SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
by
MAHDALENA S Kep Ns
 Kontrol Pernafasan oleh karotis dan
badan aorta
⦁ Kondisi kesehatan (Ggn organ vital n penykt
kronis)
• Perkembangan (Perubhn fisik slm tmbuh kembang)
• Narkotik n Analgesik (mengakibtkan Depresi pusat
napas trtma Morphin n mereridin)
• Pola / gaya hidup (pola aktivitas yg tdk
mendukung perkembangan alveoli. Misal merokok,
krg olaraga
• Environment (panas, dingin, altitute n polusi udara
• Latihan
• Kondisi psikologi (emosi, cemas, marah)
 Peningkatan barometrik pada kedalaman
meningkatkan Nitrogen terlarut dalam plasma
dan tekanan parsialnya.
 Pada kedalaman 60m, N2 larut dlm plasma 7x
daripada permukaan.
 Gejala: nyeri hebat pada pembuluh darah,
kerusakan pd jantung dan CNS. Mirip
intoksikasi alkohol (Rasa gembira dari
kedalaman).
 Di kedalaman 130-150kaki ; mulai periang,
kehilangan byk ketelitian.
 Di kedalaman 150-200kaki: menjadi
mengantuk
 Di kedalaman 200-250 kaki, kekuatannya sgt
berkurang
 Diatas 300kaki, penyelam jadi tak berdaya
sebagai akibat narkosis N2.
 Penghirupan O2 dlm tekanan parsial yg sangat
tinggi dapat mengganggu sistem syaraf, sehingga
kadang2 menyebabkan kejang epileftik dan di
ikuti dg koma.
 Mual 40%
 Kedutan otot21%
 Pusing7%
 Gangguan penglihatan 6%
 Gelisah6%
 Rasa kesemutan dan mati rasa 6%
 Serangan kejang/koma 4%.
 Kelebihan O2 menonaktifkan beberapa enzin
oksidatif, menyebabkan keracunan dg
menurunkan kemampuan jaringan membentuk
ikatan fosfat berenrgi tinggi
 Banyaknya O2 jaringan, berakibat penyempitan
vaskuler, shg suply nutrisi otak, pangeluaran zat
metabolisme spt CO2 dan produk akhir N dari
otak turun.
 Kelebihan O2 menyebabkan radikal bebas
mengoksidan konsentrasi tinggi yg dapat
berakibat kerusakan oksidatif abnormal unsur
penting sel, dg demikian merusak sistem
metabolik sel.
 Selama penyelam bernafas dg Volume Tidal ia
akan mengeluarkan CO2 shg PCO2 alveolus
jadi normal, tapi bila CO2 terkumpul dlm
ruang pernafasan mati sehingga Co2 terhirup
lagi, sehingga tekanan alveolus meningkat
80mmHg. Hal ini dapat menyebabkan pusat
pernafasan tertekan shg penyelam mengalami
kegagalan bernafas melalui asidosis,
narkosis,dan kehilangan kesadaran.
 Helium memilki efek narkotik lebih kecil 1/5 dari
Nitrogen. Bahkan tidak menimbulkan efek
narkotik sampai kedalaman 650kaki.
 Tiga alasan dipakainya helium dlm campuran gas
penyelam:
 Berat atomnya dan rapatnya massa kecil yg
mengurangi tahanan aliran udara penyelam.
 Difusi lebih cepat pd jaringan tubuh dari pada
Nitrogen.
 Kurang larut dlm cairan tubuh shg mengurang
gelembung2 bila mengalami dekompresi setelah
waktu lama.
 Hipoksia karena tekanan O2 proporsional (
ketinggian 10.000kaki = 523mmHg.
50.000kaki= 87mmHg.
 Konsentrasi O2 menurun karena uap air dan
CO2 mengalir dari sal nafas
 Kurangnya ruang untuk O2 karena CO2 dan
Uap air yg dominan.
 Meningkatnya Ventilasi paru
 Peningkatan Hb selama penyesuaian
 Meningkatnya kapasitas difusi aklimatisasi
 Meningkatnya vaskularisasi
 Aklimatisasi/ adaptasi karena sistem
mitokondria dan enzim oksidatif.
 Sumbatan aliran udara pada saluran nafas :
paling sering dijumpai, mempengaruhi smaller
airways
 Gangguan/disfungsi difusi pada alveolus :
misal pada penebalan membran alveolus,
fibrosis
 Keterbatasan kapasitas dan ekspansibilitas
paru – paru tidak bisa mengembang
 Kegagalan pernafasan : kurangnya ventilatory
drive, misal akibat depresi CNS, kerusakan
otot pernafasan, head trauma, dll.
cough and sputum : abnormal jika persistent, perlu
dilihat warna sputum (putih, kuning-hijau, merah ?)
hyperinflation : udara terperangkap dlm paru (air
trapping) karena kesulitan ekspirasi
chest pain
Dyspnea : shortness of breath 􀃆 bisa terjadi berbulan
bulan, mingguan, jam sampai hari, dan menit 􀃆
menentukan diagnosis
breath sounds : wheezes, rale, ronchi, stridor
1. HIPOKSIA
Hipoksik Anemik Iskemik Histotoksik
2. Hiperkapnia
3. Hipokapnia
4. Asfiksia
 •Riwayat pasien
 •Uji fungsi paru
 •Pemeriksaan fisik
 •Uji lab/mikrobiologi
 •Rontgen dada
 •Analisis gas darah
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza. Gejala yang ditimbulkan
antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-
bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu
penyakit penyumbatan saluran pernapasan
yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu,
debu, atau tekanan psikologis.
3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang
diakibatkan serangan bakterimycobacterium
tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu
karena adanya bintil- bintil atau peradangan
pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru
yang diserangmeluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas
penderita terengah-engah
4. Macam-macam peradangan pada sistem
pernapasan manusia:
A. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat
infeksi oleh virus, misal virus influenza, reaksi
alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari,
dan debu. Produksi lendir meningkat.
B. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi
oleh bakteri Streptococcus.Tenggorokan sakit
dan tampak berwarna merah.
C. Laringitis, radang pada laring. Penderita serak
atau kehilangan suara. Penyebabnyaantara lain
karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum
alkohol, dan terlalu banyak serak
D. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan
akibat infeksi. Penderita mengalami demam
dan banyak menghasilkan lendir yang
menyumbat batang tenggorokan
E. Sinusitis, radang pada sinus. Biasanya di dalam
sinus terkumpul nanah yang harus dibuang
melaluioperasi.
5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada
waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen
yang disebabkan oleh:
 tenggelam (akibat alveolus terisi air),
 pneumonia(akibatnya alveolus terisi cairan
lendir dan cairan limfa),
 keracunan CO dan HCN, atau gangguan
sistem sitokrom (enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan
kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatan pada rongga
faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan
kuman difteri
8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus atau bakteri
padaalveolus yang menyebabkan terjadinya
radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh),
disebabkan adanya penyempitan saluran napas
karena pembengkakan kelenjar limfa atau
polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran
gas di paru-paru. Kanker paru-paru sangat
berhubungan dengan aktivitas yang sering
merokok. Perokok pasif juga dapat menderita
kanker paru-paru.Penyebab lainnya yang
dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah
penderitamenghirup debu asbes, radiasi ionasi,
produk petroleum, dan kromium
 Meningkatkan kadar oksigen udara napas, kadar
oksigen yang ada di paru-paru menjadi
tinggi, tekanan pastial oksigen dialveolus
meningkat oksigen yang berdifusi melalui dinding
alveolus lebih banyak kadar oksigen yang terangkut
melalui peredaran darah cukup dan persediaan
oksigen di jaringan sel dapat terpenuhi mencegah
terjadinya hipoksia.
⦁ Mengatasi hipoksemia dengan
peningkatan tekanan oksigen alveoli
 Menurunkan usaha pernafasan
untuk mempertahankan tekanan
oksigen alveoli
 Menurunkan kerja jantung untuk
mempertahankan tekanan oksigen
arteri
a. Kebakaran
Oksigen bukan zat pembakar tetapi oksigen
dapat memudahkan terjadinya kebakaran
b. Depresi ventilasi
Pemberian O2 yang tidak dimonitor baik
konsentrasi maupun aliran pada pasien dgn
retensi CO2 dapat menekan ventilasi
c. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yg diberikan
dgn konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama
Keadaan ini dpt merusak jaringan paru dan
kerusakan surfaktan
1. Oxygen-induced Hypoventilation
2. Oxygen Toxicity.
3. Atelektasis
4. Occular Damage.
 Alat-alat oksigen aliran rendah : kanula nasal,
masker sederhana, rebreather dan Non-
rebreather.
 Alat-alat oksigen aliran tinggi adalah : masker
venturi, masker aerosol, collar trakeostomi, T-
Piece, sungkup.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasiSela Maudia
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAnurahlina08
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaArif Al-Amin
 
Sistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaSistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaEma Rahayu
 
anatomi dan fisiologi sistem pernafasan
anatomi dan fisiologi sistem pernafasananatomi dan fisiologi sistem pernafasan
anatomi dan fisiologi sistem pernafasanAkhmad Dhomiri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanPrastuti Waraharini
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiShiAddung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01 Dedi Kun
 
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPProses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPSistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPFerlinda Feliana
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okfikri asyura
 

What's hot (20)

Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasi
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusia
 
Sistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaSistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusia
 
anatomi dan fisiologi sistem pernafasan
anatomi dan fisiologi sistem pernafasananatomi dan fisiologi sistem pernafasan
anatomi dan fisiologi sistem pernafasan
 
Anatomi Saluran Pernapasan Bawah
Anatomi Saluran Pernapasan BawahAnatomi Saluran Pernapasan Bawah
Anatomi Saluran Pernapasan Bawah
 
Ppt pernapasan
Ppt pernapasanPpt pernapasan
Ppt pernapasan
 
Fisiologi respirasi
Fisiologi respirasiFisiologi respirasi
Fisiologi respirasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01
 
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPProses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
 
1 alat pernapasan manusia
1 alat pernapasan manusia1 alat pernapasan manusia
1 alat pernapasan manusia
 
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
 
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia   dr lelyyySistem pernafasan pada manusia   dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
 
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMPSistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
Sistem pernapasan - Biologi kelas 8 / 2 SMP
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 

Similar to PARU-PARU (20)

Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
 
Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"
 
Proses keperawatan asma bronkeale pada anak
Proses keperawatan asma bronkeale pada anakProses keperawatan asma bronkeale pada anak
Proses keperawatan asma bronkeale pada anak
 
Sistem pernapasan solo
Sistem pernapasan soloSistem pernapasan solo
Sistem pernapasan solo
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Dok surya
Dok suryaDok surya
Dok surya
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD
 
Emphysema paru
Emphysema paruEmphysema paru
Emphysema paru
 
Kebutuhan Oksigenasi.pdf
Kebutuhan Oksigenasi.pdfKebutuhan Oksigenasi.pdf
Kebutuhan Oksigenasi.pdf
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
 
Askep Gagal Nafas
Askep Gagal NafasAskep Gagal Nafas
Askep Gagal Nafas
 
Anastesiologi pdf
Anastesiologi pdfAnastesiologi pdf
Anastesiologi pdf
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
Bab 7 Sistem Pernapasan.ppt
Bab 7 Sistem Pernapasan.pptBab 7 Sistem Pernapasan.ppt
Bab 7 Sistem Pernapasan.ppt
 

More from Muhammad Khoirul Zed

3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi
3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi
3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasiMuhammad Khoirul Zed
 
Keputusan etis MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS
Keputusan etis  MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NSKeputusan etis  MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS
Keputusan etis MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NSMuhammad Khoirul Zed
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
INDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,Ns
INDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,NsINDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,Ns
INDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,NsMuhammad Khoirul Zed
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
Transplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islam
Transplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islamTransplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islam
Transplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islamMuhammad Khoirul Zed
 

More from Muhammad Khoirul Zed (13)

Satuan acara penyuluhan Bronkitis
Satuan acara penyuluhan BronkitisSatuan acara penyuluhan Bronkitis
Satuan acara penyuluhan Bronkitis
 
2. kapasitas paru
2. kapasitas paru2. kapasitas paru
2. kapasitas paru
 
3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi
3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi
3. faktor2 yg__mempengaruhi_respirasi
 
Keputusan etis MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS
Keputusan etis  MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NSKeputusan etis  MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS
Keputusan etis MK: ILMU KEPERAWATAN DASAR I BY: EVY NOORHASANAH, S.KEP, NS
 
Harga diri
Harga diriHarga diri
Harga diri
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
INDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,Ns
INDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,NsINDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,Ns
INDIVIDU DAN KELUARGA IBU Milasari, S. Kep,Ns
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
 
aspek spiritual Budaya
aspek spiritual Budayaaspek spiritual Budaya
aspek spiritual Budaya
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Transplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islam
Transplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islamTransplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islam
Transplantasi organ dan transfusi darah menurut pandangan islam
 
Referensi kehidupan
Referensi kehidupanReferensi kehidupan
Referensi kehidupan
 
pro kontra
pro kontrapro kontra
pro kontra
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

PARU-PARU

  • 2.  Kontrol Pernafasan oleh karotis dan badan aorta
  • 3. ⦁ Kondisi kesehatan (Ggn organ vital n penykt kronis) • Perkembangan (Perubhn fisik slm tmbuh kembang) • Narkotik n Analgesik (mengakibtkan Depresi pusat napas trtma Morphin n mereridin) • Pola / gaya hidup (pola aktivitas yg tdk mendukung perkembangan alveoli. Misal merokok, krg olaraga • Environment (panas, dingin, altitute n polusi udara • Latihan • Kondisi psikologi (emosi, cemas, marah)
  • 4.  Peningkatan barometrik pada kedalaman meningkatkan Nitrogen terlarut dalam plasma dan tekanan parsialnya.  Pada kedalaman 60m, N2 larut dlm plasma 7x daripada permukaan.  Gejala: nyeri hebat pada pembuluh darah, kerusakan pd jantung dan CNS. Mirip intoksikasi alkohol (Rasa gembira dari kedalaman).
  • 5.  Di kedalaman 130-150kaki ; mulai periang, kehilangan byk ketelitian.  Di kedalaman 150-200kaki: menjadi mengantuk  Di kedalaman 200-250 kaki, kekuatannya sgt berkurang  Diatas 300kaki, penyelam jadi tak berdaya sebagai akibat narkosis N2.
  • 6.  Penghirupan O2 dlm tekanan parsial yg sangat tinggi dapat mengganggu sistem syaraf, sehingga kadang2 menyebabkan kejang epileftik dan di ikuti dg koma.  Mual 40%  Kedutan otot21%  Pusing7%  Gangguan penglihatan 6%  Gelisah6%  Rasa kesemutan dan mati rasa 6%  Serangan kejang/koma 4%.
  • 7.  Kelebihan O2 menonaktifkan beberapa enzin oksidatif, menyebabkan keracunan dg menurunkan kemampuan jaringan membentuk ikatan fosfat berenrgi tinggi  Banyaknya O2 jaringan, berakibat penyempitan vaskuler, shg suply nutrisi otak, pangeluaran zat metabolisme spt CO2 dan produk akhir N dari otak turun.  Kelebihan O2 menyebabkan radikal bebas mengoksidan konsentrasi tinggi yg dapat berakibat kerusakan oksidatif abnormal unsur penting sel, dg demikian merusak sistem metabolik sel.
  • 8.  Selama penyelam bernafas dg Volume Tidal ia akan mengeluarkan CO2 shg PCO2 alveolus jadi normal, tapi bila CO2 terkumpul dlm ruang pernafasan mati sehingga Co2 terhirup lagi, sehingga tekanan alveolus meningkat 80mmHg. Hal ini dapat menyebabkan pusat pernafasan tertekan shg penyelam mengalami kegagalan bernafas melalui asidosis, narkosis,dan kehilangan kesadaran.
  • 9.  Helium memilki efek narkotik lebih kecil 1/5 dari Nitrogen. Bahkan tidak menimbulkan efek narkotik sampai kedalaman 650kaki.  Tiga alasan dipakainya helium dlm campuran gas penyelam:  Berat atomnya dan rapatnya massa kecil yg mengurangi tahanan aliran udara penyelam.  Difusi lebih cepat pd jaringan tubuh dari pada Nitrogen.  Kurang larut dlm cairan tubuh shg mengurang gelembung2 bila mengalami dekompresi setelah waktu lama.
  • 10.  Hipoksia karena tekanan O2 proporsional ( ketinggian 10.000kaki = 523mmHg. 50.000kaki= 87mmHg.  Konsentrasi O2 menurun karena uap air dan CO2 mengalir dari sal nafas  Kurangnya ruang untuk O2 karena CO2 dan Uap air yg dominan.
  • 11.  Meningkatnya Ventilasi paru  Peningkatan Hb selama penyesuaian  Meningkatnya kapasitas difusi aklimatisasi  Meningkatnya vaskularisasi  Aklimatisasi/ adaptasi karena sistem mitokondria dan enzim oksidatif.
  • 12.  Sumbatan aliran udara pada saluran nafas : paling sering dijumpai, mempengaruhi smaller airways  Gangguan/disfungsi difusi pada alveolus : misal pada penebalan membran alveolus, fibrosis  Keterbatasan kapasitas dan ekspansibilitas paru – paru tidak bisa mengembang  Kegagalan pernafasan : kurangnya ventilatory drive, misal akibat depresi CNS, kerusakan otot pernafasan, head trauma, dll.
  • 13. cough and sputum : abnormal jika persistent, perlu dilihat warna sputum (putih, kuning-hijau, merah ?) hyperinflation : udara terperangkap dlm paru (air trapping) karena kesulitan ekspirasi chest pain Dyspnea : shortness of breath 􀃆 bisa terjadi berbulan bulan, mingguan, jam sampai hari, dan menit 􀃆 menentukan diagnosis breath sounds : wheezes, rale, ronchi, stridor
  • 14. 1. HIPOKSIA Hipoksik Anemik Iskemik Histotoksik
  • 16.  •Riwayat pasien  •Uji fungsi paru  •Pemeriksaan fisik  •Uji lab/mikrobiologi  •Rontgen dada  •Analisis gas darah
  • 17.
  • 18. 1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin- bersin, dan tenggorokan terasa gatal. 2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis.
  • 19. 3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakterimycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserangmeluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah
  • 20. 4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia: A. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, misal virus influenza, reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat. B. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus.Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah.
  • 21. C. Laringitis, radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnyaantara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak D. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan E. Sinusitis, radang pada sinus. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melaluioperasi.
  • 22. 5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh:  tenggelam (akibat alveolus terisi air),  pneumonia(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa),  keracunan CO dan HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan).
  • 23. 6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu. 7. Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri 8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
  • 24. 9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri padaalveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru. 10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
  • 25. 11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru.Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderitamenghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium
  • 26.
  • 27.
  • 28.  Meningkatkan kadar oksigen udara napas, kadar oksigen yang ada di paru-paru menjadi tinggi, tekanan pastial oksigen dialveolus meningkat oksigen yang berdifusi melalui dinding alveolus lebih banyak kadar oksigen yang terangkut melalui peredaran darah cukup dan persediaan oksigen di jaringan sel dapat terpenuhi mencegah terjadinya hipoksia.
  • 29. ⦁ Mengatasi hipoksemia dengan peningkatan tekanan oksigen alveoli  Menurunkan usaha pernafasan untuk mempertahankan tekanan oksigen alveoli  Menurunkan kerja jantung untuk mempertahankan tekanan oksigen arteri
  • 30. a. Kebakaran Oksigen bukan zat pembakar tetapi oksigen dapat memudahkan terjadinya kebakaran b. Depresi ventilasi Pemberian O2 yang tidak dimonitor baik konsentrasi maupun aliran pada pasien dgn retensi CO2 dapat menekan ventilasi c. Keracunan Oksigen Dapat terjadi bila terapi oksigen yg diberikan dgn konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama Keadaan ini dpt merusak jaringan paru dan kerusakan surfaktan
  • 31. 1. Oxygen-induced Hypoventilation 2. Oxygen Toxicity. 3. Atelektasis 4. Occular Damage.
  • 32.  Alat-alat oksigen aliran rendah : kanula nasal, masker sederhana, rebreather dan Non- rebreather.  Alat-alat oksigen aliran tinggi adalah : masker venturi, masker aerosol, collar trakeostomi, T- Piece, sungkup.
  • 33.