MAKALAH: http://management-administer.blogspot.co.id/2016/09/inovasi-tentang-pengembangan-kurikulum.html
Pendidikan sebagai salah satu elemen penting dalam mendidik bangsa harus benar-benar dikelola dengan baik agar mampu membenahi akhlak bangsa. Hal ini dikarenakan hakikan pendidikan itu sebenarnya bukan hanya mengajar (transfer of knowlage) saja, tetapi lebih dari itu, yaitu mendidik agar berakhlak. Hal ini sebenarnya menjadi orientasi pendidikan dalam islam yang belum tergambar pada masa jahiliyah. Hal senada juga di ungkapkan oleh Baidowi dalam Said Ismail Ali bahwa pendidikan itu bertujuan untuk memperbaiki akhlak atau dikenal dengan istilah Ta’dib.
Pendidikan agama memang dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki akhlakul karimah. Melalui PAI, peserta didik diharapkan memiliki karakter-karakter tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang ajaran dan nilai-nilai agama Islam diharapkan mampu menjiwai prilaku dan tindakan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengembangan PAI yang berorientasi dalam pendidikan karakter diharapkan mampu membenahi kualitas pembelajaran PAI, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam pembenahan akhlak gerenarasi penerus bangsa.
MAKALAH: http://management-administer.blogspot.co.id/2016/09/inovasi-tentang-pengembangan-kurikulum.html
Pendidikan sebagai salah satu elemen penting dalam mendidik bangsa harus benar-benar dikelola dengan baik agar mampu membenahi akhlak bangsa. Hal ini dikarenakan hakikan pendidikan itu sebenarnya bukan hanya mengajar (transfer of knowlage) saja, tetapi lebih dari itu, yaitu mendidik agar berakhlak. Hal ini sebenarnya menjadi orientasi pendidikan dalam islam yang belum tergambar pada masa jahiliyah. Hal senada juga di ungkapkan oleh Baidowi dalam Said Ismail Ali bahwa pendidikan itu bertujuan untuk memperbaiki akhlak atau dikenal dengan istilah Ta’dib.
Pendidikan agama memang dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki akhlakul karimah. Melalui PAI, peserta didik diharapkan memiliki karakter-karakter tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang ajaran dan nilai-nilai agama Islam diharapkan mampu menjiwai prilaku dan tindakan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengembangan PAI yang berorientasi dalam pendidikan karakter diharapkan mampu membenahi kualitas pembelajaran PAI, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam pembenahan akhlak gerenarasi penerus bangsa.
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus MukhandarAgus Mukhandar
RESENSI BUKU
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
“Model Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu”
Penulis
Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
Oleh : Agus Mukhandar
NPM : 1422010036
Semester/Kelas : I (satu)/ Reg. E
Program Studi : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015
Resensi buku manajemen mutu pendidikan islam Deden Makbuloh-Agus MukhandarAgus Mukhandar
RESENSI BUKU
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM
“Model Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu”
Penulis
Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
Oleh : Agus Mukhandar
NPM : 1422010036
Semester/Kelas : I (satu)/ Reg. E
Program Studi : Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2014/2015
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2.
PENDAHULUAN
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis
meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui
pendidikan manusia menjadi cerdas dan memiliki
skill, sikap hidup yang baik sehingga dapat
bergaul dengan baik pula di masyarakat.
3. Perkembanganilmu pendidikan di indonesia dalam
kurung waktu 1965-1985 dapat dilihat dari berbagai segi
yaitu:
1.
Latar belakang historis
a.
2.
Masa periode 1945-2000
Pendidikan dan ilmu pendidikan
a.
Makna pendidikan : kihajar dewantara mengembangkan sistem
pendidikan melalui perguruan taman siswa
4. b. Ilmu pendidikan: ilmu pendidikan dapat memperkaya
dan mengembangkan filsafat pendidikan yg mendasari
perkembangan ilmu pendidikan itu sendiri, sehingga
mempunyai unsur-unsur: ilmu pendidikan teoritis,
praktis, perbuatan pendidikan yg dapat dipengaruhi,
keyakinan seseorang dalam pendidikan,bahan empirik
untuk mengembangkan ilmu pendidikan itu sendiri,
filsafat, filsafat pendidikan.
5. c. CIRI-CIRI ILMU PENDIDIKAN
3 DASAR KEILMUAN
1) Dasar ontollogis
2) Dasar epistemologis
3) Dasar aksiologis
Objek formal ilmu pendidikan dapat dianalisis
menjadi beberapaunsur yaitu:
6. 1) Tujuan pendidikan
2) Peserta didik
3) Pendidik
4) Hubungan peserta didik dengan pendidikan yg berupa cara
atau metode pendididkan
5) Materi ataubahan pendidikan
6) Penilaian
7) Konteks sosial budaya
7. Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempunyai objek material
perilaku manusia. Lain dari itu ilmu sosial dasar ataupun
terapan , pada umumnya meletakkan tumpuhan dasarnya pada
filsafah.
8. Imu pendidikan di indonesia adalah berkembang, ilmu
pendidikan yg berkembang di indonesia adalah ilmu
pendidikan yg dikembangkan oleh ahli-ahli di luar indonesia.
secara formal pancasila sebagai dasar negara telah pula
menjadi dasar pendidikan nasional sejak proklamasi
pendidikan.
9. Dalam bahasa ingris, produktifitas adalah
productiviti berasal dari kata produce yang berarti
menghasilkan dan activity atau kegiatan.jadi
produktifitas berarti kegiatan untuk menghasilkan
suatu (barang atau jasa).Menurut MAIL (1978)
menyatakan bahwa produktifitas adalah
pengukuran seberapa baik sumber daya yang di
gunakan bersama di dalam organisasi untuk
menyelesaikan suatu kumpulan hasil-hasil.
10. Perkembangan pendidikan diindonesia dalam kurun
waktu 1990-2010 menunjukan kemajuan yang pesat,
secara kuantitatif maupun kualitatif yang menuju kearah
pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Namun,
kesenjangan lainnya yaitu terletak dalam proses
pendidikan yang tampak pada kegairahan atau motifasi
belajar yang belum tinggi, semangat kerja yang relatif
rendah
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas ada
dua yaitu :
Faktor
yang berasal dari dalam diri atau internal
Faktor
yang berasal dari luar diri individu itu sendiri
atau eksternal.
12. Lima teknik pengukuran produktifitas yaitu
Ukuran yang menggunakan ratio produktufitas
a.
◦ Ratio obyektif
◦ Indeks secara keseluruhan
◦ Ratio biaya
◦ Ratio standar kerja
◦ Ratio standar waktu
b.
Ukuran yang menjadi faktor produktifitas total
c.
Ukuran yang menggunakan Managing By Objektive
d. Ukuran yang menggunakan indicator checklist produktifitas
e. Ukurn yang menggunakan audit produktifitas.
13. Ilmu yang mempelajari penataan sumber daya
yaitu manusia,kurikulum atau suber belajar dan
fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara
optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang disepakati.
23. General sistems theory
William Shrode dan D. Voich
Mengemukakan bahwa teori sistem umum lebih
berkenaan dengan tingkat konseptual daripada
pembentukan model (model building) yang ditujukan
untuk mengembangkan suatu konstruksi teoritik yang
menggambarkan hubungan-hunbungan yang general
dalam dunia nyata.
24. M.J.
Riley
Mengemukakan bahwa dalam suatu sistem
ditemukan adanya bagian-bagian yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
Interaksi bagian-bagian itu ditunjukan pada
bagian tertentu. Sistem yang dioperasikan
hendaknya ada kesesuaian antara tugastugas yang telah ditetapkan dengan
lingkungan baik internal maupun eksternal.
25. Manajemen pendidikan adalah suatu penataan garapan
pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, staf, pembinaa
n, pengorganisasian, pengkomunikasian, pemotivasian, pen
ganggaran, pengawasan, penilaian, pelaporan secara
sistematis, untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berkualitas.
26.
Bidang garapan
Bidang garapan
Bidang garapan
Bidang garapan
Bidang garapan
Bidang garapan
masyarakat
Bidang garapan
khusus
peserta didik
tenaga kependidikan
kurikulum
sarana prasarana
keuangan
kemitraan dengan
bimbingan dan pelayanan
28.
Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan
kepentingan mekanisme kerja
Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah
Mengenal secara baik factor-faktor psikologis manusia
Relativitas nilai-nilai
30. Informasi merupakan ukuran keteraturan dalam
suatu system. Tetapi rumusan informasi sering kali
disebut fungsi entropi, karena informasi diperlukan
untuk mengurangi ketidakteraturan.
31.
Sistem informasi didefinisikan dan tanggung jawab dibebankan
sepenuhnya kepada satu orang
Sub-sub system penting pengolahan informasi didefinisikan
Membuat jadwal perkembangan
Setiap sub system dijabarkan lagi dan dikembangkan dalam sub-sub
system yang lebih kecil dan membebankan tanggung jawab untuk
masing-masing
Membuat system pengendali untuk memonitor pengembangan proses
33. Perencanaan pendidikan adalah proses menetapkan
keputusan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan
dicapai, sumber-sumber yang akan diberdayakan, dan
teknik/metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan
tindakan selama kurun waktu tertentu agar penyelengaraan
pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan
bermutu.
34. a. pengenalan masalah,
b. mengestimasi ruang lingkup problem
c. mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian,
d.
menginvestigasi problem,
e.
memprediksi alternative,
f. mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian spesifik.
35.
Menjamin agar perubahan atau tujuan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
Mendukung koordinaasi antar pelaku sekolah.
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarpelaku sekolah, antarasekolah
dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antarwaktu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan.
Mengoptimalkan oeran warga sekolah an masyarakat.
Menjamin tercapainya penggunaan secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
36. 1). Mengkaji permasalahan dan sub masalah
2). Pengumpulan dan tabulasi data
3). Meramalkan dan memproyeksikan