Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan efektif dan langkah-langkah untuk menjadi pemimpin yang efektif, termasuk mengenali gaya kepemimpinan yang tepat, mengembangkan rencana suksesi jabatan, dan program retensi untuk mempertahankan pemimpin berkualitas.
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
kepemimpinan
1. MATA KULIAH “KEPEMIMPINAN I”
BDP _SEMESTER V (GANJIL)
STIPAP _ MEDAN
ANALISIS KEPEMIMPINAN LANJUTAN
(chapter11)
Kepemimpinan yang Efektif
IRWAN
Desember 2013
2. KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG
MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
memberikan dampak positif, orientasi hasil, produktif, berdaya
guna dan berkeinginan kuat untuk sukses.
3. Langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin
yang efektif adalah dengan bercermin. Kuasailah
ketrampilan diri anda dengan demikian anda akan
meletakan dasar untuk membantu orang lain agar
melakukan hal yang sama.”
4.
5. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tentukan Gaya Kepemimpinan Yang Cocok Untuk Perusahaan
Kenali Pemimpin Yang Sekarang Ada atau Berpotensi Baik di dalam
maupun di luar Perusahaan
Kenali Adanya celah-celah dalam Kepemimpinan
Kembangkan Rencana Untuk Suksesi Jabatan untuk Peran-Peran Yang
Penting Dalam Perusahaan
Kembangkan Perencanaan Karir bagi Pemimpin Yang Potensial
Kembangkan Roadmap Keahlian untuk Para Pemimpin Masa Depan
Buat Program Retensi untuk Pemimpin Yang Sudah Ada dan Potensial di
Masa Depan
6. 1. Intelegensi yang tinggi (Intellegence)
2. Kematangan jiwa social (social Maturity)
3. Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and
achievement drives)
4. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation
attitudes)
7. Membantu mencapai sasaran organisasi
Menggerakan anggota menuju sasaran sama
Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar individu
Memelihara kekuatan dan kohesi/perpaduan anggota.
8. Pemimpin yang efektif tidak bekerja sendiri namun bersama
karyawan yang dipimpinnya mampu menggali berbagai potensi
yang ada. Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan
atau kekuatan akan tetapi merupakan interaksi aktif antar
komponen yang efektif dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi dari organisasi yang dijalankan.
9. pemimpin yang efektif perlu terus berperilaku yang sesuai dengan faktor
situasi yang dihadapi, dan terus mengasah dan menambah kualitas
personalnya, agar mampu berperilaku efektif dalam situasi yang terus
berubah,
pemimpin efektif harus memiliki
kesadaran diri, yaitu memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan
pandangan hidup
ingenuitas (kecerdikan dan fleksibilitas) yaitu berinovasi dan beradaptasi
dengan keyakinan yang tinggi
cinta kasih, yaitu membangun kontak dengan orang lain dalam sikap yang
positif.
heroisme, yaitu menyemangati diri sendiri dan orang lain dengan motivasi
yang kuat..
13. •
•
•
•
•
•
•
•
1. Tentukan Gaya Kepemimpinan Yang Cocok Untuk Perusahaan
Tentukan sebuah gaya kepemimpinan yang dibutuhkan perusahaan Budaya perusahaan
juga mengambil peranan yang penting dalam menentukan gaya kepemimpinan.
Salah satu alasan dari tingginya tingkat kegagalan dari CEO-CEO baru adalah bahwa
mereka tidak mampu menyesuaikan diri dengan organisasi yang mereka pimpin. Lebih
dari setengahnya tidak mampu melewati masa kerja lebih dari empat tahun. Ada
beberapa cara untuk menilai kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan diri:
- Kenali mereka lebih jauh. Penilaian psikologis dan perilaku secara statistik terbukti
berhubungan secara langsung pada kesuksesan pemimpin di masa yang akan datang.
- Pahami budaya perusahaan secara lebih baik. Tanyakan kepada dewan direksi,
karyawan,vendor, konsultan untuk pandangan dan pemikiran mereka mengenai
bagaimana kriteria pemimpin yang efektif dalam suatu perusahaan.
2. Kenali Pemimpin Yang Sekarang Ada atau Berpotensi Baik di Dalam maupun di
Luar Perusahaan
Pemimpin bisa ditemukan dari dalam perusahaan maupun dari luar. Perusahaan harus
bisa menimbang biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan
kepemimpinan internal terhadap biaya dan ketersediaan apabila hendak merekrut dari
luar lingkungan perusahaan. Riset membuktikan bahwa salah satu keuntungan
mengembangkan pemimpin secara internal adalah bahwa mereka mampu meraih tingkat
produktivitas yang dikehendaki 50 persen lebih cepat daripada kandidat dari luar.
3. Kenali Adanya Celah-celah dalam Kepemimpinan
tentukan hal-hal yang diperlukan dari pemimpin pada saat ini dan masa depan lalu
membandingkannya dengan tim pemimpin yang ada pada saat ini. Kemudian lihat alur
pengembangan kepemimpinan dan kenali celah dalam keahlian serta waktu yang akan
dibutuhkan untuk mengisi celah tersebut, bisa melalui rencana suksesi jabatan atau
14. •
•
•
•
•
•
•
•
•
4. Kembangkan Rencana Untuk Suksesi (pergantian) jabatan untuk Peran-Peran
yang penting di Perusahaan
Perencanaan suksesi jabatan yang matang bisa menghindari gangguan serta trauma
karyawan
ketika
CEO
meninggalkan
perusahaan,
rencana
suksesi
(pergantian/promosi)tidak boleh terbatas pada peran eksekutif saja. Sebagai bagian dari
program kepemimpinan, perusahaan harus bisa mengevaluasi peran-peran yang penting
di seluruh bagian perusahaan.
5. Kembangkan Perencanaan Karir bagi Pemimpin Yang Potensial
pengembangan diri karyawan dengan perencanaan jenjang karir yang terukur
6. Kembangkan Roadmap Keahlian untuk Para Pemimpin Masa Depan
Apabila karyawan yang berpotensi tinggi sudah dikenali, roadmap keahlian harus
disiapkan untuk kepemimpinannya di masa depan. program pengembangan diri harus
bisa mendukung metode.
7. Buat Program Retensi (pencadangan kedarisasi) untuk Pemimpin Yang Sudah
Ada dan Potensial di Masa Depan
Program pengembangan kepemimpinan yang dirancang dengan baik adalah kunci untuk
mengenali, menarik, mengisi posisi dalam mempertahankan kepemimpinan perusahaan.
serta program pengembangan individu.
Praktek pengelolaan talenta yang diimplementasikan bersama dengan penerapan
teknologi yang tepat bisa secara efektif mengenali dan mengembangkan pemimpin yang
bisa mendorong kinerja bisnis perusahaan.
15. Kategori tersebut antara lain :
• 1. Kondisi emergency (darurat) pemimpin harus mengarahkan dan memerintah. Misalnya
saat terjadi kasus serangan hama penyakit,kerusakan pabrik PKS dll tingkat mortalitas
sangat tinggi. Dalam keadaan tersebut seorang manajer yang bersangkutan harus bisa
secepatnya mencari solusi dan benar-benar memberikan instruksi secara jelas, tegas
bahkan cenderung otoriter kepada operator atau karyawan. dan sebaliknya karyawan pun
harus mengerti kondisi mengapa sang manajer bersikap demikian.
•
2. Melatih,latihan diberikan kepada karyawan yang memiliki kemampuan (skill) sedang
dan komitmen yang rendah, sehingga dalam kurun waktu tertentu karyawan tersebut
memiliki pengetahuan dan komitmen yang meningkat. Latihan/training yang diikuti
bisa training yang bersifat hardskill maupun softskill. Contoh yang bisa dilakukan oleh
pemilik perusahaan ialah mengirim karyawannya untuk mengikuti diklat
•
3. Mendukung,Ini diberlakukan kepada karyawan yang memiliki kemampuan tinggi tapi
komitmen tidak menentu. Dalam beberapa kasus pemimpin banyak melakukan proses
latihan dan mendukung, sehingga karyawan mendapatkan pengetahuan baru dan
langsung dicoba.contoh manajer memberikan latihan langsung kepada operator Latihan
akan langsung diaplikasikan dan secara tidak langsung hal tersebut sekaligus
memberikan motivasi secara moril untuk menumbuhkan semangat dan komitmen yang
tinggi kepada para operator
•
4. Menugaskan atau mendelegasikan kerja,Ini diberikan kepada karyawan yang
memiliki kemampuan dan komitmen yang tinggi pula. Karyawan jenis ini sudah
memiliki kesadaran sendiri sekaligus kemampuan untuk mengemban tanggung jawab
secara penuh.contoh manajemen memberi kepercayaan kepada salah satu karyawannya
untuk menjadi manajer karena dinilai telah memiliki kemampuan dan tanggung jawab
untuk mengelola perkebunan serta semua tindakan manajemen harus ditempuh untuk
optimalisasi SDA tersebut