2. Definisi
• Kepribadian adalah ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan
dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap
lingkungannya
• Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang
terhadap suatu produk
3. Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter
berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan
metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis.
Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode
penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada
menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan
gangguan psikis lainnya.
4. Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia
meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh
alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal
yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan.
Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam
bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
5. Perkembangan Psikoanalisa
Psikoanalisis bermula dari keraguan Freud terhadap
kedokteran. Pada saat itu kedokteran dipercaya bisa
menyembuhkan semua penyakit, termasuk histeria yang
sangat menggejala di Wina (Freud, terj.,1991:4).
Sejak itu Freud dan doktor Josef Breuer menyelidiki penyebab
histeria. Pasien yang menjadi subjek penyelidikannya adalah
Anna O. Selama penyelidikan, Freud melihat ketidakruntutan
keterangan yang disampaikan oleh Anna O. Seperti ada yang
terbelah dari kepribadian Anna O. Penyelidikan-penyelidikan
itu yang membawa Freud pada kesimpulan struktur psikis
manusia: id, ego, superego dan ketidaksadaran, prasadar, dan
kesadaran.
6. Freud menjadikan prinsip ini untuk menjelaskan segala yang terjadi pada
manusia, antara lain mimpi. Menurut Freud, mimpi adalah bentuk
penyaluran dorongan yang tidak disadari. Dalam keadaan sadar orang
sering merepresi keinginan-keinginannya. Karena tidak bisa tersalurkan
pada keadaan sadar, maka keinginan itu mengaktualisasikan diri pada
saat tidur, ketika kontrol ego lemah.
7. Teori Psikoseksual/Psikoanalisa
• Tokoh: Sigmund Freud
• Asumsi:
a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dr dalam—manusia
memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tsb
perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa diterima secara
sosial
b) libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi
8. Teori Psikoseksual/Psikoanalisa
Usia Tahap
Psikos
eksua
l
Fokus
Perasaan
Senang
Karakteristik Perilaku Hasil yang tidak
diharapkan (fiksasi)
Lahir-18
bulan
Oral Mulut, Bibir Mencari stimulasi oral,
menghisap meski
tidak lapar
Alkoholisme, merokok,
menggigit kuku, tidak
matang, kepribadian
menuntut
18 bln —3
tahun
Anal Rektum Menikmati saat
mengeluarkan dan
menahan feses
Konformisme tinggi,
kerapian kompulsive,
permusuhan,
kepribadian menantang
3—6 tahun Phalik Genital Tertarik genital, jatuh
cinta pada orangtua
dengan jenis
kelamin berbeda
Problem seksual (impoten,
frigiditas), homoseksual,
ketidakmampuan
menangani kompetisi
6—11 tahun Latensi --- Mengembangkan
kecakapan sosial
dan intelektual
---
Pubertas
…
Genital Genital Membangun hubungan
dengan lawan jenis
---
9. Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak
(gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah
disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa
mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses
(preconscious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tidak sadar
(unconscious). Di alam tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental
yang ibarat gunung es dari kepribadian kita, yaitu:
a. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya
memikirkan kesenangan semata.
b. Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-
nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya.
c. Ego, adalah pengawas realitas.
10. Pengertian
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya
tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya
pemenuhan kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol
kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia.
Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik
buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu
atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego
menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
11. Contoh Dalam Kehidupan Kita
Anda adalah seorang bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah
tunai. Id mengatakan pada Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang
tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”.
Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”.
Sedangkan ego akan lebih berkembang pada masa kanak-kanak yang lebih tua dan
pada orang dewasa. Di sini disebut sebagai tahap secondary process thinking. Manusia
sudah dapat menangguhkan pemuasan keinginannya (sikap untuk memilih tidak jajan
demi ingin menabung misalnya). Walau begitu kadangkala pada orang dewasa muncul
sikap seperti primary process thnking, yaitu mencari pengganti pemuas keinginan
(menendang tong sampah karena merasa jengkel akibat dimarahi bos di kantor
misalnya).
12. Prinsip-prinsip psikoanalisis tentang hakekat manusia
•Perilaku pada masa dewasa berakar pada pengalaman masa kanak-kanak
•Sebagaian besar perilaku terintegrasi melalui proses mental yang tidak
disadar
•Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan yang sudah diperoleh sejak
lahir,terutama kecenderungan mengembangkan diri melalui dorongan libido
dan agresifitasnya
•Secara umum perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk
meredakan ketegangan, menolak kesakitan dan mencari
kenikmatanPembentukan simpton merupakan bentuk defensive
•Pengalaman tunggal hanya dipahami dengan melihat keseluruhan
pengalaman seseorang. Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang
adalah saling berhubungan dalam satu kesatuan apa yang terjadi pada
seseorang pada saat ini dihubungkan pada sebab-sebab dimasa lampaunya
dan memotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan dimasa yang akan datang
13. Psychoanalytic Approach
• Pendekatan Psikoanalisa = Psikodinamika
• Teori ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab
terjadinya proses psikis
• Berdasarkan pemerhatian bahwa individu seringkali tidak
menyadari faktor-faktor yang menentukan emosi dan tingkah laku
mereka.
14. Metode Psikoanalitis
Pendekatan ini menyembuhkan klien dengan menggunakan teknik
analisis mendalam yang bertujuan untuk menggali pengalaman masa
lalu seseorang
15. Dasar-Dasar dari Teori Psikoanalisa:
• Dasar kepribadian seseorang diperoleh sejak masa kecil
• Kejadian pada masa kecil/ lalu menjadi bagian dari ketidaksadaran
• Gangguan jiwa terjadi akibat pertentangan antara id (dorongan
instinktual) dan Superego (dorongan untuk mengikuti norma
masyarakat)
• Pengalaman masa mendatang hanya pengulangan dari
pengalaman masa lalu
16. Psychoanalytic Approach
Conscious
Unconscious
Superego Preconscious
Id
Ego
Information
which can
easily be
made
conscious
Thoughts,
feelings,
urges, and other
information
that is difficult
to bring to
conscious
awareness
Information
in your
immediate
awareness
Dimensi
kepribadian
yang rational,
planful,
penengah
Dimensi
kepribadian
moralistic,
judgmental,
perfectionist
Dimensi
kepribadian
irrational,
illogical,
impulsive
18. Psychoanalytic Approach
• Preconscious: Segala
sesuatu yang
membutuhkan sedikit
usaha untuk dibawa ke
dalam kesadaran
Conscious
Unconscious
Superego Preconscious
Id
Ego
19. Psychoanalytic Approach
• Unconscious: Segala
sesuatu yang sukar
sekali muncul ke dalam
kesadaran
(menghasilkan pikiran-
pikiran dan dorongan-
dorongan)
Conscious
Unconscious
Superego Preconscious
Id
Ego
20. Divisions of the Mind
• Id (Das Es) – dibawa sejak lahir
• Bekerja menurut prinsip kesenangan
• Memiliki 2 proses:
1) Tindakan refleks (reaksi otomatis) contoh : mengejapkan
mata
2) Proses primer (penurunan ketegangan dengan cara
membentuk khayalan tentang objek yang dapat
menghilangkan ketegangan (pada bayi membayangkan
makanan )
21. Divisions of the Mind
• Superego – hasil interaksi dengan dunia sekitarnya
– Internalisasi nilai dan moral dari lingkungan sosial
– Dibedakan menjadi:
• ego ideal (apa yang semestinya/ idealnya dilakukan)
• conscience (apa yang tidak boleh dilakukan)
22. Divisions of the Mind
• Ego
– Paham akan realitas dan logika
– Mediator antara id dan superego
– Berfungsi untuk menunda pemuasan
sesuai situasi (reality principle)
23. Konsep-Konsep Dasar Freud :
Instink
Merupakan representasi psikologis dari
kebutuhan ragawi, untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis
24. Karakteristik instink :
• Sumber : kondisi jasmani yang merasakan
adanya kekurangan (disebut kebutuhan)
• Tujuan : menghilangkan rangsangan atau
tegangan yang dirasakan oleh id dan ego
• Obyek : segala sesuatu yang harus
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan /
dapat meredakan ketegangan seperti
benda, tindakan, atau kondisi yang dapat
memberikan kenikmatan/kepuasan
25. Penggolongan Instink :
• Freud membagi instink ke dalam 2 kategori :
– Life instink (instink hidup)
Misal: lapar, haus, sex
Energi dari instink hidup disebut libido.
– Death instink (instink mati)
Instink merusak (destruktif). Salah satu derivatnya adalah
dorongan agresif
26. Kecemasan
Jenis kecemasan:
1. Reality anxiety (timbul dari bahaya nyata)
2. Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id lepas kendali)
ketakutan pada hukuman)
3. Moral anxiety ( timbul jika individu akan/ sudah melanggar
norma yang tertanam dalam dirinya/ berasal dari kata hati)
27. Kecemasan
• Bentuk kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal dari trauma
kelahiran dimana pada saat kelahiran, bayi diterpa bertubi-tubi oleh
stimulus-stimulus dari dunia yang belum dikenalnya dan bayi belum dapat
menyesuaikan diri terhadap semua stimuli tadi.
• Bayi butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya mempunyai
kesempatan berkembang & menguasai stimuli yang kuat dari lingkungan
luar
• Jika ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara rasional maka kembali
pada cara-cara yang tidak realistik MEKANISME PERTAHANAN DIRI
28. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
A. MEKANISME PERTAHANAN DIRI
• Penggunaan MPD adalah normal
• Tujuannya untuk melindungi ego dan mengurangi kecemasan
• Jenis-jenisnya:
1. Represi: menekan impuls ke bawah sadar
2. Regresi: mundur ke cara di masa lalu
3. Reaction Formation: mengganti impuls dengan kebalikannya
4. Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase berikutnya
menimbulkan kecemasan
29. MEKANISME PERTAHANAN DIRI
5. Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang besar/sulit, serta
menganggap besar atau penting hal-hal yang kecil/mudah
dengan argumentasi yang seakan-akan rasional.
6. Displacement: mengalihkan pada objek lain yang lebih
memungkinkan
7. Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada orang lain (seolah-
olah orla yang memiliki impuls tersebut)
30. Personality Development
Freud’s Psychosexual Stages
Stage Focus
Oral Pleasure centers on the mouth--
(0-18 months) sucking, biting, chewing
Anal Pleasure focuses on bowel and bladder
(18-36 months) elimination; coping with demands for
control
Phallic Pleasure zone is the genitals; coping with
(3-6 years) incestuous sexual feelings
Latency Dormant sexual feelings
(6 to puberty)
Genital Maturation of sexual interests
(puberty on)
31. 1. Tahap oral (0-1 th)
Perilaku menghisap & menggigit
Jika tidak terpenuhi:
a. Oral passive personality (kurang terbuka, tidak asertif)
b. Oral aggressive personality (suka mendebat/ ngeyel,
sarkatis, mencaci)
TAHAPAN PERKEMBANGAN
32. TAHAPAN PERKEMBANGAN
3. Tahap phalik (3-5 th)
Oedipus and Electra Complexes. The Oedipus kompleks : anak laki-
laki ingin memiliki ibu dan sebaliknya, anak perempuan ingin
memiliki ayah
Jika dilarang:
withdrawal (menarik diri dari hubungan heteroseksual)
sangat feminin & cenderung tidak tertarik pada lawan jenis
33. TAHAPAN PERKEMBANGAN
2. Tahap anal (1-3 th)
Perilaku buang air besar dan kecil
Jika tidak diajarkan → anal aggressive personality (tidak rapi,
jorok, sembarangan, seenaknya)
Jika terlalu keras diajarkan → anal refentif personality
(kurang berani, pelit, kurang spontan)
34. 4. Tahap Latent (umur 5 sampai 12 dan 13 tahun)
dorongan aktifitas dan pertumbuhan cenderung bertahan dan sepertinya
istirahat dalam arti tidak meningkatkan pertumbuhan
5. Tahap Pubertas (antara umur 12/13 sampai 20 tahun)
dororongan-dorongan aktif kembali, kelenjar indoktrin (kelenjar tanpa
saluran penghasil hormon) tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat
pertumbuhan kearah kematangan
6. Tahap Genital (setelah umur 20 tahun dan seterusnya)
pertumbuhan genetikal merupakan dorongan penting bagi tingkah laku
seseorang