Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dalam pendidikan, yang mencakup tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar, tiga model kepemimpinan, dan tiga pendekatan kepemimpinan. Dokumen ini juga membahas peran pemimpin dalam pendidikan, stakeholder yang berperan dalam pendidikan, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat.
2. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk meneapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan
merupakan masalah sosial yang di dalamnya
terjadi interaksi antara pihak yang memimpin
dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai
tujuan bersama, baik dengan cara
mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi
3. Tiga fungsi kepemimpinan dalam mengajar yaitu:
perencanaan,
pengelolaan kelas dan
Penilaian kemampuan belajar siswa.
Ada tiga model Kepemimpinan yaitu:
1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
2. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi
3. Model kepemimpinan Situasional
4. Yang dimaksud pendekatan kepemimpinan disini
adalah sudut pandang terhadap kepemimpinan, yang
mana pendekatan kepemimpinan ini ada 3 yaitu:
pendekatan sifat yang menfokuskan pada
karakteristik pribadi pemimpin.
pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan
bawahannya.
Pendekatan situasional, perilaku seorang
pemimpin dengan karakteristik situasional.
5. “ PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN “
Begitu kompleksnya tugas dan peran
pimpinan dalam kependidikan untuk tercapainya
tujuan yang harus dicapai memerlukan tanggung
jawab dan sikap yang konsisten akan atasan yang
berlaku dengan tidak melupakan unsur kearifan.
Pemimpin harus melakukan beberapa peran
untuk menunjang keberlangsungan organisasi
mereka, terlebih pada organisasi pendidikan yang
sangat penting bagi perkembangan kualitas SDM di
Indonesia
6. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat
berperan penting dalam kelangsungan proses
pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah
Guru
Orangtua / Masyarakat
7. BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
MURID,PERSONAL, KURIKULUM, MATERI
AL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS
Administrasi pendidikan bertujuan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pengertian administrasi
pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut
pandang, seperti kerjasama, proses kerja
sama, sistem dan
mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan
ketatausahaan
8. Ruang lingkup administrasi terdiri dari
administrasi
kesiswaan, personal, kurikulum, keuangan, serta
pelayanan khusus. Lingkup pembicaraan tentang
administrasi pendidikan itu juga tergantung pada level
tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat
kelasa sampai pada tingkat sistem pendidikan nasional.
Makin luas cakupannya makin banyak yang terlibat dan
makin kompleks permasalahannya
9. ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES
KEGIATAN MANAJEMEN DAN SUPERVISI
DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Definisi terhadap istilah manajemen banyak
diberikan oleh beberapa ahli manajemen.Dari
beberapa defini para ahli tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa manajemen dapat sebagai
ilmu dan seni
proses
profesi
10. Adapun fungsi-fungsi menejement antara lain:
perencanaan (Planning)
pengorganisasian (Organizing)
Penggerakan (Actuating)
pengawasan (Controling)
pengarahan (Directing)
koordinasi (Coordinating)
staf (Staffing)
penilaian (Evaluating).
Supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru
yang bertujuan menghasilkan perbaikan
pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Supervisi
sebagai pelayanan kapada guru – guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan
11. SUPERVISI
supervisi adalah salah satu bagianproses atau
kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian.
Dari beberapa pengertian tersebutdapat disimpulkan
bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan
yangterencana seorang manajer melalui aktifitas
bimbingan, pengarahan, observasi,motivasi dan
evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan
atau tugassehari-hari.
Manfaat dan Tujuan Supervisi,Supervisi dapat
meningkatkan efektifitas kerja dan dapat lebih
meningkatkan efesiensi kerja.
12. GR. Terry dan Leslie W Rue (1982:2) mengatakan bahwa
terdapat empat macam fungsi supervisi, keempat fungsi
tersebut adalah planning, organizing, moivating, and
controling.
Ciri-ciri supervisi yang efektif
Pendelegasian
2. Keseimbangan
3. Jembatan
4. Komunikasi
Prinsip-prinsip Pokok dalam Supervisi
Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin
kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup
lingkungan fisik, atmosfer kerja, dan jumlah sumber
sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan
pelaksanaan tugas.
13. FUNGSI TEKNIK SUPERVISI
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang
berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan
situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan
mutu mengajar dan belajar .
pada khususnya Supervisi pada dasarnya
diarahkan pada dua aspek, yakni:
supervisi akademis,
supervisi manajerial
14. Fungsi Supervisi Pendidikan
1.Penelitian (research)
untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif
tentang suatu situasi pendidikan
Perumusan topic
Pengumpulan data
Pengolahan data
Konlusi hasil penelitian
2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada
aspek daripada negative
3. Perbaikan ( improvement ) → dapat mengatahui
bagaimana situasi pendidikan / pengajaran pada
umumnya dan situasi belajar mengajarnya.
4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea
rah pembinaan diri yang disupervisi
15. CIRI – CIRI PENGAJARAN MODUL
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengenai pada tujuan seperti
yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau biasanya disebut metode mengajar
Dikatakan bahwa, Tujuan dari kegiatan
belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama
komponen-komponen lainnya tidak diperlukan.
Salah satunya adalah komponen metode. Metode
adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
16. PRINSIP BELAJAR TUNTAS
Tujuan ideal pembelajaran tuntas yaitu agar bahan
yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh
siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam
pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa
dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran
yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi
siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila,
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang
disajikan secara penuh,
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta
didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu
merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback).
17. KEPALA SEKOLAH SEBGAI
ADMINISTRATOR PENDIDIKAN
Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru
yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin
suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara
guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Tugas kepala sekolah sebagai
administrator yaitu sebagai berikut Membuat
perencanaan, Menyusun struktur organisasi sekolah
, Mengatur kepegawaian dalam organisasi
sekolah, Sebagai koordinator dalam organisasi
sekolah. Tugas kepala sekolah sebagai supervisi :
Pembinaan kurikulum sekolah dan Pembagian tugas
kepada guru
18. PARTISIPASI GURU DALAM ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah
sangat penting dan menjadi keharusan. Partisipasi
dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-
kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk
memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat
diterapkan untuk memcahkan berbagai masalah
pendidikan.
Kode etik guru merupakan suatu kesepahaman
yang mesti disepakati dan dilaksanakan oleh guru
sepenuhnya dimanapun dan kapan pun dia berada. Setiap
guru berhak menjaga nama baik guru dan rekan
seprofesinya guna mencitrakan bahwa guru adalah sosok
manusia pendidik yang mematuhi kode etiknya.
19. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUASANA
ORGANISAS SEKOLAH
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak
dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan
manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi
dengan lingkungan.
Struktur organisasi sekolah terdiri dari kepala
sekolah, komite sekolah, wakil kepala
sekolah, coordinator BK, guru dan siswa. Masing-masing
memiliki tugas, wewenang dan peran. Organisasi sekolah
itu penting karena melalui struktur organisasi yang ada
tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan wewenang
kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas
karyawan sekolah (yang biasa dikenal sebagai pengawai
tata usaha).
20. Demikian juga terlihat apakah di suatu
sekolah dibentuk satuan tugas (unit kerja) tertentu
seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah), bagian perpustakaan, bagian
kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini
tentunya akan memperlancar jalannya "roda"
pendidikan di sekolah tersebut.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menyusun organisasi sekolah antara lain
adalah tingkat sekolah, jenis sekolah, besar kecilnya
sekolah, letak dan lingkungan sekolah
21. “PROGRAM ORGANISASI BIMBINGAN DI
SEKOLAH
“Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai
“proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all)
melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu
perkembangan dirinya secara optimal”. Layanan ini
diartikan “proses bantuan kepada siswa agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan perencanaan masa depannya berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya,
serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya”
22. Program bimbingan menyangkut dua actor, yaitu:
faktor pelaksana atau orang yang akan memberikan
bimbingan dan faktor-faktor yang berkaitan dengan
perlengkapan, metode, bentuk layanan siswa-siswa, dan
sebagainya, yang mempunyai kaitan dengan kegiatan
bimbingan. Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan
di sekolah dapat dibedakan menjadi dua yaitu tugas
dalam layanan bimbingan dalam kelas dan di luar kelas.
23. HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat
dapat diuraikan sebagai berikut: Bagi masyarakat: tahu
hal-hal persekolahan dan inovasi-inovasinya, kebutuhan-
kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah
diwujudkan, menyalurkan kebutuhan berpartisipasi
dalam pendidikan, melakukan tekanan/tuntutan terhadap
sekolah
Sedangkan manfaaat bagi sekolah: memperbesar
dorongan, mawas diri, memudahkan memperbaiki
pendidikan, memperbesar usaha meningkatkan profesi
staf, konsep masyarakat tentang guru menjadi
benar, mendapatkan koreksi dari kelompok
penuntut, mendapat dukungan moral dari
masyarakat, memudahkan meminta bantuan dan material
dari masyarakat, memudahkan pemakaian media
pendidikan di masyarakat, memudahkan pemanfaatan
narasumber.