SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
PROPERTY MANAGEMENT
Anggota Kelompok:
M. Irsyadi Firdaus 3512100015
Ghulam Arfi Ghifari 3512100016
Arif Kurniawan 3512100061
Satria Prakasa 3512100065
Aldino Zakaria 3512100086
SI PERENCANAAN A
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
Bab ini mengkaji penggunaan GIS untuk manajemen properti.
Hal ini biasanya melibatkan keterkaitan database manajemen aset
properti untuk beberapa bentuk pemetaan digital skala besar.
GIS manajemen properti biasanya digunakan ketika adanya
keputusan yang membuat manajemen properti harus didesain secara
geografis.
Keputusan Manajemen properti harus didasarkan informasi
yang akurat agar aplikasi GIS sering menggunakan analisis tingkat
rendah secara keseluruhan tetapi dengan derajat akurasi yang tinggi.
Bab ini akan menjelaskan tentang aplikasi manajemen properti
GIS di pemerintahan daerah, bab ini juga mempertimbangkan
bagaimana penggunaan GIS dibidang pertanian dan pengelolaan lahan
pedesaan.
WEWENANG LOKAL MANAJEMEN
PROPERTI
Pemerintahan lokal memiliki tanggung jawab
hukum dalam pengumpulan dan pengelolaan sejumlah
besar data properti dalam area geografis terpisah. Oleh
karena itu investasi dalam aplikasi GIS dan
pengumpulan data perlu dilakukan agar
mempermudah dalam pekerjaan pemerintah lokal.
Dalam Memorandum of Evidence kepada Komisi Audit RICS (1987)
merekomendasikan bahwa:
1. Pemerintah daerah harus menerapkan pendekatan kerja sama lebih
untuk manajemen properti.
2. Badan properti pusat akan dibentuk di setiap otoritas
3. Pusat basis data properti dimiliki dan disewa oleh yang berwenang
ini penting untuk memungkinkan indikator kinerja yang akan
dibangun dan memungkinkan lebih banyak informasi pengambilan
keputusan.
4. Pusat basis data properti dapat digunakan untuk manajemen
estate, pengembangan, dan dengan pemeliharaan dan bagian
pelayanan.
Informasi yang dianggap penting dalam manajemen properti pemerintahan
daerah terdapat pada gambar 5.1.
Data situs:
1. Referensi Terrier
2. Referensi Grid Peta
3. Survey Detil
4. Luas Kotor
5. Status Kepemilikan
6. Paket Dalam
Data pendirian:
1. Nomor Referensi
2. Komite Pengguna
3. Pembentukan Nama
4. Alamat/telepon
5. Kapasitas
6. Penghuni
7. Luas Internal Kotor
Data Bangunan:
1. Jenis Bangunan
2. Tahun Pendirian
3. Jenis Pembangunan
4. Luas Internal kotor
5. Kondisi Bangunan
6. Nomor Tingkat
7. Jenis Atap
Jenis informasi geografis ini sangat cocok untuk dimasukan analisis
menggunakan GIS. Kegunaan dalam GIS-based Land Terrier yang lebih
sistem berbasis kertas dirangkum sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk menangani perubahan fitur dari waktu ke waktu
2. Kesempatan menyesuaikan basis data sesuai dengan pengguna
3. Penyedia akses otoritas yang luas untuk sumber daya perusahaan
4. Analisis geografis informasi properti
5. Pembuatan peta kualitas tinggi
Perubahan alur dari berbasis kertas ke GIS-based land and properti
terrier menjadikan dari sistem yang statis ke sistem dinamis yang
terintegrasi dalam sistem manajemen properti.
Secara sederhana sebuah land terrier terdiri dari:
 Entri indeks jalan untuk peta land terrier
 Peta land terrier tiles berdasarkan pada pemetaan OS skala besar
 Akta pendaftaran
 Akta paket
GIS-based land terrier dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan secara
spasial mengalasisis pola dalam data dan mengintegrasikan kumpulan data
yang berbeda seperti terrier dan pola wisata. (Rix and Lilborne, 1994).
The London Borough of Barking and Dagenham
Komponen Manajemen GIS Properti meliputi:
a. Sistem referensi Core (Inti)
b. Komputerisasi tanah terrier
c. Sistem portofolio manajemen properti komersial
d. Sistem biaya administrasi tanah
Sistem referensi Core (Inti)
Fitur utama dari strategi ini adalah pengembangan kerangka standar referensi umum.
Dalam tahap ini data harus dipersiapkan dan pengurangan duplikasi data serta biaya
dalam pembuatan sistem manajemen properti.
Tahap awal pembangunan GIS terkonsentrasi pada tanah terrier dan alamat file induk
perusahaan. File alamat induk disesuaikan dengan sistem referensi alamat.
Komputerisasi tanah terrier
Digunakan untuk membuat tanah digital terrier dan sistem manajemen properti.
Sistem informasi berbasis kertas menjadi semakin kompleks untuk sejumlah alasan.
Komputerisasi tanah terrier berkaitan dengan undang-undang hak jual-beli,
pendaftaran tanah, kepemilikan tanah serta batas-batas kepemilikan tanah.
Empat perkembangan yang direkomendasikan:
 Tanah terrier dan portofolio properti komersial;
 Integrasi pengembangan yang ada dan peraturan sistem perencanaan
properti yang baru, perumahan, kesehatan, jalan raya dan biaya lahan
lokal;
 Direncanakan sistem pemeliharaan dan pengelolaan gedung;
 Integrasi sistem infrastruktur yang terkait yang ada dengan sistem yang
baru (MacLellan, 1998).
Sistem portofolio manajemen properti
komersial
Dikembangkan untuk Estate Tim manajemen di Bagian Pelayanan otoritas Properti. Sistem
tersebut adalah aplikasi pertama yang beroperasi dalam hubungannya dengan
komputerisasi tanah terrier.
Otoritas yang terlibat dalam enam jenis kegiatan properti:
 Manajemen kepemilikan properti dewan;
 Kontrol dan regulasi dari kegiatan terkait properti;
 Manajemen gedung dewan;
 Pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan;
 Perencanaan layanan dan pemasaran; dan
 Pajak properti lokal dan pendaftaran pemilihan.
Sistem biaya administrasi tanah
Meliputi informasi dari Perencanaan, Kesehatan dan Departemen Hukum dan Jasa
yang berkaitan dengan kontrol perencanaan dan pembangunan, manajemen jalan
raya dan hibah yang tersedia untuk properti.
Dengan menyatukan informasi sumber daya dari departemen yang berbeda, Proses
administrasi dibuat lebih efisien. Kewenangan untuk mengintegrasikan informasi
Sensus Penduduk dengan database terrier untuk perencanaan dan tujuan
pembangunan.
Pemerintah Daerah Lainnya
Pada Birmingham City Council, GIS digunakan untuk manajemen properti dan
pembangunan ekonomi, termasuk pengelolaan regenerasi, tanah yang terkontaminasi,
biaya tanah lokal, perencanaan dan pengembangan kontrol dan alasan pemeliharaan.
Berkenaan dengan fungsi properti yang GIS telah terapkan, internal yang set data yang
digunakan dalam kaitannya dengan aplikasi GIS ini meliputi:
 Catatan Terrier (lihat Gambar 5.2)
 Ketersediaan lahan
 Kondisi Bangunan
 Rencana 'Akta'
 Database Majikan.
Gambar Rencana Manajemen Estate
Persyaratan Informasi: pemetaan
 OS
 Alamat
 Indikator sosial-ekonomi
 Data Sensus
 Database Properti
 Database Pemilik
 Gazetteers (nama jalan, kode pos, paroki, alamat, kota dan desa,
sekolah, perpustakaan, pub, gereja, garasi, stasiun dan rumah sakit)
 Marga dan data perencanaan
Aplikasi meliputi:
 Pemeliharaan jalan (lebih dari 1,5 juta item jalan penemu dicatat)
 Analisis Kecelakaan (informasi kecelakaan dari sepuluh tahun terakhir)
 Lalu Lintas (jumlah lebih dari 10 tahun terakhir)
 Jalan bekerja dan survey kondisi jalan
 Kontrol Pengembangan dan hak publik dari jalan
 Perencanaan (aplikasi, analisis sensus, situs dan monumen, daftar dari
bangunan industri, situs limbah dan penggunaan lahan limbah, situs lingkungan kunci,
mineral, kendala kebijakan strategis, vegetasi)
 Polisi (menggunakan sistem kecelakaan, pemetaan dan lokasi alamat, link ke kejahatan
statistik, informasi properti dan kejahatan pola)
 Api (hydrant dan lokasi properti)
 Pelayanan sosial (kode pos dan informasi alamat)
Pemilik Tanah dan Asosiasi Perumahan
Asosiasi Perumahan menggunakan GIS untuk menunjukkan tren sewa tunggakan,
lowongan dan keterjangkauan dan untuk memetakan daerah properti dengan omset
tinggi. Seluruh saham properti masing-masing asosiasi perumahan dapat ditampilkan
pada peta dan data tren geografis, seperti cluster sewa tunggakan dan daerah
dengan frekuensi perbaikan tinggi, dapat cari dengan mudah.
Setiap data yang berkaitan untuk properti, seperti informasi sewa, kondisi stok
informasi dan status penyewa juga dapat diltampilkan dan bertanya secara langsung
melalui GIS.
Pemerintah Inggris secara kolektif memiliki, sewa
atau memiliki ribuan lisensi kepentingan tanah dan
properti. Penasihat properti kawasan sipil bekerja
secara independen dan badan untuk mengambil
studi percontohan maju dalam kaitannya dengan
kumpulan data saat ini, untuk mengidentifikasi
bagaimana hal ini dapat dibawa ke BS7666 standar
dan mengintegrasikan dengan inisiatif nasional
lainnya.
Ada sejumlah fitur pendaftaran diusulkan yang membuatnya
sangat cocok untuk departemen pemerintah dan badan-badan
terkait:
Setiap batas properti fisik dan titik acuan akan
dirujuk ke grid nasional dan akan ditampilkan
pada peta skala besar OS.
Informasi tentang status dari masing-masing
properti dapat diwakili secara geografis.
DImungkin untuk menetapkan bahwa tanah
pada kenyataannya berdekatan dan bisa
bergabung untuk membentuk pengembangan
situs yang nilainya lebih besar daripada jumlah
bagian-bagiannya.
Setiap bidang tanah dapat terkait
dengan informasi geografis dan
demografis lainnya.
Pengguna dapat menentukan
kepentingan property apa saja yang
dimiliki di seluruh daerah yang
diberikan.
Data dapat dihubungkan ke
database lain termasuk referensi
umum juga diadopsi.
Semua cabang pemerintah dapat mengakses
informasi pencari kunci yang disimpan dalam
pendaftaran melalui Internet Aman
Pemerintah.
Informasi terpilih yang tersimpan
dalam pendaftaran bisa, jika
sesuai, dibuat tersedia untuk
bisnis dan masyarakat umum
melalui protokol tersedia internet
dan sambungan yang didirikan.
Setiap bidang tanah atau properti akan diberikan pengenal unik yang dapat
digunakan sebagai rujukan silang kepada informasi tanah dan properti lainnya.
Akhirnya pendaftaran bisa berisi data inti sebagai berikut:
1. area situs
2. area otoritas lokal
3. nomor sertifikat lahan jika bunga adalah
terdaftar
4. pemilik
5. organisasi yang bertanggung jawab
6. referensi acuan dan lokasi
7. alamat pos dan kode
8. tanggal input
9. Tentang properti terpengaruh oleh
keuntungan apapun atau beban
terdaftar lainnya.
Menggunakan pengidentifikasi unik, pendaftar dapat menghubungkan dengan
database perumahan dari pemerintah daerah untuk memberikan, misalnya,
informasi tentang strategi perencanaan atau lokal. Pendaftar dapat
memberikan akses ke data kontekstual berharga yang berkaitan dengan
kepentingan properti dengan menggambar pada berbagai sumber informasi
luar seperti:
• informasi tentang karakteristik sosio-ekonomi
• tanah yang terkontaminasi
• situs arkeologi
• pengajaran air bawah tanah
• tapak ritel dan fasilitas lainnya dalam radius tertentu
atau waktu berkendara,
• identitas dan rincian kontak fasilitas yang relevan dan
usaha perundang-undangan.
Setiap poligon bidang tanah dapat dilapis dengan informasi geografis yang
sesuai dengan wilayah pencarian yang dipilih atau penyangga yang
ditentukan di sekitarnya. Manfaat utama untuk Departemen Pemerintah dan
lembaga pendaftaran tanah adalah hal itu dimungkinkan untuk
mengidentifikasi unit yang tidak lagi diperlukan untuk penggunaan
operasional – dan selanjutnya membuat keputusan untuk yang tersedia
untuk pembuangan.
Pendaftaran dapat menggunakan perangkat lunak GIS untuk menyaring
dan memprioritaskan. Pendaftaran berbasis GIS dapat berhubungan
dengan bidang tanah ke data geografis lainnya. Banyak departemen dan
lembaga cenderung menemukan bahwa sebagian besar bidang tanah yang
kelebihan adalah nilai kecil. Tujuannya adalah database pendaftaran dan
aplikasi GIS dan pemetaan digital akan mudah diakses oleh pengguna,
melalui Internet Aman Pemerintah.
Properti Pengangkut London dan Rel Jaringan
London Transport Properti telah menerapkan pendaftaran asset property
berbasis GIS. Foto udara telah digunakan sebagai latar belakang untuk
identifikasi properti yang berkaitan dengan proyek-proyek
pembangunan yang spesifik. Sebuah perkembangan GIS lebih lanjut di
Properti Pengangkutan London adalah sistem akuisisi wajib yang secara
otomatis mengeluarkan Pemberitahuan untuk menghadapi pemilik
properti yang terkena dampak program pembangunan baru. Rel jaringan
telah diinvestasikan dalam GIS untuk kompilasi pendaftaran asset
mereka dan untuk membantu perencanaan, merancang dan berbagi
informasi tentang proyek-proyek infrastruktur besar.
Menteri Pertahanan dan Keamanan
Perumahan pertahanan terdiri 225.000 hektar properti bebas, 15.000
hektar properti prasarana dan hak atas 124.000 hektar kawasan bahaya
dan pelatihan. Penilaian data dikumpulkan pada program yang bergulir
lima tahun dan, bersama dengan data tanah dan property, susunan ini
membentuk dasar dari Pendaftaran Properti Pertahanan.
alat GIS dapat diterapkan untuk aset ruang ukuran serta bidang tanah dan
properti. Informasi tentang fasilitas ini digunakan untuk mendukung
sejumlah proses bisnis seperti pemeliharaan dan operasi, manajemen
property (Akuisisi, pelepasan, perbaikan dan pembangunan kembali),
sumber daya manusia, perencanaan modal, jasa persediaan dan layanan
informasi. Penawaran keunggulan GIS dibandingkan tradisional CAD dan
Computer Aided Manajemen Fasilitas (CAFM) sistem adalah karena
kemampuan GIS untuk melakukan kompleks geografis analisis dan navigasi
grafis. GIS juga memberikan kesempatan untuk mengintegrasikan
manajemen infrastruktur dengan tingkat ruang- rinci. Ini tidak mungkin
dengan sistem CAFM tradisional. Peta antarmuka dan data topologi struktur
dalam GIS menyediakan sarana yang kuat dan fleksibel dalam
pengorganisasian, menganalisis dan fasilitas menyajikan informasi pada
setiap tingkat perusahaan infrastruktur.
Manajemen Fasilitas
Tata letak ruang dalam dari salah satu bangunan yang ditempati oleh
Universitas Bristol Healthcare Trust ( UBHT ) dipetakan dan atribut data
yang dikumpulkan pada tahun 1995 untuk membantu dengan
perencanaan ruang di rumah sakit . Gedung lima lantai terdiri dari
basement , lantai dasar dan tiga lantai atas. Denah dan data atribut
ruang dapat dilihat dan dianalisis khusus menggunakan GIS . Gambar
5.3 menunjukkan bahwa kamar untuk setiap lantai bangunan
dipetakan di lapisan terpisah dalam GIS dan lantai 3 ditampilkan ,
bersama-sama dengan data atribut untuk kamar 176. Ini
memungkinkan kesesuaian dan kedekatan ruang kompatibel atau
tidak kompatibel digunakan dan diperiksa secara visual .
Atribut data yang berhubungan dengan fasilitas yang tidak selalu
ruangan sendiri dapat disimpan dalam database relasional dan terkait
dengan data ruang menggunakan pengidentifikasi unik. Ini adalah
bagaimana data fasilitas untuk bangunan UBHT dikelola dan Tabel 5.3
menggambarkan data atribut yang disimpan di database untuk setiap
lantai bangunan dan struktur database untuk data fasilitas terkait.
Bidang room_id adalah hubungan antara atribut meja untuk setiap
lantai dan database 'fasilitas' yang terkait. Sebuah GIS adalah dapat
menggunakan link ini relasional antara database ketika menganalisis
data.
STUDI KASUS DI LUAR NEGERI
Di Amerika Serikat GIS yang digunakan sebagai sistem manajemen ruang di Universitas
dari Minnesota. Universitas ini memiliki 80.000 mahasiswa dan staf, 24 juta kaki persegi
luas lantai dan 1.000 bangunan senilai lebih dari tiga miliar dolar. GIS yang menyediakan
informasi hunian, ukuran, penggunaan lahan, program, aksesibilitas, dll dan bisa
dihubungkan dengan sistem departemen lainnya. Ini dirancang untuk membantu sumber
daya manusia, layanan persediaan, telekomunikasi dan departemen lain yang
menggunakan pengidentifikasi spasial (gedung atau nomor ruangan) sebagai metode
pengorganisasian data.
Sistem ruang menggunakan teknologi GIS untuk memberikan informasi yang akurat,
seperti gambar tanggal dan data fasilitas untuk mendukung kegiatan spektrum yang
luas dari pengguna dan pelaku bisnis. Sebuah universitas membutuhkan lebih banyak
usaha kolaboratif selama pelaksanaan tetapi Hasil dapat menambah nilai data
kelembagaan, memfasilitasi aliran informasi antara fungsi bisnis dan integrasi seluruh
departemen. Ini adalah manajemen yang kuat dan analisis sistem yang memiliki dampak
yang lebih luas untuk efisiensi pengorganisasian.
MANAJEMEN LAHAN PEDESAAN
GIS dapat digunakan dalam manajemen real pedesaan (Donald, 1999) tujuan sebagai
berikut:
-untuk menghasilkan peta penggunaan lahan;
-pengelolaan kawasan untuk klaim subsidi;
-Untuk menyambungkan Database hasil catatan tanam, status gizi, jenis tanah, drainase,
ke peta;
-Peta detil perubahan batas bidang;
-membantu valuasi, prakiraan dan anggaran untuk pemasok kehutanan dan Komisi
Kehutanan.
Data real, seperti perjanjian properti, penjualan dan akses
hak, dapat diakses GIS, yang digunakan untuk:
-pemodelan Estate
- untuk membuat peta dan jadwal untuk rencana desain hutan,
menunjukkan komposisi hutan, penebangan dan penanaman pohon.
-penyelesaian sengketa - salah satu pondok di perkebunan
-penjualan tanah untuk pembangunan – perkebunan
Aplikasi masa depan yang mencakup digitalisasi infrastruktur di
perumahan bermanfaat untuk memungkinkan pembayaran secara
terpadu, identifikasi dan penelitian untuk mengetahui potensi yang
dapat merugikan perkebunan dari pemilik kebun.
PERTANIAN
Di AS, GIS digunakan dalam pertanian oleh:
-pengecer untuk membantu dalam pemasaran dan transportasi pupuk dan bahan kimia
-agronomi untuk memantau produksi
-produsen pertanian untuk pemasaran, operasi dan distribusi
-agribisnis untuk distribusi grosir.
Land Management
Alam adalah zona bio-geografi yang mencerminkan geologi, sistem alam dan proses,
beserta bagian – bagian lainnya. Di negara bagian Nottinghamshire, GIS digunakan
untuk membantu perlingdungan, konservasi, manajemen, dan pengembangan
lingkungan (Shalaby and Ford, 1995). GIS juga digunakan untuk mengidentifikasi kayu
kuno, padang rumput, kesehatan vegetasi, taman bersejarah dan sungai.
GIS dapat merekam
 Tata guna lahan desa
 Lahan tertantar dan lahan bermineral
 Lahan dengan susunan ekologi tertentu
 SSSIs dan kepentingan biologi dan geologi lahan
 Alam liar, cadangan alam, dan lainnya di bagian alam
 Karakter regional, lahan, dan hijauan
 Monument kuno (bersejarah), gedung, dan area konservasi
(Shalaby and Ford, 1995)
Aplikasinya termasuk:
 Perlindungan alam, manajemen konservasi, dan pengelolaan lahan
 Manajemen dan Perencanaan konservasi alam, re-survey lahan/lokasi
 Sumber informasi laporan lingkungan
 Monitoring dan perubahan tata guna lahan, reklamasi, dan perencanaan
tambang
 Perencanaan transportasi dan jalan raya
 Menginformasikan aturan perencanaan, proses, dan rangkuman
 Perencanaan skala lokal dan riset umum
(Shalaby and Ford, 1995)
Badan Lingkungan Wales
mengimplementasikan GIS untuk mempertemukan objek, key benefit termasuk kemampuan menemukan lokasi,
menampilkan akurasi dan presisi suatu informasi, kemampuan analisis data yang kompleks untuk mendukung
mengambilan keputusan dan penyusunan undang – undang.
Data yang digunakan antara lain:
 Batasan lahan, habitat
 Pendataan Monument atau pilar
 Perencanaan agro-lingkungan
 Kawasan pepohonan
 Pengembangan tanaman, proposal perencanaan
 Data Banjir
 OS data
 Jenis lahan
 Area rawan banjir
 Perencanaan aksi lingkungan skala lokal
Dalam penerapannya, dikembangkan kebutuhan khusus dengan beberapa fungsi,
seperti:
 Pertahanan Banjir
 Sumber dan perlingdungan pengairan
 Perencanaan dan pelayanan klien
Rangkuman
 Bab ini menunjukkan bahwa penggunaan GIS untuk tanah dan manajemen properti
yang dimulai pada organisasi yang memiliki fungsi geografis.
 Kekuatan GIS adalah dapat menambah data yang dikumpulkan selama satu tujuan
tetapi melalui integrasi dan geo-referensi.
 Manfaat nyata terkuat dicatat oleh banyak pengguna GIS untuk tanah dan
manajemen properti adalah kemampuan untuk memvisualisasikan hubungan
antara properti dan geografi sekitarnya dengan pemetaan tanah dan aset properti.
Pustaka
• Allinson, J. and Weston, J., 1999, Information technology literacy survey, Royal Town Planning Institute, London.
• Audit Commission, 1988a, Local Authority Property: A Management Handbook, HMSO, London.
• Audit Commission, 1988b, Local Authority Property: A Management Overview. HMSO, London.
• Boyd, B. and Rainbolt, E., 1998, GIS for university and campus planning and FM, ESRI User Conference Proceedings, www.esri.com
• Donald, J., 1999, Technology holds the future for rural surveyors, Chartered
Surveyor Monthly, April, 52.
• England, J., 1996, The road to a corporate GIS in Gloucestershire, Mapping Awareness, May, pp. 20–24 and June, pp. 34–37.
• Gondeck-Becker, D., 1999, Implementing an enterprise-wide space management system – a case study at the University of Minnesota, ESRI User Conference Proceedings, www.esri.com
• GI News, 2001, GPS and GIS in rural estate management, GI News, July/August, pp. 38–41.
• Jenkins, W. and Kearns, C., 1999, Everybody likes a smart asset, AGI Conference, 4.5.1–4.5.4.
• Jordani, D., 1998, GIS is integral to the University of Minnesota’s new space management system, ESRI Arc News, Fall, 18.
• Kilical, H. and Kilical, A., 1996, District of Columbia public school system (DCPS) facilities master plan using GIS, ESRI User Conference Proceedings, www.esri.com
• Kirkwood, J., 1998, GIS insight on site, Estates Gazette, 9847, November 21, pp. 130–131.
• Lilburne, L. and Rix, D., 1991, The use of GIS in local government property records. Mapping Awareness and GIS Europe, 5(10), pp. 16–21.
• London Borough of Barking and Dagenham, 1996, The Property Database Project, Legal and Property Division, Chief Executive’s Department, LBBD, London.
• MacLellan, J., 1998, A London borough property database project. In Wyatt, P. and
• Fisher, P. (eds) Property Information Today and Tomorrow, Royal Institution of Chartered Surveyors, London.
• MacLellan, J. and Musgrave, T., 1999, GIS and best value – a corporate approach, AGI Conference, 4.4.1–4.4.5.
• Masser, I. and Campbell, H., 1994, The take-up of GIS in local government, AGI Conference, 14.2.1–14.2.6.
• Morgan, R., McKay, I., Kelly, A., Clark, J., Culpan, S., Steward, D. and Donaldson, A., 1994, Estate management through GIS – a Strathclyde experience. In: Geographical Information, Taylor & Francis,
pp. 150–154.
• RICS, 1987, Property management in local authorities: evidence to the Audit Commission by the RICS, Royal Institution of Chartered Surveyors, London.
• Rix, D. and Lilborne, L., 1994, Towards a spatially based property management system for UK local government. In: Geographical Information, Taylor & Francis, pp. 155–163.
• RTPI, 2000, IT in local planning authorities, Royal Town Planning Institute,
London.
• Shalaby, M.T. and Ford., P. 1995, Integration: the way for corporate GIS in Nottingham city council, Joint European Conference and Exhibition on Geographical Information Proceedings, Basel: JEC-GI,
2: 36–41. Wooden, S., Greathead, N. and Meggs, M., 1999, Delivering estate solutions to defence needs, AGI Conference, 4.3.1.–4.3.3.

More Related Content

What's hot

Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Oswar Mungkasa
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
 
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptxf870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptxedisaputra49
 
Himpunan mahasiswa teknik sipil
Himpunan mahasiswa teknik sipilHimpunan mahasiswa teknik sipil
Himpunan mahasiswa teknik sipilBang Yadhi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTrijondro Purwanto
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Laporan Kerja Praktik
Laporan Kerja PraktikLaporan Kerja Praktik
Laporan Kerja PraktikNur Hilaliyah
 
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanahSurat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanahWarnet Raha
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangRaflis Ssi
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususDadang Solihin
 

What's hot (20)

Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...
 
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptxf870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
f870b_PAPARAN_PISK_PT-PELAKS-OP_BEND_Bandung.pptx
 
Himpunan mahasiswa teknik sipil
Himpunan mahasiswa teknik sipilHimpunan mahasiswa teknik sipil
Himpunan mahasiswa teknik sipil
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Surat pernyataan pengalihan
Surat pernyataan pengalihanSurat pernyataan pengalihan
Surat pernyataan pengalihan
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
 
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3 Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Laporan Kerja Praktik
Laporan Kerja PraktikLaporan Kerja Praktik
Laporan Kerja Praktik
 
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanahSurat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
 

Viewers also liked

SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTI
SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTISISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTI
SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTIYusmeli Japar
 
Pinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih
Pinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air BersihPinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih
Pinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air BersihPemerintah Kota Singkawang
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...National Cheng Kung University
 
Persamaan Dasar Akuntansi kelas XI
Persamaan Dasar Akuntansi kelas XIPersamaan Dasar Akuntansi kelas XI
Persamaan Dasar Akuntansi kelas XIVinny Oxtafianica
 
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...PT. Mencari Cinta Sejati
 
Akuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarAkuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarMuhammadIqbal169
 
MEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPER
MEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPERMEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPER
MEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPERMZ Omar, ST
 
Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriAi Roudatul
 
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa 25 34
 

Viewers also liked (20)

Tata Kelola Manajemen Bisnis Properti
Tata Kelola Manajemen Bisnis PropertiTata Kelola Manajemen Bisnis Properti
Tata Kelola Manajemen Bisnis Properti
 
Manajemen Properti
Manajemen PropertiManajemen Properti
Manajemen Properti
 
SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTI
SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTISISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTI
SISTEM INFORMASI PEMASARAN DEVELOPER PROPERTI
 
Susunan Pengurus BEM FTSP 2014 - 2015
Susunan Pengurus BEM FTSP 2014 - 2015Susunan Pengurus BEM FTSP 2014 - 2015
Susunan Pengurus BEM FTSP 2014 - 2015
 
Study Plan National Cheng Kung University
Study Plan National Cheng Kung UniversityStudy Plan National Cheng Kung University
Study Plan National Cheng Kung University
 
Laporan DGN95 - RSGI
Laporan DGN95 - RSGILaporan DGN95 - RSGI
Laporan DGN95 - RSGI
 
Transformasi Datum
Transformasi DatumTransformasi Datum
Transformasi Datum
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
 
Pinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih
Pinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air BersihPinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih
Pinjaman Daerah Untuk Pembangunan/ Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih
 
Konsep rumah
Konsep rumahKonsep rumah
Konsep rumah
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
 
Persamaan Dasar Akuntansi kelas XI
Persamaan Dasar Akuntansi kelas XIPersamaan Dasar Akuntansi kelas XI
Persamaan Dasar Akuntansi kelas XI
 
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Indofood Sukser Makmur Tbk Lampung Sel...
 
Akuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standarAkuntansi keuangan dan standar
Akuntansi keuangan dan standar
 
Perencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyekPerencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyek
 
MEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPER
MEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPERMEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPER
MEMULAI BISNIS PROPERTI, MENJADI MINI DEVELOPER
 
Proposal Perumahan De pratama
Proposal Perumahan De pratamaProposal Perumahan De pratama
Proposal Perumahan De pratama
 
Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industri
 
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa
 

Similar to PROPERTY GIS MANAGEMENT

Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanAni Rani
 
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...Anindya N. Rafitricia
 
Sekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahanSekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahanAni Rani
 
PL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdfPL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdfMayaSafira10
 
Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...
Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...
Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...National Cheng Kung University
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangArya Pinandita
 
Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...
Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...
Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...National Cheng Kung University
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1hrgv125
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Musnanda Satar
 
Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahanamrin syahrafi
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdfpengendalian1
 
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I AIMAT RUHIMAT
 
Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014Fajar Baskoro
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinkiky permana
 
Studi Pembangunan SIMPeDa
Studi Pembangunan SIMPeDaStudi Pembangunan SIMPeDa
Studi Pembangunan SIMPeDaAr Tinambunan
 
tata ruang n manaj lahan.ppt
tata ruang n manaj lahan.ppttata ruang n manaj lahan.ppt
tata ruang n manaj lahan.pptRenandaAndari1
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap Ethan Nagekeo
 
Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap
Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap
Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap eganindisudiro
 

Similar to PROPERTY GIS MANAGEMENT (20)

Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahan
 
PENYUSUNAN RDTR dg LANDSEYE
PENYUSUNAN RDTR dg LANDSEYEPENYUSUNAN RDTR dg LANDSEYE
PENYUSUNAN RDTR dg LANDSEYE
 
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...Simulasi seminar   peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
Simulasi seminar peranan basis data terintegrasi dalam sistem informasi per...
 
Presentasi ptsl
Presentasi ptslPresentasi ptsl
Presentasi ptsl
 
Sekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahanSekilas administrasi pertanahan
Sekilas administrasi pertanahan
 
PL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdfPL3201 Sesi 10.pdf
PL3201 Sesi 10.pdf
 
Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...
Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...
Review Paper 04: LADM Implementation Prototype for 3D Cadastre Information Sy...
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...
Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...
Review Paper 03: Integration of Land and Housing Information in China: First ...
 
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
Presentasi GIS Cloud Kelompok 1
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 
Kak database perumahan
Kak database perumahanKak database perumahan
Kak database perumahan
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
 
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
 
Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014Proposal simtaru-2014
Proposal simtaru-2014
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
 
Studi Pembangunan SIMPeDa
Studi Pembangunan SIMPeDaStudi Pembangunan SIMPeDa
Studi Pembangunan SIMPeDa
 
tata ruang n manaj lahan.ppt
tata ruang n manaj lahan.ppttata ruang n manaj lahan.ppt
tata ruang n manaj lahan.ppt
 
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap Juknis pengukuran bidang tanah  sistematik lengkap
Juknis pengukuran bidang tanah sistematik lengkap
 
Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap
Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap
Rancang bangun sistem informasi manajemen satu atap
 

More from National Cheng Kung University

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestNational Cheng Kung University
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...National Cheng Kung University
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...National Cheng Kung University
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...National Cheng Kung University
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...National Cheng Kung University
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...National Cheng Kung University
 

More from National Cheng Kung University (20)

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
EKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolboxEKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolbox
 
Kalman Filter Basic
Kalman Filter BasicKalman Filter Basic
Kalman Filter Basic
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
 
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSPDSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
 
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within SmartphoneCalibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
 
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara ManualPengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

PROPERTY GIS MANAGEMENT

  • 1. PROPERTY MANAGEMENT Anggota Kelompok: M. Irsyadi Firdaus 3512100015 Ghulam Arfi Ghifari 3512100016 Arif Kurniawan 3512100061 Satria Prakasa 3512100065 Aldino Zakaria 3512100086 SI PERENCANAAN A KELOMPOK 1
  • 2. PENDAHULUAN Bab ini mengkaji penggunaan GIS untuk manajemen properti. Hal ini biasanya melibatkan keterkaitan database manajemen aset properti untuk beberapa bentuk pemetaan digital skala besar. GIS manajemen properti biasanya digunakan ketika adanya keputusan yang membuat manajemen properti harus didesain secara geografis. Keputusan Manajemen properti harus didasarkan informasi yang akurat agar aplikasi GIS sering menggunakan analisis tingkat rendah secara keseluruhan tetapi dengan derajat akurasi yang tinggi. Bab ini akan menjelaskan tentang aplikasi manajemen properti GIS di pemerintahan daerah, bab ini juga mempertimbangkan bagaimana penggunaan GIS dibidang pertanian dan pengelolaan lahan pedesaan.
  • 3. WEWENANG LOKAL MANAJEMEN PROPERTI Pemerintahan lokal memiliki tanggung jawab hukum dalam pengumpulan dan pengelolaan sejumlah besar data properti dalam area geografis terpisah. Oleh karena itu investasi dalam aplikasi GIS dan pengumpulan data perlu dilakukan agar mempermudah dalam pekerjaan pemerintah lokal.
  • 4. Dalam Memorandum of Evidence kepada Komisi Audit RICS (1987) merekomendasikan bahwa: 1. Pemerintah daerah harus menerapkan pendekatan kerja sama lebih untuk manajemen properti. 2. Badan properti pusat akan dibentuk di setiap otoritas 3. Pusat basis data properti dimiliki dan disewa oleh yang berwenang ini penting untuk memungkinkan indikator kinerja yang akan dibangun dan memungkinkan lebih banyak informasi pengambilan keputusan. 4. Pusat basis data properti dapat digunakan untuk manajemen estate, pengembangan, dan dengan pemeliharaan dan bagian pelayanan.
  • 5. Informasi yang dianggap penting dalam manajemen properti pemerintahan daerah terdapat pada gambar 5.1. Data situs: 1. Referensi Terrier 2. Referensi Grid Peta 3. Survey Detil 4. Luas Kotor 5. Status Kepemilikan 6. Paket Dalam Data pendirian: 1. Nomor Referensi 2. Komite Pengguna 3. Pembentukan Nama 4. Alamat/telepon 5. Kapasitas 6. Penghuni 7. Luas Internal Kotor Data Bangunan: 1. Jenis Bangunan 2. Tahun Pendirian 3. Jenis Pembangunan 4. Luas Internal kotor 5. Kondisi Bangunan 6. Nomor Tingkat 7. Jenis Atap
  • 6. Jenis informasi geografis ini sangat cocok untuk dimasukan analisis menggunakan GIS. Kegunaan dalam GIS-based Land Terrier yang lebih sistem berbasis kertas dirangkum sebagai berikut: 1. Kemampuan untuk menangani perubahan fitur dari waktu ke waktu 2. Kesempatan menyesuaikan basis data sesuai dengan pengguna 3. Penyedia akses otoritas yang luas untuk sumber daya perusahaan 4. Analisis geografis informasi properti 5. Pembuatan peta kualitas tinggi
  • 7. Perubahan alur dari berbasis kertas ke GIS-based land and properti terrier menjadikan dari sistem yang statis ke sistem dinamis yang terintegrasi dalam sistem manajemen properti. Secara sederhana sebuah land terrier terdiri dari:  Entri indeks jalan untuk peta land terrier  Peta land terrier tiles berdasarkan pada pemetaan OS skala besar  Akta pendaftaran  Akta paket GIS-based land terrier dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan secara spasial mengalasisis pola dalam data dan mengintegrasikan kumpulan data yang berbeda seperti terrier dan pola wisata. (Rix and Lilborne, 1994).
  • 8. The London Borough of Barking and Dagenham Komponen Manajemen GIS Properti meliputi: a. Sistem referensi Core (Inti) b. Komputerisasi tanah terrier c. Sistem portofolio manajemen properti komersial d. Sistem biaya administrasi tanah
  • 9. Sistem referensi Core (Inti) Fitur utama dari strategi ini adalah pengembangan kerangka standar referensi umum. Dalam tahap ini data harus dipersiapkan dan pengurangan duplikasi data serta biaya dalam pembuatan sistem manajemen properti. Tahap awal pembangunan GIS terkonsentrasi pada tanah terrier dan alamat file induk perusahaan. File alamat induk disesuaikan dengan sistem referensi alamat.
  • 10. Komputerisasi tanah terrier Digunakan untuk membuat tanah digital terrier dan sistem manajemen properti. Sistem informasi berbasis kertas menjadi semakin kompleks untuk sejumlah alasan. Komputerisasi tanah terrier berkaitan dengan undang-undang hak jual-beli, pendaftaran tanah, kepemilikan tanah serta batas-batas kepemilikan tanah.
  • 11. Empat perkembangan yang direkomendasikan:  Tanah terrier dan portofolio properti komersial;  Integrasi pengembangan yang ada dan peraturan sistem perencanaan properti yang baru, perumahan, kesehatan, jalan raya dan biaya lahan lokal;  Direncanakan sistem pemeliharaan dan pengelolaan gedung;  Integrasi sistem infrastruktur yang terkait yang ada dengan sistem yang baru (MacLellan, 1998).
  • 12. Sistem portofolio manajemen properti komersial Dikembangkan untuk Estate Tim manajemen di Bagian Pelayanan otoritas Properti. Sistem tersebut adalah aplikasi pertama yang beroperasi dalam hubungannya dengan komputerisasi tanah terrier. Otoritas yang terlibat dalam enam jenis kegiatan properti:  Manajemen kepemilikan properti dewan;  Kontrol dan regulasi dari kegiatan terkait properti;  Manajemen gedung dewan;  Pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan;  Perencanaan layanan dan pemasaran; dan  Pajak properti lokal dan pendaftaran pemilihan.
  • 13. Sistem biaya administrasi tanah Meliputi informasi dari Perencanaan, Kesehatan dan Departemen Hukum dan Jasa yang berkaitan dengan kontrol perencanaan dan pembangunan, manajemen jalan raya dan hibah yang tersedia untuk properti. Dengan menyatukan informasi sumber daya dari departemen yang berbeda, Proses administrasi dibuat lebih efisien. Kewenangan untuk mengintegrasikan informasi Sensus Penduduk dengan database terrier untuk perencanaan dan tujuan pembangunan.
  • 14. Pemerintah Daerah Lainnya Pada Birmingham City Council, GIS digunakan untuk manajemen properti dan pembangunan ekonomi, termasuk pengelolaan regenerasi, tanah yang terkontaminasi, biaya tanah lokal, perencanaan dan pengembangan kontrol dan alasan pemeliharaan. Berkenaan dengan fungsi properti yang GIS telah terapkan, internal yang set data yang digunakan dalam kaitannya dengan aplikasi GIS ini meliputi:  Catatan Terrier (lihat Gambar 5.2)  Ketersediaan lahan  Kondisi Bangunan  Rencana 'Akta'  Database Majikan.
  • 16. Persyaratan Informasi: pemetaan  OS  Alamat  Indikator sosial-ekonomi  Data Sensus  Database Properti  Database Pemilik  Gazetteers (nama jalan, kode pos, paroki, alamat, kota dan desa, sekolah, perpustakaan, pub, gereja, garasi, stasiun dan rumah sakit)  Marga dan data perencanaan
  • 17. Aplikasi meliputi:  Pemeliharaan jalan (lebih dari 1,5 juta item jalan penemu dicatat)  Analisis Kecelakaan (informasi kecelakaan dari sepuluh tahun terakhir)  Lalu Lintas (jumlah lebih dari 10 tahun terakhir)  Jalan bekerja dan survey kondisi jalan  Kontrol Pengembangan dan hak publik dari jalan  Perencanaan (aplikasi, analisis sensus, situs dan monumen, daftar dari bangunan industri, situs limbah dan penggunaan lahan limbah, situs lingkungan kunci, mineral, kendala kebijakan strategis, vegetasi)  Polisi (menggunakan sistem kecelakaan, pemetaan dan lokasi alamat, link ke kejahatan statistik, informasi properti dan kejahatan pola)  Api (hydrant dan lokasi properti)  Pelayanan sosial (kode pos dan informasi alamat)
  • 18. Pemilik Tanah dan Asosiasi Perumahan Asosiasi Perumahan menggunakan GIS untuk menunjukkan tren sewa tunggakan, lowongan dan keterjangkauan dan untuk memetakan daerah properti dengan omset tinggi. Seluruh saham properti masing-masing asosiasi perumahan dapat ditampilkan pada peta dan data tren geografis, seperti cluster sewa tunggakan dan daerah dengan frekuensi perbaikan tinggi, dapat cari dengan mudah. Setiap data yang berkaitan untuk properti, seperti informasi sewa, kondisi stok informasi dan status penyewa juga dapat diltampilkan dan bertanya secara langsung melalui GIS.
  • 19. Pemerintah Inggris secara kolektif memiliki, sewa atau memiliki ribuan lisensi kepentingan tanah dan properti. Penasihat properti kawasan sipil bekerja secara independen dan badan untuk mengambil studi percontohan maju dalam kaitannya dengan kumpulan data saat ini, untuk mengidentifikasi bagaimana hal ini dapat dibawa ke BS7666 standar dan mengintegrasikan dengan inisiatif nasional lainnya.
  • 20. Ada sejumlah fitur pendaftaran diusulkan yang membuatnya sangat cocok untuk departemen pemerintah dan badan-badan terkait: Setiap batas properti fisik dan titik acuan akan dirujuk ke grid nasional dan akan ditampilkan pada peta skala besar OS. Informasi tentang status dari masing-masing properti dapat diwakili secara geografis. DImungkin untuk menetapkan bahwa tanah pada kenyataannya berdekatan dan bisa bergabung untuk membentuk pengembangan situs yang nilainya lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Setiap bidang tanah dapat terkait dengan informasi geografis dan demografis lainnya. Pengguna dapat menentukan kepentingan property apa saja yang dimiliki di seluruh daerah yang diberikan. Data dapat dihubungkan ke database lain termasuk referensi umum juga diadopsi. Semua cabang pemerintah dapat mengakses informasi pencari kunci yang disimpan dalam pendaftaran melalui Internet Aman Pemerintah. Informasi terpilih yang tersimpan dalam pendaftaran bisa, jika sesuai, dibuat tersedia untuk bisnis dan masyarakat umum melalui protokol tersedia internet dan sambungan yang didirikan.
  • 21. Setiap bidang tanah atau properti akan diberikan pengenal unik yang dapat digunakan sebagai rujukan silang kepada informasi tanah dan properti lainnya. Akhirnya pendaftaran bisa berisi data inti sebagai berikut: 1. area situs 2. area otoritas lokal 3. nomor sertifikat lahan jika bunga adalah terdaftar 4. pemilik 5. organisasi yang bertanggung jawab 6. referensi acuan dan lokasi 7. alamat pos dan kode 8. tanggal input 9. Tentang properti terpengaruh oleh keuntungan apapun atau beban terdaftar lainnya.
  • 22. Menggunakan pengidentifikasi unik, pendaftar dapat menghubungkan dengan database perumahan dari pemerintah daerah untuk memberikan, misalnya, informasi tentang strategi perencanaan atau lokal. Pendaftar dapat memberikan akses ke data kontekstual berharga yang berkaitan dengan kepentingan properti dengan menggambar pada berbagai sumber informasi luar seperti: • informasi tentang karakteristik sosio-ekonomi • tanah yang terkontaminasi • situs arkeologi • pengajaran air bawah tanah • tapak ritel dan fasilitas lainnya dalam radius tertentu atau waktu berkendara, • identitas dan rincian kontak fasilitas yang relevan dan usaha perundang-undangan.
  • 23. Setiap poligon bidang tanah dapat dilapis dengan informasi geografis yang sesuai dengan wilayah pencarian yang dipilih atau penyangga yang ditentukan di sekitarnya. Manfaat utama untuk Departemen Pemerintah dan lembaga pendaftaran tanah adalah hal itu dimungkinkan untuk mengidentifikasi unit yang tidak lagi diperlukan untuk penggunaan operasional – dan selanjutnya membuat keputusan untuk yang tersedia untuk pembuangan. Pendaftaran dapat menggunakan perangkat lunak GIS untuk menyaring dan memprioritaskan. Pendaftaran berbasis GIS dapat berhubungan dengan bidang tanah ke data geografis lainnya. Banyak departemen dan lembaga cenderung menemukan bahwa sebagian besar bidang tanah yang kelebihan adalah nilai kecil. Tujuannya adalah database pendaftaran dan aplikasi GIS dan pemetaan digital akan mudah diakses oleh pengguna, melalui Internet Aman Pemerintah.
  • 24. Properti Pengangkut London dan Rel Jaringan London Transport Properti telah menerapkan pendaftaran asset property berbasis GIS. Foto udara telah digunakan sebagai latar belakang untuk identifikasi properti yang berkaitan dengan proyek-proyek pembangunan yang spesifik. Sebuah perkembangan GIS lebih lanjut di Properti Pengangkutan London adalah sistem akuisisi wajib yang secara otomatis mengeluarkan Pemberitahuan untuk menghadapi pemilik properti yang terkena dampak program pembangunan baru. Rel jaringan telah diinvestasikan dalam GIS untuk kompilasi pendaftaran asset mereka dan untuk membantu perencanaan, merancang dan berbagi informasi tentang proyek-proyek infrastruktur besar.
  • 25. Menteri Pertahanan dan Keamanan Perumahan pertahanan terdiri 225.000 hektar properti bebas, 15.000 hektar properti prasarana dan hak atas 124.000 hektar kawasan bahaya dan pelatihan. Penilaian data dikumpulkan pada program yang bergulir lima tahun dan, bersama dengan data tanah dan property, susunan ini membentuk dasar dari Pendaftaran Properti Pertahanan.
  • 26. alat GIS dapat diterapkan untuk aset ruang ukuran serta bidang tanah dan properti. Informasi tentang fasilitas ini digunakan untuk mendukung sejumlah proses bisnis seperti pemeliharaan dan operasi, manajemen property (Akuisisi, pelepasan, perbaikan dan pembangunan kembali), sumber daya manusia, perencanaan modal, jasa persediaan dan layanan informasi. Penawaran keunggulan GIS dibandingkan tradisional CAD dan Computer Aided Manajemen Fasilitas (CAFM) sistem adalah karena kemampuan GIS untuk melakukan kompleks geografis analisis dan navigasi grafis. GIS juga memberikan kesempatan untuk mengintegrasikan manajemen infrastruktur dengan tingkat ruang- rinci. Ini tidak mungkin dengan sistem CAFM tradisional. Peta antarmuka dan data topologi struktur dalam GIS menyediakan sarana yang kuat dan fleksibel dalam pengorganisasian, menganalisis dan fasilitas menyajikan informasi pada setiap tingkat perusahaan infrastruktur. Manajemen Fasilitas
  • 27. Tata letak ruang dalam dari salah satu bangunan yang ditempati oleh Universitas Bristol Healthcare Trust ( UBHT ) dipetakan dan atribut data yang dikumpulkan pada tahun 1995 untuk membantu dengan perencanaan ruang di rumah sakit . Gedung lima lantai terdiri dari basement , lantai dasar dan tiga lantai atas. Denah dan data atribut ruang dapat dilihat dan dianalisis khusus menggunakan GIS . Gambar 5.3 menunjukkan bahwa kamar untuk setiap lantai bangunan dipetakan di lapisan terpisah dalam GIS dan lantai 3 ditampilkan , bersama-sama dengan data atribut untuk kamar 176. Ini memungkinkan kesesuaian dan kedekatan ruang kompatibel atau tidak kompatibel digunakan dan diperiksa secara visual .
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. Atribut data yang berhubungan dengan fasilitas yang tidak selalu ruangan sendiri dapat disimpan dalam database relasional dan terkait dengan data ruang menggunakan pengidentifikasi unik. Ini adalah bagaimana data fasilitas untuk bangunan UBHT dikelola dan Tabel 5.3 menggambarkan data atribut yang disimpan di database untuk setiap lantai bangunan dan struktur database untuk data fasilitas terkait. Bidang room_id adalah hubungan antara atribut meja untuk setiap lantai dan database 'fasilitas' yang terkait. Sebuah GIS adalah dapat menggunakan link ini relasional antara database ketika menganalisis data.
  • 33. STUDI KASUS DI LUAR NEGERI Di Amerika Serikat GIS yang digunakan sebagai sistem manajemen ruang di Universitas dari Minnesota. Universitas ini memiliki 80.000 mahasiswa dan staf, 24 juta kaki persegi luas lantai dan 1.000 bangunan senilai lebih dari tiga miliar dolar. GIS yang menyediakan informasi hunian, ukuran, penggunaan lahan, program, aksesibilitas, dll dan bisa dihubungkan dengan sistem departemen lainnya. Ini dirancang untuk membantu sumber daya manusia, layanan persediaan, telekomunikasi dan departemen lain yang menggunakan pengidentifikasi spasial (gedung atau nomor ruangan) sebagai metode pengorganisasian data.
  • 34. Sistem ruang menggunakan teknologi GIS untuk memberikan informasi yang akurat, seperti gambar tanggal dan data fasilitas untuk mendukung kegiatan spektrum yang luas dari pengguna dan pelaku bisnis. Sebuah universitas membutuhkan lebih banyak usaha kolaboratif selama pelaksanaan tetapi Hasil dapat menambah nilai data kelembagaan, memfasilitasi aliran informasi antara fungsi bisnis dan integrasi seluruh departemen. Ini adalah manajemen yang kuat dan analisis sistem yang memiliki dampak yang lebih luas untuk efisiensi pengorganisasian.
  • 35. MANAJEMEN LAHAN PEDESAAN GIS dapat digunakan dalam manajemen real pedesaan (Donald, 1999) tujuan sebagai berikut: -untuk menghasilkan peta penggunaan lahan; -pengelolaan kawasan untuk klaim subsidi; -Untuk menyambungkan Database hasil catatan tanam, status gizi, jenis tanah, drainase, ke peta; -Peta detil perubahan batas bidang; -membantu valuasi, prakiraan dan anggaran untuk pemasok kehutanan dan Komisi Kehutanan.
  • 36. Data real, seperti perjanjian properti, penjualan dan akses hak, dapat diakses GIS, yang digunakan untuk: -pemodelan Estate - untuk membuat peta dan jadwal untuk rencana desain hutan, menunjukkan komposisi hutan, penebangan dan penanaman pohon. -penyelesaian sengketa - salah satu pondok di perkebunan -penjualan tanah untuk pembangunan – perkebunan Aplikasi masa depan yang mencakup digitalisasi infrastruktur di perumahan bermanfaat untuk memungkinkan pembayaran secara terpadu, identifikasi dan penelitian untuk mengetahui potensi yang dapat merugikan perkebunan dari pemilik kebun.
  • 37. PERTANIAN Di AS, GIS digunakan dalam pertanian oleh: -pengecer untuk membantu dalam pemasaran dan transportasi pupuk dan bahan kimia -agronomi untuk memantau produksi -produsen pertanian untuk pemasaran, operasi dan distribusi -agribisnis untuk distribusi grosir.
  • 38. Land Management Alam adalah zona bio-geografi yang mencerminkan geologi, sistem alam dan proses, beserta bagian – bagian lainnya. Di negara bagian Nottinghamshire, GIS digunakan untuk membantu perlingdungan, konservasi, manajemen, dan pengembangan lingkungan (Shalaby and Ford, 1995). GIS juga digunakan untuk mengidentifikasi kayu kuno, padang rumput, kesehatan vegetasi, taman bersejarah dan sungai.
  • 39. GIS dapat merekam  Tata guna lahan desa  Lahan tertantar dan lahan bermineral  Lahan dengan susunan ekologi tertentu  SSSIs dan kepentingan biologi dan geologi lahan  Alam liar, cadangan alam, dan lainnya di bagian alam  Karakter regional, lahan, dan hijauan  Monument kuno (bersejarah), gedung, dan area konservasi (Shalaby and Ford, 1995)
  • 40. Aplikasinya termasuk:  Perlindungan alam, manajemen konservasi, dan pengelolaan lahan  Manajemen dan Perencanaan konservasi alam, re-survey lahan/lokasi  Sumber informasi laporan lingkungan  Monitoring dan perubahan tata guna lahan, reklamasi, dan perencanaan tambang  Perencanaan transportasi dan jalan raya  Menginformasikan aturan perencanaan, proses, dan rangkuman  Perencanaan skala lokal dan riset umum (Shalaby and Ford, 1995)
  • 41. Badan Lingkungan Wales mengimplementasikan GIS untuk mempertemukan objek, key benefit termasuk kemampuan menemukan lokasi, menampilkan akurasi dan presisi suatu informasi, kemampuan analisis data yang kompleks untuk mendukung mengambilan keputusan dan penyusunan undang – undang. Data yang digunakan antara lain:  Batasan lahan, habitat  Pendataan Monument atau pilar  Perencanaan agro-lingkungan  Kawasan pepohonan  Pengembangan tanaman, proposal perencanaan  Data Banjir  OS data  Jenis lahan  Area rawan banjir  Perencanaan aksi lingkungan skala lokal
  • 42. Dalam penerapannya, dikembangkan kebutuhan khusus dengan beberapa fungsi, seperti:  Pertahanan Banjir  Sumber dan perlingdungan pengairan  Perencanaan dan pelayanan klien
  • 43. Rangkuman  Bab ini menunjukkan bahwa penggunaan GIS untuk tanah dan manajemen properti yang dimulai pada organisasi yang memiliki fungsi geografis.  Kekuatan GIS adalah dapat menambah data yang dikumpulkan selama satu tujuan tetapi melalui integrasi dan geo-referensi.  Manfaat nyata terkuat dicatat oleh banyak pengguna GIS untuk tanah dan manajemen properti adalah kemampuan untuk memvisualisasikan hubungan antara properti dan geografi sekitarnya dengan pemetaan tanah dan aset properti.
  • 44. Pustaka • Allinson, J. and Weston, J., 1999, Information technology literacy survey, Royal Town Planning Institute, London. • Audit Commission, 1988a, Local Authority Property: A Management Handbook, HMSO, London. • Audit Commission, 1988b, Local Authority Property: A Management Overview. HMSO, London. • Boyd, B. and Rainbolt, E., 1998, GIS for university and campus planning and FM, ESRI User Conference Proceedings, www.esri.com • Donald, J., 1999, Technology holds the future for rural surveyors, Chartered Surveyor Monthly, April, 52. • England, J., 1996, The road to a corporate GIS in Gloucestershire, Mapping Awareness, May, pp. 20–24 and June, pp. 34–37. • Gondeck-Becker, D., 1999, Implementing an enterprise-wide space management system – a case study at the University of Minnesota, ESRI User Conference Proceedings, www.esri.com • GI News, 2001, GPS and GIS in rural estate management, GI News, July/August, pp. 38–41. • Jenkins, W. and Kearns, C., 1999, Everybody likes a smart asset, AGI Conference, 4.5.1–4.5.4. • Jordani, D., 1998, GIS is integral to the University of Minnesota’s new space management system, ESRI Arc News, Fall, 18. • Kilical, H. and Kilical, A., 1996, District of Columbia public school system (DCPS) facilities master plan using GIS, ESRI User Conference Proceedings, www.esri.com • Kirkwood, J., 1998, GIS insight on site, Estates Gazette, 9847, November 21, pp. 130–131. • Lilburne, L. and Rix, D., 1991, The use of GIS in local government property records. Mapping Awareness and GIS Europe, 5(10), pp. 16–21. • London Borough of Barking and Dagenham, 1996, The Property Database Project, Legal and Property Division, Chief Executive’s Department, LBBD, London. • MacLellan, J., 1998, A London borough property database project. In Wyatt, P. and • Fisher, P. (eds) Property Information Today and Tomorrow, Royal Institution of Chartered Surveyors, London. • MacLellan, J. and Musgrave, T., 1999, GIS and best value – a corporate approach, AGI Conference, 4.4.1–4.4.5. • Masser, I. and Campbell, H., 1994, The take-up of GIS in local government, AGI Conference, 14.2.1–14.2.6. • Morgan, R., McKay, I., Kelly, A., Clark, J., Culpan, S., Steward, D. and Donaldson, A., 1994, Estate management through GIS – a Strathclyde experience. In: Geographical Information, Taylor & Francis, pp. 150–154. • RICS, 1987, Property management in local authorities: evidence to the Audit Commission by the RICS, Royal Institution of Chartered Surveyors, London. • Rix, D. and Lilborne, L., 1994, Towards a spatially based property management system for UK local government. In: Geographical Information, Taylor & Francis, pp. 155–163. • RTPI, 2000, IT in local planning authorities, Royal Town Planning Institute, London. • Shalaby, M.T. and Ford., P. 1995, Integration: the way for corporate GIS in Nottingham city council, Joint European Conference and Exhibition on Geographical Information Proceedings, Basel: JEC-GI, 2: 36–41. Wooden, S., Greathead, N. and Meggs, M., 1999, Delivering estate solutions to defence needs, AGI Conference, 4.3.1.–4.3.3.