2. Nadler dan Tushman (Amstrong, 2012) menyatakan bahwa manajer
melakukan pekerjaan dalam sistem sosial yang komplek (organisasi).
Tugas manajer ialah memengaruhi perilaku ke arah yang diinginkan,
seperti pencapaian tugas atau sasaran kinerja tertentu. Peran manajerial
tersebut penting untuk keterampilan mendiagnosis pola perilaku dalam
organisasi, yaitu manajer perlu memahami pola perilaku yang diamati,
memprediksi ke arah mana perilaku akan bergerak (terutama yang
berkaitan dengan tindakan manajerial), dan menggunakan pengetahuan
tersebut untuk mengontrol perilaku seiring dengan waktu.
Organizational Behaviour
3. Definisi Perilaku Organisasi
Huczynski dan Buchanan (Amstrong, 2012) mendefinisikan perilaku organisasi
sebagai gambaran studi mengenai struktur, fungsi, kinerja organisasi, dan perilaku
individu maupun kelompok dalam organisasi.
Karakteristik
Perilaku
Organisasi oleh
Ivancevich
(Amstrong, 2012)
•Cara berpikir -mengenai individu, kelompok, dan
organisasi
•Multidisiplin – menggunakan prinsip, model, teori, dan
metode dari disiplin lain
•Orientasi humanistik yang jelas- individu dan sikap,
faktor-faktor yang memngaruhi kinerja, kemampuan
belajar, perasaan, dan tujuan
•Berorientasi pada kinerja- berhubungan dengan faktor
yang memengaruhi kinerja dan bagaimana dapat
memperbaiki
•Penggunaan metode ilmiah penting dalam mempelajari
variabel dan hubungan
4. How Organization Function
• Organisasi merupakan entitas yang ada untuk mencapai tujuan melalui upaya
kolektif dari individu yang bekerja, di mana pengorganisasian merupakan
proses pembuatan pengaturan dalam bentuk yang telah ditentukan atau
memahami tanggung jawab dan hubungan untuk memungkinkan individu
bekerja secara bersama.
•Struktur organisasi merupakan kerangka kerja untuk menyelesaikan sesuatu,
seperti struktur formal tradisional didasarkan pada hierarki pertama yang
ditetapkan (baris perintah) yang direpresentasikan dalam bagan organisasi yang
dibuat berdasarkan deskripsi pekerjaan dan didefinisikan dengan jelas
•struktur organisasi dapat berkembang hampir secara spontan karena perubahan
keadaan dan aktivitas baru yang dilakukan.
• Proses yang terjadi dalam organisasi dari interaksi dan jaringan,
kepemimpinan, perilaku kelompok, kekuasaan pelaksanaan dan penggunaan
politik mungkin lebih banyak memengaruhi bagaimana fungsi organisasi
daripada bagan organisasi yang terdefinisikan dari uraian deskripsi pekerjaan
dan sebuah panduan organisasi.
• fungsi organisasi sebagain besar bergantung pada tujuan, teknologi, metode
kerja dan lingkungan eksternal.
5. Deal dan Kenedy (Amstrong, 2012) telah menjelaskan
mengenai budaya organisasi sebagai cara individu melakukan
sesuatu
Budaya organisasi memengaruhi individu dalam berperilaku
dan harus diperhitungkan sebagai faktor kontingensi dalam
program apapun
budaya organisasi juga memiliki makna kebersamaan yang
merupakan dasar untuk komunikasi dan saling pengertian serta
dapat mengembangkan organisasi dan praktik SDM
Jika fungsi tersebut tidak berjalan dengan baik maka budaya
tersebut secara signifikan mengurangi efisiensi organisasi
sehingga penting bagi spesialis SDM dalam memahami konsep
budaya organisasi dan bagaimana hal tersebut memengaruhi
organisasi.
Cont…
6. Organizational Culture Defined
Budaya organisasi atau perusahaan
merupakan pola nilai, norma, keyakinan,
sikap, dan asumsi yang belum
diartikulasikan tetapi membentuk suatu
cara individu dalam berperilaku dan
melakukan suatu hal dalam organisasi.
Budaya organisasi berkaitan dengan aspek
subjektif yang terjadi dalam organisasi, di
mana hal tersebut megacu pada abstraksi
nilai dan norma yang meliputi keseluruhan
atau bagian organisasi
7. How Organizational Culture Develops
Nilai dan norma yang menjadi dasar budaya terbentuk melalui empat cara,
yaitu:
a. Para pemimpin organisasi, terutama yang membentuk organisasi di
masa lalu. Schein (Amstrong, 2012) menyatakan bahwa individu
mengidentifikasikan pemimpin visioner mengenai bagaimana individu
berperilaku dan apa yang diharapkan. Individu mencatat apa yang
diperhatikan oleh para pemimpin tersebut dan memperlakukan pemimpin
sebagai teladan;
b. Schein (Amstrong, 2012) juga menyatakan bahwa budaya dapat
terbentuk dari kejadian-kejadian kritis, atau peristiwa-peristiwa penting
yang dipelajari mengenai perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan;
c. Budaya berkembang dari kebutuhan untuk mempertahankan hubungan
kerja yang efektif antara anggota organisasi yang menetapkan nilai dan
harapan;
d. Budaya dipengaruhi oleh lingkungan organisasi yang dinamis atau
tidak berubah.
8. Cont…
•Budaya berkembang dari hasil pengalaman bersama, di mana Schein
(Amstrong, 2012) menyatakan bahwa proses pembelajaran yang terjadi pada
anggota organisasi untuk mengatasi beberapa ancaman dengan mekanisme
pertahanan, atau dengan cara model penguatn positif
•Pembelajaran terjadi ketika individu beradaptasi, mengatasi tekanan
eksternal, mengembangkan mekanisme untuk menangangi tantangan internal,
proses, dan teknologi dalam organisasi
Pada suatu organisasi juga terdapat budaya yang berbeda sehingga terdapat
variasi antara lingkungan kerja, di mana bergantung pada fungsi dan
orientasi kerja.
9. The Components of Culture
Nilai merupakan suatu keyakinan yang dianggap baik untuk organisasi, di
mana kumpulan nilai tersebut diakui oleh tingkat atas dan dapat dibagi ke
seluruh bagian organisasi
Values
Norms
Norma merupakan aturan berperilaku tertulis, di mana aturan
memberikan panduan informal mengenai cara berperilaku. Norma
menjadi patokan individu dalam melakukan, mengatakan, mempercayai,
dan memakai sesuatu.
Artefacts
Artefak merupakan aspek yang terlihat dan nyata dari suatu organisasi.
Di mana individu mendengar, melihat, atau merasakan dan berkontribusi
pada pemahaman mengenai budaya organisasi
10. Cont…
Manage
ment
style
Kebanyakan manajer mengadopsi pendekatan di suatu tempat yang
beberapa akan bervariasi sesuai dengan situasi atau perasaan pada saat
tersebut dan yang lain akan tetap sama dalam keadaan apapun. Setiap
manajer memiliki gaya tersendiri yang dipengaruhi oleh budaya
organisasi dan mewakili norma perilaku sebagai manajer yang pada
umumnya diharapkan untuk diadopsi.
Appropriatre Cultures
Budaya yang tepat dalam organisasi merupakan budaya yang relevan dengan
kebutuhan, keadaan organisasi dan dapat membantu serta tidak menghalangi kinerja
organisasi. Budaya yang melekat dalam organisasi juga dapat memberikan pengaruh
yang besar terhadap perilaku organisasi, di mana budaya yang tepat dan efektif
diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang mendukung atau memperkuat
perilaku. Suatu budaya akan lebih efeketif jika konsisten terhadap komponen dan
dibagikan antara anggota organisasi, serta membuat organisasi menjadi unik dan
berbeda dari organisasi lain.
11. Organizational Climate
• climate merujuk pada aspek lingkungan yang secara sadar diterima oleh anggota
organisasi nasional. Rousseau (Amstrong, 2012) menyatakan bahwa climate
merupakan sensasi atau kesadaran yang dialami oleh individu dan deskripsi
mengenai bagaimana laporan individu terhadap sensasi tersebut.
•Organizational climate dianggap seperti bagaimana individu melihat (lihat dan
merasakan) budaya yang ada di organisasi. French (Amstrong, 2012) membedakan
antara situasi yang sebenarnya (budaya) dan persepsi tersebut (climate).
12. Organizational Processes
komunikasi yang digunakan dalam organisasi memiliki efek yang ditandai pada
fungsi, terutama jika terjadi melalui jaringan yang kemudian bisa berubah menjadi
‘selentingan’. Email mendorong aliran informasi yang instan tetapi mungkin
mengahambat interaksi tatap muka, yang sering digunakan sebagai cara terbaik
dalam melakukan sesuatu.
Interaksi atara individu berselang-seling dalam organisasi sehingga menciptakan
jaringan untuk bertukar informasi yang dalam struktur informal
Interaction and networking
Communication
13. Cont…
Group behaviour
Empat tahap pengembangan kelompok yang diidentifikasikan oleh Luckman
(Amstrong, 2012), antara lain :
Forming, ketika ada kecemasan, ketergantungan pada pemimpin dan
pengujian untuk mencari tahu sifat dari situasi dan tugas, dan perilaku apa
yang diterima.
Storming, di mana ada konflik emosional resistensi terhadap tuntututan
tugas, resistensi untuk mengendalikan dan bahkan pemberontakan melawan
pemimpin.
Norming, ketika kelompok kohesif dikembangkan, norma muncul,
pandangan pertukaran secara terbuka, saling mendukung dan kerja sama
meningkat dan kelompok tersebut mengakuisisi rasa identitasnya.
Performing, ketika masalah interpersonal terselesaikan, perannya fleksibel
dan fungsional, ada upaya konstruktif untuk menyelesaikan tugas dan energi
tersedia untuk kerja.
14. Cont…
Leadership
Organisasi sebagian besar berfungsi karena terdapat manajer dan pengawas yang
melatih kepemimpinan untuk membuat kelompok beraksi dan memastikan bahwa
kelompok dapat mencapai hasil yang diharapkan oleh kelompok.
Power
Penggunaaan kekuasaan dalam perilaku yang mempengaruhi merupakan fitur yang
melingkupi organisasi, di mana kelompok harus mengetahui apakah kekuasaan
diberikan oleh manajer, spesialis, kelompok informal, atau organisasi. Hal tersebut
merupakan cara untuk mencapai hasil, tetapi dapat disalahgunakan.
Politics
Tujuan para politisi organisasi untuk mendapatkan cara sendiri dengan memengaruhi
individu menerima sudut pandang tanpa mengandalkan otoritas. Beberapa individu
benar-benar percaya bahwa cara yang terbaik dalam menyelesaikan sesuatu dengan
menggunakan politik ketika merasa frustasi dengan proses pengambilan keputusan
yang normal.
15. Cont…
Conflict
Konflik juga tak terhindar dalam organisasi karena berfungsi dengan cara
penyesuaian dan kompromi antar elemen kompetitif dalam struktur dan
keanggotaan.
16. Characteristics of People
Perilaku inidvidu pasti berbeda-beda karena perbedaan karakteristik
individu dan hal tersebut tidak selalu rasional. Individu memiliki
perbedaan dalam hal manajemen, karena memiliki variasi karakteristik
dan pengaruh latar belakang yang berbeda. Jenis kelamin, ras, dan fisik
individu, juga kemapuan, kecerdasan, dan kepribadian.
Variations in
personal
characteristics
Personality
Ability
Attitude
Intelligence
Emotions
Critical evaluations of
the concept of emotional
intelligence
Emotions
Intelligence
17. Intelligence
dikaitkan dengan aspek-
aspek tertentu dari
penalaran, penyimpulan,
kognisi (mengetahui dan
memahami) dan persepsi
sebagai tes untuk mengukur
kecerdasan. Intelligence
umum terdiri dari sejumlah
kemampuan mental yang
memungkinkan individu
untuk berhasil dalam
berbagai tugas intelektual
yang menggunakan
kemampuan untuk
mengetahui dan berpikir.
Personality
•Huczynski dan Buchanan
(Amstrong, 2012) menyatakan
bahwa kepribadian merupakan
kualitas psikologis yang
memengaruhi perilaku karakteristik
inidividu dengan cara yang stabil
dan khas.
•Ivancevich mengatakan bahwa
kepribadian tampaknya terorganisir
ke dalam pola pada taraf tertentu,
dapat diamati dan diukur.
Traits Types
18. Emotions Intelligence
•Salovey dan Mayer mendefiinisikan kecerdasan emosi melibatkan kapasitas untuk
merasakan emosi, mengintegrasi emosi dalam pemikiran, pemahaman emosi dan
mengelola emosi secara efektif.
•Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kapasitas untuk mengenali
perasaan sendiri dan individu lain untuk memotivasi diri sendiri serta mangelola
emosi dengan baik dalam diri sendiri maupun indivdiu lain. Goleman menyarankan
empat komponen, yaitu:
a. Manajemen mandiri yaitu kemampuan untuk mengontrol atau mengendalikan
impuls dan suasana hati yang mengganggu dan mengatur perilaku sendiri
dengan kecenderungan untuk mengejar tujuan dengan energi dan kegigihan.
b. Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk mengenali dan memamahami suasana
hati, emosi, dan dorongan serta pengaruh pada individu lain.
c. Kesadaran sosial yaitu kemampuan untuk memahami susunan emosi individu
lain dan keterampilan dalam memperlakukan individu sesuai dengan reaksi
emosional.
d. Keterampilan sosial yaitu keterampilan dalam mengelola hubungan dan
membangun jaringan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari individu
lain serta menjangkau tujuan peribadi, kemampuan untuk menemukan
kesamaan dan membangun hubungan.
19. Goleman telah mengemukakan tiga model utama dalam kecerdasan
emosi, sebagaimana dirangkum oleh Clarke sebagai berikut:
a. Personality models, merupakan kecerdasan emosi yang dipandang
sebagai suatu rentang dari disposisi emosional juga kompetensi,
dari sifat individu hingga jumlah kemampuan yang dipelajari.
b. Mixed models, terdiri dari aspek kepribadian serta kemampuan
untuk merasakan kecerdasan emosional dan mengelola emosi.
c. The ability model, memandang kecerdasan emosi lebih sempit
sebagai kemampuan kognitif yang melibatkan kapasitas untuk
mengidentifikasikan alasan dengan memanfaatkan emosi secara
efektif.
Cont…
20. Implications for HR Specialists
How
organizations
function
Organizational
culture
Organizational
climate
Organizational
processes
Individual
differences
Judgements on
personality
Editor's Notes
Misalnya, budaya pergi makan besar ketika mencapai target tim
Nilai-nilai mengacu pada apa yang diyakini penting mengenai bagaimana individu berperilaku dalam organisasi,
norma merupakan aturan perilaku yang tidak tertulis dalam organisasi.
meskipun memiliki beberapanilai atau norma umum dalam organisasi.
Bos kejam, apakah dia benar2 galak atau Cuma perasaan. Karena kita telah melakukan suatu kesalahn
Proses sosial berlangsung di organisasi memengaruhi cara kerja indivdiu, seperti interaksi dan jaringan, komunikasi, kelompok perilaku, kepemimpinan, kekuasaan, politik, dan konflik.
Organisasi terdiri dari kelompok atau individu yang berkerja bersama. Kelompok mungkin diatur secara formal sebagai bagian dari struktur. Kelompok dapat bersifat permanen atau sementara dalam suatu oragnasasi. Interaksi terjadi dalam kelompok dan memiliki proses yang bervariasi menurut konteks organisasi.
Kelompok formal dibuat oleh organisassi afiliasi untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Individu dengan keterampilan yang diperlukan digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas dengan sistem yang terarah, mengoordinasi, dan mengendalikan kegiatan kelompok. Kelompok informal dibentuk oleh individu di organisasi yang memiliki kedekatan satu sama lain. Kelompok formal dapat memenuhi kebutuhan organisasi sedangkan kelompok informal hanya dapat memenuhi kebutuhan anggota.
Kelompok mengembangkan ideologi yang memengaruhi tudingan dan tindakan anggota. Organisasi dengan ideologi kelompok kuat dan anggota mampu mengidentifikasi dengan seksama mengenai kelompok, maka akan menjadi kohesif. Organisi kelompok memiliki norma-narma yang berkembang berdarsarkan perilaku yang dapat diterima, dan jika ada individu yang ragu mengenai norma tersebut maka harus dilakukan referensi norma-norma sebelum tindakan diambil. Kebenyakan indivdiu dalam organisasi memiliki referensi dan dapat secara signifikan memengaruhi cara-cara individu berperilaku.