SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Isaka Yoga Santoso
Hibatullah Darmawan
Muhammad Farhan Mirhadi
Raihan Banyu
Gugatan Perwakilan Kelompok
(Class Action)
Pengertian
Class action adalah suatu cara yang diberikan kepada sekelompok
orang yang mempunyai kepentingan dalam suatu masalah, baik
seorang atau lebih anggotanya menggugat atau digugat sebagai
perwakilan kelompok tanpa harus turut serta dari setiap anggota
kelompok.
Persyaratan umum yang perlu ada mencakup banyak orangnya,
tuntutan kelompok lebih praktis, dan perwakilannya harus jujur dan
adequate (layak). Dapat diterima oleh kelompok, dan mempunyai
kepentingan hukum dan fakta dari pihak yang diwakili
Class Action di Indonesia
istilah yang digunakan adalah
Acara gugatan perwakilan kelompok (GPK) Pasal 1 huruf a
• Yaitu suatu tata cara pengajuan gugatan yang dilakukan satu
orang/lebih
• Orang itu mewakili kelompok (class representative) untuk dirinya
dan kelompoknya (class members)
• Antara perwakilan dan kelompok yang diwakili memiliki kesamaan
fakta hukum
Diatur dalam PERMA
No.1 Tahun 2002
Tujuan Class Action
Mengembangkan
penyederhanaan akses
masyarakat memperoleh
keadilan
Mengefektifkan
efisiensi
peyelesaian
hukum yg
melibatkan orang
banyak
Penerapan
Liberal Restriktif
Penerapan Liberal
(Kasus Duke of Belford vs Ellis)
• Penggugat : Ellis (mewakili petani)
• Tergugat : Duke of Belford (Pemilik market)
• Isi tuntutan : Menjatuhkan putusan deklaratif atas hak
didahulukan (prefential rights) yg ditetapkan uu
kepada mereka atas pemakaian Covent
Garden Market
Market.
Putusan Pengadilan
• Pertahankan tata tertib CA
• Bentuk kelompok atas mereka yg mempunyai kesamaan
masalah
• Penggugat yang menggugat bermanfaat untuk
keseluruhan dianggap sebagai perwakilan kelompok
Penerapan Restriktif
(Kasus Markt & Co. Ltd vs Knight
Steamship Co. Ltd)
• Penggugat : Markt & Co. Ltd
• Tergugat : Knight Steamship Co. Ltd
• Isi gugatan : Pelanggaran perjanjian kewajiban pengangkutan barang
di laut karena
1. barang pemilik kargo dihancurkan pada perang Rusia-Jepang
2. penghancuran dilakukan oleh salah satu pihak yg berperang
karena dianggap membawa barang selundupan
3. kapal itu tidak dibenarkan melewati wilayah medan perang
Pertimbangan
1. Gugatan CA diluar kerangka, maka harus diubah ke gugatan
biasa karena tidak ada persamaan kepentingan
2. Diantara pemiik kargo , tidak terdapat kesamaan asal karena
berdasar kontrak kargo yang dipermasalahkan dalam gugatan,
dimuat dalam bill of loading yang berbeda sesuai perbedaan
barang yg dimuat
Putusan Pengadilan
Jika tuntutan ganti rugi timbul dari kontrak yg berbeda dan
terpisah, CA mutlak tidak bisa dilaksanakan
Sejarah GPK
Sejarah
• 1. Inggris
a. Diatur Tahun 1873
Esensinya, memberi kemungkinan dan kewenangan bagi
Pengadillan
• Menjatuhkan putusan yang bersifat deklaratif atas pemulihan
yang adil (equitable remedies);
• Yaitu berupa pemulihan terhadap suatu hal yang diderita kelompok
yang anggotanya berjumlah banyak (numerous)
b. Perubahan Substansial Tahun 1965
Diatur dalam Supreme Court 1965
Esensinya, mengatur representative action (RA), yaitu Gugatan
Perwakilan Kelompok (GPK) yang berpatokan pada syarat:
• Anggota kelompoknya banyak
• Terdapat kesamaan kepentingan
• Gugatan itu untuk kepentingan seluruh anggota
• 2. Amerika Serikat
a. Dimulai Tahun 1912
Diatur dalam US Federal Equity Rule 1912 yaitu;
• setiap orang berkepentingan atas putusan Class Action yang
diajukan oleh RA );
• dianggap mengikat kepada seluruh anggota kelompok (class
members)
b. Diperbaharui pada Tahun 1938 dalam Federal Rule of Civil
Procedure (FRCP,1938)
Dikenalkan 3 jenis CA
• True CA : untuk kepentingan bersama
• Hybrid CA : melibatkan hal tertentu
• Spurious CA : melibatkan hak-hak yang diklaim ini berbeda dan tidak
ditujukan kepada harta tertentu
Diperbaharui pada Tahun 1938 dalam Federal Rule of Civil Procedure
(FRCP,1938)
Konsep Gugatan CA & LSM
Konsep CA
• Konsep CA melandaskan kesamaan kepentingan,
kesamaan penderitaan, dan kesamaan tujuan.
• CA dilakukan oleh wakil kelompok (class representative) dan
anggota kelompok (class members)
• Wakil kelompok (class representative) adalah orang yg
berinisiatif sebagai penggugat atas nama pribadi dan
kelompoknya.
• Anggota kelompok (class members) adalah mereka yg
diwakili oleh wakil kelompok untuk menyatakan gugatan
• Anggota kelompok punya hak option out apabila anggotanya
tidak banyak dan bila terlalu banyak, penyelesaian perkara
tidak efektif.
Petani Kendeng Menolak
Pabrik Semen
Konsep LSM
• LSM bergerak diluar kelompok (class) yg mengalami
kerugian/penderitaan
• LSM bergerak atas hak dari undang-undang
• LSM harus berbentuk Badan Hukum atau Yayasan,
disebutkan tujuan LSM tsb dan telah melakukan
kegiatan sesuai Anggaran Dasar Organisasi
SYARAT FORMIL CA
Syarat Formil yang merupakan conditio sine qua non mengajukan CA
yang digariskan PERMA No. 1 Tahun 2002 adalah sebagai berikut
• Ada kelompok: Keberadaan kelompok terdiri dari dua
komponen. Hal itu disimpulkan dari ketentuan pasal 2 hurf a dan
c PERMA yaitu PERWAKILAN KELOMPOK & ANGGOTA
KELOMPOK
• Kesamaan fakta atau dasar hukum (pasal 1 huruf a, kesamaan atau
commonality)
Kesamaan jenis tuntutan (pasal 1 huruf b: wakil kelompok adalah satu
orang atau lebih yang menderita kerugian yang mengajukan gugatan dan
sekaligus mewakili kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya)
FORMULASI
GUGATAN
Menurut Kalimat pertama Pasal 3 dikatakan, persyarata-persyaratan
formal GPK :
Tetap tunduk kepada ketentuan yang diatur dalam Hukum Acara
Perdata, dalam hal ini HIR dan RBG :
Namun harus juga memenuhi ketentuan yang diatur dalam pasal 3
PERMA. Penerapan yang seperti itu secara umum ditegaskan juga
dalam pasal 10, yang berbunyi :
Ketentuan- ketentuan lain yang telah diatur dalam Hukum Acara Perdata
tetap berlaku, di ketentuan-ketentuan dalam PERMA ini.
Ada dua sisi formulasi gugatan yang perlu diperhatikan agar GPK
yang diajukan tidak cacat secara formil.;
Persyaratan Umum Berdasarkan Hukum Acara
• Mencantumkan dan mengalamatkan gugatan berdasarkan
kompetensi relatif (yurisdiksi relatif ) sesuai dengan sistem
dan patokan yang digariskan pasal 118 HIR
• Mencantumkan tanggan pada gugatan meskipun
pencantuman tidak diatur secara tegas, namun dalam praktik
peradilan telah dianggap sebgai salah satu syarat formusi
gugatan
• Gugatan ditandatangni penggugat atau kuasanya
Menyebutkan identitas para pihak yang terdiri dari minimal
seperti yang diatur dalam pasal 118 ayat (1) HIR
• Mencantumkan fundamentum petendi yang terdiri dari :
Dasar hukum gugatan (rechtelijke gronds), dan Dasar fakta
gugatan (feitelijke gronds).
• Memuat petitum gugatan
Persyaratan Khusus Berdasarkan Hukum Acara
A. Identitas Lengkap dan jelas Wakil Kelompok
B. Definisi kelompok secara rinci dan spesifiasi, walaupun Tanpa
menbut nama anggota kelompok satu per satu
C. keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam
kaitan dengan kewajiban melakukan pemberitahuan
D. Posita dari seluruh kelommpok baik wakil kelompok maupun
anggota kelompok , yang terindifikasi maupun tidak terindifikasi
dikemukakan secaraa jelas dan rinci
E. Penegasan tentang beberapa bagian kelompok atau
subkelompok
F. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi
PROSES PEMERIKSAAN
AWAL
Proses pemeriksaan GPK ada dua sismtem. Pertama : Tahap
pemeriksaan awal tunduk kepada pasal 5 PERMA. Kedua : Tahap
proses pemeriksaan biasa yang tunduk kepada hukum acara yang
digariskan HIR/RBG, yang berkenaan dengan replik-duplik,
pembuktian, konkluksi, dan pengucapan putusan.
Tujuan dan fungsi proses pemeriksaan awal ( preliminary hearing) :
A. Merupakan tahap pemeriksaan atau pembuktian tentang sah atau
tidak persyaratan GPK yang diajukan
B. Sehubung dengan itu, hakim wajib memeriksa dan
mempertimbangkan kriteria GPK yang bersangkutan
C. dasar landasa menguji kriteria tersebut, merujuk dan bertitik tolak
dari pasal 2 PERMA.
PEMBERITAHUAN KEPADA
ANGGOTA KELOMPOK
1. Cara pemberitahuan: pasal 7 ayat (1) “cara pemberitahuan kepada
anggota kelompok dapat dilakukan melalui media cetak dan/atauu
elektronik, kantor-kantor pemerintah seperti kecamatan, kelurahan atau
desa, kantor pengadilan atau secara langsung kepada anggota kelompok
yang bersangkutan sepanjang yang ddapat diidentifikasi berdasarkan
persetujuan hakim”
2. Kewajiban pemberitahuan: pasal 7 ayat (2), pemberitahuan kepada
anggota kelompok bersifat imperative, karena didalamnya tercantum kata
wajib. Kewajiban melaksanakan pemberitahuan, digantungkan pada tahap
proses pemeriksaan perkara
a. Pada tahap GPK dinyatakan sah
b. Pada tahap penyelesaian dan pendistibusian ganti rugi
3. Isi pemberitahuan
a. Berisfat enumerative
b. Memuat kemungkinan tergugat mengajukan gugatan rekonvensi
PEMBERITAHUAN KEPADA
ANGGOTA KELOMPOK
• Notifikasi (pemberitahuan) perlu diadakan:
1. Segera setelah hakim memutuskan bahwa pengajuan
tata cara gugatan perwakilan kelompok dinyatakan sah
2. Pada tahap penyelesaian dan pendistribusian ganti rugi
ketika gugatan dikabulkan.
3. Untuk memberi kesempatan bagi anggota kelas yang
ingin menyatakan keluar (opt-out) dari kelompok
tersebut.
4. Cara pemberitahuan dibuat seefektif atas persetujuan
hakim dengan tujuan agar anggota kelas mengetahui
adanya prosedur class action
Pernyataan Keluar
Pasal 8 PERMA mengatur pernyataan keluar dari anggota
kelompok.
Pasal 1 huruf f yang berbunyi “ Pernyataan keluar adalah
suatu bentuk pernyataan tertulis yang ditandatangani dan
diajukan kepada pengadilan dan/atau pihak penggugat,
oleh anggota kelompok”
Dalam Penerapannya
1. Bentuknya tertulis, tidak dibenarkan berbentuk lisan
2. Pernyataan ditandatangani oleh pembuat
3. Pertanyaan ditujukan kepada pengadilan dan/atau
kepada pihak penggugat
Cara Pemberitahuan
Pernyataan Keluar
Pasal 8 ayat 1
1. Di lakukan dalam batas waktu yang disebut dalam
pengumuman
2. Apabila lewat dari waktu itu, pernyataan keluar tidak
sah
3. Pernyataan dapat dituangkan dalam bentuk formulir
yang dilampirkan dalam PERMA
4. Dapat diisi dan ditandatangani sendiri oleh anggota
kelompok atau kuasanya dan
5. Supaya pernyataan keluar tidak salah sasaran, harus
ditujukan kepada pengadilan dan/atau penggugat
Akibat hukum pernyataan
keluar
Pasal 8 ayat 2 “Pihak yang telah menyatakan diri keluar
dari keanggotaan gugatan pewakilan kelompok secara
hokum tidak terikat dengan putusan atas gugatan
perwakilan kelompok.
Dengan demikian maka tidak berhap mendapat manfaat
dari putusan tersebut
Res Judicata Gugatan Perwakilan
dengan Nebis in Idem
Apakah penerapan asas nebis in idem terhadap putusan
GPK yang telah berkekuatan hokum tetap itu berlaku?
Berdasar Perma pasal 10 dan 1917 KUH Perdata, asas ne
bis in idem berlaku terhadap putusan GPK yang terlah
bersifat res judicata
Nebis in Idem hanya
terbatas atas putusan positif
Asas ini mengikat apabila putusan yang dijatuhkan
pengadilan bersifat positif, dalam bentuk
• Menolak gugatan atau seluruhnya, dan
• Mengabulkan gugatan, baik seluruh atau sebagian
Maka dengan demikian tertutup hak wakil kelompok untuk
mengajukan gugatan kembali untuk kedua kalinya
terhadap tergugat yang sama dengan dasar dalil dan
peristiwa hokum yang sama.
Sebaliknya apabila bersifat negatif, tidak melekat nebis in
idem
Sebaliknya apabila bersifat negatif,
tidak melekat nebis in idem
Jika Putusan yang bersifat negatif pada umumnya
• Menyatakan gugatan tidak dapat diterima
• Tidak berwenang mengadili
Pemberitahuan yang dilakukan kepada
anggota kelompok sah menurut hukum
1. Apabila pemberitahuan sah, putusan langsung mengikat dan
berkekuatan kepada seluruh anggota kelompok
2. Jika pemberitahuan tidak sah, tetapi yang bersangkutan menyatakan
menerima putusan, mengikat dan berkekuatan kepada anggota yang
bersangkutan.
3. Pemberitahuan tidak sah, dan anggota yang bersangkutan tidak
menyatakan menerima putusan:
• Putusan tidak mengikat dan berkekuatan kepadanya
• Dengan demikian kepadanya tidak melekat ne bis in idem, dan
masih dapat mengajukan gugatan kepada tergugat mengenai objek
dan dasar hokum yang sama
Bagi Anggota yang
menyatakan keluar
Anggota kelompok yang mempergunakan hak keluar
menurut
Pasal 8 PERMA, tidak terikat atas putusan GPK.
Sehingga putusan tidak mengikat dan berkekuatan
kepadanya, kepadanya tidak melekat ne bis in idem
sehingga dapat diajukan gugatan yang sama kepada
tergugat
Pengadilan perlu mencantumkan
Petitum dalam pertimbangan Amar
tentang nebis in idem
Hakim sebaiknya memasukan asas nebis in idem dalam
pertimbangan atau dalam amar putusan agar terjadi
kepastian hukum asas tersebut kepada anggota kelompok
“menyatakan apabila putusan telah berkekuatan hukum
tetap, dalam putusan melekat nebis in idem kepada setiap
anggota kelompok tanpa memerlukan pernyataan
penerimaan kecuali kepada anggota yang telah
menyampaikan keluar”
Pencantuman amar ini agar tidak mengandur ULTRA
VIRES atau ULTRA PETITUM pasal 173 ayat 3 HIR
Kewenangan Hakim dan Anggota
Kelompok Terhadap Kuasa Hukum dan
Wakil kelompok
• 1. Hakim harus memeriksa hubungan antara perwakilan
dengan kuasa hukum (lawyer)
 Wakil kelompok harus berbeda orang dengan
pengacara(tidak orang yang sama)
 Antara wakil kelompok dengan pengacara, tidak ada
hubungan keluarga
 Tidak ada hubungan keuangan (finansial)
 Pengacara bonafide(dapat dipercaya), memiliki
kemampuan teknis dan professionalitas serta tulus
membela kepentingan kelompok
2. Kewenangan Kelompok
dan Hakim Mengganti
Perwakilan
Ketika terdapat diantaranya bukan termasuk kelompok,
anggota kelompok dapat intervensi untuk mengganti
(substitute) wakil kelompok yang bersangkutan.
A. Wakil kelompok Menghentikan (Discontinue) Gugatan
Mengganti wakil kelompok, apabila atas kehendak mereka
sendiri menghentikan gugatan
• Tanpa campur tangan dari anggota kelompok lain, atau
• Tanpa persetujuan anggota kelompok atau pengadilan
B. Menyetujui Kompromi dengan Tergugat Tanpa Persetujuan
Anggota Kelompok atau Pengadilan
Pasal 6 PERMA mewajibkan hakim mendorong pihak untuk
menyelesaikan sengketa melalui perdamaian berdasarkan Pasal
130 HIR baik di luar, maupun dipengadilan.
Pengacara menghubungi
salah seorang korban
PERMA tidak mengatur tentang kebolehan pengacara menghubungi
salah seorang anggota kelompok.
Kasus Obralik v Obio State Bar Association (436, US, 1978)
Dalam kasus ini supreme court memutuskan:
Bentuk dan cara menghubungi dan permintaan yang seperti itu
dilarang ketentuan etika hokum
Dalam kasus lain supreme court membolehkan dan membenarkan
seorang pengacara menemui kelompok mioritas dan berbicara
mengenai hak mereka sebagai kelompok
Jadi apabila menyangkut hal hal yang berkenaan dengan nilai-nilai hak
asasi dianggap tidak melanggar etika.
Pihak yang bertanggung
jawab atas biaya
1. Wakil kelompok yang bertanggung jawab atas biaya
Penggugat bertanggung jawab atas pembayaran biaya perkara
meliputi:
• Biaya perkara
• Biaya pengacara (lawyer’s fee)
• Biaya pemberitahuan, termasuk biaya publikasi dan
advertensi
2. Anggota kelompok tidak dapat dipaksa memberi kontribusi
biaya
Tidak wajib anggota kelompok diluar perwakilan ikut
berkontribusi namun jika ingin berkontribusi itu dilakukan dengan
cara sukarela.
Tergugat GPK
1. Yang dapat menjadi tergugat:
• Satu atau beberapa orang yang ditunjuk untuk
mempertahankan dan membela kepentingan orang
banyak, atau
• Perwakilan tergugat yang bertindak membela
kepentingan kelompok tergugat (defendant class).
2. Kategori tergugat gugatan perwakilan kelompok
• Gugatan terhadap un incorporated associations, seperti
persatuan dagang (trade union) atau perkumpulan
(club),
• Gugatan terhadap sejumlah besar individu (a large
member of individuals) yang tidak ada ikatan
sebelumnya (who have no pre-existing relationship)
yang dituntut telah melakukan beberapa kesalahan yang
sama (common same wrong)
Kedudukan perwakilan
kelompok yang ditolak
anggota kelompok
1. Sesuai pasal 4 PERMA, tidak disyaratkan kuasa
khusus, wakil kelompok dalam mengajukan gugatan
untuk dan atas nama seluruh anggota kelompok, tidak
memerlukan surat kuasa khusus dari anggota kelompok.
2. Akibat hukum atas penolakan atau penyangkalan
anggota kelompok. Ada kemungkinan gugatan
bertentangan dengan kehendak dari sebagian orang
dalam kelompok tersebut.
Penguasa dapat ditarik
sebagai tergugat gugatan
perwakilan kelompok
• Kasus Negara River Fload di Jepang
Penduduk Kota Nagara, Jepang. Menuntut ganti rugi oleh
pemerintah akibat tanggul sungai yang jebol yang
membanjiri daerah tempat tinggal mereka. Kelalaian
pemerintah melaksanakan kewajiban memelihara tanggul
pada musim hujan sebagaimana layaknya, adalah sebab
mengapa tanggul sungai tersebut jebol
Duplikasi pengajuan GPK
• Apabila suatu kasus menimbulkan akibat yang sangat luas
menimpa kelompok yang besar jumlahnya dan anggota
kelompoknya tersebar di berbagai daerah dan kota, dapat terjadi
pengajuan GPK secara local dan serentak di beberapa PN.
Menghadapi peristiwa yang demikian, praktik peradilan yang
berlaku selama ini, dapat memilih alternative berikut:
• Menunda Pemeriksaaan, atau
• Menyatakan Gugatan Tidak dapat Diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard), dengan alternative:
a. Hakim Dapat atau Berwenang Memerintahkan Penggabungan
b. Hakim melakukan penilaian tentang kualitas, kredibilitas, dan
kecakapan wakil kelompok yang tampil
Putusan Pengadilan
• Putusan yang dapat dijatuhkan pengadilan dalam
mengadili perkara sangat bervariasi
1. Bisa menolak seluruh gugatan,
2. Dapat juga mengabulkan gugatan sebagian atau
seluruhnya, atau
3. Dapat juga menyatakan gugatan tidak dapat diterima
Pendistribusian ganti
rugi
Akhir proses GPK adalah tahap pendistribusian ganti
rugi kepada anggota kelompok, apabila pengadilan
mengabulkan gugatan. Langkah dan tindakan yang perlu
diambil wakil kelompok memenuhi kewajiban itu adalah
sebagai berikut.
1. Pendistribusian diawali dengan pemberitahuan
2. Distribusi dapat diberikan dengan beberapa cara:
1. Diberikan langsung kepada masing-masing anggota kelompok, dengan syarat
yang bersangkutan membuktikan dirinya sebagai anggota kelompok yang ikut
mengalami kerugian
2. Dapat juga melalui subkelompok (jika ada) tanpa mengurangi keharusan
membuktikan sebagai korban dari peristiwa yang diperkarakan
3. Anggota yang tidak mau menerima ganti rugi
4. Pembagian sisa ganti rugi berdasarkan Cy Press Doctrine
(Mengikuti ketentuan Amerika Serikat)
o JIka terdapat sisa ganti rugi setelah dibagikan kepada seluruh
angota kelompok;
o Sisa tersebut diberikan kepada yayasan social atau kepada
badan lain yang sejalan dengan tujuan GPK yang di ajukan.b
GPK

More Related Content

What's hot

Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiNasria Ika
 
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, KesimpulanHukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulanzikri afdal
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawabanNakano
 
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uuPembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uuindra wijaya
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN Fenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Nakano
 

What's hot (20)

Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Pelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusanPelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusan
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
 
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, KesimpulanHukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uuPembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
 
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA SECARA DAMAI DAN KEKERASAN
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)
 
Hukum tentang Surat Berharga
Hukum tentang Surat BerhargaHukum tentang Surat Berharga
Hukum tentang Surat Berharga
 

Similar to GPK

Materi Kuliah 6.ppt
Materi Kuliah 6.pptMateri Kuliah 6.ppt
Materi Kuliah 6.pptEmkaAzzam
 
113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...
113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...
113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...Nicholas Dammen Jr
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxhikpknlgto
 
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptxMaulanaAminThahir1
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Idik Saeful Bahri
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxAndi Komara
 
Study club prepare for semunas 2014
Study club prepare for semunas 2014Study club prepare for semunas 2014
Study club prepare for semunas 2014alsalcunsoed
 
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIDokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIFardalaw Labor
 

Similar to GPK (12)

Materi Kuliah 6.ppt
Materi Kuliah 6.pptMateri Kuliah 6.ppt
Materi Kuliah 6.ppt
 
Class action
Class actionClass action
Class action
 
113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...
113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...
113746279 perma-no-1-tahun-2002-tentang-acara-gugatan-perwakilan-kelompok-cla...
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
6 dan 7 (Gugatan dan Jawaban).pptx
 
Bab ii perihal
Bab ii perihalBab ii perihal
Bab ii perihal
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
 
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptxGUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
GUGATAN_dalam_Acara_Perdata.pptx
 
Pengertian sengketa ekonomi
Pengertian sengketa ekonomiPengertian sengketa ekonomi
Pengertian sengketa ekonomi
 
Study club prepare for semunas 2014
Study club prepare for semunas 2014Study club prepare for semunas 2014
Study club prepare for semunas 2014
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHIDokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
Dokumen Hukum Jawab Jinawab PHI
 

More from Isaka Yoga

Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Isaka Yoga
 
Public domain &ombudsman
Public domain &ombudsmanPublic domain &ombudsman
Public domain &ombudsmanIsaka Yoga
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankIsaka Yoga
 
intellectual property rights
intellectual property rightsintellectual property rights
intellectual property rightsIsaka Yoga
 
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesiaPermasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesiaIsaka Yoga
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahIsaka Yoga
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Isaka Yoga
 
Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraIsaka Yoga
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeIsaka Yoga
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Isaka Yoga
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIsaka Yoga
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiIsaka Yoga
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosialIsaka Yoga
 
Geografi Desa XII IPS
Geografi Desa XII IPSGeografi Desa XII IPS
Geografi Desa XII IPSIsaka Yoga
 
Konsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 smaKonsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 smaIsaka Yoga
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 

More from Isaka Yoga (19)

Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Public domain &ombudsman
Public domain &ombudsmanPublic domain &ombudsman
Public domain &ombudsman
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
intellectual property rights
intellectual property rightsintellectual property rights
intellectual property rights
 
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesiaPermasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
Arbitrase
Arbitrase Arbitrase
Arbitrase
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
 
Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata Negara
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke Afrika
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografi
 
Teks iklan
Teks iklanTeks iklan
Teks iklan
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Geografi Desa XII IPS
Geografi Desa XII IPSGeografi Desa XII IPS
Geografi Desa XII IPS
 
Konsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 smaKonsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 sma
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 

Recently uploaded

file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 

Recently uploaded (12)

file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 

GPK

  • 1. Isaka Yoga Santoso Hibatullah Darmawan Muhammad Farhan Mirhadi Raihan Banyu
  • 3. Pengertian Class action adalah suatu cara yang diberikan kepada sekelompok orang yang mempunyai kepentingan dalam suatu masalah, baik seorang atau lebih anggotanya menggugat atau digugat sebagai perwakilan kelompok tanpa harus turut serta dari setiap anggota kelompok. Persyaratan umum yang perlu ada mencakup banyak orangnya, tuntutan kelompok lebih praktis, dan perwakilannya harus jujur dan adequate (layak). Dapat diterima oleh kelompok, dan mempunyai kepentingan hukum dan fakta dari pihak yang diwakili
  • 4. Class Action di Indonesia istilah yang digunakan adalah Acara gugatan perwakilan kelompok (GPK) Pasal 1 huruf a • Yaitu suatu tata cara pengajuan gugatan yang dilakukan satu orang/lebih • Orang itu mewakili kelompok (class representative) untuk dirinya dan kelompoknya (class members) • Antara perwakilan dan kelompok yang diwakili memiliki kesamaan fakta hukum Diatur dalam PERMA No.1 Tahun 2002
  • 5. Tujuan Class Action Mengembangkan penyederhanaan akses masyarakat memperoleh keadilan Mengefektifkan efisiensi peyelesaian hukum yg melibatkan orang banyak
  • 7. Penerapan Liberal (Kasus Duke of Belford vs Ellis) • Penggugat : Ellis (mewakili petani) • Tergugat : Duke of Belford (Pemilik market) • Isi tuntutan : Menjatuhkan putusan deklaratif atas hak didahulukan (prefential rights) yg ditetapkan uu kepada mereka atas pemakaian Covent Garden Market Market. Putusan Pengadilan • Pertahankan tata tertib CA • Bentuk kelompok atas mereka yg mempunyai kesamaan masalah • Penggugat yang menggugat bermanfaat untuk keseluruhan dianggap sebagai perwakilan kelompok
  • 8. Penerapan Restriktif (Kasus Markt & Co. Ltd vs Knight Steamship Co. Ltd) • Penggugat : Markt & Co. Ltd • Tergugat : Knight Steamship Co. Ltd • Isi gugatan : Pelanggaran perjanjian kewajiban pengangkutan barang di laut karena 1. barang pemilik kargo dihancurkan pada perang Rusia-Jepang 2. penghancuran dilakukan oleh salah satu pihak yg berperang karena dianggap membawa barang selundupan 3. kapal itu tidak dibenarkan melewati wilayah medan perang
  • 9. Pertimbangan 1. Gugatan CA diluar kerangka, maka harus diubah ke gugatan biasa karena tidak ada persamaan kepentingan 2. Diantara pemiik kargo , tidak terdapat kesamaan asal karena berdasar kontrak kargo yang dipermasalahkan dalam gugatan, dimuat dalam bill of loading yang berbeda sesuai perbedaan barang yg dimuat Putusan Pengadilan Jika tuntutan ganti rugi timbul dari kontrak yg berbeda dan terpisah, CA mutlak tidak bisa dilaksanakan
  • 11. Sejarah • 1. Inggris a. Diatur Tahun 1873 Esensinya, memberi kemungkinan dan kewenangan bagi Pengadillan • Menjatuhkan putusan yang bersifat deklaratif atas pemulihan yang adil (equitable remedies); • Yaitu berupa pemulihan terhadap suatu hal yang diderita kelompok yang anggotanya berjumlah banyak (numerous) b. Perubahan Substansial Tahun 1965 Diatur dalam Supreme Court 1965 Esensinya, mengatur representative action (RA), yaitu Gugatan Perwakilan Kelompok (GPK) yang berpatokan pada syarat: • Anggota kelompoknya banyak • Terdapat kesamaan kepentingan • Gugatan itu untuk kepentingan seluruh anggota
  • 12. • 2. Amerika Serikat a. Dimulai Tahun 1912 Diatur dalam US Federal Equity Rule 1912 yaitu; • setiap orang berkepentingan atas putusan Class Action yang diajukan oleh RA ); • dianggap mengikat kepada seluruh anggota kelompok (class members) b. Diperbaharui pada Tahun 1938 dalam Federal Rule of Civil Procedure (FRCP,1938) Dikenalkan 3 jenis CA • True CA : untuk kepentingan bersama • Hybrid CA : melibatkan hal tertentu • Spurious CA : melibatkan hak-hak yang diklaim ini berbeda dan tidak ditujukan kepada harta tertentu Diperbaharui pada Tahun 1938 dalam Federal Rule of Civil Procedure (FRCP,1938)
  • 14. Konsep CA • Konsep CA melandaskan kesamaan kepentingan, kesamaan penderitaan, dan kesamaan tujuan. • CA dilakukan oleh wakil kelompok (class representative) dan anggota kelompok (class members) • Wakil kelompok (class representative) adalah orang yg berinisiatif sebagai penggugat atas nama pribadi dan kelompoknya. • Anggota kelompok (class members) adalah mereka yg diwakili oleh wakil kelompok untuk menyatakan gugatan • Anggota kelompok punya hak option out apabila anggotanya tidak banyak dan bila terlalu banyak, penyelesaian perkara tidak efektif.
  • 16. Konsep LSM • LSM bergerak diluar kelompok (class) yg mengalami kerugian/penderitaan • LSM bergerak atas hak dari undang-undang • LSM harus berbentuk Badan Hukum atau Yayasan, disebutkan tujuan LSM tsb dan telah melakukan kegiatan sesuai Anggaran Dasar Organisasi
  • 17. SYARAT FORMIL CA Syarat Formil yang merupakan conditio sine qua non mengajukan CA yang digariskan PERMA No. 1 Tahun 2002 adalah sebagai berikut • Ada kelompok: Keberadaan kelompok terdiri dari dua komponen. Hal itu disimpulkan dari ketentuan pasal 2 hurf a dan c PERMA yaitu PERWAKILAN KELOMPOK & ANGGOTA KELOMPOK • Kesamaan fakta atau dasar hukum (pasal 1 huruf a, kesamaan atau commonality) Kesamaan jenis tuntutan (pasal 1 huruf b: wakil kelompok adalah satu orang atau lebih yang menderita kerugian yang mengajukan gugatan dan sekaligus mewakili kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya)
  • 18. FORMULASI GUGATAN Menurut Kalimat pertama Pasal 3 dikatakan, persyarata-persyaratan formal GPK : Tetap tunduk kepada ketentuan yang diatur dalam Hukum Acara Perdata, dalam hal ini HIR dan RBG : Namun harus juga memenuhi ketentuan yang diatur dalam pasal 3 PERMA. Penerapan yang seperti itu secara umum ditegaskan juga dalam pasal 10, yang berbunyi : Ketentuan- ketentuan lain yang telah diatur dalam Hukum Acara Perdata tetap berlaku, di ketentuan-ketentuan dalam PERMA ini. Ada dua sisi formulasi gugatan yang perlu diperhatikan agar GPK yang diajukan tidak cacat secara formil.;
  • 19. Persyaratan Umum Berdasarkan Hukum Acara • Mencantumkan dan mengalamatkan gugatan berdasarkan kompetensi relatif (yurisdiksi relatif ) sesuai dengan sistem dan patokan yang digariskan pasal 118 HIR • Mencantumkan tanggan pada gugatan meskipun pencantuman tidak diatur secara tegas, namun dalam praktik peradilan telah dianggap sebgai salah satu syarat formusi gugatan • Gugatan ditandatangni penggugat atau kuasanya Menyebutkan identitas para pihak yang terdiri dari minimal seperti yang diatur dalam pasal 118 ayat (1) HIR • Mencantumkan fundamentum petendi yang terdiri dari : Dasar hukum gugatan (rechtelijke gronds), dan Dasar fakta gugatan (feitelijke gronds). • Memuat petitum gugatan
  • 20. Persyaratan Khusus Berdasarkan Hukum Acara A. Identitas Lengkap dan jelas Wakil Kelompok B. Definisi kelompok secara rinci dan spesifiasi, walaupun Tanpa menbut nama anggota kelompok satu per satu C. keterangan tentang anggota kelompok yang diperlukan dalam kaitan dengan kewajiban melakukan pemberitahuan D. Posita dari seluruh kelommpok baik wakil kelompok maupun anggota kelompok , yang terindifikasi maupun tidak terindifikasi dikemukakan secaraa jelas dan rinci E. Penegasan tentang beberapa bagian kelompok atau subkelompok F. Tuntutan atau petitum tentang ganti rugi
  • 21. PROSES PEMERIKSAAN AWAL Proses pemeriksaan GPK ada dua sismtem. Pertama : Tahap pemeriksaan awal tunduk kepada pasal 5 PERMA. Kedua : Tahap proses pemeriksaan biasa yang tunduk kepada hukum acara yang digariskan HIR/RBG, yang berkenaan dengan replik-duplik, pembuktian, konkluksi, dan pengucapan putusan. Tujuan dan fungsi proses pemeriksaan awal ( preliminary hearing) : A. Merupakan tahap pemeriksaan atau pembuktian tentang sah atau tidak persyaratan GPK yang diajukan B. Sehubung dengan itu, hakim wajib memeriksa dan mempertimbangkan kriteria GPK yang bersangkutan C. dasar landasa menguji kriteria tersebut, merujuk dan bertitik tolak dari pasal 2 PERMA.
  • 22. PEMBERITAHUAN KEPADA ANGGOTA KELOMPOK 1. Cara pemberitahuan: pasal 7 ayat (1) “cara pemberitahuan kepada anggota kelompok dapat dilakukan melalui media cetak dan/atauu elektronik, kantor-kantor pemerintah seperti kecamatan, kelurahan atau desa, kantor pengadilan atau secara langsung kepada anggota kelompok yang bersangkutan sepanjang yang ddapat diidentifikasi berdasarkan persetujuan hakim” 2. Kewajiban pemberitahuan: pasal 7 ayat (2), pemberitahuan kepada anggota kelompok bersifat imperative, karena didalamnya tercantum kata wajib. Kewajiban melaksanakan pemberitahuan, digantungkan pada tahap proses pemeriksaan perkara a. Pada tahap GPK dinyatakan sah b. Pada tahap penyelesaian dan pendistibusian ganti rugi 3. Isi pemberitahuan a. Berisfat enumerative b. Memuat kemungkinan tergugat mengajukan gugatan rekonvensi
  • 23. PEMBERITAHUAN KEPADA ANGGOTA KELOMPOK • Notifikasi (pemberitahuan) perlu diadakan: 1. Segera setelah hakim memutuskan bahwa pengajuan tata cara gugatan perwakilan kelompok dinyatakan sah 2. Pada tahap penyelesaian dan pendistribusian ganti rugi ketika gugatan dikabulkan. 3. Untuk memberi kesempatan bagi anggota kelas yang ingin menyatakan keluar (opt-out) dari kelompok tersebut. 4. Cara pemberitahuan dibuat seefektif atas persetujuan hakim dengan tujuan agar anggota kelas mengetahui adanya prosedur class action
  • 24. Pernyataan Keluar Pasal 8 PERMA mengatur pernyataan keluar dari anggota kelompok. Pasal 1 huruf f yang berbunyi “ Pernyataan keluar adalah suatu bentuk pernyataan tertulis yang ditandatangani dan diajukan kepada pengadilan dan/atau pihak penggugat, oleh anggota kelompok”
  • 25. Dalam Penerapannya 1. Bentuknya tertulis, tidak dibenarkan berbentuk lisan 2. Pernyataan ditandatangani oleh pembuat 3. Pertanyaan ditujukan kepada pengadilan dan/atau kepada pihak penggugat
  • 26. Cara Pemberitahuan Pernyataan Keluar Pasal 8 ayat 1 1. Di lakukan dalam batas waktu yang disebut dalam pengumuman 2. Apabila lewat dari waktu itu, pernyataan keluar tidak sah 3. Pernyataan dapat dituangkan dalam bentuk formulir yang dilampirkan dalam PERMA 4. Dapat diisi dan ditandatangani sendiri oleh anggota kelompok atau kuasanya dan 5. Supaya pernyataan keluar tidak salah sasaran, harus ditujukan kepada pengadilan dan/atau penggugat
  • 27. Akibat hukum pernyataan keluar Pasal 8 ayat 2 “Pihak yang telah menyatakan diri keluar dari keanggotaan gugatan pewakilan kelompok secara hokum tidak terikat dengan putusan atas gugatan perwakilan kelompok. Dengan demikian maka tidak berhap mendapat manfaat dari putusan tersebut
  • 28. Res Judicata Gugatan Perwakilan dengan Nebis in Idem Apakah penerapan asas nebis in idem terhadap putusan GPK yang telah berkekuatan hokum tetap itu berlaku? Berdasar Perma pasal 10 dan 1917 KUH Perdata, asas ne bis in idem berlaku terhadap putusan GPK yang terlah bersifat res judicata
  • 29. Nebis in Idem hanya terbatas atas putusan positif Asas ini mengikat apabila putusan yang dijatuhkan pengadilan bersifat positif, dalam bentuk • Menolak gugatan atau seluruhnya, dan • Mengabulkan gugatan, baik seluruh atau sebagian Maka dengan demikian tertutup hak wakil kelompok untuk mengajukan gugatan kembali untuk kedua kalinya terhadap tergugat yang sama dengan dasar dalil dan peristiwa hokum yang sama. Sebaliknya apabila bersifat negatif, tidak melekat nebis in idem
  • 30. Sebaliknya apabila bersifat negatif, tidak melekat nebis in idem Jika Putusan yang bersifat negatif pada umumnya • Menyatakan gugatan tidak dapat diterima • Tidak berwenang mengadili
  • 31. Pemberitahuan yang dilakukan kepada anggota kelompok sah menurut hukum 1. Apabila pemberitahuan sah, putusan langsung mengikat dan berkekuatan kepada seluruh anggota kelompok 2. Jika pemberitahuan tidak sah, tetapi yang bersangkutan menyatakan menerima putusan, mengikat dan berkekuatan kepada anggota yang bersangkutan. 3. Pemberitahuan tidak sah, dan anggota yang bersangkutan tidak menyatakan menerima putusan: • Putusan tidak mengikat dan berkekuatan kepadanya • Dengan demikian kepadanya tidak melekat ne bis in idem, dan masih dapat mengajukan gugatan kepada tergugat mengenai objek dan dasar hokum yang sama
  • 32. Bagi Anggota yang menyatakan keluar Anggota kelompok yang mempergunakan hak keluar menurut Pasal 8 PERMA, tidak terikat atas putusan GPK. Sehingga putusan tidak mengikat dan berkekuatan kepadanya, kepadanya tidak melekat ne bis in idem sehingga dapat diajukan gugatan yang sama kepada tergugat
  • 33. Pengadilan perlu mencantumkan Petitum dalam pertimbangan Amar tentang nebis in idem Hakim sebaiknya memasukan asas nebis in idem dalam pertimbangan atau dalam amar putusan agar terjadi kepastian hukum asas tersebut kepada anggota kelompok “menyatakan apabila putusan telah berkekuatan hukum tetap, dalam putusan melekat nebis in idem kepada setiap anggota kelompok tanpa memerlukan pernyataan penerimaan kecuali kepada anggota yang telah menyampaikan keluar” Pencantuman amar ini agar tidak mengandur ULTRA VIRES atau ULTRA PETITUM pasal 173 ayat 3 HIR
  • 34. Kewenangan Hakim dan Anggota Kelompok Terhadap Kuasa Hukum dan Wakil kelompok • 1. Hakim harus memeriksa hubungan antara perwakilan dengan kuasa hukum (lawyer)  Wakil kelompok harus berbeda orang dengan pengacara(tidak orang yang sama)  Antara wakil kelompok dengan pengacara, tidak ada hubungan keluarga  Tidak ada hubungan keuangan (finansial)  Pengacara bonafide(dapat dipercaya), memiliki kemampuan teknis dan professionalitas serta tulus membela kepentingan kelompok
  • 35. 2. Kewenangan Kelompok dan Hakim Mengganti Perwakilan Ketika terdapat diantaranya bukan termasuk kelompok, anggota kelompok dapat intervensi untuk mengganti (substitute) wakil kelompok yang bersangkutan.
  • 36. A. Wakil kelompok Menghentikan (Discontinue) Gugatan Mengganti wakil kelompok, apabila atas kehendak mereka sendiri menghentikan gugatan • Tanpa campur tangan dari anggota kelompok lain, atau • Tanpa persetujuan anggota kelompok atau pengadilan B. Menyetujui Kompromi dengan Tergugat Tanpa Persetujuan Anggota Kelompok atau Pengadilan Pasal 6 PERMA mewajibkan hakim mendorong pihak untuk menyelesaikan sengketa melalui perdamaian berdasarkan Pasal 130 HIR baik di luar, maupun dipengadilan.
  • 37. Pengacara menghubungi salah seorang korban PERMA tidak mengatur tentang kebolehan pengacara menghubungi salah seorang anggota kelompok. Kasus Obralik v Obio State Bar Association (436, US, 1978) Dalam kasus ini supreme court memutuskan: Bentuk dan cara menghubungi dan permintaan yang seperti itu dilarang ketentuan etika hokum Dalam kasus lain supreme court membolehkan dan membenarkan seorang pengacara menemui kelompok mioritas dan berbicara mengenai hak mereka sebagai kelompok Jadi apabila menyangkut hal hal yang berkenaan dengan nilai-nilai hak asasi dianggap tidak melanggar etika.
  • 38. Pihak yang bertanggung jawab atas biaya 1. Wakil kelompok yang bertanggung jawab atas biaya Penggugat bertanggung jawab atas pembayaran biaya perkara meliputi: • Biaya perkara • Biaya pengacara (lawyer’s fee) • Biaya pemberitahuan, termasuk biaya publikasi dan advertensi 2. Anggota kelompok tidak dapat dipaksa memberi kontribusi biaya Tidak wajib anggota kelompok diluar perwakilan ikut berkontribusi namun jika ingin berkontribusi itu dilakukan dengan cara sukarela.
  • 39. Tergugat GPK 1. Yang dapat menjadi tergugat: • Satu atau beberapa orang yang ditunjuk untuk mempertahankan dan membela kepentingan orang banyak, atau • Perwakilan tergugat yang bertindak membela kepentingan kelompok tergugat (defendant class).
  • 40. 2. Kategori tergugat gugatan perwakilan kelompok • Gugatan terhadap un incorporated associations, seperti persatuan dagang (trade union) atau perkumpulan (club),
  • 41. • Gugatan terhadap sejumlah besar individu (a large member of individuals) yang tidak ada ikatan sebelumnya (who have no pre-existing relationship) yang dituntut telah melakukan beberapa kesalahan yang sama (common same wrong)
  • 42. Kedudukan perwakilan kelompok yang ditolak anggota kelompok 1. Sesuai pasal 4 PERMA, tidak disyaratkan kuasa khusus, wakil kelompok dalam mengajukan gugatan untuk dan atas nama seluruh anggota kelompok, tidak memerlukan surat kuasa khusus dari anggota kelompok. 2. Akibat hukum atas penolakan atau penyangkalan anggota kelompok. Ada kemungkinan gugatan bertentangan dengan kehendak dari sebagian orang dalam kelompok tersebut.
  • 43. Penguasa dapat ditarik sebagai tergugat gugatan perwakilan kelompok • Kasus Negara River Fload di Jepang Penduduk Kota Nagara, Jepang. Menuntut ganti rugi oleh pemerintah akibat tanggul sungai yang jebol yang membanjiri daerah tempat tinggal mereka. Kelalaian pemerintah melaksanakan kewajiban memelihara tanggul pada musim hujan sebagaimana layaknya, adalah sebab mengapa tanggul sungai tersebut jebol
  • 44. Duplikasi pengajuan GPK • Apabila suatu kasus menimbulkan akibat yang sangat luas menimpa kelompok yang besar jumlahnya dan anggota kelompoknya tersebar di berbagai daerah dan kota, dapat terjadi pengajuan GPK secara local dan serentak di beberapa PN. Menghadapi peristiwa yang demikian, praktik peradilan yang berlaku selama ini, dapat memilih alternative berikut: • Menunda Pemeriksaaan, atau • Menyatakan Gugatan Tidak dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard), dengan alternative: a. Hakim Dapat atau Berwenang Memerintahkan Penggabungan b. Hakim melakukan penilaian tentang kualitas, kredibilitas, dan kecakapan wakil kelompok yang tampil
  • 45. Putusan Pengadilan • Putusan yang dapat dijatuhkan pengadilan dalam mengadili perkara sangat bervariasi 1. Bisa menolak seluruh gugatan, 2. Dapat juga mengabulkan gugatan sebagian atau seluruhnya, atau 3. Dapat juga menyatakan gugatan tidak dapat diterima
  • 46. Pendistribusian ganti rugi Akhir proses GPK adalah tahap pendistribusian ganti rugi kepada anggota kelompok, apabila pengadilan mengabulkan gugatan. Langkah dan tindakan yang perlu diambil wakil kelompok memenuhi kewajiban itu adalah sebagai berikut.
  • 47. 1. Pendistribusian diawali dengan pemberitahuan 2. Distribusi dapat diberikan dengan beberapa cara: 1. Diberikan langsung kepada masing-masing anggota kelompok, dengan syarat yang bersangkutan membuktikan dirinya sebagai anggota kelompok yang ikut mengalami kerugian 2. Dapat juga melalui subkelompok (jika ada) tanpa mengurangi keharusan membuktikan sebagai korban dari peristiwa yang diperkarakan
  • 48. 3. Anggota yang tidak mau menerima ganti rugi 4. Pembagian sisa ganti rugi berdasarkan Cy Press Doctrine (Mengikuti ketentuan Amerika Serikat) o JIka terdapat sisa ganti rugi setelah dibagikan kepada seluruh angota kelompok; o Sisa tersebut diberikan kepada yayasan social atau kepada badan lain yang sejalan dengan tujuan GPK yang di ajukan.b