2. I. Pengertian Belajar
• Menurut beberapa para ahli
– Skinner: Belajar-proses adaptasi tingkah laku yang berlangsung
secara progresif. (Fathurrohman, 2007:3)
– Travers : Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah
laku.
– Cronbanch : Learning is shown by a change in behavior as a result
of experience ( Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman).
– Harold Spears : Belajar adalah mengamati, membaca, meniru,
mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
– Geoch : Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan
– Morgan : Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen
sebagai hasil dari pengalaman.
4. II. HAKIKAT BELAJAR
A. Perubahan tingkah laku yang dapat diamati
dan diukur.
B. Bersifat permanen ( relatif tetap)
C. Diakibatkan oleh pengalaman ( bukan sakit,
pertumbuhan, kelelahan, dsb)
D. Meliputi aspek Kognitif, aspek afektif dan
aspek psikomotorik.
5. A. Perubahan tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur
• Perubahan tingkah laku dapat diamati dari
sikap keseharian dan proses pembelajarannya
• Sedangkan perubahan tingkah laku dapat
diukur dari hasil belajar guna mengukur
kognitifnya
6. B. Bersifat Permanen
( relatif tetap)
• Perubahan tingkah laku yang bersifat
permanen sebagai akibat terjadinya proses
belajar dan tidak menghendaki perubahan
yang sifatnya sementara saja
7. C. Diakibatkan oleh Pengalaman
( bukan sakit, pertumbuhan, kelelahan, dsb)
• Belajar yang telah dirancang atau
direncanakan untuk memberikan pengalaman
sehingga mengalami perubahan tingkah laku.
8. D. Meliputi aspek Kognitif,
aspek Afektif dan aspek
Psikomotorik
Di dalam proses belajar harus mengikat aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik
. Karena dalam belajar memberikan suatu
perubahan tingkah laku pada ketiga aspek
tersebut.
9. III. Belajar Seumur Hidup
Rasullah SAW bersabda:
“tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang
lahat”
Sehingga jelaslah bahwa manusia harus selalu
belajar secara terus menerus, dimulai dari
ketika manusia itu dilahirkan sampai manusia
itu meninggal. Karena itu muncullah konsep
belajar seumur hidup ( lifelong learning )
11. I. ARTI PENGALAMAN
Pengalaman adalah hasil interaksi antara
individu melalui alat inderanya dengan
stimulus yang berasal dari berbagai
sumber belajar.
12. Menurut Rowntree ada 5
jenis stimulus ( rangsangan ) yang berasal dari sumber
belajar dalam proses belajar :
• Human interaction
• Realia
• Pictorial representation
• Written symbols
• Recorded sound
13. Human interaction
• Jenis rangsangan interaksi antar manusia
(human interaction) yang dialami bila dua
orang atau lebih sadar akan kehadirannya satu
dengan yang lain dan mulai saling merespon
pesan satu dengan yang lain dalam suatu
komunikasi.
14. Realia
• Realia adalah rangsangan yang meliputi
benda-benda nyata, peristiwa nyata, binatang
nyata, dan sebagainya dialami oleh anak lebih
awal daripada melalui rangsangan interaksi
antar manusia.
15. Pictorial representation
• Gambar yang mewakili sesuatu obyek dan
peristiwa nyata. Hal ini meliputi gambar
fotografis, lukisan, chart, grafik, diagram, peta,
karikatur, dan sebgainya.
16. Written symbols
• Lambang tertulis disajikan dalam berbagai
macam media. Misalnya buku, slide, film
rangkaian, gambar, diagram, dan caption
(program telivisi atau film).
17. Recorded sound
• Jenis rangsangan atau stimuli yang berupa
suara rekaman yang dapat membantu
mengontrol realitas mengingat bahwa suara
senantiasa berlangsung atau berjalan terus
dan tidak pernah dapat dibuat berhenti untuk
diamati.
20. TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
• Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus
dan respon.
21. Menurut para ahli
mengenai belajar Behaviorisme
• Thorndike berpendapat bahwa belajar adalah
proses interaksi antara stimulus (berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon
( berupa pikiran, perasaan atau gerak).
• Watson menyatakan stimulus dan respon
harus berbentuk tingkah laku yang dapat
diamati ( observable ).
22. – Clark Hull menyatakan semua fungsi tingkah laku
bermanfaat terutama untuk menjaga
kelangsungan hidup.
– Edwin Guthrie berpendapat bahwa hubungan
antara stimulus dan respon cenderung bersifat
sementara.
– Skinner menurutnya deskripsi hubungan antara
stimulus dan respon untuk menjelaskan
perubahan tingkah laku ( dalam hubungannya
dengan lingkungan)
Clark Hull, Edwin Guthrie dan B.F
Skinner (Neo Behaviorist)
23. TEORI KOGNITIVISME
• Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon saja, lebih dari itu
belajar melibatkan proses berfikir yang sangat
kompleks.
• Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri
seorang individu melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan.
24. Menurut para ahli
mengenai teori belajar Kognitivisme
• Piaget, menyebutkan ada 2 tahapan proses belajar
yaitu: asimilasi ( proses penyatuan, pengintegrasian) ,
akomodasi ( penyesuaian berkesinambungan antara
asimilasi dengan akomodasi)
• Jerome Bruner berpendapat proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif bila guru memberi
kesempatan kepada muridnya untuk menemukan
suatu aturan ( termasuk konsep, teori, definisi, dsb)
melalui contoh – contoh yang meggambarkan
(mewakili) aturan yang menjadi sumbernya.
25. TEORI HUMANISTIC
• Proses belajar harus berhulu dan bermuara
pada manusia itu sendiri. Dengan kata lain
“memanusiakan manusia”.
• Menurut Bloom dan Krathwohi menyebutkan
apa yang perlu dipelajari oleh murid, yang
tercakup dalam tiga ranah :
– Ranah kognitif
– Ranah psikomotor
– Ranah afektif
27. MODEL PEMBELAJARAN
• model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata
lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
28. Pendekatan Pembelajaran
• Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
29. Strategi Pembelajaran
• Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
• Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya
(2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan
yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat
dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-
individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008).
• Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran
induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
30. METODE PEMBELAJARAN
• metode adalah “a way in achieving something” (Wina
Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
• Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam
teknik dan gaya pembelajaran.
31. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,
yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada
kelas yang jumlah siswanya terbatas.
32. TAKTIK PEMBELAJARAN
• taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran
tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat
dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah,
tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu
cenderung banyak diselingi dengan humor karena
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,
sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of
humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai
bidang itu.
34. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
• Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting untuk mencapai tujuan
akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan tetapi
merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik, prosedural, dan sarat
tujuan.
• Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal 20 PP
19/2005).
• Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi
dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
• Sementara itu, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar2
yang terdiri atas 1
(satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
35. RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
• Mata Pelajaran :
• Kelas / Semester :
• Hari / Tanggal :
• Waktu :
• Standar Kompetensi
• Kompetensi Dasar
• Indikator
• Tujuan Pembelajaran
• Materi Pokok
• Langkah – langkah Kegiatan
– Kegiatan Awal ( 10 menit )
– Kegiatan Inti ( 70 menit )
– Kegiatan Akhir ( 25 menit )
• Metode
• Alat dan Sumber Belajar
• Penilaian
36. Standar Kompetensi ( SK )
dan Kompetensi Dasar ( KD )
• SK dan KD dalam dokumen standar isi
keberadaannya sangat penting, selain standar
kompetensi lulusan (SKL) yang menjadi rujukan
pelaksanaan ujian nasional.
• SK adalah sejumlah kompetensi minimal untuk
setiap aspek/keterampilan berbahasa/bersastra
yang wajib dimiliki siswa pada setiap akhir
semester/kelas tertentu.
• Sementara itu, KD adalah sejumlah kompetensi
minimal yang dijabarkan dari standar kompetensi
tertentu.
37. Indikator
• Indikator adalah tanda-tanda yang dapat digunakan untuk
menentukan/mengukur ketercapaian KD. Indikator berisi
perilaku bawahan atau jabaran perilaku yang terdapat
dalam KD. Indikator harus rinci, spesifik dan mudah diukur
tingkat ketercapaiannya.
• Dalam perkembangan awalnya, indikator dicantumkan
dalam kurikulum. Dalam perkembangan terbaru, standar
isi hanya berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator
sepenuhnya diserahkan kepada guru.
• Indikator dapat dijabarkan dan dirumuskan dengan baik
bila guru menguasai secara mendalam perilaku utama
yang terkandung dalam KD
38. Tujuan pembelajaran
• Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang
wajib ada dalam RPP.
• Apabila dicermati dalam dokumen-dokumen BSNP,
tujuan pembelajaran merujuk pada tujuan khusus
pembelajaran (TKP) atau tujuan instruksional khusus
(TIK) sebagaimana yang telah dikenal selama ini.
• Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan
menggunakan kata-kata operasional yang
menggambarkan perilaku spesifik Penggunaan kata-
kata operasional itu akan memudahkan guru
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
39. Materi pembelajaran
• Materi pembelajaran merupakan jabaran atau
uraian lebih lanjut dari materi pokok dalam
silabus. Dalam silabus materi pembelajaran
disebut materi pokok.
• Materi pembelajaran adalah fakta, konsep,
prinsip, model, prosedur atau gabungan dari dua
atau lebih jenis materi tersebut yang dihadirkan
guru dalam pembelajaran untuk membantu siswa
mempelajari dan menguasai kompetensi tertentu
yang ditetapkan.
40. Sumber belajar
• Sumber belajar adalah “tempat” asal-usulnya
bahan ajar diperoleh (misalnya buku kumpulan
puisi/cerpen, dan sejenisnya) atau “tempat” yang
memungkinkan siswa memperoleh pengalaman
belajar (misalnya alam sekitar dan manusia
sumber).
• Penghadiran alat bantu/media/sumber belajar
harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal
dalam rangka membantu siswa untuk belajar
dengan sebaik-baiknya.
41. Mengembangkan Beragam
Instrumen Asesmen
• Asesmen (assessment) adalah seluruh proses
untuk mengumpulkan informasi terkait
dengan kemajuan proses dan hasil belajar
siswa. Dengan demikian, tes (test) termasuk
instrumen asesmen. Pelaksanaan berbagai
jenis tes atau non-tes termasuk wilayah
asesmen, yakni bagian dari proses
mengumpulkan informasi untuk mengetahui
kemajuan proses dan hasil belajar.
43. EVALUASI HASIL BELAJAR
• Tyler (1949) mendefinisikan evaluasi sebagai
suatu proses penentuan sampai seberapa jauh
suatu perubahan tingkah laku telah terjadi.
Proses evaluasi mencakup kegiatan
perencanaan, pengumpulan data, pengolah
data, dan penafsiran data dan pemberian
nilai.
44. PENGERTIAN TES, PENGUKURAN,
DAN PENILAIAN
• Tes adalah pengumpulan data atau informasi
yang dirancang khusus sesuai dengan
karakteristik informasi yang diinginkan
evaluator(penguji).
• Pengukuran adalah sebagai suatu proses
pemberian angka.
• Penilaian adalah suatu proses pemberian nilai
terhadap sesuatu dengan cara menafsirkan
skor yang diperoleh dari hasil pengukuran.
47. Fungsi Evaluasi
• Sebagai alat untuk mengetahui tingkat
pencapaian tujuan
• Sebagai dasar untuk menentukan nilai atau
tingkat keberhasilan belajar
• Sebagai pemicu motivasi siswa
• Sebagai alat untuk mendiagnosis kesulitan
belajar
• Untuk umpan balik bagi guru dan program
48. Alat-alat Penilaian
• Tes
– Lisan
– Tindakan
– Tes Diagnostik : untuk mengetahui dimana kekuatan dan kelemahan siswa dalam
mengikuti pelajaran dan tidak mempergunakan angka.
– Tulisan
• Essay
• Objektif
– Pilihan Ganda ( Multiple Choice )
– Benar – Salah ( True False )
– Menjodohkan ( Matching Item )
– Jawaban Singkat ( Short Answer )
– Melengkapi ( Fill in / Completion )
• Non-tes
– Pedoman Observasi
– Angket
– Skala Penilaian
– Skala Sikap
– Anekdot
– Portofolio
– Sosiometri : pengamatan lingkunagn anak sehari-hari
– Kismeted : Studi Kasus
50. Kurikulum
• Pengertian Kurikulum
• Ideal Curriculum
• real curriculum
• Hakikat kurikulum muatan lokal
• Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)
• Komponen Kurikulum
• Fungsi Kurikulum
• Landasan Kurikulum
• Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
51. Ideal Curriculum
• Merupakan kurikulum yang tertulis dalam
bentuk perencanaan sebagai pedoman
melaksanakan aktivitas belajar dan
pembelajaran
52. real curriculum
• Merupakan kurikulum yang secara langsung
dirasakan oleh peserta didik pada saat
berlangsung aktivitas belajar pembelajaran
53. Kurikulum
• Merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
(UU No.2 Tahun 1989)
54. Hakikat kurikulum muatan
lokal
• Hakikatnya adalah program pendidikan yang
isi dan media menyampaikan dikaitkan
dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
dan lingkungan budaya serta kebutuhan
daerah dan wajib dipelajari oleh murid di
55. Kurikulum Tersembunyi
(Hidden Curriculum)
• Sejumlah pengalaman belajar ( kemampuan)
yang harus dimiliki peserta didik namun tidak
dirancang dan tidak dinyatakan secara nyata,
dan pencapaiannya diintegrasi dalam kegiatan
lain.
57. Fungsi Kurikulum
1. Pencapaian tujuan, Sebagai sarana atau jembatan yang membawa
peserta didik menguasai tujuan pembelajaran.
2. Guru , sebagai pedoman dalam merancang dan mengembangkan
pembelajarannya.
3. Kepala Sekolah dan Pengawas, sebagai acuan di dalam melaksanakan
fungsi supervisi dan monitoring kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh para guru
4. Siswa , sebagai acuan dalam menentukan arah aktivitas belajarnya.
5. Orang tua, sebagai memberi bantuan ( dana, sarana dan prasarana) bagi
berlangsungnya aktivitas belajar pembelajaran.
6. Pemakai lulusan dan masyarakat, sebagai acuan di dalam memilih dan
menentukan tenaga kerja yang sesuai untuk dikerjakan di lembaganya.
7. Sekolah lanjutan, untuk menjaga kesinambungan program pembelajaran
yang dilaksanakan.
58. Landasan Kurikulum
• Filosofis/ yuridis, Bahwa pengembangan kurikulum harus mengacu
dan memuat sesuatu sistem nilai / pandangan hidup yang dianut
oleh suatu masyarakat tempat kurikulum itu akan dilaksanakan, di
samping itu juga harus mengacu pada brbagai perundang-
undangan yang berlaku padamasyarakat tersebut.
• Psikologis, bahwa kurikulum harus mempertimbangkan
karakteristik peserta didik yang akan menggunakan kurikulum
tersebut.
• Sosiologis, bahwa kurikulum harus mempertimbangkan
karakteristik masyarakat tempat peserta didik akan terjun /
berkiprah dalam masyarakat tersebut.
• Organisatoris, Suatu kurikulum harus dikembangkan dengan
menggunakan desain yang tepat dan funsional.