SlideShare a Scribd company logo
1 of 126
Download to read offline
DAFTAR ISI
PRAKARTA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I KONSEP DASAR MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. PENGERTIAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
B.
BAB II KLASIFIKASI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. MEDIA BERBASIS MANUSIA
B. MEDIA BERBASIS VISUAL
C. MEDIA BERBASIS AUDIOVISUAL
D. MEDIA BERBASIS KOMPUTER
BAB III PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS VISUAL
B. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL
C. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER
BAB IV MEDESAIN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. MENDESAIN MEDIA VISUAL
B. MENDESAIN POWER POINT DALAM PELAYANAN BK
C. MENDESAIN DAN EDITING VIDEO
D. MENDESAIN SPARKOL (VIDEO SCRIBE)
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
B A B I
KONSEP DASAR MEDIA DALAM PELAYAN
KONSELING
Sebelum buku ini akan sampai membahas tentang media dalam pelayanan konseling oleh guru
BK, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya dan bagaimana
penggunaannya di dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Bila media adalah sebagai
alat dalam membantu proses pelayanan.
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bisa lebih menarik dan
menyenangkan. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu memeprjelas pesan
yang akan disampaikan dalam bimbingan dan konseling, sehingga klien memahami informasi
yang diberikan guru BK, karena terkadang informasi yang diberikan secara lisan tidak dipahami
sepenuhnya oleh siswa, terlebih lagi dengan guru BK yang belum cakap dalam menjelaskan
materi layanan. Di sinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan bimbingan dan
konseling.
Media sebagai alat bantu dalam proses konseling adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. Karena memang guru BK-lah yang menghendakinya untuk membantu dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan materi layanan yang diberikan guru BK. Dalam proses
belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidakkejelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
sebagai sebagai perantara.
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru BK ucapkan melalui kata-kata atau kalimat
tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan
demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
A. KONSEP DASAR MEDIA
Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena ketidakjelasan bahan yang disampaikan oleh guru BK/ konselor
akan terbantu dengan “dihadirkannya” media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan melalui bantuan media. Media
dapat mewakili apa yang kurang mampu ketika guru mengucapkan melalui kata-kata atau
kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonretkan dengan menghadirkan
media. Oleh karena itu, siswa lebih mudah mencerna bahan / materi yang disampaikan
guru dengan bantuan media. Namun, perlu diperhatikan pembuatan media harus sejalan
dengan misi materi yang terlah dirumuskan oleh guru.
Guru bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya dapat menggunakan media
untuk mempermudah dalam penyampaian materi. Untuk itu guru haru memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media, yang meliputi (Kustandi, 2011)
berikut ini :
a. Media sebagai alat komunikasi
b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan
c. Seluk beluk proses belajar
d. Hubungan antara metode dan media
e. Nilai atau manfaat metode Pendidikan
f. Pemilihan dan penggunaan media
g. Berbagai jenis alat dan Teknik media Pendidikan
h. Media Pendidikan dalam setiap pengajaran
i. Usaha inovasi dalam media Pendidikan
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of
Education and Communication Technology/ AECT) pada tahun 1977 media adalah
sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
Gadne (Sadiman, 2002) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Lebih lanjut Briggs
(Sadiman, 2002) menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar. Kustandi (2011)
mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim ke
penerima pesan. Kata media berasal dari Bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah perantara atau
pengantar pesan dan pengirim ke penerima pesan. Adapun contoh dari media yang
dimasud adalah film, televise, diagram, bahan tercetak, computer, dan instruktur. Contoh
media tersebut dapat dipertimbangakan sebagai media bimbingan dan konseling jika
membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling.
Media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang, fikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/ konseli untuk memahami diri, mengarahkan
diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang dihadapi.
Media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur
peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (pesan/
software). Dengan demikian perlu menjadi perhatian, bahwa media bimbingan dan
konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun, yang terpenting
bukanlah peralatan tersebut, tetapi pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang
dibawakan oleh media tersebut.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa (a) media
bimbingan dan konseling merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin
disampaikan adalah pesan bimbingan dan konseling, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah
perkembangan siswa secara optimal.
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bant, Edgar Dale mengadakan
klasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar
Dale dan pada saat itu dianut secara jelas dan luas dalam menentukan alat bantu yang
paling sesuai untuk pengalaman belajarmaupun pengalaman bimbingan dan konseling.
Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh kerucut Pengalaman Edgar
Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui
kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya
mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung
didalamya. Hal ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siwwa. Oleh sebab itu,
sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konret, pesan yang ingin disampaikan
benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan.
B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
Sebelum mempelajari kedudukan media dalam pelayanan konseling lebih jauh
dan mendalam, untuk itu kita harus menjelaskan terlebih dahulu pengertia tentang
bimbingan dan koseling secara umum di bawah ini:
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah guidance dan
couseling dalam bahasa inggris. Secara harfiah istilah guidance berasal dari akar kata
guide, yang berarti: (1) mengarahkan (direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola
(manage) dan (4) menyetir (to steer) (Syamsu Yusuf: 2009). Secara istilah, banyak
pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut.
Donal G. Mortensen dan Alan M. Scmuller (1976) menyatakan: guidace may be
defined as that part of the total educational program that helps providethe personal
opportunities and spesialzed staff services by wich each individual can develop to the
fullest of his abilities and capacities in term of democratic idea.
Sherzer dan Stone (1971: 40) mengartikan bimbingan sebagai “Process of helping
an individual to understand himself and his world (proses pemberi bantuan kepada siswa
agar mampu memahami diri dan lingkungannya)” (Yusuf, 2009).
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya bimbingan
adalah proses pemberian bantuan oleh konselor/guru BK kepada individu (klien) yang
secara berkesinambungan agar mampu memahami diri, mengembangan diri secara
optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma
kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna
(berbahagia), baik secara personal maupun sosial (Yusuf, 2009).
Pengertian bimbingan selalu berdampingan dengan pengertian konseling atau
dengan kata lain bahwa bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu
akan dijelaskan beberapa pegertian konseling dari beberapa pakar untuk memperkuat dan
mempelajari bimbingan dan konseling yang lebih mendalam.
Shertzer dan stone (1980) dalam (Yusuf, 2009) mendefenisikan Counseling is an
interaction process which facilitates meaningful understanding of self and evironment
and result in the establishment and /or clarification of goals and values of future
behavior.
ASCA (American Scholl Counselor Association) mengemukakan (Browers, Judy
L & Hatch, Particia A, 2002) hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan
sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor
mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk kliennya mengatasi masalah.
(Prayitno dan Erman Amti, 2012) konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Sejalan dengan itu, (Winkel, 2010) mendefenisikan konseling sebagai serangkaian
kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap
muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap
berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat disimpulkan bahwa konseling
merupakan upaya pemberian bantuan kepada individu atau kelompok secara tatap muka
yang memiliki permasalahan sehingga nantinya dapat secara mandiri dan bertanggung
jawab terhadap permasalahan tersebut sehingga mampu mewujudkan kehidupan efektif
sehari-hari.
Setelah kita membahas tentang bimbingan dan konseling, kita pahami terlebih
dulu kata “pelayanan”, pelayanan merupakan Pelayanan ialah sebuah usaha pemberian
bantuan ataupun pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga non
materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu sendiri. Bimbingan konseling
disebut dengan pelayanan karena di dalamnya mengandung sistem, komponen, yang
saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Masing-masing komponen tersebut meliputi: masalah, tujuan, teknik, media, dan
evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat merupakan satu kesatuan.
Untuk leboh jelas memahaminya lihatlah gambar di bawah ini (Nursalim, 2015).
Proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling diawali identifikasi masalah
atau tugas perkembangan yang akan dicapai. Selanjutnya akakn dirumuskan tujuan yang
akan dicapai, dilanjutkan menentukan masalah/materi yang akan dibahas. Agar materi
atau masalah yang dibahas itu tidak dapat dipahami oleh siswa yang pada gilirannya
masalah siswa terpecahkan atau siswa dapat mencapai tugas perkembangan dengan baik
maka dibutuhkan media (Nursalim, 2015).
C. URGENSI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
Penggunaan media dalam pelayanan konseling dapat mempertinggi proses
konseling siswa dalam menerima materi layanan yang pada gilirannya diharapkan dapat
mengentasakan masalah siswa. Penggunaan media pada saat terjadinya proses konseling
baik dalam konseling individual, kelompok dan klasikal diharapkan dapat mempertinggi
minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pemberian layanan konseling yang
sedang berlangsung.
Efektifitas penggunaan media terhadap proses pelayanan konseling tersebut
terjadi karena dalam proses pengugunaannya siswa dilibatkan tidak hanya dalam benak
ataupun mentalnya saja akan tetapi dapat memperhatikan dan menyaksikan secara
langung informasi yag disampaika dalam proses pemberian layanan tersebut.
Adapun kegunaan dan urgensi media dalam proses pelayanan konseling yakni:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
1. Objek yang terlalu besar-bisa digantikan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model,
2. objek kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar,
3. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography,
4. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampikan lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal,
5. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram, dan lain-lain
6. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain)
dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-
lain.
c. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
pada siswa. Dalam hal ini media berguna untuk
1. Menimbulkan kegairahan belajar
2. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungan kenyataan
3. memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan
dan pengalaman berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa maka guru banyak mengalami kesulitan
bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar
belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat
diatasi dengan media, yaitu dengan kemampuannya dalam
1. Memberikan perangsang yang sama,
2. Mempersamakan pengalaman
3. Menimbulkan persepsi yang sama.(Arif S. Sadirman, R. Rahardjo, Anung
Haryono, dan Harjianto , 2014)
D. MANFAAT MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
Perolehan pengetahuan siswa berarti seperti yang digambarkan dalam Kerucut
Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya
disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya
siswa hanya mengetauhi tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang
terkandung di dalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa.
Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang
ingin disampaika benar-benar dapat mencapai sasaran tujuan (Mochammad Nursalim dan
Mustaji, 2010).
Secara umum media mempunyai kegunaan:
1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis,
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra,
3. menimbulkan garah/minat siswa, interaksi lebih langsung antar siswa dengan
guru bimbingan dan konseling (guru BK),
4. memberikan rangsangan yang saa, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama,
5. proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik,
6. proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih interaktif,
7. kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan,
8. meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan
konseling.
Dalam kaitannya dengan fungsi media bimbingan dan konseling, apat ditekankan
beberapa hal berikut ini.
1) Penggunaan media bimbingan dan koseling bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sara bantu untuk
mewujudka situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif.
2) Media bimbingan dan konseling merupakan bagian internal dari keseluruhan
proses layanan bimbingan dan konseling. Hal ini mengandung pengertian
bahwa media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang
tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya
dalam rangka menciptkan situasi yang diharapkan.
3) Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan
tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan
konseling itu sendiri. Fungsi ini mengadung makna bahwa pemilihan dan
penggunaan media dalam bimbingan itu sendiri. Fungsi ini mengandung
makna bahwa pemilihan dan penggunaan media dalam bimbingan konseling
sebagai harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan dan bahan atau
materi bimbingan dan konseling.
4) Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan
demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan
atau memancing perhatian siswa/klien
5) Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk mempelancar proses
bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media
bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang
dialami atau menangkap bahan disajikan lebih mudah dan lebih cepat.
6) Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas
layanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan konseling
yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan konseling
akan tahan lama mengendap (Nursalim, 2015).
B A B II
KLASIFIKASI MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING
Dilihat dari bentuk dan penyajiannya, maka media bimbingan dan konseling dapat dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu : (a) Media berbasis manusia, (b) Media berbasis Cetakan, (c)
Media berbasis Visual, (d) Media berbasis Audiovisual, (e) Media Berbasis
Komputer/Elektronik.
A. MEDIA BERBASIS MANUSIA
Media pembelajaran berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya
bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses
belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi
pada lingkungan belajar. Pertanyaan yang timbul adalah “Bagaimana kita dapat menggunakan
komunikasi tatap muka antar-manusia agar pelaksanaan rencana pembelajaran efektif?”.
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang
berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Salah satu contoh yang terkenal dalam media
manusia adalah gaya tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya dengan media
visual lain. Sedangkan rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah di bangun
berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis
pembelajaran ini, yaitu:
1. Merumuskan masalah yang relevan.
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan
masalah. Gunakan buku teks dan ceramah sebagai suber untuk menyajikan pengetahuan.
3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat
diterapkan untuk memecahkan masalah.
4. Tuntun eksplorasi siswa sebagai seorang instuktur untuk pelajaran pemecahan masalah,
perannya adalah: 1) Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipati aktif dan
bertanya; 2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan yang
terdahulu; 3) Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah
atau tugas; 4) Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan
pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa, jaga agar pada awalnya
analogi ini sangat sederhana; 5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan
pikiran dan jalur pemecahan masalah; 6) Gunakan representasi grafik masalah itu yang
dihubungkan dengan uraian masalah verbal.
5. Kembangkan masalah dalam konstek yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan
6. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuuk dipecahkan
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media bebasis manusia ialah
rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam
proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang
terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk
percobaan mental dan pemacahan masalah yang kreatif.
Metode Socrates (Socrates Method), yaitu suatu metode pembelajaran yang dilakukan
dengan percakapan, perdebatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling
berdiskusi dan dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian
pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mampu atau dapat menemukan jawabannya, saling
membantu dalam menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Secara
historis socrates banyak bergulat soal isu-isu yang terkait dengan kehidupan manusia yang
mempertanyakan soal-soal yang terkait dengan kebaikan, moral, dan keadilan.
Menurut Al-Qhomairi (2014: 13), Metode Socrates adalah metode yang di dalamnya
terjadi dialog antara guru dengan siswa yang memuat pertanyaan-pertanyaan kritis dengan tujuan
membangun pola berpikir kritis siswa, menuntun pada suatu penemuan baru, membuat siswa
ingin tahu lebih jauh dan memahami lebih dalam, serta menguji validitas keyakinan siswa dan
membuat kesimpulan yang benar akan suatu objek. Dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu
diharapkan siswa mampu atau dapat menemukan jawabannya, dan saling membantu dalam
menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit.[8]
Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan
cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan
menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide
mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan
mendetail.
Peserta dalam metode ini, antara yang satu dengan yang lainnya memiliki sudut pandang
yang berbeda-beda dalam menyikapi sebuah pertanyaan atau topik sehingga menyebabkan
adanya kontradiksi dalam diskusi. Peserta yang melakukan metode ini berusaha untuk
mempertahankan argumennya masing-masing. Namun, dari beberapa argumen tersebut
berdasarkan hasil diskusi nantinya akan ditemukan sebuah jawaban yang benar berdasarkan
logika dan fakta.
Metode ini menelanjangi ketidaktahuan manusia, yang menganggap benar banyak hal
tapi sesungguhnya belum tentu benar (salah).Yang terpenting dari metode ini bukanlah jawaban
yang dihasilkan nanti, melainkan bagaimana proses dalam mendiskusikan pertanyaan atau topik
yang diajukan.
Dasar filsafat metode Socrates ini, adalah pandangan dari Socrates, bahwa pada tiap
individu anak didik telah ada potensi untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan serta kesalahan
dan dengan demikian seseorang yang sekalipun kelihatannya bodoh mungkin pula berpendapat
atau berbuat sebaliknya.
Proses belajar-mengajar metode ini sangat baik digunakan dimana secara teknis dalam
bangku perkuliahan misalnya seorang dosen melontarkan sebuah pertanyaan atau topik secara
diam-diam (kejutan) tanpa diketahui mahasiswa sebelumnya, sehingga mahasiswa dituntut untuk
berani, percaya diri, berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam menanggapi topik tersebut.
Elemen kejutan memberikan insentif yang kuat bagi mahasiswa untuk memenuhi tanggung
jawab dan juga mendorong untuk mempersiapkan kelas, yang akan memungkinkan mereka
untuk belajar lebih banyak terlebih dahulu.
Tujuan dari metode socrates ini adalah merangsang siswa untuk menganalisis suatu
masalah dengan sebuah analogi dan berpikir kritis tentang suatu argumen. Metode ini juga
membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penalaran serta menanamkan pada siswa
kebiasaan ketat dan analisis kritis argumen-argumen yang mereka dengar secara tegas dan
persuasif, serta praktek menilai dan merevisi ide-ide mereka sendiri dan pendekatan dalam
terang informasi baru atau penalaran yang berbeda. adapun ciri-cirimetode socrates sebagai
berikut:
1. Dialektik, artinya bahwa metode tersebut dilakukan oleh dua orang atau lebih yang pro
dan kontra, atau yang memiliki perbedaan pendapat.
2. Konversasi, artinya bahwa metode dilakukan dalam bentuk percakapan atau komunikasi
lisan.
3. Tentatif dan provisional, artinya kebenaran yang dicari bersifat sementara tidak mutlak,
dan merupakan alternatif-alternatif yang terbuka untuk semua kemungkinan.
4. Empiris dan induktif, artinya segala sesuatu yang dibicarakan dan cara penyelesaiannya
harus bersumber pada hal-hal empiris.
5. Konsepsional, artinya metode ditujukan untuk tercapainya pengetahuan, pengertian dan
konsep yang telah definitif daripada sebelumnya.[9]
Dalam penerapan Langkah-Langkah Metode Socrates dalam pelayanan konseling adalah
sebagai berikut:
a. Menyiapkan deretan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa, dengan
memberi tanda atau kode-kode tertentu yang diperlukan.
b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa diharapkan dapat
menemukan jawabannya yang benar.
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu terpenting dan bagaimana pengetahuan itu dapat di
terapkan untuk pemecahan masalah
d. Tuntun eksplorasi siswa. Sebagai seorang guru untuk pelajaran pemecahan masalah,
perannya adalah:
1) Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipasi aktif, dan bertanya.
2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan
terdahulu.
3) Membantu siswa menbentuk dan menginternalisasi representasimasalah atau
tugas.
4) Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan
pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa.
5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur
pemecahan masalah. Penekanan teknik bertanya ala Socrates adalah penjelasan
konsep-konsep dan gagasan-gagasanmelalui penggunaan pertayaan-pertayaan
pancingan. Sebagai suatu teknik pembelajaran, ia harus di pikirkan dan di tatar
dengan baik.
6) Instruktur yang menggunakan teknik ini harus belajar bagaimana mendengar
dengan hati-hati apa yang ditanyakan dan dibahas.
e. Jika pertanyaan yang diajukan itu terjawab oleh siswa, maka guru dapat
melanjutkan/mengalihkan pertanyaan berikutnya hingga semua soal dapat selesai
terjawab oleh siswa.
f. Jika pada setiap soal pertanyaan yang diajukan ternyata belum memenuhi tujuan, maka
guru hendaknya mengulangi kembali pertanyaan tersebut. Dengan cara memberikan
sedikit ilustrasi, apersepsi dan sekedar meningkatkan dan memudahkan berpikir siswa,
dalam menemukan jawaban yang tepat dan cermat.[10]
Adapun kelebihan dan kelebihan metode socretes
a. Membimbing siswa berpikir rasional dan ilmiah
b. Mendorong siswa untuk aktif belajar dan menguasai ilustrasi pengetahuan
c. Menumbuhkan motivasi dan keberanian dalam mengemukakan pendapat dan pikiran sendiri
d. Memupuk rasa percaya pada diri sendiri
e. Meningkatkan partisipasi siswa dan berlomba-lomba dalam belajar yang menimbulkan
persaingan yang dinamis
f. Menumbuhkan disiplin
F. Kekurangan Metode Socretes
1. Metode Socrates dalam pelaksanaannya masih sulit dilaksanakan, pada sekolah tingkat rendah.
Sebab siswa belum mampu berpikir secara mandiri
2. Metode Socrates terlalu bersifat mekanis, dimana anak didik dapat dipandang sebagai mesin,
yang selalu siap untuk digerakkan
3. Lebih menekankan dari segi efektif (aspek berfikir) daripada kognitif (penghayatan/perasaan).
Padahal pengajaran agama sangat menonjolkan segi perasaan dan penghayatan ini
4. Kadang-kadang tidak semua guru selalu siap memakai metode Socrates, karena metode Socrates
menuntut dari semua pihak baik guru maupun siswa sama-sama aktif untuk belajar dan
menguasai bahan atau ilmu pengetahuan.
MEDIA BERBASIS CETAKAN
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, danmengilustrasikan fakta-
fakta sehingga menarik ssiwa dan diingat siswa.
Adapun yang termasuk ke dalam media grafis antara lain :
Gambar
a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan
symbol.
b. Diagram, yaitu gambar yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis symbol.
c. Bagan, yaitu perpaduan, sajian, kata-kata, garis, dan symbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting
d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok dari suatu bentuk gambar
e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat
f. Papan, yaitu papan tulis biasa. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung
ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Media grafis ini dapat digunakan untuk berbagai layanan bimbingan dan konseling
misalnya :
a. Grafik, dapat digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan
strategi pengelolaan diri. Pada strategi pengelolaan diri, setelah konseli melakukan
self monitoring (memonitor diri) terhadap perilakunya selama beberapa waktu, maka
konseli diminta untuk menggambarkan perilaku tersebut pada peta respons. Peta
respon ini merupakan salah satu bentuk media grafis. Contoh peta respons dapat
dilihat pada Gambar “Media grafis yang berupa peta respons” di bawah ini.
b. Jenis media ini dapat digunakan untuk memperlancar proses konseling, misalnya
sketsa yang digunakan pada inner cirle dan Johari window. Kedua jenis media ini
dapat digunakan untuk memberi penjelasan pada konseli yang tertutup atau konseli
yang tidak mau terbuka tentang masalahnya. Contoh inner cirle dan Johari window
terdapat pada Gambar “ strategi inner cirle” dan gambar “ sketsa Johari
window”.
c. Papan bimbingan, yaitu suatu papan (semacam papan tulis/whiteboard, dapat juga
dari lembaran stereoform) yang memuat berbagai informasi maupun pesan tentang
layanan bimbingan dan konseling, misalnya informasi tentang perguruan tinggi,
informasi tentang penjurusan, dan sebagainya. Contoh papan bimbingan ada pada
gambar “Papan bimbingan”.
Saat ini banyak masyarakat atau para pendidik yang menganggap bahwa penggunaan
media dalam pembelajaran hanya dapat digunakan pada pelajaran atau bidang studi
tertentu saja. Tetapi penggunaan media dapat dilakukan oleh para pendidik diseluruh
bidang studi yang ada, salah satunya guru BK yang ada disetiap sekolah. Banyak
sekali pendapat bahwa guru BK tidak perlu menggunakan media, salah satunya
media elektronik sebagai alat untuk pembelajaran. Perlu diketahui setiap para
pendidik atau guru sebaiknya dapat menggunakan media yang ada agar dapat
mempermudah dalam pemberian informasi kepada para peserta didik yang bertujuan
agar peserta didik dapat memahami informasi atau pengetahuan secara baik.
Penggunaan media dalam pembelajaran itu terutama Bimbingan dan konseling dapat
menggunakan media cetak, media elektronik dan lain-lain. Dalam hal ini media yang
di gunakan dalam pembelajaran Bimbingan dan Konseling melalui Papan
Bimbingan. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk
mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel,
gambar, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Papan Bimbingan termasuk
layanan informasi yang berujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai
pengetahuan dan pemahamna tentang berbagai hal yang berguna untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Papan Bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku
peserta didik. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk
mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel, gambar,
poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi.
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai
informasi. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri,
merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai acuan
dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita,
menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
Layanan informasi dalam Bimbingan dan Konseling amatlah penting untuk dilaksanakan
guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu
pencapaian perkembangan peserta didik, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial,
masalah belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi dharapkan para peserta didik
dapat menerima dan memahami berbagai informasi gua sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil sebuah keputusan. Untuk itu mereka dibimbing guna memperolah pemahaman
yang memadai tentang berbagi kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat,
cita-cita, serta kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya.
Materi informasi yang diberikan kepada peserta didik hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan permasalahan peserta didik tersebut, sehingga benar-benar dapat dirasakan
manfaatnya dan konselor dituntut untuk banyak memahami dan menguasai berbagia
informasi yang dibutuhkan siswa, juga dapat memberikan teknik penyampaiannya secara
variatif dan menyenangkan. Papan bimbingan merupakan media untuk memberikan
informasi, imbauan, empat menuangkan kreativitas, gagasan dan ide bagi peserta didik dan
semua warga sekolah selama hal tersebut demi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Mengingat begitu pentingnya papan bimbingan bagi peserta didik maka menuntut para
konselor untuk senantiasa menyajikan informasi yang up to date, dipajang dengan menarik,
menggunakan bahasa lugas tetapi dapat mengenai sasaran.
Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan merupakan
media informasi BK yang di dalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu
peserta didik dan ditampilkan secara menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk
membacanya. Papan bimbingan ini bertujuan agar membekali peserta didik dengan berbagi
informasi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagi hal yang berguna untuk mengenali
diri dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan. Selain itu, berdasarkan isi
materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan tidak boleh disamakan dengan
papan pengumuman biasa ataupun majalah dinding. Hal ini dikarenakan, materi yang
disampaikan dalam papan bimbingan berisi tentang informasi yang memba peserta didik,
seperti : Bidang Pribadi, Bidang Sosial, Bidang Belajar, maupun Bidang Karir.
Manfaat Papan Bimbingan
Manfaat Media Papan Bimbingan, secara umum media mempunyai kegunaan
diantaranya:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah peserta didik, interaksi lebih langsung antara perserta didik dan
guru BK.
4. Proses layanan Bimbingan dan Konseling dapat lebih menarik.
5. Kualitas layanan Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan.
6. Meningkatkan sikap positif pererta didik terhadap materi layanan BK.
7. Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik.
8. Dapat mengembangkan keinginan dan minat baru.
9. Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik lebih giat belajar.
Jadi, Media Papan Bimbingan sangat membantu dalam berlangsungnya pelaksanaan
layanan Bimbingan dan Konseling. Madia Papan Bimbingan memudahkan pemahaman bagi
peserta didik dan dengan media papan bimbingan konselor atau guru BK menjadi sangat
terbantu serata lebih efektif. Media Bimbingan dan Konseling dalam penggunaannya harus
relevan dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan BK itu sendiri.
Media juga untuk meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling, pada umumnya
BK yang disampaikan dengan menggunakan media akan tahan lama dalam ingatan para
peserta didik.
A. Kelebihan dan Kekurangan Media Papan Bimbingan
1. Kelebihan
a. Pembuatannya mudah dan biaya terjangkau.
b. Bisa menarik perhatian peserta didik.
c. Melatih kreativitas.
2. Kekurangan
a. Membutuhkan ketrampilan dan kesabaran dalam pembuatannya.
b. Penyajian pesan hanya dalam unsur visual saya (yang dapat dilihat)
B. Cara Pembuatan Papan Bimbingan
1. Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil.
2. Ukuran hurufnya jangan terlalu kecil agar mudah dibaca.
3. Papan Bimbingan harus dapat menarik perhatian.
4. Alas untuk papan bimbingan dapat menggunakan sterofom atau triplek.
5. Agar menarik, perlu dicat dengan wara dan diberi bingkai agar terlihat rapi.
6. Berilah judul yang menarik dengan warna dan ukuran yang besar agar terlihat jelas.
7. Kumpulkan bahan-bahan berupa gambar, krtun objek, buku, poter, lem, gunting dan
lain-lain.
8. Gunakan gradasi warna agar lebih menarik peserta didik untuk melihat.
9. Gunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik, bukan
bahasa yang terlalu formal.
10. Lay out dan design menggunakan teknik dummy, yaitu meletakan gambar agar
seimbang.
11. Tempelkan materi dalam papan bimbingan sesuai dengan fungsinya.
d. Poster, media ini dapat memberikan informasi tentang bahaya narkoba dan bahaya
merokok (lihat pada gambar “poster tentang bahaya narkoba”). Poster dapat
dipasang di tempat yang dapat terlihat oleh siswa.
e. Leaflet, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya leaflet yang berisi
tentang pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, leaflet tentang penjurusan,
dan leaflet tentang career day, lihat Gambar “Leaflet tentang career day”.
Kelebihan media grafis :
a. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan
b. Dapat dilengkapi dengan warna warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
c. Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media grafis :
a. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis
yang lebih kompleks
b. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual
Bahan cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
percetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui
huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau
informasi yang disajikan
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :
a. Buku teks, yaitu buku yang membahsa cara memecahkan masalah atau cara
mengembangkan diri. Dalam bimbingan dan konseling buku tess biasanya berupa
bibliokonseling
b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna memperlancar pelaksanaan layanan informasi dan
bimbingan klasikal. Dalam bimbingan dan konseling modul seperti ini sering
digunakan dalam modul bimbingan karier, modul bimbingan belajar, dan
sebagainya.
Kelebihan media bahan cetak :
a. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak
b. Dapat mempercepat pemecahan masalah siswa
c. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan minat dan
kecepatan masing-masing
d. Dapat dipelajari kapan dan di mana saja Karena mudah dibawa
e. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna
f. Perbaikan/ revisi mudah dilakukan
Kelemahan media bahan cetak :
a. Proses pembuatannya membutuhkan proses yang cukup lama
b. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa
untuk membacanya
c. Apabila jilid kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek
Gambar diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilakn melalui
proses photografi. Jenis media ini adalah foto. Media gambar diam inidapat digunakan
untuk berbagai macam layanan bimbingan dan konseling misalnya : untuk menjelaskan
tentang macam-macam pelanggaran yang sering dilakukan siswa, menjelaskan prestasi
yang diraih oleh siswa, menjelaskan tentang kegiatan pengembagan diri siswa. PPDB
(Peneriamaan Peserta Dididk Baru), kegiatan ekstrakulikuler dan sebagainya. Contonya
Kelebihan media gambar diam :
a. Dibandingkan dengan grafis media foto ini lebih konkret
b. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya
c. Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media gambar diam :
a. Biasanya ukurannya terbatas, sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok
besar
b. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan
persepsi
A. KELOMPOK MEDIA PROYEKSI DIAM
B. KELOMPOK MEDIA AUDIO
Media audio adalah media yang penyamoaian peasnnya adalah hanya dapat diterima oleh
indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, music, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya media alat perekam pita magnetic. Alat perekam pita
magnetic atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui
proses perekaman kaset audio. Dalam bimbingan dan konseling, media ini biasanya
berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk pendukung strategi diri
sebagai model.
Kelebihan media alat perekam pita magnetic :
1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa
2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan lagi
3. Penggandaan programmnya sangat mudah
Kelemahan media alat perekam pita :
- Daya jangkauannya terbatas
C. KELOMPOK FILM (MOTION PICTURE)
Film disebut juga gambar hidup (motion picture), yaiitu serangkaian gambar diam (still
picture) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkn kesan
hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan
gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesanyang impresif bagi pemirsanya.
Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang
ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Dibawah ini contoh film durasi pendek untuk mendukung pelaksanaan bimbingan
kelompok dan bimbingan klasikal.
Kelebihan media film :
1. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa
2. Sangat bagus untuk menerangkat suatu proses
3. Mengatasi keterbatasan ruang daneaktu
4. Lebih realistis dapat diulang ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan
5. Memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi sikap siswa
Kelemahan media film:
1. Harga produksinya cukup mahala
2. Pembuatannya memerlukan banyak esktu dan tenaga
3. Memerlukan operator khusus untuk pengoperasiaannya
D. KELOMPOK MULTIMEDIA
Pengertian multimedia sering dikacaukan dengan pengertia multiimage. Multimedia
merupakan suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar
yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas
bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multiimage merupakan
gabungan dari beberapa jennies proyeksi visual yang digabungkan lagidengan komponen
audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukkan besar yang cocok untuk
penyajian disuatu auditorium yang luas.
Kelebihan multimedia :
1. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media
2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa Karena media yang digunakan lebih
bervariasi
Lelemahan multimedia :
1. Biayanya cukuo mahal
2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang professional
E. MEDIA OBJEK
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam
nentik penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, benutknya,
berarnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya. Media objek ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenrnya dan media objek pengganti.
Media objek sebenrnya dibagi dua jeis, yaitu media obke alami dan media objek buatan.
Media objek alami dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu objek alami yang idup dan objek
alami yang tidak hidup. Media kelompok kedua atas benda-benda tiruan yang dibuat
untuk dibuat menjadi benda2 sebenrnta. Objek-objek engganti dikenal dengan seutan
replica, modrl, dan benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang
sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya
diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu
pertama merupakan bangunan yang dibuat kyrang lebih neyerupai suatu benda yang
besar. Benda-benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisme
kerja suatu benda, misalnya system pembakaran automobile.
Dalam bimbingan dan konseling, media objek ini contohnya adalah pohon harapan.
Media ini digunakan untuk membantu penyampaian materi tentang bimbingan karir. Di
bawah ini merupakan contoh dari pohon harapan.
F. MEDIA INTERAKTIF
Karakteristik terpenting dalam kelompok media adalah bahwa siswa tidak hanya
memperhatikan media, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti
layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi,. Interaksi yang
pertama adalah yang menunjuukan siswa berinteraki dngsan sebuah program, misalnya
siswa diminta untuk mengisi angket pada program aplikasi tertentu dengan menggunakan
compute. Melalui interaksi ini pada akhirnya siswa mampu memahami diri dan
memecahkan masalahnya, misalnya program pemahaman minat, program pengembangan
diri, program konseling interaktif dan sebagainya.
Bentuk interaksi yang kedua, mengatur interaksi antar sisa secara teratur; sebagai contoh
berbagai permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada bimbingan kelompok
dan konseling kelompok.
BAB III
PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
PENDAHULUAN
Bimbingan konseling merupakan suatu kegiatan yang meibatkan seorang guru BK atau konselor
dalam upaya memnadirikan klien. Bimbingan dan konseling yang memandirikan
mengamanahkan kepada guru BK/Konselor untuk memahami tiap klien atau konseli secara utuh
(Hogan dan Garcia,2003).
Dalam hal ini pengembangan media bimbingan konseling sangat memiliki peran penting dalam
pengentasan masalah klien. Pada BAB ini akan membahas tentang pengembangan media dalam
bimbingan dan konseling.
A. Pengembangan Media Berbasis Visual
Dalam pembelajaran, sangat dibutuhkan media untuk membantu pembelajaran. Media
pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Dapat juga
diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran dapat memberikan
kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka serta memungkinkan terjadinya nteraksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungan sekitar melalui kegiatan karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.
Munadi (2008) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (Arsyad 2011: 4) secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan (isi materi), dapat merangsang
pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, dan minat serta kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses
belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan,
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, media visual sebaliknya di tempatkan pada
konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi.1
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 91
Karakteristik dari media visual adalah unsur -unsur yang terdiri dari garis, bentuk,
warna, dan tekstur. Media visual terbagi menjadi dua, yaitu : media visual non-proyeksi
dan media visual proyeksi.2
a. Media non-proyeksi
1. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita
ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman.
2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model
untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk
mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan.
3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-
simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
2
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada, 2010), hal.
61
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media
grafis adalah:
1) Gambar / foto merupakan media yang paling umum digunakan.
2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian
pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa,
menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol
untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal
untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah
dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain,
seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal
atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk
mempelajari pertumbuhan.3
3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008),
hal. 85-96
b. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead
projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
a) Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
b) Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang
terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.4
A. Pengembangan Produk Media Berbasis Visual Dalam Pelayanan Konseling
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa
dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain-
lain. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan
4
Hamzah B. Uno & Nina Lamangtenggo, …hal.126-133
efektifitas bahan-bahan visual dan grafis itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan
mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya
dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep,
informasi dan situasi.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara
lain:
1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung
dalam suatu visual, jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap
dan memahami pesan yang di sajikan visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20
kata), kata-kata harus memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah
terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus ringkas
tetapi padat dan mudah di mengerti.
2. Keterpaduan
Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai
suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang
dapat dikenal yang bisa membantu pemahaman pesan dan informasi yang
dikandungnya.
3. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep
yang ingin di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur-unsur penting.
4. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang
memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan
perhatian.Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian
pesan, informasi atau isi pelajaran perlu di perhatikan.
6. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun
perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau
halus.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8. Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan
hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan
kesan pemisahan atau penekanan dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme
objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan
menciptakan respons emosional tertentu.5
Adapun media berbasis visual dalam pembelajaran PAI dapat digunakan berbagai
tampilan-tampilan unik dan menarik, antara lain :
a. Gambar
Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan atau gambar, dan
sketsa.Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk
memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
b. Chart dan Bagan
Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. Bagi
siswa yang berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau
gambaran konsep.
c. Transparansi
Transparansi merupakan gambar atau film besar yang di proyeksikan oleh
guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka out line, atau
ringkasan di depan kelompok kecil atau kelompok besar. Teknik pembuatan
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 106-112
transparansi dapat digolongkan ke dalam teknik pembuatan langsung dan teknik tidak
langsung. Pembuatan transparansi langsung secara manual merupakan cara paling
mudah dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan (membuat visual
dalam format yang diinginkan) di atas lembaran transparansi dengan spidol khusus.
Teknik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau bentuk visual yang sudah
ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat kopinya
terlebih dahulu.
B. Media Berbasis Audio Visual
Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab menggunakan
media audio (pendengaran).Sejarah media audio itu sendiri tidak bisa lepas dari
perkembangan teknologi komunikasi suara yang digunakan manusia dari masa ke
masa.Perkembangan media audio jika dilihat dari sejarah komunikasi suara, pada tahun
1844 Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah
teknologi yang dinamakan telegrafi.Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bell
kemudian berpikir bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat,
suara pun juga bisa.
Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan percakapan lewat telepon
sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara.Beberapa tahun kemudian, yaitu pada
tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi.Temuan tersebut menjadi temuan yang paling
akrab dan dikenal masyarakat. Sebelum ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua
informasi disampaikan dari generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran).
Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio.
Setelah ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam suara oleh
Thomas Alfa Edison yaitu dikenal dengan phonograph.Melalui alat phonograph ini, orang
dapat melakukan perekaman suara dengan menggunakan piringan hitam.Temuan ini
kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam
dengan menggunakan cassette tape recorder.Di masa sekarang, peran kaset juga telah
digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital seperti Compact Disc (CD),
Flashdisc, dan sebagainya.
Pengertian Media Audio
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran. Dengan kata lain, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.
Pesan yang disampaikan melalui media audio berupa lambang-lambang auditif baik verbal
maupun non verbal.Pesan atau informasi yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.Media audio diartikan
sebagai media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi
tema.
Sedangkan menurut Sudjana dn Rivai (2005:129) Media Audio untuk pengajaran
adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara
), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi
proses belajar-mengajar.
Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
1. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
2. Personal
3. Cenderung satu arah
4. Mampu menggugah imajinasi
Jenis-jenis Media Audio
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan
berita yang bagus dan actual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa
penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang
partisipasi aktif bagi si pendengar. Kekurangan media radio
a. Hanya selintas
b. Hanya mengandalkan suara
c. Hanya mengandalkan suara
d. Cenderung sifat komunikasinya satu arah
e. Siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrol
f. Integrasi siaran radio yang bersifat mendidik jarang ditemukan
Adapun kelebihan media radio:
a. Personal
b. Cepat
c. Jangkauan luas
d. Imajinatif, dapat merangsang imajinasi
e. Sederhana
f. Mudah di bawa-bawa dna harganya murah
g. Siaran langsung
h. Siswa dapat memusatkan perhatian pada bunyi
i. Dapat menyajikan laporan seketika (on the spot)
2. Kaset Audio (Kaset Pita Magnetic)
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah.Memiliki
keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan
dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.
Audio Kaset berupa pita yang dapat mengahasilkan suara jika di putar dalam tape
recorder. Alat ini sudah sangat umum dikenal oleh masyarakat sebagai alat musik dan
untuk media pembelajaran sendiri alat ini cukup efektif dan efisien untuk dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran keterampilan mendengar (listening skill).
Rekaman audio merupakan media yang sangat tepat untuk pembelajaran
Bahasa.Misalnya saja latihan membaca alqur’an, rekaman berbahasa asing, rekaman doa-
doa, dan lain-lain.
Manfaat media rekaman Audio Kaset:
a. Mengefisienkan pembelajaran Bahasa dan music
b. Menyajikan kegiatan diluar kelas, misalnya kegiatan wawancara.
Kelebihan media Audio Kaset:
a. Memiliki multifingsi yaitu merekam, menampilkan rekaman, dan menghapus
serta playback rekaman tersebut dilakukan segera mungkin pada mesin yang sama
b. Pita rekaman mampu diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan tanpa
mempengaruhi volume
c. Rekaman yang ada dalam kaset pita dapat digunakan sesuai dengan jadwal pelajaran
dan guru dapat mengontrolnya,
d. Kaset pita memberikan kemudahan dalam pembelajaran Bahasa dan pengadaan
programnya sangat mudah.
Kekurangan Media Audio Kaset
a. Memiliki jangkauan yang sangat terbatas
b. Kaset pita terkadang macet atau kusut di dalam mesin pemutar karena tipisnya kaset
c. Kurang afektif digunakan sebagai media materi yang memilki tingkat kesukaran
tinggi seperti matematika, kimia dan fisika.
3. Alat perekam magnetic
Alat perekam magnetic atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang
mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini
sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada
siswa.
4. Macam-macam alat penyimpanan audio
a. Piringan hitam (PH)
Alat penyimpanan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah piringan
hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari
sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramorphone.
b. Kaset
Kaset adalah alat penyimpanan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita
kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya.
Kualitas suaranya cukup baik.Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak,
jamuran, kotor dan lain-lain.Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck
atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman
c. CD dan DVD
CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media
penyimpanan file audio yang di buat untuk merampingkan sistem
penyimpanannya.Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang
lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga
lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc
tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk
memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player.
d. (MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang
dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga
memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio.Alat
untuk memutar MP3 adalah MP3 player.Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod
adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang,
dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.
5. Fungsi media audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 4 ) beliau mengutip pendapat Sudjana dan
Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama
yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan
media audio ialah berupa :
a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
b. Megikuti pengarahan
c. Melatih daya analisis
d. Menentukan arti dan konteks
e. Memilih informasi dan gagasan
f. Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.
Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya
hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media
lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu
keberhasilan.
Selain itu juga Sudjana (2005 : 129) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio
dalam pengajaran terutama digunakan dalam ;
a. Pengajaran music literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi
b. Pengajaran Bahasa Asing, baik secara Audio ataupun secara Audio Visual
c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan
d. Paket-paket untuk berbagi jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya
penafsirannya dalam suatu bidang studi.
6. Manfaat media audio
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan manfaat dari media audio.Sebagaimana media
radio, media audio juga merupakan media media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga
jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya.
Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas
peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang diaman saja dan kapan saja,
sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka
pelajari.
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Materi yang ada di program Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta
didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur
menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang
mendengarkannya sampai program selesai.
b. Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta
didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi
pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio.
7. Media audio kelebihan media audio
Kelebihan media audio, Sadiman ( 2005 :50 ), adalah :
a. Harga murah dan variasi program lebih banyak dari padadi TV.
b. Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau
diputar kembali
c. Sifatnya mudah dipindahkan
d. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran sisiwa, serta dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
e. Dapat memusatkan perhatian siswa membaca puisi seperti sastra, menggambar musik dan
bahasa
Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman ( 2005 : 51 ), yaitu :
a. Dapat menggantikan guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli di bidang-bidang
tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan.
b. Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat
guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan
penelitian.
c. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran-siaran yang aktual itu dapat
memberikan kesegaran pada sebagian besar topic.
Kelebihan Media audio, Arsyad ( 2014 : 45 ), adalah :
a. Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh
masyarakat.
b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada
ditempat secar bersamaan.
c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
d. Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan
keterampilan membaca, mengaji, dan berpidato.
e. Dalam pengoperasiannya relative sangat mudah.
f. Kekurangan Media Audio
Kekurangan media audio menurut Arsyad (2014 : 46 ), adalah :
a. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau
informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalgi jika radio, tape tidak memilki angka-angka
penentuan putaran
b. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk
memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran
memiliki kekurangan antara lain :
a. Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehinggga
pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus
b. Media Audio yang menampilkan simbol dan digit analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,
sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual
c. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan
pembendaharaan kata-kata atau Bahasa. Serta susunan kalimat
d. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berfikir abstrak
e. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya daam bentuk suara harus
disertai dengan pembendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa
maka akan terjadi kesalah pahaman.
Media pembelajaran audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Media pembelajaran sangat beraneka ragam.Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata
media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat.Cukup banyak jenis dan bentuk media
yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang
mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh
guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran,
bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan
visual.
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara gambar.Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio
dan Media Visual.
Sedangkan menurut Arsyad (2002 : 94) media berbasis audio visual adalah media visual
yang mengandung penggunaan suara tambahan untuk memproduksinya.
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak
dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya.
Sudjana dan Rivai (2003: 58 ) mengemukakan bahwa media audio visual adalah sejumlah
peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman
yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaraBerdasarkan pengertian-pengertian yang
telah diberikan, maka media audiovisual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan
indera pendengaran dan penglihatan.
“Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan
zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ), meliputi media yang dilihat dan didengar”.
Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat
membuat siswa mampu memperoleh penegtahuan, keterampilan, atau sikap.
Menurut (Hermawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah media
intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman ( kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi ) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.
2. Jenis-jenis Media Audio-Visual
Karakteristik media Audio-Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar.Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34). Media Audio-Visual terdiri
atas :
a. Audio visual diam
Yaitu media yang menmapilakn suara dan gambar diam seperti:
1) Film bingkai suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus
bingkai berukuran 2×2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai
sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan
materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang
hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya
berkisar antara 10 – 30 menit.
2) Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara
termasuk dalam kelompok media Audio Visual, sedangkan program suara termasuk dalam
kelompok media visual.
3) Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling
mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk
pembelajaran perorangan dan belajar mandiri.Jika didesain dengan baik, sistem multimedia
gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat
meningkatkan hasil belajar.
4) Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk
berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau
mendorong lahirnya respon emosional.
5) Slide bersuara merupakan sesuatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi
lebih konkrit (mengkonkritkan sesuatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide
bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra
yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin
baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi
komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki
beberapa kelebihan, antara lain:
6) Gambar yang di proyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
7) Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. Isi gambar berurutan, dapat dilihat
berulang-ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
8) Pemakaian tidak terikat oleh waktu
9) Gambar dapat di diskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang
lain tanpa melepas film dari proyektor.
10) Dapat dipergunakan bagi orang yang memrlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai
11) Sangat praktis dan menyenangkan
12) Relative tidak mahal, Karena dapat dipakai berulang kali
13) Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat
b. Audio visual gerak
Yaitu media yang dapat menampilakn unsusr suara dan gambar yang bergerak seperti :
1) Film suara
Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah
dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh
sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.
Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan
atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses
yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam
alam, tata cara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan
sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Film merupakan
media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam
ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm
tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama
biasanya bisu.Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah.Sebuah film
terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa
dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104)mengemukakan
prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right
time used in the right way”.
c. Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat
informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh
video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film.Yang banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. Kelebihan video :
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dengan alata perekam pita video
sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis.
2) Menghemat waktu
3) Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
d. Film Televisi
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-
Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi
tergolong ke dalam media massa.
Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST)
atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim
dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah
kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan
dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program
yang disiarkan.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : “Television is an electronic motion picture with
con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously
from a remote broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah
perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar
dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media
ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara
bersamaan.
Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi:
a. Audio visual murni, yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti
film/kaset.
b. Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang bebeda,
misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur
suaranya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Dan dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi, Pertama, media dengan daya liput
luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya
liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang
dan tempat yang khusus seperti, film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat
tertutup dan gelap.
Fungsi media Dan Manfaat Menggunakan Media Audio Visual ( Film/Video )
Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi memiliki fungsi yang
sangat luas yakni sebagai berikut :
1. Fungsi edukatif, memberikan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa dan
masyarakat untuk berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna, serta
mengembangkan dan memperluas cakrawala berpikir siswa.
2. Fungsi social, memberikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan
konsep yang sama pada setiap orang sehingga dapat memperluas pergaulan, pengenalan,
pemahaman tentang orang, adat istiadat dan cara bergaul.
3. Fungsi ekonomis, dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan dapat
dilakukan dengan efisien, penyampaian materi dapat menekan sedikit mungkin
penggunaan biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian
tujuan.
4. Fungsi budaya, memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, dapat
mewariskan dan meneruskan unsur-unsur budaya dan seni yang ada di masyarakat.
Menurut Winataputra (Arindawati, 2004 : 47-48 ), bahwa media pembelajaran berfungsi
sebagai berikut :
1. Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif
2. Media pembelajaran sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran
3. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan dan isi
pembelajaran.
4. Hiburan dan memancing perhatian siswa
5. Untuk mempercepat proses belajar dalam menangkap tujuan dan bahan ajar secara cepat
dan mudah
6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam menghindari terjdinya
penyakit verbalisme.
Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu
karena kelebihan atau keuntungan dari media tersebut, diantaranya :
1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika
mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam
sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat,
seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan
secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap
dan segi-segi afektif lainnya.
4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa.
5. Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang
heterogen, maupun perorangan.
7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang
dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua
menit.
Kelebihan dan kelemahan Audio Visual
Beberapa kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual pembelajaran sama dengan pengajaran
audio visual yaitu :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti :
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.
b. Objek yang kecil di bantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed
photography
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,
video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-
lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan
dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
Pengajaran audio visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan
pengajaran visual, yaitu :
1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap
memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar.
2. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media
audio visual cenderung tetap di tempat.
3. Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
Rangkuman
1. Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran.
2. Jenis-jenis media audio secara umum terdiri atas dua yaitu radio dan kaset audio.
3. Macam- macam alat penyimpanan file audio antara lain: piringan hitam (PH), kaset, CD
dan DVD, MP3, audio digital (WAV) dan Ipod.
4. Fungsi Media Audio adalah sebagai Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian,
Mengikuti pengarahan, Melatih daya analisis, Menentukan arti dan konteks, Memilah
informasi dan gagasan. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.
5. Kelebihan Media Audio adalah dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya
siaran-siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic dan
juga dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
6. Kekurangan Media Audio adalah pada saat merekam, kecepatan rekaman dan pengaturan
trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman
yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
7. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yaitu Media Audio dan Media Visual.
8. Jenis-jenis media audio visual secara umum terdiri atas dua yaitu, audio-visual diam dan
audio visual gerak.
9. Terdapat beberapa fungsi dalam media audio-visual antara lain fungsi edukatif, sosial,
ekonomis, dan budaya.
10. Media audio-visual memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan di antaranya:
a. Kelebihannya yaitu, memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan
mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera.
b. Kelemahannya yaitu, terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat bantu guru
dalam mengajar, media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu
arah, dan media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,
karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
C. Media Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis komputer adalah penggunaan suatu komputer untuk membantu
menyajikan materi pembelajaran kepada siswa, memantau kemajuan belajarnya atau
memilih bahan pembelajaran tambahan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa
secara individual (Miarso, 2004).
Media pembelajaran berbasis komputer adalah Penggunaan komputer sebagai media
penyampaian informasi pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban
peserta didik (Isjoni,dkk, 2007).
Tujuan umum pembelajaran berbasis komputer adalah bagaimanaprogram computer
digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran. Dengan
berbagai fitur dan aksesoris pendukungnya, (seperti : teks, suara, gambar, video dan
animasi.) (Winataputra, 1997).
Karakteristik Program Pembelajaran Berbasis Komputer
Selain berfungsi sebagai alat bantu dalam belajar, bahan pembelajaran berbasis komputer
juga memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Slamet Suyanto dalam Prakoso (2005).
Ciri-ciri bahan pembelajaranberbasis komputer adalah sebagai berikut:
1. Sistemik Bahan pembelajaran berbasis komputer disusun secara sistemika
danterstruktur. Ada 2 jenis penyusunan dalam hal ini :Selain memenuhi salah satu
dari jenis penyusunan diatas,pengembangan pembelajaran berbasis komputer juga
mempertimbangkan penyusunan peta konsep keilmuwan. Banyakpilihan yang dapat
digunakan dalam menyusun peta konsep, mulaidari konsep mudah ke sulit sampai
dengan umum ke khusus, hal initergantung dari kebutuhan yang diinginkan.
2. Jelas danMenarik
Pemaparan konsep yang jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok
dalam pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan bahasa yang lugas, tidak
enterpretatif, penggunaanilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk syarat mutlak
dalam pengembangan pembelajaran berbasis komputer.
3. Mudah digunakan
Sebagian besar produk pembelajaran berbasis komputer sangatmudah digunakan,
meskipun bagi orang awam sekalipun. Denganpetunjuk penggunaan yang jelas dan
memiliki pola logika yangkonkrit menjadikan produk PBK mudah dipahami.
4. Mudah diperbaiki
Produk pembelajaran berbasis komputer juga mudah diperbaiki. Penambahan,
pengurangan, dan revisi terhadap isi produk sangat mudah dilakukan. Berbeda halnya
dengan bahan cetak, setelah mengalami proses pencetakkan bahan ajar cetak tidak
bisa direvisi secara langsung, melainkan harus melakukan pencetakan ulang.
5. Mudah disebarluaskan
Bahan ajar berbasis komputer sangat mudah untuk disebarluaskan, alah satunya
adalah penyebaran menggunakan media internet
Fungsi Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran
Menurut Soekartawi: 1999 dalam kegiatan pembelajaran, komputer mempunyai 3 fungsi
pokok yaitu :
a. Fungsi Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah,
proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep
tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang
dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
b. Fungsi Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat
bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program
antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling
berat dan sebagainya.
c. Fungsi Afektif
Jika program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau
video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap / afektif pun dapat
dilakukan mengunakan media komputer.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses
belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat
melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi
komputer jaringan ( komputer / network / Internet ) saat ini telah memungkinkan
pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang
diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan
tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah
negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi.Pemanfaatan
ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan
balik ( feedback ) yang segera kepada pemakainya.
1) Kelebihan Pembelajaran Berbasis Komputer
Rusman. (2000) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada
komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa
keuntungan antara lain:
a) Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya
dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan.
b) Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol
terhadap aktivitas belajarnya.
c) Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan terhadap
siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai
dengan kebutuhan.
d) Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh
pemakainya, yang diistilahkan dengan “ kesabaran kompute r”, dapat membantu siswa
yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan
iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat
memacu efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat (fast learner).
e) Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar
dan memberikan pengukuhan ( reinforcement ) terhadap prestasi belajar siswa.
f) Kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping),
komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara
otomatis.
g) Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi siswa
untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.
h) Komputer mempunyai kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik
dan animasi grafik ( graphic animation ).
Komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang
tinggi. Hal ini menyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan
kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh
komputer memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai
sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar
pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.
Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil
belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini
adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan
teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk
melakukan percobaan (Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad.2000).
b. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer
Selanjutnya Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki
sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa
kekurangan.Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer :
a) Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang
dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
b) Pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh
karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan
sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan.
c) Hardware dan software yang compatability dan incompability yaitu Penggunaan sebuah
program komputer memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai, Selain
itu perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer
yang spesifikasinya tidak sama.
d) Perancangan program pembelajaran yang berbasis komputer ( computer based instruction
) merupakan pekerjaan yang tidak mudah yang memerlukan banyak waktu dan keahlian
khusus.
Prosedur Pengembangan
Menurut Soekartawi. (1999), secara umum prosedur pengembangan bahan pembelajaranberbasis
komputer adalah sebagai berikut :
a. Membuat peta konsep keilmuan.
b. Menyusun peta konsep pokok bahasan konsep keilmuan.
c. Menyusun sub kensep yang lebih rinci dari pokopk bahasan yang akan disampaikan.
d. Menyusun konsep-konsep yang akan disampaikan.
e. Menyusun isi atau penjelasan dari setiap konsep.
f. Menyusun gambar, grafik, chart, dan visual lainnya.
g. Memilih program berbasis komputer yang akan digunakan sesuai dengan sifat materidan
kepentingannya.
BAB IV MENDESAIN MEDIA DALAM PELAYALAN BIMBINGAN KONSELING
Pada konsep tradisional guru BK lebih berperan sebagai transformaator artinya guru BK
berperan hanya sebagai penyampai pesan dengan menggunakan komunikasi langsung
(direccomunication), pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima materi saja dan tidak
sesuai dengan konsep bimbingan konseling yang memandang siswa sebagai individu yang aktif
memiliki kemampuan potensi yang perlu dieksplorasi secara optimal.Tugas guru BK selain
menjadi perancang program bimbngan dan konseling namun juga merancang medianya.
Suatu media bimbingan dan konseling dikatakan baik bila media tersebut memiliki
tingkat relevasi dengan tujuan BK, materi dan karakteristik siswa. Dilihat dari kewenangan
dalam bimbingan dan konseling, guru BK adalah oarang yang paling menguasai materi dan
menguasai tujuan serta kebutuhan siswanya.
MENDESAIN MEDIA POWER POINT
Menerapkan tema, munculnya setiap presentasi yang Anda buat diatur oleh tema-kombinasi
warna, font, gaya efek, dan latar belakang grafis atau format yang mengkoordinasikan
penampilan semua elemen presentasi. Bahkan presentasi kosong memiliki tema: tema Office,
yang memiliki latar belakang putih slide, satu set standar dari teks dan aksen warna, dan font set
Office, yang menggunakan Calibri Light untuk judul dan Calibri untuk teks tubuh.
PowerPoint dan lainnya Office 2016 aplikasi berbagi seperangkat tema dan elemen tema. Hal ini
memungkinkan Anda untuk dengan mudah menghasilkan terkoordinasi cetak dan presentasi
materi. Sekitar 30 dari tema ini tersedia untuk Anda dari galeri PowerPoint Tema. Banyak tema
datang dengan varian yang telah ditetapkan, yang memiliki berbagai skema warna atau latar
belakang grafis.
Setiap thumbnail di galeri PowerPoint Tema menampilkan sampel font diatur dalam bentuk
huruf besar dan huruf kecil huruf A (Aa) dan skema warna dalam bentuk blok berwarna selama
judul slide default. Judul slide sering memiliki latar belakang grafis yang mengatur nada untuk
presentasi. Slide standar yang terkait dengan tema akan sering memiliki grafis latar belakang
yang lebih halus yang sesuai dengan latar belakang judul slide. Anda dapat memilih untuk
menyembunyikan grafis latar belakang dan hanya menggunakan latar belakang berwarna jika
Anda ingin.
Anda dapat mengubah tema yang diterapkan untuk seluruh presentasi atau hanya satu bagian dari
presentasi. Jika Anda menyukai warna satu tema, font lain, dan efek lain, Anda dapat
mencampur dan mencocokkan elemen tema. Anda juga dapat membuat tema Anda sendiri.
Bila Anda membuat presentasi dari desain template, satu-satunya slide yang segera tersedia
adalah judul meluncur. Ini terserah pada Anda untuk menambahkan slide untuk konten bahwa
Anda ingin presentasi untuk memasukkan. Anda dapat membuat slide berdasarkan template slide
yang dirancang untuk menahan jenis konten tertentu, atau Anda dapat menyalin slide yang ada
dari presentasi lainnya.
Untuk menerapkan tema atau varian tema hanya bagian dari presentasi
1. Membuat bagian yang berisi slide Anda ingin memiliki tema yang berbeda.
2. Klik header bagian untuk memilih bagian.
3. Terapkan tema atau tema elemen.
Mengubah Latar Belakang
Presentasi tema meliputi latar belakang standar. latar belakang mungkin warna atau
mungkin termasuk grafis latar belakang. Ketika presentasi Anda sedang mengembangkan
memiliki beberapa slide, Anda dapat mengatur mereka menjadi beberapa bagian. Bagian tidak
terlihat penonton, tapi mereka membuat lebih mudah untuk bekerja dengan slide pada segmen
logis. Sebuah logis presentasi dan tampilan yang konsisten secara keseluruhan, diselingi oleh
variasi yang menambah berat badan persis di mana diperlukan, dapat meningkatkan
kemungkinan bahwa Anda dimaksudkan penonton akan menerima pesan yang ingin Anda
sampaikan.
Membuat dan Mengelola Slide
Modul ini memandu Anda melalui prosedur terkait untuk menambahkan dan menghapus
slide, membagi presentasi menjadi beberapa bagian, menata ulang slide dan bagian,
menerapkan tema, dan mengubah latar belakang slide.
Menambah dan menghapus slide
Penampilan dan struktur slide didefinisikan oleh tata letak slide terkait dengan master
slide yang merupakan bagian dari desain template. layout Slide menentukan unsur-unsur
pada tipe tertentu dari slide, seperti:
1. latar belakang Slide dan grafis dimasukkan.
2. kotak teks lokasi, ukuran, dan format.
3. karakter format default untuk setiap lokasi kotak teks.
4. header Standar atau footer.
Sebuah slide master bisa memiliki hanya satu tata letak slide, namun sebagian besar memiliki
tata letak slide yang unik untuk slide yang menampilkan judul presentasi, judul bagian, dan
berbagai kombinasi geser judul dan konten, dan slide kosong dengan hanya background. Setiap
tata letak slide bernama; namanya aplikasi utama dari tata letak slide, tetapi Anda tidak terbatas
pada saran yang; Anda dapat memasukkan jenis konten dalam tata letak slide dan memodifikasi
tata letak setiap slide. Tata letak slide yang tersedia dalam presentasi ditampilkan pada menu
Slide Baru.
Sisipkan slide baru
Ketika Anda membuat slide baru, PowerPoint menyisipkan setelah yang sedang aktif slide.
Dalam presentasi baru berdasarkan template PowerPoint standar, slide Anda tambahkan setelah
judul slide memiliki Judul Dan Konten tata letak, dan slide ditambahkan setelah slide selain
judul slide memiliki tata letak slide sebelumnya.
Jika Anda ingin menambahkan slide yang memiliki tata letak yang berbeda, Anda dapat
memilih layout ketika Anda memasukkan slide atau Anda dapat mengubah tata letak slide
setelah Anda membuat slide.
Untuk menambahkan slide berdasarkan layout default geser
1. Pilih slide setelah itu Anda ingin menambahkan slide baru.
2. Lakukan salah satu berikut:
- Pada tab Home, di grup Slides, klik tombol New Slide (tidak panah nya).
- Tekan Ctrl + M.
Untuk menambahkan slide didasarkan pada tata letak slide
1. Pilih slide setelah itu Anda ingin menambahkan slide baru.
2. Pada tab Home, di grup Slides, klik Slide panah Baru untuk menampilkan galeri Slide
Baru dan menu.
3. Di galeri, klik thumbnail slide layout menambahkan slide didasarkan pada tata letak slide.
Copy dan impor slide dan konten
Anda dapat menggunakan kembali slide dari satu presentasi di tempat lain, di salah satu dari dua
cara: Anda dapat menyalin slide dari presentasi asli untuk presentasi baru, atau Anda dapat
menggunakan alat Reuse Slides, yang menampilkan isi dari presentasi asli dan memungkinkan
Anda untuk memilih slide yang ingin memasukkan dalam presentasi baru.
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk
Konsep dasar-media-bk

More Related Content

What's hot

PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)Rizka Lubis
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Rpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialRpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialAfy Luna
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiErta Erta
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bkasm
 
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanJeanny Jannah
 

What's hot (20)

PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN BIMBINGAN KELOMPOK
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
BK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIALBK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIAL
 
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesionalKekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
KONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BKKONSEP DASAR ASESMENT BK
KONSEP DASAR ASESMENT BK
 
Rpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialRpl Bidang Sosial
Rpl Bidang Sosial
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islami
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
 

Similar to Konsep dasar-media-bk

Pengertian, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi dan Manfaat Media PembelajaranPengertian, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi dan Manfaat Media PembelajaranIrvaRopiqoh
 
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media PembelajaranPengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media PembelajaranIlhamMuharrom
 
Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualMedia Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visualbukanlagi
 
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUALMEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUALKhoridatul Bahiyyah
 
media pembelajaran visual-audio-audio-visual
media pembelajaran visual-audio-audio-visualmedia pembelajaran visual-audio-audio-visual
media pembelajaran visual-audio-audio-visualimronmahmuda
 
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualMEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualKhoridatul Bahiyyah
 
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...sicua050896
 
Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan
Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi PendidikanKiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan
Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikanguest09e48c
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Media bk vievie
Media bk vievieMedia bk vievie
Media bk vievieahlul
 
Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Ricky Ramadhan
 
Awindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran pta
Awindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran ptaAwindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran pta
Awindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran ptaAWINDHAEL
 
Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...
Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...
Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...Tasyailmelia
 

Similar to Konsep dasar-media-bk (20)

Cbr
CbrCbr
Cbr
 
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdfModul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
Modul 1 _ KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING.pdf
 
Pengertian, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi dan Manfaat Media PembelajaranPengertian, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
 
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media PembelajaranPengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
 
Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualMedia Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
 
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUALMEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
 
media pembelajaran visual-audio-audio-visual
media pembelajaran visual-audio-audio-visualmedia pembelajaran visual-audio-audio-visual
media pembelajaran visual-audio-audio-visual
 
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualMEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
 
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
MENGIDENTIFIKASI KEMUNGKINAN HAMBATAN DAN KEMAMPUAN PRIBADI DALAM MENERAPKAN ...
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan
Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi PendidikanKiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan
Kiat Sukses Keberhasilan Komunikasi Pendidikan
 
Makalah presentasi kelompok 4
Makalah presentasi   kelompok 4Makalah presentasi   kelompok 4
Makalah presentasi kelompok 4
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Media bk vievie
Media bk vievieMedia bk vievie
Media bk vievie
 
M2 KB4
M2 KB4M2 KB4
M2 KB4
 
Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1
 
Awindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran pta
Awindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran ptaAwindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran pta
Awindha eko lusiana tugas uts media pembelajaran pta
 
Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...
Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...
Presenting Information to Other-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati S...
 

More from dydik

Pemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaru
Pemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaruPemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaru
Pemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbarudydik
 
Metodologi penelitian s1 pert 3
Metodologi penelitian s1 pert 3Metodologi penelitian s1 pert 3
Metodologi penelitian s1 pert 3dydik
 
Metodologi penelitian s1 pert 2
Metodologi penelitian s1 pert 2Metodologi penelitian s1 pert 2
Metodologi penelitian s1 pert 2dydik
 
Metodologi penelitian s1 pert 4
Metodologi penelitian s1 pert  4Metodologi penelitian s1 pert  4
Metodologi penelitian s1 pert 4dydik
 
Metodologi penelitian s1 pert 1
Metodologi penelitian s1 pert 1Metodologi penelitian s1 pert 1
Metodologi penelitian s1 pert 1dydik
 
Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14dydik
 
1. konsep dasar met pert 5 7
1. konsep dasar met pert 5 71. konsep dasar met pert 5 7
1. konsep dasar met pert 5 7dydik
 
Inovasi mahasiswa
Inovasi mahasiswaInovasi mahasiswa
Inovasi mahasiswadydik
 
Inovasi pendidikan
Inovasi pendidikanInovasi pendidikan
Inovasi pendidikandydik
 
Tik pert 3
Tik pert 3Tik pert 3
Tik pert 3dydik
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5dydik
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2dydik
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1dydik
 
Pert 4
Pert 4Pert 4
Pert 4dydik
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arahdydik
 
Materi 3 statistika dasar
Materi 3 statistika dasarMateri 3 statistika dasar
Materi 3 statistika dasardydik
 
Materi 2 statistika dasar
Materi 2 statistika dasarMateri 2 statistika dasar
Materi 2 statistika dasardydik
 
Materi 1 statistika dasar
Materi 1 statistika dasarMateri 1 statistika dasar
Materi 1 statistika dasardydik
 

More from dydik (18)

Pemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaru
Pemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaruPemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaru
Pemanfaatan media dan teknologi dalam bk terbaru
 
Metodologi penelitian s1 pert 3
Metodologi penelitian s1 pert 3Metodologi penelitian s1 pert 3
Metodologi penelitian s1 pert 3
 
Metodologi penelitian s1 pert 2
Metodologi penelitian s1 pert 2Metodologi penelitian s1 pert 2
Metodologi penelitian s1 pert 2
 
Metodologi penelitian s1 pert 4
Metodologi penelitian s1 pert  4Metodologi penelitian s1 pert  4
Metodologi penelitian s1 pert 4
 
Metodologi penelitian s1 pert 1
Metodologi penelitian s1 pert 1Metodologi penelitian s1 pert 1
Metodologi penelitian s1 pert 1
 
Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14Metode penelitian s1 pert 14
Metode penelitian s1 pert 14
 
1. konsep dasar met pert 5 7
1. konsep dasar met pert 5 71. konsep dasar met pert 5 7
1. konsep dasar met pert 5 7
 
Inovasi mahasiswa
Inovasi mahasiswaInovasi mahasiswa
Inovasi mahasiswa
 
Inovasi pendidikan
Inovasi pendidikanInovasi pendidikan
Inovasi pendidikan
 
Tik pert 3
Tik pert 3Tik pert 3
Tik pert 3
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pert 4
Pert 4Pert 4
Pert 4
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arah
 
Materi 3 statistika dasar
Materi 3 statistika dasarMateri 3 statistika dasar
Materi 3 statistika dasar
 
Materi 2 statistika dasar
Materi 2 statistika dasarMateri 2 statistika dasar
Materi 2 statistika dasar
 
Materi 1 statistika dasar
Materi 1 statistika dasarMateri 1 statistika dasar
Materi 1 statistika dasar
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Konsep dasar-media-bk

  • 1.
  • 2. DAFTAR ISI PRAKARTA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I KONSEP DASAR MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING A. PENGERTIAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING B. BAB II KLASIFIKASI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING A. MEDIA BERBASIS MANUSIA B. MEDIA BERBASIS VISUAL C. MEDIA BERBASIS AUDIOVISUAL D. MEDIA BERBASIS KOMPUTER BAB III PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING A. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS VISUAL B. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL C. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER BAB IV MEDESAIN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING A. MENDESAIN MEDIA VISUAL B. MENDESAIN POWER POINT DALAM PELAYANAN BK C. MENDESAIN DAN EDITING VIDEO D. MENDESAIN SPARKOL (VIDEO SCRIBE) PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
  • 3. B A B I KONSEP DASAR MEDIA DALAM PELAYAN KONSELING Sebelum buku ini akan sampai membahas tentang media dalam pelayanan konseling oleh guru BK, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya dan bagaimana penggunaannya di dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Bila media adalah sebagai alat dalam membantu proses pelayanan. Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bisa lebih menarik dan
  • 4. menyenangkan. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu memeprjelas pesan yang akan disampaikan dalam bimbingan dan konseling, sehingga klien memahami informasi yang diberikan guru BK, karena terkadang informasi yang diberikan secara lisan tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih lagi dengan guru BK yang belum cakap dalam menjelaskan materi layanan. Di sinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan bimbingan dan konseling. Media sebagai alat bantu dalam proses konseling adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang guru BK-lah yang menghendakinya untuk membantu dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan materi layanan yang diberikan guru BK. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakkejelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru BK ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. A. KONSEP DASAR MEDIA Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling media mempunyai arti yang cukup penting. Karena ketidakjelasan bahan yang disampaikan oleh guru BK/ konselor akan terbantu dengan “dihadirkannya” media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
  • 5. akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan melalui bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu ketika guru mengucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonretkan dengan menghadirkan media. Oleh karena itu, siswa lebih mudah mencerna bahan / materi yang disampaikan guru dengan bantuan media. Namun, perlu diperhatikan pembuatan media harus sejalan dengan misi materi yang terlah dirumuskan oleh guru. Guru bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya dapat menggunakan media untuk mempermudah dalam penyampaian materi. Untuk itu guru haru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media, yang meliputi (Kustandi, 2011) berikut ini : a. Media sebagai alat komunikasi b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan c. Seluk beluk proses belajar d. Hubungan antara metode dan media e. Nilai atau manfaat metode Pendidikan f. Pemilihan dan penggunaan media g. Berbagai jenis alat dan Teknik media Pendidikan h. Media Pendidikan dalam setiap pengajaran i. Usaha inovasi dalam media Pendidikan
  • 6. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) pada tahun 1977 media adalah sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Gadne (Sadiman, 2002) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Lebih lanjut Briggs (Sadiman, 2002) menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar. Kustandi (2011) mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim ke penerima pesan. Kata media berasal dari Bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim ke penerima pesan. Adapun contoh dari media yang dimasud adalah film, televise, diagram, bahan tercetak, computer, dan instruktur. Contoh media tersebut dapat dipertimbangakan sebagai media bimbingan dan konseling jika membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling. Media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang, fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/ konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang dihadapi.
  • 7. Media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (pesan/ software). Dengan demikian perlu menjadi perhatian, bahwa media bimbingan dan konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun, yang terpenting bukanlah peralatan tersebut, tetapi pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang dibawakan oleh media tersebut. Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa (a) media bimbingan dan konseling merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin disampaikan adalah pesan bimbingan dan konseling, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah perkembangan siswa secara optimal. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bant, Edgar Dale mengadakan klasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.
  • 8. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara jelas dan luas dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajarmaupun pengalaman bimbingan dan konseling. Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh kerucut Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamya. Hal ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siwwa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konret, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING Sebelum mempelajari kedudukan media dalam pelayanan konseling lebih jauh dan mendalam, untuk itu kita harus menjelaskan terlebih dahulu pengertia tentang bimbingan dan koseling secara umum di bawah ini: Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah guidance dan couseling dalam bahasa inggris. Secara harfiah istilah guidance berasal dari akar kata guide, yang berarti: (1) mengarahkan (direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola
  • 9. (manage) dan (4) menyetir (to steer) (Syamsu Yusuf: 2009). Secara istilah, banyak pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut. Donal G. Mortensen dan Alan M. Scmuller (1976) menyatakan: guidace may be defined as that part of the total educational program that helps providethe personal opportunities and spesialzed staff services by wich each individual can develop to the fullest of his abilities and capacities in term of democratic idea. Sherzer dan Stone (1971: 40) mengartikan bimbingan sebagai “Process of helping an individual to understand himself and his world (proses pemberi bantuan kepada siswa agar mampu memahami diri dan lingkungannya)” (Yusuf, 2009). Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya bimbingan adalah proses pemberian bantuan oleh konselor/guru BK kepada individu (klien) yang secara berkesinambungan agar mampu memahami diri, mengembangan diri secara optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia), baik secara personal maupun sosial (Yusuf, 2009). Pengertian bimbingan selalu berdampingan dengan pengertian konseling atau dengan kata lain bahwa bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu akan dijelaskan beberapa pegertian konseling dari beberapa pakar untuk memperkuat dan mempelajari bimbingan dan konseling yang lebih mendalam.
  • 10. Shertzer dan stone (1980) dalam (Yusuf, 2009) mendefenisikan Counseling is an interaction process which facilitates meaningful understanding of self and evironment and result in the establishment and /or clarification of goals and values of future behavior. ASCA (American Scholl Counselor Association) mengemukakan (Browers, Judy L & Hatch, Particia A, 2002) hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk kliennya mengatasi masalah. (Prayitno dan Erman Amti, 2012) konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, (Winkel, 2010) mendefenisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan upaya pemberian bantuan kepada individu atau kelompok secara tatap muka yang memiliki permasalahan sehingga nantinya dapat secara mandiri dan bertanggung
  • 11. jawab terhadap permasalahan tersebut sehingga mampu mewujudkan kehidupan efektif sehari-hari. Setelah kita membahas tentang bimbingan dan konseling, kita pahami terlebih dulu kata “pelayanan”, pelayanan merupakan Pelayanan ialah sebuah usaha pemberian bantuan ataupun pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga non materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu sendiri. Bimbingan konseling disebut dengan pelayanan karena di dalamnya mengandung sistem, komponen, yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Masing-masing komponen tersebut meliputi: masalah, tujuan, teknik, media, dan evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat merupakan satu kesatuan. Untuk leboh jelas memahaminya lihatlah gambar di bawah ini (Nursalim, 2015).
  • 12. Proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling diawali identifikasi masalah atau tugas perkembangan yang akan dicapai. Selanjutnya akakn dirumuskan tujuan yang akan dicapai, dilanjutkan menentukan masalah/materi yang akan dibahas. Agar materi atau masalah yang dibahas itu tidak dapat dipahami oleh siswa yang pada gilirannya masalah siswa terpecahkan atau siswa dapat mencapai tugas perkembangan dengan baik maka dibutuhkan media (Nursalim, 2015). C. URGENSI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING Penggunaan media dalam pelayanan konseling dapat mempertinggi proses konseling siswa dalam menerima materi layanan yang pada gilirannya diharapkan dapat mengentasakan masalah siswa. Penggunaan media pada saat terjadinya proses konseling baik dalam konseling individual, kelompok dan klasikal diharapkan dapat mempertinggi minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pemberian layanan konseling yang sedang berlangsung. Efektifitas penggunaan media terhadap proses pelayanan konseling tersebut terjadi karena dalam proses pengugunaannya siswa dilibatkan tidak hanya dalam benak ataupun mentalnya saja akan tetapi dapat memperhatikan dan menyaksikan secara langung informasi yag disampaika dalam proses pemberian layanan tersebut. Adapun kegunaan dan urgensi media dalam proses pelayanan konseling yakni:
  • 13. a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: 1. Objek yang terlalu besar-bisa digantikan realita, gambar, film bingkai, film, atau model, 2. objek kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar, 3. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography, 4. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampikan lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal, 5. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain 6. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain- lain. c. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif pada siswa. Dalam hal ini media berguna untuk 1. Menimbulkan kegairahan belajar
  • 14. 2. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan kenyataan 3. memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media, yaitu dengan kemampuannya dalam 1. Memberikan perangsang yang sama, 2. Mempersamakan pengalaman 3. Menimbulkan persepsi yang sama.(Arif S. Sadirman, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Harjianto , 2014) D. MANFAAT MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING Perolehan pengetahuan siswa berarti seperti yang digambarkan dalam Kerucut Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetauhi tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang
  • 15. terkandung di dalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang ingin disampaika benar-benar dapat mencapai sasaran tujuan (Mochammad Nursalim dan Mustaji, 2010). Secara umum media mempunyai kegunaan: 1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis, 2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, 3. menimbulkan garah/minat siswa, interaksi lebih langsung antar siswa dengan guru bimbingan dan konseling (guru BK), 4. memberikan rangsangan yang saa, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama, 5. proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik, 6. proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih interaktif, 7. kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan, 8. meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan konseling. Dalam kaitannya dengan fungsi media bimbingan dan konseling, apat ditekankan beberapa hal berikut ini.
  • 16. 1) Penggunaan media bimbingan dan koseling bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sara bantu untuk mewujudka situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif. 2) Media bimbingan dan konseling merupakan bagian internal dari keseluruhan proses layanan bimbingan dan konseling. Hal ini mengandung pengertian bahwa media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptkan situasi yang diharapkan. 3) Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Fungsi ini mengadung makna bahwa pemilihan dan penggunaan media dalam bimbingan itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa pemilihan dan penggunaan media dalam bimbingan konseling sebagai harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan dan bahan atau materi bimbingan dan konseling. 4) Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa/klien
  • 17. 5) Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk mempelancar proses bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang dialami atau menangkap bahan disajikan lebih mudah dan lebih cepat. 6) Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan konseling yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan konseling akan tahan lama mengendap (Nursalim, 2015).
  • 18. B A B II KLASIFIKASI MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING Dilihat dari bentuk dan penyajiannya, maka media bimbingan dan konseling dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu : (a) Media berbasis manusia, (b) Media berbasis Cetakan, (c) Media berbasis Visual, (d) Media berbasis Audiovisual, (e) Media Berbasis Komputer/Elektronik. A. MEDIA BERBASIS MANUSIA Media pembelajaran berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi
  • 19. pada lingkungan belajar. Pertanyaan yang timbul adalah “Bagaimana kita dapat menggunakan komunikasi tatap muka antar-manusia agar pelaksanaan rencana pembelajaran efektif?”. Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Salah satu contoh yang terkenal dalam media manusia adalah gaya tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya dengan media visual lain. Sedangkan rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah di bangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini, yaitu: 1. Merumuskan masalah yang relevan. 2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah. Gunakan buku teks dan ceramah sebagai suber untuk menyajikan pengetahuan. 3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk memecahkan masalah. 4. Tuntun eksplorasi siswa sebagai seorang instuktur untuk pelajaran pemecahan masalah, perannya adalah: 1) Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipati aktif dan bertanya; 2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan yang terdahulu; 3) Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah atau tugas; 4) Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan
  • 20. pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa, jaga agar pada awalnya analogi ini sangat sederhana; 5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur pemecahan masalah; 6) Gunakan representasi grafik masalah itu yang dihubungkan dengan uraian masalah verbal. 5. Kembangkan masalah dalam konstek yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan 6. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuuk dipecahkan Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media bebasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemacahan masalah yang kreatif. Metode Socrates (Socrates Method), yaitu suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan percakapan, perdebatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling berdiskusi dan dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mampu atau dapat menemukan jawabannya, saling membantu dalam menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Secara historis socrates banyak bergulat soal isu-isu yang terkait dengan kehidupan manusia yang mempertanyakan soal-soal yang terkait dengan kebaikan, moral, dan keadilan.
  • 21. Menurut Al-Qhomairi (2014: 13), Metode Socrates adalah metode yang di dalamnya terjadi dialog antara guru dengan siswa yang memuat pertanyaan-pertanyaan kritis dengan tujuan membangun pola berpikir kritis siswa, menuntun pada suatu penemuan baru, membuat siswa ingin tahu lebih jauh dan memahami lebih dalam, serta menguji validitas keyakinan siswa dan membuat kesimpulan yang benar akan suatu objek. Dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mampu atau dapat menemukan jawabannya, dan saling membantu dalam menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit.[8] Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan mendetail. Peserta dalam metode ini, antara yang satu dengan yang lainnya memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam menyikapi sebuah pertanyaan atau topik sehingga menyebabkan adanya kontradiksi dalam diskusi. Peserta yang melakukan metode ini berusaha untuk mempertahankan argumennya masing-masing. Namun, dari beberapa argumen tersebut berdasarkan hasil diskusi nantinya akan ditemukan sebuah jawaban yang benar berdasarkan logika dan fakta.
  • 22. Metode ini menelanjangi ketidaktahuan manusia, yang menganggap benar banyak hal tapi sesungguhnya belum tentu benar (salah).Yang terpenting dari metode ini bukanlah jawaban yang dihasilkan nanti, melainkan bagaimana proses dalam mendiskusikan pertanyaan atau topik yang diajukan. Dasar filsafat metode Socrates ini, adalah pandangan dari Socrates, bahwa pada tiap individu anak didik telah ada potensi untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan serta kesalahan dan dengan demikian seseorang yang sekalipun kelihatannya bodoh mungkin pula berpendapat atau berbuat sebaliknya. Proses belajar-mengajar metode ini sangat baik digunakan dimana secara teknis dalam bangku perkuliahan misalnya seorang dosen melontarkan sebuah pertanyaan atau topik secara diam-diam (kejutan) tanpa diketahui mahasiswa sebelumnya, sehingga mahasiswa dituntut untuk berani, percaya diri, berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam menanggapi topik tersebut. Elemen kejutan memberikan insentif yang kuat bagi mahasiswa untuk memenuhi tanggung jawab dan juga mendorong untuk mempersiapkan kelas, yang akan memungkinkan mereka untuk belajar lebih banyak terlebih dahulu. Tujuan dari metode socrates ini adalah merangsang siswa untuk menganalisis suatu masalah dengan sebuah analogi dan berpikir kritis tentang suatu argumen. Metode ini juga membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penalaran serta menanamkan pada siswa kebiasaan ketat dan analisis kritis argumen-argumen yang mereka dengar secara tegas dan
  • 23. persuasif, serta praktek menilai dan merevisi ide-ide mereka sendiri dan pendekatan dalam terang informasi baru atau penalaran yang berbeda. adapun ciri-cirimetode socrates sebagai berikut: 1. Dialektik, artinya bahwa metode tersebut dilakukan oleh dua orang atau lebih yang pro dan kontra, atau yang memiliki perbedaan pendapat. 2. Konversasi, artinya bahwa metode dilakukan dalam bentuk percakapan atau komunikasi lisan. 3. Tentatif dan provisional, artinya kebenaran yang dicari bersifat sementara tidak mutlak, dan merupakan alternatif-alternatif yang terbuka untuk semua kemungkinan. 4. Empiris dan induktif, artinya segala sesuatu yang dibicarakan dan cara penyelesaiannya harus bersumber pada hal-hal empiris. 5. Konsepsional, artinya metode ditujukan untuk tercapainya pengetahuan, pengertian dan konsep yang telah definitif daripada sebelumnya.[9] Dalam penerapan Langkah-Langkah Metode Socrates dalam pelayanan konseling adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan deretan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa, dengan memberi tanda atau kode-kode tertentu yang diperlukan. b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa diharapkan dapat menemukan jawabannya yang benar.
  • 24. c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu terpenting dan bagaimana pengetahuan itu dapat di terapkan untuk pemecahan masalah d. Tuntun eksplorasi siswa. Sebagai seorang guru untuk pelajaran pemecahan masalah, perannya adalah: 1) Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipasi aktif, dan bertanya. 2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu. 3) Membantu siswa menbentuk dan menginternalisasi representasimasalah atau tugas. 4) Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa. 5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur pemecahan masalah. Penekanan teknik bertanya ala Socrates adalah penjelasan konsep-konsep dan gagasan-gagasanmelalui penggunaan pertayaan-pertayaan pancingan. Sebagai suatu teknik pembelajaran, ia harus di pikirkan dan di tatar dengan baik. 6) Instruktur yang menggunakan teknik ini harus belajar bagaimana mendengar dengan hati-hati apa yang ditanyakan dan dibahas.
  • 25. e. Jika pertanyaan yang diajukan itu terjawab oleh siswa, maka guru dapat melanjutkan/mengalihkan pertanyaan berikutnya hingga semua soal dapat selesai terjawab oleh siswa. f. Jika pada setiap soal pertanyaan yang diajukan ternyata belum memenuhi tujuan, maka guru hendaknya mengulangi kembali pertanyaan tersebut. Dengan cara memberikan sedikit ilustrasi, apersepsi dan sekedar meningkatkan dan memudahkan berpikir siswa, dalam menemukan jawaban yang tepat dan cermat.[10] Adapun kelebihan dan kelebihan metode socretes a. Membimbing siswa berpikir rasional dan ilmiah b. Mendorong siswa untuk aktif belajar dan menguasai ilustrasi pengetahuan c. Menumbuhkan motivasi dan keberanian dalam mengemukakan pendapat dan pikiran sendiri d. Memupuk rasa percaya pada diri sendiri e. Meningkatkan partisipasi siswa dan berlomba-lomba dalam belajar yang menimbulkan persaingan yang dinamis f. Menumbuhkan disiplin F. Kekurangan Metode Socretes 1. Metode Socrates dalam pelaksanaannya masih sulit dilaksanakan, pada sekolah tingkat rendah. Sebab siswa belum mampu berpikir secara mandiri
  • 26. 2. Metode Socrates terlalu bersifat mekanis, dimana anak didik dapat dipandang sebagai mesin, yang selalu siap untuk digerakkan 3. Lebih menekankan dari segi efektif (aspek berfikir) daripada kognitif (penghayatan/perasaan). Padahal pengajaran agama sangat menonjolkan segi perasaan dan penghayatan ini 4. Kadang-kadang tidak semua guru selalu siap memakai metode Socrates, karena metode Socrates menuntut dari semua pihak baik guru maupun siswa sama-sama aktif untuk belajar dan menguasai bahan atau ilmu pengetahuan. MEDIA BERBASIS CETAKAN
  • 27. Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, danmengilustrasikan fakta- fakta sehingga menarik ssiwa dan diingat siswa. Adapun yang termasuk ke dalam media grafis antara lain : Gambar a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan symbol.
  • 28. b. Diagram, yaitu gambar yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis symbol. c. Bagan, yaitu perpaduan, sajian, kata-kata, garis, dan symbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting
  • 29. d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat
  • 30. f. Papan, yaitu papan tulis biasa. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya. Media grafis ini dapat digunakan untuk berbagai layanan bimbingan dan konseling misalnya : a. Grafik, dapat digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan strategi pengelolaan diri. Pada strategi pengelolaan diri, setelah konseli melakukan self monitoring (memonitor diri) terhadap perilakunya selama beberapa waktu, maka konseli diminta untuk menggambarkan perilaku tersebut pada peta respons. Peta respon ini merupakan salah satu bentuk media grafis. Contoh peta respons dapat dilihat pada Gambar “Media grafis yang berupa peta respons” di bawah ini.
  • 31. b. Jenis media ini dapat digunakan untuk memperlancar proses konseling, misalnya sketsa yang digunakan pada inner cirle dan Johari window. Kedua jenis media ini dapat digunakan untuk memberi penjelasan pada konseli yang tertutup atau konseli yang tidak mau terbuka tentang masalahnya. Contoh inner cirle dan Johari window terdapat pada Gambar “ strategi inner cirle” dan gambar “ sketsa Johari window”.
  • 32. c. Papan bimbingan, yaitu suatu papan (semacam papan tulis/whiteboard, dapat juga dari lembaran stereoform) yang memuat berbagai informasi maupun pesan tentang layanan bimbingan dan konseling, misalnya informasi tentang perguruan tinggi, informasi tentang penjurusan, dan sebagainya. Contoh papan bimbingan ada pada gambar “Papan bimbingan”. Saat ini banyak masyarakat atau para pendidik yang menganggap bahwa penggunaan media dalam pembelajaran hanya dapat digunakan pada pelajaran atau bidang studi tertentu saja. Tetapi penggunaan media dapat dilakukan oleh para pendidik diseluruh bidang studi yang ada, salah satunya guru BK yang ada disetiap sekolah. Banyak sekali pendapat bahwa guru BK tidak perlu menggunakan media, salah satunya media elektronik sebagai alat untuk pembelajaran. Perlu diketahui setiap para pendidik atau guru sebaiknya dapat menggunakan media yang ada agar dapat
  • 33. mempermudah dalam pemberian informasi kepada para peserta didik yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami informasi atau pengetahuan secara baik. Penggunaan media dalam pembelajaran itu terutama Bimbingan dan konseling dapat menggunakan media cetak, media elektronik dan lain-lain. Dalam hal ini media yang di gunakan dalam pembelajaran Bimbingan dan Konseling melalui Papan Bimbingan. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel, gambar, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Papan Bimbingan termasuk layanan informasi yang berujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahamna tentang berbagai hal yang berguna untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Papan Bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku peserta didik. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel, gambar, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai informasi. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri,
  • 34. merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan. Layanan informasi dalam Bimbingan dan Konseling amatlah penting untuk dilaksanakan guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu pencapaian perkembangan peserta didik, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, masalah belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi dharapkan para peserta didik dapat menerima dan memahami berbagai informasi gua sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Untuk itu mereka dibimbing guna memperolah pemahaman yang memadai tentang berbagi kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, serta kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Materi informasi yang diberikan kepada peserta didik hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan permasalahan peserta didik tersebut, sehingga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya dan konselor dituntut untuk banyak memahami dan menguasai berbagia informasi yang dibutuhkan siswa, juga dapat memberikan teknik penyampaiannya secara variatif dan menyenangkan. Papan bimbingan merupakan media untuk memberikan informasi, imbauan, empat menuangkan kreativitas, gagasan dan ide bagi peserta didik dan semua warga sekolah selama hal tersebut demi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
  • 35. Mengingat begitu pentingnya papan bimbingan bagi peserta didik maka menuntut para konselor untuk senantiasa menyajikan informasi yang up to date, dipajang dengan menarik, menggunakan bahasa lugas tetapi dapat mengenai sasaran. Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan merupakan media informasi BK yang di dalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu peserta didik dan ditampilkan secara menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk membacanya. Papan bimbingan ini bertujuan agar membekali peserta didik dengan berbagi informasi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagi hal yang berguna untuk mengenali diri dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan. Selain itu, berdasarkan isi materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan tidak boleh disamakan dengan papan pengumuman biasa ataupun majalah dinding. Hal ini dikarenakan, materi yang disampaikan dalam papan bimbingan berisi tentang informasi yang memba peserta didik, seperti : Bidang Pribadi, Bidang Sosial, Bidang Belajar, maupun Bidang Karir. Manfaat Papan Bimbingan Manfaat Media Papan Bimbingan, secara umum media mempunyai kegunaan diantaranya: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
  • 36. 3. Menimbulkan gairah peserta didik, interaksi lebih langsung antara perserta didik dan guru BK. 4. Proses layanan Bimbingan dan Konseling dapat lebih menarik. 5. Kualitas layanan Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan. 6. Meningkatkan sikap positif pererta didik terhadap materi layanan BK. 7. Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik. 8. Dapat mengembangkan keinginan dan minat baru. 9. Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik lebih giat belajar. Jadi, Media Papan Bimbingan sangat membantu dalam berlangsungnya pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling. Madia Papan Bimbingan memudahkan pemahaman bagi peserta didik dan dengan media papan bimbingan konselor atau guru BK menjadi sangat terbantu serata lebih efektif. Media Bimbingan dan Konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan BK itu sendiri. Media juga untuk meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling, pada umumnya BK yang disampaikan dengan menggunakan media akan tahan lama dalam ingatan para peserta didik. A. Kelebihan dan Kekurangan Media Papan Bimbingan 1. Kelebihan a. Pembuatannya mudah dan biaya terjangkau.
  • 37. b. Bisa menarik perhatian peserta didik. c. Melatih kreativitas. 2. Kekurangan a. Membutuhkan ketrampilan dan kesabaran dalam pembuatannya. b. Penyajian pesan hanya dalam unsur visual saya (yang dapat dilihat) B. Cara Pembuatan Papan Bimbingan 1. Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. 2. Ukuran hurufnya jangan terlalu kecil agar mudah dibaca. 3. Papan Bimbingan harus dapat menarik perhatian. 4. Alas untuk papan bimbingan dapat menggunakan sterofom atau triplek. 5. Agar menarik, perlu dicat dengan wara dan diberi bingkai agar terlihat rapi. 6. Berilah judul yang menarik dengan warna dan ukuran yang besar agar terlihat jelas. 7. Kumpulkan bahan-bahan berupa gambar, krtun objek, buku, poter, lem, gunting dan lain-lain. 8. Gunakan gradasi warna agar lebih menarik peserta didik untuk melihat. 9. Gunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik, bukan bahasa yang terlalu formal.
  • 38. 10. Lay out dan design menggunakan teknik dummy, yaitu meletakan gambar agar seimbang. 11. Tempelkan materi dalam papan bimbingan sesuai dengan fungsinya. d. Poster, media ini dapat memberikan informasi tentang bahaya narkoba dan bahaya merokok (lihat pada gambar “poster tentang bahaya narkoba”). Poster dapat dipasang di tempat yang dapat terlihat oleh siswa.
  • 39. e. Leaflet, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya leaflet yang berisi tentang pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, leaflet tentang penjurusan, dan leaflet tentang career day, lihat Gambar “Leaflet tentang career day”.
  • 40. Kelebihan media grafis : a. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan b. Dapat dilengkapi dengan warna warna sehingga lebih menarik perhatian siswa c. Pembuatannya mudah dan harganya murah Kelemahan media grafis :
  • 41. a. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks b. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual Bahan cetak Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses percetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :
  • 42. a. Buku teks, yaitu buku yang membahsa cara memecahkan masalah atau cara mengembangkan diri. Dalam bimbingan dan konseling buku tess biasanya berupa bibliokonseling b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna memperlancar pelaksanaan layanan informasi dan bimbingan klasikal. Dalam bimbingan dan konseling modul seperti ini sering digunakan dalam modul bimbingan karier, modul bimbingan belajar, dan sebagainya. Kelebihan media bahan cetak : a. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak b. Dapat mempercepat pemecahan masalah siswa c. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan minat dan kecepatan masing-masing d. Dapat dipelajari kapan dan di mana saja Karena mudah dibawa e. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna f. Perbaikan/ revisi mudah dilakukan Kelemahan media bahan cetak :
  • 43. a. Proses pembuatannya membutuhkan proses yang cukup lama b. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya c. Apabila jilid kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek Gambar diam Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilakn melalui proses photografi. Jenis media ini adalah foto. Media gambar diam inidapat digunakan untuk berbagai macam layanan bimbingan dan konseling misalnya : untuk menjelaskan tentang macam-macam pelanggaran yang sering dilakukan siswa, menjelaskan prestasi yang diraih oleh siswa, menjelaskan tentang kegiatan pengembagan diri siswa. PPDB (Peneriamaan Peserta Dididk Baru), kegiatan ekstrakulikuler dan sebagainya. Contonya
  • 44. Kelebihan media gambar diam : a. Dibandingkan dengan grafis media foto ini lebih konkret b. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya c. Pembuatannya mudah dan harganya murah Kelemahan media gambar diam : a. Biasanya ukurannya terbatas, sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar b. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi
  • 45. A. KELOMPOK MEDIA PROYEKSI DIAM B. KELOMPOK MEDIA AUDIO Media audio adalah media yang penyamoaian peasnnya adalah hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, music, dan sound effect. Jenis media audio ini diantaranya media alat perekam pita magnetic. Alat perekam pita magnetic atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Dalam bimbingan dan konseling, media ini biasanya berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk pendukung strategi diri sebagai model. Kelebihan media alat perekam pita magnetic : 1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa 2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan lagi 3. Penggandaan programmnya sangat mudah Kelemahan media alat perekam pita : - Daya jangkauannya terbatas C. KELOMPOK FILM (MOTION PICTURE)
  • 46. Film disebut juga gambar hidup (motion picture), yaiitu serangkaian gambar diam (still picture) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkn kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesanyang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan. Dibawah ini contoh film durasi pendek untuk mendukung pelaksanaan bimbingan kelompok dan bimbingan klasikal. Kelebihan media film : 1. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa
  • 47. 2. Sangat bagus untuk menerangkat suatu proses 3. Mengatasi keterbatasan ruang daneaktu 4. Lebih realistis dapat diulang ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan 5. Memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi sikap siswa Kelemahan media film: 1. Harga produksinya cukup mahala 2. Pembuatannya memerlukan banyak esktu dan tenaga 3. Memerlukan operator khusus untuk pengoperasiaannya D. KELOMPOK MULTIMEDIA Pengertian multimedia sering dikacaukan dengan pengertia multiimage. Multimedia merupakan suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multiimage merupakan gabungan dari beberapa jennies proyeksi visual yang digabungkan lagidengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukkan besar yang cocok untuk penyajian disuatu auditorium yang luas. Kelebihan multimedia :
  • 48. 1. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media 2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa Karena media yang digunakan lebih bervariasi Lelemahan multimedia : 1. Biayanya cukuo mahal 2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang professional E. MEDIA OBJEK Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam nentik penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, benutknya, berarnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya. Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenrnya dan media objek pengganti. Media objek sebenrnya dibagi dua jeis, yaitu media obke alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu objek alami yang idup dan objek alami yang tidak hidup. Media kelompok kedua atas benda-benda tiruan yang dibuat untuk dibuat menjadi benda2 sebenrnta. Objek-objek engganti dikenal dengan seutan replica, modrl, dan benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu
  • 49. pertama merupakan bangunan yang dibuat kyrang lebih neyerupai suatu benda yang besar. Benda-benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisme kerja suatu benda, misalnya system pembakaran automobile. Dalam bimbingan dan konseling, media objek ini contohnya adalah pohon harapan. Media ini digunakan untuk membantu penyampaian materi tentang bimbingan karir. Di bawah ini merupakan contoh dari pohon harapan. F. MEDIA INTERAKTIF Karakteristik terpenting dalam kelompok media adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi,. Interaksi yang
  • 50. pertama adalah yang menunjuukan siswa berinteraki dngsan sebuah program, misalnya siswa diminta untuk mengisi angket pada program aplikasi tertentu dengan menggunakan compute. Melalui interaksi ini pada akhirnya siswa mampu memahami diri dan memecahkan masalahnya, misalnya program pemahaman minat, program pengembangan diri, program konseling interaktif dan sebagainya. Bentuk interaksi yang kedua, mengatur interaksi antar sisa secara teratur; sebagai contoh berbagai permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada bimbingan kelompok dan konseling kelompok.
  • 51. BAB III PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING PENDAHULUAN Bimbingan konseling merupakan suatu kegiatan yang meibatkan seorang guru BK atau konselor dalam upaya memnadirikan klien. Bimbingan dan konseling yang memandirikan mengamanahkan kepada guru BK/Konselor untuk memahami tiap klien atau konseli secara utuh (Hogan dan Garcia,2003). Dalam hal ini pengembangan media bimbingan konseling sangat memiliki peran penting dalam pengentasan masalah klien. Pada BAB ini akan membahas tentang pengembangan media dalam bimbingan dan konseling. A. Pengembangan Media Berbasis Visual Dalam pembelajaran, sangat dibutuhkan media untuk membantu pembelajaran. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Dapat juga diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
  • 52. mereka serta memungkinkan terjadinya nteraksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan sekitar melalui kegiatan karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain. Munadi (2008) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (Arsyad 2011: 4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan (isi materi), dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, dan minat serta kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, media visual sebaliknya di tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.1 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 91
  • 53. Karakteristik dari media visual adalah unsur -unsur yang terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Media visual terbagi menjadi dua, yaitu : media visual non-proyeksi dan media visual proyeksi.2 a. Media non-proyeksi 1. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman. 2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol- simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah 2 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada, 2010), hal. 61
  • 54. terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: 1) Gambar / foto merupakan media yang paling umum digunakan. 2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan. 3) Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme. 4) Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal. 5) Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.3 3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 85-96
  • 55. b. Media proyeksi 1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu: a) Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu b) Membuat sendiri secara manual 2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.4 A. Pengembangan Produk Media Berbasis Visual Dalam Pelayanan Konseling Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain- lain. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan 4 Hamzah B. Uno & Nina Lamangtenggo, …hal.126-133
  • 56. efektifitas bahan-bahan visual dan grafis itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi dan situasi. Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain: 1. Kesederhanaan Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual, jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang di sajikan visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20 kata), kata-kata harus memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus ringkas tetapi padat dan mudah di mengerti. 2. Keterpaduan Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang bisa membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
  • 57. 3. Penekanan Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur-unsur penting. 4. Keseimbangan Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. 5. Bentuk Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian.Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu di perhatikan. 6. Garis Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus. 7. Tekstur Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna. 8. Warna
  • 58. Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu.5 Adapun media berbasis visual dalam pembelajaran PAI dapat digunakan berbagai tampilan-tampilan unik dan menarik, antara lain : a. Gambar Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan atau gambar, dan sketsa.Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. b. Chart dan Bagan Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. Bagi siswa yang berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau gambaran konsep. c. Transparansi Transparansi merupakan gambar atau film besar yang di proyeksikan oleh guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka out line, atau ringkasan di depan kelompok kecil atau kelompok besar. Teknik pembuatan 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 106-112
  • 59. transparansi dapat digolongkan ke dalam teknik pembuatan langsung dan teknik tidak langsung. Pembuatan transparansi langsung secara manual merupakan cara paling mudah dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan (membuat visual dalam format yang diinginkan) di atas lembaran transparansi dengan spidol khusus. Teknik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau bentuk visual yang sudah ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu. B. Media Berbasis Audio Visual Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab menggunakan media audio (pendengaran).Sejarah media audio itu sendiri tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi suara yang digunakan manusia dari masa ke masa.Perkembangan media audio jika dilihat dari sejarah komunikasi suara, pada tahun 1844 Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah teknologi yang dinamakan telegrafi.Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bell kemudian berpikir bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat, suara pun juga bisa. Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan percakapan lewat telepon sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara.Beberapa tahun kemudian, yaitu pada
  • 60. tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi.Temuan tersebut menjadi temuan yang paling akrab dan dikenal masyarakat. Sebelum ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua informasi disampaikan dari generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran). Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio. Setelah ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam suara oleh Thomas Alfa Edison yaitu dikenal dengan phonograph.Melalui alat phonograph ini, orang dapat melakukan perekaman suara dengan menggunakan piringan hitam.Temuan ini kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam dengan menggunakan cassette tape recorder.Di masa sekarang, peran kaset juga telah digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital seperti Compact Disc (CD), Flashdisc, dan sebagainya. Pengertian Media Audio Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media audio berupa lambang-lambang auditif baik verbal maupun non verbal.Pesan atau informasi yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang- lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.Media audio diartikan sebagai media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang
  • 61. dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Sedangkan menurut Sudjana dn Rivai (2005:129) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara ), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu: 1. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran) 2. Personal 3. Cenderung satu arah 4. Mampu menggugah imajinasi Jenis-jenis Media Audio 1. Radio
  • 62. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan actual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar. Kekurangan media radio a. Hanya selintas b. Hanya mengandalkan suara c. Hanya mengandalkan suara d. Cenderung sifat komunikasinya satu arah e. Siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrol
  • 63. f. Integrasi siaran radio yang bersifat mendidik jarang ditemukan Adapun kelebihan media radio: a. Personal b. Cepat c. Jangkauan luas d. Imajinatif, dapat merangsang imajinasi e. Sederhana f. Mudah di bawa-bawa dna harganya murah g. Siaran langsung h. Siswa dapat memusatkan perhatian pada bunyi i. Dapat menyajikan laporan seketika (on the spot) 2. Kaset Audio (Kaset Pita Magnetic)
  • 64. Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah.Memiliki keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan. Audio Kaset berupa pita yang dapat mengahasilkan suara jika di putar dalam tape recorder. Alat ini sudah sangat umum dikenal oleh masyarakat sebagai alat musik dan untuk media pembelajaran sendiri alat ini cukup efektif dan efisien untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran keterampilan mendengar (listening skill). Rekaman audio merupakan media yang sangat tepat untuk pembelajaran Bahasa.Misalnya saja latihan membaca alqur’an, rekaman berbahasa asing, rekaman doa- doa, dan lain-lain. Manfaat media rekaman Audio Kaset: a. Mengefisienkan pembelajaran Bahasa dan music b. Menyajikan kegiatan diluar kelas, misalnya kegiatan wawancara. Kelebihan media Audio Kaset: a. Memiliki multifingsi yaitu merekam, menampilkan rekaman, dan menghapus serta playback rekaman tersebut dilakukan segera mungkin pada mesin yang sama
  • 65. b. Pita rekaman mampu diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan tanpa mempengaruhi volume c. Rekaman yang ada dalam kaset pita dapat digunakan sesuai dengan jadwal pelajaran dan guru dapat mengontrolnya, d. Kaset pita memberikan kemudahan dalam pembelajaran Bahasa dan pengadaan programnya sangat mudah. Kekurangan Media Audio Kaset a. Memiliki jangkauan yang sangat terbatas b. Kaset pita terkadang macet atau kusut di dalam mesin pemutar karena tipisnya kaset c. Kurang afektif digunakan sebagai media materi yang memilki tingkat kesukaran tinggi seperti matematika, kimia dan fisika. 3. Alat perekam magnetic
  • 66. Alat perekam magnetic atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. 4. Macam-macam alat penyimpanan audio a. Piringan hitam (PH)
  • 67. Alat penyimpanan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramorphone. b. Kaset
  • 68. Kaset adalah alat penyimpanan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik.Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain.Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman c. CD dan DVD CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media penyimpanan file audio yang di buat untuk merampingkan sistem penyimpanannya.Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc
  • 69. tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player. d. (MP3) MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio.Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player.Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer. 5. Fungsi media audio Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 4 ) beliau mengutip pendapat Sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
  • 70. a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. b. Megikuti pengarahan c. Melatih daya analisis d. Menentukan arti dan konteks e. Memilih informasi dan gagasan f. Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi. Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga Sudjana (2005 : 129) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam ; a. Pengajaran music literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi b. Pengajaran Bahasa Asing, baik secara Audio ataupun secara Audio Visual c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan d. Paket-paket untuk berbagi jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi. 6. Manfaat media audio
  • 71. Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan manfaat dari media audio.Sebagaimana media radio, media audio juga merupakan media media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang diaman saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : a. Materi yang ada di program Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai. b. Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio. 7. Media audio kelebihan media audio Kelebihan media audio, Sadiman ( 2005 :50 ), adalah : a. Harga murah dan variasi program lebih banyak dari padadi TV.
  • 72. b. Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali c. Sifatnya mudah dipindahkan d. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran sisiwa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya. e. Dapat memusatkan perhatian siswa membaca puisi seperti sastra, menggambar musik dan bahasa Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman ( 2005 : 51 ), yaitu : a. Dapat menggantikan guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli di bidang-bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan. b. Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian. c. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran-siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic. Kelebihan Media audio, Arsyad ( 2014 : 45 ), adalah : a. Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
  • 73. b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secar bersamaan. c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian. d. Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji, dan berpidato. e. Dalam pengoperasiannya relative sangat mudah. f. Kekurangan Media Audio Kekurangan media audio menurut Arsyad (2014 : 46 ), adalah : a. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalgi jika radio, tape tidak memilki angka-angka penentuan putaran b. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda. Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain : a. Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehinggga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus b. Media Audio yang menampilkan simbol dan digit analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual
  • 74. c. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata-kata atau Bahasa. Serta susunan kalimat d. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak e. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya daam bentuk suara harus disertai dengan pembendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi kesalah pahaman. Media pembelajaran audio Visual 1. Pengertian Media Audio Visual Media pembelajaran sangat beraneka ragam.Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat.Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara gambar.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
  • 75. Sedangkan menurut Arsyad (2002 : 94) media berbasis audio visual adalah media visual yang mengandung penggunaan suara tambahan untuk memproduksinya. Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Sudjana dan Rivai (2003: 58 ) mengemukakan bahwa media audio visual adalah sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaraBerdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media audiovisual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. “Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ), meliputi media yang dilihat dan didengar”. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh penegtahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut (Hermawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman ( kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. 2. Jenis-jenis Media Audio-Visual
  • 76. Karakteristik media Audio-Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34). Media Audio-Visual terdiri atas : a. Audio visual diam Yaitu media yang menmapilakn suara dan gambar diam seperti: 1) Film bingkai suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2×2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10 – 30 menit. 2) Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara termasuk dalam kelompok media Audio Visual, sedangkan program suara termasuk dalam kelompok media visual. 3) Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri.Jika didesain dengan baik, sistem multimedia
  • 77. gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. 4) Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. 5) Slide bersuara merupakan sesuatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan sesuatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 6) Gambar yang di proyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian. 7) Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang-ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan. 8) Pemakaian tidak terikat oleh waktu
  • 78. 9) Gambar dapat di diskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor. 10) Dapat dipergunakan bagi orang yang memrlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai 11) Sangat praktis dan menyenangkan 12) Relative tidak mahal, Karena dapat dipakai berulang kali 13) Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat b. Audio visual gerak Yaitu media yang dapat menampilakn unsusr suara dan gambar yang bergerak seperti : 1) Film suara Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm
  • 79. tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu.Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah.Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104)mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time used in the right way”. c. Video / VCD Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film.Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. Kelebihan video : 1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dengan alata perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis. 2) Menghemat waktu 3) Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak d. Film Televisi
  • 80. Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio- Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program yang disiarkan. Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : “Television is an electronic motion picture with con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi: a. Audio visual murni, yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film/kaset.
  • 81. b. Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang bebeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Dan dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi, Pertama, media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti, film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap. Fungsi media Dan Manfaat Menggunakan Media Audio Visual ( Film/Video ) Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi memiliki fungsi yang sangat luas yakni sebagai berikut : 1. Fungsi edukatif, memberikan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa dan masyarakat untuk berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna, serta mengembangkan dan memperluas cakrawala berpikir siswa. 2. Fungsi social, memberikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan konsep yang sama pada setiap orang sehingga dapat memperluas pergaulan, pengenalan, pemahaman tentang orang, adat istiadat dan cara bergaul.
  • 82. 3. Fungsi ekonomis, dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan efisien, penyampaian materi dapat menekan sedikit mungkin penggunaan biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan. 4. Fungsi budaya, memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, dapat mewariskan dan meneruskan unsur-unsur budaya dan seni yang ada di masyarakat. Menurut Winataputra (Arindawati, 2004 : 47-48 ), bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai berikut : 1. Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif 2. Media pembelajaran sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran 3. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran. 4. Hiburan dan memancing perhatian siswa 5. Untuk mempercepat proses belajar dalam menangkap tujuan dan bahan ajar secara cepat dan mudah 6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar. 7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam menghindari terjdinya penyakit verbalisme.
  • 83. Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu karena kelebihan atau keuntungan dari media tersebut, diantaranya : 1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut; 2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. 3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. 4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. 5. Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung; 6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan. 7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
  • 84. Kelebihan dan kelemahan Audio Visual Beberapa kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual pembelajaran sama dengan pengajaran audio visual yaitu : 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) 2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti : a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model. b. Objek yang kecil di bantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photography d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain- lain. f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain. Pengajaran audio visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu :
  • 85. 1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar. 2. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cenderung tetap di tempat. 3. Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah. Rangkuman 1. Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. 2. Jenis-jenis media audio secara umum terdiri atas dua yaitu radio dan kaset audio. 3. Macam- macam alat penyimpanan file audio antara lain: piringan hitam (PH), kaset, CD dan DVD, MP3, audio digital (WAV) dan Ipod. 4. Fungsi Media Audio adalah sebagai Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian, Mengikuti pengarahan, Melatih daya analisis, Menentukan arti dan konteks, Memilah informasi dan gagasan. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi. 5. Kelebihan Media Audio adalah dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran-siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic dan juga dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
  • 86. 6. Kekurangan Media Audio adalah pada saat merekam, kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda. 7. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual. 8. Jenis-jenis media audio visual secara umum terdiri atas dua yaitu, audio-visual diam dan audio visual gerak. 9. Terdapat beberapa fungsi dalam media audio-visual antara lain fungsi edukatif, sosial, ekonomis, dan budaya. 10. Media audio-visual memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan di antaranya: a. Kelebihannya yaitu, memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera. b. Kelemahannya yaitu, terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar, media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah, dan media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.
  • 87. C. Media Berbasis Komputer Pembelajaran berbasis komputer adalah penggunaan suatu komputer untuk membantu menyajikan materi pembelajaran kepada siswa, memantau kemajuan belajarnya atau memilih bahan pembelajaran tambahan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa secara individual (Miarso, 2004). Media pembelajaran berbasis komputer adalah Penggunaan komputer sebagai media penyampaian informasi pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban peserta didik (Isjoni,dkk, 2007). Tujuan umum pembelajaran berbasis komputer adalah bagaimanaprogram computer digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran. Dengan berbagai fitur dan aksesoris pendukungnya, (seperti : teks, suara, gambar, video dan animasi.) (Winataputra, 1997). Karakteristik Program Pembelajaran Berbasis Komputer Selain berfungsi sebagai alat bantu dalam belajar, bahan pembelajaran berbasis komputer juga memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Slamet Suyanto dalam Prakoso (2005). Ciri-ciri bahan pembelajaranberbasis komputer adalah sebagai berikut: 1. Sistemik Bahan pembelajaran berbasis komputer disusun secara sistemika danterstruktur. Ada 2 jenis penyusunan dalam hal ini :Selain memenuhi salah satu dari jenis penyusunan diatas,pengembangan pembelajaran berbasis komputer juga mempertimbangkan penyusunan peta konsep keilmuwan. Banyakpilihan yang dapat digunakan dalam menyusun peta konsep, mulaidari konsep mudah ke sulit sampai dengan umum ke khusus, hal initergantung dari kebutuhan yang diinginkan.
  • 88. 2. Jelas danMenarik Pemaparan konsep yang jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok dalam pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan bahasa yang lugas, tidak enterpretatif, penggunaanilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk syarat mutlak dalam pengembangan pembelajaran berbasis komputer. 3. Mudah digunakan Sebagian besar produk pembelajaran berbasis komputer sangatmudah digunakan, meskipun bagi orang awam sekalipun. Denganpetunjuk penggunaan yang jelas dan memiliki pola logika yangkonkrit menjadikan produk PBK mudah dipahami. 4. Mudah diperbaiki Produk pembelajaran berbasis komputer juga mudah diperbaiki. Penambahan, pengurangan, dan revisi terhadap isi produk sangat mudah dilakukan. Berbeda halnya dengan bahan cetak, setelah mengalami proses pencetakkan bahan ajar cetak tidak bisa direvisi secara langsung, melainkan harus melakukan pencetakan ulang. 5. Mudah disebarluaskan Bahan ajar berbasis komputer sangat mudah untuk disebarluaskan, alah satunya adalah penyebaran menggunakan media internet
  • 89. Fungsi Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran Menurut Soekartawi: 1999 dalam kegiatan pembelajaran, komputer mempunyai 3 fungsi pokok yaitu : a. Fungsi Kognitif Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri. b. Fungsi Psikomotor Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya. c. Fungsi Afektif Jika program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap / afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.
  • 90. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan ( komputer / network / Internet ) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi.Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik ( feedback ) yang segera kepada pemakainya. 1) Kelebihan Pembelajaran Berbasis Komputer Rusman. (2000) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan antara lain: a) Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. b) Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.
  • 91. c) Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. d) Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “ kesabaran kompute r”, dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat (fast learner). e) Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan ( reinforcement ) terhadap prestasi belajar siswa. f) Kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. g) Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. h) Komputer mempunyai kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik ( graphic animation ). Komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi. Hal ini menyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan
  • 92. kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh komputer memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya. Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan (Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad.2000). b. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer Selanjutnya Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kekurangan.Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer : a) Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. b) Pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan.
  • 93. c) Hardware dan software yang compatability dan incompability yaitu Penggunaan sebuah program komputer memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai, Selain itu perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang spesifikasinya tidak sama. d) Perancangan program pembelajaran yang berbasis komputer ( computer based instruction ) merupakan pekerjaan yang tidak mudah yang memerlukan banyak waktu dan keahlian khusus. Prosedur Pengembangan Menurut Soekartawi. (1999), secara umum prosedur pengembangan bahan pembelajaranberbasis komputer adalah sebagai berikut : a. Membuat peta konsep keilmuan. b. Menyusun peta konsep pokok bahasan konsep keilmuan. c. Menyusun sub kensep yang lebih rinci dari pokopk bahasan yang akan disampaikan. d. Menyusun konsep-konsep yang akan disampaikan. e. Menyusun isi atau penjelasan dari setiap konsep. f. Menyusun gambar, grafik, chart, dan visual lainnya. g. Memilih program berbasis komputer yang akan digunakan sesuai dengan sifat materidan kepentingannya.
  • 94. BAB IV MENDESAIN MEDIA DALAM PELAYALAN BIMBINGAN KONSELING Pada konsep tradisional guru BK lebih berperan sebagai transformaator artinya guru BK berperan hanya sebagai penyampai pesan dengan menggunakan komunikasi langsung (direccomunication), pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima materi saja dan tidak sesuai dengan konsep bimbingan konseling yang memandang siswa sebagai individu yang aktif memiliki kemampuan potensi yang perlu dieksplorasi secara optimal.Tugas guru BK selain menjadi perancang program bimbngan dan konseling namun juga merancang medianya. Suatu media bimbingan dan konseling dikatakan baik bila media tersebut memiliki tingkat relevasi dengan tujuan BK, materi dan karakteristik siswa. Dilihat dari kewenangan dalam bimbingan dan konseling, guru BK adalah oarang yang paling menguasai materi dan menguasai tujuan serta kebutuhan siswanya. MENDESAIN MEDIA POWER POINT Menerapkan tema, munculnya setiap presentasi yang Anda buat diatur oleh tema-kombinasi warna, font, gaya efek, dan latar belakang grafis atau format yang mengkoordinasikan penampilan semua elemen presentasi. Bahkan presentasi kosong memiliki tema: tema Office, yang memiliki latar belakang putih slide, satu set standar dari teks dan aksen warna, dan font set Office, yang menggunakan Calibri Light untuk judul dan Calibri untuk teks tubuh.
  • 95. PowerPoint dan lainnya Office 2016 aplikasi berbagi seperangkat tema dan elemen tema. Hal ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah menghasilkan terkoordinasi cetak dan presentasi materi. Sekitar 30 dari tema ini tersedia untuk Anda dari galeri PowerPoint Tema. Banyak tema datang dengan varian yang telah ditetapkan, yang memiliki berbagai skema warna atau latar belakang grafis. Setiap thumbnail di galeri PowerPoint Tema menampilkan sampel font diatur dalam bentuk huruf besar dan huruf kecil huruf A (Aa) dan skema warna dalam bentuk blok berwarna selama judul slide default. Judul slide sering memiliki latar belakang grafis yang mengatur nada untuk presentasi. Slide standar yang terkait dengan tema akan sering memiliki grafis latar belakang yang lebih halus yang sesuai dengan latar belakang judul slide. Anda dapat memilih untuk menyembunyikan grafis latar belakang dan hanya menggunakan latar belakang berwarna jika Anda ingin.
  • 96. Anda dapat mengubah tema yang diterapkan untuk seluruh presentasi atau hanya satu bagian dari presentasi. Jika Anda menyukai warna satu tema, font lain, dan efek lain, Anda dapat mencampur dan mencocokkan elemen tema. Anda juga dapat membuat tema Anda sendiri. Bila Anda membuat presentasi dari desain template, satu-satunya slide yang segera tersedia adalah judul meluncur. Ini terserah pada Anda untuk menambahkan slide untuk konten bahwa Anda ingin presentasi untuk memasukkan. Anda dapat membuat slide berdasarkan template slide yang dirancang untuk menahan jenis konten tertentu, atau Anda dapat menyalin slide yang ada dari presentasi lainnya. Untuk menerapkan tema atau varian tema hanya bagian dari presentasi 1. Membuat bagian yang berisi slide Anda ingin memiliki tema yang berbeda. 2. Klik header bagian untuk memilih bagian. 3. Terapkan tema atau tema elemen. Mengubah Latar Belakang Presentasi tema meliputi latar belakang standar. latar belakang mungkin warna atau mungkin termasuk grafis latar belakang. Ketika presentasi Anda sedang mengembangkan memiliki beberapa slide, Anda dapat mengatur mereka menjadi beberapa bagian. Bagian tidak terlihat penonton, tapi mereka membuat lebih mudah untuk bekerja dengan slide pada segmen logis. Sebuah logis presentasi dan tampilan yang konsisten secara keseluruhan, diselingi oleh variasi yang menambah berat badan persis di mana diperlukan, dapat meningkatkan
  • 97. kemungkinan bahwa Anda dimaksudkan penonton akan menerima pesan yang ingin Anda sampaikan. Membuat dan Mengelola Slide Modul ini memandu Anda melalui prosedur terkait untuk menambahkan dan menghapus slide, membagi presentasi menjadi beberapa bagian, menata ulang slide dan bagian, menerapkan tema, dan mengubah latar belakang slide. Menambah dan menghapus slide Penampilan dan struktur slide didefinisikan oleh tata letak slide terkait dengan master slide yang merupakan bagian dari desain template. layout Slide menentukan unsur-unsur pada tipe tertentu dari slide, seperti:
  • 98. 1. latar belakang Slide dan grafis dimasukkan. 2. kotak teks lokasi, ukuran, dan format. 3. karakter format default untuk setiap lokasi kotak teks. 4. header Standar atau footer. Sebuah slide master bisa memiliki hanya satu tata letak slide, namun sebagian besar memiliki tata letak slide yang unik untuk slide yang menampilkan judul presentasi, judul bagian, dan berbagai kombinasi geser judul dan konten, dan slide kosong dengan hanya background. Setiap tata letak slide bernama; namanya aplikasi utama dari tata letak slide, tetapi Anda tidak terbatas pada saran yang; Anda dapat memasukkan jenis konten dalam tata letak slide dan memodifikasi tata letak setiap slide. Tata letak slide yang tersedia dalam presentasi ditampilkan pada menu Slide Baru. Sisipkan slide baru Ketika Anda membuat slide baru, PowerPoint menyisipkan setelah yang sedang aktif slide. Dalam presentasi baru berdasarkan template PowerPoint standar, slide Anda tambahkan setelah judul slide memiliki Judul Dan Konten tata letak, dan slide ditambahkan setelah slide selain judul slide memiliki tata letak slide sebelumnya.
  • 99. Jika Anda ingin menambahkan slide yang memiliki tata letak yang berbeda, Anda dapat memilih layout ketika Anda memasukkan slide atau Anda dapat mengubah tata letak slide setelah Anda membuat slide. Untuk menambahkan slide berdasarkan layout default geser 1. Pilih slide setelah itu Anda ingin menambahkan slide baru. 2. Lakukan salah satu berikut: - Pada tab Home, di grup Slides, klik tombol New Slide (tidak panah nya). - Tekan Ctrl + M. Untuk menambahkan slide didasarkan pada tata letak slide 1. Pilih slide setelah itu Anda ingin menambahkan slide baru. 2. Pada tab Home, di grup Slides, klik Slide panah Baru untuk menampilkan galeri Slide Baru dan menu. 3. Di galeri, klik thumbnail slide layout menambahkan slide didasarkan pada tata letak slide. Copy dan impor slide dan konten Anda dapat menggunakan kembali slide dari satu presentasi di tempat lain, di salah satu dari dua cara: Anda dapat menyalin slide dari presentasi asli untuk presentasi baru, atau Anda dapat menggunakan alat Reuse Slides, yang menampilkan isi dari presentasi asli dan memungkinkan Anda untuk memilih slide yang ingin memasukkan dalam presentasi baru.