Kepemimpinan ldks smp islam al hikmah 2018 2019Viki Iswanto
Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan. pemimpin memiliki arti yaitu seseorang yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi individu lain untuk meraih satu tujuan yang di tentukan bersama
Kepemimpinan ldks smp islam al hikmah 2018 2019Viki Iswanto
Pemimpin merupakan kata dasar dari kepemimpinan. pemimpin memiliki arti yaitu seseorang yang menjalankan suatu kelompok dengan mempengaruhi individu lain untuk meraih satu tujuan yang di tentukan bersama
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
1. KOORDINASI PEMERINTAHAN
Koordinasi secara terminologi berarti perihal
mengatur suatu organisasi dan cabang
cabangnya sehingga peraturan dan tindakan
yang akan dilaksanakan tidak saling
bertentangan.
2. Dalam menjaga keteraturan tersebut fungsi
koordinasi diperlukan sistem dan manajemen
koordinasi, sistem dan manajemen tersebut
tergabung dalam suatu bentuk organisasi yang
dinamakan birokrasi
3. Koordinasi melibatkan banyak sumberdaya,
ada sumberdaya yang dapat bekerja dengan
baik dan melaksanakan fungsi sebagaimana
mestinya, ada pula yang tidak akan tetapi
walaupun begitu tetap saja ada masalah yang
timbul apakah tindakan yang dilakukan oleh
orang orang diluar organisasi, lingkungan
sekitar organisasi, atau bahkan di dalam
organisasi itu sendiri hal tersebut selamanya
tidak akan bisa diperkirakan sepenuhnya.
4. Pengendalian atau control bagaimana baiknya
dilaksanakan hanya dapat mengimbangi
berbagai gangguan tersebut setelah itu akan
timbul berbagai gangguan pada produk
organisasi dan beberapa bagian vital
organisasi, oleh karena itu dalam koordinasi
sangat perlu dilakukan usaha perbaikan atau
remedial activity dalam struktur, program dan
standr operasi organisasi
5. HUBUNGAN ATASAN DAN BAWAHAN
Hubungan atasan dan bawahan esensinya
terletak pada suatu komando dan kepatuhan,
perintah dan pemenuhan , fenomena tersebut
sudah ada sejak lama, hubungan atasan dan
bawahan lebih banyak digunakan dalam
organisasi
6. Atasan dan bawahan terkait dengan pola
kepemimpinan sebagai modal kepercayaan
bawahan dalam legitimasi komando
penguasa, dalam konteks tersebut terdapat
tiga jenis kepemimpinan yaitu :
1. Tradisional
2. Kharismatik
3. Legal
7. Kepemimpinan tradisional terletal dalam warisan
organisasi dari pad manusianya kesetiaan
digunakan sebagai alat dan idikasi kesucian.
Kepemimpinan kharismatik berasal dari
pembawaan alami pemimpin, kharismatik yang
dibawa pemimpin tersebut merupakan nilai
spiritual yang terwujud dalam sebuah pribadi
magnetik
8. Kepemimpinan legal Legal bersandar pada
pengakuan bahwa komando yang diberikan
dari tugas dan tanggung jawab dalam sebuah
kode hukum dan peraturan yang melapisi
atasan dan bawahan
9. Mc Gregor berpendapat bahwa setiap persoalan
yang dihadapi antara atasan dan bawahan
melibatkan proses belajar hal ini merupakan
hubungan simbiosis alami tanpa henti, saling
tergantung satu sama lain untuk pelayanan pasti.
Proses pembelajaran terbangun seiring dengan
pertumbuhan organisasi, karakteristik dan
kebiasaan didalam organisasi sebagai faktor
penentu utama keberhasilannya
10. Hubungan antara atasan dalam organisasi
dengan anggotanya merupakan mata rantai
yang tidak dapat terpisahkan ibarat rel kereta
dengan lokomotif yang terus berimpit, jika
organisasi besar dan maju maka pelaku dan
birokrat akan menjadi sejahtera,aman dan
tentram termasuk berprilaku terpuji sejalan
dengan nilai nilai dan norma norma yang
berlaku