Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan ruang lingkup pengelolaan pendidikan. Pengertian pengelolaan pendidikan adalah proses merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan secara terencana dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Tujuan pengelolaan pendidikan adalah mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup pen
1. MAKNA DAN TUJUAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Mata Kuliah: Pengelolaan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dwi Anita Alfiani, M. Pd. I
Disusun Oleh:
Nur Komalasari
3. Adalah..........
Menurut Bahasa,
Kata pengelolaan yang biasa kita kenal
dengan manajemen berasal dari manus
(bahasa latin) yang berarti tangan dan
agree yang berarti melakukan. Sedangkan
dalam bahasa Perancis berasal dari kata
maneggeo, berarti pengurusan Kata-kata
itu digabung menjadi kata kerja managere
yang artinya menangani (Rugaiyah dan
Sismiyati, 2013:28).
4. Menurut Istilah,
Pengertian manajemen atau pengelolaan secara terminologi
sebagai mana dikemukakan oleh Taylor yang dikutip oleh
Sutisna (2000:54) menjelaskan bahwa“Management, the
art of management is defined as knowing exactly what you
want to do, and then seing that they do in the best and
cheapest way.” Manajemen adalah seni yang ditentukan
untuk mengetahui dengan sungguh-sungguh apa yang ingin
kamu lakukan , dan mengawasi bahwa mereka mengerjakan
sesuatu dengan sebaik- baiknya dan dengan cara semudah-
mudahnya”.
5. Makna Pengelolaan Berdasarkan Fungsi
1. Sebagai ilmu pengetahuan
2. Sebagai kiat atau seni
3. Sebagai suatu profesi
4. Sebagai suatu proses
5. Sebagai suatu sistem
6. Sebagai ilmu pengetahuan
Menurut Luther Gulick manajemen
memenuhi syarat sebagai ilmu
pengetahuan karena memiliki serangkaian
teori, meskipun teori-teori itu masih
terlalu umum dan subjektif. Selanjutnya
dikatakan bahwa perjalanan suatu ilmu,
teori-teori manajemen yang ada diuji
dengan pengalaman (Fattah,2000:2).
7. Sebagai kiat atau seni
Diungkapkan Henry M, bahwa manajemen
sebagai seni membutuhkan tiga unsur,
yaitu: pandangan, pengetahuan teknis, dan
komunikasi. Ketiga unsur tersebut
trekandung dalam manajemen. Oleh karena
itu, keterampilan perlu dikembangkan
melalui pelatihan pengelolaan.
8. Sebagai Suatu Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang
menuntut persyaratan tertentu.
Peesyaratan suatu profesi
menghendaki berbagai kompetensi
sebagai dasar keahlian khusus, diakui
dan dihargai oleh masyarakat dan
pemerintah, dan memiliki kode etik.
Demikian halnya dengan pengelolaan
sebagai suatu profesi dituntut
persyaratan tertentu.
9. Sebagai Suatu Proses
Fattah (2012:1) menjelaskan bahwa dalam
proses pengelolaan terlibat fungsi-fungsi
pokok yang ditampilkan oleh seorang
manajer/pemimpin, yaitu: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing),
pemimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling). Oleh karena itu, pengelolaan
diartikan sebagai proses merencana,
mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efesien.
10. Sebagai Suatu Sistem
Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah (2006) menjelaskan bawa
sisitem adalah suatu keseluruhan yang
terdiri atas bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses untuk
mengubah masukan menjadi keluaran
(input-output system). Penjelasan
pengelolaan khususnya dalam dunia
pendidikan sebagai sistem dapat dilihat
pada gambar berikut:
Masukan siswa proses belajar
keluaran lulusan out come.
11. TUJUAN PENGELOLAAN
Siswanto (2009:23) menjelaskan banwa sasaran
manajemen adalah mengelola fungsi manajemen
atau mengatur pelaksanaan kegiatan sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai
dengan persyaratan (spesification). Untuk
keperluan pencapaian tujuan ini, perlu
diperhatikan pula mengenai mutu dari kegiatan
tersebut, biaya yang digunakan dan waktu
pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini
selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu
( Quality Control ) , pengawasan biaya ( Cost
Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan (
Time Control ).
13. Adalah......
pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan
dari satu generasi kegenerasi berikunya melalui
pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan
sering terjadi di bawah bimbingan orang lain,
tetapi juga memungkinkan juga secara otodidak.
Setiap pengalaman yang memiliki efek fotrmatif
pada cara orang berpikir, merasa atau tindakan
dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya
dibagi menjadi tiga tahap seperti prasekolah,
sekolah dasar, sekolah menengah kemudian
perguruan tinggi, universitas atau magang
(Hadisusanto, 2000: 29-30).
15. Awal munculnya.........
Manajemen pendidikan merupakan suatu cabang
ilmu yang usiannya relatif masih muda. Istilah
lama yang sering digunakan adalah administrasi. Di
UNY dahulu terdapat dua jurusan yang namanya
menggunakan istilah administrasi yaitu jurusan
Administrasi Perkantoran yang bernaung di bawah
Fakultas Ilmu Sosial (FIS) pada tahun 2005
berganti nama menjadi (FISE) dan jurusan
Administrasi Pendidikan yang merupakan salah
satu jurusan di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Bagi orang-orang yang belum tahu betul keadaan
dan misi kedua jurusan tersebut menganggap
bahwa kedua jurusan itu sama, dan sering keliru
menyebut atau keliru masuk. Sejak tahun 2005,
jurusan Administrasi Pendidikan di FIP berubah
16. PENGERTIAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh disertai pembinaan secara
kontinyu untuk mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan, agar efektif dan efisien dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan segala
sumber Material dan non material secara efektif
dan efisien dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
khususnya, dan dalam proses pendidikan pada
umumnya.
17. TUJUAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Menurut Hasibuan (2011:98) menjelaskan bahwa
pengelolaan itu dilakukan untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Tujaun pokok
mempelajari pengelolaan pendidikan adalah untuk
memperoleh cara, teknik, metode yang sebaik-
baiknya di lakukan, sehingga sumber-sumber yang
sangat terbatas ( seperti tenaga, dana, fasilitas,
personal, material, maupun spritual ) sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efisien dan produktif.
18. RUANG LINGKUP PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Dalam membicarakan ruang
lingkup, Manajemen Pendidikan
dapat dilihat dari 2 sudut
pandang, yaitu dari sudut
wilayah kerja dan obyek
garapan.
19. DARI SUDUT WILAYAH KERJA
1) Manajemen Pendidikan Seluruh
Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk
urusan nasional. Yang ditangani dalam
lingkup ini bukan hanya pelaksanaan
pendidikan di sekolah saja tetapi juga
pendidikan di luar sekolah, pendidikan
pemuda, penyelenggaraan latihan,
penelitian, pengembangan masalah-masalah
pendidikan serta meliputi pula kebudayaan
dan kesenian.
20. LANJUTAN.....
2) Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu
manajemen pendidikan yang meliputi wailayah kerja
satu propinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih
lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di
kabupaten dan kecamatan.
3) Manajemen Pendidikan satu kabupaten/kota,
yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah
kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan
pendidikan memuat jenjang dan jenis.
21. LANJUTAN.....
4) Manajemen Pendidikan Satu Unit Kerja.
Pengertian dalam manajemen unit ini lebih menitik
beratkan pada suatu unit kerja yang langsung
menangani pekerjaab mendidik, misalnya; Sekolah,
Pusat Latihan, Pusat Pendidikan, dan kursus-
kursus. Dengan demikian, maka ciri dari unit ini
adalah adanya (1) pemberi pelajaran, (2) bahan
yang diajarkan, (3) penerima pelajaran, ditambah
semua sarana penunjangnya.
22. LANJUTAN......
5) Manajemen Kelas, sebagai suatu
kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha
pendidikan yang justru merupakan ”dapur
inti” dari seluruh jenis manajemen
pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah
kemudia terdapat istilah ”pengelolaan kelas”
baik yang bersifat instruksional maupun
manajerial.
23. DARI SUDUT OBJEK GARAPAN
1) Manajemen siswa
Manajemen Peserta Didik (siswa) adalah seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat
mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan
efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Secara kronologis operasional, rentangan
kegiatannya mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai
mereka meninggalkan sekolah (eksit), karena telah tamat,
meninggal dunia, putus sekolah atau karena sebab-sebab lain
sehingga ia tidak terdaftar lagi sebagai peserta didik sekolah.
24. LANJUTAN......
2) Manajemen personil sekolah (baik tenaga kependidikan
maupun tenaga manajemen)
Manajemen Personel merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diuahakaan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai di
sekolah, sehinggga mereka dapat memabntu/menunjang
kegiaatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif
dan eisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Para personel harus dikelola dengan baik agar
mereka senantiasa aktif dan bergairaah dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari.
25. LANJUTAN......
3) Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara komntinu
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien
demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Secara operasional kegiatan manajemen
kurikulum meliputi 3 pokok kegiatan, yakni kegiatan yang
behubungan dengan guru, peserta didik, dan seluruh civitas
Akademika (warga sekolah).
26. LANJUTAN....
4) Manajemen sarana atau material
Manajemen Sarana dan prasarana pendidikan merupakan
seluruh proseskegiatan yang direncanakan dn diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan
secara kontinu tehadap benda-benda pendidikan, agar
senantiasa siap paki (ready or usea0 dalam PBM sehingga PBM
semakin efektif dan efisein guna membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
27. LANJUTAN......
5) Manajemen tatalaksana pendidikan atau ketatausahaan
sekolah
Manajemen Tata laksana/Tata usaha sekolah/pendidikan
merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta
membina kegiatan-kegiatan yang bersifat tulis-menulis
(clerical work) dis ekolah, agar PBM semakin efektif dan
efisien untuk membantu tercapainya tujuan epndidikan yang
tealah ditetapkan. Manajemen tata laksana merupakan
serangakian kegiatan mencatat, menyimpan, menggandakan,
menghimpun, mengolah, dan mengirim benda-benda trertulis
serta warkat yang pada hakikatnya menunjang seluruh garapan
manajemen sekolah.
28. LANJUTAN.....
6) Manajemen pembiayaan atau manajemen anggaran
Manajemen biaya perndidikan merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan dilaksnakan/diusahakan secar
sengaja dan besungguh-sungguh, serta pembinaan scar kontinu
terhadap beya operasional sekolah/pendidikan, sehingga
kegiatan operasional pendidikan smakin efektif dan efisien,
demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Kegiatannya meliputi pengumpulan/penerimaan dana
yang sah (dana utun, SPP, sumbangan BP3, donasi, dan usaha-
usaha halal lainnya), penggunaan dana, dan pertanggungjawaban
dana kepada pihak-pihak terkaityang berwenang.
29. LANJUTAN......
7) Manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi
pendidikan
Manajemen Organisasi Pendidikan merupakan seluruh proses
kegitan yang direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara
sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara
kontinu terhadap pembagian kerja dan tata kerja sekolah,
sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan.
30. LANJUTAN......
8) Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi
pendidikan.
Manajemen Hubungan Masyarakat merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk
mendapatkan simapati dari masyarakat pada umumnya serta
publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional
sekolah/pendidikan secara efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuah pendidikan yang telah ditetapkan.
33. PARADIGMA PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Hasibuan (2011:87-99) menjelaskan bahwa langkah-
langkah untuk melakukan rekonstruksi pendidikan
dalam rangka membangun paradigma baru sistem
pendidikan nasional adalah :
34. LANJUTAN....
1. Substansi pendidikan dasar hendaknya mengacu
pada perkembangan potensi dan kreativitas
pembelajar. Pendidikan mengengah dan tinggi
hendaknya diarahkan pada membuka kemungkinan
pengembangan kepribadian secara vertikal
(keilmuan) dan horisontal (keterkaitan antar
bidang keilmuan).
35. LANJUTAN......
2. Kebijakan kurikulum untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, harus memperhatikan tahap
perkembangan pembelajar dan kesesuaian dengan
lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
budaya, seni serta sesuai dengan jenjang masing-masing
satuan pendidikan dengan mengembangkan proses
pembelajaran kreatif.
36. LANJUTAN......
3. Perlu mengaktualisasikan enam unsur kapasitas
belajar, yaitu:
• Kepercayaan (confidence)
• Keingintahuan (curioucity)
• Sadar tujuan (intensionality)
• Mampu bekerja sama (work together)
• Kemampuan bergaul secara harmonis dan saling
pengertian (relatedness)