Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi, vitamin, mineral, dan sistem pencernaan manusia. Nutrisi terbagi menjadi makronutrisi dan mikronutrisi yang masing-masing berperan sebagai sumber energi dan pendukung metabolisme. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar, dimana pada setiap bagiannya terjadi proses pencernaan dan penyerapan zat gizi oleh enzim dan
2. Nutrisi, Vitamin dan Mineral
Struktur dan Fungsi alat-alat Pencernaan
Peranan Enzim-enzim dan Hormon Pencernaan
Mekanisme Pencernaan dan Penyerapan Zat-zat Gizi
3. Nutrisi adalah ikatan
kimia yang yang
diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya
yaitu energi,
membangun dan
memelihara jaringan,
serta mengatur proses-
proses kehidupan
(Soenarjo, 2000).
Nutrisi adalah proses
dimana tubuh manusia
menggunakan makanan
untuk membentuk
energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan
dan untuk
berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan
jaringan tubuh (Rock CL,
2004).
4. Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan
organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi di peroleh
dari hasil pemecahan makanan oleh sistem pencernaan.
dan seringkali di sebut dengan istilah sari-sari makanan.
Nutrisi terbagi dalam 2 golongan, yaitu makronutrisi
dan mikronutrisi.
5. Makronutrisi adalah adalah
nutrisi yang di butuhkan
tubuh dalam jumlah yang
besar dan biasanya berfungsi
sebagai sumber energi. Yang
termasuk makronutrisi adalah:
1. Karbohidrat. contoh makanan
sumber karbohidrat: beras,
gandum, singkong, kentang,
dll
2. Protein. Contoh makanan
sumber protein: susu, telur,
daging, ikan, kacang-
kacangan, dll
3. Lemak. Contoh makanan
sumber lemak: susu, telur,
kacang-kacangan, kelapa, dll
6. Mikronutrisi adalah nutrisi
yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah sedikit dan
berfungsi untuk mendukung
proses metabolisme tubuh.
yang termasuk kedalam
mikronutrisi adalah:
1. Vitamin. Contoh makanan
sumber vitamin: Buah-
buahan, sayur-sayuran, dll
2. Mineral. Contoh makanan
sumber minderal: buah-
buahan, sayur-sayuran, dll
3. Air. Air di temukan dalam
bentuk sejatinya atau dalam
semua jenis bahan pangan
meski dalam kosentrasi yang
sedikit.
7. Fungsi Nutrisi adalah:
Sumber energi
Pendukung dan pengatur proses metabolisme
Menjaga keseimbangan metabolisme
Pembentuk sel-sel jaringan tubuh
Memperbaiki sel-sel yang rusak
Mempertahankan fungsi organ tubuh, dll
8. Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang biasa
ditemukan dalam makanan yang berfungsi mengatur
proses metabolisme tertentu dalam tubuh. Vitamin
termasuk zat gizi mikronutrien bersama
dengan mineral.
Disebut mikronutrien karena jumlahnya dalam satu
porsi makanan hanya sedikit dibanding makronutrien
(karbohidrat, protein dan lemak).
9. Klasifikasi Vitamin
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu, vitamin yang larut dalam lemak, dan vitamin yang
larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A, D, E, dan vitamin K. Vitamin dari kelompok ini,
jika dikonsumsi dalam takaran besar akan berbahaya
terhadap tubuh karena jenis vitamin ini tidak dapat
diekresikan ke luar dan akan tersimpan dalam tubuh.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin
kelompok dari vitamin B, dan vitamin C. Vitamin dari
kelompok ini, jika dikonsumsi dalam takaran besar akan
dapat diekresikan ke dalam urine, sehingga relatif tidak
berbahaya terhadap kesehatan.
10. Vitamin memiliki banyak fungsi yang khusus. Secara garis
besar fungsi vitamin adalah sebagai berikut:
1. Membantu metabolisme energi, yaitu: Thiamin, riboflavin,
niasin, asam pantothenat, biotin, vitamin B-12 dan vitamin B-6.
2. Membantu metabolisme asam amino, yaitu: vitamin B-6, folat,
vitamin B-12, vitamin C dan kolin.
3. Fungsi kekebalan tubuh atau imunitas, yaitu: vitamin A, vitamin
C, vitamin D dan vitamin E.
4. Pertumbuhan dan perkembangan, yaitu: vitamin A, vitamin D
dan kolin.
5. Zat pembentuk darah dan pembekuan, yaitu: vitamin B-6,
vitamin B-12, folat, riboflavin (vitamin K).
6. Antioksidan, yaitu: vitamin E, vitamin C dan karotenoid.
11. Mineral adalah suatu
benda padat homogen
yang terdapat di alam
terbentuk secara
anorganik, mempunyai
komposisi kimia pada
batas batas tertentu dan
mempunyai atom atom
yang tersusun secara
teratur. (L.G. Berry dan
B. Mason, 1959).
Mineral adalah suatu
bahan padat yang secara
structural homogen
mempunyai komposisi
kimia tertentu, dibentuk
oleh proses alam yang
anorganik. (D.G.A
Whitten dan J.R.V.
Brooks, 1972).
14. Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan
makanan dan mempersiapkannya untuk
diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri
atas bagian-bagian berikut :
Mulut
Faring
Esofagus (kerongkongan)
Ventrikulus (lambung)
Usus Halus
Usus Besar
Rektum
Anus
15. Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan
bagian yang kecil-kecil dengan cara menggigit dan
mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut oleh aasam
klorida dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini
membantu mencegah, atau menghidrolisis protein,
karbohidrat, dan lemak menjaadi senyawa dasar seperti
asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini
kemudian diabsorpsi melalui dinding usus kedalam darah.
Jadi pencernaan merupakan proses yang mengubah bahan
makanan menjadi zat yang dapat diserap kedalam
peredaran darah. Bahan-bahan yang tidak berguna dan
malahan sebagian yang toksik, disingkirkan( dikeluarkan)
berupa feses.
16. A. Mulut
Mulut merupakan saluran
pertaman yang dilalui
makanan. Pada rongga mulut,
dilengkapi alat pencernaan dan
kelenjar pencernaan untuk
membantu pencernaan
makanan. Pada mulut terdapat:
1. Gigi
2. Lida
3. Kelenja ludah
17. Gigi
Memiliki fungsi
memotong, mengoyak
dan menggiling
makanan menjadi
partikel yang kecil-
kecil.
18. Lidah
Memiliki peran
mengatur letak
makanan di dalam
mulut serta mengecap
rasa makanan.
19. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada
rongga mulut. Ketiga
kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap
harinya sekitar 1 – 2,5 liter
ludah. Kandungan ludah
pada manusia adalah: air,
mucus, enzim amylase,
zaat antibakteri, dll.
Funsi ludah adalah
melumasi rongga mulut
serta mencerna
karbohidrat menjadi
disakarida.
20. B. Faring
Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot ( muskulo membranosa ) dengan bagian
terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak
sampai diketinggian vertebrata sentrivekal keenam, yaitu
ketinggian tulang krioid, tempat faring bersambung dengan
esophagus. Pada ketinggian ini laring juga bersambung
dengan trakea. Panjang faring kira-kira tujuh cm dan dibagi
atas tiga bagian:
Nasofaring, dibelakang hidung. Didinding pada daerah ini
terdapat lubang saluran eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid
terdapat pada nasofaring.
Faring oralis, terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada
didinding lateral daerah faring ini
Faring laringeal ialah bagian terendah yang terletak
dibelakang laring.
21. C. Esophagus (kerongkongan)
Esofagus (bahasa Yunani: οiσω,
oeso“membawa”, dan έφαγον, phagus –
“memakan”) merupakan tabung berotot
dengan panjang 20-25 cm, dimulai dari
faring, thoraks, menembus diafragma, dan
masuk kedalam abdomen bersambung
dengan lambung, terletak di belakang
trakhea di depan vertebra.
Esophagus memiliki cincin tulang rawan.
Pada batas antara esogagus dengan
lambung terdapat sfinkter esophagi
(sphincter esophagi) yang berfungsi
mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus.
22. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa
basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga
agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan
mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan
menuju ke lambung.
Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui
kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada
otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi
karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada
lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan
melingkar.
Makanan yang telah dicerna dalam mulut akan masuk ke
dalam kerongkongan melalui proses penelanan (deglitasi).
23. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus,
terdapat gerakan peristatik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung
24. Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk
seperti kantung. Lambung dapat menampung
makanan 1L hingga mencapai 2L. dinding lambung
disusun oleh otot polos yang berfungsi menggerus
makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot
tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun
kambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan
otot menyerong.
D. Ventrikulus (Lambung )
25. Lambung dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:
kardiak, bagian lambung
yang terletak di bagian
atas, dekat hati
fundus, bagian lambung
yang membulat, terletak di
tengah;
pilorus, bagian ujung
lambung yang terletak di
dekat usus halus.
26. Daerah perbatasan antara
lambung dan kerongkongan
terdapat otot sphincter kardia
yang secara refleks akan
terbuka bila ada bolus masuk
dan segera menutup kembali
agar makanan tidak kembali
ke esofagus.
Sementara itu, di daerah
perbatasan antara lambung
dengan duodenum terdapat otot
sphincter pilorus yang berperan
dalam proses pengaturan
makanan agar keluar dari
lambung dan masuk ke usus dua
belas jari (duodenum)
28. Usus halus terletak di antara lambung dan usus besar.
Usus ini merupakan saluran panjang dengan dinding-
dinding berotot. Usus halus merupakan saluran
berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter,
lebar 2,5 cm dengan banyak lipatan yang disebut vili
atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta.
29. Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan
mengabsorpsi sari makanan. Penyerapan sari-sari
makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara,
yaitu secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas,
endositosis, dan transport aktif.
30. Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih
banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim
diperlukan untuk membantu proses pencernaan
kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang
terdapat di dalam dinding usus halus mampu
menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur
dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan
yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu,
getah pankreas, dan getah usus.
31. Usus halus terbagi menjadi
tiga bagian seperti berikut:
1. Duodenum,
2. Jejenum dan
3. Ileum.
32. Usus halus membentuk struktur
yang disebut dengan vili (jonjot)
dan mikrovili usus. Struktur
vili tersebut memperluas
permukaan di dalam usus halus
sehingga meningkatkan
penyerapan.
Seperti juga pada lambung, usus
halus mempunyai otot-otot
polos yang letaknya bertumpuk
dan bersilangan. Ketika otot-
otot ini berkontraksi, kim
teraduk dan bersentuhan
dengan dinding usus sehingga
terdorong melewati usus halus
yang panjangnya mencapai
delapan meter.
Sebagian zat diserap, sedangkan
zat yang tidak dapat diserap
terdorong menuju usus besar
akibat gerakan otot-otot usus
halus.
33. Merupakan usus yang memiliki diameter lebih
besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,4 meter
dan lebar lebih kurang 6 cm.
34. Usus besar terdiri dari:
Kolon Asendens (naik)
Kolon Transversum
(datar)
Kolon Desendens
(turun)
Kolon Sigmoid
(berhubungan dengan
rektum)
35. Fungsi Kolon adalah:
Menyerap air selama proses pencernaan.
Tempat dihasilkan vitamin K, dan vitamin H (Biotin)
sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya
E.coli.
Membuat massa fases
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (fases)
keluar dari tubuh. Pengeluaran fases dari tubuh
ddefakasi.
36. Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan,
mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini
kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
37. Anus merupakan lubang pada ujung saluran
pencernaan. Dari lubang ini, sisa sisa makanan yang
tidak dicerna dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagian
anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan
anus diatur oleh otot sphinkter. Pada anus terdapat
dua macam otot, yaitu:
Otot sphincterani internus (otot yang tidak
dipengaruhi kehendak / otot polos)
Otot sphincterani eksternus (otot yang dipengaruhi
kehendak / otot lurik)
38. A. Enzim dan hormon
pencernaan lambung
1. Asam HCL
2. Hormon Gastrin
B. Enzim dan Hormon
pencernaan Usus Halus
1. Disakaridase
2. Erepsinogen
3. Hormon Sekretin
4. Hormon CCK (Kolesis
Tokinin)
C. Enzim dan hormon
pencernaan pancreas
1. bikarbonat
2. enteriksinase
3. amilase
4. lipase
5. kimotripsin
6. nuklease
7. hormon insulin
8. hormon glukagon
39. Gastrin : diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi
makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur
pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
Enterogastron (sekretin) : distimulus untuk produksi bubur makanan
(chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses
pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat,
yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
Cholecystokinin (CCK): diproduksi di dinding duodenum. Distimulus
untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya
untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus
halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
Enterogastron lain : Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus
untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya menghambat
peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
40. Zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, akan mengalami
proses pencernaan, dilanjutkan dengan absorbsi dan
kemudian digunakan oleh tubuh. Perjalanan makanan
berawal dari mulut, kemudian faring, esofagus, lambung,
usus halus dan usus besar. Seluruh proses ini disebut
proses pencernaan.
Jumlah energi yang diperlukan individu adalah jumlah
kalori yang diperlukan untuk menggantikan tenaga yang
dilepaskan tubuh dari kecepatan metabolisme, kerja fisik,
emosi dan mental. Jumlah yang dikonsumsi harus
berkaitan langsung pada proses mempertahankan jumlah
energi yang edekuat dan mendukung proses metabolisme
tubuh.
41. Sistem Pencernaan/Traktus Gastrointestinal
Fungsi utama sistem gastrointestinal adalah
mensekresi enzim dan elektrolit untuk memecah
material yang dicerna, mendorong produk cerna
melalui sistem mencerna secara lengkap makanan dan
mengabsorpsinya masuk kedalam pembuluh darah
dan menampung serta mengekskresi sisa produk yang
dicerna.
42. Proses Penyerapan (Absorbsi) Zat Gizi Oleh
Tubuh
A. KARBOHIDRAT
- Proses pencernaan karbohidrat
- Absorpsi karbohidrat
- Ekskresi karbohidrat
43. B. LEMAK
- Proses pencernaan lemak
- Proses absorpsi lemak
C. PROTEIN
- Pencernaan protein
- Absorpsi protein
D. VITAMIN & MINERAL
Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam
nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang.
Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan
baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.