SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya

Biografi Putu Wijaya

Putu Wijaya yang kita kenal sebagai sastrawan mempunyai nama yang cukup
panjang, yaitu I Gusti Ngurah Putu Wijaya. Dari namanya itu dapat diketahui bahwa ia
berasal dari Bali. Putu memang dilahirkan di Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11
April 1944.
Pada masa remaja ia sudah menunjukkan kegemarannya pada dunia sastra. Saat
masih duduk di sekolah menengah pertama di Bali, ia mulai menulis cerita pendek dan
beberapa di antaranya dimuat di harian Suluh Indonesia, Bali. Ketika duduk di sekolah
menengah atas, ia memperluas wawasannya dengan melibatkan diri dalam kegiatan
sandiwara. Setelah selesai sekolah menengah atas, ia melanjutkan kuliahnya di
Yogyakarta, kota seni dan budaya.
Di Yogyakarta, selain kuliah di Fakultas Hukum, UGM, ia juga mempelajari seni
lukis di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), drama di Akademi Seni Drama dan Film
(Asdrafi), dan meningkatkan kegiatannya bersastra. Dari Fakultas Hukum, UGM, ia
meraih gelar sarjana hukum (1969), dari Asdrafi ia gagal dalam penulisan skripsi, dan
dari kegiatan berkesenian ia mendapatkan identitasnya sebagai seniman.
Setelah kira-kira tujuh tahun tinggal di Yogyakarta, Putu pindah ke Jakarta. Di
Jakarta ia bergabung dengan Teater Kecil dan Teater Populer. Di samping itu, ia juga
bekerja sebagai redaktur majalah Ekspres. Setelah majalah itu mati, ia menjadi redaktur
majalah Tempo (1971-1979). Bersama rekan-rekannya di majalah Tempo, Putu
mendirikan Teater Mandiri (1974).
Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya

Pada saat masih bekerja di majalah Tempo, ia mendapat beasiswa belajar drama di
Jepang (1973) selama satu tahun. Namun, karena tidak kerasan dengan lingkungannya,
ia belajar hanya sepuluh bulan. Setelah itu, ia kembali aktif di majalah Tempo. Pada
tahun 1975 ia mengikuti International Writing Program di Iowa, Amerika Serikat.
Setelah itu, ia juga pernah menjadi redaktur majalah Zaman (1979-1985).
Ia juga mempunyai pengalaman bermain drama di luar negeri, antara lain dalam
Festival Teater Sedunia di Nancy, Prancis (1974) dan dalam Festival Horizonte III di
Berlin Barat, Jerman (1985). Ia juga membawa Teater Mandiri berkeliling Amerika
dalam pementasan drama Yel dan berpentas di Jepang (2001). Di samping itu, Ia juga
pernah mengajar di Amerika Serikat (1985-1988).
Di samping itu, Putu juga menjadi sutradara film dan sinetron serta menulis
skenario sinetron. Film yang disutradarainya ialah film Cas Cis Cus, Zig Zag, dan
Plong. Sinetron yang disutradarainya ialah Dukun Palsu, PAS, None, Warteg, dan JariJari. Skenario yang ditulisnya ialah Perawan Desa, Kembang Kertas, serta Ramadhan
dan Ramona. Ketiga skenario itu memenangkan Piala Citra.
Selama bermukim di Yogyakarta, kegiatan sastranya lebih terfokus pada teater. Ia
pernah tampil bersama Bengkel Teater pimpinan W.S. Rendra dalam beberapa
pementasan, antara lain dalam pementasan Bip-Bop (1968) dan Menunggu Godot
(1969). Ia juga pernah tampil bersama kelompok Sanggar Bambu. Selain itu, ia juga
(telah berani) tampil dalam karyanya sendiri yang berjudul Lautan Bernyanyi (1969). Ia
adalah penulis naskah sekaligus sutradara pementasan itu. Naskah dramanya itu menjadi
pemenang ketiga Sayembara Penulisan Lakon yang diselenggarakan oleh Badan
Pembina Teater Nasional Indonesia. Karena kegiatan sastranya lebih menonjol pada
bidang teater, Putu Wijaya pun lebih dikenal sebagai dramawan. Sebenarnya, selain
berteater ia juga menulis cerpen dan novel dalam jumlah yang cukup banyak, di
samping menulis esai tentang sastra. Sejumlah karyanya, baik drama, cerpen, maupun
novel telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, Belanda,
Prancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thailand.
Gaya Putu menulis novel tidak berbeda jauh dengan gayanya menulis drama.
Seperti dalam karya dramanya, dalam novelnya pun ia cenderung mempergunakan gaya
objektif dalam pusat pengisahan dan gaya stream of consciousness dalam
pengungkapannya. Terhadap karya-karya Putu itu, Rachmat Djoko Pradopo (dalam
Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya

Memahami Drama Putu Wijaya: Aduh, 1985) memberi komentar bahwa Putu berani
mengungkapkan kenyataan hidup karena dorongan naluri yang terpendam dalam bawah
sadar, lebih-lebih libido seksual yang ada dalam daerah kegelapan.

Aliran sastra
Aliran sastra pada cerpen ini adalah Aliran sastra psikologisme. Aliran ini menekankan
pada pembahasan masalah kejiwaan dalam sastra. Dalam cerpen tersebut, suasana jiwa
dan konflik batin para pelaku disoroti dengan tajam, detail dan mendalam.

Latar Belakang Masyarakat
Kondisi latar belakang masyarakat sangat berpengaruh terhadap terbentuknya
sebuah cerpen. Pemahaman latar belakang masyarakat tersebut bisa berupa pengkajian
ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, hingga kondisi ekonomi masyarakat.
Dalam cerpen Guru dapat kita lihat bahwa pada saat itu terdapat beberapa
pandangan mengenai guru, yakni:
a. Honor yang didapat rendah, tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh
seorang guru. Banyak menyita waktu, pikiran dan juga tenaga.
b. Pelarian agar tidak menjadi pengangguran.
c. Pelarian dari orang-orang yang mengalami kegagalan.
Melihat latar belakang yang ada di masyarakat, sehingga dalam cerpen tersebut
terdapat pikiran jelek dan sempit dalam memandang profesi guru.
Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya

Nilai-nilai
1.

Nilai sosial
Nilai sosial ini dapat terlihat pada pemaparan cerpen mengenai paradigma
guru. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa menjadi guru itu bukanlah
sebuah cita-cita. Menjadi guru itu terpaksa agar tidak menganggur. Banyak sekali
pandangan miring mengenai guru. Gaji sedikit tidak sesuai dengan pekerjaannya
yang menguras pikiran, tenaga dan juga waktu; banyak yang berbuat tidak
bermoral, tidak punya masa depan, dan masih banyak lagi. Ibarat kasta, guru ini
berada pada urutan yang paling bawah. Namun disisi lain guru merupakan suatu
profesi yang sulit ditinggalkan. Menjadi guru sudah mendarahdaging pada diri
seorang guru. Bahkan kalau kita amati guru yang sudah pensiun pun masih sering
disebut guru. Guru yang menjadi panutan untuk orang lain, menjadi contoh yang
baik dalam perilakunya. Ini merupakan gambaran mengenai guru yang
sesungguhnya.
Nilai sosial yang lain adalah bahwa orang yang kaya harus memiliki jabatan
yang tinggi. Maka dari itu banyak masyarakat yang menghalalkan segala cara demi
mendapatkan gelar. Termasuk dalam tes, tentu semua memiliki keinginan untuk
mendapatkan nilai yang baik, namun usaha yang dilakukan tidak hanya belajar,
melainkan dengan cara yang tidak baik misalnya. Itulah beberapa pandangan
masyarakat yang harus dibenahi.
Dari penyampaian cerpen ini, dapat diambil kesimpulan bahwa profesi guru itu
bukanlah sebuah profesi yang tidak terhormat, melainkan sebuah profesi yang
mulia.

2.

Nilai pendidikan
Cerpen ini memberikan pengajaran mengenai keberhasilan itu didapatkan tidak
secara instan melainkan melalui sebuah proses. Dimana ada keuletan, kerja keras,
keteguhan pendirian sebuah keberhasilan itu akan tercapai. Terutama dalam
menggapai cita-cita.

3.

Nilai filosofis
Cerpen ini memberikan pandangan kepada kita bahwa keberhasilan itu ditentukan
oleh diri kita sendiri. Orang lain hanya sebagai pembantu atau bahkan sebagai
kerikil kecil dalam kehidupan kita.

More Related Content

What's hot

Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaContoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Mochamad Rofik
 
Contoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docx
Contoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docxContoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docx
Contoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docx
TaufiqHakimNaim
 

What's hot (20)

Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku Fiksi
 
Bahasa Indonesia : Teks Editorial
Bahasa Indonesia : Teks EditorialBahasa Indonesia : Teks Editorial
Bahasa Indonesia : Teks Editorial
 
Membaca yang Menjadikan Buku Bermanfaat
Membaca yang Menjadikan Buku BermanfaatMembaca yang Menjadikan Buku Bermanfaat
Membaca yang Menjadikan Buku Bermanfaat
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Cerpen Bahasa Jawa "Lutung kasarung"
Cerpen Bahasa Jawa "Lutung kasarung"Cerpen Bahasa Jawa "Lutung kasarung"
Cerpen Bahasa Jawa "Lutung kasarung"
 
Dongeng Anak Singkat
Dongeng Anak SingkatDongeng Anak Singkat
Dongeng Anak Singkat
 
Harga sebuah kejujuran
Harga sebuah kejujuranHarga sebuah kejujuran
Harga sebuah kejujuran
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
 
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaContoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
 
Tugas resensi novel (y)
Tugas resensi novel (y)Tugas resensi novel (y)
Tugas resensi novel (y)
 
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA SMA MENGENAI MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN MENG...
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Contoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docx
Contoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docxContoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docx
Contoh Resensi Buku Fiksi Cerita Rayat Nusantara 1.docx
 

Viewers also liked (7)

Cerpen 1
Cerpen 1Cerpen 1
Cerpen 1
 
Analisis Cerita Pendek (Judul: Pemetik Air Mata)
Analisis Cerita Pendek (Judul: Pemetik Air Mata)Analisis Cerita Pendek (Judul: Pemetik Air Mata)
Analisis Cerita Pendek (Judul: Pemetik Air Mata)
 
Apresiasi sastra analisis cerpen -guru
Apresiasi sastra analisis cerpen -guruApresiasi sastra analisis cerpen -guru
Apresiasi sastra analisis cerpen -guru
 
Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya
Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknyaCerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya
Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya
 
cerpen si alhamdulillah
cerpen si alhamdulillahcerpen si alhamdulillah
cerpen si alhamdulillah
 
cerpen "Ilmu"
cerpen "Ilmu"cerpen "Ilmu"
cerpen "Ilmu"
 
Rpp bahasa indonesia sma kls xi
Rpp bahasa indonesia sma kls xiRpp bahasa indonesia sma kls xi
Rpp bahasa indonesia sma kls xi
 

Similar to Unsur ekstrinsik cerpen Guru

BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
wawan105766
 
Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)
Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)
Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)
Anjayani Santi
 
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel IndonesiaB. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
Ramadhani Sardiman
 
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUKAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
Momee Rain
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulana
Sunarti Narti
 

Similar to Unsur ekstrinsik cerpen Guru (20)

Contoh analisis ekspresif
Contoh analisis ekspresifContoh analisis ekspresif
Contoh analisis ekspresif
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 aTugas 4 tik makalah lisa 2 a
Tugas 4 tik makalah lisa 2 a
 
Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)
Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)
Rev. filsafat bahasa. analisis film. (dhinar, wafra,santi)
 
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel IndonesiaB. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
B. Indonesia - KD 7.2 Memahami Berbagai Hikayat & Novel Indonesia
 
PPT. KD 1. NOVEL.pptx
PPT. KD 1. NOVEL.pptxPPT. KD 1. NOVEL.pptx
PPT. KD 1. NOVEL.pptx
 
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUKAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
 
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusAnalisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
 
Ov zine 2 2015
Ov zine 2 2015Ov zine 2 2015
Ov zine 2 2015
 
Cerita pendek 2
Cerita pendek 2Cerita pendek 2
Cerita pendek 2
 
Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulana
 
Sudut pandang
Sudut pandangSudut pandang
Sudut pandang
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Cerita pendek 2
Cerita pendek 2Cerita pendek 2
Cerita pendek 2
 
Loveintrique
LoveintriqueLoveintrique
Loveintrique
 
Gumuk sandhi
Gumuk sandhiGumuk sandhi
Gumuk sandhi
 

More from THiya D' AxhEizynt (18)

Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
Rpp ttg Planet
Rpp ttg PlanetRpp ttg Planet
Rpp ttg Planet
 
Rpp ttg globalisasi
Rpp ttg globalisasiRpp ttg globalisasi
Rpp ttg globalisasi
 
Peran serta orang tua
Peran serta orang tuaPeran serta orang tua
Peran serta orang tua
 
Komik Lingkunganku
Komik LingkungankuKomik Lingkunganku
Komik Lingkunganku
 
Segi Empat
Segi EmpatSegi Empat
Segi Empat
 
Bunga Tunggal
Bunga TunggalBunga Tunggal
Bunga Tunggal
 
Kalimat Efektif
Kalimat Efektif Kalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Sepintas tentang Khonghucu
Sepintas tentang KhonghucuSepintas tentang Khonghucu
Sepintas tentang Khonghucu
 
Gejala dan Bencana Alam
Gejala dan Bencana AlamGejala dan Bencana Alam
Gejala dan Bencana Alam
 
Teori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh PsikologiTeori Tokoh Psikologi
Teori Tokoh Psikologi
 
Pelengkap pada RPP Volume Prisma dan Tabung
Pelengkap pada RPP Volume Prisma dan TabungPelengkap pada RPP Volume Prisma dan Tabung
Pelengkap pada RPP Volume Prisma dan Tabung
 
RPP Volume prisma dan tabung
RPP Volume prisma dan tabungRPP Volume prisma dan tabung
RPP Volume prisma dan tabung
 
Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk HidupAdaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi Makhluk Hidup
 
Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013
Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013
Konsep pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Unsur instrinsik puisi Doa
Unsur instrinsik puisi DoaUnsur instrinsik puisi Doa
Unsur instrinsik puisi Doa
 
Puisi Doa
Puisi DoaPuisi Doa
Puisi Doa
 

Unsur ekstrinsik cerpen Guru

  • 1. Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya Biografi Putu Wijaya Putu Wijaya yang kita kenal sebagai sastrawan mempunyai nama yang cukup panjang, yaitu I Gusti Ngurah Putu Wijaya. Dari namanya itu dapat diketahui bahwa ia berasal dari Bali. Putu memang dilahirkan di Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11 April 1944. Pada masa remaja ia sudah menunjukkan kegemarannya pada dunia sastra. Saat masih duduk di sekolah menengah pertama di Bali, ia mulai menulis cerita pendek dan beberapa di antaranya dimuat di harian Suluh Indonesia, Bali. Ketika duduk di sekolah menengah atas, ia memperluas wawasannya dengan melibatkan diri dalam kegiatan sandiwara. Setelah selesai sekolah menengah atas, ia melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta, kota seni dan budaya. Di Yogyakarta, selain kuliah di Fakultas Hukum, UGM, ia juga mempelajari seni lukis di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), drama di Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi), dan meningkatkan kegiatannya bersastra. Dari Fakultas Hukum, UGM, ia meraih gelar sarjana hukum (1969), dari Asdrafi ia gagal dalam penulisan skripsi, dan dari kegiatan berkesenian ia mendapatkan identitasnya sebagai seniman. Setelah kira-kira tujuh tahun tinggal di Yogyakarta, Putu pindah ke Jakarta. Di Jakarta ia bergabung dengan Teater Kecil dan Teater Populer. Di samping itu, ia juga bekerja sebagai redaktur majalah Ekspres. Setelah majalah itu mati, ia menjadi redaktur majalah Tempo (1971-1979). Bersama rekan-rekannya di majalah Tempo, Putu mendirikan Teater Mandiri (1974).
  • 2. Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya Pada saat masih bekerja di majalah Tempo, ia mendapat beasiswa belajar drama di Jepang (1973) selama satu tahun. Namun, karena tidak kerasan dengan lingkungannya, ia belajar hanya sepuluh bulan. Setelah itu, ia kembali aktif di majalah Tempo. Pada tahun 1975 ia mengikuti International Writing Program di Iowa, Amerika Serikat. Setelah itu, ia juga pernah menjadi redaktur majalah Zaman (1979-1985). Ia juga mempunyai pengalaman bermain drama di luar negeri, antara lain dalam Festival Teater Sedunia di Nancy, Prancis (1974) dan dalam Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman (1985). Ia juga membawa Teater Mandiri berkeliling Amerika dalam pementasan drama Yel dan berpentas di Jepang (2001). Di samping itu, Ia juga pernah mengajar di Amerika Serikat (1985-1988). Di samping itu, Putu juga menjadi sutradara film dan sinetron serta menulis skenario sinetron. Film yang disutradarainya ialah film Cas Cis Cus, Zig Zag, dan Plong. Sinetron yang disutradarainya ialah Dukun Palsu, PAS, None, Warteg, dan JariJari. Skenario yang ditulisnya ialah Perawan Desa, Kembang Kertas, serta Ramadhan dan Ramona. Ketiga skenario itu memenangkan Piala Citra. Selama bermukim di Yogyakarta, kegiatan sastranya lebih terfokus pada teater. Ia pernah tampil bersama Bengkel Teater pimpinan W.S. Rendra dalam beberapa pementasan, antara lain dalam pementasan Bip-Bop (1968) dan Menunggu Godot (1969). Ia juga pernah tampil bersama kelompok Sanggar Bambu. Selain itu, ia juga (telah berani) tampil dalam karyanya sendiri yang berjudul Lautan Bernyanyi (1969). Ia adalah penulis naskah sekaligus sutradara pementasan itu. Naskah dramanya itu menjadi pemenang ketiga Sayembara Penulisan Lakon yang diselenggarakan oleh Badan Pembina Teater Nasional Indonesia. Karena kegiatan sastranya lebih menonjol pada bidang teater, Putu Wijaya pun lebih dikenal sebagai dramawan. Sebenarnya, selain berteater ia juga menulis cerpen dan novel dalam jumlah yang cukup banyak, di samping menulis esai tentang sastra. Sejumlah karyanya, baik drama, cerpen, maupun novel telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thailand. Gaya Putu menulis novel tidak berbeda jauh dengan gayanya menulis drama. Seperti dalam karya dramanya, dalam novelnya pun ia cenderung mempergunakan gaya objektif dalam pusat pengisahan dan gaya stream of consciousness dalam pengungkapannya. Terhadap karya-karya Putu itu, Rachmat Djoko Pradopo (dalam
  • 3. Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya Memahami Drama Putu Wijaya: Aduh, 1985) memberi komentar bahwa Putu berani mengungkapkan kenyataan hidup karena dorongan naluri yang terpendam dalam bawah sadar, lebih-lebih libido seksual yang ada dalam daerah kegelapan. Aliran sastra Aliran sastra pada cerpen ini adalah Aliran sastra psikologisme. Aliran ini menekankan pada pembahasan masalah kejiwaan dalam sastra. Dalam cerpen tersebut, suasana jiwa dan konflik batin para pelaku disoroti dengan tajam, detail dan mendalam. Latar Belakang Masyarakat Kondisi latar belakang masyarakat sangat berpengaruh terhadap terbentuknya sebuah cerpen. Pemahaman latar belakang masyarakat tersebut bisa berupa pengkajian ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, hingga kondisi ekonomi masyarakat. Dalam cerpen Guru dapat kita lihat bahwa pada saat itu terdapat beberapa pandangan mengenai guru, yakni: a. Honor yang didapat rendah, tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh seorang guru. Banyak menyita waktu, pikiran dan juga tenaga. b. Pelarian agar tidak menjadi pengangguran. c. Pelarian dari orang-orang yang mengalami kegagalan. Melihat latar belakang yang ada di masyarakat, sehingga dalam cerpen tersebut terdapat pikiran jelek dan sempit dalam memandang profesi guru.
  • 4. Unsur Ekstrinsik Cerpen Guru karya Putu Wijaya Nilai-nilai 1. Nilai sosial Nilai sosial ini dapat terlihat pada pemaparan cerpen mengenai paradigma guru. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa menjadi guru itu bukanlah sebuah cita-cita. Menjadi guru itu terpaksa agar tidak menganggur. Banyak sekali pandangan miring mengenai guru. Gaji sedikit tidak sesuai dengan pekerjaannya yang menguras pikiran, tenaga dan juga waktu; banyak yang berbuat tidak bermoral, tidak punya masa depan, dan masih banyak lagi. Ibarat kasta, guru ini berada pada urutan yang paling bawah. Namun disisi lain guru merupakan suatu profesi yang sulit ditinggalkan. Menjadi guru sudah mendarahdaging pada diri seorang guru. Bahkan kalau kita amati guru yang sudah pensiun pun masih sering disebut guru. Guru yang menjadi panutan untuk orang lain, menjadi contoh yang baik dalam perilakunya. Ini merupakan gambaran mengenai guru yang sesungguhnya. Nilai sosial yang lain adalah bahwa orang yang kaya harus memiliki jabatan yang tinggi. Maka dari itu banyak masyarakat yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan gelar. Termasuk dalam tes, tentu semua memiliki keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik, namun usaha yang dilakukan tidak hanya belajar, melainkan dengan cara yang tidak baik misalnya. Itulah beberapa pandangan masyarakat yang harus dibenahi. Dari penyampaian cerpen ini, dapat diambil kesimpulan bahwa profesi guru itu bukanlah sebuah profesi yang tidak terhormat, melainkan sebuah profesi yang mulia. 2. Nilai pendidikan Cerpen ini memberikan pengajaran mengenai keberhasilan itu didapatkan tidak secara instan melainkan melalui sebuah proses. Dimana ada keuletan, kerja keras, keteguhan pendirian sebuah keberhasilan itu akan tercapai. Terutama dalam menggapai cita-cita. 3. Nilai filosofis Cerpen ini memberikan pandangan kepada kita bahwa keberhasilan itu ditentukan oleh diri kita sendiri. Orang lain hanya sebagai pembantu atau bahkan sebagai kerikil kecil dalam kehidupan kita.