Dokumen tersebut membahas tentang perilaku individu dalam organisasi, meliputi karakteristik biografis, kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stres."
File presentasi job evaluation ini merupakan materi pendukung dalam software points rating system yang saya design. Untuk memiliki software & file presentasi, silahkan email ke iman_bayu_adji@yahoo.co.id
File presentasi job evaluation ini merupakan materi pendukung dalam software points rating system yang saya design. Untuk memiliki software & file presentasi, silahkan email ke iman_bayu_adji@yahoo.co.id
Perilaku organisasi mempelajari tentang brbagaiu perilaku yang terdapat pada para anggota organisasi untuk selanjutnya hasil studi tersebut dapat menunjang para manajer agar dapat membaca situasi dan kondisi dari para anggota dalam organisasi atau perusahaan sebagai rujukan untuk selanjutnya dapat mengambil keputusan dengan tepat, cepat, dan efisien.
PRILAKU ORGANISASI (Sikap dan kepuasan kerja)Ganesha Aulia
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Sikap
Sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan mau pun tidak menyenangkan terhadap objek individu atau peristiwa. Atau penggambaran bagaimana perasaan seseorang tentang sesesutu. Sikap merupakan sesuatu yang sangat rumit untuk dipahami, untuk benar-benar memahami sikap, kita harus mempertimbangkan karakteristik fundamental mereka. Oleh karena itu, ada beberapa pertanyaan yang dapat menjadi patokan untuk mempermudah memahami hal tersebut dengan lebih, antara lain :
Apa komponen utama dari sikap ?Ada tiga komponen utama dari sikap yang lebih dikenal dengan komponen ABC,yaitu:
Komponen Affection (Afektif), segmen emosional atau perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek sikap.
Komponen Behaviour (Perilaku), yang menyatakan niat untuk atauberperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Komponen Cognitive (Kesadaran), segmen opini dimana komponen ini menyatakan keyakinan dari sikap. Perlu diingat bahwa komponen-komponen ini sangat berkaitan. Contohnya dalam sebuah perusahaan terdapat seorang pemimpin yang otoriter atau keras. Maka para bawahannya akan memiliki sikap yang berbeda-beda. Adayang bersikap positif, ada juga yang bersikap negatif. Mereka yang bersikap positif biasanya loyal terhadap pemimpin tersebut. Karena mereka menyukai pemimpin tersebut, dan sadar dan yakin bahwa hal tersebut digunakan untuk mendidik mereka. Sehingga mereka berperilaku patuh dan taat terhadappemimpinnya. Sedangkan mereka yang bersikap negative akan berperilaku cenderung melawan dan berontak terhadap pemimpinnya.
seberapa konsistenkah sikap itu ? Sikap bukanlah sesuatu yang menetap, tapi sikap dapat juga berubah karena satu dan lain hal. Perubahan sikap ini mampu menjadikan orang yang tadinya bersikap negatif terhadap obyek sikap, menjadi lebih positif. Atau sebaliknya orang yang tadinya bersikap positif menjadi negatif terhadap obyek sikap.Pada akhir tahun 195-an, Leon Fissinger mengemukakan teori ketidak sesuain kognitif (cognitive dissonance theory), yang menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.Pada umumnya, penelitian menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka. Ini berarti bahwa individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikapdan perilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional. Ketika terdapat ketidak konsistenan, timbullah dorongan untuk mengembalikan individu tersebut keadaan seimbang, dimana sikap dan perilaku kembali konsisten. Ini bias dilakukan dengan cara mengubah sikap maupun perilaku, atau dengan mengembangkan rasionalisasi untuk ketidak sesuaian. Contohnya Anda memberitahu anak-anak Anda untuk membersihkan gigi mereka setiap hari, namun Anda tidak melakukannya. Apabila elemen yang menghasilkan ketidak sesuaian relative tidak penting, tekanan untuk memperbaiki ketidak seimbangan akan rendah.
Apakah perilaku selalu mengikuti sikap? Telah ditegaskan bahwa sikap
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorangTekun Sudiyono
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorang, apakah pertanyaan ini tepat diajukan kepada orang lain? Jawabannya adalah ada di dalam kita sendiri. Untuk membentuk sebuah kepribadian yang kompleks, karena sebagaimana artikel yang sudah saya sharing sebelumnya yang menyangkut akan kepribadian. Artikel itu menyebutkan bahwa kepribadian mudahnya adalah sistem diri dalam merespon lingkungan. Ketika kita bertanya tentang bagaimana cara merubah kepribadian orang lain, yang pertama kali adalah menanyakan bagaimana cara membentuk kepribadian diri yang sesuai dengan harapan diri dan harapan sosial atau lingkungan. Mudah ataukah sulit? Sulit kan, namun artinya bukan tidak mungkin atau tidak bisa. Tetap bisa.
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorangTekun Sudiyono
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorang, apakah pertanyaan ini tepat diajukan kepada orang lain? Jawabannya adalah ada di dalam kita sendiri. Untuk membentuk sebuah kepribadian yang kompleks, karena sebagaimana artikel yang sudah saya sharing sebelumnya yang menyangkut akan kepribadian. Artikel itu menyebutkan bahwa kepribadian mudahnya adalah sistem diri dalam merespon lingkungan. Ketika kita bertanya tentang bagaimana cara merubah kepribadian orang lain, yang pertama kali adalah menanyakan bagaimana cara membentuk kepribadian diri yang sesuai dengan harapan diri dan harapan sosial atau lingkungan. Mudah ataukah sulit? Sulit kan, namun artinya bukan tidak mungkin atau tidak bisa. Tetap bisa.
Pengaruh motivasi, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja kary...Imam Taufiq HA
The purpose of this research was to detect the influence of motivation, work discipline and organizational culture toward employee performance, either together also partially The research population was all employees totaling 117 people. The sample taken with using census sampling, in which a members of the population sampled. Data collection techniques used are questionnaire and documentation Answers given by the respondents analyzed quantitatively using SPSSfor Windows version 20 Research data quality is tested with test validity and reliability that the ordinal scale data is then transformed into a scale interval by using the help method successive intervals are integrated in Microsoft Excel This research was conducted in the testing primary assumptions the regression includes data normality test linearity test, multikolinieritas test and heteroskedastisitas test organizational culture(r) influences performance(Y as big as 0.367(36,7%), while the remaining is influenced by other factor Motivation(x,) the working discipline(x2 and organizational culture positive and significant effect on performance(Y 21,796 and the value of significant F is equal to 0.0000 Furthermore, motivation(xt partially and significant effect on performance(Y) with tourt is 4,347 and value of the significant is 0.000 The work discipline(x2 partially positive and significant effect on performance m with tour is 3,831 and value of significant is 0.000 organizational culuter intermediates do not affect significantly the performance(Y because the value of tour is equal to 1.698, which is iess than the value of tat 1981 the significant value ofis 0.092 which is greater than the value of a (0.05)
ABSTRAK
Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Menurut Soekidjo N. (1993) Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Jadi Perilaku adalah sebuah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak, dan merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Menurut Stonner dan Freeman (Saryathi, 2003) Karakteristik individu adalah penjabaran dari sikap, minat, dan kebutuhan yang dibawa oleh seseorang atau individu dalam melaksanakan kerja. Karakteristik individu adalah perilaku atau karakter yang ada pada diri seorang karyawan, baik positif maupun negatif (Thoha, 2003).
Kata Kunci : Karakteristik Individu
PENDAHULUAN
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak, dan merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut (Soekidjo, 1993). Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut sebuah rangsangan (Soekidjo, 1993).
Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat atau watak, sikap dan persepsi yang dimiliki oleh seseorang. Sifat atau watak, sikap dan persepsi yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat atau watak, sikap dan persepsi yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses/Notoatmojo, S (2003).
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karakteristik Individu
Berbicara tentang karakteristik individu dalam suatu organisasi tidak akan terlepas dengan pembicaraan tentang motivasi, karena untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai/karyawan diperlukan motivasi yang cukup terhadap pegawai. Individu adalah sama tetapi juga unik. Ciri-ciri pribadi yang meliputi: jenis kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan dan masa jabatan merupakan variabel individual yang dimiliki oleh setiap orang individual sebagai pribadi (Bashaw & Grant, 1994). Perbedaan individual yang ada pada diri orang-orang dalam organisasi merupakan faktor yang penting yang ikut menentukan respons mereka terhadap sesuatu maupun perilakunya, hal ini perlu sekali dipahami (Nimran, 1999).
Gibson, et al. (1996) menyatakan bahwa prestasi kerja individu adalah dasar prestasi kerja organisasi sehingga pihak manajemen dituntut untuk memahami perilaku individu. Perilaku individu sangat dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik individu yang bersangkutan. Karakteristik individu yang mencirikan antara satu
A supervisor must be competent research and development to improve the quality of education in schools or madrassa. Supervisors should also be able to assist teachers in preparing classroom action research, in addition he himself should also do research oversight. Supervisors are conducting research and development in order to fulfill their duties is a professional watchdog. The role of supervisors in implementing research and development in addition to conducting research for itself seeks a teacher in conducting action research.
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)ombaga sakerebau
Merupakan materi presentasi yang menjelaskan mengenai Paradigma yang terdapat pada HRD yakni performance dan learning beserta asumsi-asumsi dalam paradigma tersebut. Hal tersebut memberikan pemahaman terhadap fungsi HRD dalam pengembangan SDM.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Tugas kelompok keorganisasian
1. Tugas kelompok
Perilaku Keorganisasian
Kelompok 1
Manajemen 2C
Anggota :
1. Ahmad hendri prasetyo (01)
2. Bima sukma dwi putra (05)
3. Diah nur rochmawati (07)
4. Fatimatuz zahro (11)
5. Fitri citra lestari (13)
2. Pendahuluan
Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi
antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi.
Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan
berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah
ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang
memang berbeda. Individu membawa ke dalam tatanan
organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan
kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Karakteristik
yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala
memasuki lingkungan baru yaitu oraganisasi atau yg
lainnya. Organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang
mempunyai karakteristik seperti keteraturan yang
diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan, tugas,
wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem
pengendalian, dan sebagainya.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
2
3. Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari
karakteristik individu. Nimran dalam Sopiah (2008)
menjelaskan karakteristik yang melekat pada individu terdiri
dari ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap.
Berikut adalah dari masing-masing karakteristik tersebut:
1. Ciri-ciri biografis
2. Kepribadian
3. Sikap
4. Kemampuan
5. Persepsi
6. Belajar
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
3
4. Daftar isi
Judul 1
Pendahuluan 2
Daftar isi 4
A. PERBEDAAN KARAKTER BIOGRAFIS INDIVIDU 5
B. KEMAMPUAN
Pengertian 8
Jenis-jenis kemampuan 9
C. PEMBELAJARAN
Pengertian 11
Teori-teori pembelajaran 12
D. KEPRIBADIAN
Pengertian 14
Ciri-ciri kepribadian 15
Ciri-ciri kepribadian ditempat kerja 16
E. PERSEPSI
Pengertian 17
Kesalahan-kesalahan persepsi 19
F. SIKAP
Pengertian 20
Sikap kerja 21
G. MOTIVASI & TEORI KEBUTUHAN
Pengertian 22
Teori herarchi kebutuhan 23
H. STRESS
Pengertian 25
Faktor-faktor penyebab stress 26
Akibat stress 29
Mengelola stress 30
I. Daftar pustaka 31
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
4
5. A. PERBEDAAN KARAKTER BIOGRAFIS
INDIVIDU
Biographical Characteristics adalah
karakteristik perseorangan -seperti usia,
gender, ras, dan masa jabatan- yang diperoleh
secara mudah dan objektif dari arsip pribadi
seseorang. Dengan kata lain karakteristik
biografi adalah semua informasi yang ada di
dalam biografi yang bisa digunakan untuk
mendeteksi tapi bukan memastikan.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
5
6. Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang
terdiri
dari:
• Usia - hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan
kemungkinan akan menjadi masalah yang lebih penting selama
dekade mendatang karena terdapat kepercayaan yang luas
bahwa kinerja pekerjaan menurun seiring bertambanya usia.
Cth: pekerja senior yang usianya sudah tidak produktif akan
merugikan perusahaan.
• Gender - perbedaan antara pria dan wanita mempengaruhi
kinerja mereka. Misalnya, tidak terdapat perbedaan yang
konsisten antara pria dan wanita dalam hal kemampuan
memecahkan masalah, menganalisis, dorongan kompetitif,
motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar
• Masa Jabatan - Tinjauan ekstensif mengenai hubungan
senioritas-produktivitas telah dilakukan. Jika mendefinisikan
senioritas sebagai waktu pada suatu pekerjaan, maka dapat
dikatakan bahwa bukti terbaru menunjukkan adanya hubungan
positif antara senioritas dan produktivitas pekerjaan. Masa
jabatan, bila dinyatakan sebagai pengalaman kerja, tampaknyaUniversitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
6
7. • Status Perkawinan. Pemaknaan tentang pekerjaan akan
berbeda antara karyawan yang single dengan karyawan
yang sudah menikah. penelitian membuktikan bahwa
orang yang telah berumah tangga relatif lebih baik
dibandingkan dengan single baik ditinjau dari segi absensi.
Keluar beralih kerja dan kepuasan kerja. Hal ini
disebabkan karena oarng yang telah berkeluarga
mempunyai rasa tanggungjawab dan membuat pekerjaan
lebih ajeg, lebih tertib, dan mengganggap pekerjaan llebih
berharga dan lebih penting. Penelitian selama ini belum
menjangkau pada orang-orang yang bercerai, janda, duda,
dan orang-orang yang kumpul kebo saja.
• Jumlah atau Banyaknya Tanggungan. Banyak
penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah
tanggungan dalam keluarga berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
7
8. B. KEMAMPUAN
Pengertian
Kemampuan adalah kapasitas seseorang
untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu
pekerjaan. Pencapaian tujuanorganisasi atau
manajemen yang berhasil adalah kemampuan
seorang pemimpin untuk mengeksploitasikan
kelebihan sebesar-besarnya dan menekankan
kekurangannya dari berbagai orang untuk bersama-
sama meningkatkan produktifitas. Kategori
dikelompokkan menjadi dua yaitu kemampuan
intelektual dan kemampuan phisik.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
8
9. Jenis-jenis kemampuan
A. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan mental. Untuk mengungkap kemampuan ini digunakan
tes IQ yang berusaha mengeksplorasi dimensi
1. kecerdasan numeris yaitu kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat
2. pemahaman verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar
serta relasinya satu sama lain,
3. kecepatan perseptual yaitu kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual
dengan cepat dan tepat,
4. penalaran induktif yaitu kemampuan mengenali suatu urutan secara logis dalam
suatu masalah dan kemdian memecahkan masalah tersebut
5. penalaran deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi
dari suatu argumen,
6. visualisasi ruang yaitu kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan
tampak seandainya posisinya dalam ruang dirubah
7. ingatan (memory) yaitu kemampuan menahan dan mengenang kembali
pengalaman masa lalu. Untuk pekerjaan yang memerlukan rutinitas tinggi dan tidak
memerlukan intelektualitas tinggi, IQ tinggi tidak ada relevansinya dengan
kinerja. Namun pemahaman verbal, kecepatan persepsi, visualisasi ruand dan
ingatan banyak diperlukan di berbagai bidang pekerjaan. Sehingga tes IQ tetap
diperlukan.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
9
10. B. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan
keterampilan.
contohnya
• Karyawan yang mempunyai kemampuan
intelektual dan fisiknya tidak sesuai dengan
tuntutan pekerjaan, sipastikan akan merupakan
penghambat pencapaian tujuan kinerja atau
produktifitas. Seorang pilot misalnya harus
berkualitas tinggi kemampuan visualisasi
ruangnya, penjagapantai harus kuat
kemampuan visualisasi dan koordinasi
tubuhnya. Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
10
11. C. PEMBELAJARAN
Pengertian
Robbins (1993) menyebutkan belajar adalah proses perubahan
yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena
adanya suatu pengalaman atau latihan. Dari pengetian
tersebut, dapat dipahami ada tiga komponen belajar yaitu
(1) belajar melibatkan adanya perubahan, dari buruk menjadi
baik, dari tidak tahu menjadi tah, dari tidak bisa menjadi
bisa.
(2) perubahan yang terjadi relatif permanen. Perubahan yang
bersifat sementara menunjukkan kegagalan dalam proses
belajar.
(3) belajar berarti ada perubahan perilaku. Belajar tidak hanya
mengubah pikiran dan sikap, tetapi ada yang lebih penting
lagi adalah belajar harus mengubah perilaku subjek ajar.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
11
12. Teori-teori pembelajaran
1. Teori Pengondisian Klasik. Dikemukakan oleh Paplov.
Hasil percobaanya terhadap anjing mengenai keterkaitan
antara stimulus dan respon menunjukkan bahwa stimulus
yang tidak dikondisikan akan menghasilkan respons yang
tidak dikondisikan pula, dan melalui proses belajar maka
stimulus yang dikondisikan itu akan menghasilkan
respons yang dikondisikan.
2. Teori Pengondisian operan. Menurut teori ini, perilaku
merupakan fungsi dan akibat dari perilaku itu
sendiri.kecenderungan mengulangi sebuah perilaku
tertentu dipengaruhi penguatan yang disebabkan oleh
adanya akibat daro perilaku itu. Misalnya bila seorang
karyawan berprestasi di atas standar kemudian diberi
insentif oelh pimpinan, maka akan berdampak positif /
kesenangan sehingga pada bulan berikutnya karyawan itu
akan melakukan hal yang sama untuk memperoleh
imbalan.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
12
13. 3. Teori social. Teori sosial tentang belajar adalah suatu
proses belajar yang dilakukan melalui suatu pengamatan
dan pengalaman secara langsung. Agar memperoleh
hasil yang maksimal, ada empat hal yang harus
diperhatikan oleh seorang pengajar dalam melakukan
proses belajar-mengajar yaitu :
a) Proses perhatian, dimana pengajar harus
menyampaikan materi pelajaran dengan menarik, dan
suasana belajar yang kondusif.
b) Proses ingatan, dimana hasil belajar juga tergantung
pada seberapa bbesar daya ingat si subjek belajar.
c) Proses reproduksi, dimana subjek ajar setelah belajar
harus mengalami perubahan sikap, berpikir dan berperilaku.
d) Proses penguatan, dimana apabila subjek belajar telah
belajar dengan baik maka harus diberikan penguatan.
Misalnya, karyawan yang mengikuti pelatihan, setelah
selesai pelatihan dan kinerjanya menjadi lebih baik maka ia
harus mendapatkan imabalan yang sesuai.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
13
14. D. KEPRIBADIAN
Pengertian
Kepribadian merupakan perbedaan
karakterostik individu, kepribadian
(personality) adalah gambaran profil
seseorang atau merupakan kombinasi dari
karakteristik dan keunikan seseorang secara
alami dan interaksi dengan yang lainnya.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
14
15. Ciri-ciri kepribadian
Penelitian yang dilakukan terdapat beberapa tipe ciri-ciri
kepribadian, menurut Tipe Indikator Myers-Briggs ada 16 ciri-ciri
khusus yang dapat mengambarkan kepribadian seseorang, seperti
diuraikan dibawah ini:
1. Pendiam vs Ramah
2. IQ rendah vs IQ tinggi
3. Perasaan vs Emosi stabil
4. Patuh vs Berpengaruh
5. Serius vs Bekerja riamg
6. Bijaksana vs Sungguh-sungguh
7. Malu-malu vs Petualang
8. Keras hati vs Mudah tersinggung
9. Mudah dipercayai vs Curiga
10. Praktis vs Khayalan
11. Blak-blakan vs Berkhayal
12. Egois vs Khawatir
13. Kolot vs Coba-coba
14. Terikat vs Mandiri
15. Tidak terkendali vs Terkendali
16. Tenang vs Tegang
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
15
16. Ciri-ciri kepribadian ditempat kerja
1. Tipe realistik, tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih
lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan.
2. Tipe intelektual/investigative, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini
memiliki kecerendungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik.
3. Tipe sosial, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki
kecerendungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu
orang lain.
4. Tipe konvensional, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini pada
umumnya memiliki kecerendungan untuk terhadap kegiatan verbal.
5. Tipe usaha/ enterpising, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini
memiliki ciri khas menggunakan keterampilan-keterampilan
berbicaradalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain
atau mempengaruhi orang lain.
6. Tipe artistik, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki
kecerendungan berhubungan dengan orang lain secara tidak langsung,
bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
16
17. E. PERSEPSI
Pengertian
Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap suatu
kenyataan melalui alat indera. Sebenarnya persepsi
mulai tumbuh secara perlahan-lahan sejak kecil dan
seterusnya melalui interaksi dengan orang lain. Hal ini
berarti persepsi dapat tumbuh dan berkembang, karena
adanya pengaruh interaksi dengan belajar pada orang.
Oleh karena itu persepsi seseorang dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial dan setiap manusia mempunyai
persepsi terhadap obyek.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
17
18. Menurut kamus Psikologi yang dikutip oleh
Daligulo (1982: 207) persepsi diartikan sebagai
proses pengamatan seseorang terhadap segala
sesuatu di lingkungan dengan menggunakan
indra-indra yang dimilikinya sehingga menjadi
sadar segala sesuatu yang ada di lingkungan
tersebut.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
18
19. Kesalahan-kesalahan persepsi
Kesalahan-kesalahan dalam persepsi tebagi menjadi lima
bagian yaitu:
1. Kesalahan atribusi, yaitu kesalahan kita dalam
memahami penyebab perilaku orang lain. Yang disebabkan
kurangnya persepsi atau persepsi kepada orang tersebut
kurang atau tidak utuh
2. Efek Halo, yaitu kesalahan persepsi yang disebabkan
karena salah mempersepsikan seseorang pada kesan pertama
3. Stereotif, yaitu Menggeneralisasikan orang-orang
berdasarkan sedikit informasi dan membentuk susmsi
mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu
kelompok
4.Prasangka, Memprangsakakan seseorang
5. Gegar budaya, yaitu upaya sementara yang gagal untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan baru dan
orang-orang baru.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
19
20. F. SIKAP
Pengertian
Sikap merupakan satu faktor yang harus dipahami kita
dapat memahami perilaku orang lain. Dengan saling
memahami individu maka organisasi akan dapat dikelola
dengan baik. Definisi sikap dapat dijelaskan dalam tiga
komponen sikap, yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik.
Afektif berkenaan dengan komponen emosional atau
perasaan sesorang. Komponon kognitif ini berkaitan
dengan proses berfikir yang menekankan pada
rasionalitas dan logika. Komponen psikomotorik
merupakan kecenderungan seseorang dalam bertindak
terhadap lingkungannya.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
20
21. Sikap Kerja
Sikap kerja Karyawan berkemungkinan mempunyai sikap terhadap gaji, atasan, atau
pun tunjangan mereka. Sikap yang khususnya penting adalah kepuasan kerja dan komitmen
organisasi.
Kepuasan Kerja (job satisfaction)
• Kepuasan kerja adalah tingkat di mana seseorang puas atau terpenuhi oleh pekerjaannya
(Moorhead & Griffin, 2013: 70).
• Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor personal seperti kebutuhan dan aspirasi
indibidual menentukan sikap ini, bersama dengan faktor-faktor kelompok seperti hubungan
dengan rekan kerja dan pengawas, kondisi kerja, kebijakan kerja, dan kompensasi.
• Seorang karyawan yang merasa puas akan sangat jarang tidak hadir atau absen ke tempat
kerja, akan memberikan kontribusi positif, dan betah dengan perusahaan. Namun, kepuasan
kerja tingkat tinggi tidak selalu menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Komitmen Kerja
Komitmen kerja adalah identifikasi dan ikatan seseorang pada sebuah organisasi (Moorhead &
Griffin, 2013: 73). Orang yang berkomitmen dengan pekerjaannya mungkin akan memandang dirinya sebagai
karyawan sejati dari sebuah perusahaan, mereka akan mengabaikan ketidakpuasan kecil, dan tetap memandang
dirinya sebagai bagian dari perusahaan.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang menimbulkan komitmen meliputi
penghargaan ekstrinsik, kejelasan peran, dan manajemen partisipatif adalah sama dalam lintas
budaya yang berbeda (Moorhead & Griffin, 2013: 73).
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
21
22. G. MOTIVASI & TEORI
KEBUTUHAN
Pengertian
Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan
suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual
dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intensitas
adalah seberapa kerasnya seseorang berusaha,
namun intensitas yang tinggi saja tidak akan
membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai
dengan upaya/arah.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
22
23. Teori herarchi kebutuhan
Inti dari teori Maslow yaitu: bahwa kebutuhan
itu tersusun dalam bentuk hirarkhi . Tingkat
kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan
fisiologis dan tingkat yang tertinggi adalah
kebutuhan realisasi diri (self actualization needs).
Kebutuhan selanjutnya diartikan di bawah ini
hirarkhi Kebutuhan Maslow.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
23
24. a. Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan akan
makan, minum, dan mendapatkan tempat tinggal.
b. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan, merupakan
kebutuhan akkan kebebasan dari ancaman, seperti
aman dari ancaman lingkungan (penjahat, gangguan
lingkungan)
c. Kebutuhan Rasa Memiliki Cinta, yaitu kebutuhan
akan teman, affiliasi, interaksi, mencintai da dicintai.
d. Kebutuhan akan Penghargaan, yaitu kebutuhan akan
penghargaan diri dan penghargaan dari orng lain..
e. Kebutuhan akan Realisasi Diri, yaitu kebutuhan
untuk memenuhi diri sendiri dengan penggunaan
kemampuan maksimum, melalui keterampilan dan
potensi yang ada.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
24
25. H. STRESS
Pengertian
Stress adalah tekanan atau ketegangan yang
dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi,
pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang
tersebut.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
25
26. Faktor-faktor penyebab stress
Faktor pemicu stress disebut stressor. Stressor
dibagi menjadi dua, antara lain :
1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan
pekerjaan).
2. Stressor Off The Job (dari luar lingkungan
pekerjaan).
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
26
27. 1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan)
a) Beban kerja berlebih (overload)
b) Desakan waktu (deadline)
c) Kualitas pembimbingan rendah/low supervise
d) Iklim politis tidak aman/low comfort
e) Umpan balik kerja rendah/low feedback
f) Wewenang tidak memadai/low authority
g) Ketidakjelasan peranan/role ambiguity
h) Frustasi/putus asa
i) Konflik antar pribadi atau kelompok
j) Perbedaan nilai individu dan organisasi
k) Perubahan situasi kantor yang mengejutkan
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
27
28. 2. Stressor Off The Job (dari luar
lingkungan pekerjaan)
a) Krisis keuangan pribadi atau keluarga
b) Permasalahan-permasalahan tentang anak
c) Permasalahan-permasalahan tentang fisik
d) Permasalahan-permasalahan dalam
perkawinan
e) Perubahan situasi rumah atau lingkungan
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
28
29. Akibat stress
Orang dapat menjadi agresif, dapat menjadi
depresi, dapat menderita neurosis cemas, dapat
menderita gangguan psikosomatik, dapat tidak sehat
badan, yaitu menderita penyakit fisik :
– Tekanan darah tinggi
– Sakit jantung
– Sesak nafas (Asthma Bronkhial)
– Radang usus, tukak lambung atau usus.
– Sakit Kepala (Tension Headache)
– Sakit eksim kulit (Neurodermatitis)
– Konstipasi
– Arthritis
– Kanker, dll.
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
29
30. Mengelola stress
6 strategi mengelola stress:
1. Menghindari stress yang tidak perlu tidak semua
stress dapat dihindari, dan tidak sehat juga kalau
kita harus menghindari hal-hal yang memang kita
tangapi.
2. Mengubah situasi.
3. Menyesuaikan diri dengan hal yang
menyebabkan stress.
4. Menerima hal-hal yang tidak dapat diubah.
5. Sediakan waktu untuk senang-senag dan
relaksasi. Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
30
31. I. Daftar pustaka
• lista.staff.gunadarma.ac.id/.../Perilaku+Individu.
• Kunarto. 2001. Perilaku organisasi POLRI. Jakarta :
Cipta Manunggal.
• Sopiah. 2008. Perilaku Organisasonal. Yogyakarta :
ANDI.
• Thoha, Miftah. 2009. Perilaku Organisasi : Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pres
• http://ukhybelajar.blogspot.co.id/
Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian"
Tahun Akademik 2015/2016
31
32. Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan
“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik
2015/2016
32