SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH KELOMPOK
BIOLOGI
“SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”
( Penyakit / Gangguan Pada Sistem Pencernaan )
DOSEN : Putri Agustina, M.Farm
KELOMPOK 2
KELAS : TI23H
1. ENAN SUNANDAR
2. HANDIKA SATRIO
3. FAHRUROJI
4. MUHAMMAD ROMDHONI
5. ASEP JAMAL MAULANA
6. FAJAR SEPTIAN
PRODI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah , Puji Syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,
karena dengan taufik dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Penyakit / Gangguan Pada Sistem Pencernaan”. Solawat
beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga
zaman yang terang benderang
Tujuan dibuatkannya makalah ini agar wawasan kita semakin
bertambah dalam memahami mata kuliah. Makalah ini berisi tentang
penyakit – penyakit yang timbul pada sisitem pencernaan manusia, nama -
nama penyakit pada gangguan pencernaan.
Kami semua telah berusaha demi keberhasilan dan kesempurnaan
makalah ini. Namun, kami merasa masih terlalu banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon kritikan dan saran yang membangun baik dari dosen
bimbingan, maupun dari rekan rekan sisiwa. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan apa yang ada
dalam makalah ini, dapat memberi manfaat bagi kita semua, Aamiin….
Karawang, 18 Oktober 2023
Tim Penyusun
Kelompok 2 TI23H
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.1. DEFINISI SISITEM PENCERNAAN
1.2. BAGAIMANA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
1.3. PENYAKIT – PENYAKIT ATAU GANGGUAN PADA
SISITEM PENCERNAAN MANUSIA
BAB III PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
1.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Pencernaan
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Fungsi Enzim Pada Saluran Pencernaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang di
dalamnya membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
makhluk hidup. Baik mengenai hewan, tumbuhan, ataupun manusia
yang berkaitan erat dengan lingkungannya. Sistem pencernaan manusia
merupakan salah satu pokok bahasan di dalam biologi. Di mana
didalamnya membahas tentang proses pencernaan makanan, organ-
organ pencernaan, gangguan yang ada, zat-zat yang terkandung didalam
makanan yang dimakan oleh manusia.
Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh.
Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan
penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu
dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang
mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia
tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat
bertahan hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan, karena sistem
pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh manusia.
Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai menyediakan makanan, air
dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses
pencernaan.
Makalah ini akan membahas mengenai sistem pencernaan
manusia, yang meliputi makanan bergizi dan zat-zat yang terkandung di
dalamnya, proses pencernaan manusia, organ-organ yang berperan
didalam sistem pencernaan, dan gangguan pada sistem pencernaan
manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi sisitem pencernaan
2. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia?
3. Bagaimana sistem pencernaan manusia?
4. Apa saja gangguan sistem pencernaan pada manusia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi tentang sisitem pencernaan pada manusia
2. Mengetahui proses pencernaan pada manusia
3. Mengetahui bagaimana sisitem pencernaa manusia
4. Mengetahui penyakit atau gangguan yang ada pada sisitem pencernaan
manusi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi sistem prncernaan
Sistem pencernaan pada manusia adalah sistem organ multisel yang
menerima makanan, mencerna menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan
sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh
manusia terjadi sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi
didalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus
2. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia?
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian
proses pencernaan. Pada manusia makanan dicerna dengan alat-alat
pencernaan (mulai dari mulut dan berakhir di usus). Pencernaan adalah proses
perombakan makanan dari bentuk kompleks ke bentuk yang lebih sederhana.
Hasil-hasil pencernaan akan diserap, sedangkan sisa-sisa pencernaan dibuang
melalui alat pengeluaran khusus (ekskresi). Berdasarkan prosesnya pencernaan
makanan dibagi menjadi 2 yaitu, sebagai berikut:
 Pencernaan Mekanik
Pencernaan Mekanik merupakan proses perubahan molekul yang
berukuran besar menjadi berukuran kecil, misalnya penghancuran makanan
dengan gigi atau dengan otot lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh
gerakan alat pencernaan.
 Pencernaan Kimiawi
Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul
bahan organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks
menjadi molekul lebih sederhana dengan bantuan enzim. Pencernaan
kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan.
3. Bagaimana sistem pencernaan manusia?
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan
makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Zat makanan
yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan, vitamin, mineral, dan air langsung diserap dan
digunakan oleh tubuh.
Gambar 1. Saluran Pencernaan
A. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan ini terdiri dari :
a. Rongga Mulut
Di mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Di dalam
rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu:
1) Lidah (Lingua)
Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada
lidah terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra pengecap.
Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan
ludah dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Lidah juga
berfungsi untuk membantu ketika berbicara.
2) Kelenjar Ludah (Grandula Savinalis)
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang, yaitu:
a) Kelenjar ProtisTerletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan
telinga. Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim
ptialin(amilum).
b) Kelenjar Submandibularis Terletak di bawah kedua sisi tulang rahang.
Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (seromukosa).
c) Kelenjar Sublingualis Terletak di bagian dasar bawah lidah dan
bermuara ke dalam dasar mulut. Menghasilkan ludah yang
mengandung air dan lendir (seromukosa).
3) Gigi (Dentin)
9 Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi manusia
tumbuh mulai usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu. Kemudian
berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi sulung. Pada usia 6 tahun, gigi anak
berjumlah 20. Sejak usia 6 tahun hingga 14 tahun, gigi mulai tanggal dan
berturut-turut diganti oleh gigi tetap (permanen) yang jumlahnya sama
dengan gigi sulung ditambah 12 geraham besar. Gigi orang dewasa
berjumlah 32 gigi. Berdasarkan fungsinya, gigi dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
a) Gigi Seri, berfungsi untuk memotong makanan.
b) Gigi Taring, berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan.
c) Gigi Geraham Depan dan Belakang, berfungsi untuk mengunyah dan
menghaluskan makanan.
Gigi manusia terdiri atas bagian-bagian berikut :
a) Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh yang
terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat dentin.
b) Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar yang
dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada rahang.
c) Rongga pulpa, terdapat di tengah-tengah gigi dan berisi pembuluh
darah dan syaraf.
b. Kerongkongan (esofagus)
Dari mulut, makanan menuju esofagus yang dindingnya dilapisi
epitelium berlapis pipih. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya
sekitar 25 cm, memanjang dari akhir mulut hingga lambung. Kerongkongan
terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos. Kerongkongan merupakan
saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Bagian dalam
kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasahi 10
makanan sehingga menjadi licin. Karena ototnya tersusun secara memanjang
dan melingkar, maka di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yakni
gerakan mendorong makanan menuju lambung oleh otot-otot dinding
kerongkongan. Kerongkongan terdiri atas 4 lapisan, yaitu lapisan mukosa,
lapisan submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan adventitia
c. Lambung (ventrikulus)
Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung. Lambung yaitu
bagian saluran pencernaan yang melebar. Lubang lambung selalu dalam
keadaan tertutup. Akan tetapi, secara refleks sfingter kardial akan terbuka bila
ada makanan yang masuk. Sfingter kardial merupakan otot melingkar yang
terdapat diantara esofagus dan lambung. Lambung berupa kantong besar
yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1) Kardiak Merupakan pintu masuk pertama makanan dari esofagus yang
terletak disebelah atas dekat jantung.
2) Fundus Merupakan daerah bagian tengah lambung yang membulat dan
menghasilkan HCl serta musin.
3) Pilorus Merupakan bagian didaerah bawah lambung yang berhubungan
dengan usus dua belas jari. Setelah makanan masuk ke lambung sfingter
kardiak dan sfingter pilorus menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk-
aduk makanan dan secara mekanik memecah serta mencampurnya
dengan getah lambung yang di hasilkan oleh kelenjar lambung.
Getah lambung yang berfungsi dalam proses pencernaan secara kimiawi
mengandung zat-zat berikut :
1) HCl (asam klorida), berfungsi memberi suasana asam sehingga dapat
mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan. Selain itu, asam
klorida juga berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen yang membentuk
pepsin, serta mengubah sifat protein.
2) Pepsin, yaitu enzim yang berfungsi merombak protein menjadi pepton.
3) Renin, yaitu enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu).
4) Gastrin, yaitu hormon yang dapat mengaktifkan enzim tripsinogen untuk
membentuk enzim tipsin.
5) Lipase, yaitu enzim yang berfungsi menghidrolisis lemak.
6) Intrinsik faktor berfungsi untuk membantu usus menyerap vitamin B12.
Dinding lambung tersusun dari tiga lapis otot, yaitu otot memanjang
(bagian luar), otot melingkar (bagian tengah), dan otot miring (bagian
dalam). Jika dinding lambung mencampur makanan dengan getah
lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur
yang disebut kim. Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian
pilorus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfingter pilorus
mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke usus
halus sedikit demi sedikit.
d. Usus Halus (intestinum)
Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 m, yang terdiri atas
tiga bagian, yaitu:
1) Usus Dua Belas Jari (duodenum) Usus dua belas jari panjangnya  25
cm. Duodenum merupakan muara dua saluran, yaitu saluran empedu
dan saluran pankreas. Suasana asam merangsang dinding usus
duabelas jari untuk mengeluarkan hormon sekretin dan
kolesitokinin. Kolesitokinin merangsang kelenjar empedu untuk
mengeluarkan empedu
2) Usus Kosong (jejunum) Usus kosong panjangnya  2,5 cm. Jejenum
merupakan tempat pencernaaan terakhir sebelum sari-sari makanan
diserap. Di dalam jejenum, makanan mengalami pencernaan secara
kimiawi oleh enzi
3) Usus Penyerapan (ileum) Usus penyerapan panjangnya  3,6 meter.
Ileum mmpunyai vili (jonjot usus) dan mikrovili yang berfungsi
memeperluas permukaan usus sehingga proses penyerapaan
makanan lebih sempurna
4)
e. Usus Besar (kolon) Usus besar merupkan tempat bermuaranya usus halus.
Usus besar dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan, kecuali pada bagian
rektum. Fungsi utama organ ini adalah mengabsorpsi air, membentuk masa
feses, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa
f. Rektum 14 Rektum adalah bagian akhir dari proses pencernaan. Dibagian ini,
fases disimpan sampai waktunya dikeluarkan. Rektum dapat berkontraksi
sehingga menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat
sisa pencernaan makanan melalui anus.
g. Anus merupakan lubang tempat keluarnya kotoran (fases) setelah
sebelumnya di tampung didalam rektum. Anus terdiri atas dua lapis otot, yaitu
otot polos dan otot lurik.
2. Kelenjar Pencernaan Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Enzim yang membantu proses pencernaan, yaitu:
Rongga Mulut Ptialin/amilase Memecah amilum menjadi maltosa
Lambung - HCL (asam lambung )
- Pepsin
- Renin
- Lipase Gastrik
- Mengaktifkan enzim dan membunuh kuman.
- Memecah protein menjadi pepton.
- Mengubah protein susu menjadi kasein.
-Memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Pankreas - Amilase
- Tripsin
- Lipase
- Peptidase
- Memecah amilum menjadi glukosa
- Memutuskan ikatan peptida
- Memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
- Memecah ikatan peptida menjadi asam amino
Usus Halus - Erepsin
- Enterokinase
-Lipase
- Memecah ikatan protein menjadi asam amino
- Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
- Memecah lemak menjadi asam lemak dan
glisero
Tabel 1. Fungsi Enzim pada sistem pencernaan
3. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
Berikut adalah beberapa penyakit / gangguan pada sisitem pencernaan
manusia , seperti :
a. Gastritis/ maag, Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh radang akut
pada dinding lambung yang disebabkan karena makanan kotor atau
kelebihan HCL
b. Kolitis, Penyakit pada sistem pencernaan akibat peradangan usus besar
c. Apendisitis, Peradangan pada umbai cacing (usus buntu)
d. Xerostomia, Gangguan pada rongga di mana produksi air liur menurun
sehingga mulut terasa kering.
e. Diare, Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang
mengganggu flora normal pada kolon sehinnga feses menjadi cepat
keluar.
f. Kolik, Rasa nyeri pada perut karena menkonsumsi makanan yang
mengandung zat yang meransang, misalnya cabe, lada, dam jahe
g. Malabsorpsi, Kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap
sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya
h. Malanutrisi, Gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebhihan,
kekurangan, atau ketidakseimbangan gizi
i. Keracunan makanan, Keracunan makanan dapat terjadi karena alergi
terhadap makan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamnya.
Keracunan juga bisa terjadi karena makanan mengandung virus, jamur,
dan mikroorganisme, dan parasit lain
j. Konstipasi/sembelit, Sulit buang air besar karena feses terlalu keras
k. Peritonitis, Infeksi pada rongga perut
l. Parotitis, Radang pada kelenjar parotis. Satu atau kedua pipi membengkak
karena kelenjar ludah parotis diserang virus
m. Heart burn, Mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang
terlalu asam (karena banyaknya HCL) kebagian esofagus
n. Ulkus peptikum, Terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke
duodenum sehingga bersifat asam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh
sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan.
Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat
nutrisi lengkap. Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan dalam
waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
tubuh. Seperti, mag, kolitis, apendisitis, xerostomia, diare, kolik,
malabsorpsi, malanutrisi, keracunan makanan, sembelit, peritonitis,
parotitis, heart burn, ulkus peptikum.
Proses pencernaan makanan pada manusia ada dua yaitu secara
mekanik dan kimiawi. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Di saluran pencernaan terdiri dari rongga
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan
anus. Sedangkan, kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-
enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan ada kelenjar saliva, kelenjar
parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis, pankreas dan hati.
Sedangkan, enzim-enzimnya ada ptialin/amilase, HCL, pepsin, renin,
lipase gastrik, tripsin, peptidase, erepsin, enterokinase.
B. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap pada pembaca
khususnya para mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah
ini supaya lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti serta semoga
pengetahuan mengenai sistem pencernaan manusia dapat diaplikasikan
dalam kehidupan atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati, Wahyu. 2008. Konsep Dasar IPA 1. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Omegawati, Wigati Hadi, Teob Sukoco dan Dyah Cipta Ningsih. 2013. Detik-Detik UJIAN
NASIONAL BIOLOGI. Klaten: PT Intan Pariwara.
Pratiwi, D.A., dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Rachmad, Agus. 2005. Konsep Dasar IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rahardian, Renan, dan Azni Ananda. 2013. TOP POCKET NO.1 Biologi SMA Kelas X,XI,XII.
Jakarta: PT Wahyu Media.

More Related Content

Similar to Sistem Pencernaan Manusia

Laporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdf
Laporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdfLaporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdf
Laporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdfbambangmulyono383
 
Biologi, sistem pencernaan.
Biologi, sistem pencernaan.Biologi, sistem pencernaan.
Biologi, sistem pencernaan.asfar12
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalikhsan saputra
 
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...MiliAnti
 
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxVictorSurahman
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaendang_ruslan
 
sistem-organ-pada-manusia
sistem-organ-pada-manusiasistem-organ-pada-manusia
sistem-organ-pada-manusiassuserd63e96
 
BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdf
BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdfBAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdf
BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdfahmadsubandi11
 
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.pptRioFirmansyah13
 
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docxMAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docxPerpusStikes
 
Sistem pencernaan pada manusia dan ruminansia
Sistem pencernaan pada manusia dan ruminansiaSistem pencernaan pada manusia dan ruminansia
Sistem pencernaan pada manusia dan ruminansiaMuhammad Fitra Saputra
 
Sistem Pencernaan.pptx
Sistem Pencernaan.pptxSistem Pencernaan.pptx
Sistem Pencernaan.pptxRag231
 
Laporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahLaporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahAulia Amani
 
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptxSistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptxMutmainna28
 
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptxsistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptxMutmainna28
 
AnFisMan Klp 7.pptx
AnFisMan Klp 7.pptxAnFisMan Klp 7.pptx
AnFisMan Klp 7.pptxWidyaHardian
 
Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Pipit Pitoyo
 
Elearning topik6
Elearning topik6Elearning topik6
Elearning topik6Dewilianp
 

Similar to Sistem Pencernaan Manusia (20)

Tgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaanTgas sistem pncernaan
Tgas sistem pncernaan
 
Laporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdf
Laporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdfLaporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdf
Laporan Praktikum IPA Pencernaan Makanan.pdf
 
Biologi, sistem pencernaan.
Biologi, sistem pencernaan.Biologi, sistem pencernaan.
Biologi, sistem pencernaan.
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
 
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
https___materikimia.com_wp-content_uploads_2021_08_PPT-Materi-Sistem-Pencerna...
 
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docxSistem_Pencernaan_Makanan.docx
Sistem_Pencernaan_Makanan.docx
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
sistem-organ-pada-manusia
sistem-organ-pada-manusiasistem-organ-pada-manusia
sistem-organ-pada-manusia
 
BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdf
BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdfBAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdf
BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-MANUSIA.pdf
 
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
 
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docxMAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
 
Sistem pencernaan pada manusia dan ruminansia
Sistem pencernaan pada manusia dan ruminansiaSistem pencernaan pada manusia dan ruminansia
Sistem pencernaan pada manusia dan ruminansia
 
Sistem Pencernaan.pptx
Sistem Pencernaan.pptxSistem Pencernaan.pptx
Sistem Pencernaan.pptx
 
Laporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahLaporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarah
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptxSistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
 
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptxsistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
 
AnFisMan Klp 7.pptx
AnFisMan Klp 7.pptxAnFisMan Klp 7.pptx
AnFisMan Klp 7.pptx
 
Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2
 
Elearning topik6
Elearning topik6Elearning topik6
Elearning topik6
 

Recently uploaded

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 

Sistem Pencernaan Manusia

  • 1. MAKALAH KELOMPOK BIOLOGI “SISTEM PENCERNAAN MANUSIA” ( Penyakit / Gangguan Pada Sistem Pencernaan ) DOSEN : Putri Agustina, M.Farm KELOMPOK 2 KELAS : TI23H 1. ENAN SUNANDAR 2. HANDIKA SATRIO 3. FAHRUROJI 4. MUHAMMAD ROMDHONI 5. ASEP JAMAL MAULANA 6. FAJAR SEPTIAN PRODI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
  • 2. KATA PENGANTAR Allhamdulillah , Puji Syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena dengan taufik dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penyakit / Gangguan Pada Sistem Pencernaan”. Solawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang benderang Tujuan dibuatkannya makalah ini agar wawasan kita semakin bertambah dalam memahami mata kuliah. Makalah ini berisi tentang penyakit – penyakit yang timbul pada sisitem pencernaan manusia, nama - nama penyakit pada gangguan pencernaan. Kami semua telah berusaha demi keberhasilan dan kesempurnaan makalah ini. Namun, kami merasa masih terlalu banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritikan dan saran yang membangun baik dari dosen bimbingan, maupun dari rekan rekan sisiwa. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan apa yang ada dalam makalah ini, dapat memberi manfaat bagi kita semua, Aamiin…. Karawang, 18 Oktober 2023 Tim Penyusun Kelompok 2 TI23H
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN BAB II PEMBAHASAN 1.1. DEFINISI SISITEM PENCERNAAN 1.2. BAGAIMANA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 1.3. PENYAKIT – PENYAKIT ATAU GANGGUAN PADA SISITEM PENCERNAAN MANUSIA BAB III PENUTUP 1.1 KESIMPULAN 1.2 SARAN DAFTAR PUSTAKA
  • 4. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Sistem Pencernaan DAFTAR TABEL Tabel 1. Fungsi Enzim Pada Saluran Pencernaan
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang di dalamnya membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup. Baik mengenai hewan, tumbuhan, ataupun manusia yang berkaitan erat dengan lingkungannya. Sistem pencernaan manusia merupakan salah satu pokok bahasan di dalam biologi. Di mana didalamnya membahas tentang proses pencernaan makanan, organ- organ pencernaan, gangguan yang ada, zat-zat yang terkandung didalam makanan yang dimakan oleh manusia. Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal. Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses pencernaan. Makalah ini akan membahas mengenai sistem pencernaan manusia, yang meliputi makanan bergizi dan zat-zat yang terkandung di dalamnya, proses pencernaan manusia, organ-organ yang berperan didalam sistem pencernaan, dan gangguan pada sistem pencernaan manusia. B. RUMUSAN MASALAH 1. Definisi sisitem pencernaan 2. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia? 3. Bagaimana sistem pencernaan manusia? 4. Apa saja gangguan sistem pencernaan pada manusia? C. TUJUAN 1. Mengetahui definisi tentang sisitem pencernaan pada manusia 2. Mengetahui proses pencernaan pada manusia 3. Mengetahui bagaimana sisitem pencernaa manusia 4. Mengetahui penyakit atau gangguan yang ada pada sisitem pencernaan manusi
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi sistem prncernaan Sistem pencernaan pada manusia adalah sistem organ multisel yang menerima makanan, mencerna menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi didalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus 2. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia? Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian proses pencernaan. Pada manusia makanan dicerna dengan alat-alat pencernaan (mulai dari mulut dan berakhir di usus). Pencernaan adalah proses perombakan makanan dari bentuk kompleks ke bentuk yang lebih sederhana. Hasil-hasil pencernaan akan diserap, sedangkan sisa-sisa pencernaan dibuang melalui alat pengeluaran khusus (ekskresi). Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan dibagi menjadi 2 yaitu, sebagai berikut:  Pencernaan Mekanik Pencernaan Mekanik merupakan proses perubahan molekul yang berukuran besar menjadi berukuran kecil, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau dengan otot lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan alat pencernaan.  Pencernaan Kimiawi Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul bahan organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul lebih sederhana dengan bantuan enzim. Pencernaan kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan. 3. Bagaimana sistem pencernaan manusia? Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan, vitamin, mineral, dan air langsung diserap dan digunakan oleh tubuh.
  • 7. Gambar 1. Saluran Pencernaan A. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan ini terdiri dari : a. Rongga Mulut Di mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu: 1) Lidah (Lingua) Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada lidah terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra pengecap. Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Lidah juga berfungsi untuk membantu ketika berbicara. 2) Kelenjar Ludah (Grandula Savinalis) Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga pasang, yaitu: a) Kelenjar ProtisTerletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan telinga. Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim ptialin(amilum). b) Kelenjar Submandibularis Terletak di bawah kedua sisi tulang rahang. Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (seromukosa).
  • 8. c) Kelenjar Sublingualis Terletak di bagian dasar bawah lidah dan bermuara ke dalam dasar mulut. Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (seromukosa). 3) Gigi (Dentin) 9 Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi manusia tumbuh mulai usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu. Kemudian berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi sulung. Pada usia 6 tahun, gigi anak berjumlah 20. Sejak usia 6 tahun hingga 14 tahun, gigi mulai tanggal dan berturut-turut diganti oleh gigi tetap (permanen) yang jumlahnya sama dengan gigi sulung ditambah 12 geraham besar. Gigi orang dewasa berjumlah 32 gigi. Berdasarkan fungsinya, gigi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) Gigi Seri, berfungsi untuk memotong makanan. b) Gigi Taring, berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan. c) Gigi Geraham Depan dan Belakang, berfungsi untuk mengunyah dan menghaluskan makanan. Gigi manusia terdiri atas bagian-bagian berikut : a) Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh yang terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat dentin. b) Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar yang dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada rahang. c) Rongga pulpa, terdapat di tengah-tengah gigi dan berisi pembuluh darah dan syaraf. b. Kerongkongan (esofagus) Dari mulut, makanan menuju esofagus yang dindingnya dilapisi epitelium berlapis pipih. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos. Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Bagian dalam kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasahi 10 makanan sehingga menjadi licin. Karena ototnya tersusun secara memanjang dan melingkar, maka di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yakni gerakan mendorong makanan menuju lambung oleh otot-otot dinding kerongkongan. Kerongkongan terdiri atas 4 lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan adventitia c. Lambung (ventrikulus) Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung. Lambung yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Lubang lambung selalu dalam keadaan tertutup. Akan tetapi, secara refleks sfingter kardial akan terbuka bila ada makanan yang masuk. Sfingter kardial merupakan otot melingkar yang terdapat diantara esofagus dan lambung. Lambung berupa kantong besar yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
  • 9. 1) Kardiak Merupakan pintu masuk pertama makanan dari esofagus yang terletak disebelah atas dekat jantung. 2) Fundus Merupakan daerah bagian tengah lambung yang membulat dan menghasilkan HCl serta musin. 3) Pilorus Merupakan bagian didaerah bawah lambung yang berhubungan dengan usus dua belas jari. Setelah makanan masuk ke lambung sfingter kardiak dan sfingter pilorus menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk- aduk makanan dan secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang di hasilkan oleh kelenjar lambung. Getah lambung yang berfungsi dalam proses pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat berikut : 1) HCl (asam klorida), berfungsi memberi suasana asam sehingga dapat mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan. Selain itu, asam klorida juga berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen yang membentuk pepsin, serta mengubah sifat protein. 2) Pepsin, yaitu enzim yang berfungsi merombak protein menjadi pepton. 3) Renin, yaitu enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu). 4) Gastrin, yaitu hormon yang dapat mengaktifkan enzim tripsinogen untuk membentuk enzim tipsin. 5) Lipase, yaitu enzim yang berfungsi menghidrolisis lemak. 6) Intrinsik faktor berfungsi untuk membantu usus menyerap vitamin B12. Dinding lambung tersusun dari tiga lapis otot, yaitu otot memanjang (bagian luar), otot melingkar (bagian tengah), dan otot miring (bagian dalam). Jika dinding lambung mencampur makanan dengan getah lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut kim. Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian pilorus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfingter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke usus halus sedikit demi sedikit. d. Usus Halus (intestinum) Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 m, yang terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1) Usus Dua Belas Jari (duodenum) Usus dua belas jari panjangnya  25 cm. Duodenum merupakan muara dua saluran, yaitu saluran empedu dan saluran pankreas. Suasana asam merangsang dinding usus duabelas jari untuk mengeluarkan hormon sekretin dan kolesitokinin. Kolesitokinin merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan empedu
  • 10. 2) Usus Kosong (jejunum) Usus kosong panjangnya  2,5 cm. Jejenum merupakan tempat pencernaaan terakhir sebelum sari-sari makanan diserap. Di dalam jejenum, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzi 3) Usus Penyerapan (ileum) Usus penyerapan panjangnya  3,6 meter. Ileum mmpunyai vili (jonjot usus) dan mikrovili yang berfungsi memeperluas permukaan usus sehingga proses penyerapaan makanan lebih sempurna 4) e. Usus Besar (kolon) Usus besar merupkan tempat bermuaranya usus halus. Usus besar dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan, kecuali pada bagian rektum. Fungsi utama organ ini adalah mengabsorpsi air, membentuk masa feses, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa f. Rektum 14 Rektum adalah bagian akhir dari proses pencernaan. Dibagian ini, fases disimpan sampai waktunya dikeluarkan. Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa pencernaan makanan melalui anus. g. Anus merupakan lubang tempat keluarnya kotoran (fases) setelah sebelumnya di tampung didalam rektum. Anus terdiri atas dua lapis otot, yaitu otot polos dan otot lurik. 2. Kelenjar Pencernaan Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Enzim yang membantu proses pencernaan, yaitu: Rongga Mulut Ptialin/amilase Memecah amilum menjadi maltosa Lambung - HCL (asam lambung ) - Pepsin - Renin - Lipase Gastrik - Mengaktifkan enzim dan membunuh kuman. - Memecah protein menjadi pepton. - Mengubah protein susu menjadi kasein. -Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  • 11. Pankreas - Amilase - Tripsin - Lipase - Peptidase - Memecah amilum menjadi glukosa - Memutuskan ikatan peptida - Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol - Memecah ikatan peptida menjadi asam amino Usus Halus - Erepsin - Enterokinase -Lipase - Memecah ikatan protein menjadi asam amino - Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin - Memecah lemak menjadi asam lemak dan glisero Tabel 1. Fungsi Enzim pada sistem pencernaan 3. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia Berikut adalah beberapa penyakit / gangguan pada sisitem pencernaan manusia , seperti : a. Gastritis/ maag, Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh radang akut pada dinding lambung yang disebabkan karena makanan kotor atau kelebihan HCL b. Kolitis, Penyakit pada sistem pencernaan akibat peradangan usus besar c. Apendisitis, Peradangan pada umbai cacing (usus buntu) d. Xerostomia, Gangguan pada rongga di mana produksi air liur menurun sehingga mulut terasa kering. e. Diare, Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang mengganggu flora normal pada kolon sehinnga feses menjadi cepat keluar. f. Kolik, Rasa nyeri pada perut karena menkonsumsi makanan yang mengandung zat yang meransang, misalnya cabe, lada, dam jahe g. Malabsorpsi, Kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya h. Malanutrisi, Gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebhihan, kekurangan, atau ketidakseimbangan gizi i. Keracunan makanan, Keracunan makanan dapat terjadi karena alergi terhadap makan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamnya. Keracunan juga bisa terjadi karena makanan mengandung virus, jamur, dan mikroorganisme, dan parasit lain j. Konstipasi/sembelit, Sulit buang air besar karena feses terlalu keras k. Peritonitis, Infeksi pada rongga perut
  • 12. l. Parotitis, Radang pada kelenjar parotis. Satu atau kedua pipi membengkak karena kelenjar ludah parotis diserang virus m. Heart burn, Mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu asam (karena banyaknya HCL) kebagian esofagus n. Ulkus peptikum, Terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke duodenum sehingga bersifat asam. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap. Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Seperti, mag, kolitis, apendisitis, xerostomia, diare, kolik, malabsorpsi, malanutrisi, keracunan makanan, sembelit, peritonitis, parotitis, heart burn, ulkus peptikum. Proses pencernaan makanan pada manusia ada dua yaitu secara mekanik dan kimiawi. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Di saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sedangkan, kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim- enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan ada kelenjar saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis, pankreas dan hati. Sedangkan, enzim-enzimnya ada ptialin/amilase, HCL, pepsin, renin, lipase gastrik, tripsin, peptidase, erepsin, enterokinase. B. Saran Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap pada pembaca khususnya para mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti serta semoga pengetahuan mengenai sistem pencernaan manusia dapat diaplikasikan dalam kehidupan atau dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Kurniawati, Wahyu. 2008. Konsep Dasar IPA 1. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Omegawati, Wigati Hadi, Teob Sukoco dan Dyah Cipta Ningsih. 2013. Detik-Detik UJIAN NASIONAL BIOLOGI. Klaten: PT Intan Pariwara. Pratiwi, D.A., dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Rachmad, Agus. 2005. Konsep Dasar IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka. Rahardian, Renan, dan Azni Ananda. 2013. TOP POCKET NO.1 Biologi SMA Kelas X,XI,XII. Jakarta: PT Wahyu Media.