SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
KELAS
PEMBAHASA
N
MANAJEMEN
Imron (2003:4-5) menegaskan beberapa unsur yang
terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu:
Terdapatnya sumber-sumber
potensial yang harus dilibatkan,
baik sumber manusia dan
nonmanusia, namun lebih
menekankan pelibatan sumber
potensial yang bersifat manusia,
sebab terlibat dan tertatanya
sumber-sumber potensial yang
bersifat manusiawi, akan dengan
sendirinya menjadikan tertatanya
sumber potensial yang bersifat
nonmanusia
PEMBAHASA
N
MANAJEMEN Imron (2003:4-5) menegaskan beberapa unsur yang
terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu:
Adanya suatu
proses, hal ini menunjukkan bahwa ada
tahapan tertentu yang harus dilakukan jika
seseorang melakukan kegiatan manajemen;
Adanya penataan, berarti
makna manajemen sesungguhnya adalah
penataan, pengelolaan, dan pengaturan
adanya tujuan yang hendak tercapai, karena pelibatan
sumber potensial yang bersifat manusia dan
nonmanusia tersebut bukan merupakan tujuan,
melainkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan
misi tertentu
PEMBAHASA
N
KELAS
Sebuah Ruang
Berdinding
Di dalamnya
ada meja
Kursi, papan
tulis, dan
perabot
lainnya
Bangunan yang
tidak bisa digerak-
gerakkan atau
dipindahkan
PEMBAHASA
N
KELAS
Arikunto berpendapat bahwa kelas adalah sekelompok peserta
didik yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama
dari guru yang sama
Kelas merupakan sekelompok siswa yang diajar secara bersama-sama
atau suatu lokasi di mana kelompok itu menjalankan aktivitas proses
pembelajaran pada waktu dan tempat yang dikondisikan secara formal.
Pada hakikatnya kelas adalah merupakan kumpulan individu yang
memiliki karakteristik berbeda- beda dan merupakan wahana paling
dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi siswa
Kedudukan kelas yang demikian penting, mengisyaratkan bahwa agar
proses pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif
dan efisien, maka dibutuhkan guru yang profesional dalam melakukan
pengelolaan kelas melalui pendekatan manajemen kelas
PERSEPS
I
Berdasarkan pendapat
tersebut dapat diketahui
bahwa jika ada
sekelompok peserta didik
yang
pada waktu bersamaan
menerima pelajaran yang
sama dari guru yang
berbeda, jelas itu tidak
dapat disebut kelas.
PEMBAHASAN
KELAS
MENURUT
BEBERAPA AHLI
Wiyani (2013:52)
• Kelas sebagai unit kerja terkecil di sekolah yang digunakan sebagai tempat untuk
kegiatan belajar-mengajar
• Sebagai suatu unit kerja terkecil di sekolah, di dalam suatu kelas terdiri dari sekelompok
peserta didik dan berbagai sarana prasarana belajar.
• Sekelompok peserta didik tersebut tentu tidaklah homogen, tetapi heterogen, mulai dari
perbedaan jenis kelamin, tinggi badan, usia, tingkat intelegensi, bakat, minat, hingga
perbedaan tipe belajar
Nawawi (dalam Rohmad, 2009:69)
• Suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah sebagai satu
kesatuan diorganisasikan menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai tujuan
KELAS
Semua tempat yang dapat digunakan dan/atau diakses oleh
guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran yang tidak
dibatasi ruang dan waktu
Kelas memiliki cakupan yang luas, di mana ada interaksi
guru dan siswa terkait membahas ilmu pengetahuan, maka
tempat tersebut dapat disebut dengan kelas
Seiring dengan perkembangan teknologi, pembelajaran tidak
hanya dilakukan secara tatap muka, namun dapat dilakukan
tanpa tatap muka, seperti pembelajaran dengan system
e- learning.
PEMBAHASA
N
PENGERTIAN
MANAJEMEN
KELAS
MANAJEMEN
KELAS
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang
berarti tangan, dan agere yang berarti melakukan (Usman,
2009:5). Dua kata tersebut digabung menjadi managere, yang
berarti menangani, melakukan dengan tangan.
Ruang tempat belajar di sekolah (Kamus Bahasa Indonesia,
2008:669).
Kelas adalah semua tempat yang dapat digunakan dan/atau
diakses oleh guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran
yang tidak dibatasi ruang dan waktu
Usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar
mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu meliputi
penyiapan bahan ajar, penyediaan sarana dan alat peraga
atau media pembelajaran, mengatur ruang belajar, dan
menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
PENGERTIAN
 Menurut Suhardan dkk (2009:106), manajemen kelas
adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa
manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur
kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
 Menurut Sulistiyirini (2006:66), manajemen kelas adalah
proses atau upaya yang dilakukan oleh seseorang guru
secara sistematis untuk menciptakan dan mewujudkan
kondisi kelas yang dinamis dan kondusif dalam rangka
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
 Menurut Djamarah (2000:173), manajemen kelas adalah
suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada
se-optimal mungkin untuk mendukung proses interaksi
edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
MANAJEMEN KELAS
MENURUT BEBERAPA
AHLI
PEMBAHASAN
Menciptakan suasana atau kondisi kelas yang
memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat
belajar dengan efektif
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok
belajar yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal
mungkin;
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat
menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot
belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa
belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional,
dan intelektual siswa dalam kelas;
Membina dan membimbing siswa sesuai dengan
latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-
sifat individunya. Kemampuan guru memahami
konsep manajemen kelas dan mampu
mengimplementasinya menjadi faktor penentu
keberhasilan pembelajaran
TUJUAN MANAJEMEN
KELAS
TUJUAN MANAJEMEN
KELAS
Untuk memberi
kemudahan dalam
usaha memantau
kemajuan siswa
dalam pelajarannya.
Untuk memberi kemudahan
dalam mengangkat masalah-
masalah penting untuk
dibicarakan dikelas demi
perbaikan pengajaran pada
masa mendatang
Agar pengajaran
dapat dilakukan
secara maksimal,
sehingga tujuan
pengajaran dapat
dicapai secara efektif
dan efisien
Wijaya dan Rusyan
TUJUAN MANAJEMEN
KELAS
Menghilangkan berbagai
hambatan belajar yang
dapat menghalangi
terwujudnya kegiatan
belajar.
Menyediakan dan mengatur
fasilitas serta perabot
belajar yang mendukung
dan memungkinkan siswa
belajar sesuai dengan
lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual
siswa di kelas.
Mewujudkan situasi dan
kondisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar.
1.Membina dan
membimbing sesuai dengan
latar belakang sosial,
ekonomi dan budaya serta
sifat individual.
Mudasir (2011:20)
Pembelajaran yang berkualitas
tidak hanya ditentukan oleh
pembaharuan kurikulum,
fasilitas yang tersedia,
kepribadian guru yang
simpatik, pembelajaran yang
penuh kesan, wawasan
pengetahuan guru yang luas
tentang semua bidang,
melainkan juga guru harus
menguasai kiat manajemen
kelas.
 Diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang
terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam
proses belajar mengajar
 Diketahuinya masalah-masalah yang diperkirakan dan
yang mungkin tumbuh yang dapat merusak iklim belajar
mengajar;
 Dikuasai berbagai pendekatan dalam manajemen kelas dan
diketahui pula kapan dan untuk masalah mana satu
pendekatan digunakan
Prinsip Kesiapan “Readiness”
Prinsip Motivasi “Motivation”
Prinsip Perhatian
Prinsip Persepsi
Prinsip Retensi
Prinsip Transfer
Muhaimin, 2002:137-
144”
Prinsip Kesiapan
“Readiness”
•Kesiapan belajar ialah
kematangan dan pertumbuhan
fisik, psikis, inteligensi, latar
belakang pengalaman, hasil
belajar yang baku, motivasi,
persepsi dan faktor-faktor lain
yang memungkinkan
seseorang dapat belajar.
Muhaimin, 2002:137-
144”
Prinsip Motivasi “Motivation”
•Motivasi adalah tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan
adanya tingkah laku ke arah suatu
tujuan tertentu. Adanya motivasi pada
peserta didik maka akan bersungguh-
sungguh menunjukkan minat,
mempunyai perhatian dan rasa ingin
tahu yang kuat untuk ikut serta dalam
kegiatan belajar, berusaha keras dan
memberikan waktu yang cukup untuk
melakukan kegiatan tersebut serta
terus bekerja sampai tugas-tugas
tersebuty terselesaikan
Muhaimin, 2002:137-
144”
Prinsip Perhatian
• Perhatian merupakan suatu
strategi kognitif yang mencakup
empat keterampilan yaitu
berorientasi pada suatu masalah,
meninjau sepintas isi masalah,
memusatkan diri pada aspek-aspek
yang relevan dan mengabaikan
stimuli yang tidak relevan. Dalam
proses pembelajaran perhatian
merupakan faktor yang besar
pengaruhnya.
Muhaimin, 2002:137-
144”
Prinsip Persepsi
• Prinsip umum yang perlu diperhatikan
dalam menggunakan persepsi adalah:
• Makin baik persepsi mengenai sesuatu
makin mudah peserta didik belajar
mengingat sesuatu tersebut.
• Dalam pembelajaran perlu dihindari
persepsi yang salah karena hal ini akan
memberikan pengertian yang salah pula
pada peserta didik tentang apa yang
dipelajari.
• Dalam pembelajaran perlu diupayakan
berbagai sumber belajar yang dapat
mendekati benda sesungguhnya sehingga
peserta didik memperoleh persepsi yang
lebih akurat.
Muhaimin, 2002:137-
144”
Prinsip Retensi
• Retensi adalah apa yang tertinggal
dan dapat diingat kembali setelah
seseorang mempelajari sesuatu.
Dengan retensi membuat apa yang
dipelajari dapat bertahan atau
tertinggal lebih lama dalam
struktur kognitif dan dapat diingat
kembali jika diperlukan. Karena itu
retensi sangat menentukan hasil
yang diperoleh peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Muhaimin, 2002:137-
144”
Prinsip Transfer
•Transfer merupakan suatu proses
dimana sesuatu yang pernah dipelajari
dapat memengaruhi proses dalam
mempelajari sesuatu yang baru. Dengan
demikian transfer berarti pengaitan
pengetahuan yang sudah dipelajari
dengan pengetahuan yang baru
dipelajari. Pengetahuan atau
keterampilan yang diajarkan disekolah
selalu diasumsikan atau diharapkan
dapat dipakai untuk memecahkan
masalah yang dialami dalam kehidupan
atau dalam pekerjaan yang akan
dihadapi kelak.
Muhaimin, 2002:137-
144”
 Seorang guru dalam kegiatan sehari-hari, akan
menghadapi kasus-kasus dalam kelasnya
Kasus-kasus yang umumnya dijumpai guru dalam
manajemen kelas antara lain
Tugas
Mencari masalah-masalah yang
terjadi disekolah dasar terkait
manajemen kelas guru dalam proses
pembelajaran.
Tingkat
penguasaan
materi oleh siswa
di dalam kelas
Fasilitas yang
diperlukan
Kondisi siswa
Teknik mengajar
guru
 Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen kelas
sifat
kelas
situasi
kelas
pendorong
kekuatan kelas
tindakan
selektif
dan
kreatif
Johnson dan Bany
PENDEKATAN DALAM
MANAJEMEN KELAS
Pendekatan
Kekuasaan
atau
Otoriter
Pendekatan
Manajerial
Pendekatan
Instruksional
Pendekatan
Resep atau
Buku Masak
Pendekatan
Demokratis
Pendekatan
Kebebasan
atau Permisif
Pendekatan
Ancaman
atau
Intimidasi
 Upaya penyelenggaraan pembelajaran dengan
menitikberatkan pada upaya guru untuk mengatur dan
mengorganisasi siswa sesuai dengan persepsi guru
terhadap siswa, dengan kata lain pendekatan ini dipilih
berdasar orientasi guru dan ketercapaian target
kurikulum yang harus diselesaikan
Pendekatan Manajerial
Pendekatan Ancaman
atau Intimidasi
 Pendekatan intimidasi adalah penekanan pendekatan
yang memandang manajemen kelas sebagai proses
pengendalian perilaku siswa.
 Penggunakan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan
masalah secara sementara dan hanya menangani gejala
masalahnya, bukan masalah itu sendiri. Kelemahan yang
timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya
sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru
dan siswa.
 Pengelolaan permisif di sini diartikan sebagai suatu proses
untuk membantu siswa agar merasa bebas untuk
mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja.
Peranan guru adalah untuk meningkatkan kebebasan
siswa. Campur tangan guru hendaknya seminimal
mungkin dan guru hendaknya juga berperan sebagai
pendorong untuk mengembangkan potensi siswa secara
penuh
Pendekatan Kebebasan
atau Permisif
Pendekatan Demokratis
 Pendekatan ini boleh dikatakan perpaduan kebaikan
antara otoriter dan permisif. Pembelajaran berada pada
kendali guru, namun siswa diberi kebebasan untuk
berkreasi sehingga siswa tumbuh dan berkembang secara
maksimal tetapi tetap dalam kontrol dan arahan dari guru.
 Guru dapat membantu dan mengarahkan siswa sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Pada saan tertentu guru
membebaskan siswa bertingkah laku, namun jika
dipandang membahayakan dan menyimpang dari garis
perkembangan pada umumnya guru dapat melarang
 Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan
memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang
harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru
dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi
di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap
apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru
hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam
resep.
Pendekatan Resep atau
Buku Masak
Pendekatan Instruksional
 Manajemen kelas melalui pendekatan ini mengacu pada
tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan
demikian peranan guru adalah merencanakan dengan
teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap
siswa.
Pendekatan Instruksional
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini
antara lain:
 Menyampaikan kurikulum dan pelajaran dengan cara
yang menarik, relevan, dan sesuai secara empiris
dianggap sebagai penangkal perilaku menyimpang
siswa di dalam kelas
 Menerapkan kegiatan yang efektif adalah kemampuan
guru mengatur arus dan tempo kegiatan kelas oleh
banyak orang sehingga mencegah siswa melalaikan
tugasnya.
 Menyiapkan kegiatan rutin kelas adalah kegiatan
sehari–hari yang perlu dipahami dan dilakukan siswa
Pendekatan Instruksional
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini
antara lain:
 Memberikan pengarahan yang jelas adalah kegiatan
mengomunikasikan harapan–harapan yang diinginkan
guru
 Memberikan dorongan yang bermakna adalah suatu
proses usaha guru dalam menunjukkan minat yang
sungguh–sungguh terhadap perilaku siswa yang
menunjukkan tanda–tanda kebosanan dan keresahan.
 Memberikan bantuan mengatasi rintangan adalah
bentuk pertolongan yang diberikan oleh guru untuk
membantu siswa menghadapi persoalan yang
mematahkan semangat, pada saat mereka benar–benar
memerlukannya
Pendekatan Instruksional
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini
antara lain:
 Merencanakan perubahan lingkungan dalah proses
mempersiapkan kelas atau lingkungan dalam
menghadapi perubahan–perubahan situasi.
 Mengatur kembali struktur situasi adalah strategi
manajerial kelas dalam memulai suatu kegiatan atau
mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda
Pendekatan
Transaksional
Pendekatan
keterlibatan
Aktif
Pendekatan
Kerja
Kelompok
Pendekatan
Iklim Sosio–
Emosional
Pendekatan
Perubahan
Tingkah Laku
Pendekatan
Konseling
Pendekatan
Elektis atau
Pluralistik
 Dalam pendekatan ini, pembelajaran lebih bersifat fleksibel, sebab
pembelajaran dikelola bersama guru dan siswa dalam bentuk pembagian
tugas–tugas yang harus diselesaikan siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
 Dalam aplikasinya, guru merinci tujuan pembelajaran khusus dalam
bentuk tugas–tugas yang dibicarakan bersama antara guru dan siswa.
Dengan demikian, pendekatan ini dapat dikatakan sebagai pengembangan
konsep cara belajar siswa aktif. Keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan
sosial, emosi, dan intelektual.
Pendekatan
Transaksional
Pendekatan Iklim Sosio–
Emosional
 Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa
pengelolaan kelas yang efektif dan pengajaran yang
efektif memerlukan hubungan positif antara guru dan
siswa serta siswa dengan siswa. Pendekatan iklim
sosio–emosional akan tercapai secara maksimal apabila
hubungan antarpribadi yang baik berkembang di dalam
kelas
 Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong perkembangan
dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok
memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi–kondisi
yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif,
selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.
 Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat
mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan
mengurangi masalah–masalah pengelolaan.
Pendekatan Kerja
Kelompok
Pendekatan keterlibatan
Aktif
 Karena belajar merupakan hasil interaksi individu
dengan individu, lingkungan, materi, maka proses
interaksi hendaknya dapat dikelola sehingga menjadi
interaksi yang produktif. Interaksi yang produktif
menuntut individu terlibat aktif dalam interaksi
tersebut
 Pluralistik>pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai
macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan
dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan efektif dan efisien.
 Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut
sesuai dengan kemampuan, selama maksud dan penggunaannya
untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi
kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan
efisien
Pendekatan Elektis atau
Pluralistik
Pendekatan Konseling
 Dalam pendekatan ini, siswa digiring kesadarannya
untuk tumbuh menjadi calon profesional, membangun
tanggung jawab atas perilakunya, dan mengembangkan
rencana–rencana untuk mengurangi kecenderungan
tindakan–tindakan yang tidak produktif.
Pendekatan
Kontingensi
Pendekatan
Penelitian
Keefektifan
Guru
Fokus utama pendekatan ini terletak pada perilaku efektif guru dalam
mengelola perilaku dan perbuatan siswa, khususnya berkaitan dengan:
 Keterampilan–keterampilan guru dalam mengorganisasikan dan
mengelola aktivitas kelas
 Keterampilan–keterampilan guru dalam menyajikan material belajar
 Hubungan guru–siswa
Pendekatan Penelitian
Keefektifan Guru
Pendekatan Kontingensi
 Menurut pendekatan ini, tugas guru adalah
mengidentifikasi teknik tertentu yang paling cocok
diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai
tujuan organisasi karena tidak ada satu pun teknik
manajemen yang universal yang dapat diterapkan
dalam setiap situasi dan kondisi
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
BELAJAR
 Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat
imbuhan pe dan akhiran an yang mempunyai arti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut
juga memenejemen
Pengertian Sedangkan lingkungan belajar adalah suatu tempat
yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan
terlaksananya proses belajar mengajar atau
pendidikan. Tanpa adanya lingkungan, pendidikan
tidak dapat berlangsung.
 Lingkungan belajar yaitu lingkungan yanga alami
dan lingkungan sosial, lingkungan alami meliputi
keadaan suhu dan kelembapan udara, sedangkan
lingkungan sosial dapat berwujud manusia (Menurut
Huta barat)
Pengertian menurut para ahli Kondisi belajar atau lingkungan belajar dpat
mempengaruhi konsentrasi dan penerimaan informsi
bagi siswa, jadi lingkungan belajar adalah
lingkungan alami yang diciptakan oleh guru atau
orang lain yang bisa menambah konsentrasi siwa dan
pengetahuan siswa secara efisien (Menurut dun dan
dun )
 Pada proses belajar mengajar pengelolaan
lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum
yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional
dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja dan
mengembangkan sikap apresiasi pada siswa. Tujuan
 Menurut suharsimi arikunto tujuan pengelolaann
lingkungan belajar yang berupa kelas adalah
menjaduikan setiap anak yang berada didalam kelas
dapat bekerja(berfikir, berinteraksi, dan
berpendapat) sehingga akan tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
 Lingkungan belajar merupakan sarana dan
prasarana yang bisa menunjang materi yang didapat
dari gurunya. Lingkunganbelajar tidak berpatok
pada lingkungan sekolah atau universitas akan
tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar
lingkungan sekolah
Macam-Macam Lingkungan Belajar
• Lingkungan Belajar Indoor
• Lingkungan Belajar Outdoor
 Lingkungan Belajar Indoor
Lingkungan belajar ini (indoor) lingkungan belajar
yang memang sudah disediakan oleh manajemen
sekolahan agar digunakan untuk para siswanya
sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang
ada didalam sekolahan tersebut. Lingkungan belajar
ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium,
auditorium dan utamanya adalah ruang kelas
 Ruang tempat belajar
Adapun syarat-syarat kelas yang efisien diantaranya:
a. Bersih dan rapi
b. Ventilasi dan pengaturan cahaya nya baik
c. Perlengkapan dan perabotan kelas masih dalam
keadaan baik seperti: papan tulis dan
penghapusnya, meja dan kursi siswa, meja dan
kursi guru, alat kebersihan(sapu, pembersih kaca
dan tempat sampah) hiasan dinding, absensi siswa,
peraturan kelas, jadwal piket kelas, gambar
presiden dan wakilnya. jadwal pelajaran, jam
dinding dan hal-hal yang menarik lainnya.
d. Sirkulasi udara cukup
e. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 siswa
f. Dan dapat memberikan keluasan gerak dan
komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
Macam-Macam Lingkungan Belajar
• Lingkungan Belajar Indoor
• Lingkungan Belajar Outdoor
 Ruang laboratorium
1. Laboratorium IPA, khusunya fisika, bahan-bahan
yang perlu disediakan biasanya berupa bahan-
bahan kimia seperti air raksa, air cuka dan timah.
Untuk laboratorium IPA, khususnya biologi,
bahan-bahan yang perlu disediakan biasanya
berupa tumbuh-tumbuhan, kerangka manusia, dan
berbagai macam pupuk tanaman.
2. Laboratorium BAHASA biasanya bahan-bahan
yang disediakan lebih berupa peralatan
laboratorium, seperti kaset/cd dan tape recorder
3. Laboratoriun KOMPUTER perlu disediakan
sejumlah perangkat komputer, yang meliputi layar
monitor, keyboard, stavolt, printer dan central
processing unit.
Macam-Macam Lingkungan Belajar
• Lingkungan Belajar Indoor
• Lingkungan Belajar Outdoor
 Ruang auditorium / ruang serbaguna
Ruang auditorium atau bisa juga disebut dengan
ruang serbaguna yang bisa juga berfungsi sebagai
tempat diskusi atau tempat pertunjukan, dan
selayaknya ruang tersebut harus dilengkapi dengan:
1. Panggung pertunjukan
2. Tempat yang luas dan bersih
3. Kamar mandi laki-laki dan perempuan harus
terpisah
4. Dinding harus dilapisi oleh peredam suara agar
tidak bergema
5. Tempat ganti pakaian laki-laki dan perempuan
harus terpisah
6. OHP atau LCD proyektor
Macam-Macam Lingkungan Belajar
• Lingkungan Belajar Indoor
• Lingkungan Belajar Outdoor
 Ruang perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana
pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan
murid. Selain memerlukan gedung atau ruang,
penyelenggaraan perpustakaan juga memerlukan
sejumlah bahan diantaranya: pensil, pena, kartu
peminjaman dan kartu buku.
Sedangkan peralatan-peralatan perpustakaan antara
lain: komputer(opag), stempel peminjaman, jam
dinding, sapu, keranjang sampah, daftar kalsifikasi,
dan lain sebagainya. Adapun dalam perabot
perpustakaan yang dibutuhkan antara lain: rak buku,
rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja
sirkulasi, lemari atau kabinet katalog, kereta buku,
dan papan display
Macam-Macam Lingkungan Belajar
• Lingkungan Belajar Indoor
• Lingkungan Belajar Outdoor
 Lingkungan Belajar Outdoor
1. Museum
2. Tempat Ibadah
3. Monumen
4. Lapangan
Macam-Macam Lingkungan Belajar
• Lingkungan Belajar Indoor
• Lingkungan Belajar Outdoor
1. Memahami sifat yang dimiliki siswa
2. Memahami perkembangan kecerdasan siswa
3. Mengenal siswa secara perorangan
4. Memanfaatkan perilaku siswa dalam
pengorganisasian belajar
5. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
6. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan
belajar yang menarik
7. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
8. Memberikan umpan balik yang baik untuk
meningkatkan kegiatan belajar
9. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif
mental
10. Pengelolaan Kelas
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memahami sifat yang dimiliki siswa
Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin
tahu. Semua anak terlahir dengan membawa dua potensi
ini. Keduanya merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap atau pikiran kritis dan kreatif.
Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran perlu dijadikan
lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur
bagi perkembangan kedua potensi tersebut
Suasana pembelajaran yang diiringi dengan pujian guru
terhadap hasil karya siswa, yang disertai pertanyaan
guru yang menantang dan dorongan agar siswa
melakukan percobaan, misalnya, merupakan
pembelajaran yang baik untuk mengembangkan potensi
siswa
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memahami perkembangan kecerdasan siswa
Jean Piaget dalam Syah (2008 : 29-32) menjelaskan
tentang perkembangan kecerdasan akal atau
perkembangan kognitif manusia berlangsung dalam
empat tahap, yakni:
a. Sensory-motor ( Sensori-motor / 0-2 tahun )
b. Pre-operational ( Pra-operasional / 2 -7 tahun )
c. Concrete-operational ( Konkret-operasional / 7 – 11
tahun)
d. Formal-operational (Formal- operasional / 11 tahun
ke atas).
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memahami perkembangan kecerdasan siswa
 Selama kurun waktu pendidikan dasar dan
menengah, siswa mengalami tahap Concrete-
operational dan Formal-operational.
 Dalam periode konkret-operasional yang berlangsung
hingga usia menjelang remaja, anak memeroleh
tambahan kemampuan yang disebut system of
operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan
satuan langkah berpikir ini berfaedah bagi anak
untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya
dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem
pemikirannya sendiri
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Mengenal siswa secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang
bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda.
Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tecermin dalam kegiatan
pembelajaran. Semua siswa dalam kelas tidak selalu
mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan
berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya.
Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang
lemah dengan cara ”tutor sebaya”. Dengan mengenal
kemampuan siswa, apabila ia mendapat kesulitan
kita dapat membantunya sehingga belajar siswa
tersebut menjadi optimal.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memanfaatkan perilaku siswa dalam
pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara
alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam
bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas
atau membahas sesuatu, siswa dapat bekerja
berpasangan atau dalam kelompok.
Berdasarkan pengalaman, siswa akan menyelesaikan
tugas dengan baik apabila mereka duduk
berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan
mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
Namun demikian, siswa perlu juga menyelesaikan
tugas secara perorangan agar bakat individunya
berkembang
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya belajar yang baik adalah
memecahkan masalah karena dalam belajar
sesungguhnya kita menghadapkan siswa pada
masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah
dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan
masalah. Berpikir kritis dan kreatif berasal dari rasa
ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada
diri anak sejak lahir.
Oleh karena itu, tugas guru adalah
mengembangkannya, antara lain dengan sering
memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan
terbuka dan memungkinkan siswa berpikir mencari
alasan dan membuat analisis yang kritis
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan
belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang
sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan
siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang
kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan
diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih
baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
Materi yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja
perorangan, pasangan, atau kelompok. Pajangan
dapat berupa gambar, kaligrafi, peta, diagram,
model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.
Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat
membantu guru dalam kegiatan pembelajaran
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas
sebuah masalah.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) merupakan
sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar siswa.
Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar dan
objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat siswa merasa
senang dalam belajar.
Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu
harus di luar kelas. Bahan dari lingkungan dapat
dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan
waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat
mengembangkan sejumlah keterampilan seperti
mengamati (dengan seluruh indera), mencatat,
merumuskan pertanyaan, berhipotesis,
mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat
gambar atau diagram.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memberikan umpan balik yang baik untuk
meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi
interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik
(feedback) dari guru kepada siswa merupakan salah
satu bentuk interaksi antara guru dan siswa.
Umpan balik hendaknya lebih banyak
mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan
siswa.
Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus
secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih
percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar
selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil
pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan
catatan.
Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa
lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa
daripada hanya sekedar angka.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Memberikan umpan balik yang baik untuk
meningkatkan kegiatan belajar
Beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik
dari anak didik antara lain :
 Memancing aspirasi anak didik
 Memanfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel
 Memilih bentuk motivasi yang akurat ( misalnya :
memberi angka, hadiah, pujian, memberi tugas,
hukuman, dll. )
 Menggunakan metode yang bervariasi
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental
Banyak guru yang cepat merasa puas saat menyaksikan
para siswa sibuk bekerja dan bergerak, apalagi jika bangku
diatur berkelompok dan para siswa duduk berhadapan.
Situasi yang mencerminkan aktifitas fisik seperti ini bukan
ciri berlangsungnya PAIKEM yang sebenarnya, karena
aktif secara mental (mentally active) lebih berarti daripada
aktif secara fisik (phisically active)
Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan
mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif
secara mental.
Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya
perasaan tidak takut, seperti: takut ditertawakan, takut
disepelekan, dan takut dimarahi jika salah. Oleh karena
itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut
tersebut, baik yang muncul dari temannya maupun dari
guru itu sendiri. Berkembangnya rasa takut sangat
bertentangan dengan prinsip PAIKEM.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
 Pengelolaan Kelas
Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula
maupun yang sudah berpengalaman adalah
pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan
maslah tingkah laku yang kompleks dan guru
menggunakannya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa
sehingga anak didik dapat mencapai tujuan
pengajaran secara efisien dan memungkinkan
mereka dapat belajar.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai
jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana
pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana
yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pengajararan
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu
diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
 Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan
tertentu, yang dilengkapi oleh tugas – tugas dan diarahkan oleh
guru.
 Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada
waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.
 Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan
perilaku – perilaku masing – masing individu dalam kelompok
itu. Kelompok mempengaruhi individu – individu dalam hal
bagaimana mereka memandang dirinya masing – masing dan
bagaimana belajar.
 Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota –
anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru
dalam membimbing mereka di kelas dikala belajar.
 Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan
guru dan siswa. Makin meningkat ketrampilan guru mengelola
secara kelompok, makin puas anggota – anggota di dalam kelas.
 Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok
ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik
pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau
bermusuhan.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengelolaan Lingkungan
Belajar
PENGATURAN RUANG KELAS
Pengertian
Pengaturan dapat pula diartikan dengan pengelolaan,
menurut kamus bahasa Indonesia kalimat ini berasal dari
kata manajemen yang berarti penyelenggaraan.
Menurut Winataputra, menyatakan bahwa Pengelolaan
Kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan
untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang
diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang
tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal
yang baik dan iklim sosoiemosional yang positif , serta
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang
produktif dan efektif
Pengertian
Winzer menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah cara-
cara yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan
kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencapai tujuan
akademis dan sosial.
Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
guru yang ditujukan untuk menciptakan kondisi kelas
yang memungkinkan berlangsungnya proses
pembelajaran yang kondusif dan maksimal. Pengelolaan
kelas ditekankan pada aspek pengaturan (management)
lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan
pengaturan orang (siswa) dan barang/ fasilitas
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell yaitu
 Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas
tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara
leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang
sedang berlangsung
 Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk
meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan
selama proses pembelajaran.
Pengertian
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell yaitu
 Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan
dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran
 Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan,
cahaya, suara, dan kepadatan kelas.
 Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata
ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan
belajar
Pengaturan ruang kelas merupakan bentuk dari kemampuan
guru dalam memanajemen kelas dan menciptakan iklim
pembelajaran yang baik bagi siswa.
Pengaturan ruangan yang akan dilakukan guru dapat
mengkomunikasikan kepada siswa bagaimana guru
mengharapkan kepada semua anggota kelas untuk turut
serta dalam mengelola kelas.
Filosofi guru mengenai pembelajaran akan
mempengaruhi bagaimana cara guru dalam mengatur
setiap komponen pada ruang kelas.
Menurut Carolyn & Edmund (2015:4) ada 4 kunci bagi guru
untuk melakukan pengaturan ruang kelas yang baik, yaitu:
 Jadikanlah wilayah sirkulasi dan
mobilitas siswa tinggi dan bebas
dari kemacetan
 Pastikan setiap siswa dapat
dipantau dengan mudah oleh
guru
 Menjaga agar instrument
pengajaran yang sering
digunakan dan perlengkapan
siswa mudah diakses
 Pastikan bahwa para siswa
dapat dengan mudah melihat
persentasi dan tampilan seisi
kelas
Pengaturan Tempat Duduk Siswa
Berikut beberapa rekomendasi pengaturan tempat duduk
siswa sesuai dengan kebutuhan belajar
 Formasi Huruf U
 Formasi Corak Tim
 Formasi Meja Konferensi
 Formasi Lingkaran
 Formasi Kelompok Untuk
Kelompok
 Formasi Tempat Kerja
 Formasi Pengelompokkan
Terpisah
 Formasi Susunan Chevron
 Kalas Tradisional
 Formasi Auditorium
Manajemen Kelas

More Related Content

What's hot

Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Ig Fandy Jayanto
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganMuLtazam Gea
 
Bab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaranBab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaranAsyikin4996
 
Interaksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan PembelajaranInteraksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan PembelajaranPuteri Farahin
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Viki Dita
 
Makalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan KelasMakalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan Kelaswinnergea
 
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046erlin0305
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikAde Rifai Kolot
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikandesakalit
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolahiskawia
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasrizkadamayantii
 
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjahemy69
 

What's hot (19)

Ppp2
Ppp2Ppp2
Ppp2
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembangan
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Bab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaranBab 2 interaksi dan pembelajaran
Bab 2 interaksi dan pembelajaran
 
Interaksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan PembelajaranInteraksi dalam Pengurusan Pembelajaran
Interaksi dalam Pengurusan Pembelajaran
 
Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4Tugas teknologi pendidikan kel 4
Tugas teknologi pendidikan kel 4
 
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bungaTugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
 
Makalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan KelasMakalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan Kelas
 
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
Kurikulum & pembelajaran erlin yulian febrianti pe 2011031046
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Kepimpinan kurikulum bilik darjah
Kepimpinan kurikulum bilik darjahKepimpinan kurikulum bilik darjah
Kepimpinan kurikulum bilik darjah
 
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
14585693 pengurusan-bilik-darjah-interaksi-dan-komunikasi-dalam-bilik-darjah
 

Similar to Manajemen Kelas

Administrasi Kelas
Administrasi KelasAdministrasi Kelas
Administrasi KelasPak Din
 
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxEciMulyani
 
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)NurSyaqina
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxRamenOcha
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptAndrieJamin1
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasFuad Al-Fajri
 
Peranan pendidik-di-dalam-kelas
Peranan pendidik-di-dalam-kelasPeranan pendidik-di-dalam-kelas
Peranan pendidik-di-dalam-kelasPensil Dan Pemadam
 
Ppt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dianPpt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dianvey_riecha
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)dian_pamungkas
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Sinta Herviyani
 
Ppt najma admin
Ppt najma adminPpt najma admin
Ppt najma adminnajma_qiqi
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelasSunrise James
 

Similar to Manajemen Kelas (20)

Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Administrasi Kelas
Administrasi KelasAdministrasi Kelas
Administrasi Kelas
 
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
 
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
Kajian pengurusan dan pembelajaran (Bab 3)
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
 
Peranan pendidik-di-dalam-kelas
Peranan pendidik-di-dalam-kelasPeranan pendidik-di-dalam-kelas
Peranan pendidik-di-dalam-kelas
 
Ppt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dianPpt uas admin verika dian
Ppt uas admin verika dian
 
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (administrasi pendidikan)
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Ppt mk
Ppt mkPpt mk
Ppt mk
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2
 
Ppt najma admin
Ppt najma adminPpt najma admin
Ppt najma admin
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Manajemen Kelas

  • 2. PEMBAHASA N MANAJEMEN Imron (2003:4-5) menegaskan beberapa unsur yang terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu: Terdapatnya sumber-sumber potensial yang harus dilibatkan, baik sumber manusia dan nonmanusia, namun lebih menekankan pelibatan sumber potensial yang bersifat manusia, sebab terlibat dan tertatanya sumber-sumber potensial yang bersifat manusiawi, akan dengan sendirinya menjadikan tertatanya sumber potensial yang bersifat nonmanusia
  • 3. PEMBAHASA N MANAJEMEN Imron (2003:4-5) menegaskan beberapa unsur yang terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu: Adanya suatu proses, hal ini menunjukkan bahwa ada tahapan tertentu yang harus dilakukan jika seseorang melakukan kegiatan manajemen; Adanya penataan, berarti makna manajemen sesungguhnya adalah penataan, pengelolaan, dan pengaturan adanya tujuan yang hendak tercapai, karena pelibatan sumber potensial yang bersifat manusia dan nonmanusia tersebut bukan merupakan tujuan, melainkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
  • 4. PEMBAHASA N KELAS Sebuah Ruang Berdinding Di dalamnya ada meja Kursi, papan tulis, dan perabot lainnya Bangunan yang tidak bisa digerak- gerakkan atau dipindahkan
  • 5. PEMBAHASA N KELAS Arikunto berpendapat bahwa kelas adalah sekelompok peserta didik yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama Kelas merupakan sekelompok siswa yang diajar secara bersama-sama atau suatu lokasi di mana kelompok itu menjalankan aktivitas proses pembelajaran pada waktu dan tempat yang dikondisikan secara formal. Pada hakikatnya kelas adalah merupakan kumpulan individu yang memiliki karakteristik berbeda- beda dan merupakan wahana paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi siswa Kedudukan kelas yang demikian penting, mengisyaratkan bahwa agar proses pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan guru yang profesional dalam melakukan pengelolaan kelas melalui pendekatan manajemen kelas PERSEPS I Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa jika ada sekelompok peserta didik yang pada waktu bersamaan menerima pelajaran yang sama dari guru yang berbeda, jelas itu tidak dapat disebut kelas.
  • 6. PEMBAHASAN KELAS MENURUT BEBERAPA AHLI Wiyani (2013:52) • Kelas sebagai unit kerja terkecil di sekolah yang digunakan sebagai tempat untuk kegiatan belajar-mengajar • Sebagai suatu unit kerja terkecil di sekolah, di dalam suatu kelas terdiri dari sekelompok peserta didik dan berbagai sarana prasarana belajar. • Sekelompok peserta didik tersebut tentu tidaklah homogen, tetapi heterogen, mulai dari perbedaan jenis kelamin, tinggi badan, usia, tingkat intelegensi, bakat, minat, hingga perbedaan tipe belajar Nawawi (dalam Rohmad, 2009:69) • Suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah sebagai satu kesatuan diorganisasikan menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai tujuan
  • 7. KELAS Semua tempat yang dapat digunakan dan/atau diakses oleh guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran yang tidak dibatasi ruang dan waktu Kelas memiliki cakupan yang luas, di mana ada interaksi guru dan siswa terkait membahas ilmu pengetahuan, maka tempat tersebut dapat disebut dengan kelas Seiring dengan perkembangan teknologi, pembelajaran tidak hanya dilakukan secara tatap muka, namun dapat dilakukan tanpa tatap muka, seperti pembelajaran dengan system e- learning. PEMBAHASA N
  • 8. PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS MANAJEMEN KELAS Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang berarti tangan, dan agere yang berarti melakukan (Usman, 2009:5). Dua kata tersebut digabung menjadi managere, yang berarti menangani, melakukan dengan tangan. Ruang tempat belajar di sekolah (Kamus Bahasa Indonesia, 2008:669). Kelas adalah semua tempat yang dapat digunakan dan/atau diakses oleh guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran yang tidak dibatasi ruang dan waktu Usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu meliputi penyiapan bahan ajar, penyediaan sarana dan alat peraga atau media pembelajaran, mengatur ruang belajar, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
  • 9. PENGERTIAN  Menurut Suhardan dkk (2009:106), manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.  Menurut Sulistiyirini (2006:66), manajemen kelas adalah proses atau upaya yang dilakukan oleh seseorang guru secara sistematis untuk menciptakan dan mewujudkan kondisi kelas yang dinamis dan kondusif dalam rangka menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.  Menurut Djamarah (2000:173), manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada se-optimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran. MANAJEMEN KELAS MENURUT BEBERAPA AHLI
  • 10. PEMBAHASAN Menciptakan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin; Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas; Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat- sifat individunya. Kemampuan guru memahami konsep manajemen kelas dan mampu mengimplementasinya menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran TUJUAN MANAJEMEN KELAS
  • 11. TUJUAN MANAJEMEN KELAS Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah- masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien Wijaya dan Rusyan
  • 12. TUJUAN MANAJEMEN KELAS Menghilangkan berbagai hambatan belajar yang dapat menghalangi terwujudnya kegiatan belajar. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa di kelas. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar. 1.Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta sifat individual. Mudasir (2011:20)
  • 13. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat manajemen kelas.
  • 14.  Diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar  Diketahuinya masalah-masalah yang diperkirakan dan yang mungkin tumbuh yang dapat merusak iklim belajar mengajar;  Dikuasai berbagai pendekatan dalam manajemen kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana satu pendekatan digunakan
  • 15. Prinsip Kesiapan “Readiness” Prinsip Motivasi “Motivation” Prinsip Perhatian Prinsip Persepsi Prinsip Retensi Prinsip Transfer Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 16. Prinsip Kesiapan “Readiness” •Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar. Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 17. Prinsip Motivasi “Motivation” •Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik maka akan bersungguh- sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus bekerja sampai tugas-tugas tersebuty terselesaikan Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 18. Prinsip Perhatian • Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya. Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 19. Prinsip Persepsi • Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah: • Makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu tersebut. • Dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang dipelajari. • Dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat. Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 20. Prinsip Retensi • Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan. Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 21. Prinsip Transfer •Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan disekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak. Muhaimin, 2002:137- 144”
  • 22.  Seorang guru dalam kegiatan sehari-hari, akan menghadapi kasus-kasus dalam kelasnya Kasus-kasus yang umumnya dijumpai guru dalam manajemen kelas antara lain Tugas Mencari masalah-masalah yang terjadi disekolah dasar terkait manajemen kelas guru dalam proses pembelajaran. Tingkat penguasaan materi oleh siswa di dalam kelas Fasilitas yang diperlukan Kondisi siswa Teknik mengajar guru
  • 23.  Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas sifat kelas situasi kelas pendorong kekuatan kelas tindakan selektif dan kreatif Johnson dan Bany
  • 26.  Upaya penyelenggaraan pembelajaran dengan menitikberatkan pada upaya guru untuk mengatur dan mengorganisasi siswa sesuai dengan persepsi guru terhadap siswa, dengan kata lain pendekatan ini dipilih berdasar orientasi guru dan ketercapaian target kurikulum yang harus diselesaikan Pendekatan Manajerial Pendekatan Ancaman atau Intimidasi  Pendekatan intimidasi adalah penekanan pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku siswa.  Penggunakan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala masalahnya, bukan masalah itu sendiri. Kelemahan yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan siswa.
  • 27.  Pengelolaan permisif di sini diartikan sebagai suatu proses untuk membantu siswa agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah untuk meningkatkan kebebasan siswa. Campur tangan guru hendaknya seminimal mungkin dan guru hendaknya juga berperan sebagai pendorong untuk mengembangkan potensi siswa secara penuh Pendekatan Kebebasan atau Permisif Pendekatan Demokratis  Pendekatan ini boleh dikatakan perpaduan kebaikan antara otoriter dan permisif. Pembelajaran berada pada kendali guru, namun siswa diberi kebebasan untuk berkreasi sehingga siswa tumbuh dan berkembang secara maksimal tetapi tetap dalam kontrol dan arahan dari guru.  Guru dapat membantu dan mengarahkan siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki. Pada saan tertentu guru membebaskan siswa bertingkah laku, namun jika dipandang membahayakan dan menyimpang dari garis perkembangan pada umumnya guru dapat melarang
  • 28.  Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep. Pendekatan Resep atau Buku Masak Pendekatan Instruksional  Manajemen kelas melalui pendekatan ini mengacu pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa.
  • 29. Pendekatan Instruksional Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini antara lain:  Menyampaikan kurikulum dan pelajaran dengan cara yang menarik, relevan, dan sesuai secara empiris dianggap sebagai penangkal perilaku menyimpang siswa di dalam kelas  Menerapkan kegiatan yang efektif adalah kemampuan guru mengatur arus dan tempo kegiatan kelas oleh banyak orang sehingga mencegah siswa melalaikan tugasnya.  Menyiapkan kegiatan rutin kelas adalah kegiatan sehari–hari yang perlu dipahami dan dilakukan siswa
  • 30. Pendekatan Instruksional Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini antara lain:  Memberikan pengarahan yang jelas adalah kegiatan mengomunikasikan harapan–harapan yang diinginkan guru  Memberikan dorongan yang bermakna adalah suatu proses usaha guru dalam menunjukkan minat yang sungguh–sungguh terhadap perilaku siswa yang menunjukkan tanda–tanda kebosanan dan keresahan.  Memberikan bantuan mengatasi rintangan adalah bentuk pertolongan yang diberikan oleh guru untuk membantu siswa menghadapi persoalan yang mematahkan semangat, pada saat mereka benar–benar memerlukannya
  • 31. Pendekatan Instruksional Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini antara lain:  Merencanakan perubahan lingkungan dalah proses mempersiapkan kelas atau lingkungan dalam menghadapi perubahan–perubahan situasi.  Mengatur kembali struktur situasi adalah strategi manajerial kelas dalam memulai suatu kegiatan atau mengerjakan tugas dengan cara yang berbeda
  • 33.  Dalam pendekatan ini, pembelajaran lebih bersifat fleksibel, sebab pembelajaran dikelola bersama guru dan siswa dalam bentuk pembagian tugas–tugas yang harus diselesaikan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.  Dalam aplikasinya, guru merinci tujuan pembelajaran khusus dalam bentuk tugas–tugas yang dibicarakan bersama antara guru dan siswa. Dengan demikian, pendekatan ini dapat dikatakan sebagai pengembangan konsep cara belajar siswa aktif. Keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan sosial, emosi, dan intelektual. Pendekatan Transaksional Pendekatan Iklim Sosio– Emosional  Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa pengelolaan kelas yang efektif dan pengajaran yang efektif memerlukan hubungan positif antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa. Pendekatan iklim sosio–emosional akan tercapai secara maksimal apabila hubungan antarpribadi yang baik berkembang di dalam kelas
  • 34.  Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi–kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.  Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah–masalah pengelolaan. Pendekatan Kerja Kelompok Pendekatan keterlibatan Aktif  Karena belajar merupakan hasil interaksi individu dengan individu, lingkungan, materi, maka proses interaksi hendaknya dapat dikelola sehingga menjadi interaksi yang produktif. Interaksi yang produktif menuntut individu terlibat aktif dalam interaksi tersebut
  • 35.  Pluralistik>pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.  Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan, selama maksud dan penggunaannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien Pendekatan Elektis atau Pluralistik Pendekatan Konseling  Dalam pendekatan ini, siswa digiring kesadarannya untuk tumbuh menjadi calon profesional, membangun tanggung jawab atas perilakunya, dan mengembangkan rencana–rencana untuk mengurangi kecenderungan tindakan–tindakan yang tidak produktif.
  • 37. Fokus utama pendekatan ini terletak pada perilaku efektif guru dalam mengelola perilaku dan perbuatan siswa, khususnya berkaitan dengan:  Keterampilan–keterampilan guru dalam mengorganisasikan dan mengelola aktivitas kelas  Keterampilan–keterampilan guru dalam menyajikan material belajar  Hubungan guru–siswa Pendekatan Penelitian Keefektifan Guru Pendekatan Kontingensi  Menurut pendekatan ini, tugas guru adalah mengidentifikasi teknik tertentu yang paling cocok diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai tujuan organisasi karena tidak ada satu pun teknik manajemen yang universal yang dapat diterapkan dalam setiap situasi dan kondisi
  • 39.  Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang mempunyai arti ketatalaksanaan, tata pimpinan, atau bisa disebut juga memenejemen Pengertian Sedangkan lingkungan belajar adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai wadah atau lapangan terlaksananya proses belajar mengajar atau pendidikan. Tanpa adanya lingkungan, pendidikan tidak dapat berlangsung.
  • 40.  Lingkungan belajar yaitu lingkungan yanga alami dan lingkungan sosial, lingkungan alami meliputi keadaan suhu dan kelembapan udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia (Menurut Huta barat) Pengertian menurut para ahli Kondisi belajar atau lingkungan belajar dpat mempengaruhi konsentrasi dan penerimaan informsi bagi siswa, jadi lingkungan belajar adalah lingkungan alami yang diciptakan oleh guru atau orang lain yang bisa menambah konsentrasi siwa dan pengetahuan siswa secara efisien (Menurut dun dan dun )
  • 41.  Pada proses belajar mengajar pengelolaan lingkungan belajar mempunyai tujuan secara umum yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dikelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja dan mengembangkan sikap apresiasi pada siswa. Tujuan  Menurut suharsimi arikunto tujuan pengelolaann lingkungan belajar yang berupa kelas adalah menjaduikan setiap anak yang berada didalam kelas dapat bekerja(berfikir, berinteraksi, dan berpendapat) sehingga akan tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
  • 42.  Lingkungan belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa menunjang materi yang didapat dari gurunya. Lingkunganbelajar tidak berpatok pada lingkungan sekolah atau universitas akan tetapi lingkungan belajar bisa berada di luar lingkungan sekolah Macam-Macam Lingkungan Belajar • Lingkungan Belajar Indoor • Lingkungan Belajar Outdoor  Lingkungan Belajar Indoor Lingkungan belajar ini (indoor) lingkungan belajar yang memang sudah disediakan oleh manajemen sekolahan agar digunakan untuk para siswanya sebagai sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada didalam sekolahan tersebut. Lingkungan belajar ini bisa berupa perpustakaan, laboratorium, auditorium dan utamanya adalah ruang kelas
  • 43.  Ruang tempat belajar Adapun syarat-syarat kelas yang efisien diantaranya: a. Bersih dan rapi b. Ventilasi dan pengaturan cahaya nya baik c. Perlengkapan dan perabotan kelas masih dalam keadaan baik seperti: papan tulis dan penghapusnya, meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, alat kebersihan(sapu, pembersih kaca dan tempat sampah) hiasan dinding, absensi siswa, peraturan kelas, jadwal piket kelas, gambar presiden dan wakilnya. jadwal pelajaran, jam dinding dan hal-hal yang menarik lainnya. d. Sirkulasi udara cukup e. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 siswa f. Dan dapat memberikan keluasan gerak dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Macam-Macam Lingkungan Belajar • Lingkungan Belajar Indoor • Lingkungan Belajar Outdoor
  • 44.  Ruang laboratorium 1. Laboratorium IPA, khusunya fisika, bahan-bahan yang perlu disediakan biasanya berupa bahan- bahan kimia seperti air raksa, air cuka dan timah. Untuk laboratorium IPA, khususnya biologi, bahan-bahan yang perlu disediakan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan, kerangka manusia, dan berbagai macam pupuk tanaman. 2. Laboratorium BAHASA biasanya bahan-bahan yang disediakan lebih berupa peralatan laboratorium, seperti kaset/cd dan tape recorder 3. Laboratoriun KOMPUTER perlu disediakan sejumlah perangkat komputer, yang meliputi layar monitor, keyboard, stavolt, printer dan central processing unit. Macam-Macam Lingkungan Belajar • Lingkungan Belajar Indoor • Lingkungan Belajar Outdoor
  • 45.  Ruang auditorium / ruang serbaguna Ruang auditorium atau bisa juga disebut dengan ruang serbaguna yang bisa juga berfungsi sebagai tempat diskusi atau tempat pertunjukan, dan selayaknya ruang tersebut harus dilengkapi dengan: 1. Panggung pertunjukan 2. Tempat yang luas dan bersih 3. Kamar mandi laki-laki dan perempuan harus terpisah 4. Dinding harus dilapisi oleh peredam suara agar tidak bergema 5. Tempat ganti pakaian laki-laki dan perempuan harus terpisah 6. OHP atau LCD proyektor Macam-Macam Lingkungan Belajar • Lingkungan Belajar Indoor • Lingkungan Belajar Outdoor
  • 46.  Ruang perpustakaan Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan murid. Selain memerlukan gedung atau ruang, penyelenggaraan perpustakaan juga memerlukan sejumlah bahan diantaranya: pensil, pena, kartu peminjaman dan kartu buku. Sedangkan peralatan-peralatan perpustakaan antara lain: komputer(opag), stempel peminjaman, jam dinding, sapu, keranjang sampah, daftar kalsifikasi, dan lain sebagainya. Adapun dalam perabot perpustakaan yang dibutuhkan antara lain: rak buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog, kereta buku, dan papan display Macam-Macam Lingkungan Belajar • Lingkungan Belajar Indoor • Lingkungan Belajar Outdoor
  • 47.  Lingkungan Belajar Outdoor 1. Museum 2. Tempat Ibadah 3. Monumen 4. Lapangan Macam-Macam Lingkungan Belajar • Lingkungan Belajar Indoor • Lingkungan Belajar Outdoor
  • 48. 1. Memahami sifat yang dimiliki siswa 2. Memahami perkembangan kecerdasan siswa 3. Mengenal siswa secara perorangan 4. Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar 5. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah 6. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik 7. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar 8. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar 9. Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental 10. Pengelolaan Kelas Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 49.  Memahami sifat yang dimiliki siswa Pada dasarnya anak memiliki imajinasi dan sifat ingin tahu. Semua anak terlahir dengan membawa dua potensi ini. Keduanya merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap atau pikiran kritis dan kreatif. Oleh karenanya, kegiatan pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur bagi perkembangan kedua potensi tersebut Suasana pembelajaran yang diiringi dengan pujian guru terhadap hasil karya siswa, yang disertai pertanyaan guru yang menantang dan dorongan agar siswa melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang baik untuk mengembangkan potensi siswa Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 50.  Memahami perkembangan kecerdasan siswa Jean Piaget dalam Syah (2008 : 29-32) menjelaskan tentang perkembangan kecerdasan akal atau perkembangan kognitif manusia berlangsung dalam empat tahap, yakni: a. Sensory-motor ( Sensori-motor / 0-2 tahun ) b. Pre-operational ( Pra-operasional / 2 -7 tahun ) c. Concrete-operational ( Konkret-operasional / 7 – 11 tahun) d. Formal-operational (Formal- operasional / 11 tahun ke atas). Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 51.  Memahami perkembangan kecerdasan siswa  Selama kurun waktu pendidikan dasar dan menengah, siswa mengalami tahap Concrete- operational dan Formal-operational.  Dalam periode konkret-operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak memeroleh tambahan kemampuan yang disebut system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan satuan langkah berpikir ini berfaedah bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 52.  Mengenal siswa secara perorangan Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tecermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua siswa dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah dengan cara ”tutor sebaya”. Dengan mengenal kemampuan siswa, apabila ia mendapat kesulitan kita dapat membantunya sehingga belajar siswa tersebut menjadi optimal. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 53.  Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, siswa dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, siswa akan menyelesaikan tugas dengan baik apabila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, siswa perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 54.  Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah Pada dasarnya belajar yang baik adalah memecahkan masalah karena dalam belajar sesungguhnya kita menghadapkan siswa pada masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Berpikir kritis dan kreatif berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan terbuka dan memungkinkan siswa berpikir mencari alasan dan membuat analisis yang kritis Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 55.  Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Materi yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, pasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, kaligrafi, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas sebuah masalah. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 56.  Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar siswa. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar dan objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat siswa merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus di luar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar atau diagram. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 57.  Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar Mutu hasil belajar akan meningkat apabila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik (feedback) dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih banyak mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 58.  Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar Beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik antara lain :  Memancing aspirasi anak didik  Memanfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel  Memilih bentuk motivasi yang akurat ( misalnya : memberi angka, hadiah, pujian, memberi tugas, hukuman, dll. )  Menggunakan metode yang bervariasi Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 59.  Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental Banyak guru yang cepat merasa puas saat menyaksikan para siswa sibuk bekerja dan bergerak, apalagi jika bangku diatur berkelompok dan para siswa duduk berhadapan. Situasi yang mencerminkan aktifitas fisik seperti ini bukan ciri berlangsungnya PAIKEM yang sebenarnya, karena aktif secara mental (mentally active) lebih berarti daripada aktif secara fisik (phisically active) Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif secara mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut, seperti: takut ditertawakan, takut disepelekan, dan takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang muncul dari temannya maupun dari guru itu sendiri. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan prinsip PAIKEM. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 60.  Pengelolaan Kelas Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan maslah tingkah laku yang kompleks dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajararan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 61. Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :  Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas – tugas dan diarahkan oleh guru.  Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.  Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku – perilaku masing – masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu – individu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing – masing dan bagaimana belajar.  Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota – anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas dikala belajar.  Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat ketrampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota – anggota di dalam kelas.  Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelolaan Lingkungan Belajar
  • 63. Pengertian Pengaturan dapat pula diartikan dengan pengelolaan, menurut kamus bahasa Indonesia kalimat ini berasal dari kata manajemen yang berarti penyelenggaraan. Menurut Winataputra, menyatakan bahwa Pengelolaan Kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosoiemosional yang positif , serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif
  • 64. Pengertian Winzer menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah cara- cara yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai tujuan akademis dan sosial. Pengelolaan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang kondusif dan maksimal. Pengelolaan kelas ditekankan pada aspek pengaturan (management) lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan pengaturan orang (siswa) dan barang/ fasilitas
  • 65. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell yaitu  Visibility ( Keleluasaan Pandangan) penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung  Accesibility (mudah dicapai) Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
  • 66. Pengertian Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell yaitu  Fleksibilitas (Keluwesan) Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran  Kenyamanan Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.  Keindahan Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar
  • 67. Pengaturan ruang kelas merupakan bentuk dari kemampuan guru dalam memanajemen kelas dan menciptakan iklim pembelajaran yang baik bagi siswa. Pengaturan ruangan yang akan dilakukan guru dapat mengkomunikasikan kepada siswa bagaimana guru mengharapkan kepada semua anggota kelas untuk turut serta dalam mengelola kelas. Filosofi guru mengenai pembelajaran akan mempengaruhi bagaimana cara guru dalam mengatur setiap komponen pada ruang kelas.
  • 68. Menurut Carolyn & Edmund (2015:4) ada 4 kunci bagi guru untuk melakukan pengaturan ruang kelas yang baik, yaitu:  Jadikanlah wilayah sirkulasi dan mobilitas siswa tinggi dan bebas dari kemacetan  Pastikan setiap siswa dapat dipantau dengan mudah oleh guru  Menjaga agar instrument pengajaran yang sering digunakan dan perlengkapan siswa mudah diakses  Pastikan bahwa para siswa dapat dengan mudah melihat persentasi dan tampilan seisi kelas
  • 69. Pengaturan Tempat Duduk Siswa Berikut beberapa rekomendasi pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan kebutuhan belajar  Formasi Huruf U  Formasi Corak Tim  Formasi Meja Konferensi  Formasi Lingkaran  Formasi Kelompok Untuk Kelompok  Formasi Tempat Kerja  Formasi Pengelompokkan Terpisah  Formasi Susunan Chevron  Kalas Tradisional  Formasi Auditorium