1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi fungsi pernapasan dan penyakit sistem pernapasan, seperti hipoksia, hiperkapnia, hipokapnia, asfiksia, dan berbagai jenis peradangan pada saluran pernapasan.
2. Juga dibahas mengenai efek oksigen tinggi dan rendah, serta alat-alat oksigen yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
3. Secara ke
3. ⦁ Kondisi kesehatan (Ggn organ vital n penykt
kronis)
• Perkembangan (Perubhn fisik slm tmbuh kembang)
• Narkotik n Analgesik (mengakibtkan Depresi pusat
napas trtma Morphin n mereridin)
• Pola / gaya hidup (pola aktivitas yg tdk
mendukung perkembangan alveoli. Misal merokok,
krg olaraga
• Environment (panas, dingin, altitute n polusi udara
• Latihan
• Kondisi psikologi (emosi, cemas, marah)
4. Peningkatan barometrik pada kedalaman
meningkatkan Nitrogen terlarut dalam plasma
dan tekanan parsialnya.
Pada kedalaman 60m, N2 larut dlm plasma 7x
daripada permukaan.
Gejala: nyeri hebat pada pembuluh darah,
kerusakan pd jantung dan CNS. Mirip
intoksikasi alkohol (Rasa gembira dari
kedalaman).
5. Di kedalaman 130-150kaki ; mulai periang,
kehilangan byk ketelitian.
Di kedalaman 150-200kaki: menjadi
mengantuk
Di kedalaman 200-250 kaki, kekuatannya sgt
berkurang
Diatas 300kaki, penyelam jadi tak berdaya
sebagai akibat narkosis N2.
6. Penghirupan O2 dlm tekanan parsial yg sangat
tinggi dapat mengganggu sistem syaraf, sehingga
kadang2 menyebabkan kejang epileftik dan di
ikuti dg koma.
Mual 40%
Kedutan otot21%
Pusing7%
Gangguan penglihatan 6%
Gelisah6%
Rasa kesemutan dan mati rasa 6%
Serangan kejang/koma 4%.
7. Kelebihan O2 menonaktifkan beberapa enzin
oksidatif, menyebabkan keracunan dg
menurunkan kemampuan jaringan membentuk
ikatan fosfat berenrgi tinggi
Banyaknya O2 jaringan, berakibat penyempitan
vaskuler, shg suply nutrisi otak, pangeluaran zat
metabolisme spt CO2 dan produk akhir N dari
otak turun.
Kelebihan O2 menyebabkan radikal bebas
mengoksidan konsentrasi tinggi yg dapat
berakibat kerusakan oksidatif abnormal unsur
penting sel, dg demikian merusak sistem
metabolik sel.
8. Selama penyelam bernafas dg Volume Tidal ia
akan mengeluarkan CO2 shg PCO2 alveolus
jadi normal, tapi bila CO2 terkumpul dlm
ruang pernafasan mati sehingga Co2 terhirup
lagi, sehingga tekanan alveolus meningkat
80mmHg. Hal ini dapat menyebabkan pusat
pernafasan tertekan shg penyelam mengalami
kegagalan bernafas melalui asidosis,
narkosis,dan kehilangan kesadaran.
9. Helium memilki efek narkotik lebih kecil 1/5 dari
Nitrogen. Bahkan tidak menimbulkan efek
narkotik sampai kedalaman 650kaki.
Tiga alasan dipakainya helium dlm campuran gas
penyelam:
Berat atomnya dan rapatnya massa kecil yg
mengurangi tahanan aliran udara penyelam.
Difusi lebih cepat pd jaringan tubuh dari pada
Nitrogen.
Kurang larut dlm cairan tubuh shg mengurang
gelembung2 bila mengalami dekompresi setelah
waktu lama.
10. Hipoksia karena tekanan O2 proporsional (
ketinggian 10.000kaki = 523mmHg.
50.000kaki= 87mmHg.
Konsentrasi O2 menurun karena uap air dan
CO2 mengalir dari sal nafas
Kurangnya ruang untuk O2 karena CO2 dan
Uap air yg dominan.
11. Meningkatnya Ventilasi paru
Peningkatan Hb selama penyesuaian
Meningkatnya kapasitas difusi aklimatisasi
Meningkatnya vaskularisasi
Aklimatisasi/ adaptasi karena sistem
mitokondria dan enzim oksidatif.
12. Sumbatan aliran udara pada saluran nafas :
paling sering dijumpai, mempengaruhi smaller
airways
Gangguan/disfungsi difusi pada alveolus :
misal pada penebalan membran alveolus,
fibrosis
Keterbatasan kapasitas dan ekspansibilitas
paru – paru tidak bisa mengembang
Kegagalan pernafasan : kurangnya ventilatory
drive, misal akibat depresi CNS, kerusakan
otot pernafasan, head trauma, dll.
13. cough and sputum : abnormal jika persistent, perlu
dilihat warna sputum (putih, kuning-hijau, merah ?)
hyperinflation : udara terperangkap dlm paru (air
trapping) karena kesulitan ekspirasi
chest pain
Dyspnea : shortness of breath bisa terjadi berbulan
bulan, mingguan, jam sampai hari, dan menit
menentukan diagnosis
breath sounds : wheezes, rale, ronchi, stridor
16. •Riwayat pasien
•Uji fungsi paru
•Pemeriksaan fisik
•Uji lab/mikrobiologi
•Rontgen dada
•Analisis gas darah
17.
18. 1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza. Gejala yang ditimbulkan
antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-
bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu
penyakit penyumbatan saluran pernapasan
yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu,
debu, atau tekanan psikologis.
19. 3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang
diakibatkan serangan bakterimycobacterium
tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu
karena adanya bintil- bintil atau peradangan
pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru
yang diserangmeluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas
penderita terengah-engah
20. 4. Macam-macam peradangan pada sistem
pernapasan manusia:
A. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat
infeksi oleh virus, misal virus influenza, reaksi
alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari,
dan debu. Produksi lendir meningkat.
B. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi
oleh bakteri Streptococcus.Tenggorokan sakit
dan tampak berwarna merah.
21. C. Laringitis, radang pada laring. Penderita serak
atau kehilangan suara. Penyebabnyaantara lain
karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum
alkohol, dan terlalu banyak serak
D. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan
akibat infeksi. Penderita mengalami demam
dan banyak menghasilkan lendir yang
menyumbat batang tenggorokan
E. Sinusitis, radang pada sinus. Biasanya di dalam
sinus terkumpul nanah yang harus dibuang
melaluioperasi.
22. 5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada
waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen
yang disebabkan oleh:
tenggelam (akibat alveolus terisi air),
pneumonia(akibatnya alveolus terisi cairan
lendir dan cairan limfa),
keracunan CO dan HCN, atau gangguan
sistem sitokrom (enzim pernapasan).
23. 6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan
kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatan pada rongga
faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan
kuman difteri
8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
24. 9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus atau bakteri
padaalveolus yang menyebabkan terjadinya
radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh),
disebabkan adanya penyempitan saluran napas
karena pembengkakan kelenjar limfa atau
polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
25. 11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran
gas di paru-paru. Kanker paru-paru sangat
berhubungan dengan aktivitas yang sering
merokok. Perokok pasif juga dapat menderita
kanker paru-paru.Penyebab lainnya yang
dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah
penderitamenghirup debu asbes, radiasi ionasi,
produk petroleum, dan kromium
26.
27.
28. Meningkatkan kadar oksigen udara napas, kadar
oksigen yang ada di paru-paru menjadi
tinggi, tekanan pastial oksigen dialveolus
meningkat oksigen yang berdifusi melalui dinding
alveolus lebih banyak kadar oksigen yang terangkut
melalui peredaran darah cukup dan persediaan
oksigen di jaringan sel dapat terpenuhi mencegah
terjadinya hipoksia.
29. ⦁ Mengatasi hipoksemia dengan
peningkatan tekanan oksigen alveoli
Menurunkan usaha pernafasan
untuk mempertahankan tekanan
oksigen alveoli
Menurunkan kerja jantung untuk
mempertahankan tekanan oksigen
arteri
30. a. Kebakaran
Oksigen bukan zat pembakar tetapi oksigen
dapat memudahkan terjadinya kebakaran
b. Depresi ventilasi
Pemberian O2 yang tidak dimonitor baik
konsentrasi maupun aliran pada pasien dgn
retensi CO2 dapat menekan ventilasi
c. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yg diberikan
dgn konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama
Keadaan ini dpt merusak jaringan paru dan
kerusakan surfaktan