SlideShare a Scribd company logo
Patricia Gita Naully, S. Si., M. Si
Penyebaran HIV
0 Prevalensi HIV pada Remaja di Cimahi Selatan : 1% (Naully dan Romlah,
2018)
0 AIDS kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya
kekebalan tubuh akibat infeksi HIV
Human Immunodeficiency Virus
0 Retroviridae
0 Material genetik: RNA
0 Menyerang Sel T (CD4)
0 Terdiri dari 2 grup: HIV-
1 (gp41, p24) dan HIV-2
(gp36)
0 Antigen:
0 inti (p17, p24, p55)
0 polimerase (p31, p51,
p66)
0 selubung (envelope)
(gp41, gp120, gp160)
Bertanggung jawab dalam proses
penempelan dan fusi HIV ke sel T
Antigen yang paling cepat terdeteksi
dan menjadi target antibodi saat
screening HIV
Penularan HIV
0 kontak seksual: genital &
oral
0 transfusi darah yang
terkontaminasi
0 pemakaian bersama
jarum suntik / injecting
drugs use (IDU))
0 dari ibu kepada bayinya :
rahim, proses persalinan,
dan ASI
Penularan HIV pada Remaja
• Usia 18 rentan terinfeksi karena rasa ingin tahu yang
besar
Usia
• Pengetahuan tentang penyebab, gejala, cara penularan,
dan pencegahan
Pendidikan
• Aktivitas seksual
• Tato
• Tindik
• Narkoba
Gaya Hidup
Berdasarkan hasil penelitian Naully dan Romlah, 2018
Gejala Klinis HIV
Kerusakan Akibat HIV
Menyerang sel yang memiliki CD4, monosit,
makrofaga, dan sel dendrtitik sehingga:
• Mengurangi populasi sel T  infeksi
oportunis
• Sel T sitotoksik tidak dapat membunuh
sel terinfeksi
• Laju mutasi
gp120 tinggi
• Virus yang
dilapisi antibodi
dapat berikatan
dengan Fc-R pada
makrofaga dan
sel dendritik
Material genetiknya dapat terintegrasi pada
genom manusia sehingga:
• infeksi kronik dan persisten (T limfosit
memori)
• pengintegrasian acak  kesulitan target,
kelainan seluler, dan mempengaruhi
apoptosis.
video
Tahapan Penyakit HIV
Infeksi primer
Penyebaran virus ke limfoid
Latensi klinis
Peningkatan ekspresi
HIV
Penyakit klinis
Kematian
• Viremia terdeteksi 8-
12 minggu
• Jumlah sel CD4
menurun secara
signifikan
• Latensi klinis dapat
terjadi selama 10
tahun
• Penyakit klinis seperti:
infeksi oportunis dan
neoplasma
Kehadiran Antigen dan Antibodi
HIV dalam Darah
Pemeriksaan
Lab
Tes
Laboratorium
Imunologi
ICT
ELISA
Western Blot
IFA
Uji Antigen
p24
Mikrobiologi Kultur Virus
Biologi
Molekuler
NAAT HIV-1
Mendeteksi antibodi, lebih
akurat, lebih lama
Mendeteksi IgG anti-HIV,
metode cepat
Untuk konfirmasi hasil
reaktif ELISA dan ICT, hasil
+ (Ab >18 bln)
Untuk konfirmasi hasil
reaktif ELISA & ICT, lebih
cepat, lebih mahal
Menguji kehadiran antigen
p24, jarang digunakan
PCR, diagnosis pada anak
<18 bln
Pertumbuhan 7-14 hari,
aktivitas reverse
transcriptase
StrategiPemeriksaan
HIV
Diatur dalam
Permenkes RI
No 15 Tahun 2015
Interpretasi Pemeriksaan HIV
Prinsip Kerja ICT (1)
Bantalan
Konjugat
• Antibodi HIV
1 berikatan
dengan
antigen
rekombinan
yang
terkonjugasi
koloid emas
Daerah Uji
• Kompleks
antigen-
antibodi
berikatan
dengan
antigen
rekombinan
Daerah
Kontrol
• Rabbit IgG
terkonjugasi
koloid emas
berikatan
dengan goat
anti-rabbit
Dalam bantalan konjugat
terdapat juga rabbit IgG
terkonjugasi koloid emas
Prinsip Kerja ICT (2)
• Antibodi HIV 1/2 berikatan dengan antigen
rekombinan yang terkonjugasi koloid emas
• Terdapat juga rabbit IgG terkonjugasi koloid
emas
Bantalan
Konjugat
• Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan
antigen HIV1 (gp120, gp41, p24)
Daerah Uji
1 (T1)
• Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan
antigen HIV 2 (gp36)
Daerah Uji
2 (T2)
• Rabbit IgG terkonjugasi koloid emas
berikatan dengan goat anti-rabbit
Daerah
Kontrol
Interpretasi Hasil ICT
Penyebab False Negative:
0 Tingkat antibodi dibawah batas
minimum deteksi  window periode
0 Infeksi oleh virus tertentu yang kurang
dapat dideteksi oleh kit
0 Antibodi HIV yang diproduksi tubuh
pasien tidak bereaksi spesifik dengan
antigen yang digunakan kit
0 Kondisi penanganan sampel yang
menyebabkan hilangnya aktivitas
antibodi HIV
ICT Pendeteksi Ag dan Ab HIV
Sampel Pad
Dilapisi antibodi
anti-HIV1 p24
monoklonal
terbiotinilasi
Conjugate Pad
Dilapisi antibodi
anti-HIV1 p24
terkonjugasi
selenium,
antigen HIV1,
dan anigen HIV2
terkonjugasi
selenium
Lower Test Area
Antigen
rekombinan
HIV1 dan HIV2
(Ab)
Upper Test Area
Dilapisi
streptavidin,
antibodi anti-
HIV-1, dan
antigen HIV-1/2
Control Area
Dilapisi antigen
rekombinan
HIV-1 p24 dan
Antibodi anti-
HIV1 p24
monoklonal
Aplikasi Pemeriksaan HIV Metode ICT
pada Penelitian
An Overview of HIV, HBV, and HCV Infections among Tattooed
People in Cimahi
Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus dan Hepatitis B
Virus pada Orang Bertato di Cimahi
Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja
Pengaruh Gaya Hidup Remaja Terhadap Infeksi HIV dan HBV
di Wilayah Cimahi Selatan
Patricia Gita Naully, S. Si., M. Si
Penyakit Syphilis
Penyakit kelamin akibat infeksi Treponema pallidum
Dapat ditularkan melalui kontak seksual dan ditularkan
kepada janin melalui jalur transplasental
Gejala muncul 3 minggu setelah bakteri masuk ke dalam tubuh:
primer (lesi pada kelamin) dan sekunder (ruam merah kecil pda
telapak tangan dan kaki), tersier (peradangan bola tumor)
Diobati menggunakan antibiotik β-lactam : penisilin
Treponema pallidum
0 Bakteri spirocheta
0 Gram negatif
0 Tidak dapat dikulturkan
0 Dapat mengakses sistem
peredaran darah dan getah
bening inang
0 Antigen: protein membran
MW 47, 42, 17, 15 kDa.
0 Belum dapat diaplikasikan
dalam bidang bioteknologi
Pemeriksaan Lab
Tes
Laboratorium
Treponemal
Tests
TPHA
FTA- ABS
Imuno
kromatografi
ELISA
Non
Treponemal
Tests
VDRL
RPR
Prinsip Kerja ICT
• Antibodi T. pallidum berikatan dengan
antigen rekombinan yang terkonjugasi
koloid emas
Bantalan
Konjugat
• Kompleks antigen-antibodi berikatan dengan
antigen rekombinan
Daerah
Uji
• Kompleks antigen-antibodi berlebih
berikatan dengan antibodi anti-T.
pallidum
Daerah
Kontrol
Interpretasi Hasil ICT
Hasil positif untuk deteksi
antibodi spesifik T. pallidum :
IgG, IgA, IgM
Daftar Pustaka
0 Kementrian Kesehatan. 2013. Pedoman Nasional Tes dan
Konseling HIV dan AIDS. Diakses dari
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman%20
KT %20HIV%20kawanua%20des%202013%20-
%20rev%20290114%201-5.pdf tanggal 19 Agustus 2016
pukul 14.14.
0 Oncoprobe. 2005. HIV 1&2 Antibody Rapid Test 4th
Generation kit.
0 Cypress. 2008. Syphilis Quick Test. Belgium.
0 Vista. 2014. Syphilis Immunochromatographic Assay Rapid
Diagnostic Test for Detecting Syphilis Infection. Kirkland.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
Muhammad Nugroho
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
Riskymessyana99
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
ferinurgianto
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
Mita Yurike
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Syscha Lumempouw
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
PRAMITHA GALUH
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Risa Wahyuningsih
 
Uji widal xi tlm
Uji widal xi tlmUji widal xi tlm
Uji widal xi tlm
materipptgc
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
AhmadPurnawarmanFais
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
fikri asyura
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
pjj_kemenkes
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
fikri asyura
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumIceteacassie
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
pdspatologikliniksby
 

What's hot (20)

Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalPraktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletal
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Uji widal xi tlm
Uji widal xi tlmUji widal xi tlm
Uji widal xi tlm
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratorium
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 

Similar to Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi

Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
IRFANPERMANA7
 
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxDIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
ssuseraaa28a
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
Aulia Amani
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
Aulia Amani
 
Ns mei 2021 15.00 hiv
Ns   mei 2021 15.00 hivNs   mei 2021 15.00 hiv
Ns mei 2021 15.00 hiv
BidangTFBBPKCiloto
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
adinugraha772035
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
cendyandestria
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
Meboix
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
TriIndahBudiarty
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Daniel Ds Farhan
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
Handoko87
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1
Dokter Tekno
 
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptxMateri kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
RiskyKurniawan20
 
review materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptxreview materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptx
OktaviaPereira2
 
SOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptxSOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptx
pendaftaranrsmu
 
HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
kurnia537765
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
dinaelvia
 

Similar to Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi (20)

Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
 
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxDIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
Rim3
Rim3Rim3
Rim3
 
Rim3
Rim3Rim3
Rim3
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
Ns mei 2021 15.00 hiv
Ns   mei 2021 15.00 hivNs   mei 2021 15.00 hiv
Ns mei 2021 15.00 hiv
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1
 
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptxMateri kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
Materi kes Dasar IMS HIV dan AIDS.pptx
 
review materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptxreview materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptx
 
SOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptxSOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptx
 
HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
 

Recently uploaded

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi

  • 1. Patricia Gita Naully, S. Si., M. Si
  • 2. Penyebaran HIV 0 Prevalensi HIV pada Remaja di Cimahi Selatan : 1% (Naully dan Romlah, 2018) 0 AIDS kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV
  • 3. Human Immunodeficiency Virus 0 Retroviridae 0 Material genetik: RNA 0 Menyerang Sel T (CD4) 0 Terdiri dari 2 grup: HIV- 1 (gp41, p24) dan HIV-2 (gp36) 0 Antigen: 0 inti (p17, p24, p55) 0 polimerase (p31, p51, p66) 0 selubung (envelope) (gp41, gp120, gp160) Bertanggung jawab dalam proses penempelan dan fusi HIV ke sel T Antigen yang paling cepat terdeteksi dan menjadi target antibodi saat screening HIV
  • 4. Penularan HIV 0 kontak seksual: genital & oral 0 transfusi darah yang terkontaminasi 0 pemakaian bersama jarum suntik / injecting drugs use (IDU)) 0 dari ibu kepada bayinya : rahim, proses persalinan, dan ASI
  • 5. Penularan HIV pada Remaja • Usia 18 rentan terinfeksi karena rasa ingin tahu yang besar Usia • Pengetahuan tentang penyebab, gejala, cara penularan, dan pencegahan Pendidikan • Aktivitas seksual • Tato • Tindik • Narkoba Gaya Hidup Berdasarkan hasil penelitian Naully dan Romlah, 2018
  • 7. Kerusakan Akibat HIV Menyerang sel yang memiliki CD4, monosit, makrofaga, dan sel dendrtitik sehingga: • Mengurangi populasi sel T  infeksi oportunis • Sel T sitotoksik tidak dapat membunuh sel terinfeksi • Laju mutasi gp120 tinggi • Virus yang dilapisi antibodi dapat berikatan dengan Fc-R pada makrofaga dan sel dendritik Material genetiknya dapat terintegrasi pada genom manusia sehingga: • infeksi kronik dan persisten (T limfosit memori) • pengintegrasian acak  kesulitan target, kelainan seluler, dan mempengaruhi apoptosis. video
  • 8. Tahapan Penyakit HIV Infeksi primer Penyebaran virus ke limfoid Latensi klinis Peningkatan ekspresi HIV Penyakit klinis Kematian • Viremia terdeteksi 8- 12 minggu • Jumlah sel CD4 menurun secara signifikan • Latensi klinis dapat terjadi selama 10 tahun • Penyakit klinis seperti: infeksi oportunis dan neoplasma
  • 9. Kehadiran Antigen dan Antibodi HIV dalam Darah
  • 10. Pemeriksaan Lab Tes Laboratorium Imunologi ICT ELISA Western Blot IFA Uji Antigen p24 Mikrobiologi Kultur Virus Biologi Molekuler NAAT HIV-1 Mendeteksi antibodi, lebih akurat, lebih lama Mendeteksi IgG anti-HIV, metode cepat Untuk konfirmasi hasil reaktif ELISA dan ICT, hasil + (Ab >18 bln) Untuk konfirmasi hasil reaktif ELISA & ICT, lebih cepat, lebih mahal Menguji kehadiran antigen p24, jarang digunakan PCR, diagnosis pada anak <18 bln Pertumbuhan 7-14 hari, aktivitas reverse transcriptase
  • 13. Prinsip Kerja ICT (1) Bantalan Konjugat • Antibodi HIV 1 berikatan dengan antigen rekombinan yang terkonjugasi koloid emas Daerah Uji • Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan antigen rekombinan Daerah Kontrol • Rabbit IgG terkonjugasi koloid emas berikatan dengan goat anti-rabbit Dalam bantalan konjugat terdapat juga rabbit IgG terkonjugasi koloid emas
  • 14. Prinsip Kerja ICT (2) • Antibodi HIV 1/2 berikatan dengan antigen rekombinan yang terkonjugasi koloid emas • Terdapat juga rabbit IgG terkonjugasi koloid emas Bantalan Konjugat • Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan antigen HIV1 (gp120, gp41, p24) Daerah Uji 1 (T1) • Kompleks antigen- antibodi berikatan dengan antigen HIV 2 (gp36) Daerah Uji 2 (T2) • Rabbit IgG terkonjugasi koloid emas berikatan dengan goat anti-rabbit Daerah Kontrol
  • 15. Interpretasi Hasil ICT Penyebab False Negative: 0 Tingkat antibodi dibawah batas minimum deteksi  window periode 0 Infeksi oleh virus tertentu yang kurang dapat dideteksi oleh kit 0 Antibodi HIV yang diproduksi tubuh pasien tidak bereaksi spesifik dengan antigen yang digunakan kit 0 Kondisi penanganan sampel yang menyebabkan hilangnya aktivitas antibodi HIV
  • 16. ICT Pendeteksi Ag dan Ab HIV Sampel Pad Dilapisi antibodi anti-HIV1 p24 monoklonal terbiotinilasi Conjugate Pad Dilapisi antibodi anti-HIV1 p24 terkonjugasi selenium, antigen HIV1, dan anigen HIV2 terkonjugasi selenium Lower Test Area Antigen rekombinan HIV1 dan HIV2 (Ab) Upper Test Area Dilapisi streptavidin, antibodi anti- HIV-1, dan antigen HIV-1/2 Control Area Dilapisi antigen rekombinan HIV-1 p24 dan Antibodi anti- HIV1 p24 monoklonal
  • 17. Aplikasi Pemeriksaan HIV Metode ICT pada Penelitian An Overview of HIV, HBV, and HCV Infections among Tattooed People in Cimahi Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus dan Hepatitis B Virus pada Orang Bertato di Cimahi Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja Pengaruh Gaya Hidup Remaja Terhadap Infeksi HIV dan HBV di Wilayah Cimahi Selatan
  • 18. Patricia Gita Naully, S. Si., M. Si
  • 19. Penyakit Syphilis Penyakit kelamin akibat infeksi Treponema pallidum Dapat ditularkan melalui kontak seksual dan ditularkan kepada janin melalui jalur transplasental Gejala muncul 3 minggu setelah bakteri masuk ke dalam tubuh: primer (lesi pada kelamin) dan sekunder (ruam merah kecil pda telapak tangan dan kaki), tersier (peradangan bola tumor) Diobati menggunakan antibiotik β-lactam : penisilin
  • 20. Treponema pallidum 0 Bakteri spirocheta 0 Gram negatif 0 Tidak dapat dikulturkan 0 Dapat mengakses sistem peredaran darah dan getah bening inang 0 Antigen: protein membran MW 47, 42, 17, 15 kDa. 0 Belum dapat diaplikasikan dalam bidang bioteknologi
  • 22. Prinsip Kerja ICT • Antibodi T. pallidum berikatan dengan antigen rekombinan yang terkonjugasi koloid emas Bantalan Konjugat • Kompleks antigen-antibodi berikatan dengan antigen rekombinan Daerah Uji • Kompleks antigen-antibodi berlebih berikatan dengan antibodi anti-T. pallidum Daerah Kontrol
  • 23. Interpretasi Hasil ICT Hasil positif untuk deteksi antibodi spesifik T. pallidum : IgG, IgA, IgM
  • 24. Daftar Pustaka 0 Kementrian Kesehatan. 2013. Pedoman Nasional Tes dan Konseling HIV dan AIDS. Diakses dari http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman%20 KT %20HIV%20kawanua%20des%202013%20- %20rev%20290114%201-5.pdf tanggal 19 Agustus 2016 pukul 14.14. 0 Oncoprobe. 2005. HIV 1&2 Antibody Rapid Test 4th Generation kit. 0 Cypress. 2008. Syphilis Quick Test. Belgium. 0 Vista. 2014. Syphilis Immunochromatographic Assay Rapid Diagnostic Test for Detecting Syphilis Infection. Kirkland.

Editor's Notes

  1. TAMBAHKAN TTG SAMPEL DAN TROUBLESHOOTING
  2. Virus HIV dapat diisolasi dari cairan semen, sekresi serviks/vagina, limfosit, sel-sel dalam plasma bebas, cairan serebrospinal, air mata, saliva, urin, air susu.