SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MAKALAH MENGENAI KENAKALAN REMAJA
VINKA PUTRI MILENIA
031118063
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ” “Kenakalan Remaja”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua orang tua dan segenap
keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2
D. Metode Penulisan................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
A.Definisi Kenakalan Remaja..................................................................................................... 3
B. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja ...................................................................... 4
C. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja ............................................................................... 5
D.Data kasus Tawuran Pelajar di Jabodetabek ......................................................................... 10
E.Contoh Kenakalan Remaja .................................................................................................. 122
BAB III ....................................................................................................................................... 154
PENUTUP................................................................................................................................... 154
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 154
B. Saran................................................................................................................................... 154
Daftar Pustaka............................................................................................................................. 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian orang berpendapat bahwa masa muda sebagian saat yang paling indah dan
nikmat,penuh kegembiraan. Memang tidaklah salah, tetapi dikatakan benar
seluruhnya adalah tidak mungkin, masalahnya tergantung dari segi memandangnya.
Jika dilihat dari kemauannya yang tanpa dikaitkan dengan masa depan, ia bebas
berhura-hura. Tetapi jika memandang dari sudut yang berkaitan dengan masa depan
remaja itu sendiri sarat tanggung jwab yang akan dipikul. Maka masa remaja lebih
dapat disebut masa yang paling berat, penuh tantangan, ia harus bekerja lebih berat,
memanfaatkan setiap waktu yang dimuliki, ia harus memperhatikan mental rohaniah
aqliyah, fisik jasmaniah untuk memproses regenerasi yang pasti menghampirinya.
Fisik tubuh, makanan bergizi, intelektual menghayati ilmu pengetahuan dan mental
santapan rohani yang berisi norma tata nilai yang abadi dan luhur, fisik dilatih dengan
penghayatan dan pengalaman religi hingga latihan terakhir ini bisa mengilhami
seluruh sikap dan tingkah lakunya.
Kita mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitroh dengan potensi yang yang
berwujud kemungkinan-kemungkinan ia pandai, baik budinya, teguh mentalitasnya
dan sebaliknya banyak dipengaruhi lingkungan nya dimana dia hidup. Tri Pusat
Pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyrakat, masing-masing mempunyi
peranan dalam membentuk karakter. Sekolah dengan segala fasilitasnya beserta
kondisi yang ada tidak kecil pengaruhnya. Masyarakat dengan budayanya serta
dengan iklim yang ada dan juga dimana anak hidup dan diasuh secara terus menerus
sehingga sulit memilih mana yang paling dominan dalam mempengaruhi prilaku
anak.
Latar belakang Kenakalan Remaja oleh rangkaian faktor yang saling mengikat.
Lingkungan keluarga, keharmonisan orang tua serta suri tauladan sangat menentukan,
namun dalam rangkaian menanggulangi kenakalan remaja menuntut Tri Pusat
Pendidikan secara menyeluruh karena kesadaran Tri Pusat Pendidikan dalam proses
pendewasaan anak adalah kunci utama dalam membentuk pribadi anak.
Pengertian remaja disebut juga "pubertas" yang nama berasal dari bahasa latin yang
berarti "usia menjadi orang" suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk menjadi
individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya
atau berkembang biak (Mappiare, 1982:27).Menurut Gunarso dalam bukunya
2
Mappiare yang berjudul "Psikologi Remaja" mengatakan bahwa masa remaja adalah
masa antara 12-22 tahun sebagai masa remaja 1. dan masa ini adalah erat
bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan
psikologis. Dalam masa peralihan ini timbul berbagai kesulitan dalam diri si anak
baik secara jasmani maupun rohaninya. Pergaulan akan demikian halnya anak akan
merasakan adanya kekakuan pada dirinya sendiri, masa ini desebut juga sebagai
perasaan yang sangat peka; remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan dan
perasaan serta emosinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ?
2. Apa saja faktor yang menyebabkan kenakalan remaja ?
3. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi kenakalan remaja.
2. Mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan remaja.
3. Mengetahui cara menanggulangi kenakalan remaja.
D. Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
kepustakaan yaitu mengumpulkan data, informasi, dan lain-lain.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kenakalan remaja atau Juvenile Delinqueny bukan persoalan baru bangsa ini ,
kenakalan remaja merupakan permasalahan sosial yang tak kalah pelik karena banyak
melibatkan semua pihak, baik itu orang tua ( keluarga), Sekolah (pendidikan),
aparatur pemerintah ataupun semua elemen yang ada di masyarakat. Kenakalan
remaja merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua pihak tanpa pengecualian
karena ini menyangkut kelangsungan suatu bangsa atau Negara. Remaja merupakan
generasi penerus yang kelak akan membawa bangsa atau Negara pada suatu keadaan
yang baik atau jelek atau bahkan hancur. Maka kewajiban semua pihak untuk
bertanggungjawab menjaga dan membentengi remaja dari berbagai tindakan yang
sifatnya menghancurkan, seperti narkoba, miras atau tindakan – tindakan kriminal
lainnya. Dengan kepribadian yang masih labil karena dalam masa transisi yaitu
dimana remaja mengalami masa peralihan dari anak menjadi dewasa, sehingga belum
terbentuk kepribadian matang menjadikan remaja sasaran yang empuk bagi orang –
orang yang tidak bertanggungjawab untuk memberi pengaruh yang jelek.
Berbagai aspek penyebab kenakalan remaja, seperti kemiskinan, lingkungan keluarga
yang tidak kondusif, lingkungan sosial yang tidak bagus dan memadai serta masih
banyak faktor lainnya yang menjadikan alasan remaja melakukan penyimpangan –
penyimpangan walaupun itu tidak di benarkan. Akan tetapi memang kita tidak
mungkin menyalahkan pada remaja karena ada yang lebih bertanggungjawab yaitu
keluarga, keluarga sebagai pihak utama dan pertama harus mampu mengontrol
prilaku remaja. Salah satu pencegahan kenakalan remaja keluarga harus memberi
pembekalan pendidikan agama mulai dini. Agama merupakan tameng bagi remaja
dalam kehidupan, dengan agama akan mampu menjadikan kematangan pribadi yang
kuat, karena dalam agama akan di tunjukkan mana yang salah dan mana yang benar,
agama akan jadi filter atau penyaringan bagi remaja dalam pergaulan dan menghadapi
pengaruh – pengaruh negative dari luar.
A.Definisi Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja
yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan Remaja
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
4
Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
kriminal.”
Jenis-jenis kenakalan remaja
Penyalahgunaan narkoba
Seks bebas
Tawuran antara pelajar
B. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja
Adapun sebab-sebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas dua sebab yaitu sebab
intern dan sebab ekstern. Sebab-sebab berupa cacat keturunan. Pembawaan negatif
yang sukar dikendalikan, pemenuhan, kebutuhan pokok yang tidak seimbang,
lamanya pengawasan diri, kurangnya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baik
tidak memiliki kegemaran-kegemaran yang sehat.
Sebagai langkah pertama yang digali dan dicari latar belakang kenakalan siswa yang
berpangkal pada siswa sendiri, faktor-faktor yang mendorong siswa, secara beruntun
sesuai dengan urgensinya, menurut pandangan bersama sejumlah tokoh pendidikan
pada dasrnya bersumber pada :
a) Lingkungan,
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak anak, jika
dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlaknyapun akan
seperti itu adanya, begitu juga sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang baik
maka ia akan menjadi baik pula.
b) Pedidikan dan pembinaan dari orang tua,
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku
anaknya. Orang tua harusnya memberikan perhatian lebih terhadap anak, baik
buruknya anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah
faktor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik.
c) Pemerintahan dalam hal ini yang lebih spesfiknya adalah lembaga pendidikan atau
sekolah,
Sekolah yang kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang
bertaqwa. Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu-
ilmu agama. Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan
5
sekolah yang baik untuk anak-anaknya. agar anak dapat memperoleh pendidikan yang
sesuai, jangan memilih sekolah yang sudah tercemar nama baiknya.
d) Kondisi ekonomi,
kondisi ekonomi keluarga juga mempengaruhi, misalnya saja ketika seorang remaja
dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan tetapi berkeinginan yang melebihi batas
kemampuan ekonomi keluarganya maka itu akan mengakibatkan remaj tersebut
berbuat sesuatu yang negatif, contohnya mencuri.
e) Problem waktu luang,
Banyak remaja yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan waktu luang mereka
sehingga kebanyakan dari mereka menggunakan waktu luang tersebut dengan tidak
bermanfaat seperti menonton film porno. Perbuatan seperti itu akan menimbulkan
efek yang tidak baik.
f) Lemahnya kepribadian,
Lemahnya kepribadian seseorang akan menggoyahkan pendiriannya dan cenderung
terjerumus ke tindakan-tindakan yang negatif.
g) Faktor-faktor kesehatan,
h) Nyanyian dan cerita cabul,
i) Sempitnya ruangan kelas,
j) Kurang tertarik pada salah satu mata pelajaran,
k) Kurangnya saran-saran pemeliharaan individual sekolah,
l) Tidak efektifnya metode yang diterapkan,
m) Tidak terpenuhi praktek-prratek kondisi sosial,
n) Kurangnya iklim-iklim kondusif bagi kecenderungan siswa.
C. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja
Setelah membahas masalah remaja dan masalah faktor penyebab kenakalan remaja,
maka jelaslah bahwa bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif bagi masyarakt,
keluarga maupun bagi dirinya sendiri. Jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan
masa depan generasi muda akan menjadi suram. Oleh karena itu, perlu sekali adanya
penanggulangan kenakalan remaja.
Adapun upaya tersebut sebagai berikut :
6
Tindakan previntif1
Tindakan represif 2
Tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal terutama
individu yang melakukan perbuatan tersebut (Singgih : 161).
Atas dasar pengertian tindakan preventif tersebut maka ruang lingkup kegiatannya
ada 2 yaitu :
a. Daya upaya bersifat umum yang terdiri :
1) Usaha mengenal atau mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus remaja.
2) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dialami oleh remaja.
3) Usaha-usaha pembinaan remaja, dengan cara
Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapi
Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
ketrampilan, melainkan pendidikan mental pribadi melalui pengajaran agama
Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar
Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar keadaan, lingkungan sosial keluarga
maupun masyarakat dimana terjadi banyak kenakalan remaja (Singih, 1983 : 162).
b. Daya upaya yang bersifat khusus
Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para
pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di rumah
tentunya merupakan tanggung jawab orang tua dan anggota keluarga lainnya. Juga
sarana pendidikan lainnya :
Metode pengajaran agama pada remaja
1 segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan remaja
2
tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja yang lebih akurat.
7
Dalam mengajarkan agama pada remaja diperlukan berbagai metode. Adapun metode
yang digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW antara lain:
Ø Metode keteladanan.
Ketelaudanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dalam aspek
moral spiritual anak adalam remaja mengingat pendidik adalah figur terbaik dalam
pandangan anak. Metode ini dapat diterapkan pada usia remaja misalnya contohkan
shalat, mengaji dan ibdah-ibada atau perbuatan baik lainnya.
Ø Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan menggunakan peragaan atau
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses tertentu kepada yang diajar.
Metode ini dapat digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja, misalnya
mendemonstrasikan langsung seperti; praktek shalat, wudhu, atau praktek
penyelenggaraan shalat jenazah.
Ø Metode pemberian tugas
Termasuk metode pengajaran agama pada remaja yang cukup berhasil dalam
membentuk aqidah anak (remaja) dan mempersiapkannya baik secara moral, maupun
emosional adalah pendidikan anak dengan petuah dan memberikan kepadanya
nasehat-nasehat. Karena nasehat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membuka mata anak (remaja) akan hakikat sesuatu, mendorong untuk menghiasi
dirinya dengan akhlak yang mulia.
Adapun metode nasehat, dicontohkan oleh Luqmanul Hakim yang diabadikan dalam
Al-Qur’an QS. Al Luqman ayat 13 dan 17.
Terjemahnya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.(13) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)
Menurut Abudinata bahwa nasehat ini cocok untuk remaja karena dengan kalimat-
kalimat yang baik dapat menentukan hati untuk mengarahkannya kepada ide yang
8
dikehendaki. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa metode nasehat itu sasarannya
adalah untuk menimbulkan kesadaran pada orang yang dinasehati agar mau insaf
melaksanakan ajaran yang digariskan atau diperintahkan kepadanya.
1) Peranan orang tua
Peranan orant tua sangat penting. Kini orang tua harus lebih canggih mendidik anak,
lebih ilmiah. Orang tua perlu membaca, mengikuti kursus atau ceramah yang
berkaitan dengan urusan remaja sehingga dapat menentukan posisi yang tepat demi
kemajuan anak-anaknya. Orang tua perlu bersikap terbuka tentang segala persoalan
keluarga sehingga anak merasa sebagai bagian yang punya arti yang harus turut
mempertanggungjawabkan keluarganya. Orang tua perlu memberi contoh tentang
hidup rukun, jujur, sopan dan demokratis. Orang tua harus menjadi sumber motivasi
bagi anaknya.
2) Melalui pendidikan sekolah
Sekolah merupakan pembinaan yang telah diletakkan dengan dasar-dasar dalam
lingkungan keluarga sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan
kepercayaan keluarga. Di sekolah di bawah asuhan guru-guru pendidik, anak
memperoleh pendidikan dan pengajaran. Anak belajar berbagai ilmu pengtahuan dan
ketrampilan yang dijadikan sebagai bekal untuk kehidupannya kelak di masyarakat.
Pada masing-masing tingkat kelembagaan sekolah tentu ada seorang pimpinan
sekolah, dimana pimpinan sekolah dala prrogram bimbingan terdapat beberapa
tanggung jawab, misalnya mengenai cara memahami tingkah laku siswa, pimpinan
sekolah mengorganisasi dewan bimbingan pelaksanaan program bimbingan di
sekolah akan baik sekali hasilnya dengan membentuk dewan bimbingan yang
dibawah pengawasan kepala sekolah.
Adapun dewan bimbingan yang dipilih dengan syarat-syarat tertentu adalah sebagai
berikut:
1. Ia harus mengetahui/mempunyai pengetahuan dan pengertian psikologi
perkembangan, mental hygiene, tes dan pengukuran
2. Ia harus memiliki rasa hormat, simpati dan pengertian terhadap anak sebagai
individu
3. Ia harus mempunyai kepribadian yang seimbang dan hendaknya seorang yang
dihormatri oleh teman-teman gurunya
9
4. Ia harus memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan
murid dan masalah-masalah murid
5. Ia harus seseorang yang gembira dan semnagat (Jumhur dan Surya 1975:124).
4. Ia harus memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan
murid dan masalah-masalah murid.
5. Ia harus seseorang yang bahagia
10
D.Data kasus Tawuran Pelajar di Jabodetabek
Kasus 2010 2011 2012 Total
Tawuran Pelajar:
a.Luka ringan
b.Luka berat
c.Meninggal Dunia
102 96 104 302
54 62 48
31 22 39
17 12 17
11
12
E.Contoh Kenakalan Remaja
13
14
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakekatnya kenakalan remaja itu bukan sifat asli yang dibawa sejak lahir oleh dirinya.
Namun karena pengaruh dari lingkungan, keluarga dan pergaulannya, mereka merasa haknya
terabaikan sehingga mereka melakukan penyimpangan karena mereka ingin mendapatkan
perhatian yang lebih, mereka melanggar norma dan berbuat sesuka hati yang tidak sesuai dengan
norma yang ada di masyarakat.kenakalan remaja memanglah bukan hal yang asing lagi yang
terjadi dalam era global ini. Yang mana kenakalan remaja itu sangat merugikan bagi para remaja
itu sendiri dan juga bangsa dan negara.
B. Saran
Kenakalan remaja tidak akan akan semakin marak apabila adanya campur tangan yang serius
dari pihak keluarga dan masyarakat maupun orang- orang terdekat dalam mengantisipasi
kenakalan remaja yang kian marak ini, karena dengan kesadaran masyarakat dalam membangun
para generasi penerus remaja sangat dibutuhkan, diharapkan adanya partisipasi yang salinng
terkait dan berkesinambungan untuk membangun jati diri remaja menuju masa depan yang lebih
baik, agar terciptanya generasi penerus bangsa yang bermoral dan bekepribadian luhur.
16
Daftar Pustaka
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Jumhur & Moh Surya. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: PT. C.V. Ilmu.
Tim Dosen FKIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: PT. Usaha
Nasional.
Gunarso, Singgih D. 1983. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Gunung Mulia, Kwitang.

More Related Content

What's hot

SOAL IPA SD OSN 2016
SOAL IPA SD OSN 2016SOAL IPA SD OSN 2016
SOAL IPA SD OSN 2016MJUNAEDI1961
 
KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1sajidintuban
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Biology Education
 
Penulisan soal uraian 2019 puspendik
Penulisan soal uraian 2019 puspendik Penulisan soal uraian 2019 puspendik
Penulisan soal uraian 2019 puspendik Mushlihatun Syarifah
 
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisContoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisSelly Noviyanty Yunus
 
Praktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang BioporiPraktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang BioporiHariyatunnisa Ahmad
 
IPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
IPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxIPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
IPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxINoLtc
 
3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPyanto abdulah
 
ASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptxASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptxHeru793600
 
Soal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP
Soal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUPSoal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP
Soal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUPEma Rachmawati
 
SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016
SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016
SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016Budi Haryono
 
Rpp rantai makanan
Rpp rantai makananRpp rantai makanan
Rpp rantai makananarif542704
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANSOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNesha Mutiara
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanNita Mardiana
 

What's hot (20)

SOAL IPA SD OSN 2016
SOAL IPA SD OSN 2016SOAL IPA SD OSN 2016
SOAL IPA SD OSN 2016
 
Pengertian Sampah
Pengertian SampahPengertian Sampah
Pengertian Sampah
 
KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
KUMPULAN SOAL IPA SMP KELAS 7 SEMESTER 1
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
 
Penulisan soal uraian 2019 puspendik
Penulisan soal uraian 2019 puspendik Penulisan soal uraian 2019 puspendik
Penulisan soal uraian 2019 puspendik
 
Archaebacteria
ArchaebacteriaArchaebacteria
Archaebacteria
 
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisContoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
 
Praktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang BioporiPraktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang Biopori
 
IPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
IPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxIPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
IPA Kelas 7 Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
 
3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
3 rpp bab KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
 
ASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptxASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptx
 
Soal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP
Soal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUPSoal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP
Soal UN 2012 NO.23 BIOLOGI CIRI - CIRI MAKHLUK HIDUP
 
SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016
SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016
SOAL UAS GANJIL IPA SMP KELAS VII 2015/2016
 
Sistem Pernapasan Manusia LKS
Sistem Pernapasan Manusia LKSSistem Pernapasan Manusia LKS
Sistem Pernapasan Manusia LKS
 
Rpp rantai makanan
Rpp rantai makananRpp rantai makanan
Rpp rantai makanan
 
Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Fatherless children
Fatherless childrenFatherless children
Fatherless children
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANSOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 

Similar to REMAJA KENAKALAN

Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asanhasanputra
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Nurul Hazanah
 
Tugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaTugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaputribelle
 
Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan PacaranMakalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan PacaranMawadah Warohmah
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaarnoldjansen10
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajamutiaraps
 
Makalah1 kenakalanremaja
Makalah1 kenakalanremajaMakalah1 kenakalanremaja
Makalah1 kenakalanremajaHaubibBro
 
KENAKALAN REMAJA PP.pptx
KENAKALAN REMAJA  PP.pptxKENAKALAN REMAJA  PP.pptx
KENAKALAN REMAJA PP.pptxLydiaNasrul
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaBadrus Baedowi Majid
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma okwindah6
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yogaAravox
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulanWarnet Raha
 
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaTugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaMiftah Ridho
 

Similar to REMAJA KENAKALAN (20)

Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asan
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
Tugas TIK Makalah
Tugas TIK MakalahTugas TIK Makalah
Tugas TIK Makalah
 
Tugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaTugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dinda
 
Pengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremajaPengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremaja
 
Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan PacaranMakalah Psikologi Remaja dan Pacaran
Makalah Psikologi Remaja dan Pacaran
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Makalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan RemajaMakalah Kenakalan Remaja
Makalah Kenakalan Remaja
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Makalah1 kenakalanremaja
Makalah1 kenakalanremajaMakalah1 kenakalanremaja
Makalah1 kenakalanremaja
 
KENAKALAN REMAJA PP.pptx
KENAKALAN REMAJA  PP.pptxKENAKALAN REMAJA  PP.pptx
KENAKALAN REMAJA PP.pptx
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma ok
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yoga
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulan
 
Bahaya pergaulan
Bahaya pergaulanBahaya pergaulan
Bahaya pergaulan
 
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remajaTugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remaja
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

REMAJA KENAKALAN

  • 1. MAKALAH MENGENAI KENAKALAN REMAJA VINKA PUTRI MILENIA 031118063
  • 2. i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” “Kenakalan Remaja”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i BAB I .............................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2 D. Metode Penulisan................................................................................................................... 2 BAB II............................................................................................................................................. 3 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3 A.Definisi Kenakalan Remaja..................................................................................................... 3 B. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja ...................................................................... 4 C. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja ............................................................................... 5 D.Data kasus Tawuran Pelajar di Jabodetabek ......................................................................... 10 E.Contoh Kenakalan Remaja .................................................................................................. 122 BAB III ....................................................................................................................................... 154 PENUTUP................................................................................................................................... 154 A. Kesimpulan......................................................................................................................... 154 B. Saran................................................................................................................................... 154 Daftar Pustaka............................................................................................................................. 165
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian orang berpendapat bahwa masa muda sebagian saat yang paling indah dan nikmat,penuh kegembiraan. Memang tidaklah salah, tetapi dikatakan benar seluruhnya adalah tidak mungkin, masalahnya tergantung dari segi memandangnya. Jika dilihat dari kemauannya yang tanpa dikaitkan dengan masa depan, ia bebas berhura-hura. Tetapi jika memandang dari sudut yang berkaitan dengan masa depan remaja itu sendiri sarat tanggung jwab yang akan dipikul. Maka masa remaja lebih dapat disebut masa yang paling berat, penuh tantangan, ia harus bekerja lebih berat, memanfaatkan setiap waktu yang dimuliki, ia harus memperhatikan mental rohaniah aqliyah, fisik jasmaniah untuk memproses regenerasi yang pasti menghampirinya. Fisik tubuh, makanan bergizi, intelektual menghayati ilmu pengetahuan dan mental santapan rohani yang berisi norma tata nilai yang abadi dan luhur, fisik dilatih dengan penghayatan dan pengalaman religi hingga latihan terakhir ini bisa mengilhami seluruh sikap dan tingkah lakunya. Kita mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitroh dengan potensi yang yang berwujud kemungkinan-kemungkinan ia pandai, baik budinya, teguh mentalitasnya dan sebaliknya banyak dipengaruhi lingkungan nya dimana dia hidup. Tri Pusat Pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyrakat, masing-masing mempunyi peranan dalam membentuk karakter. Sekolah dengan segala fasilitasnya beserta kondisi yang ada tidak kecil pengaruhnya. Masyarakat dengan budayanya serta dengan iklim yang ada dan juga dimana anak hidup dan diasuh secara terus menerus sehingga sulit memilih mana yang paling dominan dalam mempengaruhi prilaku anak. Latar belakang Kenakalan Remaja oleh rangkaian faktor yang saling mengikat. Lingkungan keluarga, keharmonisan orang tua serta suri tauladan sangat menentukan, namun dalam rangkaian menanggulangi kenakalan remaja menuntut Tri Pusat Pendidikan secara menyeluruh karena kesadaran Tri Pusat Pendidikan dalam proses pendewasaan anak adalah kunci utama dalam membentuk pribadi anak. Pengertian remaja disebut juga "pubertas" yang nama berasal dari bahasa latin yang berarti "usia menjadi orang" suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak (Mappiare, 1982:27).Menurut Gunarso dalam bukunya
  • 5. 2 Mappiare yang berjudul "Psikologi Remaja" mengatakan bahwa masa remaja adalah masa antara 12-22 tahun sebagai masa remaja 1. dan masa ini adalah erat bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Dalam masa peralihan ini timbul berbagai kesulitan dalam diri si anak baik secara jasmani maupun rohaninya. Pergaulan akan demikian halnya anak akan merasakan adanya kekakuan pada dirinya sendiri, masa ini desebut juga sebagai perasaan yang sangat peka; remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan dan perasaan serta emosinya. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ? 2. Apa saja faktor yang menyebabkan kenakalan remaja ? 3. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja ? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui definisi kenakalan remaja. 2. Mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan remaja. 3. Mengetahui cara menanggulangi kenakalan remaja. D. Metode Penulisan Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah kepustakaan yaitu mengumpulkan data, informasi, dan lain-lain.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN Kenakalan remaja atau Juvenile Delinqueny bukan persoalan baru bangsa ini , kenakalan remaja merupakan permasalahan sosial yang tak kalah pelik karena banyak melibatkan semua pihak, baik itu orang tua ( keluarga), Sekolah (pendidikan), aparatur pemerintah ataupun semua elemen yang ada di masyarakat. Kenakalan remaja merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua pihak tanpa pengecualian karena ini menyangkut kelangsungan suatu bangsa atau Negara. Remaja merupakan generasi penerus yang kelak akan membawa bangsa atau Negara pada suatu keadaan yang baik atau jelek atau bahkan hancur. Maka kewajiban semua pihak untuk bertanggungjawab menjaga dan membentengi remaja dari berbagai tindakan yang sifatnya menghancurkan, seperti narkoba, miras atau tindakan – tindakan kriminal lainnya. Dengan kepribadian yang masih labil karena dalam masa transisi yaitu dimana remaja mengalami masa peralihan dari anak menjadi dewasa, sehingga belum terbentuk kepribadian matang menjadikan remaja sasaran yang empuk bagi orang – orang yang tidak bertanggungjawab untuk memberi pengaruh yang jelek. Berbagai aspek penyebab kenakalan remaja, seperti kemiskinan, lingkungan keluarga yang tidak kondusif, lingkungan sosial yang tidak bagus dan memadai serta masih banyak faktor lainnya yang menjadikan alasan remaja melakukan penyimpangan – penyimpangan walaupun itu tidak di benarkan. Akan tetapi memang kita tidak mungkin menyalahkan pada remaja karena ada yang lebih bertanggungjawab yaitu keluarga, keluarga sebagai pihak utama dan pertama harus mampu mengontrol prilaku remaja. Salah satu pencegahan kenakalan remaja keluarga harus memberi pembekalan pendidikan agama mulai dini. Agama merupakan tameng bagi remaja dalam kehidupan, dengan agama akan mampu menjadikan kematangan pribadi yang kuat, karena dalam agama akan di tunjukkan mana yang salah dan mana yang benar, agama akan jadi filter atau penyaringan bagi remaja dalam pergaulan dan menghadapi pengaruh – pengaruh negative dari luar. A.Definisi Kenakalan Remaja Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
  • 7. 4 Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.” Jenis-jenis kenakalan remaja Penyalahgunaan narkoba Seks bebas Tawuran antara pelajar B. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja Adapun sebab-sebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas dua sebab yaitu sebab intern dan sebab ekstern. Sebab-sebab berupa cacat keturunan. Pembawaan negatif yang sukar dikendalikan, pemenuhan, kebutuhan pokok yang tidak seimbang, lamanya pengawasan diri, kurangnya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baik tidak memiliki kegemaran-kegemaran yang sehat. Sebagai langkah pertama yang digali dan dicari latar belakang kenakalan siswa yang berpangkal pada siswa sendiri, faktor-faktor yang mendorong siswa, secara beruntun sesuai dengan urgensinya, menurut pandangan bersama sejumlah tokoh pendidikan pada dasrnya bersumber pada : a) Lingkungan, Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak anak, jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlaknyapun akan seperti itu adanya, begitu juga sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. b) Pedidikan dan pembinaan dari orang tua, Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku anaknya. Orang tua harusnya memberikan perhatian lebih terhadap anak, baik buruknya anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah faktor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik. c) Pemerintahan dalam hal ini yang lebih spesfiknya adalah lembaga pendidikan atau sekolah, Sekolah yang kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang bertaqwa. Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu- ilmu agama. Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan
  • 8. 5 sekolah yang baik untuk anak-anaknya. agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, jangan memilih sekolah yang sudah tercemar nama baiknya. d) Kondisi ekonomi, kondisi ekonomi keluarga juga mempengaruhi, misalnya saja ketika seorang remaja dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan tetapi berkeinginan yang melebihi batas kemampuan ekonomi keluarganya maka itu akan mengakibatkan remaj tersebut berbuat sesuatu yang negatif, contohnya mencuri. e) Problem waktu luang, Banyak remaja yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan waktu luang mereka sehingga kebanyakan dari mereka menggunakan waktu luang tersebut dengan tidak bermanfaat seperti menonton film porno. Perbuatan seperti itu akan menimbulkan efek yang tidak baik. f) Lemahnya kepribadian, Lemahnya kepribadian seseorang akan menggoyahkan pendiriannya dan cenderung terjerumus ke tindakan-tindakan yang negatif. g) Faktor-faktor kesehatan, h) Nyanyian dan cerita cabul, i) Sempitnya ruangan kelas, j) Kurang tertarik pada salah satu mata pelajaran, k) Kurangnya saran-saran pemeliharaan individual sekolah, l) Tidak efektifnya metode yang diterapkan, m) Tidak terpenuhi praktek-prratek kondisi sosial, n) Kurangnya iklim-iklim kondusif bagi kecenderungan siswa. C. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja Setelah membahas masalah remaja dan masalah faktor penyebab kenakalan remaja, maka jelaslah bahwa bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif bagi masyarakt, keluarga maupun bagi dirinya sendiri. Jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan masa depan generasi muda akan menjadi suram. Oleh karena itu, perlu sekali adanya penanggulangan kenakalan remaja. Adapun upaya tersebut sebagai berikut :
  • 9. 6 Tindakan previntif1 Tindakan represif 2 Tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal terutama individu yang melakukan perbuatan tersebut (Singgih : 161). Atas dasar pengertian tindakan preventif tersebut maka ruang lingkup kegiatannya ada 2 yaitu : a. Daya upaya bersifat umum yang terdiri : 1) Usaha mengenal atau mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus remaja. 2) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dialami oleh remaja. 3) Usaha-usaha pembinaan remaja, dengan cara Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan ketrampilan, melainkan pendidikan mental pribadi melalui pengajaran agama Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar keadaan, lingkungan sosial keluarga maupun masyarakat dimana terjadi banyak kenakalan remaja (Singih, 1983 : 162). b. Daya upaya yang bersifat khusus Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di rumah tentunya merupakan tanggung jawab orang tua dan anggota keluarga lainnya. Juga sarana pendidikan lainnya : Metode pengajaran agama pada remaja 1 segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan remaja 2 tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja yang lebih akurat.
  • 10. 7 Dalam mengajarkan agama pada remaja diperlukan berbagai metode. Adapun metode yang digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain: Ø Metode keteladanan. Ketelaudanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dalam aspek moral spiritual anak adalam remaja mengingat pendidik adalah figur terbaik dalam pandangan anak. Metode ini dapat diterapkan pada usia remaja misalnya contohkan shalat, mengaji dan ibdah-ibada atau perbuatan baik lainnya. Ø Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan menggunakan peragaan atau memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses tertentu kepada yang diajar. Metode ini dapat digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja, misalnya mendemonstrasikan langsung seperti; praktek shalat, wudhu, atau praktek penyelenggaraan shalat jenazah. Ø Metode pemberian tugas Termasuk metode pengajaran agama pada remaja yang cukup berhasil dalam membentuk aqidah anak (remaja) dan mempersiapkannya baik secara moral, maupun emosional adalah pendidikan anak dengan petuah dan memberikan kepadanya nasehat-nasehat. Karena nasehat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak (remaja) akan hakikat sesuatu, mendorong untuk menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia. Adapun metode nasehat, dicontohkan oleh Luqmanul Hakim yang diabadikan dalam Al-Qur’an QS. Al Luqman ayat 13 dan 17. Terjemahnya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.(13) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) Menurut Abudinata bahwa nasehat ini cocok untuk remaja karena dengan kalimat- kalimat yang baik dapat menentukan hati untuk mengarahkannya kepada ide yang
  • 11. 8 dikehendaki. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa metode nasehat itu sasarannya adalah untuk menimbulkan kesadaran pada orang yang dinasehati agar mau insaf melaksanakan ajaran yang digariskan atau diperintahkan kepadanya. 1) Peranan orang tua Peranan orant tua sangat penting. Kini orang tua harus lebih canggih mendidik anak, lebih ilmiah. Orang tua perlu membaca, mengikuti kursus atau ceramah yang berkaitan dengan urusan remaja sehingga dapat menentukan posisi yang tepat demi kemajuan anak-anaknya. Orang tua perlu bersikap terbuka tentang segala persoalan keluarga sehingga anak merasa sebagai bagian yang punya arti yang harus turut mempertanggungjawabkan keluarganya. Orang tua perlu memberi contoh tentang hidup rukun, jujur, sopan dan demokratis. Orang tua harus menjadi sumber motivasi bagi anaknya. 2) Melalui pendidikan sekolah Sekolah merupakan pembinaan yang telah diletakkan dengan dasar-dasar dalam lingkungan keluarga sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan kepercayaan keluarga. Di sekolah di bawah asuhan guru-guru pendidik, anak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Anak belajar berbagai ilmu pengtahuan dan ketrampilan yang dijadikan sebagai bekal untuk kehidupannya kelak di masyarakat. Pada masing-masing tingkat kelembagaan sekolah tentu ada seorang pimpinan sekolah, dimana pimpinan sekolah dala prrogram bimbingan terdapat beberapa tanggung jawab, misalnya mengenai cara memahami tingkah laku siswa, pimpinan sekolah mengorganisasi dewan bimbingan pelaksanaan program bimbingan di sekolah akan baik sekali hasilnya dengan membentuk dewan bimbingan yang dibawah pengawasan kepala sekolah. Adapun dewan bimbingan yang dipilih dengan syarat-syarat tertentu adalah sebagai berikut: 1. Ia harus mengetahui/mempunyai pengetahuan dan pengertian psikologi perkembangan, mental hygiene, tes dan pengukuran 2. Ia harus memiliki rasa hormat, simpati dan pengertian terhadap anak sebagai individu 3. Ia harus mempunyai kepribadian yang seimbang dan hendaknya seorang yang dihormatri oleh teman-teman gurunya
  • 12. 9 4. Ia harus memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan murid dan masalah-masalah murid 5. Ia harus seseorang yang gembira dan semnagat (Jumhur dan Surya 1975:124). 4. Ia harus memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan murid dan masalah-masalah murid. 5. Ia harus seseorang yang bahagia
  • 13. 10 D.Data kasus Tawuran Pelajar di Jabodetabek Kasus 2010 2011 2012 Total Tawuran Pelajar: a.Luka ringan b.Luka berat c.Meninggal Dunia 102 96 104 302 54 62 48 31 22 39 17 12 17
  • 14. 11
  • 16. 13
  • 17. 14
  • 18. 15 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada hakekatnya kenakalan remaja itu bukan sifat asli yang dibawa sejak lahir oleh dirinya. Namun karena pengaruh dari lingkungan, keluarga dan pergaulannya, mereka merasa haknya terabaikan sehingga mereka melakukan penyimpangan karena mereka ingin mendapatkan perhatian yang lebih, mereka melanggar norma dan berbuat sesuka hati yang tidak sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.kenakalan remaja memanglah bukan hal yang asing lagi yang terjadi dalam era global ini. Yang mana kenakalan remaja itu sangat merugikan bagi para remaja itu sendiri dan juga bangsa dan negara. B. Saran Kenakalan remaja tidak akan akan semakin marak apabila adanya campur tangan yang serius dari pihak keluarga dan masyarakat maupun orang- orang terdekat dalam mengantisipasi kenakalan remaja yang kian marak ini, karena dengan kesadaran masyarakat dalam membangun para generasi penerus remaja sangat dibutuhkan, diharapkan adanya partisipasi yang salinng terkait dan berkesinambungan untuk membangun jati diri remaja menuju masa depan yang lebih baik, agar terciptanya generasi penerus bangsa yang bermoral dan bekepribadian luhur.
  • 19. 16 Daftar Pustaka Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Jumhur & Moh Surya. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: PT. C.V. Ilmu. Tim Dosen FKIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: PT. Usaha Nasional. Gunarso, Singgih D. 1983. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Gunung Mulia, Kwitang.