Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang teraktivasi secara berurutan untuk melakukan lisis sel, opsonisasi, dan memicu respon inflamasi. Sedangkan sitokin adalah polipeptida yang dihasilkan sel sebagai respon terhadap antigen untuk mengatur respon imun dan inflamasi. Beberapa sitokin utama meliputi IL-1, IL-2, IL-6, TNF, dan IFN yang memiliki peran
2. KOMPLEMEN
protein dalam plasma yang mengaktifkan reaksi
proteolisis pada permukaan mikrobia tetapi tidak
pada sel host
Apabila sistem komplemen ini teraktifasi maka
akan meningkatkan permiabilitas pembuluh
darah, merangsang mobilisasi sel sel fagosit dan
dapat melisiskan sel sel bakteri
3. PROTEIN SISTEM KOMPLEMEN
Komplemen merupakan mediator terpenting dalam
reaksi antegen – antibodi, dan terdiri atasa sekitar 20
jenis protein.
Dalam keadaan normal komponen – komponen terdapat dalam
serum dalam keadaan inaktif, dan dinyatakan dengan huruf
C(complement)diikuti denagna angka, misalnnya C1, C2, C3, C4
dan seterusnnya hingga C9.
subkomponen C1 yang terdiri dari C1q, C1r dan C1s, faktor B,
Faktor D dan protein protein regulator. Pada reaksi komplemen
setiap komponen diaktivasi secara berurutan sehingga terjadi
reaksi berupa cascade.
6. Komponen Reseptor Komplemen
Reseptor Spesifitas Fungsi Jenis Sel
CR1 C3b, C4b
Merangsang
fagositosis, transpor
eritrosit dari kompleks
imun
Eritrosit, sel
makrofag,
monosit, PMN, sel
B, FDC
CR2 (CD21)
C3b,Cdg, C3bi,
Epstrein Barr Virus
(EBV)
Bagian dari co reseptor
sel B, EBV reseptor
Sel B,FDC
CR3(CDIIb/CD1
8)
C3bi Merangsang fagositosis
Sel makrofag,
monosit, PMN,
FDC
9. SITOKIN
Menurut definisinya sitokin adalah
polipeptida yang diproduksi
sebagai respon terhadap
antimikroba dan antigen lain yang
mengatur reaksi imunologik dan
reaksi inflamasi.
10. Sifat Umum Sitokin
Sekresi sitokin pada umumnnya terjadi singkat dan membatasi diri
Aktivasi sitokin sringkali pleiotropik dan redundant
Aktivasi sitokin dapat lokal maupun sistemik
Sinyal eksternal mengatur ekspresi reseptor sitokin
Sitokin sering mempengaruhi sintesis dan aktivitas sitokin lainnya
Sitokin merupakan mediator respon imun yang mampu berinteraksi dengan
reseptor permukaan sel
11. Klasifikasi Sitokin Menurut Fungsi
Mediator dan
regulator
imunitas
bawaan
Mediator
dan
regulator
imunitas
didapat
Stimulator
hemopoesi
s
12. KARAKTERISTIK BEBERAPA JENIS SITOKIN
SITOKIN SUMBER SASARAN
IL-1α Makrofag Sel T, B, makrofag
IL-1 β Epitel Sel T, B, makrofag
IL-2 Sel T Sel T,B, NK
IL-3 Sel T Progenitor, mastosit, makrofag, basofil,
eosinofil
IL-4 Sel T, basofil, mastosit Sel T, B, mastosit, monosit, progenitor
IL-5 Sel T, mastosit Eosinofil, basofil, sel B
IL-6 Makrofag, fibroblast, sel T
mastosit
Sel T, B, hepatosit, osteoklast
13. KARAKTERISTIK BEBERAPA JENIS SITOKIN
IL- 7 Sel strom Sel T, pro & pre B, monosit
IL-8 Monosit, makrofag, sel T,
fibroblast, neutrofil,
keratonosit, endotel NK
Neutrofil, sel T, B basofil, monosit,
keratinosit, endotel
IL-9 Sel T Sel T, makrofag
IL-10 Sel T, B, monosit, keratonosit Sel B, T, mastosit
IL-12 Sel B, makrof Sel T, NK
IL-13 Sel T Monosit, makrofag
IL-14 Sel T, B, tumor, FDC Sel B
IL-15 Monosit, epitel Sel T, LAK
GM-CSF Sel T, makrofag, endotel Progenitor, sel T
IFN-
gamma
Sel T, NK Banyak jenis sel
TNF-α Makrofag, T, B Banyak jenis sel
15. Peran sitokin
• Interleukin-1
Fungsi utama IL-1 adalah mediator respon
inflamasi penjamu pada imunitas non spesifik.
• Interleukin-2
IL-2 berfungsi sebgai faktor pertumbuhan
autokrin dan parakrin.
• Interlrukin-3
IL-3 berfungsi merekrut dan merangsang
diferensiasi sel hemopoetik pada saat
berlangsunnya respon imun
16. • Interleukin-4
IL-4 berfungsi sebagai regulator respon
imun yang diperantarai oleh IgE dan sel eosinofil
serta dapat meningkatkan ekspresi MHC
• Interleukin-5
IL-5 berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan dan diferensiasi eosinofil dan
mengaktifkan eosinofil. IL-5 meningkatkan
produksi IgA oleh sel yang dirangsang oleh LPS.
Peran sitokin
17. • Interleukin-6
IL-6 memegang peran penting pada respon
sel T terhadap aloantigen dan pembentukan sel T
sitotoksik
• Interleukin-7
IL-7 berperan dalam poliferasi sel progenitor
limfosit T dan B.
• Interleukin-8
Berfungsi meningkatkan adhesi PMN pada
endotel vaskuler
Peran sitokin
18. • Interleukin-10
Berfungsi menghambat produksi beberapa
jenis sitokin (TNF, IL-1, dan IL-2) dan menghambat
fungsi makrofag sehingga bersifat imunosupresi
• Interleukin-12
Berperan sebgai aktivator fungsi sitolitik sel
NK yang diproduksi oleh makofag. IL-2 juga
menekan produksi IgE dan mengarahkan rspon
imun sel T ke arah sel Th1.
Peran sitokin
19. • Interleukin-13
Berperan sebgaai faktor pertumbuhan dan
diferensiasi sel T dan sel B.
• Interleukin-14
Mempunyai peran penting pada
perkembangan sel B memory.
• Interleukin-15
Berperan dalam merangsang poliferasi sel T
sitotoksik dan memudahkan pembenukkannya
serta meningkatkan ativasi sel LAK.
Peran sitokin
20. • TNF (Tumor Necrosis Factor)
Merupakan mediator utama pada respon
inflamasi akut terhadap bakteri gram negatif, dan
berperan dalam respon imun bawaaan terhadap
bebagai mikroorganisme penyebab infeksi yang lain,
serta bertanggung jawab atas banyak komplikasi
sistemik yang disebabkan infeksi berat.
• Interferon (IFN)
Meningkatkan aktivitas sitotoksik sel NK dan
meningkatkan produksi molekul molekul sitolitik
oleh sel NK.
Peran sitokin