SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
POKOK BAHASAN 4 :
RISK ASSESMENT (Penilaian Risiko)
URAIAN MATERI
Apa yang anda ketahui tentang Risk Asessment ?
Sebelum mempelajari tentang Risk Assessment , penting kita mengenal beberapa
pengertian berikut yang terkait dengan Risk Assesment
A. Pengertian :
1. Hazard (Bahaya): adalah potensi yg dpt menyebabkan kerusakan atau kerugian.
Hazard dpt berupa: bahan kimia, bagian-2 mesin, bentuk energi, metoda / situasi kerja.
2. Risiko (Risk): adalah kesempatan untuk terjadinya cedera / kerugian dari suatu
bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan / peluang (probability) dan tingkat
keparahan (severity) dari akibat (cosequences) suatu risiko
3. Manajemen Risiko :
Adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen ,prosedur dan
aktivitas kegiatan identifikasi bahaya, Analisanya, penilaiannya, penanganannya dan
pemantauannya serta review risikonya
Kegiatan manajemen risiko sebaiknya dilakukan oleh suatu tim,karena akan lebih
banyak data/informasi yang terkumpul,ada sudut pandang yang lebih beragam dan
solusinya akan lebih mudah dapat diterima semua pihak.
4. Analisis Risiko
Merupakan kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya
kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat atau konsekwensi suatu
risiko.
5. Penilaian Risiko (Risk Assessment )
Penilaian risiko (Risk Assesment) merupakan proses pengumpulan, penilaian,dan
dokumentasi informasi yang sistematis untuk menentukan tingkatan suatu risiko. Jadi
penilaian risiko adalah melakukan penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan. Lebih
jauh dijelaskan bahwa penilaian risiko merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan
untuk memperkirakan suatu risiko dari situasi yang bisa didefinisikan dengan jelas
ataupun potensi dari suatu ancaman atau bahaya baik secara kuantitatif atau kualitatif.
Tujuan dilakukan penilaian risiko al :
1. Melakukan penilaian cepat terhadap risiko-risiko Kesehatan masyarakat.
2. Membuat keputusan yang cepat atas risiko dan kejadian-kejadian
kesehatan masyarakat akut.
3. Melindungi Kesehatan masyarakat dari semua jenis bahaya (hazards).
4. Mengurangi/mencegah timbulnya penyakit dan konsekwensi negative
situasi social ekonomi pada populasi terdampak.
Bagaimana melakukan Risk Assessment ?
Mari kita pelajari langkah langkah umum melakukan Risk assesment
Untuk memastikan bahwa assesment yang kita lakukan sudah benar, maka
secara umum cara melakukan penilaian risiko ini dapat dijadikan acuan ,sbb:
1) Menentukan tim Ahli.
2) Menyusun pertanyaan risiko
3) Menilai risiko berdasarkan 3 (tiga) komponen,yaitu bahaya (hazard),
paparan (exposure) dan factor luar ( context).
Tiga komponen tersebut meliputi:
a. Bahaya (Hazard)
Penilaian risiko terhadap bahaya (hazard) atau sejumlah potensi
bahaya yang dapat menimbulkan masalah Kesehatan. Bahaya
Kesehatan masyarakat dapat mencakup: bahaya biologi, kimia,
bahaya fisik, radio nuklir.
Penilaian bahaya meliputi:
- Identifikasi bahaya
- Peninjauan informasi penting potensi bahaya (karakteristik bahaya)
- Peringkat potensi bahaya Ketika ditemukan lebih dari satu
kemungkinan sebagai penyebab suatu kejadian/peristiwa
b. Paparan (eksposure)
Penilaian paparan merupakan evaluasi paparan pada individu dan
populasi dari kemungkinan bahaya.Output utama daripenilaian ini
adalah perkiraan
- Jumlah orang atau kelompok yang mungkin telah terpapar
- Jumlah orang yang telah terpapar atau kelompok yang cenderung
rentan (kemungkinan tertular penyakit karena belum terbentuk
kekebalan)
Dalam penilaian komponen paparan diperlukan keahlian spesifik untuk
melakukan pemetaan daerah dan kelompok berisiko serta menyusun
rekomendasi pencegahan dan deteksi berbasis risiko
c. Faktor luar (Context)
Penjelasan tentang faktor (Context) mencakup serangkaian factor
spesifik wiyayah atau negara yang dapat meningkatkan atau
menurunkan kemungkinan paparan atau dampaknya. Terkait juga
tentang bagaimana mengidentifikasi tantangan dan titik-titik rawan yang
harus ditangani untuk meningkatkan deteksi dan respon. Penilaian
kontek harus mempertimbangkan semua factor (factor social,teknis dan
ilmiah, social,lingkungan,etika, kebijakan dan politik) yang
mempengaruhi risiko.
4) Penentuan tingkat risiko
Ada 4 (empat) tingkatan risiko,yaitu : risiko rendah,risiko sedang, risiko
tinggi dan risiko sangat tinggi.
5) Penentuan langkah respon
Penentuan Langkah respon Tindakan sesuai dengan tingkatan penilaian
pada risiko yang di temukan (risiko rendah,risiko sedang, risiko tinggi dan
risiko sangat tinggi)
Berikut adalah contoh matrik penilaian risiko
Gambar : Tingkat estimasi kemungkinan timbulnya penyakit
dan estimasi konsekwensi
Almost
Certain
(hampir
pasti)
Highly
Likely
(sangat
mungkin)
Likely
(Mungkin)
Unlikely
(Tidak)
Very
Unlikely
(sangat tdk
mungkin)
Minimal Minor Moderate Major Severe
Tabel : Tingkat risiko secara keseluruhan serta Tindakan
yang harus dilakukan.
Tingkat Risiko Aksi yang dilakukan
Kecil Di tatalaksana berdasarkan protokol respons standar, program dan
regulasi pengendalian rutin (monitoring melalui surveilans rutin.
Sedang Peran dan tanggung jawab untuk respon harus dibuat spesifik.
Diperlukan monitoring atau Langkah-langkah pengendalian yang
spesifik (peningkatan surveilans,tambahan kampanye vaksinasi).
Besar Diperlukan perhatian dari Manajer senior: mungkin diperlukan
pembentukan strruktur komando dan pengendalian, Langkah-langkah
pengendalian tambahan akan diperlukan, dimana beberapa
diantaranya mungkin mempunyai konsekwensi yang bermakna.
Sangat Besar Diperlukan respon segera ,walau kejadian dilaporkan di luar jam
kerja. Dibutuhkan perhatian dari manajer senior yang segera (struktur
komando dan pengendalian harus dibentuk dalam beberapa jam),
pelaksanaan langkah-langkah pengendalian dengan konsekwensi
serius.
Likelihood
(kemungkinan)
Consequenses
(Konsekuensinya)
Hasil dari penilaian risiko ini dapat digunakan untuk menetukan tindakan
penanggulangan yang efektif dan mengurangi dampak negative dari masalah
Kesehatan.
Hal-hal penting yang perlu di lakukan dalam melakukan penilaian risiko adalah
sbb:
a) Mengidentifikasi bahaya (hazard)
b) Menentukan “siapa: yang mungkin terkena bahaya,dan bagaimana
kemungkinannya.
c) Evaluasi Risiko dan membuat keputusan berdasarkan keputusan
pengendalian risiko.
d) Mencatat/mendokumentasikan semua temuan yang di kumpulkan.
e) Meninjau kembali penilaian risiko dan update bila diperlukan.
C.Surveilans berbasis Risiko (Risk-Based Surveilans)
Apa yang dimaksud dengan Surveilans berbasis Risiko (Risk-Based
Surveilans) ?
Surveilans berbasis risiko (risk-based surveillance) mulai muncul sebagai suatu
pendekatan baru (ISVEE conference, Cairns, 2006) sejak itu, terjadi
pengembangan lebih lanjut dari konsep ini dan peningkatan aplikasinya dalam
berbagai ragam topik surveilans, saat ini konsep ini sudah diterima secara
internasional.
Surveilans berbasis risiko adalah suatu program surveilans dimana dalam
rancangannya metoda paparan (exposure) dan penilaian risiko (risk assessment)
diaplikasikan secara bersamaan dengan pendekatan rancangan konvensional
untuk memastikan pengumpulan data yang tepat dan efektif. Surveilans berbasis
risiko bermanfaat untuk memberikan peringatan dini wabah penyakit dan sebagai
cara mengidentifikasi sebagian besar kasus penyakit dengan lebih mudah dan
murah serta melakukan pendekatan surveilans yang melihat dimana penyakit
paling mungkin terjadi.
Surveilans berbasis risiko berguna untuk :
1) Mendukung formulasi kebijakan dan keputusan manajemen tentang penyakit
2) Mendeteksi penyakit atau infeksi baru muncul (emerging disease) apabila
terintrodusir ke dalam suatu populasi.
3) Memperkuat terselesaikan (terbebasnya) suatu kondisi endemik dari suatu
populasi
4) Mendeteksi kasus dan mengestimasi prevalensi suatu kondisi endemik dari
suatu populasi.
Surveilans berbasis risiko dan penilaian Risiko (Risk Assesment)
Surveilans berbasis risiko merupakan istilah yang lebih inklusif dimana baik
perspektif epidemiologis dan penilaian risiko (risk assessment) di integrasikan.
Surveilans berbasis risiko memungkinkan penerapan pendekatan penilaian risiko
dalam setiap langkah dalam rancangan system surveilans untuk deteksi dini dan
pertimbangan dalam manajemen penyakit atau bahaya (hazard).
Jadi sekarang saya menjadi tahu bahwa :
1) Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk
upaya deteksi dini (early detection).
2) Rancangan surveilans berbasis risiko memerlukan pengetahuan epidemiologi
(perbedaan antara kejadian penyakit antar strata populasi atau pengaruh factor
risiko).
3) Penilaian risiko (risk assessment) merupakan bagian integral dari surveilans
berbasis risiko, dimana hasil surveilans digunakan sebagai dasar penilaian
risiko dan hasil penilaian risiko berkontribusi terhadap rancangan keputusan
dari program surveilans.

More Related Content

What's hot

Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasWiandhariEsaBBPKCilo
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS NajMah Usman
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Tata Naipospos
 
MOOC PB 2 Pengolahan Data.pptx
MOOC PB 2 Pengolahan Data.pptxMOOC PB 2 Pengolahan Data.pptx
MOOC PB 2 Pengolahan Data.pptxrina543646
 
PB 3_Tampilan Data Peta.pptx
PB 3_Tampilan Data Peta.pptxPB 3_Tampilan Data Peta.pptx
PB 3_Tampilan Data Peta.pptxrina543646
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbModul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbWiandhariEsaBBPKCilo
 

What's hot (20)

Mpi.3 pokok bahasan 2
Mpi.3 pokok bahasan 2Mpi.3 pokok bahasan 2
Mpi.3 pokok bahasan 2
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
 
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLBSistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1
 
MOOC PB 2 Pengolahan Data.pptx
MOOC PB 2 Pengolahan Data.pptxMOOC PB 2 Pengolahan Data.pptx
MOOC PB 2 Pengolahan Data.pptx
 
PB 3_Tampilan Data Peta.pptx
PB 3_Tampilan Data Peta.pptxPB 3_Tampilan Data Peta.pptx
PB 3_Tampilan Data Peta.pptx
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbModul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
 

Similar to RISKASSESMENT

MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALribe20101
 
Materi Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptx
Materi Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptxMateri Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptx
Materi Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptxsakarindung1
 
KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185
KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185
KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185DP Konsultan
 
Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Al Marson
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resikoDasufianti
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptxEmySumartini
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risikoAnggita Dewi
 
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaJoni Iswanto
 
270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf
270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf
270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdfHendarko Ari
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen RisikoAl Marson
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Ivan YULIANTO
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfEmmyRindaIntanPradit
 
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.pptAyu Rahayu
 
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.pptAyu Rahayu
 
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptxKONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptxlilik85
 
pengukuran Resiko.pptx
pengukuran Resiko.pptxpengukuran Resiko.pptx
pengukuran Resiko.pptxhilman39
 
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfK3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfDeborahSuharjo
 

Similar to RISKASSESMENT (20)

MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
 
Materi Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptx
Materi Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptxMateri Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptx
Materi Kuliah manajemen resiko mutu (1).pptx
 
KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185
KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185
KONSULTAN MANAJEMEN RESIKO - RISK MANAGEMEN CONSULTANT I telp 081380163185
 
Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resiko
 
icra.pdf
icra.pdficra.pdf
icra.pdf
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risiko
 
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencana
 
270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf
270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf
270922_Mitigasi Risiko PBJP_iapiwebinar.pdf
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
 
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
 
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
4. TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
 
PRESENTASI ARKL 2023.pptx
PRESENTASI ARKL 2023.pptxPRESENTASI ARKL 2023.pptx
PRESENTASI ARKL 2023.pptx
 
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptxKONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
KONSEP dan ALAT MANAJEMEN RISIKO_JULI 2022_ LENGKAP.pptx
 
pengukuran Resiko.pptx
pengukuran Resiko.pptxpengukuran Resiko.pptx
pengukuran Resiko.pptx
 
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdfK3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
K3 DAN MANAJEMEN RISIKO 2022-converted.pdf
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo

Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21WiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANWiandhariEsaBBPKCilo
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMWiandhariEsaBBPKCilo
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1WiandhariEsaBBPKCilo
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanWiandhariEsaBBPKCilo
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
 

More from WiandhariEsaBBPKCilo (20)

Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)Modul ljj mpi 7  4 april 21 (1)
Modul ljj mpi 7 4 april 21 (1)
 
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21  edit  ciloto (1)
Bahan tayang uji kom jabfung tgm 5 agust 21 edit ciloto (1)
 
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
Modul mpi 7 PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Modul mpi 6 (KTI) DI BIDANG PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
Bahan Tayang Materi Regulasi jf-tgm-ed-2021
 
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGMModul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
 
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGMModul mpi 3 Etika Profesi TGM
Modul mpi 3 Etika Profesi TGM
 
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
Bahan tayang kebijakan pengembangan jf tgm kapuskatmutu edr 21
 
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 2 KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TGM
 
Modul mpi 1
Modul mpi 1Modul mpi 1
Modul mpi 1
 
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATANModul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Modul KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
Panduan praktik lapangan distance learning adminkes ahli 1
 
Mi 10 angka kredit
Mi 10 angka kreditMi 10 angka kredit
Mi 10 angka kredit
 
Mi 8 KTI
Mi 8 KTIMi 8 KTI
Mi 8 KTI
 
Mi 9 ka dan laporan
Mi 9 ka dan laporanMi 9 ka dan laporan
Mi 9 ka dan laporan
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 
Mi 7 sertifikasi
Mi 7 sertifikasiMi 7 sertifikasi
Mi 7 sertifikasi
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 

RISKASSESMENT

  • 1. POKOK BAHASAN 4 : RISK ASSESMENT (Penilaian Risiko) URAIAN MATERI Apa yang anda ketahui tentang Risk Asessment ? Sebelum mempelajari tentang Risk Assessment , penting kita mengenal beberapa pengertian berikut yang terkait dengan Risk Assesment A. Pengertian : 1. Hazard (Bahaya): adalah potensi yg dpt menyebabkan kerusakan atau kerugian. Hazard dpt berupa: bahan kimia, bagian-2 mesin, bentuk energi, metoda / situasi kerja. 2. Risiko (Risk): adalah kesempatan untuk terjadinya cedera / kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan / peluang (probability) dan tingkat keparahan (severity) dari akibat (cosequences) suatu risiko 3. Manajemen Risiko : Adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen ,prosedur dan aktivitas kegiatan identifikasi bahaya, Analisanya, penilaiannya, penanganannya dan pemantauannya serta review risikonya Kegiatan manajemen risiko sebaiknya dilakukan oleh suatu tim,karena akan lebih banyak data/informasi yang terkumpul,ada sudut pandang yang lebih beragam dan solusinya akan lebih mudah dapat diterima semua pihak. 4. Analisis Risiko Merupakan kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat atau konsekwensi suatu risiko. 5. Penilaian Risiko (Risk Assessment ) Penilaian risiko (Risk Assesment) merupakan proses pengumpulan, penilaian,dan dokumentasi informasi yang sistematis untuk menentukan tingkatan suatu risiko. Jadi penilaian risiko adalah melakukan penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan. Lebih jauh dijelaskan bahwa penilaian risiko merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memperkirakan suatu risiko dari situasi yang bisa didefinisikan dengan jelas ataupun potensi dari suatu ancaman atau bahaya baik secara kuantitatif atau kualitatif. Tujuan dilakukan penilaian risiko al : 1. Melakukan penilaian cepat terhadap risiko-risiko Kesehatan masyarakat.
  • 2. 2. Membuat keputusan yang cepat atas risiko dan kejadian-kejadian kesehatan masyarakat akut. 3. Melindungi Kesehatan masyarakat dari semua jenis bahaya (hazards). 4. Mengurangi/mencegah timbulnya penyakit dan konsekwensi negative situasi social ekonomi pada populasi terdampak. Bagaimana melakukan Risk Assessment ? Mari kita pelajari langkah langkah umum melakukan Risk assesment Untuk memastikan bahwa assesment yang kita lakukan sudah benar, maka secara umum cara melakukan penilaian risiko ini dapat dijadikan acuan ,sbb: 1) Menentukan tim Ahli. 2) Menyusun pertanyaan risiko 3) Menilai risiko berdasarkan 3 (tiga) komponen,yaitu bahaya (hazard), paparan (exposure) dan factor luar ( context). Tiga komponen tersebut meliputi: a. Bahaya (Hazard) Penilaian risiko terhadap bahaya (hazard) atau sejumlah potensi bahaya yang dapat menimbulkan masalah Kesehatan. Bahaya Kesehatan masyarakat dapat mencakup: bahaya biologi, kimia, bahaya fisik, radio nuklir. Penilaian bahaya meliputi: - Identifikasi bahaya - Peninjauan informasi penting potensi bahaya (karakteristik bahaya) - Peringkat potensi bahaya Ketika ditemukan lebih dari satu kemungkinan sebagai penyebab suatu kejadian/peristiwa b. Paparan (eksposure) Penilaian paparan merupakan evaluasi paparan pada individu dan populasi dari kemungkinan bahaya.Output utama daripenilaian ini adalah perkiraan - Jumlah orang atau kelompok yang mungkin telah terpapar - Jumlah orang yang telah terpapar atau kelompok yang cenderung rentan (kemungkinan tertular penyakit karena belum terbentuk kekebalan)
  • 3. Dalam penilaian komponen paparan diperlukan keahlian spesifik untuk melakukan pemetaan daerah dan kelompok berisiko serta menyusun rekomendasi pencegahan dan deteksi berbasis risiko c. Faktor luar (Context) Penjelasan tentang faktor (Context) mencakup serangkaian factor spesifik wiyayah atau negara yang dapat meningkatkan atau menurunkan kemungkinan paparan atau dampaknya. Terkait juga tentang bagaimana mengidentifikasi tantangan dan titik-titik rawan yang harus ditangani untuk meningkatkan deteksi dan respon. Penilaian kontek harus mempertimbangkan semua factor (factor social,teknis dan ilmiah, social,lingkungan,etika, kebijakan dan politik) yang mempengaruhi risiko. 4) Penentuan tingkat risiko Ada 4 (empat) tingkatan risiko,yaitu : risiko rendah,risiko sedang, risiko tinggi dan risiko sangat tinggi. 5) Penentuan langkah respon Penentuan Langkah respon Tindakan sesuai dengan tingkatan penilaian pada risiko yang di temukan (risiko rendah,risiko sedang, risiko tinggi dan risiko sangat tinggi)
  • 4. Berikut adalah contoh matrik penilaian risiko Gambar : Tingkat estimasi kemungkinan timbulnya penyakit dan estimasi konsekwensi Almost Certain (hampir pasti) Highly Likely (sangat mungkin) Likely (Mungkin) Unlikely (Tidak) Very Unlikely (sangat tdk mungkin) Minimal Minor Moderate Major Severe Tabel : Tingkat risiko secara keseluruhan serta Tindakan yang harus dilakukan. Tingkat Risiko Aksi yang dilakukan Kecil Di tatalaksana berdasarkan protokol respons standar, program dan regulasi pengendalian rutin (monitoring melalui surveilans rutin. Sedang Peran dan tanggung jawab untuk respon harus dibuat spesifik. Diperlukan monitoring atau Langkah-langkah pengendalian yang spesifik (peningkatan surveilans,tambahan kampanye vaksinasi). Besar Diperlukan perhatian dari Manajer senior: mungkin diperlukan pembentukan strruktur komando dan pengendalian, Langkah-langkah pengendalian tambahan akan diperlukan, dimana beberapa diantaranya mungkin mempunyai konsekwensi yang bermakna. Sangat Besar Diperlukan respon segera ,walau kejadian dilaporkan di luar jam kerja. Dibutuhkan perhatian dari manajer senior yang segera (struktur komando dan pengendalian harus dibentuk dalam beberapa jam), pelaksanaan langkah-langkah pengendalian dengan konsekwensi serius. Likelihood (kemungkinan) Consequenses (Konsekuensinya)
  • 5. Hasil dari penilaian risiko ini dapat digunakan untuk menetukan tindakan penanggulangan yang efektif dan mengurangi dampak negative dari masalah Kesehatan. Hal-hal penting yang perlu di lakukan dalam melakukan penilaian risiko adalah sbb: a) Mengidentifikasi bahaya (hazard) b) Menentukan “siapa: yang mungkin terkena bahaya,dan bagaimana kemungkinannya. c) Evaluasi Risiko dan membuat keputusan berdasarkan keputusan pengendalian risiko. d) Mencatat/mendokumentasikan semua temuan yang di kumpulkan. e) Meninjau kembali penilaian risiko dan update bila diperlukan. C.Surveilans berbasis Risiko (Risk-Based Surveilans) Apa yang dimaksud dengan Surveilans berbasis Risiko (Risk-Based Surveilans) ? Surveilans berbasis risiko (risk-based surveillance) mulai muncul sebagai suatu pendekatan baru (ISVEE conference, Cairns, 2006) sejak itu, terjadi pengembangan lebih lanjut dari konsep ini dan peningkatan aplikasinya dalam berbagai ragam topik surveilans, saat ini konsep ini sudah diterima secara internasional. Surveilans berbasis risiko adalah suatu program surveilans dimana dalam rancangannya metoda paparan (exposure) dan penilaian risiko (risk assessment) diaplikasikan secara bersamaan dengan pendekatan rancangan konvensional untuk memastikan pengumpulan data yang tepat dan efektif. Surveilans berbasis risiko bermanfaat untuk memberikan peringatan dini wabah penyakit dan sebagai cara mengidentifikasi sebagian besar kasus penyakit dengan lebih mudah dan murah serta melakukan pendekatan surveilans yang melihat dimana penyakit paling mungkin terjadi. Surveilans berbasis risiko berguna untuk : 1) Mendukung formulasi kebijakan dan keputusan manajemen tentang penyakit 2) Mendeteksi penyakit atau infeksi baru muncul (emerging disease) apabila terintrodusir ke dalam suatu populasi.
  • 6. 3) Memperkuat terselesaikan (terbebasnya) suatu kondisi endemik dari suatu populasi 4) Mendeteksi kasus dan mengestimasi prevalensi suatu kondisi endemik dari suatu populasi. Surveilans berbasis risiko dan penilaian Risiko (Risk Assesment) Surveilans berbasis risiko merupakan istilah yang lebih inklusif dimana baik perspektif epidemiologis dan penilaian risiko (risk assessment) di integrasikan. Surveilans berbasis risiko memungkinkan penerapan pendekatan penilaian risiko dalam setiap langkah dalam rancangan system surveilans untuk deteksi dini dan pertimbangan dalam manajemen penyakit atau bahaya (hazard). Jadi sekarang saya menjadi tahu bahwa : 1) Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk upaya deteksi dini (early detection). 2) Rancangan surveilans berbasis risiko memerlukan pengetahuan epidemiologi (perbedaan antara kejadian penyakit antar strata populasi atau pengaruh factor risiko). 3) Penilaian risiko (risk assessment) merupakan bagian integral dari surveilans berbasis risiko, dimana hasil surveilans digunakan sebagai dasar penilaian risiko dan hasil penilaian risiko berkontribusi terhadap rancangan keputusan dari program surveilans.