SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Policy Brief
PROFIL REMAJA DAN KB DI SUMATERA SELATAN

K

eluarga Berencana (KB) adalah salah satu program nasional yang termasuk dalam 11 prioritas
pembangunann pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014.
Sasaran utama program KB adalah pasangan usia subur yang umumnya sudah melewati masa
remaja. Meski demikian, kelompok usia remaja tidak diabaikan dalam penyebarluasan dan penanaman
norma KB. Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang program KB kepada para remaja,
diharapkan ketika mereka memiliki pasangan (menjadi pasangan usia subur), dapat menerapkan norma
KB tersebut dalam kehidupan berkeluarga mereka kelak. Untuk itu diperlukan data dan informasi tentang
KB dari para remaja melalui survey RPJM tahun 2012. Tentu, informasi dan data hasil survey ini sangat
bermanfaat untuk menyusun strategi dan program yang berkaitan dengan KB khusus untuk penduduk usia
remaja.

1. Karakteristik Remaja Sampel
39,4

a. Jumlah dan Umur Remaja
Survey RPJM 2012 membatasi umur remaja
pada kelompok penduduk yang berumur 15-24
tahun. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun
2010 di Sumatera Selatan, jumlah remaja umur
15-24 tahun adalah 1.396.700 jiwa (709.926
laki-laki dan 686.774 perempuan) atau 18,7
persen dari total penduduk Sumatera Selatan
(7.450.394 jiwa). Adapun jumlah remaja yang
menjadi responden dalam survey RPJM 2012 di
Sumatera Selatan adalah 612 orang, terdiri dari
324 (53%) laki-laki dan 288 (47%) perempuan,
dengan komposisi umur 15-19 tahun 63,7 persen
dan umur 20-24 sebanyak 36,3 persen.

b. Tingkat Pendidikan Remaja
Tingkat pendidikan responden remaja di
Sumatera Selatan yang terbanyak adalah tamat
SMP (39,4%), kemudian tamat SMA sekitar 30
persen, dan yang tamat SD sekitar 18 persen
(Gambar 1). Data ini menggambarkan bahwa
secara umum tingkat pendidikan remaja
Sumatera Selatan masih rendah, bahkan hampir
20 persen belum menuntaskan wajib belajar 9
tahun.

34,3

18,7
4,4

3,2

Gambar 1. Tingkat Pendidikan Remaja

2. Pengetahuan
Berencana (KB)

tentang

Keluarga

Usia remaja adalah masa dimana seseorang
berada pada sebuah kondisi masa peralihan
antara anak-anak dan dewasa. Perubahan yang
terjadi pada usia remaja adalah perubahan secara
fisik maupun perubahan non fisik. Perubahan
(pertumbuhan dan perkembangan) tersebut
membawa remaja memasuki usia dewasa dan
siap bereproduksi. Sebelum memasuki fase
berepoduksi, diharapkan para remaja telah
memiliki pengetahuan tentang program Keluarga
Berencana (KB). Survey RPJM berhasil
“memotret” pengetahuan remaja Sumatera
Selatan tentang KB sebagai berikut.

Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan

1
a. Mendengar Salah Satu Cara/Alat KB
Mendengar
atau
mendengarkan
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
informasi yang akan menjadi pengetahuan bagi
diri yang bersangkutan. Sebagaimana dimaklumi,
salah satu program KB adalah memperkenalkan
cara/alat KB. Hasil survey RPJM 2012
menunjukan sebagian besar (94,2%) remaja di
Sumatera Selatan pernah mendengar salah satu
cara/alat KB. Dengan demikian, relatif sedikit
(5,8%) remaja yang tidak pernah mendengar
salah satu cara/alat KB.

b. Pengetahuan Remaja tentang Jenis
Alkon/Cara KB
Badan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) memperkenalkan beragam jenis
alat/cara KB baik tradional maupun modern.
Hasil survey RPJM 2012 di Sumatera Selatan,
menunjukkan, secara umum remaja sudah
mendengar berbagai jenis alat kontrasepsi dan
cara KB (Gambar 1). Dari 7 jenis alat/cara KB
modern, nampaknya yang populer di kalangan
remaja adalah Pil (86,9%), Kondom (83,9%) dan
Suntikan (81,3%). Sebaliknya, sterilisasi
pria/vasektomi dan sterilisasi wanita (tubektomi)
merupakan cara KB yang kurang populer bagi
remaja, masing-masing hanya didengar oleh 24,3
persen dan 30,1 persen. Kemudian, cara-cara KB
tradisional cenderung hanya sedikit remaja yang
mengetahuinya. Cara KB dengan Pantang
Berkala hanya didengar oleh 13,2 persen,
Sanggama Terputus diketahui oleh 12,1 persen,
dan cara lainnya hanya 1 persen remaja. Cara KB
lainnya, seperti MAL (Metode amenorea laktasi
(MAL), yaitu kontrasepi yang mengandalkan
pemberian Air Susu Ibu (ASI), hanya diketahui
oleh 10,2 persen dan Kontrasepsi darurat hanya
didengar oleh 4,8 persen remaja.
83,9

Kondom

59,3

Susuk KB/Implan

d. Pelayanana KB bagi Remaja
Program pelayanan yang baik adalah
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam konteks pelayanan KB bagi remaja yang
belum menikah sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan mereka. Ada tiga macam program
layanan yang dapat diterima oleh remaja, yaitu
Penyuluhan KRR dan KB, dan Penyediaan,
pemasangan, pelayanan KB. Dari ketiga jenis
pelayanan tersebut, yang paling banyak diminati
dan diperlukan remaja adalah Penyuluhan KRR
dan KB (74,5%), kemudian Konseling KB
(44,8%) dan Penyediaan, pemasangan, pelayanan
KB (22,9%). Dengan demikian, berdasarkan data
ini, prioritas pelayanan KB untuk remaja adalah
penyelenggarakaan program penyuluhan KRR
dan KB.

e. Rencana Umur Menikah

46,0

IUD/spiral

86,9

Pil

Sterilisasi…

Untuk mendapatkan alat/layanan KB
tersedia di tempat pelayanan milik pemerintah
dan milik swasta. Remaja di Sumatera Selatan
belum
seluruhnya
mengetahui
tempat
mendapatkan
alat/layanan
KB
yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Hasil Survey
RPJM 2012 menunjukkan bahwa Rumah sakit
hanya diketahui oleh 49,6 persen dari 612
responden, Puskesmas/Puskesmas Pembantu
(Pustu) diketahui oleh 48,3 persen, dan pada
urutan ketiga adalah Klinik (10,3%). Tempat
layanan lain yang disediakan pemerintah adalah
PLKB (3,7%), Tim KB Keliling (0,8%), dan
Bakti Sosial (1,0%).
Tempat yang diselenggarakan swasta
untuk mendapatkan alat/layanan KB yang relatif
populer di kalangan remaja adalah Bidan (Bidan
Desa 32,6 persen dan Bidan Praktik 28,2 persen)
dan rumah sakit, 21,1 persen. Tempat layanan
lainnya adalah apotik dan klinik masing-masing
diketahui oleh 15,3 persen dan 10,9 persen
remaja. Data ini menggambarkan bahwa lebih
dari separuh remaja belum mengetahui tempat
mendapatkan alat dan pelayanan KB. Apabila
kondisi ini dibiarkan saja, tentu dapat
menyulitkan remaja ketika mereka sudah
menjadi pasangan usia subur (berkeluarga) untuk
mengikuti program KB.

81,3

Suntikan

Sterilisasi pria/vasektomi

c. Pengetahuan Remaja tentang Tempat
mendapatkan alat/ layanan KB

24,3
30,1

Untuk memperoleh informasi kapan
menikah, maka survey RPJM 2013 menanyakan
pada umur berapa merencanakan menikah. Pada
Gambar 2 terdapat sekitar 50 persen remaja

Gambar 1. Persentase Remaja menurut Jenis Alkon
/cara KB Moden

Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan

2
merencanakan menikah pada usia antara 23-25
tahun. Remaja wanita cenderung lebih banyak
(55,2%) dibandingkan pria
(49,9%) yang
merencakan menikah pada rentang umur ini.
Pada rentang umur 20-22 tahun cenderung sama
dengan pada rentang umur 23-25 tahun yaitu
wanita lebih banyak daripada pria. Sebaliknya
pada umur 26-27 remaja pria lebih banyak
dibandingkan wanita. Data ini menggambarkan
bahwa terdapat sedikit perbedaan rencana usia
menikah antara remaja pria dan wanita. Remaja
wanita cenderung merencanakan menikah pada
umur lebih muda dibandingkan remaja pria.
Namun, dilihat dari anjuran progtam KB,
umumnya remaja sudah merencanakan menikah
pada batas umur minimal yang disarankan, yaitu
20 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria.
Pria

Wanita

55,2
49,0

19,9
8,3

1,1
0,3

17,9

8,7

13,4

13,8

1,8

10,6

0,0
0,0

Gambar 2. Persentase Remaja menurut remcama
umur menikah

f. Jumlah Anak yang Diinginkan
Salah satu akibat pernikahan adalah
memiliki anak. Berapa jumlah anak yang
diinginkan oleh remaja kelak ketika sudah
menikah.
Hasil
survey
RPJM
2012,
menunjukkan kecenderungan separuh remaja
pria (52,3%) dan wanita (54,5%) merencanakan
untuk memiliki dua orang anak. Remaja yang
menginginkan 3 anak sekitar 20 persen dan
masih dijumpai remaja yang menginginkan 4
anak, yaitu sebanyak 14,4 persen remaja pria dan
10,8 persen remaja wanita. Data atau informasi
ini mengisyaratkan juga, terdapat sekitar 40
persen remaja yang menginginan anak lebih dari
dua. Kondisi ini, tentu harus diantisipasi oleh
pihak terkait dengan meningkatkan promosi dua
anak cukup sehingga dapat diadopsi oleh seluruh
atau mayoritas remaja di masa datang.

Gambar 3 Persentase Remaja Menurut Jumlah
Anak yang Diinginkan

g. Rencana Memakai dan Jenis Alat/Cara
KB
Dalam survey RPJM 2012 responden
remaja ditanyakan rencana memakai alat/cara
KB di masa datang. Pada Gambar 4 nampak
terdapat perbedaan persentase remaja pria dan
wanita. Remaja wanita cenderung lebih banyak
(59,5%) mengatakan akan memakai alat/cara KB
di masa datang dibandingkan remaja pria
(44,2%).
Remaja yang secara tegas mengatakan
tidak akan memakai alat/cara KB di masa akan
datang, cenderung lebih banyak remaja pria
dibandingkan wanita. Di sisi lain, masih cukup
besar juga persentase remaja yang tidak tahu
apakah akan memakai alat/cara KB di masa
datang. Karena jumlahnya relatif banyak, kiranya
diperlukan upaya yang lebih intensif dalam
menanamkan nilai dan norma Keluarga
Berencana melalui berbagai forum dan media
yang dapat diakses dengan mudah oleh para
remaja.
Pria

Wanita

59,4
44,2

43,9

37,5

11,9
3,1
Ya
akan
me-makai

Tidak akan
me-makai

Tidak tahu

Gambar 4. Persentasi Remaja menurut Rencana
Memakai Kontrasepsi

Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan

3
Jenis cara/alat KB yang akan dipilih di
masa depan oleh remaja yang akan memakainya
relatif bervariasi. Namun yang relatif populer
adalah cara Suntik (36,8%) dan Pil (33,2%). Data
ini cenderung sama dengan pengetahuan remaja
tentang cara/alat KB sebagaimana dijelaskan di
muka.

h. Pengetahuan tentang GenRe.
Menyikapi
persoalan
kependudukan
seperti soal lapangan pekerjaan, kemungkinan
terjadi “baby boom” tahap kedua dan segala
aspek terkait dengan penduduk usia produktif,
BKKBN terus melakukan edukasi terhadap
pelajar dan remaja. Melalui berbagai kegiatan
remaja, sudah dilakukan edukasi sekaligus
sosialisasi soal pentingnya ber-KB dalam
membentuk keluarga. Misalnya, saja, BKKBN
di berbagai daerah telah menggelar lomba poster
untuk kalangan pelajar di tingkat SMP dan SMA.
Program lain yang sudah dilaksanakan
adalah seni tari, teater, musik, dan lomba poster.
Program ini kita namakan Program GenRe
(Generasi yang Punya Rencana). Melalui
kegiatan ini yang diselingi dengan informasi soal
KB, kalangan muda memiliki planning (rencana)
untuk bagaimana mempersiapkan keluarganya
dengan perencanaan yang matang, sehingga
terbentuk keluarga yang ideal yakni cukup
dengan dua anak.
Program GenRe relatif baru diperkenalkan
oleh BKKBN. Karena itu, melalui survey RPJM
ditanyakan kepada responden apakah mereka
mengetahui ataukah tidak, ternyata, dari 612
responden, sebagian besar (73,5%) belum
mengetahui tentang GenRe yang diperkenalkan
oleh BKKBN tersebut. Berdasarkan data ini,
maka program GenRe perlu terus dipopulerkan
di kalangan remaja melalui berbagai forum dan
media.

a. Melakukan revitalisasi organisasi dan
kelompok pemudaan/remaja yang ada di
lingkungan
RT/RW.
Organanisasi/
kelompok
remaja
tersebut
dapat
dijadikan sebagai media penyuluhan
/advokasi/edukasi
tentang
NKBBS
dengan dua anak cukup.
b. Meningkatkan dan mengoptimalkan
peran guru di sekolah dan dosen di
perguruan tinggi untuk memberikan
pemahaman Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Untuk
itu diperlukan pelatihan bagi guru dan
dosen
sehingga
mereka
dapat
menyelipkan pesan-pesan KB kepada
para
murid/mahasiswa
ketika
menyampaikan materi pelajaran.
c. Membuat dan melaksanakan programprogram edukasi tentang NKKBS, perlu
terus
dikembangkan
melalui
pengembangan kreativitas remaja seperti
seni tari, teater, musik, lukisan, dan
kelompok belajar usaha serta kegiatan
lainnya sesuai dengan kondisi lokal.
Dengan demikian, sekurangnya ada dua
aspek yang akan dihasilkan, yaitu
dikenalnya program KB dengan segala
norma yang dipromosikannya, dan
peningkatan kreativitas remaja yang
kelak
dapat
berdampak
pada
kesejahteraan mereka.
3. Rujukan

Berdasarkan data hasil survey RPJM
2012 di Sumatera Selatan yang telah
dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
Remaja sudah mengenal Program KB.
Meskipun demikian, belum semua remaja
merencanakan akan memakai cara/alat KB,
dan mempunyai dua anak saja di masa
datang. Sehubungan dengan ini, BKKBN
bersama instansi terkait dapat:

Tabel Data Hasil Survey RPJM tahun
2012 untuk Sumatera Selatan, BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan



BKKBN, Kajian Profil Penduduk Remaja, Seri
I No.6/Pusdu-BKKBN/Desember 2011,
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kependudukan



2. Rekomendasi



http://www.bkkbn.go.id

Policy Brief ini ditulis oleh Imron A. Hakim, Staf
Peneliti Pusat Penelitin Sosial Budaya dan
Kependudukan (PSBK), Lembaga Penelitian
Unsri; Dosen FKIP, Universitas Sriwijaya,
berdasarkan hasil Survey RPJM 2012 untuk
Sumatera Selatan.

Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan

4

More Related Content

What's hot

Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuKespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuNuranisah D.
 
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docKAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docwirasmini
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1Ridel Torar
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologiSyahrum Syuib
 
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Restu Sulistiyo
 
1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb 1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb sugiyanto mendung
 
Advokasi dan negosiasi
Advokasi dan negosiasiAdvokasi dan negosiasi
Advokasi dan negosiasiIrwan Done
 
Indikator kinerja papua(1)
Indikator kinerja   papua(1)Indikator kinerja   papua(1)
Indikator kinerja papua(1)Yustus Rona
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposalDeterminan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposalOcie Sabrina
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
 

What's hot (20)

Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian IbuKespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
Kespro KIA : Prinsip dan Strategi Penurunan Angka Kematian Ibu
 
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docKAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
 
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
 
1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb 1. pengendalian penduduk dan kb
1. pengendalian penduduk dan kb
 
Advokasi dan negosiasi
Advokasi dan negosiasiAdvokasi dan negosiasi
Advokasi dan negosiasi
 
Indikator kinerja papua(1)
Indikator kinerja   papua(1)Indikator kinerja   papua(1)
Indikator kinerja papua(1)
 
Risk Assesment
Risk AssesmentRisk Assesment
Risk Assesment
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposalDeterminan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Likert empat
Likert empatLikert empat
Likert empat
 

Similar to Policy brief remaja dan kb di sumatera selatan edit n posting

Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaTadzkia Dara Ayunda
 
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Indra Lasmana
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...Dian631634
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi pjj_kemenkes
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Irma Damayanti
 
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfPENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfyunirifdah
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanTerminal Purba
 
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Jusup Debataraja
 
Ppt tugas sik
Ppt tugas sikPpt tugas sik
Ppt tugas sikerlinarga
 
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Anindita Dyah Sekarpuri
 
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
5. Pengelolaan PIK KRR.pptxsiskadhewi3
 
Pembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di Indonesia
Pembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di IndonesiaPembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di Indonesia
Pembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di IndonesiaErikaKerja
 

Similar to Policy brief remaja dan kb di sumatera selatan edit n posting (20)

Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
 
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
 
GENRE.pptx
GENRE.pptxGENRE.pptx
GENRE.pptx
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
 
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfPENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
 
Apa itu pik remaja
Apa itu pik remajaApa itu pik remaja
Apa itu pik remaja
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatan
 
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
Pengaruh Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Rendahnya Pengguna KB di Po...
 
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptxMATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
 
Ppt tugas sik
Ppt tugas sikPpt tugas sik
Ppt tugas sik
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...
 
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
Elvipson tesis
Elvipson tesis Elvipson tesis
Elvipson tesis
 
Angka jabar
Angka jabarAngka jabar
Angka jabar
 
Pembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di Indonesia
Pembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di IndonesiaPembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di Indonesia
Pembinaan Ketahanan Keluarga Remaja di Indonesia
 

More from Universitas Sriwijaya

More from Universitas Sriwijaya (9)

English class presentation altermative
English class presentation  altermativeEnglish class presentation  altermative
English class presentation altermative
 
Presentasi four pillars
Presentasi four pillars Presentasi four pillars
Presentasi four pillars
 
Multiple intelligence presentation 5 juni 2015
Multiple intelligence presentation 5 juni 2015Multiple intelligence presentation 5 juni 2015
Multiple intelligence presentation 5 juni 2015
 
Perkembangan keluarga kota palembang 2012
Perkembangan keluarga kota palembang 2012Perkembangan keluarga kota palembang 2012
Perkembangan keluarga kota palembang 2012
 
Persepsi dan komunikasi
Persepsi dan komunikasiPersepsi dan komunikasi
Persepsi dan komunikasi
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014
 
Remaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksiRemaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksi
 
Snapshot SDKI 2012 disajikan oleh Imron A Hakim dan Dani Saputra
Snapshot SDKI 2012 disajikan oleh Imron A Hakim dan Dani SaputraSnapshot SDKI 2012 disajikan oleh Imron A Hakim dan Dani Saputra
Snapshot SDKI 2012 disajikan oleh Imron A Hakim dan Dani Saputra
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Policy brief remaja dan kb di sumatera selatan edit n posting

  • 1. Policy Brief PROFIL REMAJA DAN KB DI SUMATERA SELATAN K eluarga Berencana (KB) adalah salah satu program nasional yang termasuk dalam 11 prioritas pembangunann pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014. Sasaran utama program KB adalah pasangan usia subur yang umumnya sudah melewati masa remaja. Meski demikian, kelompok usia remaja tidak diabaikan dalam penyebarluasan dan penanaman norma KB. Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang program KB kepada para remaja, diharapkan ketika mereka memiliki pasangan (menjadi pasangan usia subur), dapat menerapkan norma KB tersebut dalam kehidupan berkeluarga mereka kelak. Untuk itu diperlukan data dan informasi tentang KB dari para remaja melalui survey RPJM tahun 2012. Tentu, informasi dan data hasil survey ini sangat bermanfaat untuk menyusun strategi dan program yang berkaitan dengan KB khusus untuk penduduk usia remaja. 1. Karakteristik Remaja Sampel 39,4 a. Jumlah dan Umur Remaja Survey RPJM 2012 membatasi umur remaja pada kelompok penduduk yang berumur 15-24 tahun. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 di Sumatera Selatan, jumlah remaja umur 15-24 tahun adalah 1.396.700 jiwa (709.926 laki-laki dan 686.774 perempuan) atau 18,7 persen dari total penduduk Sumatera Selatan (7.450.394 jiwa). Adapun jumlah remaja yang menjadi responden dalam survey RPJM 2012 di Sumatera Selatan adalah 612 orang, terdiri dari 324 (53%) laki-laki dan 288 (47%) perempuan, dengan komposisi umur 15-19 tahun 63,7 persen dan umur 20-24 sebanyak 36,3 persen. b. Tingkat Pendidikan Remaja Tingkat pendidikan responden remaja di Sumatera Selatan yang terbanyak adalah tamat SMP (39,4%), kemudian tamat SMA sekitar 30 persen, dan yang tamat SD sekitar 18 persen (Gambar 1). Data ini menggambarkan bahwa secara umum tingkat pendidikan remaja Sumatera Selatan masih rendah, bahkan hampir 20 persen belum menuntaskan wajib belajar 9 tahun. 34,3 18,7 4,4 3,2 Gambar 1. Tingkat Pendidikan Remaja 2. Pengetahuan Berencana (KB) tentang Keluarga Usia remaja adalah masa dimana seseorang berada pada sebuah kondisi masa peralihan antara anak-anak dan dewasa. Perubahan yang terjadi pada usia remaja adalah perubahan secara fisik maupun perubahan non fisik. Perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) tersebut membawa remaja memasuki usia dewasa dan siap bereproduksi. Sebelum memasuki fase berepoduksi, diharapkan para remaja telah memiliki pengetahuan tentang program Keluarga Berencana (KB). Survey RPJM berhasil “memotret” pengetahuan remaja Sumatera Selatan tentang KB sebagai berikut. Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan 1
  • 2. a. Mendengar Salah Satu Cara/Alat KB Mendengar atau mendengarkan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang akan menjadi pengetahuan bagi diri yang bersangkutan. Sebagaimana dimaklumi, salah satu program KB adalah memperkenalkan cara/alat KB. Hasil survey RPJM 2012 menunjukan sebagian besar (94,2%) remaja di Sumatera Selatan pernah mendengar salah satu cara/alat KB. Dengan demikian, relatif sedikit (5,8%) remaja yang tidak pernah mendengar salah satu cara/alat KB. b. Pengetahuan Remaja tentang Jenis Alkon/Cara KB Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkenalkan beragam jenis alat/cara KB baik tradional maupun modern. Hasil survey RPJM 2012 di Sumatera Selatan, menunjukkan, secara umum remaja sudah mendengar berbagai jenis alat kontrasepsi dan cara KB (Gambar 1). Dari 7 jenis alat/cara KB modern, nampaknya yang populer di kalangan remaja adalah Pil (86,9%), Kondom (83,9%) dan Suntikan (81,3%). Sebaliknya, sterilisasi pria/vasektomi dan sterilisasi wanita (tubektomi) merupakan cara KB yang kurang populer bagi remaja, masing-masing hanya didengar oleh 24,3 persen dan 30,1 persen. Kemudian, cara-cara KB tradisional cenderung hanya sedikit remaja yang mengetahuinya. Cara KB dengan Pantang Berkala hanya didengar oleh 13,2 persen, Sanggama Terputus diketahui oleh 12,1 persen, dan cara lainnya hanya 1 persen remaja. Cara KB lainnya, seperti MAL (Metode amenorea laktasi (MAL), yaitu kontrasepi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI), hanya diketahui oleh 10,2 persen dan Kontrasepsi darurat hanya didengar oleh 4,8 persen remaja. 83,9 Kondom 59,3 Susuk KB/Implan d. Pelayanana KB bagi Remaja Program pelayanan yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks pelayanan KB bagi remaja yang belum menikah sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Ada tiga macam program layanan yang dapat diterima oleh remaja, yaitu Penyuluhan KRR dan KB, dan Penyediaan, pemasangan, pelayanan KB. Dari ketiga jenis pelayanan tersebut, yang paling banyak diminati dan diperlukan remaja adalah Penyuluhan KRR dan KB (74,5%), kemudian Konseling KB (44,8%) dan Penyediaan, pemasangan, pelayanan KB (22,9%). Dengan demikian, berdasarkan data ini, prioritas pelayanan KB untuk remaja adalah penyelenggarakaan program penyuluhan KRR dan KB. e. Rencana Umur Menikah 46,0 IUD/spiral 86,9 Pil Sterilisasi… Untuk mendapatkan alat/layanan KB tersedia di tempat pelayanan milik pemerintah dan milik swasta. Remaja di Sumatera Selatan belum seluruhnya mengetahui tempat mendapatkan alat/layanan KB yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hasil Survey RPJM 2012 menunjukkan bahwa Rumah sakit hanya diketahui oleh 49,6 persen dari 612 responden, Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) diketahui oleh 48,3 persen, dan pada urutan ketiga adalah Klinik (10,3%). Tempat layanan lain yang disediakan pemerintah adalah PLKB (3,7%), Tim KB Keliling (0,8%), dan Bakti Sosial (1,0%). Tempat yang diselenggarakan swasta untuk mendapatkan alat/layanan KB yang relatif populer di kalangan remaja adalah Bidan (Bidan Desa 32,6 persen dan Bidan Praktik 28,2 persen) dan rumah sakit, 21,1 persen. Tempat layanan lainnya adalah apotik dan klinik masing-masing diketahui oleh 15,3 persen dan 10,9 persen remaja. Data ini menggambarkan bahwa lebih dari separuh remaja belum mengetahui tempat mendapatkan alat dan pelayanan KB. Apabila kondisi ini dibiarkan saja, tentu dapat menyulitkan remaja ketika mereka sudah menjadi pasangan usia subur (berkeluarga) untuk mengikuti program KB. 81,3 Suntikan Sterilisasi pria/vasektomi c. Pengetahuan Remaja tentang Tempat mendapatkan alat/ layanan KB 24,3 30,1 Untuk memperoleh informasi kapan menikah, maka survey RPJM 2013 menanyakan pada umur berapa merencanakan menikah. Pada Gambar 2 terdapat sekitar 50 persen remaja Gambar 1. Persentase Remaja menurut Jenis Alkon /cara KB Moden Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan 2
  • 3. merencanakan menikah pada usia antara 23-25 tahun. Remaja wanita cenderung lebih banyak (55,2%) dibandingkan pria (49,9%) yang merencakan menikah pada rentang umur ini. Pada rentang umur 20-22 tahun cenderung sama dengan pada rentang umur 23-25 tahun yaitu wanita lebih banyak daripada pria. Sebaliknya pada umur 26-27 remaja pria lebih banyak dibandingkan wanita. Data ini menggambarkan bahwa terdapat sedikit perbedaan rencana usia menikah antara remaja pria dan wanita. Remaja wanita cenderung merencanakan menikah pada umur lebih muda dibandingkan remaja pria. Namun, dilihat dari anjuran progtam KB, umumnya remaja sudah merencanakan menikah pada batas umur minimal yang disarankan, yaitu 20 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Pria Wanita 55,2 49,0 19,9 8,3 1,1 0,3 17,9 8,7 13,4 13,8 1,8 10,6 0,0 0,0 Gambar 2. Persentase Remaja menurut remcama umur menikah f. Jumlah Anak yang Diinginkan Salah satu akibat pernikahan adalah memiliki anak. Berapa jumlah anak yang diinginkan oleh remaja kelak ketika sudah menikah. Hasil survey RPJM 2012, menunjukkan kecenderungan separuh remaja pria (52,3%) dan wanita (54,5%) merencanakan untuk memiliki dua orang anak. Remaja yang menginginkan 3 anak sekitar 20 persen dan masih dijumpai remaja yang menginginkan 4 anak, yaitu sebanyak 14,4 persen remaja pria dan 10,8 persen remaja wanita. Data atau informasi ini mengisyaratkan juga, terdapat sekitar 40 persen remaja yang menginginan anak lebih dari dua. Kondisi ini, tentu harus diantisipasi oleh pihak terkait dengan meningkatkan promosi dua anak cukup sehingga dapat diadopsi oleh seluruh atau mayoritas remaja di masa datang. Gambar 3 Persentase Remaja Menurut Jumlah Anak yang Diinginkan g. Rencana Memakai dan Jenis Alat/Cara KB Dalam survey RPJM 2012 responden remaja ditanyakan rencana memakai alat/cara KB di masa datang. Pada Gambar 4 nampak terdapat perbedaan persentase remaja pria dan wanita. Remaja wanita cenderung lebih banyak (59,5%) mengatakan akan memakai alat/cara KB di masa datang dibandingkan remaja pria (44,2%). Remaja yang secara tegas mengatakan tidak akan memakai alat/cara KB di masa akan datang, cenderung lebih banyak remaja pria dibandingkan wanita. Di sisi lain, masih cukup besar juga persentase remaja yang tidak tahu apakah akan memakai alat/cara KB di masa datang. Karena jumlahnya relatif banyak, kiranya diperlukan upaya yang lebih intensif dalam menanamkan nilai dan norma Keluarga Berencana melalui berbagai forum dan media yang dapat diakses dengan mudah oleh para remaja. Pria Wanita 59,4 44,2 43,9 37,5 11,9 3,1 Ya akan me-makai Tidak akan me-makai Tidak tahu Gambar 4. Persentasi Remaja menurut Rencana Memakai Kontrasepsi Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan 3
  • 4. Jenis cara/alat KB yang akan dipilih di masa depan oleh remaja yang akan memakainya relatif bervariasi. Namun yang relatif populer adalah cara Suntik (36,8%) dan Pil (33,2%). Data ini cenderung sama dengan pengetahuan remaja tentang cara/alat KB sebagaimana dijelaskan di muka. h. Pengetahuan tentang GenRe. Menyikapi persoalan kependudukan seperti soal lapangan pekerjaan, kemungkinan terjadi “baby boom” tahap kedua dan segala aspek terkait dengan penduduk usia produktif, BKKBN terus melakukan edukasi terhadap pelajar dan remaja. Melalui berbagai kegiatan remaja, sudah dilakukan edukasi sekaligus sosialisasi soal pentingnya ber-KB dalam membentuk keluarga. Misalnya, saja, BKKBN di berbagai daerah telah menggelar lomba poster untuk kalangan pelajar di tingkat SMP dan SMA. Program lain yang sudah dilaksanakan adalah seni tari, teater, musik, dan lomba poster. Program ini kita namakan Program GenRe (Generasi yang Punya Rencana). Melalui kegiatan ini yang diselingi dengan informasi soal KB, kalangan muda memiliki planning (rencana) untuk bagaimana mempersiapkan keluarganya dengan perencanaan yang matang, sehingga terbentuk keluarga yang ideal yakni cukup dengan dua anak. Program GenRe relatif baru diperkenalkan oleh BKKBN. Karena itu, melalui survey RPJM ditanyakan kepada responden apakah mereka mengetahui ataukah tidak, ternyata, dari 612 responden, sebagian besar (73,5%) belum mengetahui tentang GenRe yang diperkenalkan oleh BKKBN tersebut. Berdasarkan data ini, maka program GenRe perlu terus dipopulerkan di kalangan remaja melalui berbagai forum dan media. a. Melakukan revitalisasi organisasi dan kelompok pemudaan/remaja yang ada di lingkungan RT/RW. Organanisasi/ kelompok remaja tersebut dapat dijadikan sebagai media penyuluhan /advokasi/edukasi tentang NKBBS dengan dua anak cukup. b. Meningkatkan dan mengoptimalkan peran guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Untuk itu diperlukan pelatihan bagi guru dan dosen sehingga mereka dapat menyelipkan pesan-pesan KB kepada para murid/mahasiswa ketika menyampaikan materi pelajaran. c. Membuat dan melaksanakan programprogram edukasi tentang NKKBS, perlu terus dikembangkan melalui pengembangan kreativitas remaja seperti seni tari, teater, musik, lukisan, dan kelompok belajar usaha serta kegiatan lainnya sesuai dengan kondisi lokal. Dengan demikian, sekurangnya ada dua aspek yang akan dihasilkan, yaitu dikenalnya program KB dengan segala norma yang dipromosikannya, dan peningkatan kreativitas remaja yang kelak dapat berdampak pada kesejahteraan mereka. 3. Rujukan Berdasarkan data hasil survey RPJM 2012 di Sumatera Selatan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa Remaja sudah mengenal Program KB. Meskipun demikian, belum semua remaja merencanakan akan memakai cara/alat KB, dan mempunyai dua anak saja di masa datang. Sehubungan dengan ini, BKKBN bersama instansi terkait dapat: Tabel Data Hasil Survey RPJM tahun 2012 untuk Sumatera Selatan, BKKBN Provinsi Sumatera Selatan  BKKBN, Kajian Profil Penduduk Remaja, Seri I No.6/Pusdu-BKKBN/Desember 2011, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan  2. Rekomendasi  http://www.bkkbn.go.id Policy Brief ini ditulis oleh Imron A. Hakim, Staf Peneliti Pusat Penelitin Sosial Budaya dan Kependudukan (PSBK), Lembaga Penelitian Unsri; Dosen FKIP, Universitas Sriwijaya, berdasarkan hasil Survey RPJM 2012 untuk Sumatera Selatan. Imron A. Hakim, “Policy Brief” Remaja dan KB di Sumatera Selatan 4