendek dan kepuasan hedonis, dll.
Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang
memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk,
dll.
Cinta dan Hubungan Heteroseksual
Permasalahan Seksual
Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson menurutnya kebanyakan remaja melakukan
perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku
berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan
narkoba.
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi
hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang,
pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman
sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah
kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur.
Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan
penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.Beberapa remaja juga
mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap
orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
3. Permasalahan Perkelahian Sendiri Maupun Kelompok ( Tawuran )
Permasalahn yang satu ini sedang marak ahir-akhir ini yang menimpa para remaja sekolah.
Haln ini dapat saja di sebabkan oleh kondisi lingkungan pergaulan yang tidak baik, keadaan
keluarga yang tidak harmonis serta keadaan emosi yang tidak stabil sehingga menyebabkan
12. para remaja tidak berfikir panjang akan akibat yang akan ditimbulkan baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain dari sikapnya.
4. Permasalahan Pencurian, Penodongan Dan Perampokan
Masalah pencurian, penodongan, bahkan pembunuhan sedang marak terjadi dikalangan
remaja hal ini disebabkan banyak factor. Hal ini dapat terjadi pada remaja bahkan yang masih
duduk dibangku SMP disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua serta lingkungan sekitar
akan pergaulan remaja tersebut. Kita seolah tidak pernah mau tahu akan kehidupan remaja
saat ini yang semakin jauh dari nilai norma serta terkesn tidaknya adanya moral dalam diri
remaja tersebut sehingga baik orang tua maupun lingkungan harus ebih berperan aktif dalam
menanamkan nilai agama serta memperhatikan pergaulan akan remaja tersebut.
5. Permasalahan Kebut-Kebutan ( Geng Motor )
Masalah yang banyak meresahkan banyak orang ini sangat marak akhir-akhir, remaja yang
seharusnya menjadi penerus bagi bangsa malah menjadi seseorang yang meresahkan banyak
orang. Permasalahan ini banyak merugikan orang sehingga peran masyarakat serta orang tua
sngat diperlukan agar masalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin agar tidak
merugikan pihak manapun.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak
mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering
dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-
keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah
ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan
ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-
temannya maupun di lingkungan yang berbeda.
B. Peran guru dalam mengatasi masalah perkembangan remaja
Berkembang atau tidaknya peserta didik dalam pendidikan itu adalah tugas seorang
guru, bagaimana cara guru memperhatikan atau lebih tepatnya membimbing peserta didik dan
mengetahui sampai mana perkembangan peserta didik tersebut.
Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak
bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur
yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional,
dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim. Guru
memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru
yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru mempunyai
tanggung jawab uuntuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu
proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu
dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan
proses perkembangan siswa.
Sebagai seorang guru harus berperan serta dalam membimbing peserta didiknya.
Inilah yang dinamakan kompetensi pedagogik. Guru yang baik harus dapat mengarahkan
perilaku peserta didik apabila kurang benar. Guru tidak hanya bertugas menyampaikan materi
saja di dalam pendidikan terutama di sekolah. Namun guru juga harus mementingkan moral
para peserta didiknya. Kalau guru hanya mengedepankan prestasi dan pemahaman materi saja
kepada siswa tidak akan menjamin setiap siswa mempunyai kepribadian yang baik. Di sisi
lain belajar tidak hanya untuk pandai menuntut ilmu yang harus dikuasai oleh siswa, tetapi
belajar juga mendalami cara bermoral yang baik. Hal yang dapat dilakukan guru dalam
membimbing siswanya, dapat dilakukan dari kegiatan yang mudah dan sepele. Ketika siswa
13. dihadapakan dalam sebuah ujian atau mengerjakan suatu soal evaluasi, disini peran guru
adalah mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan soal. Tidak diharapkan sebagai
seorang guru hanya menerima jadi nilai yang dihasilkan oleh siswa tanpa memperhatikan
darimana siswa memperoleh jawaban tersebut. Apakah dari mencontek, tanya temannya atau
dari pikiran siswa sendiri. Dalam hal ini guru sangat berperan penting, jika nanti siswa terbiasa
dengan kebiasaan buruknya maka akan sulit membentuk kepribadian siswa yang baik.
Begitu pentinya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru
mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan
kompetensinya sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai
pengelola proses belajar mengajar
Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada:
1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.
3. Membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan
penyusuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai
penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan
keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus mampu menciptakan proses
belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa muntuk belajar aktif dan
dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan. (Slameto, 2002)
Peran seorang guru sangat penting dalam upaya perkembangan peserta didik, maka dari
itu akan dijelaskan beberapa peran penting seorang guru dalam upaya perkembangan peserta
didik hal-hal apa saja yang harus diketahui oleh seorang guru dalam upaya mengembangkan
peserta didik, peran guru dalam proses belajar mengajarupaya mengembangkan
perkembangan peserta didik, kriteria guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta
didik, komponen kinerja profesional gurudalam perkembangan peserta didik.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh guru dalam upaya perkembangan peserta didik :
Dalam perkembangan peserta didik, merumuskan apa-apa yang perlu diketahui oleh
guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Beberapa guru yang handal, sangatlah kharismatik,
sementara ada juga guru handal yang menyebalkan, ada banyak guru yang efektif yang
bersifat emosional, namun banyak pula yang sabar. Banyak guru efektif yang bersifat keras,
namun banyak pula yang bersifat lembut terhadap siswa. Jadi, para profesional dapat
memiliki sifat yang beragam meskipun mereka semua dianggap sebagai profesional yang
handal. Ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki guru yang diyakini dapat
mempercepat proses belajar mengajar dalam perkembangan peserta didik.
Guru yang efektif, harus memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar
para siswanya dengan baik dan mengetahui perkembangan peserta didiknya. Ketiga jenis
pengetahuan tersebut adalah :
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana mereka belajar dan berkembang dalam
konteks sosial.
2. Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan keterampilan yang berkaitan
dengan tujuan sosial pendidikan.
3. Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan siswa yang diajar,
sebagaimana yang diindikasikan dari hasil penilaian dan yang didukung oleh suasana
kelas yang produktif.
14. Peran guru dalam proses belajar mengajar upaya mengembangkan perkembangan peserta
didik :
1. Guru dalam proses belajar mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya untuk tidak hanya dapat mencapai
standar nilai akademik secara nasional, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan
keahlian yang penting untuk belajar selama hidup mereka.” (Elaine B. Johnson).
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis,
dan didaktris secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa
mengajar di sekolah berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu,
guru harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan.
Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa para siswa yang belajar pada
umumnya, memiliki taraf perkembangan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga
menuntut materi, metode, dan pendekatan yang berbeda antara satu siswa dengan siswa
lainnya. Demikian pula halnya dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang
harus mereka capai juga berbeda. Selain itu, aspek psikologis menunjuk pada kenyataan
bahwa proses belajar itu mengandung variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi
pembelajaran tidak sama. Cara belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik
adalah sebagai berikut :
Harus menaruh kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka
seperti perlakuan anak sendiri.
Tidak mengharapkan balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas
mengajar bermaksud untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Memberikan nasihat pada anak didik pada setiap kesempatan.
Mencegah anak didik dari suatu akhlak yang tidak baik.
Berbicara pada anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
dilakukan oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal.
Membuat perencanaan pembelajaran
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan antara lain, yaitu:
1. Memahami sikap dan tingkah laku remaja dan menghadapinya dengan penuh
kasih sayang dan kesabaran.
2. Memberikan perhatian yang cukup baik dalam segi material, emosional,
intelektual, dan sosial.
3. Memberikan kebebasan dan keteraturan serta secara bersamaan pengarahan
terhadap sikap, perasaan dan pendapat remaja.
4. Menciptakan suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis, intim, dan penuh
kehangatan bagi remaja.
5. Memberikan penghargaan yang layak terhadap pendapat dan prestasi yang baik.
6. Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi remaja.
7. Tidak mengharapkan remaja melakukan sesuatu yang ia tidak mampu atau orang
tua tidak melaksanakannya (panutan dan keteladanan).
15. BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu
pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta
penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan
remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling
menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua,
guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang
pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan
yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih
memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka.
Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang
yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan
kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi
masa dewasanya. Diharapkan guru lebih berperan dalam perkembangan remaja,
lebih memperhatikan perilaku remaja, serta tidak memberi penekanan terhadap
remaja.
5.2. Saran
Remaja merupakan tahap awal seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang dewasa
yang cerdas dan berpengetahuan luas. Oleh sebab itu, guru harus memperhatikan
setiap perkembangan yang dialami oleh peserta didik nya dari mulai perkembangan
fisik, emosi, motivasi, perasaan, intelektual, sosial dan bahasa. Agar remaja tidak
terjerumus kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri. Guru
hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan
terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.
16. .DAFTAR PUSTAKA
April. 2014. https://aprileopgsd.wordpress.com/2014/01/26/makalah-masa-perkembangan-remaja/
(diakses pada tanggal 28 November 2017 pukul 12:30)
Moza. 2014. http://mooza-alkaz.blogspot.co.id/2014/03/makalah-perkembangan-fisik
intelektual.html (diakses pada tanggal 28 November 2017 pukul 12:35)
Prof. Dr H.Sunarto,2002.Perkembangan Peserta Didik,Bandung:PT Rineka Cipta
Rizki. 2010. http://rizkifebriana.blogdetik.com/2010/07/21/masalah-remaja (diakses pada tanggal
28 November 2017 pukul 12:40)
setya. 2012. https://www.academia.edu/24672069/permasalahan_remaja_dan_solusinya (diakses
pada tanggal 28 November 2017 pukul 12:47)
Syamsu Yusuf LN,2008 .Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja Rosda
(diakses pada tanggal 28 November 2017 pukul 12:52)
Widya. 2012. http://dutashare.blogspot.co.id/2012/12/makalah-remaja-dan-permasalahannya.html
(diakses pada tanggal 28 November 2017 pukul 13:22)