SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Pontianak
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (5 Pertemuan)
Pertemuan Ke- : 1 dan 2
A. Kompetensi Inti
“Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”, adapun rumusan Kompetensi
Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prose-dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minat-nya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Memahami konsep ∆H sebagai kalor
reaksi pada tekanan tetap dan
penggunaannya dalam persamaan
termokimia
Pertemuan 1 :
3.4.1 mendeskripsikan konsep ∆H sebagai
kalor reaksi pada tekanan tetap
3.4.2 mendeskripsikan penggunaan konsep
∆H dalam persamaan kimia
3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi
(entalpi pembentukan, entalpi pembakaran,
dan lain-lain), hukum Hess dan konsep
energi ikatan
Pertemuan 2 :
3.5.1 mendeskripsikan berbagai jenis entalpi
reaksi ( entalpi pembentukan, entalpi
pembakaran, dan lain-lain)
3.5.2 mendeskripsikan hukum Hess
3.5.3 Mendeskripsikan konsep energi ikatan
4.4 Menggunakan persamaan termokimia
untuk mengaitkan perubahan jumlah
pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan
energi
Pertemuan 4 :
4.4.1 menggunakan persamaan termokimia
untuk mengaitkan perubahan jumlah
pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan
energy
4.5 Menentukan perubahan entalpi
berdasarkan data kalorimetri, entalpi
Pertemuan 3 :
4.5.1 Melakukan dan merancang percobaan
pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan
hukum Hess
untuk menentukan perubahan entalpi
berdasarkan data kalorimetri, entalpi
pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan
hukum Hess
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan pendekatan Scientific dengan menggunakan model konstektual (ceramah interaktif),
peserta didik diharapkan dapat memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap
dan penggunaannya dalam persamaan termokimia, serta memahami berbagai jenis entalpi
reaksi (entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep
energi ikatan. dengan teliti, penuh tanggung jawab, kritis, dan bekerjasama.
D. Materi Pembelajaran (terlampir)
Materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu energy dan perubahan energy, perubahan
energy dalam reaksi kimia, entalpi dan perubahan entalpi, hokum Hess, dan Energi ikatan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Inquiry terbimbing
Metode : Diskusi, Ceramah interaktif
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1 Media : -
2 Alat/bahan : Papan tulis, spidol
3 Sumber Belajar : Buku Kimia SMA Kurikulum 2013 edisi revisi 2016
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
No. Kegiatan Rincian
Waktu
(menit)
1. Pendahuluan  Peserta didik mengucapkan salam pada saat
guru masuk ruang kelas
 Peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran
untuk menumbuhkan sikap religious
 Pendidik memeriksa kehadiran siswa
 Pendidik memberikan apersepsi dan motivasi
Apersepsi :
Siswa meninjau kembali materi mengenai
minyak bumi yang merupakan sumber energi
yang digunakan sebagai bahan bakar.
Siswa diberikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran serta cakupan materi ajar
termokimia.
± 10 menit
Motivasi :
Siswa diberikan motivasi bahwa dalam isu
energi terbarukan, siswa memiliki kesempatan
untuk menemukan sumber energy tersebut
apabila memahami metode perhitungan efisiensi
bahan yang dipilih menggunakan konsep
termokimia.
 Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari hari ini.
“nah berdasarkan materi yang telah kita pelajari
sebelumnya, maka hari ini kita akan belajar
tentang konsep energy dan perubahannya serta
penggunaannya dalam persamaan termokimia”.
2. Inti  Pendidik menjelaskan konsep ΔH,
penggunaannya dalam reaksi kimia serta
hubungannya dengan perubahan energy secara
singkat dan jelas
 Peserta didik diminta mengamati dan
menyimak materi yang disampaikan guru
 Peserta didik diarahkan untuk bertanya tentang
konsep ΔH (guru menilai rasa ingin tahu siswa)
 Peserta didik dan pendidik melakukan tanya
jawab untuk menguji pemahaman yang telah
peserta didik dapatkan
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan tentang tanya jawab
yang dilakukan (menyampaikan pendapatnya)
 Pendidik memberikan beberapa soal tentang
persamaan termokimia yang dikaitkan dengan
perubahan jumlah pereaksi.
 Siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal
yang diberikan guru dengan menuliskan
hasilnya di depan
 Guru meminta siswa tersebut untuk
menjelaskan hasil yang telah diperoleh kepada
teman yang lainnya
 Guru memberikan kesempatan siswa yang
bertanya tentang materi yang telah dipelajari
dan memberikan penjelasan materi yang
ditanyakan siswa
± 70 menit
3. Penutup  Siswa diminta menyimpulkan materi yang baru
saja dipelajari
 Guru menginformasikan materi pertemuan
selanjutnya
± 10 menit
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam
2. Pertemuan Kedua
No. Kegiatan Rincian
Waktu
(menit)
1. Pendahuluan  Peserta didik mengucapkan salam pada saat
guru masuk ke ruang kelas
 Peserta didik berdoa sebelum memulai
pelajaran untuk menumbuhkan sikap
religious
 Pendidik memeriksa kehadiran siswa
 Pendidik memberikan apersepsi dan
motivasi
“pertemuan sebelumnya kita sudah
mempelajari tentang entalpi dan
perubahannya, nah masih ada yang ingat
apa itu eltalpi ? dan apa itu perubahan
entalpi serta cara menentukannya ?”.
 Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari hari ini
“nah hari ini kita akan melanjutkan materi
sebelumnya, dan hari ini kita akan
membahas jenis-jenis entalpi, hokum hess,
dan energy ikatan”.
± 10 menit
2. Inti  pendidik memberikan materi secara singkat
dan jelas tentang jenis-jenis entalpi, hokum
hess dan energy ikatan
 Peserta didik diminta mengamati dan
menyimak materi yang disampaikan guru
 Peserta didik diarahkan untuk bertanya
bagaimana cara membedakan jenis-jenis
entalpi, serta bagaimana menentukan
energy ikatan suatu persamaan reaksi (guru
menilai rasa ingin tahu siswa)
 Pendidik memberikan soal dan meminta
siswa untuk mengerjakan di catatan
masing-masing
 Peserta didik diminta untuk menuliskan
hasilnya didepan
 Guru meminta siswa yang mengerjakan
soal untuk menjelaskan soal yang diberikan
dengan kaitannya terhadap materi yang
diajarkan
± 70 menit
 Guru memberikan kesempatan untuk siswa
yang lainnya mengoreksi atau pun menilai
jawaban di depan sudah benar atau belum
(menyampaikan pendapatnya)
3. Penutup  Siswa diminta menyimpulkan materi yang
baru saja dipelajari
 Guru menginformasikan materi pertemuan
selanjutnya
 Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
± 10 menit
H. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian
Aspek Pengetahuan : Latihan soal
Aspek Sikap : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung
Aspek Keterampilan : Keterampilan siswa selama pembelajaran
2. Bentuk dan Instrumen (terlampir)
a. Soal latihan
b. Lembar penilaian sikap
c. Lembar penilaian keterampilan
3. Pedoman Penskoran (terlampir)
4. Daftar Lampiran
a. lampiran 1 : Materi Pembelajaran
b. lampiran 2 : Instrumen Penilaian
c. lampiran 3 : Pedoman Penskoran
Mengetahui,
Kepala SMA Muhammadiyah
1 Pontianak
Deni Hamdani, S.Pd.I
NBM. 652.620
Waka Kurikulum
Munziar, ST
NBM.858.166
Pontianak, 14 Agustus 2017
Guru Mata Pelajaran Kimia
....................................
...............................
Catatan Kepala Sekolah:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
LAMPIRAN 1: MATERI PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama
TERMOKIMIA
Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor
(energy panas) dengan reaksi kimia baik yang diserap maupun yang dilepaskan atau proses-
proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.
A. Energy dan Perubahan Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat berupa panas dan
dihasilkan dari reaksi kimia. Suatu benda dapat mempunyai energi dalam dua cara, yaitu
energi kinetik dan energy potensial. Sehingga jumlah energi yang dapat dipunyai suatu
benda merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial.
Energi kinetik adalah energi yang dimilki ketika benda bergerak. Sedangkan energi
potensial adalah energi simpanan, yaitu energi yang dipunyai karena benda itu tertarik
atau ditolak oleh benda lain.
Energy-energi tersebut dapat berubah bentuk, misalnya energy kimia dapat berubah
menjadi energy panas atau energy gerak. Sebagai contoh, baterai dapat menggerakkan
jarum jam karena energy yang dihasilkan dari reaksi kimia dalam baterai berubah
menjadi energy listrik dan selanjutnya berubah menjadi energy gerak. Perubahan energy
tersebut tidak berakibat pada hilangnya energy. Hal ini sesuai dengan hokum kekekalan
energy, bahwa energy alam semesta adalah tetap.
B. Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia
1) Energy panas dan kalor
Menurut hokum ke-0 termodinamika, energy panas akan berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah.
2) System dan lingkungan
Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energy
disebut system, sedangkan hal-hal diluar system yang membatasi system dan dapat
mempengaruhi system disebut lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, system dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. System terbuka
System terbuka adalah suatu system yang memungkinkan terjadinya perpindahan
kalor dan zat (materi) antara lingkungan dan system.
b. System tertutup
System tertutup adalah suatu system yang memungkinkan terjadinya perpindahan
kalor antara system dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi.
c. System terisolasi
System terisolasi merupakan suatu system yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara system dengan lingkungan.
C. Entalpi dan Perubahan Entalpi
Hampir semua proses yang terjadi pada system reaksi kimia dilakukan pada volume
system dan tekanan luar yang tetap. Jika reaksi kimia berlangsung pada volume tetap,
ΔV = 0, artinya tidak ada kerja (w = PΔV). Jadi, besarnya perubahan energy dalam
adalah sebagai berikut.
ΔE = q – PΔV
= qv
Subskrip “v” menunjukkan bahwa reaksi berlangsung pada volume tetap. Walaupun
q bukan fungsi keadaan, tetapi karena pada volume konstan nilainya sama dengan ΔE,
maka seakan-akan q merupakan fungsi keadaan.
Pengkondisian suatu reaksi dengan volume tetap akan merepotkan. Oleh karena berbiaya
tinggi, reaksi kimia lebih banyak dilakukan pada tekanan luar tetap, sehingga perubahan
energy dalam yang terjadi adalah sebagai berikut.
ΔE = q + w
= qp – PΔV
berarti, besarnya perubahan kalor pada tekanan tetap (qp) adalah :
qp = ΔE + PΔV
Dalam termodinamika, dikenal adanya fungsi baru yang disebut dengan entalpi (H),
yang didefinisikan sebagai :
H = E + PV
dengan E adalah energy dalam system, P dan V berturut-turut adalah tekanan dan
volume system. Oleh karena E dan PV merupakan energy dan semuanya merupakan
fungsi keadaan, maka nilai (E + PV) hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir. Dengan demikian, perubahan entalpi juag hanya tergantung pada keadaan awal
dan keadaan akhir atau merupakan fungsi keadaan.
Untuk setiap proses yang terjadi, perubahan entalpi (ΔH) dinyatakan dengan :
ΔH = ΔE + Δ(PV)
dan untuk proses yang berlangsung pada tekanan tetap, bearti
ΔH = ΔE + PΔV
Oleh karena qp = ΔE + PΔV, maka dapat disimpulakan bahwa perubahan kalor pada
tekanan tetap sama dengan nilai perubbahan entalpi.
qp = ΔH
Jadi, suatu proses reaksi kimia yang belangsung pada tekanan tetap, nilai perubahan
entalpinya (ΔH) adalah sama dengan besar kalor yang dipindahkan system ke
lingkungan atau sebaliknya.
Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi
tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir saja., dan tidak tergantung pada
bagaimana proses perubahan itu terjadi atau jalannya reaksi. Niai perubahan entalpi
(ΔH) suatu system dinyatakan sebagai selisih besar entalpi system setelah mengalami
perubahan, dengan besar entalpi system sebelum perubahan dilakuka, pada tekanan
tetap.
ΔH = Hakhir - Hawal
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh jumlah zat, keadaan
fisis dari zat tersebut, suhu, dan tekanan.
1) Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari
system ke lingkungan atau reaksi yang melepas kalor. Salah satu ciri khas reaksi
eksoterm adalah selama proses reaksi berlangsung, suhu system naik. Sedangkan
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke system, atau secara singkat dapat dikatakan bahwa reaksi endoterm
merupakan reaksi yang sistemnya menyerap kalor.
Pada reaksi eksoterm, kandungan kalor system berkurang atau entalpi sebelum reaksi
lebih besar daripada setelah reaksi : Hawal > Hakhir, sehingga ΔH mempunyai nilai
negative : ΔH < 0.
Hal yang sama terjadi pada reaksi endoterm, dengan : Hawal < Hakhir dan ΔH
mempunyai nilai positif : ΔH > 0.
2) Persamaan termokimia dan diagram energy
Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang disertai informasi tentang
jumlah mol zat pereaksi dan hasil reaksi dan perubahan entalpi (ΔH) yang menyertai
reaksi tersebut.
Diagram energy menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan entalpi
zat-zat hasil reaksi, serta besarnya perubahan entalpi (ΔH) yang menyertai reaksi
tersebut.
Diagram tingkat energy reaksi eksoterm berupa :
Diagram tingkat enrgy reaksi endoterm berupa :
2. Pertemuan Kedua
Terdapat beberapa jenis entalpi reaksi, yaitu :
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f)
Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH°f) yaitu perubahan entalpi yang diperlukan
atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan
keadaan standar. Jika tidak diukur pada keadaan standar, perubahan entalpi
pembentukan dinotasikan ΔH°f. Perubahan entalpi pembentukan disebut juga kalor
pembentukan.
Contoh:
Entalpi pembentukan standar natrium klorida membebaskan kalor sebesar 401,9 kJ/mol.
Persamaan termokimianya sebagai berikut.
Na(s) + ½ (g) → NaCI(s) ΔH = -401,9 kJ/mol
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH°d)
Perubahan entalpi penguraian standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan
standar. Hukum Laplace menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan pada
pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan
pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Contoh:
Jika ΔH°f H2O(g) = -285,85 kJ/mol maka ΔH°d H2O (g) = +285,85 kJ/mol.
c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH°C)
Perubahan entalpi pembakaran standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan dan
dilepaskan pada pembakaran sempurna 1 mol zat pada keadaan standar.
Contoh:
Pembakaran 1 mol etanoi, membebaskan kalor 1.350 kJ/mol
C2H5OH(ℓ) + 302(g) -> 2CO2(g) + 3H20(g) ΔH = -1.350 kJ/mol
d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH°n)
Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan untuk menetralkan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam yang
diukur pada keadaan standar.
Contoh:
2NaOH(aq) + H2S04(aq) -> Na2S04(aq)+ 2H20(ℓ)
ΔH reaksi = -200 kJ _kj
ΔH°n NaOH = -200/2mol kJ/mol
H°n H2S04 = -200 kJ
e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (ΔH°vap)
Perubahan entalpi penguapan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada saat 1 mol zat dalam fase cair berubah menjadi fase gas pada keadaan
standar.
Contoh:
H2O(t) -> H2O(g) ΔH°vap = + 44 kJ
f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (ΔH°fus)
Perubahan entalpi peleburan standart yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase cair pada keadaan
standart.
Contoh: H2O(s) -> H2O(ℓ) ΔH°fus =+6,01 kj
g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (AH°sub)
Perubahan entalpi sublimasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase gas pada keadaan
standar.
Contoh:
H2O(S) -> H2O(g) ΔH°sub = +50,01 kJ
AH°sub = ΔH°fus + ΔH°vap
h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH°sol)
Perubahan entalpi pelarutan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut pada keadaan standar.
Contoh:
HCI(g) -> HC(aq) ΔH°s0l = -75,14kJ
Hokum Hess
Hokum Hess adalah hokum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan
entalpi suatu reaksi. Dalam hokum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi
keadaan (ΔH). Menurut hokum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan
maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang
diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda.
Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan
keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi.
Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil
reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut
:
ΔH = ΔHf hasil reaksi – ΔHf pereaksi
Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah
seperti halnya gambar 1 berikut. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A
ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. untuk proses demikian maka berlaku :
Energy Ikatan
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses. Proses yang pertama adalah
pemutusan ikatan antar-atom dari senyawa yang bereaksi dan selanjutnya proses
penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk
susunan baru. Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan kalor
(endoterm), sedangkan proses penggabungan ikatan adalah proses yang membebaskan kalor
(eksoterm).
1) Energy disosiasi ikatan (D)
Energy disosiasi ikatan merupakan energy yang diperlukan untuk memutuskan salah
satu ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.
Meskipun jeis ikatannya sama, tetapi jika ikatan yang diputuskan berasal dari gugus
yang berbeda, maka diperlukan energy yang berbeda pula.
2) Energy ikatan rata-rata
Energy ikatan rata-rata merupakan energy rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan
sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.
Tabel 2.1 Energi ikatan rata-rata beberapa ikatan.
Ikatan
Energy ikatan rata-rata
(kJ/mol)
Ikatan
Energy ikatan rata-rata
(kJ/mol)
C-H
C-C
C-O
C-F
C-Cl
C-Br
+413
+348
+358
+485
+328
+276
I-I
C-I
N-O
N-H
N-N
C=C
+151
+240
+201
+391
+163
+614
H-Br
H-H
H-O
H-Cl
F-F
Cl-Cl
Br-Br
+366
+436
+463
+431
+155
+242
+193
C=O
O=O
N≡N
C≡N
C≡C
+799
+495
+941
+891
+839
Energi ikatan dapat digunakan sebagai petunjuk kekuatan ikatan dan kestabilan suatu
molekul. Molekul dan energy ikatan besar berarti ikatan dalam molekul tersebut kuat,
yang berarti stabil. Molekul dengan energy ikatan kecil berarti mudah terurai.
LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN PENILAIAN
1. Instrumen Penilaian Kognitif
a. Pertemuan 1
1) Jelaskan perbedaan sistem dan lingkungan pada reaksi antara batu kapur dan air
dalam suatu gelas kimia!
2) Tuliskan 4 perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm!
3) Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi-reaksi berikut:
a) Pada reaksi C3H8(g) dan 5O2(g)dihasilkan 3CO2(g) dan 4H2O(l) serta
membebaskan kalor sebesar 223 kJ.
b) Pada reaksi penguraian 2AgBr(s)menjadi 2Ag(s) dan Br2(l) menyerap kalor
sebesar 99,96 kJ.
b. Pertemuan 2
1) Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai entalpi pembentukan standar ( ). Berikan
contohnya?
2) Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai entalpi penguraian standar ( ). Berikan
contohnya?
3) Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai entalpi pembakaran standar ( ). Berikan
contohnya?
4) Diketahui nilai energi ikatan:
C—C = 348 kJ mol–1
C=C = 614 kJ mol–1
C—H = 413 kJ mol–1
C—Cl = 328 kJ mol–1
H—Cl = 431 kJ mol–1
Tentukan ΔH reaksi C2H4 + HCl → C2H5Cl.
2. Instrumen Penilaian Afektif
No. Nama Siswa
Skor Sikap yang Dinilai
Jumlah
Skor
Kritis Bekerjasama
Bertanggung
jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
3. Instrumen Penilaian Psikomotorik
No. Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor totalPenggunaan bahasa
Kecakapan dalam
berbicara
0 1 2 0 1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Lampiran 3 : Pedoman Penilaian
1. Rubric Penilaian Aspek Kognitif
a. Pertemuan Pertama
No Soal Jawaban Skor Bobot
1 Sistem adalah zat-zat yang sedang diamati atau bagian
dari alam yang menjadi pusat perhatian. Yang menjadi
sistem yaitu batu kapur dan air karena menjadi zat
yang diamati atau bagian yang menjadi pusat
perhatian. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu
yang mengelilingi sistem atau sesuatu yang membatasi
sistem. Yang menjadi lingkungan adalah gelas kimia
dan udara sekitarnya karena gelas kimia dan udara
di sekitarnya membatasi sistem.
8 40
2 Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm
Kalor diserap Kalor dilepas
H produk > H reaktan H produk < H reaktan
∆H (+) ∆H (-)
Suhu reaksi turun Suhu reaksi naik
8 40
3 Persamaan termokimianya menjadi:
a. C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)
ΔH = –223 kJ.
b. 2AgBr(s) → 2Ag(s) + Br2(l)
ΔH = +99,96 kJ.
4 20
Total 20 100
b. Pertemuan Kedua
No Soal Jawaban Skor Bobot
1 Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan
jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk
proses pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya pada keadaan standar/STP (298K, 1 atm).
Contoh:
Na(s) + Cl2(g) → NaCl(s) ΔH = –410,9 kJ
4 20
2 Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan
jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk
proses penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-
unsurnya pada keadaan standar (298K, 1 atm).
Contoh:
CaO(s) → Ca(s) + O2(g) ΔH = +638 kJ
4 20
3 Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan
jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk
pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa) menjadi
unsur-unsurnya pada keadaan standar (298K, 1 atm).
Contoh:
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
4 20
ΔH = –890,37 kJ
4 Energi total pemutusan ikatan (pereaksi):
4 × Ei.C—H = 4 × 413 kJ mol–1
= 1652 kJ mol–1
1 × Ei. C=C = 1 × 614 kJ mol–1 = 614 kJ mol–1
1 × Ei. H—Cl = 1 × 431 kJ mol–1
= 431 kJ mol–1
E.total = 2697 kJ mol–1
Energi total pembentukan ikatan (hasil reaksi):
5× Ei.C—H = 5 × 413 kJ mol–1
= 2065 kJ mol–1
1× Ei.C—C = 1 × 348 kJ mol–1
= 348 kJ mol–1
1 × Ei.C—Cl = 1 × 328 kJ mol–1
= 248 kJ mol–1
E.total = 2741 kJ mol–1
ΔH reaksi = E pereaksi – E hasil reaksi
= (2697 – 2741) kJ mol–1
= –44 kJ mol–1
8 40
Total 20 100
2. Rubric Penilaian Aspek Afektif
No
Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Kritis
1 : Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap kritis
terhadap pembelajaran yang diberikan
2 : Baik, jika sudah menunjukkan sedikit sikap kritis terhadap
pembelajaran yang berlangsung
3 : Sangat baik, jika sudah menunjukkan cukup sikap kritis
terhadap pembelajaran yang berlangsung
2. Berkerja sama
1 : Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap
kerjasam dalam pembelajaran
2 : Baik, jika sudah ada menunjukkan sikap kerjasam dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3 : Sangat baik, jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten
3.
Bertanggung
jawab
1 : kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap
tanggung jawab terhadap pembelajaran atau tugas yang diberikan
2 : baik, jika sudah menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap
pembelajaran namun belum konsisten/ajeg
3 : sangat baik, jika sudah menunjukkan sikap tanggung jawab
dalam pembelajaran dan tugas secara ajeg/konsisten
3. Rubric Penilaian Aspek Psikomotorik
0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam menyampaikan
informasihasil diskusi kelompok.
1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya diri dalam berbicara
atau kurang mahir dalam menyampaikan informasihasil diskusi kelompok secara sistematis.
2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam menyampaikan informas
ihasil diskusi kelompok secara sistematis.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
MATA PELAJARAN KIMIA
OLEH:
IRMA
F1061141038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

More Related Content

What's hot

RPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimia
RPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimiaRPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimia
RPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimiayunita97544748
 
Rpp persamaan reaksi olan
Rpp persamaan reaksi olanRpp persamaan reaksi olan
Rpp persamaan reaksi olanolanascorepta
 
Ppt stoikiometri
Ppt stoikiometriPpt stoikiometri
Ppt stoikiometriDianaGultom
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
 
KISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docx
KISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docxKISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docx
KISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docxKolektaRueng
 
3. ATP KIMIA FASE E.docx
3. ATP KIMIA FASE E.docx3. ATP KIMIA FASE E.docx
3. ATP KIMIA FASE E.docxyussy2
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalenIkatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalenFitriHastuti2
 
Rpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika Septiani
Rpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika SeptianiRpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika Septiani
Rpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika SeptianiBronika Septiani Sianturi
 
hubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksphubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Kspastini58
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonsari_sari
 
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxLkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxmonggaviranita
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon dasi anto
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 

What's hot (20)

RPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimia
RPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimiaRPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimia
RPP Kurikulum 2013 Kimia kelas XI kesetimbangan kimia
 
RPP SMA Kimia Kelas X
RPP SMA Kimia Kelas XRPP SMA Kimia Kelas X
RPP SMA Kimia Kelas X
 
Pembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpaduPembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpadu
 
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XIBab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
 
Rpp persamaan reaksi olan
Rpp persamaan reaksi olanRpp persamaan reaksi olan
Rpp persamaan reaksi olan
 
Ppt stoikiometri
Ppt stoikiometriPpt stoikiometri
Ppt stoikiometri
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
 
KISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docx
KISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docxKISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docx
KISI-KISI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI.docx
 
3. ATP KIMIA FASE E.docx
3. ATP KIMIA FASE E.docx3. ATP KIMIA FASE E.docx
3. ATP KIMIA FASE E.docx
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalenIkatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
 
Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Laju ReaksiTeori Tumbukan dan Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Rpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika Septiani
Rpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika SeptianiRpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika Septiani
Rpp Elektrolit & Non Elektrolit || Bronika Septiani
 
hubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksphubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksp
 
Reaksi reaksi radikal bebas
Reaksi reaksi radikal bebasReaksi reaksi radikal bebas
Reaksi reaksi radikal bebas
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
 
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxLkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 

Similar to TERMOKIMIA

Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2dilakaco
 
Rpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanikRpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanikVivii Charmeiliaa
 
35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan
35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan
35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaanREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
RPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.doc
RPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.docRPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.doc
RPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.docssuser78403d
 
51910-1601373658.pdf
51910-1601373658.pdf51910-1601373658.pdf
51910-1601373658.pdfMarkusZangga1
 
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdfFaqihUddin4
 
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdfFaqihUddin4
 
Rpp energi kelas VII
Rpp  energi kelas VIIRpp  energi kelas VII
Rpp energi kelas VIIAnisa Hamasah
 
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XDiva Pendidikan
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3eli priyatna laidan
 
Aiu kelas 10 fix
Aiu kelas 10 fixAiu kelas 10 fix
Aiu kelas 10 fixAzmi Zouma
 

Similar to TERMOKIMIA (20)

Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Rpp pertemuan 2
 
Rpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanikRpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanik
 
23. lampiran 22 rpp konsep energi
23. lampiran 22 rpp konsep energi23. lampiran 22 rpp konsep energi
23. lampiran 22 rpp konsep energi
 
35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan
35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan
35. lampiran 40 rpp energi dan pencernaan
 
27. lampiran 28 rpp fotosintesis
27. lampiran 28 rpp fotosintesis27. lampiran 28 rpp fotosintesis
27. lampiran 28 rpp fotosintesis
 
RPP Ekonomi SMA X kd 3.1
RPP Ekonomi SMA X kd 3.1RPP Ekonomi SMA X kd 3.1
RPP Ekonomi SMA X kd 3.1
 
RPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.doc
RPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.docRPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.doc
RPP IPA VIIA Bab 4 dibuat untuk program PKP.doc
 
19. lampiran 16 rpp kromatografi
19.  lampiran 16 rpp kromatografi19.  lampiran 16 rpp kromatografi
19. lampiran 16 rpp kromatografi
 
51910-1601373658.pdf
51910-1601373658.pdf51910-1601373658.pdf
51910-1601373658.pdf
 
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XIA.pdf
 
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
4 Silabus_Septiana Dewi_Fisika_XI.pdf
 
Rpp energi kelas VII
Rpp  energi kelas VIIRpp  energi kelas VII
Rpp energi kelas VII
 
RPP SMA Fisika Kelas X
RPP SMA Fisika Kelas XRPP SMA Fisika Kelas X
RPP SMA Fisika Kelas X
 
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
 
Rpp kd 3.1 Ekonomi X K13 Instrumen
Rpp kd 3.1 Ekonomi X K13 InstrumenRpp kd 3.1 Ekonomi X K13 Instrumen
Rpp kd 3.1 Ekonomi X K13 Instrumen
 
31. lampiran 34 rpp respirasi
31. lampiran 34 rpp respirasi31. lampiran 34 rpp respirasi
31. lampiran 34 rpp respirasi
 
Kd 3.9 by ani
Kd 3.9 by aniKd 3.9 by ani
Kd 3.9 by ani
 
Rpp sma
Rpp smaRpp sma
Rpp sma
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran bab 3
 
Aiu kelas 10 fix
Aiu kelas 10 fixAiu kelas 10 fix
Aiu kelas 10 fix
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

TERMOKIMIA

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Pontianak Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/Ganjil Materi Pokok : Termokimia Alokasi Waktu : 10 x 45 menit (5 Pertemuan) Pertemuan Ke- : 1 dan 2 A. Kompetensi Inti “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”, adapun rumusan Kompetensi Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk memecahkan masalah. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.4 Memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan penggunaannya dalam persamaan termokimia Pertemuan 1 : 3.4.1 mendeskripsikan konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap 3.4.2 mendeskripsikan penggunaan konsep ∆H dalam persamaan kimia 3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan Pertemuan 2 : 3.5.1 mendeskripsikan berbagai jenis entalpi reaksi ( entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, dan lain-lain) 3.5.2 mendeskripsikan hukum Hess 3.5.3 Mendeskripsikan konsep energi ikatan 4.4 Menggunakan persamaan termokimia untuk mengaitkan perubahan jumlah pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan energi Pertemuan 4 : 4.4.1 menggunakan persamaan termokimia untuk mengaitkan perubahan jumlah pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan energy 4.5 Menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri, entalpi Pertemuan 3 : 4.5.1 Melakukan dan merancang percobaan
  • 2. pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess untuk menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri, entalpi pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess C. Tujuan Pembelajaran Dengan pendekatan Scientific dengan menggunakan model konstektual (ceramah interaktif), peserta didik diharapkan dapat memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan penggunaannya dalam persamaan termokimia, serta memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan. dengan teliti, penuh tanggung jawab, kritis, dan bekerjasama. D. Materi Pembelajaran (terlampir) Materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu energy dan perubahan energy, perubahan energy dalam reaksi kimia, entalpi dan perubahan entalpi, hokum Hess, dan Energi ikatan. E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Approach Model : Inquiry terbimbing Metode : Diskusi, Ceramah interaktif F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1 Media : - 2 Alat/bahan : Papan tulis, spidol 3 Sumber Belajar : Buku Kimia SMA Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama No. Kegiatan Rincian Waktu (menit) 1. Pendahuluan  Peserta didik mengucapkan salam pada saat guru masuk ruang kelas  Peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran untuk menumbuhkan sikap religious  Pendidik memeriksa kehadiran siswa  Pendidik memberikan apersepsi dan motivasi Apersepsi : Siswa meninjau kembali materi mengenai minyak bumi yang merupakan sumber energi yang digunakan sebagai bahan bakar. Siswa diberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran serta cakupan materi ajar termokimia. ± 10 menit
  • 3. Motivasi : Siswa diberikan motivasi bahwa dalam isu energi terbarukan, siswa memiliki kesempatan untuk menemukan sumber energy tersebut apabila memahami metode perhitungan efisiensi bahan yang dipilih menggunakan konsep termokimia.  Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini. “nah berdasarkan materi yang telah kita pelajari sebelumnya, maka hari ini kita akan belajar tentang konsep energy dan perubahannya serta penggunaannya dalam persamaan termokimia”. 2. Inti  Pendidik menjelaskan konsep ΔH, penggunaannya dalam reaksi kimia serta hubungannya dengan perubahan energy secara singkat dan jelas  Peserta didik diminta mengamati dan menyimak materi yang disampaikan guru  Peserta didik diarahkan untuk bertanya tentang konsep ΔH (guru menilai rasa ingin tahu siswa)  Peserta didik dan pendidik melakukan tanya jawab untuk menguji pemahaman yang telah peserta didik dapatkan  Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan tentang tanya jawab yang dilakukan (menyampaikan pendapatnya)  Pendidik memberikan beberapa soal tentang persamaan termokimia yang dikaitkan dengan perubahan jumlah pereaksi.  Siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal yang diberikan guru dengan menuliskan hasilnya di depan  Guru meminta siswa tersebut untuk menjelaskan hasil yang telah diperoleh kepada teman yang lainnya  Guru memberikan kesempatan siswa yang bertanya tentang materi yang telah dipelajari dan memberikan penjelasan materi yang ditanyakan siswa ± 70 menit 3. Penutup  Siswa diminta menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari  Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya ± 10 menit
  • 4.  Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Pertemuan Kedua No. Kegiatan Rincian Waktu (menit) 1. Pendahuluan  Peserta didik mengucapkan salam pada saat guru masuk ke ruang kelas  Peserta didik berdoa sebelum memulai pelajaran untuk menumbuhkan sikap religious  Pendidik memeriksa kehadiran siswa  Pendidik memberikan apersepsi dan motivasi “pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari tentang entalpi dan perubahannya, nah masih ada yang ingat apa itu eltalpi ? dan apa itu perubahan entalpi serta cara menentukannya ?”.  Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini “nah hari ini kita akan melanjutkan materi sebelumnya, dan hari ini kita akan membahas jenis-jenis entalpi, hokum hess, dan energy ikatan”. ± 10 menit 2. Inti  pendidik memberikan materi secara singkat dan jelas tentang jenis-jenis entalpi, hokum hess dan energy ikatan  Peserta didik diminta mengamati dan menyimak materi yang disampaikan guru  Peserta didik diarahkan untuk bertanya bagaimana cara membedakan jenis-jenis entalpi, serta bagaimana menentukan energy ikatan suatu persamaan reaksi (guru menilai rasa ingin tahu siswa)  Pendidik memberikan soal dan meminta siswa untuk mengerjakan di catatan masing-masing  Peserta didik diminta untuk menuliskan hasilnya didepan  Guru meminta siswa yang mengerjakan soal untuk menjelaskan soal yang diberikan dengan kaitannya terhadap materi yang diajarkan ± 70 menit
  • 5.  Guru memberikan kesempatan untuk siswa yang lainnya mengoreksi atau pun menilai jawaban di depan sudah benar atau belum (menyampaikan pendapatnya) 3. Penutup  Siswa diminta menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari  Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya  Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam ± 10 menit H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian Aspek Pengetahuan : Latihan soal Aspek Sikap : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung Aspek Keterampilan : Keterampilan siswa selama pembelajaran 2. Bentuk dan Instrumen (terlampir) a. Soal latihan b. Lembar penilaian sikap c. Lembar penilaian keterampilan 3. Pedoman Penskoran (terlampir) 4. Daftar Lampiran a. lampiran 1 : Materi Pembelajaran b. lampiran 2 : Instrumen Penilaian c. lampiran 3 : Pedoman Penskoran Mengetahui, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Pontianak Deni Hamdani, S.Pd.I NBM. 652.620 Waka Kurikulum Munziar, ST NBM.858.166 Pontianak, 14 Agustus 2017 Guru Mata Pelajaran Kimia .................................... ............................... Catatan Kepala Sekolah: ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................
  • 6. LAMPIRAN 1: MATERI PEMBELAJARAN 1. Pertemuan Pertama TERMOKIMIA Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor (energy panas) dengan reaksi kimia baik yang diserap maupun yang dilepaskan atau proses- proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. A. Energy dan Perubahan Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat berupa panas dan dihasilkan dari reaksi kimia. Suatu benda dapat mempunyai energi dalam dua cara, yaitu energi kinetik dan energy potensial. Sehingga jumlah energi yang dapat dipunyai suatu benda merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang dimilki ketika benda bergerak. Sedangkan energi potensial adalah energi simpanan, yaitu energi yang dipunyai karena benda itu tertarik atau ditolak oleh benda lain. Energy-energi tersebut dapat berubah bentuk, misalnya energy kimia dapat berubah menjadi energy panas atau energy gerak. Sebagai contoh, baterai dapat menggerakkan jarum jam karena energy yang dihasilkan dari reaksi kimia dalam baterai berubah menjadi energy listrik dan selanjutnya berubah menjadi energy gerak. Perubahan energy tersebut tidak berakibat pada hilangnya energy. Hal ini sesuai dengan hokum kekekalan energy, bahwa energy alam semesta adalah tetap. B. Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia 1) Energy panas dan kalor Menurut hokum ke-0 termodinamika, energy panas akan berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. 2) System dan lingkungan Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energy disebut system, sedangkan hal-hal diluar system yang membatasi system dan dapat mempengaruhi system disebut lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, system dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : a. System terbuka System terbuka adalah suatu system yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor dan zat (materi) antara lingkungan dan system. b. System tertutup System tertutup adalah suatu system yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor antara system dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi. c. System terisolasi System terisolasi merupakan suatu system yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor dan materi antara system dengan lingkungan. C. Entalpi dan Perubahan Entalpi Hampir semua proses yang terjadi pada system reaksi kimia dilakukan pada volume system dan tekanan luar yang tetap. Jika reaksi kimia berlangsung pada volume tetap, ΔV = 0, artinya tidak ada kerja (w = PΔV). Jadi, besarnya perubahan energy dalam adalah sebagai berikut. ΔE = q – PΔV = qv
  • 7. Subskrip “v” menunjukkan bahwa reaksi berlangsung pada volume tetap. Walaupun q bukan fungsi keadaan, tetapi karena pada volume konstan nilainya sama dengan ΔE, maka seakan-akan q merupakan fungsi keadaan. Pengkondisian suatu reaksi dengan volume tetap akan merepotkan. Oleh karena berbiaya tinggi, reaksi kimia lebih banyak dilakukan pada tekanan luar tetap, sehingga perubahan energy dalam yang terjadi adalah sebagai berikut. ΔE = q + w = qp – PΔV berarti, besarnya perubahan kalor pada tekanan tetap (qp) adalah : qp = ΔE + PΔV Dalam termodinamika, dikenal adanya fungsi baru yang disebut dengan entalpi (H), yang didefinisikan sebagai : H = E + PV dengan E adalah energy dalam system, P dan V berturut-turut adalah tekanan dan volume system. Oleh karena E dan PV merupakan energy dan semuanya merupakan fungsi keadaan, maka nilai (E + PV) hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir. Dengan demikian, perubahan entalpi juag hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir atau merupakan fungsi keadaan. Untuk setiap proses yang terjadi, perubahan entalpi (ΔH) dinyatakan dengan : ΔH = ΔE + Δ(PV) dan untuk proses yang berlangsung pada tekanan tetap, bearti ΔH = ΔE + PΔV Oleh karena qp = ΔE + PΔV, maka dapat disimpulakan bahwa perubahan kalor pada tekanan tetap sama dengan nilai perubbahan entalpi. qp = ΔH Jadi, suatu proses reaksi kimia yang belangsung pada tekanan tetap, nilai perubahan entalpinya (ΔH) adalah sama dengan besar kalor yang dipindahkan system ke lingkungan atau sebaliknya. Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir saja., dan tidak tergantung pada bagaimana proses perubahan itu terjadi atau jalannya reaksi. Niai perubahan entalpi (ΔH) suatu system dinyatakan sebagai selisih besar entalpi system setelah mengalami perubahan, dengan besar entalpi system sebelum perubahan dilakuka, pada tekanan tetap. ΔH = Hakhir - Hawal
  • 8. Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh jumlah zat, keadaan fisis dari zat tersebut, suhu, dan tekanan. 1) Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari system ke lingkungan atau reaksi yang melepas kalor. Salah satu ciri khas reaksi eksoterm adalah selama proses reaksi berlangsung, suhu system naik. Sedangkan Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke system, atau secara singkat dapat dikatakan bahwa reaksi endoterm merupakan reaksi yang sistemnya menyerap kalor. Pada reaksi eksoterm, kandungan kalor system berkurang atau entalpi sebelum reaksi lebih besar daripada setelah reaksi : Hawal > Hakhir, sehingga ΔH mempunyai nilai negative : ΔH < 0. Hal yang sama terjadi pada reaksi endoterm, dengan : Hawal < Hakhir dan ΔH mempunyai nilai positif : ΔH > 0. 2) Persamaan termokimia dan diagram energy Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang disertai informasi tentang jumlah mol zat pereaksi dan hasil reaksi dan perubahan entalpi (ΔH) yang menyertai reaksi tersebut. Diagram energy menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan entalpi zat-zat hasil reaksi, serta besarnya perubahan entalpi (ΔH) yang menyertai reaksi tersebut. Diagram tingkat energy reaksi eksoterm berupa : Diagram tingkat enrgy reaksi endoterm berupa :
  • 9. 2. Pertemuan Kedua Terdapat beberapa jenis entalpi reaksi, yaitu : a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f) Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH°f) yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan keadaan standar. Jika tidak diukur pada keadaan standar, perubahan entalpi pembentukan dinotasikan ΔH°f. Perubahan entalpi pembentukan disebut juga kalor pembentukan. Contoh: Entalpi pembentukan standar natrium klorida membebaskan kalor sebesar 401,9 kJ/mol. Persamaan termokimianya sebagai berikut. Na(s) + ½ (g) → NaCI(s) ΔH = -401,9 kJ/mol b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH°d) Perubahan entalpi penguraian standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar. Hukum Laplace menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Contoh: Jika ΔH°f H2O(g) = -285,85 kJ/mol maka ΔH°d H2O (g) = +285,85 kJ/mol. c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH°C) Perubahan entalpi pembakaran standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan dan dilepaskan pada pembakaran sempurna 1 mol zat pada keadaan standar. Contoh: Pembakaran 1 mol etanoi, membebaskan kalor 1.350 kJ/mol C2H5OH(ℓ) + 302(g) -> 2CO2(g) + 3H20(g) ΔH = -1.350 kJ/mol d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH°n) Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan untuk menetralkan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar. Contoh: 2NaOH(aq) + H2S04(aq) -> Na2S04(aq)+ 2H20(ℓ) ΔH reaksi = -200 kJ _kj ΔH°n NaOH = -200/2mol kJ/mol H°n H2S04 = -200 kJ e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (ΔH°vap) Perubahan entalpi penguapan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat dalam fase cair berubah menjadi fase gas pada keadaan standar. Contoh: H2O(t) -> H2O(g) ΔH°vap = + 44 kJ f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (ΔH°fus) Perubahan entalpi peleburan standart yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase cair pada keadaan standart. Contoh: H2O(s) -> H2O(ℓ) ΔH°fus =+6,01 kj
  • 10. g. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (AH°sub) Perubahan entalpi sublimasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase gas pada keadaan standar. Contoh: H2O(S) -> H2O(g) ΔH°sub = +50,01 kJ AH°sub = ΔH°fus + ΔH°vap h. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (ΔH°sol) Perubahan entalpi pelarutan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut pada keadaan standar. Contoh: HCI(g) -> HC(aq) ΔH°s0l = -75,14kJ Hokum Hess Hokum Hess adalah hokum yang digunakan untuk menentukan besarnya perubahan entalpi suatu reaksi. Dalam hokum Hess, nilai perubahan entalpi dinyatakan sebagai fungsi keadaan (ΔH). Menurut hokum ini, karena perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan maka perubahan reaksi kimia akan bernilai sama meskipun langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan hasil reaksi berbeda. Dengan kata lain, perubahan entalpi suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi. Perubahan entalpi suatu reaksi kimia merupakan selisih nilai entalpi pembentukan hasil reaksi dan entalpi pembentukan pereaksi. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : ΔH = ΔHf hasil reaksi – ΔHf pereaksi Untuk menghasilkan suatu produk hasil reaksi, terkadang melewati beberapa langkah seperti halnya gambar 1 berikut. Untuk menghasilkan produk C, ada dua cara yaitu dari A ke C atau dari A ke B kemudian dari B ke C. untuk proses demikian maka berlaku :
  • 11. Energy Ikatan Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses. Proses yang pertama adalah pemutusan ikatan antar-atom dari senyawa yang bereaksi dan selanjutnya proses penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru. Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang memerlukan kalor (endoterm), sedangkan proses penggabungan ikatan adalah proses yang membebaskan kalor (eksoterm). 1) Energy disosiasi ikatan (D) Energy disosiasi ikatan merupakan energy yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas. Meskipun jeis ikatannya sama, tetapi jika ikatan yang diputuskan berasal dari gugus yang berbeda, maka diperlukan energy yang berbeda pula. 2) Energy ikatan rata-rata Energy ikatan rata-rata merupakan energy rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas. Tabel 2.1 Energi ikatan rata-rata beberapa ikatan. Ikatan Energy ikatan rata-rata (kJ/mol) Ikatan Energy ikatan rata-rata (kJ/mol) C-H C-C C-O C-F C-Cl C-Br +413 +348 +358 +485 +328 +276 I-I C-I N-O N-H N-N C=C +151 +240 +201 +391 +163 +614 H-Br H-H H-O H-Cl F-F Cl-Cl Br-Br +366 +436 +463 +431 +155 +242 +193 C=O O=O N≡N C≡N C≡C +799 +495 +941 +891 +839 Energi ikatan dapat digunakan sebagai petunjuk kekuatan ikatan dan kestabilan suatu molekul. Molekul dan energy ikatan besar berarti ikatan dalam molekul tersebut kuat, yang berarti stabil. Molekul dengan energy ikatan kecil berarti mudah terurai.
  • 12. LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN PENILAIAN 1. Instrumen Penilaian Kognitif a. Pertemuan 1 1) Jelaskan perbedaan sistem dan lingkungan pada reaksi antara batu kapur dan air dalam suatu gelas kimia! 2) Tuliskan 4 perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! 3) Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi-reaksi berikut: a) Pada reaksi C3H8(g) dan 5O2(g)dihasilkan 3CO2(g) dan 4H2O(l) serta membebaskan kalor sebesar 223 kJ. b) Pada reaksi penguraian 2AgBr(s)menjadi 2Ag(s) dan Br2(l) menyerap kalor sebesar 99,96 kJ. b. Pertemuan 2 1) Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai entalpi pembentukan standar ( ). Berikan contohnya? 2) Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai entalpi penguraian standar ( ). Berikan contohnya? 3) Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai entalpi pembakaran standar ( ). Berikan contohnya? 4) Diketahui nilai energi ikatan: C—C = 348 kJ mol–1 C=C = 614 kJ mol–1 C—H = 413 kJ mol–1 C—Cl = 328 kJ mol–1 H—Cl = 431 kJ mol–1 Tentukan ΔH reaksi C2H4 + HCl → C2H5Cl. 2. Instrumen Penilaian Afektif No. Nama Siswa Skor Sikap yang Dinilai Jumlah Skor Kritis Bekerjasama Bertanggung jawab 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 13. 3. Instrumen Penilaian Psikomotorik No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor totalPenggunaan bahasa Kecakapan dalam berbicara 0 1 2 0 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
  • 14. Lampiran 3 : Pedoman Penilaian 1. Rubric Penilaian Aspek Kognitif a. Pertemuan Pertama No Soal Jawaban Skor Bobot 1 Sistem adalah zat-zat yang sedang diamati atau bagian dari alam yang menjadi pusat perhatian. Yang menjadi sistem yaitu batu kapur dan air karena menjadi zat yang diamati atau bagian yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi sistem atau sesuatu yang membatasi sistem. Yang menjadi lingkungan adalah gelas kimia dan udara sekitarnya karena gelas kimia dan udara di sekitarnya membatasi sistem. 8 40 2 Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm Kalor diserap Kalor dilepas H produk > H reaktan H produk < H reaktan ∆H (+) ∆H (-) Suhu reaksi turun Suhu reaksi naik 8 40 3 Persamaan termokimianya menjadi: a. C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) ΔH = –223 kJ. b. 2AgBr(s) → 2Ag(s) + Br2(l) ΔH = +99,96 kJ. 4 20 Total 20 100 b. Pertemuan Kedua No Soal Jawaban Skor Bobot 1 Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari unsur- unsurnya pada keadaan standar/STP (298K, 1 atm). Contoh: Na(s) + Cl2(g) → NaCl(s) ΔH = –410,9 kJ 4 20 2 Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur- unsurnya pada keadaan standar (298K, 1 atm). Contoh: CaO(s) → Ca(s) + O2(g) ΔH = +638 kJ 4 20 3 Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk pembakaran 1 mol zat (unsur atau senyawa) menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar (298K, 1 atm). Contoh: CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l) 4 20
  • 15. ΔH = –890,37 kJ 4 Energi total pemutusan ikatan (pereaksi): 4 × Ei.C—H = 4 × 413 kJ mol–1 = 1652 kJ mol–1 1 × Ei. C=C = 1 × 614 kJ mol–1 = 614 kJ mol–1 1 × Ei. H—Cl = 1 × 431 kJ mol–1 = 431 kJ mol–1 E.total = 2697 kJ mol–1 Energi total pembentukan ikatan (hasil reaksi): 5× Ei.C—H = 5 × 413 kJ mol–1 = 2065 kJ mol–1 1× Ei.C—C = 1 × 348 kJ mol–1 = 348 kJ mol–1 1 × Ei.C—Cl = 1 × 328 kJ mol–1 = 248 kJ mol–1 E.total = 2741 kJ mol–1 ΔH reaksi = E pereaksi – E hasil reaksi = (2697 – 2741) kJ mol–1 = –44 kJ mol–1 8 40 Total 20 100 2. Rubric Penilaian Aspek Afektif No Aspek yang Dinilai Rubrik 1. Kritis 1 : Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap kritis terhadap pembelajaran yang diberikan 2 : Baik, jika sudah menunjukkan sedikit sikap kritis terhadap pembelajaran yang berlangsung 3 : Sangat baik, jika sudah menunjukkan cukup sikap kritis terhadap pembelajaran yang berlangsung 2. Berkerja sama 1 : Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap kerjasam dalam pembelajaran 2 : Baik, jika sudah ada menunjukkan sikap kerjasam dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3 : Sangat baik, jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten 3. Bertanggung jawab 1 : kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pembelajaran atau tugas yang diberikan 2 : baik, jika sudah menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pembelajaran namun belum konsisten/ajeg 3 : sangat baik, jika sudah menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pembelajaran dan tugas secara ajeg/konsisten 3. Rubric Penilaian Aspek Psikomotorik 0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam menyampaikan informasihasil diskusi kelompok. 1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya diri dalam berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasihasil diskusi kelompok secara sistematis. 2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam menyampaikan informas ihasil diskusi kelompok secara sistematis.
  • 16. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN KIMIA OLEH: IRMA F1061141038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016