Teks tersebut membahas tentang komposisi udara dan proses pertukaran gas dalam paru-paru dan sistem peredaran darah. Udara terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, uap air, dan gas-gas lain. Proses pertukaran gas melibatkan difusi gas antara alveoli dan darah, di mana oksigen diserap ke darah dan karbon dioksida dilepaskan.
4. Salah
satu komponen gas dan
unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahan
kan kelangsungan hidup sel-sel
tubuh.
5. Tekanan Atmosfir: 760mmHg di
ketinggian air laut
Tekanan Parsial Gas-gas: Proporsional
thd konsentrasi gas-gas yang terdapat
dalam campuran.
Tekanan Parsial dlm pertukaran Gas:
ketika gas terpajan cairan, gas terlarut
ke dlm cairan sampai tercapai suatu
Equilibrium.
8.
P
= tekanan
PO2
= tekanan parsial oksigen
PAO2 = tekanan parsial oksigen alveolar
PCO2 = tek parsial karbon dioksida
PACO2 = tek parsial karbon dioksida
alveolar
PaCO2 = tek parsial karbon dioksida arteri
PaO2 = tekanan parsial oksigen arteri
PVO2 = tek parsial oksigen vena
PVCO2 = tek parsial karbon dioksida vena
P50
= tek parsial oksigen ketika Hb
tersaturasi 50%
9. Konsentrasinya
Koefisien larutan dari gas. Semakin tinggi
maka tekanan yg ditimbulkannya
semakin rendah (secara kimia dan fisik
mudah ditarik oleh molekul air)
10. Hukum Henry
tekanan= Konsentrasi gas terlarut
koefisein kelarutan
Oksigen 0,024
Karbondioksida 0,57
Karbon monoksida 0,018
Nitrogen 0,012
Karbondioksida 20x
Helium 0,008
kelarutannya dibanding
oksigen
11. 1.Hemoglobin
Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:
Kelarutan fisik dalam plasma
Ikatan kimiawi dengan hemoglobin
Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2,
jumlahnya dipengaruhi oleh pH darah dan suhu tubuh.
Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh
mengakibatkan ikatan hemoglobin dan O2 menurun.
2. Oksigen content
Jumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai
oksigen content (Ca O2 )
Plasma
Hemoglobin
12.
Aliran pertukaran gas
Proses pertukaran gas berlangsung
sebagai berikut: alveoli epitel alveoli
membran dasar
endotel kapiler
plasma
eitrosit.
Membran
sitoplasma eritrosit
molekul hemoglobin
O²
Co²
13. Mengatur hubungan antara cairan dan
gas. Dalam keadaan normal surfactant
ini akan menurunkan tekanan
permukaan pada waktu ekspirasi,
sehingga kolaps alveoli dapat dihindari.
Merupakan bahan aktif permukaan, bila
meliputi seluruh permukaan cairan,
sangat menurunkan tegangan
permukaan.
14. Saling ketergantungan dengan jaringan
Fibrosa Paru dalam menstabilkan Ukuran
Alveoli.
Jaringan Fibrosa disekililing unit fungsional
paru berperan sebagai penyangga
Jaringan surfaktan berperan ;
Menurunkan tegangan permukaan
Ketika alveolus mengecil maka molekul
surfaktan terkompres sehingga konsentrasi
meningkat, hal ini menurunkan tegangan
permukaan.
15.
Dalam keadaan biasa jumlah oksigen
yang dibutuhkan sebanyak 300 ml
perhari per individu. Sebagian besar
oksigen diangkut oleh hemoglobin
dengan reaksi sebagai berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
16. Tekanan oksigen di udara sama dengan
tekanan oksigen dalam alveolus.
Tekananoksigen di arteri 100 mmHg,
tekanan oksigen di jaringan 0 - 40
mmHg,
Tekanan oksigen di vena 40 mmHg.
Jadi tekanan oksigen di udara luar =
tekanan oksigen dialveolus.
Tekanan udara di alveolus lebih besar
dibandingkan tekanan oksigen diarteri.
Tekanan oksigen di arteri lebih besar dari
tekanan oksigen di jaringan.•
17. Normal 15grHb/ 100ml darah,
Per gram Hb berikatan dg max 1,34 ml
O2.
100ml
darah dpt bergabung dg total
20ml O2 bila kejenuhannya 100%.
Biasanya dinyatakan sbg 20% volume.
18. PCO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg
P CO2 di vena = 47 mmHg
P CO2 dialveolus atau luar tubuh = 35
mmHg•
19. a. Oleh plasma darah
CO2 + H2O H2CO3Pengangkutan ini dibantu
enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang
dapat diangkut sebanyak 5 %.
b. Oleh Hemoglobin
CO2 + Hb -----> HbCO2
(Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida- CO2 + H2O -------> HCO3H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam selHCO3 --------> ke plasma darah- HCO3 --------->
diganti oleh Cl-
20.
21.
Mengatur aliran darah vena – vena dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan
mengalirkan darah yang bersifat arterial
melaului vena pulmonalis kembali ke
ventrikel kiri.
29. Air
90%
Protein 3% ( Albumin, Globulin,
Prothombin, fibrinogen)
Mineral 0,9% ( Natrium Clorida, Natrium
bikarbonat, garam fosfat, magnesium,
kalsium, zat besi)
Bahan organik 0,1% ( Glucosa, Lemak,
Asam urat, Kreatinine, Kolesterol, asam
amino).
30. Tubuh memiliki zat air yang menempati porsi
terbesar diperkirakan sekitar 50-60 persen
tubuh orang dewasa terdiri atas air.
Adapun ciri2 benda cair:
⦁ Molekul terikat secara longgar tapi
berdekatan
⦁ Tekanan yang terjadi karena gaya
grafitasi
⦁ Tekanan terjadi tegak lurus bidang
32.
Cairan tubuh total : 60% dari BB
⦁ Cairan tubuh total : cairan intrasel
40% BB dan cairan ekstrasel 20% BB
⦁ Cairan ekstrasel :
- plasma darah 5% BB
- cairan interstitiel 15% BB
- cairan transelluler 1,5% BB
⦁ Cairan tubuh total dipengaruhi oleh :
umur, jenis kelamin, dan derajat obesitas
33. ⦁ Pembentuk struktur tubuh
⦁ Sarana transportasi (nutrisi, hormon, dan
molekul2 kedlm sel)
⦁ Membantu mengeluarkan sisa2
metabolisme
⦁ Mengatur suhu
⦁ Pelarut elektrolit dan non elektrolit
⦁ Mengisi rongga2 tubuh (cairan pluera,
spinal, perikardium, peritoneal)
34. ⦁ Difusi : proses pertukaran cairan dari cairan
berkonsentrasi tinggi ke cairan berkonsentrasi
rendah
⦁ Osmosis : proses pertukaran cairan dari cairan
berkonsentrasi rendah ke cairan berkonsentrasi
tinggi melalui membran semipermiabel
⦁ Transpor Aktif : Proses perpindahan cairan tubuh
dapat menggunakan mekanisme transpor aktif.
Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan
berdifusi dan berosmosis. Proses penting untuk
mempertahankan natrium dalam cairan intra dan
ekstrasel
35. a. Sistem cardiovaskuler berfungsi untuk
mensuplai berbagai bahan yang penting
melalui darah ke seluruh tubuh. Plasma
merupakan bagian non seluler dari darah,
plasma berhubungan dengan cairan
interstitiel melalui lubang yang terdapat pada
kapiler.
b . Terdapat perbedaan tekanan sebesar
20Mmhg antara plasma dan cairan interstitiel
yang menyebabkan tekanan hidrostatik
kapiler lebih tinggi dibandingkan di dalam
ruang interstitial
36. Cairan
Ekstrasel : semua cairan
yang terdapat diluar sel dan
terdiri dari ion-ion dan
berbagai bahan nutrisi yang
dibutuhkan oleh sel untuk
mempertahankan fungsi sel spt
pertumbuhan, perkembangan
dan fungsi khusus lainnya.
37.
Cairan ekstrasel terdiri atas beberapa
komponen : plasma, cairan interstitial dan
cairan transeluler.
⦁ Plasma : merupakan bagian non seluler
dari darah dan menyusun 24% dari seluruh
cairan ekstrasel. Plasma berhubungan
dengan cairan intrasel melalui lubang yang
terdapat pada kapiler.
⦁ Cairan interstitial : merupakan cairan
yang terdapat diantara sel, termasuk
didalamnya adalah cairan limpa. Cairan
interstitial merupakan 75% dari cairan
ekstrasel
38.
Cairan transeluler : merupakan cairan yang
terdapat pada lumen saluran cerna, keringat,
cairan cerebrospinal, cairan pleura, cairan
pericardial, cairan intraokuler, sinovial,
empedu, peritonium dan cairan kokhlea.
Berjumlah 1 % dari cairan ekstrasel
39.
Cairan intrasel : sekitar 25 liter dari 40 liter
cairan dalam tubuh kita terdapat dalam
100 triliun sel, disebut cairan intrasel yang
meliputi 2/3 dari seluruh cairan tubuh.
Cairan intrasel yang terdapat pada tiap
sel mempunyai komposisi yang berbeda
tetapi konsentrasi dari tiap komposisi
dapat dikatakan sama dari sel ke sel
lainnya.
40.
Adanya mean capilary pressure
mengakibatkan garam dan air mengalir
dari rongga kapiler ke rongga interstitial,
sedangkan osmotic colloid pressure akan
menarik garam dan air dari rongga
interstitial kearah rongga kapiler. Kondisi ini
dalam keadaan normal selalu seimbang.
Peningkatan tekanan kapiler atau
penurunan koloid akan menyebabkan
peningkatan akumulasi air dan
garam dalam rongga interstitial.