SlideShare a Scribd company logo
1 
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUBAHAN 
Oleh 
Andi Tenripada (NIM : 360073) 
Pendahuluan 
Layaknya manusia, organisasi sebagai sebuah sistem yang berjalan dalam prosesnya 
menuju titik puncak kematangan profesionalisme dan kemapanan tentu tumbuh dan belajar 
dari banyak pengalaman-pengalaman atas perubahan. Organisasi beradaptasi dengan 
kompleksitas dari ketidakpastian teknologi, ekonomi, politik dan perubahan budaya. Dalam 
rangka membantu efektifitas organisasi dalam merespon perubahan tersebut maka dalam 
berbagai kasus, perspektif pengembangan organisasi (organization development) secara 
proaktif memengaruhi arah dan strategi suatu perusahaan. Organization Development dapat 
diterapkan pada pengelolaan perubahan organisasi dimana salah satu concern dari 
organizational development adalah kemampuan mentransfer knowledge dan skill untuk 
membangun kapabilitas organisasi dalam mencapai tujuan serta mampu memecahkan 
masalah. 
Selama kurang lebih 55 tahun yang lalu, konsep organization development ini 
menghiasi pertanyaan-pertanyaan di kepala para researcher dan kalangan praktisi. Hingga 
saat ini, perkembangan organisasi dan manajemen dari sisi teori pun terus berlanjut. 
Terkadang, pengembangan organisasi (organization development) masih kerap disalahartikan 
dan diidentikkan dengan manajemen perubahan (change management). Guna membangun 
kapasitas perubahan, meningkatkan fungsi dan kinerja organisasi, Cumming & Worley 
(2009) menggambarkan tentang lingkup dari OD yang lebih luas dibandingkan dengan 
change management maupun organizational change serta memiliki perbedaan yang khas satu 
sama lain. Salah satunya, OD berbicara tentang pembelajaran dan usaha menuju peningkatan 
baik pada individu, organisasi maupun organisasi sehingga secara sistemik memiliki 
kapabilitas yang lebih baik dalam mengelola perubahan di masa yang akan datang. Lebih 
jauh, hal inilah yang akan didiskusikan dalam artikel yang ditulis oleh Rodell & Colquitt 
(2009) tentang “Looking Ahead in Times of Uncertainty: The Role of Anticipatory Justice in 
an Organizational Change Context”. Sebuah artikel yang mengkaji bagaimana reaksi pekerja 
pada sebuah kebijakan perubahan yang dikaitkan dengan persepsi justice dan fairness 
sehingga mampu mendorong perubahan. 
Dapatkah OD mengaplikasikan perubahan dan membangun sistem perubahan itu 
sendiri pada waktu yang bersamaan? OD dapat diaplikasikan dalam pengelolaan perubahan
dengan menempatkan perhatiannya pada kemampuan mentransfer pengetahuan dan skill 
untuk membangun kapabilitas organisasi mencapai tujuan dan menemukan pemecahan 
masalahnya. Maka dari itu, setiap organisasi perlu membangun kapasitas team member 
learning mereka untuk mendukung perubahan organisasi. Harapannya, perubahan organisasi 
akan menuju pada responsiveness, quality of work life, efektifitas dengan didukung oleh 
potensi human capital, partisipasi dan pengembangan kinerja dan keunggulan bersaing. 
Konsep tersebut dapat dipahami dalam artikel yang ditulis oleh Higgins et al (2012) tentang 
“Implementation Teams”: A New Lever for Organizational Change”. 
2 
Mengelola Ketidakpastian dalam konteks Perubahan Organisasi 
Sebisa mungkin, manusia adalah tipe risk averse. Individu-individu berlari dan 
mencari posisi seattle/mapan yang menghindarkannya dari risiko-risiko yang merugikan 
dirinya maupun berdampak pada posisinya. Berbagai penjelasan terkait respon terhadap 
ketidakpastian telah dibahas pada pertemuan sebelumnya yang erat terkait dengan perspektif 
organizational behavior. Kali ini, Rodel & Colquitt (2009) dalam artikelnya yang berjudul 
Looking Ahead in Times of Uncertainty : The Role of Anticipatory Justice in an 
Organizational Change Context akan menguraikan pandangannya tentang bagaimana respon 
terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan organisasi dan dampaknya bagi perubahan 
sikap dan perilaku karyawan sehingga kita dapat memahami respon perubahan sebagai 
sesesuatu yang penting baik secara teoris maupun praktis. 
Berangkat dari fairness heuristic theory, sebuah teory dalam literatur tentang keadilan 
yang berfokus pada pembentukan dan penggunaan persepsi keadilan itu sendiri. Rodel & 
Colquitt menunjukkan sebuah model tentang anticipatory justice perception yang dibentuk 
oleh sebuah persepsi umum tentang keadilan yang pernah dialami di masa lampau oleh 
seorang supervisor. Mengapa supervisor? Sebagai pemegang kendali yang diberi beban 
mengimplementasikan dan melaksanakan sebuah proyek perubahan di masing-masing 
unitnya, maka setiap tindakan baik gaya maupun perilaku kemudian menjadi pendorong 
apakah pengimplementasiannya mempertahankan standar keadilan baik secara prosedural, 
interpersonal maupun informasi. 
Melalui pemahaman tentang anticipatory justice terhadap pertimbangan atas keadilan, 
karyawan yang mengalami perubahan organisasi memiliki dua lensa dalam melihat keadilan 
dalam perubahan tersebut. Di satu sisi, karyawan yang memiliki persepsi keadilan mungkin 
didorong oleh anticipated justice yang bersentuhan dengan perubahan itu sendiri. Dalam 
konteks tersebut, karyawan akan melihat pengimplementasian dari “kebijakan pelarangan
merokok” dari sisi keadilan prosedural, interpersonal, maupun informasi karena masing-masing 
karyawan memiliki warna tersendiri dalam mempersepsikan pengalaman atas 
pelarangan tersebut. Di sisi yang lain, persepsi keadilan yang dirasakan oleh karyawan 
kemungkinan digerakkan oleh persepsi keadilan yang melekat pada supervisornya. Karyawan 
mungkin memandang pengimplementasian kebijakan tersebut baik secara prosedural, 
interpersonal maupun keadilan atas informasi disebabkan karena persepsi keadilan 
heuristiknya mencegah mereka dari kehati-hatian terlibat maupun menginterpretasikan 
pengalaman perubahan tersebut. 
Uraian di atas cukup menegaskan apa yang dikemukaan oleh Shapiro & Kirkman, 
(2001) bahwa ketika anticipatory justice merepresentasikan keadilan yang hendak 
diramalkan-maka itu berasal dari apa yang mereka rasakan sebelumnya. Persepsi keadilan 
dari seorang supervisor atas perubahan berhubungan kuat dengan anticipated prosedural, 
interpersonal dan keadilan informasi. Ketika karyawan yang bekerja dengan seorang 
supervisor yang dianggap adil, mereka mengantisipasi perubahan yang segera terjadi dengan 
mengelolanya secara adil. Sebaliknya ketika karyawan bekerja pada seorang supervisor yang 
dianggap tidak adil, mereka akan mengantisipasi dengan karakter yang lebih tidak adil lagi. 
Sehingga, anticipatory justice merupakan hasil dari proses anchoring dan penyesuaian. Maka 
dari itu, sangat penting membangun sebuah reputasi yang kuat tentang keadilan dalam diri 
dan karier seorang supervisor. Misalnya dengan pelatihan khusus, seorang manajer dapat 
dilatih untuk bertahan dan mengikuti prinsip-psinsip keadilan secara intens. Ini menegaskan 
pula bahwa seorang supervisor dengan asumsi justice yang tertanam di kepalanya dan masa 
kerja yang telah mematangkannya dengan pengalaman-pengalaman memainkan peran 
penting dalam mengelola perubahan sebagai sebuah bagian yang tidak terpisah dalam 
organisasi. 
Hal lain yang menjadi catatan kontributif dari artikel ini adalah terkait dengan cara 
organisasi memantau atau memonitor implementasi perubahan. Persepsi karyawan tentang 
voice, kekonsistenan, bias suppression, correctability, sincerity, respect, kepercayaan 
terhadap perubahan tidak hanya mengacu pada apa yang terjadi pada saat itu namun juga 
pada apa yang telah diantisipasi minimal 4 bulan sebelumnya. Organisasi tidak boleh sekedar 
melihat apa yang terjadi pada postchange tetapi perhatian dan pendekatan yang lebih baik 
juga dibutuhkan pada prechange utamanya mensurvei melalui sejumlah pertanyaan tentang 
concern dan kekhawatiran terkait dengan perubahan yang direncanakan. Dari pengumpulan 
data tersebut, manajemen memiliki informasi awal untuk mendasain kebijakan selanjutnya 
3
dan mengantisipasi resistensi yang dapat muncul dari perubahan – perubahan yang akan 
dilakukan di masa-masa mendatang. 
4 
Eksistensi Tim Implementasi dalam Mendorong Perubahan 
Peran sentral team dalam pengambilan keputusan organisasi, konsultasi dam 
pengumpulan informasi tidak diragukan lagi, hal itu diperkuat dengan berkembangnya 
fenomena penelitian tentang team beberapa tahun belakangan ini. Salah satu celah yang 
mampu diisi oleh riset Higgins et al (2012) adalah bagaimana organisasi dapat menggunakan 
team sebagai tools untuk perubahan. Dalam konteks organisasi, eksistensi dari sebuah team 
yang bentuknya “lebih aktif” (team implementasi) dibutuhkan sebagai team yang dibebani 
tugas mendesain dan memimpin pengimplementasian dari sebuah organisasi - tidak sekedar 
perubahan strategi saja. 
Konsep lama yang terbangun di kepala kita ketika mendengar kata team adalah 
anggota-anggota yang mengembangkan dan mengimplementasikan visi strategis organisasi. 
Sebagai tim implementasi, tentunya tidak seperti konsepsi team pada umumnya dimana para 
anggota mengembangkan dan mengimplementasikan sebuah visi strategis, tetapi bagaimana 
itu kemudian berfungsi? team implementasi di sebuah perusahaan yang melakukan reformasi 
struktur secara besar-besaran pada semua level organisasi akan lebih bertanggung jawab 
untuk menjamin dan memastikan setiap individu di bawah organisasi memiliki kepentingan 
yang sama untuk mengimplementasikan perencanaan strategis team sehingga ada kepastian 
proses dan kepercayaan selama pengimplementasian berlangsung. 
Hal ini menurut penulis menarik, dalam benak kita selama ini kerja-kerja team demi 
menjaga “psychological safe” adalah kumpulan orang-orang yang memiliki pandangan yang 
sama, posisi yang sama dan sedapat mungkin tidak memuat banyak perbedaan-perbedaan 
gagasan demi efektifitas roda organisasi. Ketika sejumlah penelitian team kemudian 
membahas tentang diversity ini dan cenderung sepakat dengan pandangan bahwa diversity 
dalam tim yang terdiri dari para ahli (expert) berdampak pada kinerja team utamanya ketika 
digunakan proxi knowledge dan keahlian karyawan untuk mengukur “diversity” itu sendiri. 
Maka, representasi peran individu dalam team adalah sesuatu yang penting. Dalam penelitian 
yang dibahas di artikel ini diversity yang dianggap mampu memfasilitasi perubahan dan 
berdampak pada team member learning adalah diversity dalam posisi dan tenure. 
Jika ditelisik lebih jauh, kita mengakui bahwa “barang” yang disebut “team 
implementasi” ini adalah buah dari pergeseran model kepemimpinan dalam team ke arah 
kolaborasi. Bagaimanapun kita mengakui bahwa team menghadapi banyak tekanan untuk
menghadirkan strategi baru untuk perubahan yang efektif. Tanpa memulai pengelolaan dari 
sisi leadership yang diejahwantahkan dalam bentuk team implementasi tentu menjadi sulit. 
Team implementasi adalah instrumen untuk perubahan dan penelitian ini efektif atau tidaknya 
bergantung pada komposisinya dan bentuk dukungan yang ada di tempat mereka bekerja. 
Dalam pengelolaan perubahan yang tinggi tingkat ketidakpastiannya, mungkin akan 
meningkatkan pertanyaan tentang bagaimana “real team” itu bekerja dengan tingkat 
ketergantungan antar anggota dan stabilitas tim yang perlu dijaga. Maka salah satu 
tantangannya adalah mempersiapkan sebuah “sistem” dalam organisasi maupun team 
walaupun orang – orang berubah tetapi team itu sendiri tetap utuh atau lengkap. Dari 
pandangan itu, kita mendesain team tidak hanya sebagai sebuah team yang terbiasa dengan 
waktu (masa kerja,output) semata. 
Implikasi dari riset Higgins et al (2012) tentang bagaimana meramu kebijakan tentang 
tim implementasi sehingga mampu mendorong perubahan dan mengelola ketidakpastian 
tentu saja bermanfaat bagi organizational development. OD memiliki fokus yang cukup baik 
terkait dengan learning process dalam organisasi. Catatan penting dari penelitian Higgins et 
al (2012) adalah semakin baik team implementasi dalam mengarahkan, membentuk struktur, 
menyediakan dukungan dan expert coaching maka semakin baik team member learningnya. 
Dilema perubahan yang menghadirkan ketidakpastian tentu berdampak pula terhadap 
“kestabilan” team. Pada kondisi tertentu, ketika terdapat tanda-tanda individu dalam team 
menghadapi masalah terkait dengan kecepatan maupun penilaian mereka, positional 
diversity yang tinggi akan memitigasi efek negatif dari team member learning. Pada saat 
dukungan terhadap kerja-kerja team dianggap baik, positional diversity itu malah tidak terlalu 
membantu. Maka dalam mengelola keberlangsungan team member learning, manajemen 
perlu memastikan bahwa kondisi yang memungkinkan tersedianya pengarahan yang jelas 
mungkin akan lebih penting daripada sekedar komposisi tim. 
Terkait stabilitas dari peran (role stability) anggota, jelas bahwa itu merupakan salah 
satu dimensi yang penting dalam tim implementasi namun stabilitas team yang dimaksud 
disini mungkin asalnya lebih kepada menjaga peran anggota dibandingkan keanggotaan itu 
sendiri. Penemuan ini juga membantu menjelaskan mengapa tidak ditemukan batasan dan 
saling ketergantungan yang berhubungan dengan team member learning pada tim 
implementasi. Sepanjang peran-peran dalam team itu dijalankan dengan baik, maka tidak ada 
masalah yang berarti . 
5

More Related Content

What's hot

Msdm amerika serikat
Msdm amerika serikatMsdm amerika serikat
Msdm amerika serikat
frendih
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Maiya Maiya
 
Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)
Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)
Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)Suri Nur Rachmawati
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Lulu Wildatiumi
 
prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversity
Adie Pamungkas
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
Mang Engkus
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
Mang Engkus
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3
padlah1984
 
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasiMengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasiFirza Irma
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
Ihrom Lestari
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Dian Hermawan
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
nurul khaiva
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
yuniastuti18400700
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
padlah1984
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Msdm amerika serikat
Msdm amerika serikatMsdm amerika serikat
Msdm amerika serikat
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
 
Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)
Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)
Analisis Strategi Industri Garuda (Berdasarkan Laporan Tahunan 2012)
 
Tugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDMTugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDM
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversity
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3
 
Manajemen internasional
Manajemen internasionalManajemen internasional
Manajemen internasional
 
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasiMengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
 
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,IncTugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
Tugas Paper Manajemen Pemasaran : Studi Kasus Nike,Inc
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
 
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 

Viewers also liked

BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
Mang Engkus
 
Organization development and change
Organization development and changeOrganization development and change
Organization development and change
somanishalaka
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
Nurhusnina Irawan
 
FEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATION
FEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATIONFEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATION
FEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATION
Toni-Jan Ifill
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Dayana Florencia
 
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Wahyu Seno
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiPT Lion Air
 
Manajemen Perubahan
Manajemen PerubahanManajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
Yodhia Antariksa
 
Change Management
Change Management  Change Management
Change Management
Yodhia Antariksa
 
Organization Development
Organization DevelopmentOrganization Development
Organization Development
Aman Arora
 

Viewers also liked (10)

BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
Organization development and change
Organization development and changeOrganization development and change
Organization development and change
 
Teori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan OrganisasiTeori Pengembangan Organisasi
Teori Pengembangan Organisasi
 
FEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATION
FEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATIONFEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATION
FEEDING BACK DIAGNOSTIC INFORMATION
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
 
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
Manajemen Perubahan
Manajemen PerubahanManajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
 
Change Management
Change Management  Change Management
Change Management
 
Organization Development
Organization DevelopmentOrganization Development
Organization Development
 

Similar to Pengembangan Organisasi dan Manajemen Perubahan

Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
FatihahAuliani1
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
Muhammad Frayogi
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Tri Widodo W. UTOMO
 
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
Gunawan Adam
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
lexipel
 
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoPresentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoNofita Astanu
 
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
ciciliaeritawanti
 
Leadership versus management
Leadership versus managementLeadership versus management
Leadership versus managementDarwin Kadarisman
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
Samuel Riwu
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Surya Pratama
 
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxMANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
AliHasan950219
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
YayasanBinaAdministr
 

Similar to Pengembangan Organisasi dan Manajemen Perubahan (20)

Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Konsep GCG dan Penerapannya pada Budaya Indo...
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
5, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in human resource manageme...
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
 
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoPresentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
6, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
 
Leadership versus management
Leadership versus managementLeadership versus management
Leadership versus management
 
Bab i kedisiplinan
Bab i kedisiplinanBab i kedisiplinan
Bab i kedisiplinan
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
 
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxMANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
 

Pengembangan Organisasi dan Manajemen Perubahan

  • 1. 1 PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUBAHAN Oleh Andi Tenripada (NIM : 360073) Pendahuluan Layaknya manusia, organisasi sebagai sebuah sistem yang berjalan dalam prosesnya menuju titik puncak kematangan profesionalisme dan kemapanan tentu tumbuh dan belajar dari banyak pengalaman-pengalaman atas perubahan. Organisasi beradaptasi dengan kompleksitas dari ketidakpastian teknologi, ekonomi, politik dan perubahan budaya. Dalam rangka membantu efektifitas organisasi dalam merespon perubahan tersebut maka dalam berbagai kasus, perspektif pengembangan organisasi (organization development) secara proaktif memengaruhi arah dan strategi suatu perusahaan. Organization Development dapat diterapkan pada pengelolaan perubahan organisasi dimana salah satu concern dari organizational development adalah kemampuan mentransfer knowledge dan skill untuk membangun kapabilitas organisasi dalam mencapai tujuan serta mampu memecahkan masalah. Selama kurang lebih 55 tahun yang lalu, konsep organization development ini menghiasi pertanyaan-pertanyaan di kepala para researcher dan kalangan praktisi. Hingga saat ini, perkembangan organisasi dan manajemen dari sisi teori pun terus berlanjut. Terkadang, pengembangan organisasi (organization development) masih kerap disalahartikan dan diidentikkan dengan manajemen perubahan (change management). Guna membangun kapasitas perubahan, meningkatkan fungsi dan kinerja organisasi, Cumming & Worley (2009) menggambarkan tentang lingkup dari OD yang lebih luas dibandingkan dengan change management maupun organizational change serta memiliki perbedaan yang khas satu sama lain. Salah satunya, OD berbicara tentang pembelajaran dan usaha menuju peningkatan baik pada individu, organisasi maupun organisasi sehingga secara sistemik memiliki kapabilitas yang lebih baik dalam mengelola perubahan di masa yang akan datang. Lebih jauh, hal inilah yang akan didiskusikan dalam artikel yang ditulis oleh Rodell & Colquitt (2009) tentang “Looking Ahead in Times of Uncertainty: The Role of Anticipatory Justice in an Organizational Change Context”. Sebuah artikel yang mengkaji bagaimana reaksi pekerja pada sebuah kebijakan perubahan yang dikaitkan dengan persepsi justice dan fairness sehingga mampu mendorong perubahan. Dapatkah OD mengaplikasikan perubahan dan membangun sistem perubahan itu sendiri pada waktu yang bersamaan? OD dapat diaplikasikan dalam pengelolaan perubahan
  • 2. dengan menempatkan perhatiannya pada kemampuan mentransfer pengetahuan dan skill untuk membangun kapabilitas organisasi mencapai tujuan dan menemukan pemecahan masalahnya. Maka dari itu, setiap organisasi perlu membangun kapasitas team member learning mereka untuk mendukung perubahan organisasi. Harapannya, perubahan organisasi akan menuju pada responsiveness, quality of work life, efektifitas dengan didukung oleh potensi human capital, partisipasi dan pengembangan kinerja dan keunggulan bersaing. Konsep tersebut dapat dipahami dalam artikel yang ditulis oleh Higgins et al (2012) tentang “Implementation Teams”: A New Lever for Organizational Change”. 2 Mengelola Ketidakpastian dalam konteks Perubahan Organisasi Sebisa mungkin, manusia adalah tipe risk averse. Individu-individu berlari dan mencari posisi seattle/mapan yang menghindarkannya dari risiko-risiko yang merugikan dirinya maupun berdampak pada posisinya. Berbagai penjelasan terkait respon terhadap ketidakpastian telah dibahas pada pertemuan sebelumnya yang erat terkait dengan perspektif organizational behavior. Kali ini, Rodel & Colquitt (2009) dalam artikelnya yang berjudul Looking Ahead in Times of Uncertainty : The Role of Anticipatory Justice in an Organizational Change Context akan menguraikan pandangannya tentang bagaimana respon terhadap perubahan yang terjadi dalam kehidupan organisasi dan dampaknya bagi perubahan sikap dan perilaku karyawan sehingga kita dapat memahami respon perubahan sebagai sesesuatu yang penting baik secara teoris maupun praktis. Berangkat dari fairness heuristic theory, sebuah teory dalam literatur tentang keadilan yang berfokus pada pembentukan dan penggunaan persepsi keadilan itu sendiri. Rodel & Colquitt menunjukkan sebuah model tentang anticipatory justice perception yang dibentuk oleh sebuah persepsi umum tentang keadilan yang pernah dialami di masa lampau oleh seorang supervisor. Mengapa supervisor? Sebagai pemegang kendali yang diberi beban mengimplementasikan dan melaksanakan sebuah proyek perubahan di masing-masing unitnya, maka setiap tindakan baik gaya maupun perilaku kemudian menjadi pendorong apakah pengimplementasiannya mempertahankan standar keadilan baik secara prosedural, interpersonal maupun informasi. Melalui pemahaman tentang anticipatory justice terhadap pertimbangan atas keadilan, karyawan yang mengalami perubahan organisasi memiliki dua lensa dalam melihat keadilan dalam perubahan tersebut. Di satu sisi, karyawan yang memiliki persepsi keadilan mungkin didorong oleh anticipated justice yang bersentuhan dengan perubahan itu sendiri. Dalam konteks tersebut, karyawan akan melihat pengimplementasian dari “kebijakan pelarangan
  • 3. merokok” dari sisi keadilan prosedural, interpersonal, maupun informasi karena masing-masing karyawan memiliki warna tersendiri dalam mempersepsikan pengalaman atas pelarangan tersebut. Di sisi yang lain, persepsi keadilan yang dirasakan oleh karyawan kemungkinan digerakkan oleh persepsi keadilan yang melekat pada supervisornya. Karyawan mungkin memandang pengimplementasian kebijakan tersebut baik secara prosedural, interpersonal maupun keadilan atas informasi disebabkan karena persepsi keadilan heuristiknya mencegah mereka dari kehati-hatian terlibat maupun menginterpretasikan pengalaman perubahan tersebut. Uraian di atas cukup menegaskan apa yang dikemukaan oleh Shapiro & Kirkman, (2001) bahwa ketika anticipatory justice merepresentasikan keadilan yang hendak diramalkan-maka itu berasal dari apa yang mereka rasakan sebelumnya. Persepsi keadilan dari seorang supervisor atas perubahan berhubungan kuat dengan anticipated prosedural, interpersonal dan keadilan informasi. Ketika karyawan yang bekerja dengan seorang supervisor yang dianggap adil, mereka mengantisipasi perubahan yang segera terjadi dengan mengelolanya secara adil. Sebaliknya ketika karyawan bekerja pada seorang supervisor yang dianggap tidak adil, mereka akan mengantisipasi dengan karakter yang lebih tidak adil lagi. Sehingga, anticipatory justice merupakan hasil dari proses anchoring dan penyesuaian. Maka dari itu, sangat penting membangun sebuah reputasi yang kuat tentang keadilan dalam diri dan karier seorang supervisor. Misalnya dengan pelatihan khusus, seorang manajer dapat dilatih untuk bertahan dan mengikuti prinsip-psinsip keadilan secara intens. Ini menegaskan pula bahwa seorang supervisor dengan asumsi justice yang tertanam di kepalanya dan masa kerja yang telah mematangkannya dengan pengalaman-pengalaman memainkan peran penting dalam mengelola perubahan sebagai sebuah bagian yang tidak terpisah dalam organisasi. Hal lain yang menjadi catatan kontributif dari artikel ini adalah terkait dengan cara organisasi memantau atau memonitor implementasi perubahan. Persepsi karyawan tentang voice, kekonsistenan, bias suppression, correctability, sincerity, respect, kepercayaan terhadap perubahan tidak hanya mengacu pada apa yang terjadi pada saat itu namun juga pada apa yang telah diantisipasi minimal 4 bulan sebelumnya. Organisasi tidak boleh sekedar melihat apa yang terjadi pada postchange tetapi perhatian dan pendekatan yang lebih baik juga dibutuhkan pada prechange utamanya mensurvei melalui sejumlah pertanyaan tentang concern dan kekhawatiran terkait dengan perubahan yang direncanakan. Dari pengumpulan data tersebut, manajemen memiliki informasi awal untuk mendasain kebijakan selanjutnya 3
  • 4. dan mengantisipasi resistensi yang dapat muncul dari perubahan – perubahan yang akan dilakukan di masa-masa mendatang. 4 Eksistensi Tim Implementasi dalam Mendorong Perubahan Peran sentral team dalam pengambilan keputusan organisasi, konsultasi dam pengumpulan informasi tidak diragukan lagi, hal itu diperkuat dengan berkembangnya fenomena penelitian tentang team beberapa tahun belakangan ini. Salah satu celah yang mampu diisi oleh riset Higgins et al (2012) adalah bagaimana organisasi dapat menggunakan team sebagai tools untuk perubahan. Dalam konteks organisasi, eksistensi dari sebuah team yang bentuknya “lebih aktif” (team implementasi) dibutuhkan sebagai team yang dibebani tugas mendesain dan memimpin pengimplementasian dari sebuah organisasi - tidak sekedar perubahan strategi saja. Konsep lama yang terbangun di kepala kita ketika mendengar kata team adalah anggota-anggota yang mengembangkan dan mengimplementasikan visi strategis organisasi. Sebagai tim implementasi, tentunya tidak seperti konsepsi team pada umumnya dimana para anggota mengembangkan dan mengimplementasikan sebuah visi strategis, tetapi bagaimana itu kemudian berfungsi? team implementasi di sebuah perusahaan yang melakukan reformasi struktur secara besar-besaran pada semua level organisasi akan lebih bertanggung jawab untuk menjamin dan memastikan setiap individu di bawah organisasi memiliki kepentingan yang sama untuk mengimplementasikan perencanaan strategis team sehingga ada kepastian proses dan kepercayaan selama pengimplementasian berlangsung. Hal ini menurut penulis menarik, dalam benak kita selama ini kerja-kerja team demi menjaga “psychological safe” adalah kumpulan orang-orang yang memiliki pandangan yang sama, posisi yang sama dan sedapat mungkin tidak memuat banyak perbedaan-perbedaan gagasan demi efektifitas roda organisasi. Ketika sejumlah penelitian team kemudian membahas tentang diversity ini dan cenderung sepakat dengan pandangan bahwa diversity dalam tim yang terdiri dari para ahli (expert) berdampak pada kinerja team utamanya ketika digunakan proxi knowledge dan keahlian karyawan untuk mengukur “diversity” itu sendiri. Maka, representasi peran individu dalam team adalah sesuatu yang penting. Dalam penelitian yang dibahas di artikel ini diversity yang dianggap mampu memfasilitasi perubahan dan berdampak pada team member learning adalah diversity dalam posisi dan tenure. Jika ditelisik lebih jauh, kita mengakui bahwa “barang” yang disebut “team implementasi” ini adalah buah dari pergeseran model kepemimpinan dalam team ke arah kolaborasi. Bagaimanapun kita mengakui bahwa team menghadapi banyak tekanan untuk
  • 5. menghadirkan strategi baru untuk perubahan yang efektif. Tanpa memulai pengelolaan dari sisi leadership yang diejahwantahkan dalam bentuk team implementasi tentu menjadi sulit. Team implementasi adalah instrumen untuk perubahan dan penelitian ini efektif atau tidaknya bergantung pada komposisinya dan bentuk dukungan yang ada di tempat mereka bekerja. Dalam pengelolaan perubahan yang tinggi tingkat ketidakpastiannya, mungkin akan meningkatkan pertanyaan tentang bagaimana “real team” itu bekerja dengan tingkat ketergantungan antar anggota dan stabilitas tim yang perlu dijaga. Maka salah satu tantangannya adalah mempersiapkan sebuah “sistem” dalam organisasi maupun team walaupun orang – orang berubah tetapi team itu sendiri tetap utuh atau lengkap. Dari pandangan itu, kita mendesain team tidak hanya sebagai sebuah team yang terbiasa dengan waktu (masa kerja,output) semata. Implikasi dari riset Higgins et al (2012) tentang bagaimana meramu kebijakan tentang tim implementasi sehingga mampu mendorong perubahan dan mengelola ketidakpastian tentu saja bermanfaat bagi organizational development. OD memiliki fokus yang cukup baik terkait dengan learning process dalam organisasi. Catatan penting dari penelitian Higgins et al (2012) adalah semakin baik team implementasi dalam mengarahkan, membentuk struktur, menyediakan dukungan dan expert coaching maka semakin baik team member learningnya. Dilema perubahan yang menghadirkan ketidakpastian tentu berdampak pula terhadap “kestabilan” team. Pada kondisi tertentu, ketika terdapat tanda-tanda individu dalam team menghadapi masalah terkait dengan kecepatan maupun penilaian mereka, positional diversity yang tinggi akan memitigasi efek negatif dari team member learning. Pada saat dukungan terhadap kerja-kerja team dianggap baik, positional diversity itu malah tidak terlalu membantu. Maka dalam mengelola keberlangsungan team member learning, manajemen perlu memastikan bahwa kondisi yang memungkinkan tersedianya pengarahan yang jelas mungkin akan lebih penting daripada sekedar komposisi tim. Terkait stabilitas dari peran (role stability) anggota, jelas bahwa itu merupakan salah satu dimensi yang penting dalam tim implementasi namun stabilitas team yang dimaksud disini mungkin asalnya lebih kepada menjaga peran anggota dibandingkan keanggotaan itu sendiri. Penemuan ini juga membantu menjelaskan mengapa tidak ditemukan batasan dan saling ketergantungan yang berhubungan dengan team member learning pada tim implementasi. Sepanjang peran-peran dalam team itu dijalankan dengan baik, maka tidak ada masalah yang berarti . 5