SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
AMOEBA
PROTOZOA
Protozoa adalah :
jasad renik hewani yang terdiri dari satu sel, hidup
sendiri-sendiri atau berkelompok membentuk koloni,
yang mempunyai morfologi dan fungsi yang lengkap.
(protos=pertama, zoon=hewan)
Dalam klasifikasi modern, makhluk hidup dibagi dalam 5
kingdom:
1.Monera
2.Protista
3.Plantas
4.Fungi
5.Animalia  subkingdom: Protozoa
PROTOZOA…
Protozoa dibagi menjadi 7 phyla, 4 phyla yang penting yaitu:
Sarcomastigophora
Apicomplexa
Ciliophora
Microsporida
Pemberian nama menggunakan bahasa Latin.
Akhiran:
oidea  superfamili
idae  famili
inae  subfamili
ida  ordo
ina  subordo
ea  kelas
ia  subkelas
PROTOZOA…
Morfologi
Protozoa terdiri dari sitoplasma dan inti.
Sitoplasma tersusun dari :
 ektoplasma (jernih, homogen)
 endoplasma (keruh, bergranula)
Inti terdiri dari :
1. Selaput inti (nuclear membrane)
2. Nukleoplasma
3. Serabut linin
4. Butir kromatin (granule)
5. Kariosom (plastin)
PROTOZOA…
Struktur protozoa yang berasal dari ektoplasma :
1. Flagel, silia dan pseudopodi  alat gerak
2. Vakuol kontraktil (alat ekskretori)
3. Organ pencernaan (mulut, sitostom atau sitofaring)
4. Dinding kista
Fungsi
 Ektoplasma : protektif, lokomotif, respirasi, alat
menangkap dan membuang sisa
makanan.
 Endoplasma : nutritif dan reproduktif
 Inti : reproduksi dan mengatur berbagai
fungsi
PROTOZOA…
o Pengambilan makanan dengan cara:
1. Difusi
2. Fagositosis (pengambilan bahan-bahan padat)
3. Pinositosis (pengambilan bahan dalam larutan
lewat vesikula pinositik kecil)
2 & 3  endositosis
4. Melalui sitostoma
o Ekskresi terutama dilakukan dengan difusi lewat
membrana sel. Pada Ciliata dijumpai vakuola
kontraktil dan sitopige.
o Pada spesies-spesies protozoa parasitik, respirasi
dilakukan baik secara aerobik maupun anaerobik.
PROTOZOA…
o Reproduksi secara:
1. Aseksual
a. Simple binary fission
b. Multiple fission (skizogoni)
2. Seksual
a. Konjugasi
b. Syngami
PROTOZOA…
Stadium :
 Trofozoit
 Kista
Stadium Trofozoit (trophos=makan)
• Disebut juga bentuk vegetatif atau proliferatif.
• Dapat bergerak aktif.
• Berbiak secara belah pasang.
• Pada umumnya tidak resisten terhadap
perubahan lingkungan.
PROTOZOA…
Stadium kista (cystis=kantong)
•Resisten
•Merupakan bentuk infektif
Enkistasi:
perubahan dari bentuk trofozoit menjadi kista.
Beberapa keadaan yang mengharuskan terjadinya
enkistasi:
•Kekurangan atau berlimpahnya suplai makanan
•Kelebihan produksi katabolisme dari organisme
•Perubahan pH
•Pengeringan
•Kekurangan atau kelebihan oksigen
•Populasi parasit sangat banyak
PROTOZOA…
Eksistasi:
perubahan dari bentuk kista menjadi
trofozoit.
Beberapa faktor yang dapat menimbulkan eksistasi:
• Perubahan osmotik dalam medium.
• Pengaruh enzim pada lapisan dalam dinding
kista.
• Pada beberapa protozoa parasiter, pH serta
aktifitas enzim tuan rumah yang menguntungkan
bagi parasit.
PROTOZOA…
Klasifikasi
A. Berdasar alat gerak
a. Rhizopoda
b. Mastigophora
c. Sporozoa
d. Ciliata
B. Berdasar patogenitas
a. Patogen
b. Non patogen
C. Berdasar habitat
a. Protozoa usus dan rongga tubuh
b. Protozoa darah dan jaringan
Entamoeba histolytica
• Ordo : Amoebida
• Subordo : Tubulina
• Famili : Endamoebidae
• Genus : Entamoeba
• Sinonim : - Amoeba dysentriae
- Entamoeba tetragena
- Entamoeba dispar
- Entamoeba venaticurn
• Penyakit : Amubiasis
• Distribusi geografi : kosmopolit
Entamoeba histolytica …
• Habitat :
 Trofozoit: mukosa & submukosa kolon
 Kista : lumen kolon
• Hospes : manusia
• R.H. : kucing, anjing, kera, tikus,
hamster, marmot
• Bentuk infektif : kista berinti 4
• Cara infeksi : menelan kista matang
Morfologi :
Tropozoit (bentuk vegetatif /
bentuk histolytica)
• 18 – 40 µ
• Bentuk tidak tetap.
• Sitoplasma berisi eritrosit,
lekosit, sisa jaringan.
• Inti : bulat, 4-6µ,
kariosom sentral, butir
kromatin pada selaput inti
halus dan rata.
Prakista (bentuk peralihan
sebelum menjadi kista)
• Bulat atau lonjong
• 10 – 20 µ
• Sitoplasma tidak berisi
eritrosit atau sisa
makanan.
Kista
• Bulat
• 6-9 µ : minutaform
12-15µ : magnaform
• Inti : 1 - 4
Proses reproduksi
1. Ekskistasi
2. Enkistasi
3. Multiplikasi
EPIDEMIOLOGI
 Parasit ini tersebar luas, kosmopolit,
paling banyak di daerah tropik.
 Transmisi parasit ini dipengaruhi a.l. oleh:
 Parasit
 Iklim
 Lalat dan lipas
 Hospes reservoar
 Pupuk tanaman dan tinja
 Penyaji makanan
 Kepadatan penduduk
Amoebiasis
Amoebiasis
Intestinal
Ekstra
Intestinal
Akut
Kronis
Hati
Paru
Otak
Amoebiasis intestinal
Akut (disentri amuba)
gx : - sindrom disentri
(diare, tinja mengandung darah
& lendir, tenesmus)
Terjadi ulkus di usus
(bulat/lonjong, tepi tidak teratur,
undermined, flask shaped, isi
cairan kuning kehitaman)
Amoebiasis intestinal …
Kronis
gx : tidak jelas
Terdapat ulkus, regenerasi jaringan,
amuboma
Amoebiasis hati
Abses soliter di lobus kanan bagian
postero superior
gx :
 Nyeri hipokondrium kanan
 Hepatomegali
 Demam
 ikterus
Amoebiasis hati …
Komplikasi
Abses pecah, menyebar ke
 Kulit
 Paru
 Pleura
 Diafragma
 Rongga peritonium
 Rongga perikardium
Amubiasis usus akut
 Pemeriksaan tinja (tropozoit +)
 Pemeriksaan darah (lekositosis)
Amubiasis kronik (karier asimtomatik)
 Pemeriksaan tinja (kista +)
 Tes serologik positif pada konvalesen
Amubiasis hati
 Biopsi untuk menemukan tropozit
 Pemeriksaan tinja untuk menemukan kista
 Pemeriksaan darah (lekositosis)
 Tes-tes serologik
 Tes kulit
 Pemeriksaan radiologik
Amubiasis paru
 Pemeriksaan sputum (tropozoit +)
 Tes serologik
 Tes kulit
PENGOBATAN
 Obat antiamuba dikelompokkan dalam 4 kelompok:
1. Golongan amubisid langsung
• Bekerja efektif pada lumen usus
• Diiodohydroxyquinolon, senyawa arsen, diloxamide furoate,
paramomycin
1. Golongan amubisid tidak langsung
• Bekerja efektif pada lumen dan dinding usus
• Tertracyclin
1. Golongan amubisid jaringan khusus
Ada 2 kelompok:
1. Bekerja efektif pada dinding usus dan hati (emetin HCl,
emetin-bismuth-iodide, dehydro-emetin)
2. Bekerja efektif pada hati (chloroquin)
2. Golongan amubisid semua jaringan
• Bekerja efektif pada lumen usus, dinding usus dan hati
• Metronidazole, tinidazole, ornidazole
Evaluasi Hasil Pengobatan
 Pemeriksaan I
Dua minggu sesudah pengobatan  pemeriksaan tinja 6 hari
berturut-turut
Hasil (+): pengobatan diulangi dan dicari sumber infeksi
Hasil (-) : pengobatan tidak perlu diulangi
 Pemeriksaan II
Tiga bulan sesudah pengobatan  pemeriksaan tinja 3-6 hari
berturut turut
Hasil (+): pengobatan diulangi dan dicari sumber infeksi
Hasil (-) : pengobatan tidak perlu diulangi
 Pemeriksaan III
Dilakukan 6 bulan sesudah pengobatan.
Perlu dipertimbangkan sigmoidoskopi untuk melihat ulkus.
Pencegahan
Perorangan :
1. Air minum dimasak.
2. Cegah kontaminasi ma-mi oleh lalat,
lipas, atau tikus.
3. Kebersihan pribadi & alat ma-mi.
Masyarakat :
1. Pembuangan tinja yg baik, jangan
gunakan tinja untuk pupuk.
2. Sumber air minum yg baik dan bebas
polusi tinja.
3. Tx karier
Teori E. histolytica Patogen & Apatogen
18% penduduk dunia mengandung E. histolytica, tetapi
hanya ±20% yg menunjukkan tanda dan gejala
penyakit 1/3 dari yang (+) adalah E. histolytica
ukuran kecil.
 Teori I
E. histolytica dibedakan hanya dalam ukuran dan
patogenitasnya.
Ras kecil : apatogen
Ras besar : patogen
Trofozoit ras besar ada 2 bentuk:
1. magna  virulent (ganas)
2. minuta  komensal di lumen usus, dapat berubah
menjadi bentuk magna
Teori E. histolytica Patogen & Apatogen…
 Teori II
Dikenal 3 spesies:
 Yang kecil, tdk patogen: E. hartmanii
 Yang besar dibagi 2 spesies:
 E. dispar  tdk patogen
 E. dysentriae  patogen
Teori E. histolytica Patogen & Apatogen…
 Teori III
Membagi ke dalam 2 kelompok:
1. Yang kecil, tidak patogen: E. hartmanii
2. Yang besar (E. histolytica) dibagi dalam ras
tidak ganas (avirulent) dan ras virulent.
Entamoeba coli
• Distribusi Geografi : kosmopolit
• Non patogen
• Habitat : colon
• R.H. : mamalia
• Bentuk infektif : kista berinti 8
• Cara infeksi : ingestion
• Spesimen : feces
Entamoeba coli …
Tropozoit :
• 20-40 µ
• Sitoplasma kasar
• Eritrosit (-)
• Inti : kariosom
besar, terletak di
tepi
Entamoeba coli…
Kista
• 15-20 µ
• Glikogen (-)
• Badan kromatoid
(-)
• Inti : 1 - 8
Entamoeba gingivalis
Tropozoit
• 10-20µ
• Eritrosit (-)
• Inti : kariosom
sentral, butir
kromatin yg ada
pada selaput inti
halus & rata
Endolimax nana
• Distribusi geografi : kosmopolit
• Non patogen
• Habitat : colon
• Bentuk infektif : kista berinti 4
• Cara infeksi : ingestion
• Spesimen : feces
Endolimax nana…
Tropozoit
• 8 – 9 µ
• Eritrosit (-)
• Inti : kariosom
besar, bentuk tak
teratur, terletak di
tepi
Iodamoeba butschlii
• Distribusi geografi : kosmopolit
• Non patogen
• Habitat : colon
• R.H. : babi
• Cara infeksi : ingestion
• Spesimen : feces
Iodamoeba butschlii…
Tropozoit
• 8 – 12 µ
• Jarang ditemukan
pada tinja
Iodamoeba butschlii…
Kista
• 8 – 12 µ
• Inti : 1
• Glikogen besar
(iodophilic body)
• Badan kromatoid
(-)

More Related Content

What's hot

Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6progsus6
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseTrypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseganish anggraeni
 
Praktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picturePraktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picture70131n9
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanIqbal Agung
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimeRiskymessyana99
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectulariusIshaqHaris
 

What's hot (20)

Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris TrichiuraAscaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiura
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseTrypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambiense
 
Praktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picturePraktikum protozoa-picture
Praktikum protozoa-picture
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)
 
Cimex lectularius
Cimex lectulariusCimex lectularius
Cimex lectularius
 

Viewers also liked (20)

Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
 
Amoeba powerpoint ally
Amoeba powerpoint  allyAmoeba powerpoint  ally
Amoeba powerpoint ally
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
 
Entamoeba Hysolitica
Entamoeba HysoliticaEntamoeba Hysolitica
Entamoeba Hysolitica
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Amoeba Operating System
Amoeba Operating SystemAmoeba Operating System
Amoeba Operating System
 
Nutrition in amoeba
Nutrition in amoebaNutrition in amoeba
Nutrition in amoeba
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
Giardia
GiardiaGiardia
Giardia
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
INFORMATICA
INFORMATICAINFORMATICA
INFORMATICA
 
Social science 3 y 4 (1)
Social science 3 y 4 (1)Social science 3 y 4 (1)
Social science 3 y 4 (1)
 
بحث التصنيف
بحث التصنيفبحث التصنيف
بحث التصنيف
 
Ipc enero 2017
Ipc enero 2017Ipc enero 2017
Ipc enero 2017
 
صور للأميبا
صور للأميباصور للأميبا
صور للأميبا
 

Similar to Amoeba (20)

PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY PROTOZOOLOGY
PROTOZOOLOGY
 
Week 15 parasitologi lingkungan
Week 15   parasitologi lingkunganWeek 15   parasitologi lingkungan
Week 15 parasitologi lingkungan
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Pengenalan protozoa
Pengenalan protozoaPengenalan protozoa
Pengenalan protozoa
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
plantyhelminthes X
 plantyhelminthes X plantyhelminthes X
plantyhelminthes X
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
1. Konsep Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi.pdf
 
Penjelasan ppt entamoeba histolytica lengkap
Penjelasan ppt entamoeba histolytica lengkapPenjelasan ppt entamoeba histolytica lengkap
Penjelasan ppt entamoeba histolytica lengkap
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
Protozoologi
ProtozoologiProtozoologi
Protozoologi
 
Review mikrobiologi
Review mikrobiologiReview mikrobiologi
Review mikrobiologi
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Protozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewanProtozoa mirip hewan
Protozoa mirip hewan
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
 
MATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAMATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMA
 

Recently uploaded

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (19)

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Amoeba

  • 2. PROTOZOA Protozoa adalah : jasad renik hewani yang terdiri dari satu sel, hidup sendiri-sendiri atau berkelompok membentuk koloni, yang mempunyai morfologi dan fungsi yang lengkap. (protos=pertama, zoon=hewan) Dalam klasifikasi modern, makhluk hidup dibagi dalam 5 kingdom: 1.Monera 2.Protista 3.Plantas 4.Fungi 5.Animalia  subkingdom: Protozoa
  • 3. PROTOZOA… Protozoa dibagi menjadi 7 phyla, 4 phyla yang penting yaitu: Sarcomastigophora Apicomplexa Ciliophora Microsporida Pemberian nama menggunakan bahasa Latin. Akhiran: oidea  superfamili idae  famili inae  subfamili ida  ordo ina  subordo ea  kelas ia  subkelas
  • 4. PROTOZOA… Morfologi Protozoa terdiri dari sitoplasma dan inti. Sitoplasma tersusun dari :  ektoplasma (jernih, homogen)  endoplasma (keruh, bergranula) Inti terdiri dari : 1. Selaput inti (nuclear membrane) 2. Nukleoplasma 3. Serabut linin 4. Butir kromatin (granule) 5. Kariosom (plastin)
  • 5. PROTOZOA… Struktur protozoa yang berasal dari ektoplasma : 1. Flagel, silia dan pseudopodi  alat gerak 2. Vakuol kontraktil (alat ekskretori) 3. Organ pencernaan (mulut, sitostom atau sitofaring) 4. Dinding kista Fungsi  Ektoplasma : protektif, lokomotif, respirasi, alat menangkap dan membuang sisa makanan.  Endoplasma : nutritif dan reproduktif  Inti : reproduksi dan mengatur berbagai fungsi
  • 6. PROTOZOA… o Pengambilan makanan dengan cara: 1. Difusi 2. Fagositosis (pengambilan bahan-bahan padat) 3. Pinositosis (pengambilan bahan dalam larutan lewat vesikula pinositik kecil) 2 & 3  endositosis 4. Melalui sitostoma o Ekskresi terutama dilakukan dengan difusi lewat membrana sel. Pada Ciliata dijumpai vakuola kontraktil dan sitopige. o Pada spesies-spesies protozoa parasitik, respirasi dilakukan baik secara aerobik maupun anaerobik.
  • 7. PROTOZOA… o Reproduksi secara: 1. Aseksual a. Simple binary fission b. Multiple fission (skizogoni) 2. Seksual a. Konjugasi b. Syngami
  • 8. PROTOZOA… Stadium :  Trofozoit  Kista Stadium Trofozoit (trophos=makan) • Disebut juga bentuk vegetatif atau proliferatif. • Dapat bergerak aktif. • Berbiak secara belah pasang. • Pada umumnya tidak resisten terhadap perubahan lingkungan.
  • 9. PROTOZOA… Stadium kista (cystis=kantong) •Resisten •Merupakan bentuk infektif Enkistasi: perubahan dari bentuk trofozoit menjadi kista. Beberapa keadaan yang mengharuskan terjadinya enkistasi: •Kekurangan atau berlimpahnya suplai makanan •Kelebihan produksi katabolisme dari organisme •Perubahan pH •Pengeringan •Kekurangan atau kelebihan oksigen •Populasi parasit sangat banyak
  • 10. PROTOZOA… Eksistasi: perubahan dari bentuk kista menjadi trofozoit. Beberapa faktor yang dapat menimbulkan eksistasi: • Perubahan osmotik dalam medium. • Pengaruh enzim pada lapisan dalam dinding kista. • Pada beberapa protozoa parasiter, pH serta aktifitas enzim tuan rumah yang menguntungkan bagi parasit.
  • 11. PROTOZOA… Klasifikasi A. Berdasar alat gerak a. Rhizopoda b. Mastigophora c. Sporozoa d. Ciliata B. Berdasar patogenitas a. Patogen b. Non patogen C. Berdasar habitat a. Protozoa usus dan rongga tubuh b. Protozoa darah dan jaringan
  • 12. Entamoeba histolytica • Ordo : Amoebida • Subordo : Tubulina • Famili : Endamoebidae • Genus : Entamoeba • Sinonim : - Amoeba dysentriae - Entamoeba tetragena - Entamoeba dispar - Entamoeba venaticurn • Penyakit : Amubiasis • Distribusi geografi : kosmopolit
  • 13. Entamoeba histolytica … • Habitat :  Trofozoit: mukosa & submukosa kolon  Kista : lumen kolon • Hospes : manusia • R.H. : kucing, anjing, kera, tikus, hamster, marmot • Bentuk infektif : kista berinti 4 • Cara infeksi : menelan kista matang
  • 14. Morfologi : Tropozoit (bentuk vegetatif / bentuk histolytica) • 18 – 40 µ • Bentuk tidak tetap. • Sitoplasma berisi eritrosit, lekosit, sisa jaringan. • Inti : bulat, 4-6µ, kariosom sentral, butir kromatin pada selaput inti halus dan rata.
  • 15.
  • 16. Prakista (bentuk peralihan sebelum menjadi kista) • Bulat atau lonjong • 10 – 20 µ • Sitoplasma tidak berisi eritrosit atau sisa makanan.
  • 17. Kista • Bulat • 6-9 µ : minutaform 12-15µ : magnaform • Inti : 1 - 4
  • 18.
  • 19. Proses reproduksi 1. Ekskistasi 2. Enkistasi 3. Multiplikasi
  • 20. EPIDEMIOLOGI  Parasit ini tersebar luas, kosmopolit, paling banyak di daerah tropik.  Transmisi parasit ini dipengaruhi a.l. oleh:  Parasit  Iklim  Lalat dan lipas  Hospes reservoar  Pupuk tanaman dan tinja  Penyaji makanan  Kepadatan penduduk
  • 22. Amoebiasis intestinal Akut (disentri amuba) gx : - sindrom disentri (diare, tinja mengandung darah & lendir, tenesmus) Terjadi ulkus di usus (bulat/lonjong, tepi tidak teratur, undermined, flask shaped, isi cairan kuning kehitaman)
  • 23.
  • 24. Amoebiasis intestinal … Kronis gx : tidak jelas Terdapat ulkus, regenerasi jaringan, amuboma
  • 25. Amoebiasis hati Abses soliter di lobus kanan bagian postero superior gx :  Nyeri hipokondrium kanan  Hepatomegali  Demam  ikterus
  • 26. Amoebiasis hati … Komplikasi Abses pecah, menyebar ke  Kulit  Paru  Pleura  Diafragma  Rongga peritonium  Rongga perikardium
  • 27.
  • 28. Amubiasis usus akut  Pemeriksaan tinja (tropozoit +)  Pemeriksaan darah (lekositosis) Amubiasis kronik (karier asimtomatik)  Pemeriksaan tinja (kista +)  Tes serologik positif pada konvalesen Amubiasis hati  Biopsi untuk menemukan tropozit  Pemeriksaan tinja untuk menemukan kista  Pemeriksaan darah (lekositosis)  Tes-tes serologik  Tes kulit  Pemeriksaan radiologik Amubiasis paru  Pemeriksaan sputum (tropozoit +)  Tes serologik  Tes kulit
  • 29.
  • 30. PENGOBATAN  Obat antiamuba dikelompokkan dalam 4 kelompok: 1. Golongan amubisid langsung • Bekerja efektif pada lumen usus • Diiodohydroxyquinolon, senyawa arsen, diloxamide furoate, paramomycin 1. Golongan amubisid tidak langsung • Bekerja efektif pada lumen dan dinding usus • Tertracyclin 1. Golongan amubisid jaringan khusus Ada 2 kelompok: 1. Bekerja efektif pada dinding usus dan hati (emetin HCl, emetin-bismuth-iodide, dehydro-emetin) 2. Bekerja efektif pada hati (chloroquin) 2. Golongan amubisid semua jaringan • Bekerja efektif pada lumen usus, dinding usus dan hati • Metronidazole, tinidazole, ornidazole
  • 31. Evaluasi Hasil Pengobatan  Pemeriksaan I Dua minggu sesudah pengobatan  pemeriksaan tinja 6 hari berturut-turut Hasil (+): pengobatan diulangi dan dicari sumber infeksi Hasil (-) : pengobatan tidak perlu diulangi  Pemeriksaan II Tiga bulan sesudah pengobatan  pemeriksaan tinja 3-6 hari berturut turut Hasil (+): pengobatan diulangi dan dicari sumber infeksi Hasil (-) : pengobatan tidak perlu diulangi  Pemeriksaan III Dilakukan 6 bulan sesudah pengobatan. Perlu dipertimbangkan sigmoidoskopi untuk melihat ulkus.
  • 32. Pencegahan Perorangan : 1. Air minum dimasak. 2. Cegah kontaminasi ma-mi oleh lalat, lipas, atau tikus. 3. Kebersihan pribadi & alat ma-mi. Masyarakat : 1. Pembuangan tinja yg baik, jangan gunakan tinja untuk pupuk. 2. Sumber air minum yg baik dan bebas polusi tinja. 3. Tx karier
  • 33. Teori E. histolytica Patogen & Apatogen 18% penduduk dunia mengandung E. histolytica, tetapi hanya ±20% yg menunjukkan tanda dan gejala penyakit 1/3 dari yang (+) adalah E. histolytica ukuran kecil.  Teori I E. histolytica dibedakan hanya dalam ukuran dan patogenitasnya. Ras kecil : apatogen Ras besar : patogen Trofozoit ras besar ada 2 bentuk: 1. magna  virulent (ganas) 2. minuta  komensal di lumen usus, dapat berubah menjadi bentuk magna
  • 34. Teori E. histolytica Patogen & Apatogen…  Teori II Dikenal 3 spesies:  Yang kecil, tdk patogen: E. hartmanii  Yang besar dibagi 2 spesies:  E. dispar  tdk patogen  E. dysentriae  patogen
  • 35. Teori E. histolytica Patogen & Apatogen…  Teori III Membagi ke dalam 2 kelompok: 1. Yang kecil, tidak patogen: E. hartmanii 2. Yang besar (E. histolytica) dibagi dalam ras tidak ganas (avirulent) dan ras virulent.
  • 36. Entamoeba coli • Distribusi Geografi : kosmopolit • Non patogen • Habitat : colon • R.H. : mamalia • Bentuk infektif : kista berinti 8 • Cara infeksi : ingestion • Spesimen : feces
  • 37. Entamoeba coli … Tropozoit : • 20-40 µ • Sitoplasma kasar • Eritrosit (-) • Inti : kariosom besar, terletak di tepi
  • 38. Entamoeba coli… Kista • 15-20 µ • Glikogen (-) • Badan kromatoid (-) • Inti : 1 - 8
  • 39. Entamoeba gingivalis Tropozoit • 10-20µ • Eritrosit (-) • Inti : kariosom sentral, butir kromatin yg ada pada selaput inti halus & rata
  • 40. Endolimax nana • Distribusi geografi : kosmopolit • Non patogen • Habitat : colon • Bentuk infektif : kista berinti 4 • Cara infeksi : ingestion • Spesimen : feces
  • 41. Endolimax nana… Tropozoit • 8 – 9 µ • Eritrosit (-) • Inti : kariosom besar, bentuk tak teratur, terletak di tepi
  • 42. Iodamoeba butschlii • Distribusi geografi : kosmopolit • Non patogen • Habitat : colon • R.H. : babi • Cara infeksi : ingestion • Spesimen : feces
  • 43. Iodamoeba butschlii… Tropozoit • 8 – 12 µ • Jarang ditemukan pada tinja
  • 44. Iodamoeba butschlii… Kista • 8 – 12 µ • Inti : 1 • Glikogen besar (iodophilic body) • Badan kromatoid (-)