SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
OLEH
YOVITA NAHAK


PENDAHULUAN

Melalui pendidikan, manusia menjadi
cerdas memiliki skill, sikap hidup
yang baik sehingga dapat bergaul
dengan baik pula di masyarakat dan
dapat menolong dirinya sendiri,
keluarga dan masyarakat.
Latar Belakang Hustoris
 Masa Periode 1945-1950
 Masa Periode 1950-1959
 Masa Periode 1959-1966
 Masa Periode 1966-1998
 Masa Periode 1998-2000
 Masa Periode 2000 sampai sekarang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketermapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
Ilmu pendidkan dapat memperkaya dan mengembangkan
filsafat pendidikan yang mendasari ilmu pendidikan itu
sendiri, sehingga dapt ditonjolkan unsur keilmuan dan
pemikiran sebagai berikut:
• Ilmu pendidikan teoritis
• Ilmu pendidikan praktis
• Perubahan pendidikan yang dapat mempengaruhi
• Keyakinan seseorang dalam hal pendidikan
• Bahan empirik yang berguna untuk mengembangkan
ilmu pendidikan itu sendiri
• Filsafat
• Filsafat pendidikan
3 dasar keilmuan yaitu
• Dasar ontologis, ilmu adalah pengetahuan yang
empirik
• Dasar epistemologis, yaitu adanya cara atau
metode untuk menelaah objek tersebut (metode
ilmiah)
• Dasar aksiologis, landasan moral sangatlah
penting agaar pengetahuan yang dikembangkan
dalam ilmu itu tidak disalahgunakan
Tujuan Pendidikan
 Peserta Didik,
 Pendidik,
 Hubungan antara Peserta Didik Dengan Pendidik
 Materi atau Bahan Pendidikan,
 Penialian,
 Konteks Sosial Budaya

Gambaran Keadaan
 Filsafat Pancasila dan Gambaran Manusia
Indonesia
 Kecenderungan Ilmu Pendidikan di Indonesia




TEORI-TEORI YANG DIGUNAKAN



Teori Pendidikan Naturalistik,



Teori-Teori Pendidikan,



Teori Pendidikan Fenomenologis,



Teori Holistik-Humanistic
•
•

PENDAHULUAN
Administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya
adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan
sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan
secara produktif.Penataan dalam arti mengatur,
memimpin, mengelola atau mengadministrasikan
sumber
daya
yang
meliputi
aktifitas
merencanakan, melaksanakan, mengawasi atau
membina.
Rasional
 Apakah sistem pendidikan kita sekarang produktif.
 Dimana masalah rendahnya produktifitas
pendidikan yang paling kritis.
 Adakah jalan – jalan alternatif untuk
meningkatkan produktifitas pendidikan.



Perkembangan pendidikan diindonesia dalam
kurun waktu 1990-2010 menunjukan kemajuan
yang pesat, secara kuantitatif maupun kualitatif
yang menuju kearah pemerataan dan peningkatan
mutu pendidikan

KONSEP DASAR PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN

Pengertian Produktifitas
 Produktifitas Pendidikan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktif
 Pengukuran Produktifitasitas

PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
•

Secara yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang
intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan suratmenyurat
dengan
segala
aspeknya
serta
mempersiapkan laporan.

•

secara luas adalah segenap proses pengerahan dan
pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual
maupun material yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidika
 Semua

kegiatan yang diperuntukan untuk
mensukseskan teercapainya tujuan
pendidikan
4 macam tujuan administrasi pendidikan
menurut Sergiovanni dan carver :
1. efektifitas
2. efisiensi
3. kemampuan menyesuaikan diri
4. kepuasan kerja
1.

2.

3.
4.
5.

Adanya sumber daya manusia (SDM) atau
sekelompok manusia (sedikitnya dua orang) untuk
ditata
Adanya tiugas/fungsi yang harus dilaksanakan
maksudnya ada sebuah kerjasama dari sekelompok
orang
Adanya penataan/pengaturan dari kerjasama
tersebut
Adanya non manusia seperti peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dan yang harus ditata
Adanya tujuan yang hendak di capai bersama dari
kerjasama tersebut. (Purwanto:2007).


Administrasi tata laksana kantor



Administrasi personil guru dan pegawai



Administrasi siswa supervisi pengajaran



Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum



Perencanaan dan pengembangan sekolah



Hubungan sekolah dengan masyarakat
1. Pola dasar pendidikan secara makro
2. Pola dasar pendidikan secara mesa
3. Pola dasar pendidikan secara mikro
•

Faktor-Faktor yang Mendasari Manusia untuk
Berorganisasi:factor spesialisasi, koordinasi,
tujuan, prosedur kerja dan dinamika lingkungan.

•

Unsur-Unsur yang Mendukung Organisasi :
Manusia(Man), Kerjasama(Team Work),Tujuan
bersama,Peralatan (Equipment),Unsur lain

• Bentuk-Bentuk Organisasi:Bentuk Organisasi Garis,
Bentuk Organisasi Fungsional, Bentuk Organisasi Garis
dan Staff, Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
PENGEMBANGAN SISTEM

General sistems theory
Teori sistem umum (general system theory)
didasarkan pada suatu anggapan bahwa sistem
kehidupan (living system) ini secara empirik
dikonseptualisasikan
 Munculnya pendekatan sistem
adalah suatu cara beroikir sistem yang pada
akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan.

PenM.J. Riley
Mengemukakan bahwa dalam suatu sistem ditemukan
adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Interaksi bagian-bagian itu
ditunjukan pada bagian tertentu.
 Johnson, Kast dan Rosenzweig
Mengemukakan bahwa yang disebut sistem ditandai
oleh adanya kesatuan yang terorganisasi atau oleh
adanya himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian
kompleks yang menyatu.
gertian sistem Menurut para ahli

Pemasukan energi
 Hasil
 Sistem sebagai lingkaran peristiwa-peristiwa
 Entropi negative
 Input informasi, umpan balik negatif, dan proses
pengkodean
 Steady state dan homeostatis yan dinamik
 Diferensiasi
 Ekuifinalitas


Klasifikasi Sistem

Klasifikasi menurut terjadinya sistem
 Klasifikasi menurut tingkat kompleksitasnya
 Klasifikasi Menurut Tingkat Predictability
 Klasifikasi Menurut Kedinamikan Sistem;
 Klasifikasi Menurut Kemungkinan Berinteraksi dengan
Lingkungan;

Pengertian model.
 Menurut William A. Shcrode, D. Voich (1974)
model adalah representasi dari suatu realitas
untuk menerangkan perilaku dari apa yang
digambarkan.
 Menurut Elias A. Awad (1979, p.10) adalah
representasi sistem yang direncanankan.
 Konstruksi model atau pembuatan model
 Jenis-jenis model



Manajemen
pendidikan
adalah
suatu
penataan
garapan
pendidikan
yang
dilakukan melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian,
penyusunan,
staf,
pembinaan,
pengorganisasian,
pengkomunikasian,
pemotivasian,
penganggaran,
pengawasan,
penilaian,
pelaporan secara sistematis, untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berkualitas.





Produktivitas
Kualitas
Efektifitas
Efisien

PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN













Emperikal atau kasus,
Perilaku antar pribadi (interpersonal behavior),
Perilaku kelompok,
System-sistem sosial kooperatif,
System-sistem sosio-teknikal,
Teori keputusan,
System,
Matematikal,
Kontingensi atau situasional,
Peranan manajerial,
Operasional,
1.
2.
3.
4.
5.

Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan
kepentingan mekanisme kerja
Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah
Mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia
Relativitas nilai-nilai



FUNGSI MANAJEMEN

Forecasting

Organizing
Staffing atau Assembling Resources

Directing atau Commanding

Leading

Coordinating

Motivating

Controlling

Reporting
KELOMPOK VI: SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN
Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam suatu
system. Tetapi rumusan informasi sering kali disebut
fungsi entropi, karena informasi


Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen
pembentuk system yang mempunyai keterkaitan
antara satu komponen dengan komponen lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu.
diperlukan untuk mengurangi ketidakteraturan.
fungsi pengorganisasian, di dapatkan kegiatankegiatan seperti :
 Penyusunan struktur organisasi
 Pendelegasian wewenang
 Tata Hubungan
MENGENAL MASALAH DAN PEMBUATAN
KEPUTUSAN


Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang
diharapkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Semakin besarperbedaan tersebyt,
semakin besar pula masalahnya.
Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada
beberapa langkah umum pengambilan keputusan:
1. Mendefinisikan masalah
2. Menganalisis masalah
3. Mengembangkan alternative baru
4. Memutuskan solusi terbaik dan
 Memindahkan keputusan ke dalam tindakan efektif


SISTEM INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tahap-tahap pokok proses pengambilan keputusan
model simon :
 Tahap penyelidikan
 Tahap perancangan
 Tahap pemilihan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

Keputusan berada dalam kekuasaan
Mempertimbangkan semua hasil relevan dan membuang
jauh-jauh hal yang tidak relevan
Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan
untuk perbuatan tidak jujur dan tujuan yang salah
Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan di
dasarkan pada bukti
Keputusan harus masuk akal
Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus
disetujui dengan prosedur yang adil yang merupakan
prinsip-prinsip keadilan
Mempertimbangkan kebijakan pemerintah
Pembuat keputusan tidak mendasarkan keputusannya
hanya atas petunjuk orang lain atau seseorang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sistem niai seseorang
Persepsi-persepsi
Pengaruh
keterbatasan
dalam
proses
manusianya
Perilaku politik dan kekuasaan/kekuatan
Keterbatasan waktu
Gaya kepemimpinan
Pengaruh gaya kognitif atas pengambilan
keputusan


Perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin
(Kauffan, 1972).



Menurut
Depdiknas
(2006)
mendefinisikan
perencanaan pendidikan sebagai satu proses
penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa
depan
dalam
rangka
untuk
mencapai
perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
Teori Synoptic
 Teori Transactive
 Teori Advocacy
 Teori Radikal
 Teori SITAR
TUJUAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
1) Menjamin agar perubahan atau tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi
dan resiko yang kecil.
2) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarpelaku sekolah, antarasekolah dan dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan antarwaktu menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengawasan.
4) Mengoptimalkan peran warga sekolah dan masyarakat.
5) Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.

1.
2.
3.
4.

Pendekatan Kebutuhan Sosial ( Social Demand Approach )
Pendekatan perencanaan Tenaga Kerja
Pendekatan Nilai Balik
Pendekatan Sistem

PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN PENDIDIKAN

 Memperbaiki hasil pendidikan
 Membawa perubahan yang lebih baik
 Demand driven
 Menyeluruh
 Keterkaitan dengan (Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Renstrada,
Rapetada, dan sebagainya)
 Partisipasi
 Keterwakilan
 Data driven
 Realistis sesuia dengan analisis SWOT
 Mendasarkan pada review dan evaluasi
 Keterpaduan
 Holistik/tersistem
 Transparansi
 Keterkaitan serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi
paling atas ke bawah (top down planning)
Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi
paling bawah ke atas (bottom-up down planning)
Diagonal-horizontal planning
Rolling plan
Gabungan top down dan bottom-up planning
Perencanaan strategis
Perencanaan operasional
perencanaan mikro, messo dan makro.
TAHAP PERENCANAAN
Depdiknas (2006) adalah sebaga berikut:
1) Melakukan analisis lingkungan strategis
2) Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi
pendidikan ini
3) Memformulasikan
pendidikan yang diharapkan di masa
mendatang
4) Mencari kesenjangan antara butir 2 atau 3
5) Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan
rencan operasional.
6) Melaksanakan
rencana
pengembangan
pendidikan
Kabupaten/Kota.
7) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan
melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan.

Ppt  uts administrasi pendidikan

More Related Content

What's hot

Bahan kuliah psik.pendidikan
Bahan kuliah psik.pendidikanBahan kuliah psik.pendidikan
Bahan kuliah psik.pendidikan
7578
 
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....
ghazialhaq
 
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....
ghazialhaq
 
Perkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentik
Perkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentikPerkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentik
Perkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentik
Aziah Pandak
 
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By HusaeriPerilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Husaeri Priatna
 
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi PendidikanE:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
cicihjuniasih
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)
RAMASYAFARADI
 

What's hot (19)

Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.
 
Bahan kuliah psik.pendidikan
Bahan kuliah psik.pendidikanBahan kuliah psik.pendidikan
Bahan kuliah psik.pendidikan
 
Iklim motiv kinerja2a
Iklim motiv kinerja2aIklim motiv kinerja2a
Iklim motiv kinerja2a
 
Perilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarahPerilaku organisasi & sejarah
Perilaku organisasi & sejarah
 
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resources management....
 
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....
6. be & gg. opik irawan. hapzi ali. ethics in human resiurces management....
 
Perkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentik
Perkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentikPerkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentik
Perkaitan teori konstruktivisme & behaviourisma dengan pentaksiran autentik
 
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By HusaeriPerilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
 
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi PendidikanE:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku Organisasi Pertemuan 1 - 2
Perilaku Organisasi Pertemuan 1 - 2Perilaku Organisasi Pertemuan 1 - 2
Perilaku Organisasi Pertemuan 1 - 2
 
Manajemen sekolah
Manajemen sekolahManajemen sekolah
Manajemen sekolah
 
Tugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasianTugas kelompok keorganisasian
Tugas kelompok keorganisasian
 
Prilaku organisasi
Prilaku organisasiPrilaku organisasi
Prilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Kontribusi Spiritualitas terhadap Perilaku Keagamaan Melalui Perkembangan Mor...
Kontribusi Spiritualitas terhadap Perilaku Keagamaan Melalui Perkembangan Mor...Kontribusi Spiritualitas terhadap Perilaku Keagamaan Melalui Perkembangan Mor...
Kontribusi Spiritualitas terhadap Perilaku Keagamaan Melalui Perkembangan Mor...
 

Viewers also liked (12)

Autumn
AutumnAutumn
Autumn
 
Peraturandanperundangank3 140224225027-phpapp01
Peraturandanperundangank3 140224225027-phpapp01Peraturandanperundangank3 140224225027-phpapp01
Peraturandanperundangank3 140224225027-phpapp01
 
Peta Piri Reis (Part-12)
Peta Piri Reis (Part-12)Peta Piri Reis (Part-12)
Peta Piri Reis (Part-12)
 
11. statistika
11. statistika11. statistika
11. statistika
 
Bab1konsep konsepasashubunganetnik-100821013743-phpapp01
Bab1konsep konsepasashubunganetnik-100821013743-phpapp01Bab1konsep konsepasashubunganetnik-100821013743-phpapp01
Bab1konsep konsepasashubunganetnik-100821013743-phpapp01
 
Peta Piri Reis (Part-4)
Peta Piri Reis (Part-4)Peta Piri Reis (Part-4)
Peta Piri Reis (Part-4)
 
Book’s day
Book’s dayBook’s day
Book’s day
 
Ma'rifah & taklid
Ma'rifah & taklidMa'rifah & taklid
Ma'rifah & taklid
 
Silabus kelas iv smt. i (version 1)
Silabus kelas iv smt. i (version 1)Silabus kelas iv smt. i (version 1)
Silabus kelas iv smt. i (version 1)
 
Children in yaear6_a
Children in yaear6_aChildren in yaear6_a
Children in yaear6_a
 
Do you believe in democracy?
Do you believe in democracy?Do you believe in democracy?
Do you believe in democracy?
 
SUPER.111213389
SUPER.111213389SUPER.111213389
SUPER.111213389
 

Similar to Ppt uts administrasi pendidikan

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
Lhya Baha
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
lidya_emilinda
 
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetanTugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
mili_jumetan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
rimalestariri
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
titiharyati
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Firyoe
 
Pp administrasi pendidikan siska pratiwi
Pp administrasi pendidikan siska pratiwiPp administrasi pendidikan siska pratiwi
Pp administrasi pendidikan siska pratiwi
Firka Akha
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Firyoe
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
titiharyati
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
titiharyati
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
rimalestariri
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
lindaayuw
 

Similar to Ppt uts administrasi pendidikan (20)

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetanTugas administrasi pendidikan mili jumetan
Tugas administrasi pendidikan mili jumetan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
 
Pp administrasi pendidikan siska pratiwi
Pp administrasi pendidikan siska pratiwiPp administrasi pendidikan siska pratiwi
Pp administrasi pendidikan siska pratiwi
 
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publikAplikasi konsep-kebijakan-publik
Aplikasi konsep-kebijakan-publik
 
Lopen
LopenLopen
Lopen
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.pptBahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
 
Bab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasiBab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasi
 
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistemMakalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
 
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)   Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
 

More from Lhya Baha

Teori belajar mengajar
Teori belajar mengajarTeori belajar mengajar
Teori belajar mengajar
Lhya Baha
 
Program pengajaaran
Program pengajaaranProgram pengajaaran
Program pengajaaran
Lhya Baha
 
Produktifitas pendidikan
Produktifitas pendidikanProduktifitas pendidikan
Produktifitas pendidikan
Lhya Baha
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
Lhya Baha
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
Lhya Baha
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
Lhya Baha
 
Model administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikanModel administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikan
Lhya Baha
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikanManajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
Lhya Baha
 
Administrasi pendidikan suatu alternatif
Administrasi pendidikan suatu alternatifAdministrasi pendidikan suatu alternatif
Administrasi pendidikan suatu alternatif
Lhya Baha
 
Cara belajar siswa aktif
Cara belajar siswa aktifCara belajar siswa aktif
Cara belajar siswa aktif
Lhya Baha
 
Ppt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikanPpt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikan
Lhya Baha
 
Doduuuuuuuuuuuuuuuu
DoduuuuuuuuuuuuuuuuDoduuuuuuuuuuuuuuuu
Doduuuuuuuuuuuuuuuu
Lhya Baha
 
Ppt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanPpt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikan
Lhya Baha
 
Admin pendidikan
Admin pendidikanAdmin pendidikan
Admin pendidikan
Lhya Baha
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
Lhya Baha
 

More from Lhya Baha (17)

Teori belajar mengajar
Teori belajar mengajarTeori belajar mengajar
Teori belajar mengajar
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Program pengajaaran
Program pengajaaranProgram pengajaaran
Program pengajaaran
 
Produktifitas pendidikan
Produktifitas pendidikanProduktifitas pendidikan
Produktifitas pendidikan
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Pengertian informasi
Pengertian informasiPengertian informasi
Pengertian informasi
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Model administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikanModel administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikan
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikanManajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Administrasi pendidikan suatu alternatif
Administrasi pendidikan suatu alternatifAdministrasi pendidikan suatu alternatif
Administrasi pendidikan suatu alternatif
 
Cara belajar siswa aktif
Cara belajar siswa aktifCara belajar siswa aktif
Cara belajar siswa aktif
 
Ppt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikanPpt teknologi pendidikan
Ppt teknologi pendidikan
 
Doduuuuuuuuuuuuuuuu
DoduuuuuuuuuuuuuuuuDoduuuuuuuuuuuuuuuu
Doduuuuuuuuuuuuuuuu
 
Ppt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanPpt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikan
 
Admin pendidikan
Admin pendidikanAdmin pendidikan
Admin pendidikan
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 

Ppt uts administrasi pendidikan

  • 2.  PENDAHULUAN Melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas memiliki skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.
  • 3. Latar Belakang Hustoris  Masa Periode 1945-1950  Masa Periode 1950-1959  Masa Periode 1959-1966  Masa Periode 1966-1998  Masa Periode 1998-2000  Masa Periode 2000 sampai sekarang
  • 4.  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketermapilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
  • 5. Ilmu pendidkan dapat memperkaya dan mengembangkan filsafat pendidikan yang mendasari ilmu pendidikan itu sendiri, sehingga dapt ditonjolkan unsur keilmuan dan pemikiran sebagai berikut: • Ilmu pendidikan teoritis • Ilmu pendidikan praktis • Perubahan pendidikan yang dapat mempengaruhi • Keyakinan seseorang dalam hal pendidikan • Bahan empirik yang berguna untuk mengembangkan ilmu pendidikan itu sendiri • Filsafat • Filsafat pendidikan
  • 6. 3 dasar keilmuan yaitu • Dasar ontologis, ilmu adalah pengetahuan yang empirik • Dasar epistemologis, yaitu adanya cara atau metode untuk menelaah objek tersebut (metode ilmiah) • Dasar aksiologis, landasan moral sangatlah penting agaar pengetahuan yang dikembangkan dalam ilmu itu tidak disalahgunakan
  • 7. Tujuan Pendidikan  Peserta Didik,  Pendidik,  Hubungan antara Peserta Didik Dengan Pendidik  Materi atau Bahan Pendidikan,  Penialian,  Konteks Sosial Budaya 
  • 8. Gambaran Keadaan  Filsafat Pancasila dan Gambaran Manusia Indonesia  Kecenderungan Ilmu Pendidikan di Indonesia   TEORI-TEORI YANG DIGUNAKAN  Teori Pendidikan Naturalistik,  Teori-Teori Pendidikan,  Teori Pendidikan Fenomenologis,  Teori Holistik-Humanistic
  • 9. • • PENDAHULUAN Administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif.Penataan dalam arti mengatur, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi aktifitas merencanakan, melaksanakan, mengawasi atau membina.
  • 10. Rasional  Apakah sistem pendidikan kita sekarang produktif.  Dimana masalah rendahnya produktifitas pendidikan yang paling kritis.  Adakah jalan – jalan alternatif untuk meningkatkan produktifitas pendidikan. 
  • 11.  Perkembangan pendidikan diindonesia dalam kurun waktu 1990-2010 menunjukan kemajuan yang pesat, secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuju kearah pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan KONSEP DASAR PRODUKTIFITAS PENDIDIKAN Pengertian Produktifitas  Produktifitas Pendidikan  Faktor-faktor yang mempengaruhi produktif  Pengukuran Produktifitasitas 
  • 12. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN • Secara yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan suratmenyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan. • secara luas adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidika
  • 13.  Semua kegiatan yang diperuntukan untuk mensukseskan teercapainya tujuan pendidikan 4 macam tujuan administrasi pendidikan menurut Sergiovanni dan carver : 1. efektifitas 2. efisiensi 3. kemampuan menyesuaikan diri 4. kepuasan kerja
  • 14. 1. 2. 3. 4. 5. Adanya sumber daya manusia (SDM) atau sekelompok manusia (sedikitnya dua orang) untuk ditata Adanya tiugas/fungsi yang harus dilaksanakan maksudnya ada sebuah kerjasama dari sekelompok orang Adanya penataan/pengaturan dari kerjasama tersebut Adanya non manusia seperti peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dan yang harus ditata Adanya tujuan yang hendak di capai bersama dari kerjasama tersebut. (Purwanto:2007).
  • 15.  Administrasi tata laksana kantor  Administrasi personil guru dan pegawai  Administrasi siswa supervisi pengajaran  Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum  Perencanaan dan pengembangan sekolah  Hubungan sekolah dengan masyarakat
  • 16. 1. Pola dasar pendidikan secara makro 2. Pola dasar pendidikan secara mesa 3. Pola dasar pendidikan secara mikro
  • 17. • Faktor-Faktor yang Mendasari Manusia untuk Berorganisasi:factor spesialisasi, koordinasi, tujuan, prosedur kerja dan dinamika lingkungan. • Unsur-Unsur yang Mendukung Organisasi : Manusia(Man), Kerjasama(Team Work),Tujuan bersama,Peralatan (Equipment),Unsur lain • Bentuk-Bentuk Organisasi:Bentuk Organisasi Garis, Bentuk Organisasi Fungsional, Bentuk Organisasi Garis dan Staff, Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
  • 18. PENGEMBANGAN SISTEM General sistems theory Teori sistem umum (general system theory) didasarkan pada suatu anggapan bahwa sistem kehidupan (living system) ini secara empirik dikonseptualisasikan  Munculnya pendekatan sistem adalah suatu cara beroikir sistem yang pada akhirnya menyebabkan adanya suatu pendekatan. 
  • 19. PenM.J. Riley Mengemukakan bahwa dalam suatu sistem ditemukan adanya bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Interaksi bagian-bagian itu ditunjukan pada bagian tertentu.  Johnson, Kast dan Rosenzweig Mengemukakan bahwa yang disebut sistem ditandai oleh adanya kesatuan yang terorganisasi atau oleh adanya himpunan atau kombinasi dari bagian-bagian kompleks yang menyatu. gertian sistem Menurut para ahli 
  • 20. Pemasukan energi  Hasil  Sistem sebagai lingkaran peristiwa-peristiwa  Entropi negative  Input informasi, umpan balik negatif, dan proses pengkodean  Steady state dan homeostatis yan dinamik  Diferensiasi  Ekuifinalitas  Klasifikasi Sistem Klasifikasi menurut terjadinya sistem  Klasifikasi menurut tingkat kompleksitasnya  Klasifikasi Menurut Tingkat Predictability  Klasifikasi Menurut Kedinamikan Sistem;  Klasifikasi Menurut Kemungkinan Berinteraksi dengan Lingkungan; 
  • 21. Pengertian model.  Menurut William A. Shcrode, D. Voich (1974) model adalah representasi dari suatu realitas untuk menerangkan perilaku dari apa yang digambarkan.  Menurut Elias A. Awad (1979, p.10) adalah representasi sistem yang direncanankan.  Konstruksi model atau pembuatan model  Jenis-jenis model 
  • 22.  Manajemen pendidikan adalah suatu penataan garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, staf, pembinaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengawasan, penilaian, pelaporan secara sistematis, untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
  • 23.     Produktivitas Kualitas Efektifitas Efisien PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN            Emperikal atau kasus, Perilaku antar pribadi (interpersonal behavior), Perilaku kelompok, System-sistem sosial kooperatif, System-sistem sosio-teknikal, Teori keputusan, System, Matematikal, Kontingensi atau situasional, Peranan manajerial, Operasional,
  • 24. 1. 2. 3. 4. 5. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah Mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia Relativitas nilai-nilai  FUNGSI MANAJEMEN  Forecasting  Organizing Staffing atau Assembling Resources  Directing atau Commanding  Leading  Coordinating  Motivating  Controlling  Reporting
  • 25. KELOMPOK VI: SISTEM INFORMASI PENGERTIAN Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam suatu system. Tetapi rumusan informasi sering kali disebut fungsi entropi, karena informasi  Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. diperlukan untuk mengurangi ketidakteraturan.
  • 26. fungsi pengorganisasian, di dapatkan kegiatankegiatan seperti :  Penyusunan struktur organisasi  Pendelegasian wewenang  Tata Hubungan MENGENAL MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN  Masalah adalah setiap situasi dimana apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semakin besarperbedaan tersebyt, semakin besar pula masalahnya.
  • 27. Dalam Owens (1995:174) dijelaskan bahwa ada beberapa langkah umum pengambilan keputusan: 1. Mendefinisikan masalah 2. Menganalisis masalah 3. Mengembangkan alternative baru 4. Memutuskan solusi terbaik dan  Memindahkan keputusan ke dalam tindakan efektif  SISTEM INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tahap-tahap pokok proses pengambilan keputusan model simon :  Tahap penyelidikan  Tahap perancangan  Tahap pemilihan 
  • 28. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Keputusan berada dalam kekuasaan Mempertimbangkan semua hasil relevan dan membuang jauh-jauh hal yang tidak relevan Pembuat keputusan tidak boleh membuat keputusan untuk perbuatan tidak jujur dan tujuan yang salah Pembuat keputusan harus menjamin bahwa kegiatan di dasarkan pada bukti Keputusan harus masuk akal Orang yang mungkin terkait dengan keputusan harus disetujui dengan prosedur yang adil yang merupakan prinsip-prinsip keadilan Mempertimbangkan kebijakan pemerintah Pembuat keputusan tidak mendasarkan keputusannya hanya atas petunjuk orang lain atau seseorang.
  • 29. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sistem niai seseorang Persepsi-persepsi Pengaruh keterbatasan dalam proses manusianya Perilaku politik dan kekuasaan/kekuatan Keterbatasan waktu Gaya kepemimpinan Pengaruh gaya kognitif atas pengambilan keputusan
  • 30.  Perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin (Kauffan, 1972).  Menurut Depdiknas (2006) mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai satu proses penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
  • 31. Teori Synoptic  Teori Transactive  Teori Advocacy  Teori Radikal  Teori SITAR TUJUAN PERENCANAAN PENDIDIKAN 1) Menjamin agar perubahan atau tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil. 2) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah. 3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarpelaku sekolah, antarasekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan. 4) Mengoptimalkan peran warga sekolah dan masyarakat. 5) Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. 
  • 32. 1. 2. 3. 4. Pendekatan Kebutuhan Sosial ( Social Demand Approach ) Pendekatan perencanaan Tenaga Kerja Pendekatan Nilai Balik Pendekatan Sistem PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN PENDIDIKAN  Memperbaiki hasil pendidikan  Membawa perubahan yang lebih baik  Demand driven  Menyeluruh  Keterkaitan dengan (Rencana Pendidikan Dinas Provinsi, Renstrada, Rapetada, dan sebagainya)  Partisipasi  Keterwakilan  Data driven  Realistis sesuia dengan analisis SWOT  Mendasarkan pada review dan evaluasi  Keterpaduan  Holistik/tersistem  Transparansi  Keterkaitan serta kesepadanan dengan rencana-rencana instansi terkait.
  • 33. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi paling atas ke bawah (top down planning) Perencanaan dimulai dari tingkat organisasi paling bawah ke atas (bottom-up down planning) Diagonal-horizontal planning Rolling plan Gabungan top down dan bottom-up planning Perencanaan strategis Perencanaan operasional
  • 34. perencanaan mikro, messo dan makro. TAHAP PERENCANAAN Depdiknas (2006) adalah sebaga berikut: 1) Melakukan analisis lingkungan strategis 2) Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan ini 3) Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang 4) Mencari kesenjangan antara butir 2 atau 3 5) Berdasarkan hasil butir 4 disusunlah rencana strategis dan rencan operasional. 6) Melaksanakan rencana pengembangan pendidikan Kabupaten/Kota. 7) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana dan melakukan evaluasi terhadap hasil rencana pendidikan. 