SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan nasional merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan
sumber daya manusia yang peranannya sangat penting bagi pembangunan suatu
bangsa. UU Nomor 2 Th. 1989 pasal 4 menyebutkan bahwa pendidikan nasional
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Melihat pentingnya pendidikan nasional untuk
kemajuan suatu bangsa maka pemerintah harus selalu melakukan upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah dengan melakukan pembaharuan
terhadap kurikulum. Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum beberapa kali,
yang terakhir yaitu kurikulum KTSP.
Biologi termasuk ke dalam rumpun IPA. IPA merupakan ilmu yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Biologi membahas tentang
gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil
percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Melihat dari definisi IPA
yang telah dikemukakan, tersirat ada tiga hakikat IPA yaitu sikap manusia, proses
atau metode, dan hasil yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Sikap manusia
berupa rasa ingin tahu akan lingkungan, kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, dan
opininya. Kemudian akan muncul masalah-masalah yang pemecahannya digunakan
proses atau metode dengan cara menyusun hipotesis, membuat desain eksperimen,
dan evaluasi atau mengadakan pengukuran dan lain-lain. Pada akhirnya dihasilkan
suatu produk berupa fakta-fakta, prinsip-prinsip, teori-teori, dan lain-lain.
Salah satu tujuan pembelajaran Biologi adalah melakukan pembelajaran yang
berbasis pada penggunaan metode ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup, sehingga lebih menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
2 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
sikap ilmiah. Sehingga dalam pembelajaran biologi yang menonjolkan keterampilan
proses, maka dapat dilakukan dengan model inkuiri.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2000: 143), kelebihan model
inkuiri antara lain (1) Siswa ikut berpartisispasi secara aktif di dalam kegiatan
belajarnya, sebab model inkuiri menekankan pada proses pengolahan informasi pada
siswa. (2) Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumus, sebab siswa
mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut. (3) Model
ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu para siswa. (4)
Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan
mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi. (5) Guru tetap memiliki kontak pribadi.
(6) Penemuan yang diperoleh siswa dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit
dilupakan.
Proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor yang nantinya akan
mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dari proses pembelajaran
tersebut. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains siswa. Salah satu model yang
dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan melatih keterampilan proses sains siswa
adalah model inkuiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2008, 196) yang
menyatakan bahwa tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai
pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari model inkuiry?
2. Apa saja macam model inkuiri?
3. Bagaimana sintak model inkuiri?
4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menggunakan proses model inkuiri?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari model inkuiry
2. Mengetahui macam model inkuiri
3. Mengetahui sintak model inkuiri
4. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran menggunakan proses model inkuiri.
3 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN MODEL INKUIRI
Inkuiri dalam Bahasa Inggris, Inquiry berarti pernyataan atau pemeriksaan,
penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk
mencari dan memahami informasi. Jadi pembelajaran inkuiri adalah model yang
membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif
singkat. Trianto (2009: 166-167).
Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh
petensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan pengembangan
keterampilan. Pada hakikatnya inkuiri ini merupakan suatu proses yang bermula dari
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji
hipotesis, menarik kesimpulan sementara dan menguji kesimpulan sementara. Model
inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa
atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya.
Model pembelajaran ini dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama
Suchman. Suchman meyakini bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh rasa
ingin tahu akan segala sesuatu. Teori yang mendasari model pembelajaran ini:
a. Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari tahu akan
segala sesuatu yang menarik perhatiannya;
b. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan
belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya tersebut;
c. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan
dengan strategi lama yang telah dimiliki siswa;
d. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan
berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat
tentatif dan belajar menghargai penjelasan atau solusi altematif.
Menurut Sanjaya, pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran
inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir manusia memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di
4 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
sekililingnya tersebut merupakan kodrat sejak ia lahir ke dunia, melalui indra
penglihatan, indra pendengaran, dan indra-indra yang lainnya. Keingintahuan manusia
terus menerus berkembang hingga dewasa dengan menggunakan otak dan pikirannya.
Pengetahuan yang dimilikinya akan menjadi bermakna manakala didasari oleh
keingintahuan tersebut Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa
untuk dapat mengembangkan didisiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin
tahu mereka.4 Selain itu inkuiri dapat mengembangkan nilai dan sikap yang sangat
dibutuhkan agar siswa mampu berpikir ilmiah, seperti :
a) Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data
termasuk merumuskan dan menguji hipotesis serta menjelaskan fenomena,
b) Kemandirian belajar,
c) Keterampilan mengekspresikan secara verbal,
d) Kemampuan berpikir logis, dan
e) Kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif.
Menurut Trianto, untuk melaksanakan inkuiri secara maksimal hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah, Pertama, Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang
mengundang siswa berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas (permisif) di
kelas, siswa tidak merasakan adanya tekanan/ hambatan untuk mengemukakan
pendapatnya. Kedua, Inkuiri berfokus hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa pada
dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif. Tidak ada kebenaran yang bersifat
mutlak, kebenaran selalu bersifat sementara. Apabila pengetahuan dipandang sebagai
hipotesis, maka kegiatan belajar berkisar sekitar pengujian hipotesis dengan
pengajuan berbagai informasi yang relevan. Inkuiri bersifat open ended jika ada
berbagai kesimpulan yang berbeda dari siswa masing-masing dengan argumen yang
benar. Ketiga, Penggunaan fakta sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan
validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis
pada umumnya.
Pembelajaran inkuiri mempunyai tiga karakteristik, yaitu :
1. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai
subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
5 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Aktivitas pembelajaran biasanya
dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh karena itu,
kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama
dalam melakukan inkuiri.
3. Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri dalam pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Dengan demikian, dalam inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi
pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya.
Dalam pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
oleh guru, yaitu sebagai berikut :
a) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir, karena inkuiri didasari oleh teori
kognitif yang menekankan arti penting proses internal seseorang. Dengan
demikian, pembelajaran inkuiri selain berorientasi pada hasil belajar, juga
berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dalam
pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh penguasaan siswa terhadap suatu
materi pelajaran, tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan
menemukan sesuatu. Pada inkuiri ini yang dinilai adalah proses menemukan
sendiri hal baru dan proses adaptasi yang berkesinambungan secara tepat dan
serasi antara hal baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
b) Prinsip Interaksi
Pada dasarnya, proses pembelajaran adalah proses interaksi, baik interaksi
siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, maupun interaksi siswa
dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
interaksi itu sendiri. Kegiatan pembelajaran selama menggunakan model
6 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
inkuiri ditentukan oleh interaksi siswa. Keseluruhan proses pembelajaran akan
membantu siswa menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan
intelektualnya sendiri untuk terlibat secara aktif. Guru hanya perlu menjadi
fasilitator dan mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui interaksi mereka. Guru juga harus memfokuskan pada
tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan tingkat berpikir yang lebih tinggi
dan keterampilan berpikir kritis siswa.
c) Prinsip Bertanya
Inkuiri adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yaitu pertanyaanpertanyaan
yang dapat dijawab dan mengantarkan pada pengujian dan eksplorasi
bermakna. Selama pembelajaran inkuiri, guru dapat mengajukan suatu
pertanyaan atau mendorong siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka
sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi peluang siswa untuk
mengarahkan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan jawaban-jawaban
yang mungkin dari mereka sendiri, dan mengantar pada lebih banyak
pertanyaan lain. Oleh karena itu peran yang harus dilakukan guru dalam
pembelajaran inkuiri adalah sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari
proses berpikir.
d) Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berpikir (learning how you think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah
pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e) Prinsip Keterbukaan
Inkuiri menyediakan siswa beraneka ragam pengalaman konkrit dan
pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang
kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga
memungkinkan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat. Inkuiri melibat
komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang, peluang, dan tenaga bagi siswa
untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif, dan
bermakna, dan untuk melaporkan hipotesis mereka. Tugas guru adalah
menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
7 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang diajukannya.
B. MACAM MODEL INKUIRI
Model inkuiri dibagi dalam 3 macam jenis, yaitu :
1) Inkuiri terbimbing (Guided Inquiri ).
Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) yaitu suatu model
pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan
atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh
guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran Inkuiri
terbimbingguru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam
melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berpikir lambat atau siswa
yang mempunyai kemampuan berpikir rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-
kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai intelegensi tinggi tidak
memonopoli .kegiatan.
Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa yang belum
berpengalaman belajar dengan model inkuiri. Pada tahap-tahap awal pengajaran
diberikan bimbingan lebih banyak yaitu : Pernyataan dan pertanyaan pengarah
selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang
terdapat dalam LKS (Lembar Kerja Siswa). agar siswa mampu menemukan
sendiri arah dan tindakan-tindakanyang harus dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang disodorkan oleh guru. Oleh sebab itu LKS dibuat untuk
membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan.
Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-
tahap pemecahannya, dengan ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan
dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran,
mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.
2) Inkuiri Bebas (Free Inquiry Approach).
Pada umumnya model ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman
belajar dengan model inkuiri. Karena model inkuiri bebas ini menempatkan siswa
seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan
permasalahan, menemukan dan menyelesaikan, dan merancang prosedur atau
langkah-langkah yang diperlukan.
8 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
Bimbingan guru sangat sedikit atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Salah satu
keuntungan belajar dengan model ini adalah adanya kemungkinan siswa dalam
memecahkan masalah dan mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari
satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka mengkonstruksi jawabannya
dan ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum
pernah ditemukan oleh orang lain.
Sedangkan belajar dengan model ini mempunyai beberapa kelemahan, antara
lain: 1) waktu yang diperlukan relatif lama. 2) kemungkinan topik yang diplih
oleh siswa di luar konteks kurikulum. 3) membutuhkan waktu yang lama untuk
memeriksa hasil yang diperoleh siswa, 4) karena topik yang diselidiki kelompok
kemungkinan berbeda menyebabkan kelompok lain kurang memahami topik yang
diselidiki, sehingga diskusi tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi ( Modified Free Inquiry Approach).
Model ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari model inkuiri terbimbing
dan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk
diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada..
Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari inkuiri terbimbing dan tidak
terstruktur.
Dalam model inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa
berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat
menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat
menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak
langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan
yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.
C. SINTAK MODEL INKUIRI
Tabel 1. Sintak Inkuiri Terbimbing
Tahapan Inkuiri Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing
Orientasi Siswa melakukan persiapan sebelum
melakukan pembelajaran.
Merumuskan masalah Siswa merumuskan masalah berdasarkan
fakta-fakta atau fenomena yang terjadi.
Merumuskan hipotesis Siswa mengingat materi yang
9 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
berhubungan dengan fakta-fakta atau
fenomena yang terjadi. Dari situ siswa
dapat menemukan informasi dan
menghubungkan dengan fakta-fakta atau
fenomena yang terjadi. Selanjutnya siswa
membuat hipotesis sementara tentang
permasalahan yang muncul.
Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data dengan
melakukan eksperimen sesuai dengan
LKS yang diberikan oleh guru. Dalam
LKS guru menjelaskan langkah-langkah
eksperimen secara rinci. Guru
memberikan bimbingan secukupnya
bagaimana menuliskan hasil ekseprimen.
Menguji hipotesis Siswa menentukan jawaban atas
pertanyaanpertanyaan dari guru yang
dianggap sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data.
Merumuskan kesimpulan Siswa membuat kesimpulan tentang
percobaan yang telah dilakukan.
Menurut Karli dan Yuliarianingsih dalam Andriani, dkk., (2011) Sintak model
pembelajaran inkuiri terbimbing serta perilaku guru dan siswa adalah:
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing :
Fase Perilaku Guru dan Siswa
1) Penyajian masalah atau
menghadapkan siswa pada situasi
teka-teki
Guru membawa situasi masalah kepada
siswa. Permasalahan yang di ajukan
adalah permasalahan sederhana yang
menimbulkan keheranan. Hal ini
diperlukan untuk memberikan
pengalaman kepada siswa, pada tahap ini
biasanya dengan menunjukkan contoh
10 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
fenomena ataupun demonstrasi.
2) Pengumpulan dan verifikasi data Guru membimbing siswa
mengumpulkan informasi tentang
peristiwa yang mereka lihat dan mereka
alami pada tahap penyajian masalah .
Siswa mengumpulkan informasi
3) Eksperimen Guru membimbing siswa untuk
mendapatkan informasi melalui
percobaan. Siwa melakukan eksperimen
untuk menguji secara langsung
mengenai hipotesis atau teori yang sudah
diketahui sebelumnya
4) Mengorganisir data dan
merumuskan penjelasan
Guru mengajak siswa merumuskan
penjelasan, kemungkinan besar akan
ditemukan siswa yang mendapatkan
kesulitan dalam mengemukakan
informasi yang diperoleh berbentuk
uraian penjelasan. Siswa – siswa yang
demikian didorong untuk dapat memberi
penjelasan yang tidak begitu mendetail.
5) Analisis tentang proses inkuiri Guru meminta siswa untuk menganalisis
pola-pola penemuan mereka berupa
kesimpulan. Tahap ini siswa dapat
menuliskan kekurangn dan kelebihan
selama kegiatan berlangsung pada saat
kegiatan berlangsung dengan bantuan
guru diperbaiki secara sistematis.
Adapun penjabaran sintaks dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri adalah
sebagai berikut :
1. Orientasi
Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran dengan cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting,
11 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
karena keberhasilan pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah :
a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh
siswa.
b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan
setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan
merumuskan kesimpulan.
c) Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan Masalah
Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir dan
mencari jawaban teka-teki itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh
karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah:
a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki
motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah
yang hendak dikaji.
b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan
jawabannya pasti.
c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh
melalui melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa
sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan
masalah.
3. Mengajukan hipotesis
Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah
dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan
setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu
12 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban
sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari
suatu permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan Data
Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data
bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga
membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa
atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Kadang banyaknya jawaban yang
diperoleh menyebabkan kesimpulan yang diputuskan tidak fokus terhadap
masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang
akurat guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
D. PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sebuah sistem akan terwujud
bila semua unsur dalam sistem tersebut dapat berjalan dengan baik seiring dan
seirama menuju tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan banyak ditentukan oleh kegiatan pembelajaran yang
ditangani oleh guru. Dalam menunjang pencapaian keberhasilan kegiatan
13 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I
pembelajaran, perangkat pembelajaran harus dimiliki oleh seorang guru. Untuk itu
setiap guru dituntut untuk menyiapkan dan merencanakan dengan sebaik- baiknya
dalam rangka mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran secara optimal.
Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar dapat berjalan lancar, efektif dan
efisien. Sehingga perangkat pembelajaran inkuiri adalah sekumpulan sumber belajar
yang memungkinkan guru dan siswa melakukan pembelajaran dengan model inkuiri.
Perangkat pembelajaran tersebut dapat berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), buku guru, buku siswa, LKS, media, alat evaluasi dan lain sebagainya. Pada
penelitian ini, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada RPP, buku
siswa dan LKS.
Eggen dan Kauchak (dalam Dalyana), menyatakan bahwa suatu pembelajaran
akan efektif bila siswa secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan
informasi (pengetahuan). Hasil pembelajaran tidak saja meningkatkan pengetahuan,
melainkan meningkatkan ketrampilan berpikir. Dengan demikian dalam pembelajaran
perlu diperhatikan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. semakin
siswa aktif, pembelajaran akan semakin efektif.

More Related Content

What's hot

SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikanDevia Titania
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARevi megawati
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanmppeutm
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Makalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar HumanistikMakalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar HumanistikAkhmad Muzaka
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikRozaq Fadlli
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifsalamoon
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranharjunode
 
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahnurasiyahnabil
 
Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanAhmad Abd Kholik
 
Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)
Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)
Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)ArifahAzlanShah2
 

What's hot (20)

Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Makalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar HumanistikMakalah Teori Belajar Humanistik
Makalah Teori Belajar Humanistik
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Teori humanistic
Teori humanisticTeori humanistic
Teori humanistic
 
Uas ipa 5
Uas ipa 5Uas ipa 5
Uas ipa 5
 
Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis Pendidikan
 
Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)
Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)
Teori pemerolehan bahasa (kebaikan & kelemahan)
 

Similar to MODEL INKUIRI

Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan Nsp
 
Makalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryMakalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryRyni Svinndal
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuirierwin moh riyanda
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriSapiah Asri
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa3ry21
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
Erlawati Iia Pe
Erlawati Iia PeErlawati Iia Pe
Erlawati Iia Pe64258
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negaraShah Ali
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajararuna227
 

Similar to MODEL INKUIRI (20)

Modul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiriModul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiri
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
 
Makalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryMakalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiry
 
09. chapter ii
09. chapter ii09. chapter ii
09. chapter ii
 
Makalah inquiry
Makalah inquiryMakalah inquiry
Makalah inquiry
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiriPembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
Web laksmi purnayanti
Web laksmi purnayantiWeb laksmi purnayanti
Web laksmi purnayanti
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
 
PKP Bab 2
PKP Bab 2 PKP Bab 2
PKP Bab 2
 
Erlawati Iia Pe
Erlawati Iia PeErlawati Iia Pe
Erlawati Iia Pe
 
Falsafah sains negara
Falsafah sains negaraFalsafah sains negara
Falsafah sains negara
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

MODEL INKUIRI

  • 1. 1 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang peranannya sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa. UU Nomor 2 Th. 1989 pasal 4 menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Melihat pentingnya pendidikan nasional untuk kemajuan suatu bangsa maka pemerintah harus selalu melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah dengan melakukan pembaharuan terhadap kurikulum. Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum beberapa kali, yang terakhir yaitu kurikulum KTSP. Biologi termasuk ke dalam rumpun IPA. IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Biologi membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Melihat dari definisi IPA yang telah dikemukakan, tersirat ada tiga hakikat IPA yaitu sikap manusia, proses atau metode, dan hasil yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Sikap manusia berupa rasa ingin tahu akan lingkungan, kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, dan opininya. Kemudian akan muncul masalah-masalah yang pemecahannya digunakan proses atau metode dengan cara menyusun hipotesis, membuat desain eksperimen, dan evaluasi atau mengadakan pengukuran dan lain-lain. Pada akhirnya dihasilkan suatu produk berupa fakta-fakta, prinsip-prinsip, teori-teori, dan lain-lain. Salah satu tujuan pembelajaran Biologi adalah melakukan pembelajaran yang berbasis pada penggunaan metode ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup, sehingga lebih menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
  • 2. 2 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I sikap ilmiah. Sehingga dalam pembelajaran biologi yang menonjolkan keterampilan proses, maka dapat dilakukan dengan model inkuiri. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2000: 143), kelebihan model inkuiri antara lain (1) Siswa ikut berpartisispasi secara aktif di dalam kegiatan belajarnya, sebab model inkuiri menekankan pada proses pengolahan informasi pada siswa. (2) Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumus, sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut. (3) Model ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulkan semangat ingin tahu para siswa. (4) Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi. (5) Guru tetap memiliki kontak pribadi. (6) Penemuan yang diperoleh siswa dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit dilupakan. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor yang nantinya akan mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif dan keterampilan proses sains siswa. Salah satu model yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif dan melatih keterampilan proses sains siswa adalah model inkuiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2008, 196) yang menyatakan bahwa tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian dari model inkuiry? 2. Apa saja macam model inkuiri? 3. Bagaimana sintak model inkuiri? 4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menggunakan proses model inkuiri? C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian dari model inkuiry 2. Mengetahui macam model inkuiri 3. Mengetahui sintak model inkuiri 4. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran menggunakan proses model inkuiri.
  • 3. 3 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN MODEL INKUIRI Inkuiri dalam Bahasa Inggris, Inquiry berarti pernyataan atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari dan memahami informasi. Jadi pembelajaran inkuiri adalah model yang membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat. Trianto (2009: 166-167). Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh petensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan pengembangan keterampilan. Pada hakikatnya inkuiri ini merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, menarik kesimpulan sementara dan menguji kesimpulan sementara. Model inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama Suchman. Suchman meyakini bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala sesuatu. Teori yang mendasari model pembelajaran ini: a. Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya; b. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya tersebut; c. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki siswa; d. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat tentatif dan belajar menghargai penjelasan atau solusi altematif. Menurut Sanjaya, pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di
  • 4. 4 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I sekililingnya tersebut merupakan kodrat sejak ia lahir ke dunia, melalui indra penglihatan, indra pendengaran, dan indra-indra yang lainnya. Keingintahuan manusia terus menerus berkembang hingga dewasa dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimilikinya akan menjadi bermakna manakala didasari oleh keingintahuan tersebut Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan didisiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.4 Selain itu inkuiri dapat mengembangkan nilai dan sikap yang sangat dibutuhkan agar siswa mampu berpikir ilmiah, seperti : a) Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data termasuk merumuskan dan menguji hipotesis serta menjelaskan fenomena, b) Kemandirian belajar, c) Keterampilan mengekspresikan secara verbal, d) Kemampuan berpikir logis, dan e) Kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif. Menurut Trianto, untuk melaksanakan inkuiri secara maksimal hal-hal yang perlu diperhatikan adalah, Pertama, Aspek sosial di dalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas (permisif) di kelas, siswa tidak merasakan adanya tekanan/ hambatan untuk mengemukakan pendapatnya. Kedua, Inkuiri berfokus hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa pada dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif. Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak, kebenaran selalu bersifat sementara. Apabila pengetahuan dipandang sebagai hipotesis, maka kegiatan belajar berkisar sekitar pengujian hipotesis dengan pengajuan berbagai informasi yang relevan. Inkuiri bersifat open ended jika ada berbagai kesimpulan yang berbeda dari siswa masing-masing dengan argumen yang benar. Ketiga, Penggunaan fakta sebagai evidensi. Di dalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya. Pembelajaran inkuiri mempunyai tiga karakteristik, yaitu : 1. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
  • 5. 5 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. 3. Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Dalam pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai berikut : a) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual Telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir, karena inkuiri didasari oleh teori kognitif yang menekankan arti penting proses internal seseorang. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri selain berorientasi pada hasil belajar, juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dalam pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran, tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Pada inkuiri ini yang dinilai adalah proses menemukan sendiri hal baru dan proses adaptasi yang berkesinambungan secara tepat dan serasi antara hal baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. b) Prinsip Interaksi Pada dasarnya, proses pembelajaran adalah proses interaksi, baik interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, maupun interaksi siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur interaksi itu sendiri. Kegiatan pembelajaran selama menggunakan model
  • 6. 6 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I inkuiri ditentukan oleh interaksi siswa. Keseluruhan proses pembelajaran akan membantu siswa menjadi mandiri, percaya diri dan yakin pada kemampuan intelektualnya sendiri untuk terlibat secara aktif. Guru hanya perlu menjadi fasilitator dan mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Guru juga harus memfokuskan pada tujuan pembelajaran, yaitu mengembangkan tingkat berpikir yang lebih tinggi dan keterampilan berpikir kritis siswa. c) Prinsip Bertanya Inkuiri adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yaitu pertanyaanpertanyaan yang dapat dijawab dan mengantarkan pada pengujian dan eksplorasi bermakna. Selama pembelajaran inkuiri, guru dapat mengajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, yang dapat bersifat open-ended, memberi peluang siswa untuk mengarahkan penyelidikan mereka sendiri dan menemukan jawaban-jawaban yang mungkin dari mereka sendiri, dan mengantar pada lebih banyak pertanyaan lain. Oleh karena itu peran yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran inkuiri adalah sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. d) Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how you think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. e) Prinsip Keterbukaan Inkuiri menyediakan siswa beraneka ragam pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat. Inkuiri melibat komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang, peluang, dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif, dan bermakna, dan untuk melaporkan hipotesis mereka. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
  • 7. 7 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya. B. MACAM MODEL INKUIRI Model inkuiri dibagi dalam 3 macam jenis, yaitu : 1) Inkuiri terbimbing (Guided Inquiri ). Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran Inkuiri terbimbingguru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berpikir lambat atau siswa yang mempunyai kemampuan berpikir rendah tetap mampu mengikuti kegiatan- kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai intelegensi tinggi tidak memonopoli .kegiatan. Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa yang belum berpengalaman belajar dengan model inkuiri. Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu : Pernyataan dan pertanyaan pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang terdapat dalam LKS (Lembar Kerja Siswa). agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakanyang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru. Oleh sebab itu LKS dibuat untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap- tahap pemecahannya, dengan ini siswa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran, mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. 2) Inkuiri Bebas (Free Inquiry Approach). Pada umumnya model ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan model inkuiri. Karena model inkuiri bebas ini menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan, menemukan dan menyelesaikan, dan merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.
  • 8. 8 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I Bimbingan guru sangat sedikit atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan belajar dengan model ini adalah adanya kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah dan mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka mengkonstruksi jawabannya dan ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain. Sedangkan belajar dengan model ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain: 1) waktu yang diperlukan relatif lama. 2) kemungkinan topik yang diplih oleh siswa di luar konteks kurikulum. 3) membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang diperoleh siswa, 4) karena topik yang diselidiki kelompok kemungkinan berbeda menyebabkan kelompok lain kurang memahami topik yang diselidiki, sehingga diskusi tidak berjalan sesuai yang diharapkan. 3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi ( Modified Free Inquiry Approach). Model ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada.. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur. Dalam model inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain. C. SINTAK MODEL INKUIRI Tabel 1. Sintak Inkuiri Terbimbing Tahapan Inkuiri Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Orientasi Siswa melakukan persiapan sebelum melakukan pembelajaran. Merumuskan masalah Siswa merumuskan masalah berdasarkan fakta-fakta atau fenomena yang terjadi. Merumuskan hipotesis Siswa mengingat materi yang
  • 9. 9 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I berhubungan dengan fakta-fakta atau fenomena yang terjadi. Dari situ siswa dapat menemukan informasi dan menghubungkan dengan fakta-fakta atau fenomena yang terjadi. Selanjutnya siswa membuat hipotesis sementara tentang permasalahan yang muncul. Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data dengan melakukan eksperimen sesuai dengan LKS yang diberikan oleh guru. Dalam LKS guru menjelaskan langkah-langkah eksperimen secara rinci. Guru memberikan bimbingan secukupnya bagaimana menuliskan hasil ekseprimen. Menguji hipotesis Siswa menentukan jawaban atas pertanyaanpertanyaan dari guru yang dianggap sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Merumuskan kesimpulan Siswa membuat kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan. Menurut Karli dan Yuliarianingsih dalam Andriani, dkk., (2011) Sintak model pembelajaran inkuiri terbimbing serta perilaku guru dan siswa adalah: Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing : Fase Perilaku Guru dan Siswa 1) Penyajian masalah atau menghadapkan siswa pada situasi teka-teki Guru membawa situasi masalah kepada siswa. Permasalahan yang di ajukan adalah permasalahan sederhana yang menimbulkan keheranan. Hal ini diperlukan untuk memberikan pengalaman kepada siswa, pada tahap ini biasanya dengan menunjukkan contoh
  • 10. 10 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I fenomena ataupun demonstrasi. 2) Pengumpulan dan verifikasi data Guru membimbing siswa mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang mereka lihat dan mereka alami pada tahap penyajian masalah . Siswa mengumpulkan informasi 3) Eksperimen Guru membimbing siswa untuk mendapatkan informasi melalui percobaan. Siwa melakukan eksperimen untuk menguji secara langsung mengenai hipotesis atau teori yang sudah diketahui sebelumnya 4) Mengorganisir data dan merumuskan penjelasan Guru mengajak siswa merumuskan penjelasan, kemungkinan besar akan ditemukan siswa yang mendapatkan kesulitan dalam mengemukakan informasi yang diperoleh berbentuk uraian penjelasan. Siswa – siswa yang demikian didorong untuk dapat memberi penjelasan yang tidak begitu mendetail. 5) Analisis tentang proses inkuiri Guru meminta siswa untuk menganalisis pola-pola penemuan mereka berupa kesimpulan. Tahap ini siswa dapat menuliskan kekurangn dan kelebihan selama kegiatan berlangsung pada saat kegiatan berlangsung dengan bantuan guru diperbaiki secara sistematis. Adapun penjabaran sintaks dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut : 1. Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran dengan cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting,
  • 11. 11 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I karena keberhasilan pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah : a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. c) Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. 2. Merumuskan Masalah Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir dan mencari jawaban teka-teki itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah: a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan jawabannya pasti. c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah. 3. Mengajukan hipotesis Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu
  • 12. 12 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4. Mengumpulkan Data Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 6. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Kadang banyaknya jawaban yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang diputuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. D. PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sebuah sistem akan terwujud bila semua unsur dalam sistem tersebut dapat berjalan dengan baik seiring dan seirama menuju tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan banyak ditentukan oleh kegiatan pembelajaran yang ditangani oleh guru. Dalam menunjang pencapaian keberhasilan kegiatan
  • 13. 13 | S T R A T E G I P E M B E L A J A R A N B I O L O G I pembelajaran, perangkat pembelajaran harus dimiliki oleh seorang guru. Untuk itu setiap guru dituntut untuk menyiapkan dan merencanakan dengan sebaik- baiknya dalam rangka mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran secara optimal. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar dapat berjalan lancar, efektif dan efisien. Sehingga perangkat pembelajaran inkuiri adalah sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan guru dan siswa melakukan pembelajaran dengan model inkuiri. Perangkat pembelajaran tersebut dapat berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku guru, buku siswa, LKS, media, alat evaluasi dan lain sebagainya. Pada penelitian ini, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada RPP, buku siswa dan LKS. Eggen dan Kauchak (dalam Dalyana), menyatakan bahwa suatu pembelajaran akan efektif bila siswa secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi (pengetahuan). Hasil pembelajaran tidak saja meningkatkan pengetahuan, melainkan meningkatkan ketrampilan berpikir. Dengan demikian dalam pembelajaran perlu diperhatikan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. semakin siswa aktif, pembelajaran akan semakin efektif.