SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Manajemen Gangguan
Psikososial Pada Pasien Kritis
Latar belakang
• Aspek psikososial dari sakit kritis merupakan suatu tantangan
yang unik bagi perawat pada keperawatan kritis. Perawat harus
secara seimbang dalam memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional dirinya maupun kliennya dalam suatu lingkungan
yang dapat menimbulkan stress dan dehumanis. Untuk
mencapai keseimbangan ini perawat harus mempunyai
pengetahuan tentang bagaimana keperawatan kritis yang
dialami mempengaruhi kesehatan psikososial pasien, keluarga
dan petugas kesehatan.
• Dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien yang dirawat di icu atau perawatan kritis
selalu mempertimbangkan aspek biologis,
psikologis, sosiologis, spiritual, secara
komprehensif. Hal ini berarti pasien yang dirawat
di ICU membutuhkan asuhan keperawatan tidak
hanya masalah patofisiologi tetapi juga masalah
psiko sosial, lingkungan dan keluarga yang secara
erat terkait dengan penyakit fisiknya. (FK Unair,
RSUD Dr. Soetomo, 2001)
B. Tujuan
1. Memahami respon psikososial pada pasien
gawat darurat dan kritis
2. Meningkatkan kemampuan penulisan
makalah
3. Mengetahui intervensi psikososial pada
keperawatan kritis
C. Manfaat penulisan
1. Bagi ilmu keperawatan
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran atau informasi untuk dijadikan bahan
dalam mengembangakan program pendidikan
keperawatan terhadap psikososial pada pasien
gawat darurat dan kritis
2. Bagi perawat
• Dapat menambah wawasaan perawat tentang
pengetahuan tentang respon psikososial pada
pasien gawat darurat dan kritis
Landasan Teori
• Psikososial adalah setiap perubahan dalam
kehidupan individu, baik yang
bersifat psikologik maupun social yang
mempunyai pengaruh timbale balik. Masalah
psikososial adalah masalah kejiwaan dan
kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh
timbale balik, sebagai akibat terjadinya
perubahan social dan atau gejolak social
dalam masyarakat yang dapat menimbulkan
gangguan jiwa.
• Teori Erik Erikson membahas tentang perkembangan
manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-
sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah
salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi.
Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa
kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan.
Salah satu elemen penting dari teori tingkatan
psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan
ego.
• Persamaan ego adalah perasaan sadar yang
kita kembangkan melalui interaksi sosial.
Menurut Erikson, perkembangan ego selalu
berubah berdasarkan pengalaman dan
informasi baru yang kita dapatkan dalam
berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga
percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap
dan perbuatan dapat membantu
perkembangan menjadi positif, inilah alasan
mengapa teori Erikson disebut sebagai teori
perkembangan psikososial.
• ICU seringkali digambarkan sebagai suatu
tempat yang penuh dengan stress, tidak hanya
bagi klien dan keluarganya tetapi juga bagi
perawat. Pemahaman yang baik tentang stres
dan akibatnya akan membantu ketika bekerja
pada unit keperawatan kritis. Pemahaman ini
dapat memungkinkan perawat untuk
mengurangi efek destruktif stress dan
meningkatkan potensi positif dari stress baik
pada pasien dan dirinya sendiri.
1) Stress
• Stress didefinisikan sebagai respon fisik dan
emosional terhadap tuntutan yang dialami
individu yang diiterpretasikan sebagai sesuatu
yang mengancam keseimbangan (Emanuelsen
& Rosenlicht, 1986). Stres merupakan suatu
fenomena komplek, dimana sekumpulan
komponen saling berinteraksi dan bekerja
serentak. Ketika sesuatu hal mengubah satu
komponen subsistem, maka keseluruhan
sistem dapat terpengaruh
• Jika tuntutan untuk berubah menyebabkan
ketidakseimbangan (disequilibrium) pada
sistem, maka terjadilah stress. Individu
kemudian memobilisasi sumber-sumber
koping untuk mengatasi stress dan
mengembalikan keseimbangan. Idealnya,
stress bergabung dengan perilaku koping yang
tepat akan mendorong suatu perubahan
positif pada individu. Ketika stress melebihi
kemampuan koping seseorang, maka potensi
untuk menjadi krisis dapat terjadi.
2) Stressor
• Stressor merupakan faktor internal maupun eksternal
yang dapat mengubah individu dan berakibat pada
terjadinya fenomena stress (Emanuelsen & Rosenlicht,
1986). Sumber stressor dapat berasal dari subsistem
biofisikal, psikososial atau masyarakat. Stressor biofisik
antara lain organisme infeksius, proses penyakit atau
nutrisi yang buruk. Sedangkan contoh stressor psikososial
adalah harga diri yang rendah, masalah hubungan
interpersonal, dan krisis perkembangan. Stressor ini
berasal dari masyarakat luas seperti fluktuasi ekonomi
polusi dan teknologi tinggi.
• Bagaimana orang mengalami suatu stressor tergantung
pada persepsinya tentang stressor dan sumber kopingnya.
Stress juga merupakan tambahan (additive). Jika
seseorang mendapat serangan stressor yang multipel,
maka respon stress akan lebih hebat.
3) Respon stres
• Rspon stress dapat diinduksi oleh stressor biofisik,
psikososial atau stressor social. Hans Selye dalam
Emanuelsen & Rosenlicht (1986) mengemukakan
temuanya tentang stress kedalam suatu model stress
yang disebut general adaptation syndrome (GAS). GAS
terdiri atas 3 tahap yaitu (a) alarm respon, (b) stage of
resistance dan stage of exhaustion.
• - Alarm respon. Merupakan tahap pertama dan
ditandai oleh respon cepat,
singkat, melindungi/memelihara kehidupan dimana
merupakan aktivitas total dari system saraf simpatis.
Tahap ini sering disebut dengan istilah menyerang atau
lari (fight-or-flight response).
• Stage of resistance. Merupakan tahap kedua,
dimana tubuh beradaptasi terhadap
ketidakseimbangan yang disebabkan oleh
stressor. Tubuh bertahan pada tahap ini sampai
stressor yang membahayakan hilang dan tubuh
mampu kembali kekeadaan homeostasis. Jika
semua energi tubuh tubuhnya digunakan untuk
koping, maka dapat terjadi tahap yang ketiga
yaitu tahap kelelahan.
• Stage of exhaustion. Saat semua energi telah
digunakan untuk koping, maka tubuh mengalami
kelelahan dan berakibat pada terjadinya sakit
fisik, gangguan psikososial dan kematian.
4) Klien
• Klien yang sakit dan harus masuk ke ruang ICU
tidak saja bertambah menderita akibat stress
sakit fisiknya tetapi juga stress akibat
psikososialnya. Konsekuensinya, perawat yang
melakukan asuhan keperawatan pada unit
keperawatan kritis didesign untuk memelihara
atau mengembalikan semua fungsi fisik vital
dan fungsi-fungsi psikososial yang terganggu
oleh keadaan sakitnya.
5) Respon psikososial
• Respon psikososial klien terhadap pengalaman
keperawatan kritis mungkin dimediasi oleh fenomena
internal seperti keadaan emosional dan mekanisme
koping atau oleh fenomena eksternal seperti kuantitas
dan kualitas stimulasi lingkungan.
• Reaksi emosional. Intensitas reaksi emosional dapat
mudah dipahami jika menganggap bahwa ICU adalah
tempat dimana klien berusaha menghindari kematian.
Klien dengan keperawatan kritis memperlihatkan reaksi
emosional yang dapat diprediksi dimana mempunyai
cirri-ciri yang umum, berkaitan dengan sakitnya.
• Takut dan kecemasan secara umum adalah reaksi
pertama yang tampak. Klien mungkin mengalami
nyeri yang menakutkan, prosedur yang tidak
nyaman, mutilasi tubuh, kehilangan kendali,
dan/atau meninggal.
• Depresi seringkali muncul setelah takut dan
kecemasan. Depresi seringkali merupakan respon
terhadap berduka dan kehilangan.pengalaman
kehilangan dapat memicu memori dimasa lalu
muncul kembali dengan perasaan sedih yang
lebih hebat.
6) Mekanisme koping
• Mekanisme koping merupakan skumpulan strategi mental
baik disadari maupun tidak disadari yg digunakan untuk
menstabilkan situasi yang berpotensi mengancam dan
membuat kembali ke dalam keseimbangan (Emanuelsen &
Rosenlicht, 1986). Strategi koping klien merupakan upaya
untuk menimbulkan stabilitas emosional, menguasai
lingkungan, mendefinisikan kembali tugas/tujuan hidup, dan
memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh karena
sakit/penyakit.
• Beberapa contoh perilaku koping adalah humor,
distraksi, bertanya untuk suatu informasi
berbicara dengan yang lain tentang
keluhan/perasaan-perasaannya, mendefinisikan
kembali masalah kedalam istilah yang lebih
disukai, menghadapi masalah dengan dengan
melakukan beberapa tindakan, negosiasi
kemungkinan pilihan/alternatif, menurunkan
ketegangan dengan minum, makan atau
menggunakan obat, menarik diri, menyalahkan
seseorang atau sesuatu, menyalahkan diri
sendirimenghindar dan berkonsultasi dengan ahli
agama.
B. INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA KEPERAWATAN KRITIS
Terjadinya sakit / keadaan KRISIS atau KRITIS seseorang
akan menimbulkan stress & anxietas baik path Klien,
keluarga atau orang terdekat. Ok:
a. Ancaman thd kehidupannya dan kesejahteraanya
b. Ancaman ketidakberdayaan
c. Kehilangan
d. Eratnya penyakit
e. Kehilangan kendali
f. Perasaan kehilangan fungsi & harga diri
g. Kegagalan membentuk pertahanan diri
h. Perasaan terisolasi
i. Takut mati
• Respon yang dialami baik pasien atau keluarga yang
mengalami kegawatan atau sakit kritis umunya akan :
a. Terkejut dan tidak percaya
b. Mengembangkan kesadaran
c. restitusi
d. Resolusi
• Sebagai perawat professional apabila pasien atau keluarga
mengalami hal tersebut maka penatalaksanaan
keperawatan tidak terlepas dan:
1. Proses keperawatan
2. Memenuhi kebutuhan dasar pasien
3. adaptasi
4. Advokasi
• Tindakan tersebut ditujukan untuk:
1. Dukungan emosional, sosial, spiritual dan fisik di
lingkungan perawatan
2. meningkatkan kenyamanan
3. meningkatkan integritas dan identitas pasien
4. koping yang adaptif dan efektif
PROSES KOPING
• Proses koping path pasien yang mengalami trauma
sangat dipengaruhi oleh:
a. Gejala awal ( PS menangis / ketakutan km tidak tahu
kondisinya)
b. Penolakan klien terhadap kondisinya
WAWANCARA & INTERVENSI PSIKOSOSIAL
• Bagi perawat emergensi / perawat kritis sangat
diperlukan wawancara & intervensi psikososial sebab
disamping umumnya pasien dan keluarga mengalami
sakit yang tiba tiba juga terkadang disertai situasi yang
buruk dan penyakit yang berat. Keberhasilan tindakan
ini sangat tergantung pada:
a. Informasi & jawaban yg memuaskan atas
permasalahan mereka
b. Jaminan thd kesehatannya
c. Perubahan kearah kesembuhan
d. Harapan keluarga
e. Sikap tenaga keperawatan
f. Frekwensi kontak dng pasien / kel
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Pengkajian yg ditekankan pd adanya konflik-
konflik nilai, tuntutan emosional, keterlibatan
emosi yg berlebih, kurangbaiknya hubungan
interpersonal., pola koping pasien & keluarga
2. Support ps & kel. Agar koping psikososial efektif
dng cara dukungan emosional, penyediaan
informasi, hubungan sosial yg baik dan dukungan
fasilitas
3. Perhatian dan sentuhan
4. Keterlibatan keluarga dalam perawatan dan
dukungan emosional path pasien
5. Pemberian informasi yg terus menerus, terus
terang ( dng cara yg sesuai ) dan terorganisir
PENUTUP
Kesimpulan
Pasien – pasien yang dirawat diruangan ICU adalah
pasien – pasien yang sedang mengalami keadaan kritis.
Keadaaan kritis merupakan suatu keadaan penyakit
kritis yang mana pasien sangat beresiko untuk
meninggal. Pada keadaan kritis ini pasien mengalami
masalah psikososial yang cukup serius dan karenanya
perlu perhatian dan penanganan yang serius pula dari
perawat dan tenaga kesehatan lain yang merawatanya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
kritis ini, perawat harus menunjukkan sikap
professional dan tulus dengan pendekatan yang baik
serta berkomunikasi yang efektif kepada pasien.
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx

More Related Content

Similar to manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx

Similar to manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx (20)

Manajemen stress labskill.pptx
Manajemen stress labskill.pptxManajemen stress labskill.pptx
Manajemen stress labskill.pptx
 
teori nightingale dan betty neuman
teori nightingale dan betty neumanteori nightingale dan betty neuman
teori nightingale dan betty neuman
 
pertemuan 2.ppt
pertemuan 2.pptpertemuan 2.ppt
pertemuan 2.ppt
 
Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,
 
Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA
Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA
Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Proses kep jiwa
Proses kep jiwaProses kep jiwa
Proses kep jiwa
 
Betty neuman’s
Betty neuman’sBetty neuman’s
Betty neuman’s
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
gordon
gordongordon
gordon
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Konsep umum penyakit
Konsep umum penyakitKonsep umum penyakit
Konsep umum penyakit
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptx
 
Tugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakuTugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilaku
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb1
Kb1Kb1
Kb1
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx

  • 2. Latar belakang • Aspek psikososial dari sakit kritis merupakan suatu tantangan yang unik bagi perawat pada keperawatan kritis. Perawat harus secara seimbang dalam memenuhi kebutuhan fisik dan emosional dirinya maupun kliennya dalam suatu lingkungan yang dapat menimbulkan stress dan dehumanis. Untuk mencapai keseimbangan ini perawat harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana keperawatan kritis yang dialami mempengaruhi kesehatan psikososial pasien, keluarga dan petugas kesehatan.
  • 3. • Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang dirawat di icu atau perawatan kritis selalu mempertimbangkan aspek biologis, psikologis, sosiologis, spiritual, secara komprehensif. Hal ini berarti pasien yang dirawat di ICU membutuhkan asuhan keperawatan tidak hanya masalah patofisiologi tetapi juga masalah psiko sosial, lingkungan dan keluarga yang secara erat terkait dengan penyakit fisiknya. (FK Unair, RSUD Dr. Soetomo, 2001)
  • 4. B. Tujuan 1. Memahami respon psikososial pada pasien gawat darurat dan kritis 2. Meningkatkan kemampuan penulisan makalah 3. Mengetahui intervensi psikososial pada keperawatan kritis
  • 5. C. Manfaat penulisan 1. Bagi ilmu keperawatan • Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi untuk dijadikan bahan dalam mengembangakan program pendidikan keperawatan terhadap psikososial pada pasien gawat darurat dan kritis 2. Bagi perawat • Dapat menambah wawasaan perawat tentang pengetahuan tentang respon psikososial pada pasien gawat darurat dan kritis
  • 6. Landasan Teori • Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologik maupun social yang mempunyai pengaruh timbale balik. Masalah psikososial adalah masalah kejiwaan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbale balik, sebagai akibat terjadinya perubahan social dan atau gejolak social dalam masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan jiwa.
  • 7. • Teori Erik Erikson membahas tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko- sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego.
  • 8. • Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan psikososial.
  • 9. • ICU seringkali digambarkan sebagai suatu tempat yang penuh dengan stress, tidak hanya bagi klien dan keluarganya tetapi juga bagi perawat. Pemahaman yang baik tentang stres dan akibatnya akan membantu ketika bekerja pada unit keperawatan kritis. Pemahaman ini dapat memungkinkan perawat untuk mengurangi efek destruktif stress dan meningkatkan potensi positif dari stress baik pada pasien dan dirinya sendiri.
  • 10. 1) Stress • Stress didefinisikan sebagai respon fisik dan emosional terhadap tuntutan yang dialami individu yang diiterpretasikan sebagai sesuatu yang mengancam keseimbangan (Emanuelsen & Rosenlicht, 1986). Stres merupakan suatu fenomena komplek, dimana sekumpulan komponen saling berinteraksi dan bekerja serentak. Ketika sesuatu hal mengubah satu komponen subsistem, maka keseluruhan sistem dapat terpengaruh
  • 11. • Jika tuntutan untuk berubah menyebabkan ketidakseimbangan (disequilibrium) pada sistem, maka terjadilah stress. Individu kemudian memobilisasi sumber-sumber koping untuk mengatasi stress dan mengembalikan keseimbangan. Idealnya, stress bergabung dengan perilaku koping yang tepat akan mendorong suatu perubahan positif pada individu. Ketika stress melebihi kemampuan koping seseorang, maka potensi untuk menjadi krisis dapat terjadi.
  • 12. 2) Stressor • Stressor merupakan faktor internal maupun eksternal yang dapat mengubah individu dan berakibat pada terjadinya fenomena stress (Emanuelsen & Rosenlicht, 1986). Sumber stressor dapat berasal dari subsistem biofisikal, psikososial atau masyarakat. Stressor biofisik antara lain organisme infeksius, proses penyakit atau nutrisi yang buruk. Sedangkan contoh stressor psikososial adalah harga diri yang rendah, masalah hubungan interpersonal, dan krisis perkembangan. Stressor ini berasal dari masyarakat luas seperti fluktuasi ekonomi polusi dan teknologi tinggi. • Bagaimana orang mengalami suatu stressor tergantung pada persepsinya tentang stressor dan sumber kopingnya. Stress juga merupakan tambahan (additive). Jika seseorang mendapat serangan stressor yang multipel, maka respon stress akan lebih hebat.
  • 13. 3) Respon stres • Rspon stress dapat diinduksi oleh stressor biofisik, psikososial atau stressor social. Hans Selye dalam Emanuelsen & Rosenlicht (1986) mengemukakan temuanya tentang stress kedalam suatu model stress yang disebut general adaptation syndrome (GAS). GAS terdiri atas 3 tahap yaitu (a) alarm respon, (b) stage of resistance dan stage of exhaustion. • - Alarm respon. Merupakan tahap pertama dan ditandai oleh respon cepat, singkat, melindungi/memelihara kehidupan dimana merupakan aktivitas total dari system saraf simpatis. Tahap ini sering disebut dengan istilah menyerang atau lari (fight-or-flight response).
  • 14. • Stage of resistance. Merupakan tahap kedua, dimana tubuh beradaptasi terhadap ketidakseimbangan yang disebabkan oleh stressor. Tubuh bertahan pada tahap ini sampai stressor yang membahayakan hilang dan tubuh mampu kembali kekeadaan homeostasis. Jika semua energi tubuh tubuhnya digunakan untuk koping, maka dapat terjadi tahap yang ketiga yaitu tahap kelelahan. • Stage of exhaustion. Saat semua energi telah digunakan untuk koping, maka tubuh mengalami kelelahan dan berakibat pada terjadinya sakit fisik, gangguan psikososial dan kematian.
  • 15. 4) Klien • Klien yang sakit dan harus masuk ke ruang ICU tidak saja bertambah menderita akibat stress sakit fisiknya tetapi juga stress akibat psikososialnya. Konsekuensinya, perawat yang melakukan asuhan keperawatan pada unit keperawatan kritis didesign untuk memelihara atau mengembalikan semua fungsi fisik vital dan fungsi-fungsi psikososial yang terganggu oleh keadaan sakitnya.
  • 16. 5) Respon psikososial • Respon psikososial klien terhadap pengalaman keperawatan kritis mungkin dimediasi oleh fenomena internal seperti keadaan emosional dan mekanisme koping atau oleh fenomena eksternal seperti kuantitas dan kualitas stimulasi lingkungan. • Reaksi emosional. Intensitas reaksi emosional dapat mudah dipahami jika menganggap bahwa ICU adalah tempat dimana klien berusaha menghindari kematian. Klien dengan keperawatan kritis memperlihatkan reaksi emosional yang dapat diprediksi dimana mempunyai cirri-ciri yang umum, berkaitan dengan sakitnya.
  • 17. • Takut dan kecemasan secara umum adalah reaksi pertama yang tampak. Klien mungkin mengalami nyeri yang menakutkan, prosedur yang tidak nyaman, mutilasi tubuh, kehilangan kendali, dan/atau meninggal. • Depresi seringkali muncul setelah takut dan kecemasan. Depresi seringkali merupakan respon terhadap berduka dan kehilangan.pengalaman kehilangan dapat memicu memori dimasa lalu muncul kembali dengan perasaan sedih yang lebih hebat.
  • 18. 6) Mekanisme koping • Mekanisme koping merupakan skumpulan strategi mental baik disadari maupun tidak disadari yg digunakan untuk menstabilkan situasi yang berpotensi mengancam dan membuat kembali ke dalam keseimbangan (Emanuelsen & Rosenlicht, 1986). Strategi koping klien merupakan upaya untuk menimbulkan stabilitas emosional, menguasai lingkungan, mendefinisikan kembali tugas/tujuan hidup, dan memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh karena sakit/penyakit.
  • 19. • Beberapa contoh perilaku koping adalah humor, distraksi, bertanya untuk suatu informasi berbicara dengan yang lain tentang keluhan/perasaan-perasaannya, mendefinisikan kembali masalah kedalam istilah yang lebih disukai, menghadapi masalah dengan dengan melakukan beberapa tindakan, negosiasi kemungkinan pilihan/alternatif, menurunkan ketegangan dengan minum, makan atau menggunakan obat, menarik diri, menyalahkan seseorang atau sesuatu, menyalahkan diri sendirimenghindar dan berkonsultasi dengan ahli agama.
  • 20. B. INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA KEPERAWATAN KRITIS Terjadinya sakit / keadaan KRISIS atau KRITIS seseorang akan menimbulkan stress & anxietas baik path Klien, keluarga atau orang terdekat. Ok: a. Ancaman thd kehidupannya dan kesejahteraanya b. Ancaman ketidakberdayaan c. Kehilangan d. Eratnya penyakit e. Kehilangan kendali f. Perasaan kehilangan fungsi & harga diri g. Kegagalan membentuk pertahanan diri h. Perasaan terisolasi i. Takut mati
  • 21. • Respon yang dialami baik pasien atau keluarga yang mengalami kegawatan atau sakit kritis umunya akan : a. Terkejut dan tidak percaya b. Mengembangkan kesadaran c. restitusi d. Resolusi • Sebagai perawat professional apabila pasien atau keluarga mengalami hal tersebut maka penatalaksanaan keperawatan tidak terlepas dan: 1. Proses keperawatan 2. Memenuhi kebutuhan dasar pasien 3. adaptasi 4. Advokasi
  • 22. • Tindakan tersebut ditujukan untuk: 1. Dukungan emosional, sosial, spiritual dan fisik di lingkungan perawatan 2. meningkatkan kenyamanan 3. meningkatkan integritas dan identitas pasien 4. koping yang adaptif dan efektif PROSES KOPING • Proses koping path pasien yang mengalami trauma sangat dipengaruhi oleh: a. Gejala awal ( PS menangis / ketakutan km tidak tahu kondisinya) b. Penolakan klien terhadap kondisinya
  • 23. WAWANCARA & INTERVENSI PSIKOSOSIAL • Bagi perawat emergensi / perawat kritis sangat diperlukan wawancara & intervensi psikososial sebab disamping umumnya pasien dan keluarga mengalami sakit yang tiba tiba juga terkadang disertai situasi yang buruk dan penyakit yang berat. Keberhasilan tindakan ini sangat tergantung pada: a. Informasi & jawaban yg memuaskan atas permasalahan mereka b. Jaminan thd kesehatannya c. Perubahan kearah kesembuhan d. Harapan keluarga e. Sikap tenaga keperawatan f. Frekwensi kontak dng pasien / kel
  • 24. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Pengkajian yg ditekankan pd adanya konflik- konflik nilai, tuntutan emosional, keterlibatan emosi yg berlebih, kurangbaiknya hubungan interpersonal., pola koping pasien & keluarga 2. Support ps & kel. Agar koping psikososial efektif dng cara dukungan emosional, penyediaan informasi, hubungan sosial yg baik dan dukungan fasilitas 3. Perhatian dan sentuhan 4. Keterlibatan keluarga dalam perawatan dan dukungan emosional path pasien 5. Pemberian informasi yg terus menerus, terus terang ( dng cara yg sesuai ) dan terorganisir
  • 25. PENUTUP Kesimpulan Pasien – pasien yang dirawat diruangan ICU adalah pasien – pasien yang sedang mengalami keadaan kritis. Keadaaan kritis merupakan suatu keadaan penyakit kritis yang mana pasien sangat beresiko untuk meninggal. Pada keadaan kritis ini pasien mengalami masalah psikososial yang cukup serius dan karenanya perlu perhatian dan penanganan yang serius pula dari perawat dan tenaga kesehatan lain yang merawatanya. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien kritis ini, perawat harus menunjukkan sikap professional dan tulus dengan pendekatan yang baik serta berkomunikasi yang efektif kepada pasien.