2. i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ” “Kenakalan Remaja”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua orang tua dan segenap
keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2
D. Metode Penulisan................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
A.Definisi Kenakalan Remaja..................................................................................................... 3
B. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja ...................................................................... 4
C. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja ............................................................................... 5
D.Data kasus Tawuran Pelajar di Jabodetabek ......................................................................... 10
E.Contoh Kenakalan Remaja .................................................................................................. 122
BAB III ....................................................................................................................................... 154
PENUTUP................................................................................................................................... 154
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 154
B. Saran................................................................................................................................... 154
Daftar Pustaka............................................................................................................................. 165
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian orang berpendapat bahwa masa muda sebagian saat yang paling indah dan
nikmat,penuh kegembiraan. Memang tidaklah salah, tetapi dikatakan benar
seluruhnya adalah tidak mungkin, masalahnya tergantung dari segi memandangnya.
Jika dilihat dari kemauannya yang tanpa dikaitkan dengan masa depan, ia bebas
berhura-hura. Tetapi jika memandang dari sudut yang berkaitan dengan masa depan
remaja itu sendiri sarat tanggung jwab yang akan dipikul. Maka masa remaja lebih
dapat disebut masa yang paling berat, penuh tantangan, ia harus bekerja lebih berat,
memanfaatkan setiap waktu yang dimuliki, ia harus memperhatikan mental rohaniah
aqliyah, fisik jasmaniah untuk memproses regenerasi yang pasti menghampirinya.
Fisik tubuh, makanan bergizi, intelektual menghayati ilmu pengetahuan dan mental
santapan rohani yang berisi norma tata nilai yang abadi dan luhur, fisik dilatih dengan
penghayatan dan pengalaman religi hingga latihan terakhir ini bisa mengilhami
seluruh sikap dan tingkah lakunya.
Kita mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitroh dengan potensi yang yang
berwujud kemungkinan-kemungkinan ia pandai, baik budinya, teguh mentalitasnya
dan sebaliknya banyak dipengaruhi lingkungan nya dimana dia hidup. Tri Pusat
Pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyrakat, masing-masing mempunyi
peranan dalam membentuk karakter. Sekolah dengan segala fasilitasnya beserta
kondisi yang ada tidak kecil pengaruhnya. Masyarakat dengan budayanya serta
dengan iklim yang ada dan juga dimana anak hidup dan diasuh secara terus menerus
sehingga sulit memilih mana yang paling dominan dalam mempengaruhi prilaku
anak.
Latar belakang Kenakalan Remaja oleh rangkaian faktor yang saling mengikat.
Lingkungan keluarga, keharmonisan orang tua serta suri tauladan sangat menentukan,
namun dalam rangkaian menanggulangi kenakalan remaja menuntut Tri Pusat
Pendidikan secara menyeluruh karena kesadaran Tri Pusat Pendidikan dalam proses
pendewasaan anak adalah kunci utama dalam membentuk pribadi anak.
Pengertian remaja disebut juga "pubertas" yang nama berasal dari bahasa latin yang
berarti "usia menjadi orang" suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk menjadi
individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya
atau berkembang biak (Mappiare, 1982:27).Menurut Gunarso dalam bukunya
5. 2
Mappiare yang berjudul "Psikologi Remaja" mengatakan bahwa masa remaja adalah
masa antara 12-22 tahun sebagai masa remaja 1. dan masa ini adalah erat
bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan
psikologis. Dalam masa peralihan ini timbul berbagai kesulitan dalam diri si anak
baik secara jasmani maupun rohaninya. Pergaulan akan demikian halnya anak akan
merasakan adanya kekakuan pada dirinya sendiri, masa ini desebut juga sebagai
perasaan yang sangat peka; remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan dan
perasaan serta emosinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan remaja ?
2. Apa saja faktor yang menyebabkan kenakalan remaja ?
3. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi kenakalan remaja.
2. Mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan remaja.
3. Mengetahui cara menanggulangi kenakalan remaja.
D. Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
kepustakaan yaitu mengumpulkan data, informasi, dan lain-lain.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
Kenakalan remaja atau Juvenile Delinqueny bukan persoalan baru bangsa ini ,
kenakalan remaja merupakan permasalahan sosial yang tak kalah pelik karena banyak
melibatkan semua pihak, baik itu orang tua ( keluarga), Sekolah (pendidikan),
aparatur pemerintah ataupun semua elemen yang ada di masyarakat. Kenakalan
remaja merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua pihak tanpa pengecualian
karena ini menyangkut kelangsungan suatu bangsa atau Negara. Remaja merupakan
generasi penerus yang kelak akan membawa bangsa atau Negara pada suatu keadaan
yang baik atau jelek atau bahkan hancur. Maka kewajiban semua pihak untuk
bertanggungjawab menjaga dan membentengi remaja dari berbagai tindakan yang
sifatnya menghancurkan, seperti narkoba, miras atau tindakan – tindakan kriminal
lainnya. Dengan kepribadian yang masih labil karena dalam masa transisi yaitu
dimana remaja mengalami masa peralihan dari anak menjadi dewasa, sehingga belum
terbentuk kepribadian matang menjadikan remaja sasaran yang empuk bagi orang –
orang yang tidak bertanggungjawab untuk memberi pengaruh yang jelek.
Berbagai aspek penyebab kenakalan remaja, seperti kemiskinan, lingkungan keluarga
yang tidak kondusif, lingkungan sosial yang tidak bagus dan memadai serta masih
banyak faktor lainnya yang menjadikan alasan remaja melakukan penyimpangan –
penyimpangan walaupun itu tidak di benarkan. Akan tetapi memang kita tidak
mungkin menyalahkan pada remaja karena ada yang lebih bertanggungjawab yaitu
keluarga, keluarga sebagai pihak utama dan pertama harus mampu mengontrol
prilaku remaja. Salah satu pencegahan kenakalan remaja keluarga harus memberi
pembekalan pendidikan agama mulai dini. Agama merupakan tameng bagi remaja
dalam kehidupan, dengan agama akan mampu menjadikan kematangan pribadi yang
kuat, karena dalam agama akan di tunjukkan mana yang salah dan mana yang benar,
agama akan jadi filter atau penyaringan bagi remaja dalam pergaulan dan menghadapi
pengaruh – pengaruh negative dari luar.
A.Definisi Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja
yang tindakannya menyimpang. Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan Remaja
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
7. 4
Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai
perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
kriminal.”
Jenis-jenis kenakalan remaja
Penyalahgunaan narkoba
Seks bebas
Tawuran antara pelajar
B. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja
Adapun sebab-sebab kenakalan remaja dapat dibedakan atas dua sebab yaitu sebab
intern dan sebab ekstern. Sebab-sebab berupa cacat keturunan. Pembawaan negatif
yang sukar dikendalikan, pemenuhan, kebutuhan pokok yang tidak seimbang,
lamanya pengawasan diri, kurangnya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baik
tidak memiliki kegemaran-kegemaran yang sehat.
Sebagai langkah pertama yang digali dan dicari latar belakang kenakalan siswa yang
berpangkal pada siswa sendiri, faktor-faktor yang mendorong siswa, secara beruntun
sesuai dengan urgensinya, menurut pandangan bersama sejumlah tokoh pendidikan
pada dasrnya bersumber pada :
a) Lingkungan,
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak anak, jika
dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlaknyapun akan
seperti itu adanya, begitu juga sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang baik
maka ia akan menjadi baik pula.
b) Pedidikan dan pembinaan dari orang tua,
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku
anaknya. Orang tua harusnya memberikan perhatian lebih terhadap anak, baik
buruknya anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah
faktor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik.
c) Pemerintahan dalam hal ini yang lebih spesfiknya adalah lembaga pendidikan atau
sekolah,
Sekolah yang kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang
bertaqwa. Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu-
ilmu agama. Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan
8. 5
sekolah yang baik untuk anak-anaknya. agar anak dapat memperoleh pendidikan yang
sesuai, jangan memilih sekolah yang sudah tercemar nama baiknya.
d) Kondisi ekonomi,
kondisi ekonomi keluarga juga mempengaruhi, misalnya saja ketika seorang remaja
dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan tetapi berkeinginan yang melebihi batas
kemampuan ekonomi keluarganya maka itu akan mengakibatkan remaj tersebut
berbuat sesuatu yang negatif, contohnya mencuri.
e) Problem waktu luang,
Banyak remaja yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan waktu luang mereka
sehingga kebanyakan dari mereka menggunakan waktu luang tersebut dengan tidak
bermanfaat seperti menonton film porno. Perbuatan seperti itu akan menimbulkan
efek yang tidak baik.
f) Lemahnya kepribadian,
Lemahnya kepribadian seseorang akan menggoyahkan pendiriannya dan cenderung
terjerumus ke tindakan-tindakan yang negatif.
g) Faktor-faktor kesehatan,
h) Nyanyian dan cerita cabul,
i) Sempitnya ruangan kelas,
j) Kurang tertarik pada salah satu mata pelajaran,
k) Kurangnya saran-saran pemeliharaan individual sekolah,
l) Tidak efektifnya metode yang diterapkan,
m) Tidak terpenuhi praktek-prratek kondisi sosial,
n) Kurangnya iklim-iklim kondusif bagi kecenderungan siswa.
C. Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja
Setelah membahas masalah remaja dan masalah faktor penyebab kenakalan remaja,
maka jelaslah bahwa bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif bagi masyarakt,
keluarga maupun bagi dirinya sendiri. Jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan
masa depan generasi muda akan menjadi suram. Oleh karena itu, perlu sekali adanya
penanggulangan kenakalan remaja.
Adapun upaya tersebut sebagai berikut :
9. 6
Tindakan previntif1
Tindakan represif 2
Tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal terutama
individu yang melakukan perbuatan tersebut (Singgih : 161).
Atas dasar pengertian tindakan preventif tersebut maka ruang lingkup kegiatannya
ada 2 yaitu :
a. Daya upaya bersifat umum yang terdiri :
1) Usaha mengenal atau mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus remaja.
2) Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dialami oleh remaja.
3) Usaha-usaha pembinaan remaja, dengan cara
Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapi
Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
ketrampilan, melainkan pendidikan mental pribadi melalui pengajaran agama
Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar
Usaha memperbaiki keadaan lingkungan sekitar keadaan, lingkungan sosial keluarga
maupun masyarakat dimana terjadi banyak kenakalan remaja (Singih, 1983 : 162).
b. Daya upaya yang bersifat khusus
Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para
pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di rumah
tentunya merupakan tanggung jawab orang tua dan anggota keluarga lainnya. Juga
sarana pendidikan lainnya :
Metode pengajaran agama pada remaja
1 segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan remaja
2
tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja yang lebih akurat.
10. 7
Dalam mengajarkan agama pada remaja diperlukan berbagai metode. Adapun metode
yang digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW antara lain:
Ø Metode keteladanan.
Ketelaudanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dalam aspek
moral spiritual anak adalam remaja mengingat pendidik adalah figur terbaik dalam
pandangan anak. Metode ini dapat diterapkan pada usia remaja misalnya contohkan
shalat, mengaji dan ibdah-ibada atau perbuatan baik lainnya.
Ø Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan menggunakan peragaan atau
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses tertentu kepada yang diajar.
Metode ini dapat digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja, misalnya
mendemonstrasikan langsung seperti; praktek shalat, wudhu, atau praktek
penyelenggaraan shalat jenazah.
Ø Metode pemberian tugas
Termasuk metode pengajaran agama pada remaja yang cukup berhasil dalam
membentuk aqidah anak (remaja) dan mempersiapkannya baik secara moral, maupun
emosional adalah pendidikan anak dengan petuah dan memberikan kepadanya
nasehat-nasehat. Karena nasehat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membuka mata anak (remaja) akan hakikat sesuatu, mendorong untuk menghiasi
dirinya dengan akhlak yang mulia.
Adapun metode nasehat, dicontohkan oleh Luqmanul Hakim yang diabadikan dalam
Al-Qur’an QS. Al Luqman ayat 13 dan 17.
Terjemahnya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.(13) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)
Menurut Abudinata bahwa nasehat ini cocok untuk remaja karena dengan kalimat-
kalimat yang baik dapat menentukan hati untuk mengarahkannya kepada ide yang
11. 8
dikehendaki. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa metode nasehat itu sasarannya
adalah untuk menimbulkan kesadaran pada orang yang dinasehati agar mau insaf
melaksanakan ajaran yang digariskan atau diperintahkan kepadanya.
1) Peranan orang tua
Peranan orant tua sangat penting. Kini orang tua harus lebih canggih mendidik anak,
lebih ilmiah. Orang tua perlu membaca, mengikuti kursus atau ceramah yang
berkaitan dengan urusan remaja sehingga dapat menentukan posisi yang tepat demi
kemajuan anak-anaknya. Orang tua perlu bersikap terbuka tentang segala persoalan
keluarga sehingga anak merasa sebagai bagian yang punya arti yang harus turut
mempertanggungjawabkan keluarganya. Orang tua perlu memberi contoh tentang
hidup rukun, jujur, sopan dan demokratis. Orang tua harus menjadi sumber motivasi
bagi anaknya.
2) Melalui pendidikan sekolah
Sekolah merupakan pembinaan yang telah diletakkan dengan dasar-dasar dalam
lingkungan keluarga sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan
kepercayaan keluarga. Di sekolah di bawah asuhan guru-guru pendidik, anak
memperoleh pendidikan dan pengajaran. Anak belajar berbagai ilmu pengtahuan dan
ketrampilan yang dijadikan sebagai bekal untuk kehidupannya kelak di masyarakat.
Pada masing-masing tingkat kelembagaan sekolah tentu ada seorang pimpinan
sekolah, dimana pimpinan sekolah dala prrogram bimbingan terdapat beberapa
tanggung jawab, misalnya mengenai cara memahami tingkah laku siswa, pimpinan
sekolah mengorganisasi dewan bimbingan pelaksanaan program bimbingan di
sekolah akan baik sekali hasilnya dengan membentuk dewan bimbingan yang
dibawah pengawasan kepala sekolah.
Adapun dewan bimbingan yang dipilih dengan syarat-syarat tertentu adalah sebagai
berikut:
1. Ia harus mengetahui/mempunyai pengetahuan dan pengertian psikologi
perkembangan, mental hygiene, tes dan pengukuran
2. Ia harus memiliki rasa hormat, simpati dan pengertian terhadap anak sebagai
individu
3. Ia harus mempunyai kepribadian yang seimbang dan hendaknya seorang yang
dihormatri oleh teman-teman gurunya
12. 9
4. Ia harus memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan
murid dan masalah-masalah murid
5. Ia harus seseorang yang gembira dan semnagat (Jumhur dan Surya 1975:124).
4. Ia harus memiliki pandangan yang tajam dalam mencatat kebutuhan-kebutuhan
murid dan masalah-masalah murid.
5. Ia harus seseorang yang bahagia
13. 10
D.Data kasus Tawuran Pelajar di Jabodetabek
Kasus 2010 2011 2012 Total
Tawuran Pelajar:
a.Luka ringan
b.Luka berat
c.Meninggal Dunia
102 96 104 302
54 62 48
31 22 39
17 12 17
18. 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakekatnya kenakalan remaja itu bukan sifat asli yang dibawa sejak lahir oleh dirinya.
Namun karena pengaruh dari lingkungan, keluarga dan pergaulannya, mereka merasa haknya
terabaikan sehingga mereka melakukan penyimpangan karena mereka ingin mendapatkan
perhatian yang lebih, mereka melanggar norma dan berbuat sesuka hati yang tidak sesuai dengan
norma yang ada di masyarakat.kenakalan remaja memanglah bukan hal yang asing lagi yang
terjadi dalam era global ini. Yang mana kenakalan remaja itu sangat merugikan bagi para remaja
itu sendiri dan juga bangsa dan negara.
B. Saran
Kenakalan remaja tidak akan akan semakin marak apabila adanya campur tangan yang serius
dari pihak keluarga dan masyarakat maupun orang- orang terdekat dalam mengantisipasi
kenakalan remaja yang kian marak ini, karena dengan kesadaran masyarakat dalam membangun
para generasi penerus remaja sangat dibutuhkan, diharapkan adanya partisipasi yang salinng
terkait dan berkesinambungan untuk membangun jati diri remaja menuju masa depan yang lebih
baik, agar terciptanya generasi penerus bangsa yang bermoral dan bekepribadian luhur.
19. 16
Daftar Pustaka
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Jumhur & Moh Surya. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: PT. C.V. Ilmu.
Tim Dosen FKIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: PT. Usaha
Nasional.
Gunarso, Singgih D. 1983. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Gunung Mulia, Kwitang.