SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
KELOMPOK VI
DEBBY CICILIA RUNTU
AKSOR BANUALAO
 Nutrisi, Vitamin dan Mineral
 Struktur dan Fungsi alat-alat Pencernaan
 Peranan Enzim-enzim dan Hormon Pencernaan
 Mekanisme Pencernaan dan Penyerapan Zat-zat Gizi
 Nutrisi adalah ikatan
kimia yang yang
diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya
yaitu energi,
membangun dan
memelihara jaringan,
serta mengatur proses-
proses kehidupan
(Soenarjo, 2000).
 Nutrisi adalah proses
dimana tubuh manusia
menggunakan makanan
untuk membentuk
energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan
dan untuk
berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan
jaringan tubuh (Rock CL,
2004).
 Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan
organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi di peroleh
dari hasil pemecahan makanan oleh sistem pencernaan.
dan seringkali di sebut dengan istilah sari-sari makanan.
Nutrisi terbagi dalam 2 golongan, yaitu makronutrisi
dan mikronutrisi.
 Makronutrisi adalah adalah
nutrisi yang di butuhkan
tubuh dalam jumlah yang
besar dan biasanya berfungsi
sebagai sumber energi. Yang
termasuk makronutrisi adalah:
1. Karbohidrat. contoh makanan
sumber karbohidrat: beras,
gandum, singkong, kentang,
dll
2. Protein. Contoh makanan
sumber protein: susu, telur,
daging, ikan, kacang-
kacangan, dll
3. Lemak. Contoh makanan
sumber lemak: susu, telur,
kacang-kacangan, kelapa, dll
 Mikronutrisi adalah nutrisi
yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah sedikit dan
berfungsi untuk mendukung
proses metabolisme tubuh.
yang termasuk kedalam
mikronutrisi adalah:
1. Vitamin. Contoh makanan
sumber vitamin: Buah-
buahan, sayur-sayuran, dll
2. Mineral. Contoh makanan
sumber minderal: buah-
buahan, sayur-sayuran, dll
3. Air. Air di temukan dalam
bentuk sejatinya atau dalam
semua jenis bahan pangan
meski dalam kosentrasi yang
sedikit.
 Fungsi Nutrisi adalah:
 Sumber energi
 Pendukung dan pengatur proses metabolisme
 Menjaga keseimbangan metabolisme
 Pembentuk sel-sel jaringan tubuh
 Memperbaiki sel-sel yang rusak
 Mempertahankan fungsi organ tubuh, dll
 Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang biasa
ditemukan dalam makanan yang berfungsi mengatur
proses metabolisme tertentu dalam tubuh. Vitamin
termasuk zat gizi mikronutrien bersama
dengan mineral.
 Disebut mikronutrien karena jumlahnya dalam satu
porsi makanan hanya sedikit dibanding makronutrien
(karbohidrat, protein dan lemak).
 Klasifikasi Vitamin
 Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu, vitamin yang larut dalam lemak, dan vitamin yang
larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A, D, E, dan vitamin K. Vitamin dari kelompok ini,
jika dikonsumsi dalam takaran besar akan berbahaya
terhadap tubuh karena jenis vitamin ini tidak dapat
diekresikan ke luar dan akan tersimpan dalam tubuh.
Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin
kelompok dari vitamin B, dan vitamin C. Vitamin dari
kelompok ini, jika dikonsumsi dalam takaran besar akan
dapat diekresikan ke dalam urine, sehingga relatif tidak
berbahaya terhadap kesehatan.
 Vitamin memiliki banyak fungsi yang khusus. Secara garis
besar fungsi vitamin adalah sebagai berikut:
1. Membantu metabolisme energi, yaitu: Thiamin, riboflavin,
niasin, asam pantothenat, biotin, vitamin B-12 dan vitamin B-6.
2. Membantu metabolisme asam amino, yaitu: vitamin B-6, folat,
vitamin B-12, vitamin C dan kolin.
3. Fungsi kekebalan tubuh atau imunitas, yaitu: vitamin A, vitamin
C, vitamin D dan vitamin E.
4. Pertumbuhan dan perkembangan, yaitu: vitamin A, vitamin D
dan kolin.
5. Zat pembentuk darah dan pembekuan, yaitu: vitamin B-6,
vitamin B-12, folat, riboflavin (vitamin K).
6. Antioksidan, yaitu: vitamin E, vitamin C dan karotenoid.
 Mineral adalah suatu
benda padat homogen
yang terdapat di alam
terbentuk secara
anorganik, mempunyai
komposisi kimia pada
batas batas tertentu dan
mempunyai atom atom
yang tersusun secara
teratur. (L.G. Berry dan
B. Mason, 1959).
 Mineral adalah suatu
bahan padat yang secara
structural homogen
mempunyai komposisi
kimia tertentu, dibentuk
oleh proses alam yang
anorganik. (D.G.A
Whitten dan J.R.V.
Brooks, 1972).
 Macam-macam mineral :
 1. Natrium (Na)
2. Klorida (Cl)
3. Kalium (K)
4. Kalsium (Ca)
5. Fosfor (P)
6. Magnesium (Mg)
7. Sulfur (S)
 Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan
makanan dan mempersiapkannya untuk
diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri
atas bagian-bagian berikut :
 Mulut
 Faring
 Esofagus (kerongkongan)
 Ventrikulus (lambung)
 Usus Halus
 Usus Besar
 Rektum
 Anus
 Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan
bagian yang kecil-kecil dengan cara menggigit dan
mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut oleh aasam
klorida dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini
membantu mencegah, atau menghidrolisis protein,
karbohidrat, dan lemak menjaadi senyawa dasar seperti
asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini
kemudian diabsorpsi melalui dinding usus kedalam darah.
Jadi pencernaan merupakan proses yang mengubah bahan
makanan menjadi zat yang dapat diserap kedalam
peredaran darah. Bahan-bahan yang tidak berguna dan
malahan sebagian yang toksik, disingkirkan( dikeluarkan)
berupa feses.
A. Mulut
 Mulut merupakan saluran
pertaman yang dilalui
makanan. Pada rongga mulut,
dilengkapi alat pencernaan dan
kelenjar pencernaan untuk
membantu pencernaan
makanan. Pada mulut terdapat:
1. Gigi
2. Lida
3. Kelenja ludah
 Gigi
 Memiliki fungsi
memotong, mengoyak
dan menggiling
makanan menjadi
partikel yang kecil-
kecil.
 Lidah
 Memiliki peran
mengatur letak
makanan di dalam
mulut serta mengecap
rasa makanan.
 Kelenjar Ludah
 Ada 3 kelenjar ludah pada
rongga mulut. Ketiga
kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap
harinya sekitar 1 – 2,5 liter
ludah. Kandungan ludah
pada manusia adalah: air,
mucus, enzim amylase,
zaat antibakteri, dll.
 Funsi ludah adalah
melumasi rongga mulut
serta mencerna
karbohidrat menjadi
disakarida.
B. Faring
 Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot ( muskulo membranosa ) dengan bagian
terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak
sampai diketinggian vertebrata sentrivekal keenam, yaitu
ketinggian tulang krioid, tempat faring bersambung dengan
esophagus. Pada ketinggian ini laring juga bersambung
dengan trakea. Panjang faring kira-kira tujuh cm dan dibagi
atas tiga bagian:
 Nasofaring, dibelakang hidung. Didinding pada daerah ini
terdapat lubang saluran eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid
terdapat pada nasofaring.
 Faring oralis, terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada
didinding lateral daerah faring ini
 Faring laringeal ialah bagian terendah yang terletak
dibelakang laring.
C. Esophagus (kerongkongan)
Esofagus (bahasa Yunani: οiσω,
oeso“membawa”, dan έφαγον, phagus –
“memakan”) merupakan tabung berotot
dengan panjang 20-25 cm, dimulai dari
faring, thoraks, menembus diafragma, dan
masuk kedalam abdomen bersambung
dengan lambung, terletak di belakang
trakhea di depan vertebra.
 Esophagus memiliki cincin tulang rawan.
Pada batas antara esogagus dengan
lambung terdapat sfinkter esophagi
(sphincter esophagi) yang berfungsi
mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus.
 Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut
menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa
basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga
agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan
mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan
menuju ke lambung.
 Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui
kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada
otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi
karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada
lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan
melingkar.
 Makanan yang telah dicerna dalam mulut akan masuk ke
dalam kerongkongan melalui proses penelanan (deglitasi).
 Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus,
terdapat gerakan peristatik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung
 Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk
seperti kantung. Lambung dapat menampung
makanan 1L hingga mencapai 2L. dinding lambung
disusun oleh otot polos yang berfungsi menggerus
makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot
tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun
kambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan
otot menyerong.
D. Ventrikulus (Lambung )
 Lambung dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:

 kardiak, bagian lambung
yang terletak di bagian
atas, dekat hati
 fundus, bagian lambung
yang membulat, terletak di
tengah;
 pilorus, bagian ujung
lambung yang terletak di
dekat usus halus.
 Daerah perbatasan antara
lambung dan kerongkongan
terdapat otot sphincter kardia
yang secara refleks akan
terbuka bila ada bolus masuk
dan segera menutup kembali
agar makanan tidak kembali
ke esofagus.
 Sementara itu, di daerah
perbatasan antara lambung
dengan duodenum terdapat otot
sphincter pilorus yang berperan
dalam proses pengaturan
makanan agar keluar dari
lambung dan masuk ke usus dua
belas jari (duodenum)
 Fungsi lambung sebagai
 Motoris
 Sekresi dan pencernaan
 Usus halus terletak di antara lambung dan usus besar.
Usus ini merupakan saluran panjang dengan dinding-
dinding berotot. Usus halus merupakan saluran
berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter,
lebar 2,5 cm dengan banyak lipatan yang disebut vili
atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan.
 Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta.
 Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan
mengabsorpsi sari makanan. Penyerapan sari-sari
makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara,
yaitu secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas,
endositosis, dan transport aktif.
 Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih
banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim
diperlukan untuk membantu proses pencernaan
kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang
terdapat di dalam dinding usus halus mampu
menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur
dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan
yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu,
getah pankreas, dan getah usus.
 Usus halus terbagi menjadi
tiga bagian seperti berikut:
 1. Duodenum,
 2. Jejenum dan
 3. Ileum.
 Usus halus membentuk struktur
yang disebut dengan vili (jonjot)
dan mikrovili usus. Struktur
vili tersebut memperluas
permukaan di dalam usus halus
sehingga meningkatkan
penyerapan.
 Seperti juga pada lambung, usus
halus mempunyai otot-otot
polos yang letaknya bertumpuk
dan bersilangan. Ketika otot-
otot ini berkontraksi, kim
teraduk dan bersentuhan
dengan dinding usus sehingga
terdorong melewati usus halus
yang panjangnya mencapai
delapan meter.
 Sebagian zat diserap, sedangkan
zat yang tidak dapat diserap
terdorong menuju usus besar
akibat gerakan otot-otot usus
halus.
 Merupakan usus yang memiliki diameter lebih
besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,4 meter
dan lebar lebih kurang 6 cm.
 Usus besar terdiri dari:
 Kolon Asendens (naik)
 Kolon Transversum
(datar)
 Kolon Desendens
(turun)
 Kolon Sigmoid
(berhubungan dengan
rektum)
 Fungsi Kolon adalah:
 Menyerap air selama proses pencernaan.
 Tempat dihasilkan vitamin K, dan vitamin H (Biotin)
sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya
E.coli.
 Membuat massa fases
 Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (fases)
keluar dari tubuh. Pengeluaran fases dari tubuh
ddefakasi.
 Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan,
mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini
kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
 Anus merupakan lubang pada ujung saluran
pencernaan. Dari lubang ini, sisa sisa makanan yang
tidak dicerna dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagian
anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan
anus diatur oleh otot sphinkter. Pada anus terdapat
dua macam otot, yaitu:
 Otot sphincterani internus (otot yang tidak
dipengaruhi kehendak / otot polos)
 Otot sphincterani eksternus (otot yang dipengaruhi
kehendak / otot lurik)
 A. Enzim dan hormon
pencernaan lambung
 1. Asam HCL
 2. Hormon Gastrin
 B. Enzim dan Hormon
pencernaan Usus Halus
 1. Disakaridase
 2. Erepsinogen
 3. Hormon Sekretin
 4. Hormon CCK (Kolesis
Tokinin)
 C. Enzim dan hormon
pencernaan pancreas
 1. bikarbonat
 2. enteriksinase
 3. amilase
 4. lipase
 5. kimotripsin
 6. nuklease
 7. hormon insulin
 8. hormon glukagon
 Gastrin : diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi
makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur
pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
 Enterogastron (sekretin) : distimulus untuk produksi bubur makanan
(chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses
pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat,
yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.
 Cholecystokinin (CCK): diproduksi di dinding duodenum. Distimulus
untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya
untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus
halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
 Enterogastron lain : Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus
untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya menghambat
peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
 Zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, akan mengalami
proses pencernaan, dilanjutkan dengan absorbsi dan
kemudian digunakan oleh tubuh. Perjalanan makanan
berawal dari mulut, kemudian faring, esofagus, lambung,
usus halus dan usus besar. Seluruh proses ini disebut
proses pencernaan.
 Jumlah energi yang diperlukan individu adalah jumlah
kalori yang diperlukan untuk menggantikan tenaga yang
dilepaskan tubuh dari kecepatan metabolisme, kerja fisik,
emosi dan mental. Jumlah yang dikonsumsi harus
berkaitan langsung pada proses mempertahankan jumlah
energi yang edekuat dan mendukung proses metabolisme
tubuh.
 Sistem Pencernaan/Traktus Gastrointestinal
 Fungsi utama sistem gastrointestinal adalah
mensekresi enzim dan elektrolit untuk memecah
material yang dicerna, mendorong produk cerna
melalui sistem mencerna secara lengkap makanan dan
mengabsorpsinya masuk kedalam pembuluh darah
dan menampung serta mengekskresi sisa produk yang
dicerna.
 Proses Penyerapan (Absorbsi) Zat Gizi Oleh
Tubuh
 A. KARBOHIDRAT
 - Proses pencernaan karbohidrat
 - Absorpsi karbohidrat
 - Ekskresi karbohidrat
 B. LEMAK
 - Proses pencernaan lemak
 - Proses absorpsi lemak
 C. PROTEIN
 - Pencernaan protein
 - Absorpsi protein
 D. VITAMIN & MINERAL
 Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam
nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang.
Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan
baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Anatomi fisiologi manusia

More Related Content

What's hot

Media ppt sistem pencernaan
Media ppt sistem pencernaanMedia ppt sistem pencernaan
Media ppt sistem pencernaan
Audax Aditya
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
Ainur
 

What's hot (19)

Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Pencernaan Daninurriyadi
Pencernaan DaninurriyadiPencernaan Daninurriyadi
Pencernaan Daninurriyadi
 
Rangkuman Sistem Pencernaan (SMP)
Rangkuman Sistem Pencernaan (SMP)Rangkuman Sistem Pencernaan (SMP)
Rangkuman Sistem Pencernaan (SMP)
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
 
Bab 6-sistem-pencernaan
Bab 6-sistem-pencernaanBab 6-sistem-pencernaan
Bab 6-sistem-pencernaan
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
BUKU PELAJARAN TENTANG SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
BUKU PELAJARAN TENTANG SISTEM PENCERNAAN MAKANANBUKU PELAJARAN TENTANG SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
BUKU PELAJARAN TENTANG SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
Tugas biologi
Tugas biologi Tugas biologi
Tugas biologi
 
4a sistem-pencernaan (1)
4a sistem-pencernaan (1)4a sistem-pencernaan (1)
4a sistem-pencernaan (1)
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Fungsi sistem pencernaan - Dhea Budiman
Fungsi sistem pencernaan - Dhea BudimanFungsi sistem pencernaan - Dhea Budiman
Fungsi sistem pencernaan - Dhea Budiman
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada ManusiaSistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia
 
Pencernaan makanan
Pencernaan makananPencernaan makanan
Pencernaan makanan
 
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
 
Biologi - Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan
Biologi - Makanan dan Sistem Pencernaan MakananBiologi - Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan
Biologi - Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan
 
Kuis Biologi - Makanan dan Sistem Pencernaan
Kuis Biologi - Makanan dan Sistem PencernaanKuis Biologi - Makanan dan Sistem Pencernaan
Kuis Biologi - Makanan dan Sistem Pencernaan
 
Media ppt sistem pencernaan
Media ppt sistem pencernaanMedia ppt sistem pencernaan
Media ppt sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makananSistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan
 
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
Buku xi bab 5 (Sistem Pencernaan Makanan)
 

Viewers also liked (6)

Ilmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses PencernaanIlmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
 
Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Modul 5 anatomi dasar dan fisiologi sistim organ tubuh manusia
Modul 5   anatomi dasar dan fisiologi sistim organ tubuh manusiaModul 5   anatomi dasar dan fisiologi sistim organ tubuh manusia
Modul 5 anatomi dasar dan fisiologi sistim organ tubuh manusia
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 

Similar to Anatomi fisiologi manusia

https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
MiliAnti
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Ahmad Haerudin
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
Ady Erfy D'Nc
 

Similar to Anatomi fisiologi manusia (20)

https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
 
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
 
Tgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaanTgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaan
 
Tgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaanTgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaan
 
IPA - Sistem pencernaan manusia
IPA - Sistem pencernaan manusiaIPA - Sistem pencernaan manusia
IPA - Sistem pencernaan manusia
 
sistem percernaan manusia.pptx
sistem percernaan manusia.pptxsistem percernaan manusia.pptx
sistem percernaan manusia.pptx
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
 
anatomi dan fungsi sitem pencernaan manusia
anatomi dan fungsi sitem pencernaan manusiaanatomi dan fungsi sitem pencernaan manusia
anatomi dan fungsi sitem pencernaan manusia
 
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinalSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
 
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
 
Penulisan akademik proses pencernaan
Penulisan akademik proses pencernaanPenulisan akademik proses pencernaan
Penulisan akademik proses pencernaan
 
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docxMAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan CairanPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan CairanPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
Arum
ArumArum
Arum
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 

Anatomi fisiologi manusia

  • 1. KELOMPOK VI DEBBY CICILIA RUNTU AKSOR BANUALAO
  • 2.  Nutrisi, Vitamin dan Mineral  Struktur dan Fungsi alat-alat Pencernaan  Peranan Enzim-enzim dan Hormon Pencernaan  Mekanisme Pencernaan dan Penyerapan Zat-zat Gizi
  • 3.  Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses- proses kehidupan (Soenarjo, 2000).  Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
  • 4.  Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. Nutrisi di peroleh dari hasil pemecahan makanan oleh sistem pencernaan. dan seringkali di sebut dengan istilah sari-sari makanan. Nutrisi terbagi dalam 2 golongan, yaitu makronutrisi dan mikronutrisi.
  • 5.  Makronutrisi adalah adalah nutrisi yang di butuhkan tubuh dalam jumlah yang besar dan biasanya berfungsi sebagai sumber energi. Yang termasuk makronutrisi adalah: 1. Karbohidrat. contoh makanan sumber karbohidrat: beras, gandum, singkong, kentang, dll 2. Protein. Contoh makanan sumber protein: susu, telur, daging, ikan, kacang- kacangan, dll 3. Lemak. Contoh makanan sumber lemak: susu, telur, kacang-kacangan, kelapa, dll
  • 6.  Mikronutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit dan berfungsi untuk mendukung proses metabolisme tubuh. yang termasuk kedalam mikronutrisi adalah: 1. Vitamin. Contoh makanan sumber vitamin: Buah- buahan, sayur-sayuran, dll 2. Mineral. Contoh makanan sumber minderal: buah- buahan, sayur-sayuran, dll 3. Air. Air di temukan dalam bentuk sejatinya atau dalam semua jenis bahan pangan meski dalam kosentrasi yang sedikit.
  • 7.  Fungsi Nutrisi adalah:  Sumber energi  Pendukung dan pengatur proses metabolisme  Menjaga keseimbangan metabolisme  Pembentuk sel-sel jaringan tubuh  Memperbaiki sel-sel yang rusak  Mempertahankan fungsi organ tubuh, dll
  • 8.  Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang biasa ditemukan dalam makanan yang berfungsi mengatur proses metabolisme tertentu dalam tubuh. Vitamin termasuk zat gizi mikronutrien bersama dengan mineral.  Disebut mikronutrien karena jumlahnya dalam satu porsi makanan hanya sedikit dibanding makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak).
  • 9.  Klasifikasi Vitamin  Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu, vitamin yang larut dalam lemak, dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan vitamin K. Vitamin dari kelompok ini, jika dikonsumsi dalam takaran besar akan berbahaya terhadap tubuh karena jenis vitamin ini tidak dapat diekresikan ke luar dan akan tersimpan dalam tubuh. Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin kelompok dari vitamin B, dan vitamin C. Vitamin dari kelompok ini, jika dikonsumsi dalam takaran besar akan dapat diekresikan ke dalam urine, sehingga relatif tidak berbahaya terhadap kesehatan.
  • 10.  Vitamin memiliki banyak fungsi yang khusus. Secara garis besar fungsi vitamin adalah sebagai berikut: 1. Membantu metabolisme energi, yaitu: Thiamin, riboflavin, niasin, asam pantothenat, biotin, vitamin B-12 dan vitamin B-6. 2. Membantu metabolisme asam amino, yaitu: vitamin B-6, folat, vitamin B-12, vitamin C dan kolin. 3. Fungsi kekebalan tubuh atau imunitas, yaitu: vitamin A, vitamin C, vitamin D dan vitamin E. 4. Pertumbuhan dan perkembangan, yaitu: vitamin A, vitamin D dan kolin. 5. Zat pembentuk darah dan pembekuan, yaitu: vitamin B-6, vitamin B-12, folat, riboflavin (vitamin K). 6. Antioksidan, yaitu: vitamin E, vitamin C dan karotenoid.
  • 11.  Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur. (L.G. Berry dan B. Mason, 1959).  Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik. (D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972).
  • 12.  Macam-macam mineral :  1. Natrium (Na) 2. Klorida (Cl) 3. Kalium (K) 4. Kalsium (Ca) 5. Fosfor (P) 6. Magnesium (Mg) 7. Sulfur (S)
  • 13.
  • 14.  Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut :  Mulut  Faring  Esofagus (kerongkongan)  Ventrikulus (lambung)  Usus Halus  Usus Besar  Rektum  Anus
  • 15.  Pada proses pencernaan, makanan mula-mula dijadikan bagian yang kecil-kecil dengan cara menggigit dan mengunyah, kemudian dihaluskan lebih lanjut oleh aasam klorida dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini membantu mencegah, atau menghidrolisis protein, karbohidrat, dan lemak menjaadi senyawa dasar seperti asam amino, monosakarida dan gliserida. Senyawa ini kemudian diabsorpsi melalui dinding usus kedalam darah. Jadi pencernaan merupakan proses yang mengubah bahan makanan menjadi zat yang dapat diserap kedalam peredaran darah. Bahan-bahan yang tidak berguna dan malahan sebagian yang toksik, disingkirkan( dikeluarkan) berupa feses.
  • 16. A. Mulut  Mulut merupakan saluran pertaman yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada mulut terdapat: 1. Gigi 2. Lida 3. Kelenja ludah
  • 17.  Gigi  Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil- kecil.
  • 18.  Lidah  Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
  • 19.  Kelenjar Ludah  Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 – 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah: air, mucus, enzim amylase, zaat antibakteri, dll.  Funsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
  • 20. B. Faring  Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot ( muskulo membranosa ) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebrata sentrivekal keenam, yaitu ketinggian tulang krioid, tempat faring bersambung dengan esophagus. Pada ketinggian ini laring juga bersambung dengan trakea. Panjang faring kira-kira tujuh cm dan dibagi atas tiga bagian:  Nasofaring, dibelakang hidung. Didinding pada daerah ini terdapat lubang saluran eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada nasofaring.  Faring oralis, terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada didinding lateral daerah faring ini  Faring laringeal ialah bagian terendah yang terletak dibelakang laring.
  • 21. C. Esophagus (kerongkongan) Esofagus (bahasa Yunani: οiσω, oeso“membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”) merupakan tabung berotot dengan panjang 20-25 cm, dimulai dari faring, thoraks, menembus diafragma, dan masuk kedalam abdomen bersambung dengan lambung, terletak di belakang trakhea di depan vertebra.  Esophagus memiliki cincin tulang rawan. Pada batas antara esogagus dengan lambung terdapat sfinkter esophagi (sphincter esophagi) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus.
  • 22.  Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung.  Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.  Makanan yang telah dicerna dalam mulut akan masuk ke dalam kerongkongan melalui proses penelanan (deglitasi).
  • 23.  Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristatik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung
  • 24.  Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1L hingga mencapai 2L. dinding lambung disusun oleh otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun kambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. D. Ventrikulus (Lambung )
  • 25.  Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:   kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati  fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah;  pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus.
  • 26.  Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sphincter kardia yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk dan segera menutup kembali agar makanan tidak kembali ke esofagus.  Sementara itu, di daerah perbatasan antara lambung dengan duodenum terdapat otot sphincter pilorus yang berperan dalam proses pengaturan makanan agar keluar dari lambung dan masuk ke usus dua belas jari (duodenum)
  • 27.  Fungsi lambung sebagai  Motoris  Sekresi dan pencernaan
  • 28.  Usus halus terletak di antara lambung dan usus besar. Usus ini merupakan saluran panjang dengan dinding- dinding berotot. Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 2,5 cm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.  Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
  • 29.  Fungsi usus halus adalah mencerna makanan dan mengabsorpsi sari makanan. Penyerapan sari-sari makanan kedalam dinding usus melalui berbagai cara, yaitu secara : difusi, osmosis, difusi difasilitas, endositosis, dan transport aktif.
  • 30.  Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
  • 31.  Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:  1. Duodenum,  2. Jejenum dan  3. Ileum.
  • 32.  Usus halus membentuk struktur yang disebut dengan vili (jonjot) dan mikrovili usus. Struktur vili tersebut memperluas permukaan di dalam usus halus sehingga meningkatkan penyerapan.  Seperti juga pada lambung, usus halus mempunyai otot-otot polos yang letaknya bertumpuk dan bersilangan. Ketika otot- otot ini berkontraksi, kim teraduk dan bersentuhan dengan dinding usus sehingga terdorong melewati usus halus yang panjangnya mencapai delapan meter.  Sebagian zat diserap, sedangkan zat yang tidak dapat diserap terdorong menuju usus besar akibat gerakan otot-otot usus halus.
  • 33.  Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,4 meter dan lebar lebih kurang 6 cm.
  • 34.  Usus besar terdiri dari:  Kolon Asendens (naik)  Kolon Transversum (datar)  Kolon Desendens (turun)  Kolon Sigmoid (berhubungan dengan rektum)
  • 35.  Fungsi Kolon adalah:  Menyerap air selama proses pencernaan.  Tempat dihasilkan vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.  Membuat massa fases  Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (fases) keluar dari tubuh. Pengeluaran fases dari tubuh ddefakasi.
  • 36.  Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
  • 37.  Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Dari lubang ini, sisa sisa makanan yang tidak dicerna dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Pada anus terdapat dua macam otot, yaitu:  Otot sphincterani internus (otot yang tidak dipengaruhi kehendak / otot polos)  Otot sphincterani eksternus (otot yang dipengaruhi kehendak / otot lurik)
  • 38.  A. Enzim dan hormon pencernaan lambung  1. Asam HCL  2. Hormon Gastrin  B. Enzim dan Hormon pencernaan Usus Halus  1. Disakaridase  2. Erepsinogen  3. Hormon Sekretin  4. Hormon CCK (Kolesis Tokinin)  C. Enzim dan hormon pencernaan pancreas  1. bikarbonat  2. enteriksinase  3. amilase  4. lipase  5. kimotripsin  6. nuklease  7. hormon insulin  8. hormon glukagon
  • 39.  Gastrin : diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.  Enterogastron (sekretin) : distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam dalam duodenum.  Cholecystokinin (CCK): diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.  Enterogastron lain : Tempat produksi dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
  • 40.  Zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, akan mengalami proses pencernaan, dilanjutkan dengan absorbsi dan kemudian digunakan oleh tubuh. Perjalanan makanan berawal dari mulut, kemudian faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar. Seluruh proses ini disebut proses pencernaan.  Jumlah energi yang diperlukan individu adalah jumlah kalori yang diperlukan untuk menggantikan tenaga yang dilepaskan tubuh dari kecepatan metabolisme, kerja fisik, emosi dan mental. Jumlah yang dikonsumsi harus berkaitan langsung pada proses mempertahankan jumlah energi yang edekuat dan mendukung proses metabolisme tubuh.
  • 41.  Sistem Pencernaan/Traktus Gastrointestinal  Fungsi utama sistem gastrointestinal adalah mensekresi enzim dan elektrolit untuk memecah material yang dicerna, mendorong produk cerna melalui sistem mencerna secara lengkap makanan dan mengabsorpsinya masuk kedalam pembuluh darah dan menampung serta mengekskresi sisa produk yang dicerna.
  • 42.  Proses Penyerapan (Absorbsi) Zat Gizi Oleh Tubuh  A. KARBOHIDRAT  - Proses pencernaan karbohidrat  - Absorpsi karbohidrat  - Ekskresi karbohidrat
  • 43.  B. LEMAK  - Proses pencernaan lemak  - Proses absorpsi lemak  C. PROTEIN  - Pencernaan protein  - Absorpsi protein  D. VITAMIN & MINERAL  Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.