Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di Indonesia, mulai dari latar belakang historis, definisi pendidikan, tujuan pendidikan, teori-teori yang digunakan dalam pendidikan, dan administrasi pendidikan.
2.
PENDAHULUAN
Melalui pendidikan, manusia menjadi
cerdas memiliki skill, sikap hidup
yang baik sehingga dapat bergaul
dengan baik pula di masyarakat dan
dapat menolong dirinya sendiri,
keluarga dan masyarakat.
3. Latar Belakang Hustoris
Masa Periode 1945-1950
Masa Periode 1950-1959
Masa Periode 1959-1966
Masa Periode 1966-1998
Masa Periode 1998-2000
Masa Periode 2000 sampai sekarang
4.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketermapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
5. Ilmu pendidkan dapat memperkaya dan mengembangkan
filsafat pendidikan yang mendasari ilmu pendidikan itu
sendiri, sehingga dapt ditonjolkan unsur keilmuan dan
pemikiran sebagai berikut:
• Ilmu pendidikan teoritis
• Ilmu pendidikan praktis
• Perubahan pendidikan yang dapat mempengaruhi
• Keyakinan seseorang dalam hal pendidikan
• Bahan empirik yang berguna untuk mengembangkan
ilmu pendidikan itu sendiri
• Filsafat
• Filsafat pendidikan
6. 3 dasar keilmuan yaitu
• Dasar ontologis, ilmu adalah pengetahuan yang
empirik
• Dasar epistemologis, yaitu adanya cara atau
metode untuk menelaah objek tersebut (metode
ilmiah)
• Dasar aksiologis, landasan moral sangatlah
penting agaar pengetahuan yang dikembangkan
dalam ilmu itu tidak disalahgunakan
7. Tujuan Pendidikan
Peserta Didik,
Pendidik,
Hubungan antara Peserta Didik Dengan Pendidik
Materi atau Bahan Pendidikan,
Penialian,
Konteks Sosial Budaya
8. Gambaran Keadaan
Filsafat Pancasila dan Gambaran Manusia
Indonesia
Kecenderungan Ilmu Pendidikan di Indonesia
TEORI-TEORI YANG DIGUNAKAN
Teori Pendidikan Naturalistik,
Teori-Teori Pendidikan,
Teori Pendidikan Fenomenologis,
Teori Holistik-Humanistic
9. •
•
PENDAHULUAN
Administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya
adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan
secara produktif.Penataan dalam arti mengatur,
memimpin, mengelola atau mengadministrasikan
sumber
daya
yang
meliputi
aktifitas
merencanakan, melaksanakan, mengawasi atau
membina.
10. Rasional
Apakah sistem pendidikan kita sekarang produktif.
Dimana masalah rendahnya produktifitas
pendidikan yang paling kritis.
Adakah jalan – jalan alternatif untuk
meningkatkan produktifitas pendidikan.
11.
Perkembangan pendidikan diindonesia dalam
kurun waktu 1990-2010 menunjukan kemajuan
yang pesat, secara kuantitatif maupun kualitatif
yang menuju kearah pemerataan dan peningkatan
mutu pendidikan
KONSEP DASAR PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN
Pengertian Produktifitas
Produktifitas Pendidikan
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktif
Pengukuran Produktifitasitas
12. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
•
Secara yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang
intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan suratmenyurat
dengan
segala
aspeknya
serta
mempersiapkan laporan.
•
secara luas adalah segenap proses pengerahan dan
pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual
maupun material yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidika
13. Semua
kegiatan yang diperuntukan untuk
mensukseskan teercapainya tujuan
pendidikan
4 macam tujuan administrasi pendidikan
menurut Sergiovanni dan carver :
1. efektifitas
2. efisiensi
3. kemampuan menyesuaikan diri
4. kepuasan kerja
14. 1.
2.
3.
4.
5.
Adanya sumber daya manusia (SDM) atau
sekelompok manusia (sedikitnya dua orang) untuk
ditata
Adanya tiugas/fungsi yang harus dilaksanakan
maksudnya ada sebuah kerjasama dari sekelompok
orang
Adanya penataan/pengaturan dari kerjasama
tersebut
Adanya non manusia seperti peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dan yang harus ditata
Adanya tujuan yang hendak di capai bersama dari
kerjasama tersebut. (Purwanto:2007).
15.
Administrasi tata laksana kantor
Administrasi personil guru dan pegawai
Administrasi siswa supervisi pengajaran
Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
Perencanaan dan pengembangan sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat
16. 1. Pola dasar pendidikan secara makro
2. Pola dasar pendidikan secara mesa
3. Pola dasar pendidikan secara mikro
17. •
Faktor-Faktor yang Mendasari Manusia untuk
Berorganisasi:factor spesialisasi, koordinasi,
tujuan, prosedur kerja dan dinamika lingkungan.
•
Unsur-Unsur yang Mendukung Organisasi :
Manusia(Man), Kerjasama(Team Work),Tujuan
bersama,Peralatan (Equipment),Unsur lain
• Bentuk-Bentuk Organisasi:Bentuk Organisasi Garis,
Bentuk Organisasi Fungsional, Bentuk Organisasi Garis
dan Staff, Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
18. PENGEMBANGAN SISTEM
General sistems theory
Teori sistem umum (general system theory)
didasarkan pada suatu anggapan bahwa sistem
kehidupan (living system) ini secara empirik
dikonseptualisasikan
Munculnya pendekatan sistem
adalah suatu cara beroikir sistem yang pada
akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan.
19. PenM.J. Riley
Mengemukakan bahwa dalam suatu sistem ditemukan
adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Interaksi bagian-bagian itu
ditunjukan pada bagian tertentu.
Johnson, Kast dan Rosenzweig
Mengemukakan bahwa yang disebut sistem ditandai
oleh adanya kesatuan yang terorganisasi atau oleh
adanya himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian
kompleks yang menyatu.
gertian sistem Menurut para ahli
20. Pemasukan energi
Hasil
Sistem sebagai lingkaran peristiwa-peristiwa
Entropi negative
Input informasi, umpan balik negatif, dan proses
pengkodean
Steady state dan homeostatis yan dinamik
Diferensiasi
Ekuifinalitas
Klasifikasi Sistem
Klasifikasi menurut terjadinya sistem
Klasifikasi menurut tingkat kompleksitasnya
Klasifikasi Menurut Tingkat Predictability
Klasifikasi Menurut Kedinamikan Sistem;
Klasifikasi Menurut Kemungkinan Berinteraksi dengan
Lingkungan;
21. Pengertian model.
Menurut William A. Shcrode, D. Voich (1974)
model adalah representasi dari suatu realitas
untuk menerangkan perilaku dari apa yang
digambarkan.
Menurut Elias A. Awad (1979, p.10) adalah
representasi sistem yang direncanankan.
Konstruksi model atau pembuatan model
Jenis-jenis model
24. 1.
2.
3.
4.
5.
Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan
kepentingan mekanisme kerja
Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah
Mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia
Relativitas nilai-nilai
FUNGSI MANAJEMEN
Forecasting
Organizing
Staffing atau Assembling Resources
Directing atau Commanding
Leading
Coordinating
Motivating
Controlling
Reporting
25. KELOMPOK VI: SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN
Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam suatu
system. Tetapi rumusan informasi sering kali disebut
fungsi entropi, karena informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen
pembentuk system yang mempunyai keterkaitan
antara satu komponen dengan komponen lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu.
diperlukan untuk mengurangi ketidakteraturan.
26. fungsi pengorganisasian, di dapatkan kegiatankegiatan seperti :
Penyusunan struktur organisasi
Pendelegasian wewenang
Tata Hubungan
MENGENAL MASALAH DAN PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang
diharapkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Semakin besarperbedaan tersebyt,
semakin besar pula masalahnya.
27. Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada
beberapa langkah umum pengambilan keputusan:
1. Mendefinisikan masalah
2. Menganalisis masalah
3. Mengembangkan alternative baru
4. Memutuskan solusi terbaik dan
Memindahkan keputusan ke dalam tindakan efektif
SISTEM INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tahap-tahap pokok proses pengambilan keputusan
model simon :
Tahap penyelidikan
Tahap perancangan
Tahap pemilihan
28. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keputusan berada dalam kekuasaan
Mempertimbangkan semua hasil relevan dan membuang
jauh-jauh hal yang tidak relevan
Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan
untuk perbuatan tidak jujur dan tujuan yang salah
Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan di
dasarkan pada bukti
Keputusan harus masuk akal
Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus
disetujui dengan prosedur yang adil yang merupakan
prinsip-prinsip keadilan
Mempertimbangkan kebijakan pemerintah
Pembuat keputusan tidak mendasarkan keputusannya
hanya atas petunjuk orang lain atau seseorang.
30.
Perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin
(Kauffan, 1972).
Menurut
Depdiknas
(2006)
mendefinisikan
perencanaan pendidikan sebagai satu proses
penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa
depan
dalam
rangka
untuk
mencapai
perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
31. Teori Synoptic
Teori Transactive
Teori Advocacy
Teori Radikal
Teori SITAR
TUJUAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
1) Menjamin agar perubahan atau tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi
dan resiko yang kecil.
2) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarpelaku sekolah, antarasekolah dan dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan antarwaktu menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengawasan.
4) Mengoptimalkan peran warga sekolah dan masyarakat.
5) Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
32. 1.
2.
3.
4.
Pendekatan Kebutuhan Sosial ( Social Demand Approach )
Pendekatan perencanaan Tenaga Kerja
Pendekatan Nilai Balik
Pendekatan Sistem
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN PENDIDIKAN
Memperbaiki hasil pendidikan
Membawa perubahan yang lebih baik
Demand driven
Menyeluruh
Keterkaitan dengan (Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Renstrada,
Rapetada, dan sebagainya)
Partisipasi
Keterwakilan
Data driven
Realistis sesuia dengan analisis SWOT
Mendasarkan pada review dan evaluasi
Keterpaduan
Holistik/tersistem
Transparansi
Keterkaitan serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait.
33. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi
paling atas ke bawah (top down planning)
Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi
paling bawah ke atas (bottom-up down planning)
Diagonal-horizontal planning
Rolling plan
Gabungan top down dan bottom-up planning
Perencanaan strategis
Perencanaan operasional
34. perencanaan mikro, messo dan makro.
TAHAP PERENCANAAN
Depdiknas (2006) adalah sebaga berikut:
1) Melakukan analisis lingkungan strategis
2) Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi
pendidikan ini
3) Memformulasikan
pendidikan yang diharapkan di masa
mendatang
4) Mencari kesenjangan antara butir 2 atau 3
5) Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan
rencan operasional.
6) Melaksanakan
rencana
pengembangan
pendidikan
Kabupaten/Kota.
7) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan
melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan.