Dokumen tersebut membahas tentang replik dan duplik dalam proses persidangan perdata di pengadilan. Replik adalah tanggapan penggugat terhadap jawaban tergugat, sedangkan duplik adalah tanggapan tergugat terhadap replik penggugat. Kedua tanggapan ini bersifat opsional dan bertujuan untuk memperkuat posisi masing-masing pihak.
3. Replik dan Duplik
REPLIK :
Tanggapan Penggugat atas Jawaban
Tergugat
DUPLIK :
Tanggapan Tergugat atas Replik Penggugat
• Replik dan Duplik tidak wajib dan sifatnya
adalah hak para pihak yang berperkara.
4. Replik
• Replik yaitu jawaban penggugat baik
tertulis maupun lisan terhadap jawaban
tergugat atas gugatannya. Replik diajukan
penggugat untuk meneguhkan gugatannya,
dengan mematahkan alasan-alasan
penolakan yang dikemukakan tergugat
dalam jawabannya. Replik merupakan
lanjutan dari pemeriksaan perkara perdata
di Pengadilan Negeri setelah tergugat
mengajukan jawaban.
5. Duplik
• Setelah penggugat mengajukan replik,
tahapan pemeriksaan selanjutnya
adalah duplik, yaitu jawaban tergugat
terhadap replik yang diajukan penggugat.
Sama dengan replik, duplik ini pun dapat
diajukan tertulis maupun lisan. Duplik
diajukan tergugat untuk meneguhkan
jawabannya yang lazimnya berisi
penolakan terhadap gugatan penggugat.
6. Praktik Replik dan Duplik
• Konstruksi Replik dan Duplik sama dengan jawab
menjawab.
• Dalam praktiknya, acara jawab menjawab di
Pengadilan antara penggugat dengan tergugat
berjalan secara tertulis. Oleh karena itu
dibutuhkan waktu yang cukup dengan menunda
waktu selama satu atau dua minggu untuk tiap-
tiap tahap pemeriksaan.
7. Proses Terakhir sebelum Pembuktian
• Apabila acara jawab-menjawab
antara penggugat dan tergugat sudah
cukup, dimana duduk perkara perdata
yang diperiksa sudah jelas semuanya,
tahapan pemeriksaan selanjutnya
adalah pembuktian.