SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Kiki Alhadiida
ISTIQOMAH: komitmen, konsisten, dan kontinuitas
[J,29082014:13.12].
Tersebutlah suatu riwayat istri tercinta Rasulullah, yakni Aisyah mendapati suaminya
mengalami pertambahan uban pada rambut beliau secara signifikan, maka
bertanyalah ‘sang Humairoh’ kepada manusia terpuji tersebut, apa gerangan yang
menyebabkan demikian. Rasul menjawab bahwa, beliau telah mendapat perintah
sangat berat berupa turunnya ayat tentang istiqomah. Ayat tersebut menyebutkan:
beribadah kamu dan beristiqomahlah !
Istiqomah, satu kata yang mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan,
dan bisa dibilang tidak ringan untuk dikerjakan. Jika dalam hal ibadah saja sulit
beristiqomah, apatah lagi dalam muamalah. Oleh karena itu, istiqomah menjadi
ukuran keteguhan akan keimanan seseorang dalam melaksanakan ibadahnya.
Istiqomah juga menjadi suatu kepatuhan akan perjanjian seorang muslim dalam
ketaatan terhadap perintah dan ketaatan dalam meninggalkan larangan. Istiqomah
juga menjadi bukti akan nilai kehambaan seorang muslim dihadapan Allah serta
bukti sebagai pengikut Rasulullah.
Istiqomah dalam kehidupan sehari-hari dipadankan dengan kata: komitmen,
konsisten, dan kontinuitas. Artinya, orang yang beristiqomah dalam melakukan suatu
aktivitas adalah orang yang komitmen dengan nilai aktivitas itu, konsisten
menjalankannya sesuai prosedur serta terus menerus dilakukan sampai tujuan
akhirnya tercapai. Manusia yang istiqomah, adalah manusia yang memiliki sikap
STAF (sidik, tablig, amanah, fatanah). Manusia yang membenarkan kebenaran,
bukan memberi pembenaran yang tidak benar. Manusia yang menyampaikan
kebenaran. Manusia yang memegang kebenaran dan menjalankannya dengan
benar. Manusia cerdas yang selalu memegang kebenaran (secerdas-cerdasnya
manusia adalah yang selalu ingat akan kematian dan balasan hari akhir serta kerap
aktivitasnya berorientasi akhirat).
Dalam bidang keilmuan, konsistensi merupakan hal yang mutlak. Dengan demikian,
saking konsistensinya pada logika dan fakta, rasionalis dan pragmatis, deduktif dan
induktif, maka bidang keilmuan sering disebut sebagai sebuah disiplin ilmu. Ilmu,
sesuatu yang konsisten dengan logika, objektif, dan sistematis.
Konsistensi juga diperlukan dalam hubungan dengan metodologi penelitian.
Populasi data yang diambil menjadi sampel yang kemudian diolah harus mengalami
uji validasi dan uji reliabilitas. Validasi menunjukan nilai kesahihan data, sementara
reliabilitas adalah nilai keandalan atau konsistensi data dan hubungan antar data
dalam waktu dan tempat yang berbeda. Konsistensi di sini sangat menentukan
dalam proses analisis data selanjutnya yang tentu saja akan berpengaruh pada hasil
akhirnya.
Penggunaan SOP (standard operation procedure) juga membutuhkan konsistensi.
Apalah artinya kalau ada SOP tetapi tidak dipakai. Adanya SOP akan menunjukan
adanya acuan, patokan, pemandu sekaligus rambu dalam menjalankan suatu
aktivitas tertentu. Konsistensi terhadap SOP aktivitas organisasi akan berjalan
dengan tertib, teratur, rapi, sistematis, terukur, dan mudah dievaluasi.
Jika konsistensi berada dalam tataran operasional, maka komitmen berada dalam
kerangka konsep. Konsistensi dalam bingkai amal, maka komitmen dalam ruang
niat. Oleh karena itu dalam manajemen mutu, sekalipun seluruh perangkat
organisasi dari mulai lapis manajerial level menengah sampai paling bawah
menjalankannya secara konsisten, tetapi manajemen puncak tidak memiliki nawaitu
untuk berkomitmen kuat dalam mendefinisikan mutu secara baik dan benar akan
sia-sia upaya membangun kesadaran akan pentingnya mutu. Efeknya kelak, adalah
sumber daya manusia yang ada akan mengalami demotivasi dan degradasi mental
dalam bekerja. Sebuah organisasi sulit dibangun untuk maju dari ketidak
komitmennya top manajemen. Ketidak komitmennya top manajemen akan menular
dan menjalar menjadi ketidakkonsistenan dalam operasionalisasi sistem. Yang pada
gilirannya akan terjadi, sistem antara ada dan tiada dalam organisasi. Atau
organisasi ini memiliki sistem atau tidak. Antara nyata dan ghaib, antara kongkret
dan imajinasi, atau antara realisasi dan halunisasi.
Dalam auditing atau visitasi, nilai-nilai komitmen dan konsistensi mutlak ada di
hadapan auditor atau asesor. Kecukupan dokumen yang merepresentasikan semua
aktivitas organisasi layak terpenuhi. Kesesuaian antara apa yang terdokumentasi
dengan apa yang dijalankan dalam aktivitas organisasi harus jelas ada korelasi.
Pengelolaan dan aktivitas organisasi serta tujuan organisasi harus konsisten
mengacu pada visi dan misi organisasi. Manual, prosedur, instruksi kerja, rekaman,
dan dokumen menjadi satu kesatuan utuh dalam konsistensi. Nilai konsistensi
sangat dijunjung tinggi dalam akreditasi sebuah organisasi. Akreditasi berjalan
berdampingan dengan standarisasi. Mengkorelasikan sesuatu yang diukur dengan
alat pengukurnya, tidak ada istilah lain selain konsistensi.
Nah, sebegitu pentingnya arti konsisten dan makna komitmen. Biasanya, kalau
sudah ada komitmen dan konsisten, kontinuitas tinggal jalan saja.
Luar biasa, dengan sebuah kata “istiqomah”, ternyata pengaruhnya sangat
menakjubkan dalam mendisplinkan kehidupan manusia menjadi lebih bermutu
(benar, baik, dan bagus). [J,12022021:19.30].

More Related Content

Similar to Istiqomah = komitmen, konsisten, dan kontinuitas

Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Yuli Yanti
 
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan InovasiBudaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
devinadh
 

Similar to Istiqomah = komitmen, konsisten, dan kontinuitas (20)

KOORDINASI PEMERINTAHAN.pptx
KOORDINASI PEMERINTAHAN.pptxKOORDINASI PEMERINTAHAN.pptx
KOORDINASI PEMERINTAHAN.pptx
 
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerjaMateri ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
 
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
Si Pi, Wawan Dwi Hadisaputro, Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Penerapann...
 
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahEfektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
 
Budaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasiBudaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasi
 
NILAI ANTI KORUPSI.pptx
NILAI ANTI KORUPSI.pptxNILAI ANTI KORUPSI.pptx
NILAI ANTI KORUPSI.pptx
 
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
Corak aqidah-dalam-kehidupan-1
 
Budaya Kerja 2a
Budaya Kerja 2aBudaya Kerja 2a
Budaya Kerja 2a
 
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan InovasiBudaya, Kreatifitas dan Inovasi
Budaya, Kreatifitas dan Inovasi
 
Efektivitas kerja
Efektivitas kerjaEfektivitas kerja
Efektivitas kerja
 
Budaya kerja cemerlang
Budaya kerja cemerlangBudaya kerja cemerlang
Budaya kerja cemerlang
 
Kepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fdKepemimpinan dalam konteks fd
Kepemimpinan dalam konteks fd
 
Pengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdmPengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdm
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Komunikasi organisasi 2
Komunikasi organisasi 2Komunikasi organisasi 2
Komunikasi organisasi 2
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Supervisory Management
Supervisory ManagementSupervisory Management
Supervisory Management
 
Etika konseling
Etika konselingEtika konseling
Etika konseling
 
Organizational_Behavior.pptx
Organizational_Behavior.pptxOrganizational_Behavior.pptx
Organizational_Behavior.pptx
 
pelaksanaan administrasi pendidikan
pelaksanaan administrasi pendidikan pelaksanaan administrasi pendidikan
pelaksanaan administrasi pendidikan
 

More from Kiki Alhadiida

Pedoman menjadi aktivis sekolahan
Pedoman menjadi aktivis sekolahanPedoman menjadi aktivis sekolahan
Pedoman menjadi aktivis sekolahan
Kiki Alhadiida
 

More from Kiki Alhadiida (11)

PANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdf
PANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdfPANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdf
PANDUAN MENJADI AKTIVIS KAMPUS.pdf
 
Keseimbangan
KeseimbanganKeseimbangan
Keseimbangan
 
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media SosialBunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
Bunga Rampai dalam Jambangan Media Sosial
 
Kepemimpinan dan organisasi
Kepemimpinan dan organisasiKepemimpinan dan organisasi
Kepemimpinan dan organisasi
 
KIR
KIRKIR
KIR
 
Koma
KomaKoma
Koma
 
Aktivis dan organisasi
Aktivis dan organisasiAktivis dan organisasi
Aktivis dan organisasi
 
Kisah aktivis sekolahan
Kisah aktivis sekolahanKisah aktivis sekolahan
Kisah aktivis sekolahan
 
We are Activists
We are ActivistsWe are Activists
We are Activists
 
Lambang KIR SMA 32 Jakarta
Lambang KIR SMA 32 JakartaLambang KIR SMA 32 Jakarta
Lambang KIR SMA 32 Jakarta
 
Pedoman menjadi aktivis sekolahan
Pedoman menjadi aktivis sekolahanPedoman menjadi aktivis sekolahan
Pedoman menjadi aktivis sekolahan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
VeonaHartanti
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 

Istiqomah = komitmen, konsisten, dan kontinuitas

  • 1. Kiki Alhadiida ISTIQOMAH: komitmen, konsisten, dan kontinuitas [J,29082014:13.12]. Tersebutlah suatu riwayat istri tercinta Rasulullah, yakni Aisyah mendapati suaminya mengalami pertambahan uban pada rambut beliau secara signifikan, maka bertanyalah ‘sang Humairoh’ kepada manusia terpuji tersebut, apa gerangan yang menyebabkan demikian. Rasul menjawab bahwa, beliau telah mendapat perintah sangat berat berupa turunnya ayat tentang istiqomah. Ayat tersebut menyebutkan: beribadah kamu dan beristiqomahlah ! Istiqomah, satu kata yang mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan, dan bisa dibilang tidak ringan untuk dikerjakan. Jika dalam hal ibadah saja sulit beristiqomah, apatah lagi dalam muamalah. Oleh karena itu, istiqomah menjadi ukuran keteguhan akan keimanan seseorang dalam melaksanakan ibadahnya. Istiqomah juga menjadi suatu kepatuhan akan perjanjian seorang muslim dalam ketaatan terhadap perintah dan ketaatan dalam meninggalkan larangan. Istiqomah juga menjadi bukti akan nilai kehambaan seorang muslim dihadapan Allah serta bukti sebagai pengikut Rasulullah. Istiqomah dalam kehidupan sehari-hari dipadankan dengan kata: komitmen, konsisten, dan kontinuitas. Artinya, orang yang beristiqomah dalam melakukan suatu aktivitas adalah orang yang komitmen dengan nilai aktivitas itu, konsisten menjalankannya sesuai prosedur serta terus menerus dilakukan sampai tujuan akhirnya tercapai. Manusia yang istiqomah, adalah manusia yang memiliki sikap STAF (sidik, tablig, amanah, fatanah). Manusia yang membenarkan kebenaran, bukan memberi pembenaran yang tidak benar. Manusia yang menyampaikan
  • 2. kebenaran. Manusia yang memegang kebenaran dan menjalankannya dengan benar. Manusia cerdas yang selalu memegang kebenaran (secerdas-cerdasnya manusia adalah yang selalu ingat akan kematian dan balasan hari akhir serta kerap aktivitasnya berorientasi akhirat). Dalam bidang keilmuan, konsistensi merupakan hal yang mutlak. Dengan demikian, saking konsistensinya pada logika dan fakta, rasionalis dan pragmatis, deduktif dan induktif, maka bidang keilmuan sering disebut sebagai sebuah disiplin ilmu. Ilmu, sesuatu yang konsisten dengan logika, objektif, dan sistematis. Konsistensi juga diperlukan dalam hubungan dengan metodologi penelitian. Populasi data yang diambil menjadi sampel yang kemudian diolah harus mengalami uji validasi dan uji reliabilitas. Validasi menunjukan nilai kesahihan data, sementara reliabilitas adalah nilai keandalan atau konsistensi data dan hubungan antar data dalam waktu dan tempat yang berbeda. Konsistensi di sini sangat menentukan dalam proses analisis data selanjutnya yang tentu saja akan berpengaruh pada hasil akhirnya. Penggunaan SOP (standard operation procedure) juga membutuhkan konsistensi. Apalah artinya kalau ada SOP tetapi tidak dipakai. Adanya SOP akan menunjukan adanya acuan, patokan, pemandu sekaligus rambu dalam menjalankan suatu aktivitas tertentu. Konsistensi terhadap SOP aktivitas organisasi akan berjalan dengan tertib, teratur, rapi, sistematis, terukur, dan mudah dievaluasi. Jika konsistensi berada dalam tataran operasional, maka komitmen berada dalam kerangka konsep. Konsistensi dalam bingkai amal, maka komitmen dalam ruang niat. Oleh karena itu dalam manajemen mutu, sekalipun seluruh perangkat organisasi dari mulai lapis manajerial level menengah sampai paling bawah menjalankannya secara konsisten, tetapi manajemen puncak tidak memiliki nawaitu untuk berkomitmen kuat dalam mendefinisikan mutu secara baik dan benar akan sia-sia upaya membangun kesadaran akan pentingnya mutu. Efeknya kelak, adalah sumber daya manusia yang ada akan mengalami demotivasi dan degradasi mental dalam bekerja. Sebuah organisasi sulit dibangun untuk maju dari ketidak komitmennya top manajemen. Ketidak komitmennya top manajemen akan menular
  • 3. dan menjalar menjadi ketidakkonsistenan dalam operasionalisasi sistem. Yang pada gilirannya akan terjadi, sistem antara ada dan tiada dalam organisasi. Atau organisasi ini memiliki sistem atau tidak. Antara nyata dan ghaib, antara kongkret dan imajinasi, atau antara realisasi dan halunisasi. Dalam auditing atau visitasi, nilai-nilai komitmen dan konsistensi mutlak ada di hadapan auditor atau asesor. Kecukupan dokumen yang merepresentasikan semua aktivitas organisasi layak terpenuhi. Kesesuaian antara apa yang terdokumentasi dengan apa yang dijalankan dalam aktivitas organisasi harus jelas ada korelasi. Pengelolaan dan aktivitas organisasi serta tujuan organisasi harus konsisten mengacu pada visi dan misi organisasi. Manual, prosedur, instruksi kerja, rekaman, dan dokumen menjadi satu kesatuan utuh dalam konsistensi. Nilai konsistensi sangat dijunjung tinggi dalam akreditasi sebuah organisasi. Akreditasi berjalan berdampingan dengan standarisasi. Mengkorelasikan sesuatu yang diukur dengan alat pengukurnya, tidak ada istilah lain selain konsistensi. Nah, sebegitu pentingnya arti konsisten dan makna komitmen. Biasanya, kalau sudah ada komitmen dan konsisten, kontinuitas tinggal jalan saja. Luar biasa, dengan sebuah kata “istiqomah”, ternyata pengaruhnya sangat menakjubkan dalam mendisplinkan kehidupan manusia menjadi lebih bermutu (benar, baik, dan bagus). [J,12022021:19.30].