SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
KONTRAK KERJA DOKTER
dr. Heru Iskandar, SH, MMRS
Advokat
Certified Legal Auditor
Certified Contract Drafter
Certified Tax Lawyer
Mediator Non Hakim
A contract drafter is as same as a doctor..
Drafting contract is an art…
Apa yang dilakukan oleh seorang perancang kontrak adalah sama dengan apa
yang dilakukan oleh seorang dokter, mereka melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik terhadap proses bisnis dan mencarikan terapi atau
merancang kontrak yang cocok dengan proses bisnis tersebut.
Merancang kontrak adalah suatu seni dalam bidang hukum.
Pre Test
1. Sebutkan syarat sah nya perjanjian/kontrak ?
2. Sebutkan asas-asas perjanjian?
3. Sebutkan perbedaan wanprestasi dan penipuan?
4. Bagaimanakah jika terjadi perselisihan antara dokter dan
direktur yang juga dokter, apa yang harus dilakukan?
5. Bagaimana jika kontrak yang kita tandatangani rupanya masih
ada hal yang tidak jelas?
6. Bagaimana cara kita menghitung kerugian yg nantinya
dituangkan dalam kontrak ketika tjd wanprestasi?
Modul Kontrak
01
02
04
Dasar-dasar Hukum Kontrak
Anatomi Kontrak
Latihan
03 Merancang Kontrak
Bab 1
Dasar-dasar Hukum Kontrak
Legal System in The World
Selayang Pandang Hukum Kontrak
• 3 Sistem hukum besar di dunia Civil law, Common law, Socialist law
Indonesia → Civil Law → ciri khas: kitab induk → KUH Perdata: Buku III
• Sistem hukum sangat mempengaruhi khususnya perjanjian
internasional, atau ada faktor asingnya
• Hukum Kontrak berkembang → asas2 universal
✓ CISG (Convention on International Sales of Goods) oleh UNCITRAL (United
Nations Commission On International Trade Law)
✓ UPICC (UNIDROIT Principles for International Commercial Contracts) oleh
UNIDROIT (Institut international pour l'unification du droit privé)
✓ PECL (Principles of European Contract Law) oleh Lando commission
Revolusi Industri Kesehatan
• Era digitalisasi →
telemedicine, big data
network
• Kontrak digital
• Korporate asing, Tenkes
asing
• Perkembangan Peraturan
perundang-undangan
• UU Ciptaker
• Kontrak dokter → spesifik
dan rumit
Rumitnya Kontrak Dokter
PKWTT
Sampai pensiun/meninggal,
masa percobaan max 3 bln,
kontrak tertulis atau lisan
(surat pengangkatan kerja)
PKWT
Hubungan Kerja dalam waktu/
pekerjaan tertentu, maks 5 thn
Tidak untuk pekerjaan yg bersifat tetap
Utk pekerjaan dg waktu tdk tll lama
Produk baru, kegiatan baru yg msh dalam
taraf percobaan/penjajakan
Uang kompensasi, jaminan sosial
Malpraktik & Wanprestasi
Admin, Pidana, Perdata, MKEK,
MKDKI, Perlindungan Hukum
Tuntutan ganti rugi tanggung renteng,
Asuransi
Multi Task / > 1 jabatan
Struktural: Kepala ruangan,
direktur, Kabid
Fungsional: DPJP rawat inap, Poli,
UGD, telemedicine
Lain-lain: Ketua Pokja akreditasi
Kepala komite
Aturan Internal
HBL, MSBL, Komite2 RS,
Kodeki/Etik Profesi,
Kodersi/etik RS, Kewenangan
Klinis, Peraturan Internal RS
lainnya
Gaji
Gaji Pokok, tunjangan tetap,
tidak tetap, Jasa medis umum
BPJS
Istilah-istilah
• Perikatan, Perjanjian, Kontrak
• MOU/Nota kesepahaman:
Pra kontrak, tdk mengikat scr hukum, berisi pokok2 yg umum
• Kontrak Nominaat (jual beli, tukar menukar, pinjam meminjam,
pemberian kuasa, sewa menyewa) & Kontrak Innominaat (leasing,
beli sewa, franchise, joint venture, kontrak karya, keagenan,
production sharing)
• Kontrak baku
• Materei: hutang/kewajiban/pajak para pembuat perjanjian/dok
tertulis kpd negara, bukan syarat sah perjanjian
• Out Sourching
Asas-asas Hukum Kontrak
• Asas kebebasan berkontrak
• Asas konsensualisme
• Asas pacta sun servanda
• Asas itikad baik
• Asas kepribadian
Tambahan 8 Asas Hukum Perikatan Nasional: Asas Kepercayaan, Persamaan H
ukum, Keseimbangan, Kepastian Hukum, Moral, Kepatutan, Kebiasaan, Perlind
ungan.
Asas Proporsionalitas (ProfYudha)
1. Asas Kebebasan Berkontrak
• BW→ Liberal (Freedom of contract) wujud dr kehendak bebas & HAM
• Ps. 1338 KUH Perdata
(1) Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
(2) Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua
belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang.
(3) Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.
• Bebas dalam membuat atau tidak membuat perjanjian, mengadakan
perjanjian dg siapapun, menentukan isi, pelaksanaan dan persyaratan
perjanjian dan menentukan bentuk perjanjian (tertulis/lisan), kebebasan
untuk menerima atau menyimpangi ketentuan UU yg bersifat opsional
(aanvullend recht, optional)
2. Asas konsensualisme
• Dasar Ps. 1320 KUH Perdata angka 1
• Perjanjian dibuat oleh karena konsensus atau kesesuaian
kehendak dari para pihak. Ketika sdh ada kata sepakat maka
perjanjian tsb dianggap sudah sah, tidak harus di formalkan
• Dapat terjadi cacat kehendak: kesesatan/khilaf, penipuan dan
paksaan
3. Asas pacta sun servanda
• Adanya kebebasan & kemandirian memunculkan kekuatan mengikat
dr kontrak. Janji itu mengikat, berlaku spt UU, & hanya sebatas kpd
para pihak yg membuatnya
• Janji dapat juga mengikat pihak ketiga dg catatan janji tersebut
dibuat untuk dirinya sendiri atau janji suatu pemberian kepada org
lain (1317)
• Mengikatnya kontrak dibatasi oleh itikad baik (Putusan MA No.
1253K/Sip/1973 bunga turun 20% → 3%) dan force majeur
4. Asas itikad baik
• Ps. 1338 (3) KUH Perdata: Persetujuan harus dilaksanakan dg itikad baik.
• Mulai awal, proses s/d pelaksanaan perjanjian ada itikad baik
• Jgn sampai awal sdh ada “CURIGA” dan memposisikan pihak lain adalah
“LAWAN” shg membuat kontrak yg menguntungkan diri sendiri atau
berusaha menjerat dg menggunakan klausul2 yg mematikan pihak lawan.
• Tidak boleh merugikan pihak lain, atau memanfaatkan kelalaian pihak
lain untuk menguntungkan diri sendiri
• Kemauan baik, kejujuran, taat terhadap kontrak → obyektif melakukan
pemenuhan kontrak
• Kontrak → ditafsirkan secara patut, wajar/fair, pertimbangan
kemanusian dan keadilan
5. Asas kepribadian
• Ps. 1315 KUHPer: Pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau
perjanjian selain untuk dirinya sendiri.
• Ps. 1340 KUHPer: Persetujuan hanya berlaku antara pihak-pihak yg membuatnya.
Persetujuan tidak dapat merugikan pihak ketiga; persetujuan tidak dapat memberi
keuntungan kepada pihak ketiga selain dalam hal yg ditentukan dalam pasal 1317.
• Ps. 1317 KUHPer: Dapat pula diadakan perjanjian utk kepentingan pihak ketiga, bila
suatu perjanjian yg dibuat untuk diri sendiri, atau suatu pemberian kepada orang lain,
mengandung syarat semacam itu. Siapa pun yg telah menentukan suatu syarat, tidak
boleh menariknya kembali, jika pihak ketiga telah menyatakan akan mempergunakan
syarat itu.
• Ps. 1318 KUHPer: Orang dianggap memperoleh sesuatu dg perjanjian untuk diri sendiri
dan untuk ahli warisnya dan orang yg memperoleh hak daripadanya, kecuali jika dg
tegas ditetapkan atau telah nyata dari sifat persetujuan itu bahwa bukan itu
maksudnya.
Syarat Subyektif
A. Kesepakatan
• 1321: Tiada suatu persetujuan pun mempunyai kekuatan jika
diberikan karena kekhilafan, atau diperoleh dengan paksaan atau
penipuan.
• Kekhilafan 1322: error in object/subtantia & error in persona
• Paksaan 1323-1327: menimbulkan ketakutan, ancaman. Penipuan
1328: adanya tipu muslihat, harus dibuktikan.
• Dilanggar→dapat dibatalkan→ kembali ke keadaan semula 1452, dpt
disertai gantirugi 1453
B. Cakap melakukan perbuatan hukum
• Tidak cakap 1330: belum dewasa (belum 21 th/1330) & pengampuan
• Dilanggar→dapat dibatalkan→kembali ke keadaan semula jk
memungkinkan 1451
Tuntutan Batal
“GUGUR”
jk menguatkan
perikatan scr
tegas/diam2 1456
Syarat Obyektif
A. Syarat tentang Barang/object
 1332-1334: objek tertentu, dapat diperdagangkan, dapat ditentukan atau
dihitung, dapat dinilai dg uang. Dapat berupa barang atau jasa.
B. Kausa dan Ketertiban Umum
 Perjanjian tanpa kausa 1335:Suatu persetujuan tanpa sebab, atau dibuat
berdasarkan suatu sebab yg palsu atau yg terlarang, tidaklah mempunyai
kekuatan
 Kausa halal 1336:Jika tidak dinyatakan suatu sebab, tetapi memang ada
sebab yg tidak terlarang, atau jika ada sebab lain yg tidak terlarang selain
dari yg dinyatakan itu, persetujuan itu adalah sah.
 Kausa terlarang 1337:Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang o/
UU atau bila sebab itu bertentangan dg kesusilaan atau dg ketertiban umum.
WANPRESTASI
 Ingkar janji/ debitur lalai dalam memenuhi suatu prestasi → lalai atau sengaja
 Ada 4 wanprestasi (Subekti)
 Tidak memenuhi janji/prestasi
 Terlambat memenuhi prestasi
 Memenuhi prestasi ttp tdk baik
 Melakukan larangan
 Sanksi: pemenuhan prestasi, ganti rugi, pembatalan kontrak 1267
 Gantirugi: kerugian nyata yg dpt diduga/diperkirakan pd saat perikatan itu
diadakan → perbandingan kekayaan seandainya ingkar janji dg jk tdk ingkar janji
 Materiil (sebenarnya), immaterial : moral/ketenangan (tdk mengenal ttp ada
yurisprudensi)
 kerugian ditetapkan sendiri oleh Para Pihak 1249
 Bunga 1250-52
 jk tdk ada ketentuan dr para pihak & UU → ganti rugi kekayaan = jk prestasi dipenuhi
 Secara umum → somasi tlbh dulu (1238, 1243)
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
 Hogeraad 1919 → Berbuat/tdk berbuat yg bertentangan dg:
1. Hak subyektif orang lain
2. Kewajiban hukum pelaku
3. Kaedah kesusilaan
4. Kepatutan dalam masyarakat
 PMH kesalahan (sengaja & lalai) 1365/1366 KUHPer, tanpa kesalahan
1367 KUHPer
 Dapat juga berakibat PIDANA → melanggar aturan hukum pidana,
contoh:
▪ Cacat kehendak: kesesatan, ancaman, penipuan (1321-1328 KUHPer),
penyalahgunaan keadaan (1335 KUHPer)
▪ Kausa yang terlarang (1337 KUHPer: narkotika
FORCE MAJEUR
 Unsur FM: tdk memenuhi prestasi, ada sebab diluar kesalahan debitur,
faktor penyebab tidak diduga & tdk dapat dipertanggungjawabkan kpd
debitur, tdk ada itikad buruk (debitur sdh dg segala daya berusaha scr
patut memenuhi kewajibannya)1244
 Akibatnya:
 kreditur tdk dapat menuntut agar perikatan dipenuhi
 Tdk dapat mengatakan debitur dalam keadaan lalai
 Kreditur tdk dapat memutus perjanjian
 Force majeur berlalu → daya kerja perikatan kembali
 Debitur → tangkisan/eksepsi saat sidang gugatan
 Pembuktian debitur:
 Membuktikan bahwa tdk bersalah
 Tdk dapat memenuhi kewajibannya dg jalan lainnya
 Membuktikan bahwa debitur tdk menanggung resiko menurut ketentuan UU,
perjanjian, atau ajaran itikad baik harus menanggung resiko
FORCE MAJEUR
 Teori
 Obyektif/absolut: semua orang tdk dapat memenuhi prestasi
 Subyektif/relatif: sebenarnya msh bias memenuhi ttp perlu pengorbanan tinggi,
ex: penyanyi tdk menyanyi krn anaknya meninggal
 Bentuk FM:
 Bentuk umum: iklim, kehilangan, pencurian
 Bentuk khusus: UU/Peraturan, aturan jabatan/sumpah baru, pihak ke-3, mogok
Dasar Hukum Kontrak Dokter
1. KUH Perdata;
2. UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. UU No. 36/2009 tentang Kesehatan;
4. UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran;
5. UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja;
6. UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit;
7. PP Pelaksana UU Cipta Kerja; Peraturan Menteri (tenaga kerja, kesehatan)
8. Peraturan ttg badan hukum: UU PT, Yayasan, BUMN dan lain-lain;
9. Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)→ MKEK, Kode Etik Rumah Sakit
Indonesia (KODERSI); Surat Keputusan Organisasi Profesi Ikatan Dokter In
donesia; KKI → MKDKI
10. Hospital Bylaws, Medical Staff Bylaws, Peraturan Internal RS lainnya.
Ps. 1339 KUHPer: Persetujuan tidak ha
nya mengikat apa yang dengan tegas di
tentukan didalamnya, melainkan juga s
egala sesuatu yang menurut sifat perset
u juan dituntut berdasarkan kepatutan,
kebiasaan, atau undang-undang.
Perhatikan sebelum tanda tangan kontrak
PERJANJIAN KURANG JELAS/KURANG LENGKAP
• Buku III KUHPerdata: Dwingend Recht (memaksa) dan Aanvullend Recht (Pelengkap) → sistem terbuka,
Pasal-pasal pd Buku III BW melengkapi perjanjian yang tidak tercantum/ memang belum lengkap.
• Kata-kata jelas dan sudah didefinisikan → tidak diperkenankan untuk disimpangi atau ditafsirkan lain. 1342
• “Kebiasaan” dianggap sudah dimasukkan secara diam-diam meski tidak tegas dinyatakan. 1347
• Penafsiran suatu pasal/kalimat/kata → harus diartikan dalam hubungan dg pasal-pasal lainnya, pasal-pasal
sebelumnya yang saling terkait. 1348
• Jika ada keraguan→ ditafsirkan atas orang menderita kerugian atau orang yg mestinya dapat suatu
keuntungan.1349
• Penafsiran → apa yg dimaksud keduabelah pihak (1350). Dan penafsiran tidak membatasi maksud para
pihak (1351)
Nilai PembuktianAkta Otentik Notaris
LAHIRIAH
Uitwendige
bewijskracht
• Ttd notaris (+)
• Struktur Awal –
Akhir Akta
FORMAL
Formele bewijskracht
• Waktu menghadap
• Para pihak yg menghadap
• Paraf & ttd para penghadap, saksi, notaris
• Dilihat, disaksikan, didengar o/ notaris
• Mencatatkan ket/pernyataan para pihak
MATERIIL
Materiele
bewijskracht
Pembuktian terbalik
bahwa notaris tdk
menerangkan/menya
takan yg sebenarnya
Akta Otentik Berubah MenjadiAkta BawahTangan
Cacat bentuk dan prosedur formil akta
• Ps. 1869 KUHPer (cacat bentuk)
• Ps. 16 (1) i, (7), (8) UUJN penghadapan notaris tdk
membacakan, saksi, tandatangan
Cacat pejabat notarisnya
• Ketidak mampuan/kelalaian: Ps. 1869 KUHPer:
pejabat umum tidak berwenang/tidak mampu
• Ps. 41 → Ps. 39 UUJN subyektif kecakapan
• Ps. 41 → Ps. 41 UUJN, Ps. 52 Hub kawin & darah
Tanda tangan Notaris // AKTA AUTENTIK
Ps. 15 UU No. 2/2014 ttg Perub. UU No. 30/2004 ttg Jabatan Notaris
Notaris berwenang membuat Akta
autentik mengenai semua perbuat
an, perjanjian, dan penetapan yg
diharuskan oleh PUU dan/atau yg
dikehendaki oleh yg berkepentinga
n untuk dinyatakan dalam Akta aut
entik. Para Pihak menghadap dan
ttd didepan notaris
Akta Notaris
Para pihak sudah menyiapkan
perjanjian terlebih dahulu,
kemudian dibawa menghadap
ke notaris dan di ttd didepan
notaris
Legalisasi
membuat kopi dari asli surat di
bawah tangan berupa salinan yg
memuat uraian sebagaimana
ditulis dan digambarkan dalam
surat yang bersangkutan
Legalisir
Membukukan/meregistrasi
perjanjian di bawah tangan ke
dalam buku khusus, yg tidak
dibuat oleh atau ditandatangani
di depan notaris
Waarmerking
Akta Autentik Akta dibawah tangan
Akta dibawah tangan
Akta dibawah tangan
Kewenangan Notaris
Ps. 1868 KUHPer: Suatu akta otentik adalah suatu akta yg dibuat dalam
bentuk yg ditentukan oleh Undang-Undang oleh atau di hadapan pejabat
umum yg berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat.
Aspek Hukum Akta Notaris
JERAT HUKUM
NOTARIS
• Akta notaris tdk dpt dibatalkan kec. oleh para
pihak
• Fungsi notaris hanya mencatatkan apa-apa yg
dikehendaki para pihak
• Tdk ada kewajiban bagi notaris utk menyelidiki scr
materiil apa-apa yg dikemukakan o/ penghadap
KETENTUAN
• Melakukan pengenalan identitas penghadap
• Menanyakan, mendengarkan, mencermati
keinginan para pihak
• Memeriksa bukti surat
• Memberikan saran & membuat kerangka akta
• Memenuhi segala aspek admin akta:
pembacaan, penandatanganan, memberikan
Salinan, pemberkasan minuta
• Melakukan kewajiban lain pelaksanaan tugas
jabatan notaris
MASALAH
• Kepastian hari, tgl, bln, thn, jam
menghadap
• Pihak/siapa yg menghadap
• Ttd siapa yg mengahadap
• Salinan akta tdk sesuai minuta akta
• Salinan akta ada, tanpa dibuat minuta akta
• Minuta akta tdk di ttd scr lengkap, tapi
minuta akta dikeluarkan
SOP
Masalah pemalsuan surat Ps. 263 s/d 266
KUHP, Ps. 55 KUHP
Ganti kerugian Ps. 1365, 1366 KUHPer
PIDANA &/ PERDATA
Secara materiil akta notaris tdk mempunyai kekuatan eksekusi dan batal demi hukum dg putusan pengadilan jika
1. Satu akta memuat lebih dari 1 perbuatan hukum
2. Materi akta bertentangan dg hukum yg mengatur perbuatan/tindakan hukum tsb
KONTRAK JUGA HARUS BERDASAR KEPATUTAN DAN KEBIASAAN..
Isi perjanjian secara berurutan: hal-hal yg tegas diperjanjikan, UU, kebiasaan, kepatutan (Kompliasi Hukum Perikatan)
Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan
didalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharus
kan oleh kepatutan, kebiasaan atau undangundang (1339 KUHPer).
Business is business..Tujuan utamanya adalah keuntungan.
Pemerintah dan organisasi profesi hadir agar kontrak dapat
berkeadilan
Bab 2 Anatomi Kontrak
Anatomi Kontrak
▪ Bagian Pendahuluan:
➢ Pembuka,
➢ Identitas para pihak,
➢ Penjelasan
▪ Bagian Isi:
➢ Klausul Definisi,
➢ Klausul Transaksi,
➢ Klausul Spesifik,
➢ Klausul Umum
▪ Bagian Penutup:
➢ Kata penutup,
➢ Tandatangan termasuk Saksi
▪ Lampiran (apabila ada)
Judul
• Memakai bahasa yang sederhana, mudah dipaha mi, diberi
nama sesuai dengan isi kontrak dan sebisa mungkin
merangkum keseluruhan isi kontrak
• Ditulis dengan huruf besar semua.
• Nomor kontrak→ mempermudah administrasi
dokumen, berasal dari ½ pihak, tidak termasuk syarat
sah nya perjanjian.
Pendahuluan
• Sub Bagian Pembuka: berisi kata pembuka, termasuk penyingkatan judul
perjanjian dan tanggal perjanjian
• Sub Bagian Pencantuman identitas para pihak: (identitas jelas/KTP, umur,
alamat jelas) → mewakili diri sendiri, orang lain (surat kuasa), atau Badan
Hukum (akta BH, akta perubahan, SK, ST) → berwenang, cakap
• Sub Bagian Penjelasan: berisi penjelasan mengapa para pihak membuat
perjanjian (jika memang diperlukan)
Contoh Pendahuluan
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
RUMAH SAKIT UMUM SEHAT SEJAHTERA DENGAN DOKTER UMUM
No. 1/Perj/V/2021
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat pada hari ini,
Minggu, 9 Mei 2021 di Jember oleh dan antara:
• Rumah Sakit XYZ, Ijin RS No. xxx, beralamat di Jl. Apel No. 2, Wuluhan, Jember, dalam hal
ini diwakili oleh Direktur Rumah Sakit EKO TRALALA, Laki-laki, umur 50 Tahun, NIK
34568987456788, sesuai SK Direktur RS No. xxx, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.
• NANA, Perempuan, umur 26 tahun, NIK 345678976, beralamat di Jl. Sawo 15A Jember, dokter
umum, dalam hal ini mewakili diri sendiri, selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.
Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
Bahwa PIHAK PERTAMA memerlukan PIHAK KEDUA untuk bekerja melakukan pelayanan sebagai
dokter umum di Unit IGD dan Rawat Jalan di RS XYZ;
Bahwa ……………………..; dst.
Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan
sebagaimana yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Bagian Isi
◦Klausula Definisi
◦Klausula Transaksi
◦Klausula Spesifik
◦Klausula Ketentuan Umum
1. Klausul Definisi
• Klausula Definisi adalah pasal yang mengatur ttg berbagai definisi,
interpretasi maupun konstruksi dalam perjanjian dg tujuan
menghindari bias/ambiguitas
• Gunakan istilah dg definisi yg ringkas & informatif
• Gunakan huruf kapital pada awal kata istilah jika istilah lebih dari
satu kata
• Jangan mendefinisikan istilah yg sudah jelas arti bahasanya
• Usahakan tepat, dg lingkup sesempit mungkin shg arti istilah jelas,
presisi dan tidak meluas
• Jika ada istilah dg definisi yg menyimpangi definisi umum/UU→
jelaskan scr khusus
• Buatlah satu istilah dengan satu definisi
1. Klausul Definisi
• Hindari sinonimitas, Contoh: “Perawat atau nurse adalah … “ pada
definisi ini perawat disinonimkan dengan nurse yang mestinya berbeda
dalam pendefinisiannya;
• Jangan memakai istilah yg belum didefinisikan pd klausul definisi
• Hakim akan menghormati kesepakatan para pihak dan mendefinisikan
istilah sesuai yg tertera pd klausul definisi, diluar itu maka hakim akan
mengartikan sebagai arti arti kata biasa & dalam konteks bagaimana
kata itu diharapkan digunakan dalam ketentuan dan keseluruhan
kontrak
• Hati-hati dalam penggunaan kata sambung “dan”, “atau”, “dan/atau”
• Jangan pernah memasukkan klausul kondisi/klausul syarat, klausul
kewajiban atau klausul jaminan sebab hal tsb akan dibahas detail pd
klausul transaksi
2. Klausul Transaksi
• Klausula Transaksi adalah pasal-pasal yang mengatur tentang
transaksi pokok yang dilakukan oleh para pihak
• Pasal yang mengatur klausula transaksi dapat lebih dari satu
pasal, tertutama jika transaksi tidak hanya satu transaksi saja
• Menggambarkan inti dari proses bisnis
• Buat proses bisnis terlebih dahulu → tuangkan pd outline kontrak
→ tuangkan pada pasal-pasal kontrak
• Jika > 1 proses bisnis (> 1 pekerjaan, misal struktural merangkap
fungsional) maka lbh baik buat PKS utk masing2 pekerjaan →
menghindari sengketa
2. KlausulTransaksi
• Jenis pekerjaan
➢ Struktural: direktur, Ka Ruangan, ketua pokja
➢ Fungsional: sesuai kewenangan klinis, DPJP
• Tempat bekerja,ruang lingkup pekerjaan
• Proses detail dalam bekerja
• Gaji (per satuan waktu/jam,hasil/per pasien,atau keduanya), pajak
(dipungut o/ RS)
• Hak dan kewajiban:cuti, ijin sakit, absen,terlambat,dokter pengganti,
jaminan sosial (BPJS TK & BPJS Kes), pesangon/uang kompensasi
• Waktu kapan mulai bekerja dan jangka waktu pekerjaan
3. Klausul Spesifik
• Klausula Spesifik adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yg secara
khusus dikenal dalam transaksi yang dilakukan
(1) Mematuhi Peraturan Internal Rumah Sakit, termasuk KPRS, komite
etik RS, KPMKPRS, dll
(2) Mendapatkan perlindungan/bantuan Hukum dari RS
(3) Klausul tanggung gugat/tanggung renteng: Malpraktik administratif,
pidana, perdata (persentase pertanggungan sesuai kesalahan,
pertanggungan asuransi pihak ke-3)
4. Klausul Umum/Baku/Boilerplate
1. Assignment Clause / Novation
2. Audit Clause
3. Change of Control Clause
4. Choice of Law / Applicable / Governing Law Clause
5. Conclusive Evidence Clause
6. Conditions Precedent
7. Conditions Subsequent
8. Confidentiality Clause
9. Consequences of Termination Clause
10. Contractual Lien Clause
11. Costs Clause
12. Counterparts Clause
13. Cumulative Rights Clause
14. Currency Clause
15. Entire Agreement Clause
16. Force Majeure Clause
17. Further Assurance Clause
18. Guarantee
19. Indemnity Clause
21.Joint and Several Liability Clause
22.Jurisdiction Clause
23.Language Clause
24. Non-Reliance Clause
25.Notices Clause
26.Partnership and Agency Clause
27.Precedence Clause
28.Publicity Clause / Announcements Clause
29.Set-Off Clause
30.Severance Clause
31.Subcontracting Clause
32.Successors and Assigns Clause
33.Survival of Terms Clause
34.Suspension Clause
35.Term of Contract Clause / Duration
36.Termination Clause / Break Clause
37.Third Party Rights Clause
38.Time of the Essence Clause
39.Variation Clause/Amandement
40.Waiver Clause…… dll….
4. Klausul Ketentuan Umum/Boilerplate
Klausula Ketentuan Umum adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yg bersifat
antisipatif, lebih dikenal sebagai urusan “orang hukum”, sangat banyak sekali, disini
hanya dibahas 14 item
1. Biaya: Kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak, setiap dan seluruh biaya yang
timbul sebagai akibat dari Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya
notaris, menjadi tanggungan dan karenanya men jadi beban langsung ____.
2. Cedera janji/wanprestasi:pemenuhan,gantirugi, pembatalan
3. Domisili hukum:Para pihak dengan ini sepakat untuk memilih domisili hukum
yang tetap dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri
_________.
4. Choice of forum → jk tjd sengketa → musyawarah mufakat, arbitrase, pengadilan
4. Klausul Ketentuan Umum
5. Choice of Law: Hukum yang diberlakukan hanyalah yang berkaitan dengan
perjanjian, tidak termasuk hukum publik yang bersifat memaksa hokum Indonesia,
hokum singapura, contoh:
Perjanjian ini tunduk pada dan karenanya wajib ditafsirkan menurut ketentuan
dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
6. Keadaan Memaksa (Force Majeure)
Kewajiban salah satu pihak dalam Perjanjian ini akan ditangguhkan sepanjang & selama
pelaksanaannya terhalang oleh persengketaan perburuhan,musibah/ bencana alam, perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan,perang atau keadaan yang timbul dari atau sebagai
akibat perang, baik yang dinyatakan maupun yang tidak, huru hara, tindakan sabotase oleh teroris
atau tindak pidana lainnya, makar atau pemberontakan,kebakaran,peledakan,gempa bumi, badai,
banjir, letusan gunung berapi, kekeringan atau kondisi cuaca yang luar biasa buruk, kecelakaan atau
sebab-sebab lain yg sejenis (selanjutnya disebut “Keadaan Memaksa”).
4. Klausul Ketentuan Umum
7. Pengakhiran (termination): cara-cara pengakhiran perjanjian
8. Pemberitahuan (noticed):
Setiap pemberitahuan atau komunikasi lainnya yang akan dibuat atau disampaikan
menurut Perjanjian ini wajib dilakukan secara tertulis dan dikirimkan melalui faksimili
atau diserahkan langsung ke alamat masing-masing pihak dibawah ini:
9. Kerahasiaan (confidentiality)
Kecuali diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak ada satu
pihakpun dalam Perjanjian ini yang dibenarkan untuk membeberkan isi dari Perjanjian
ini dan/atau memanfaatkan data-data yang digunakan dalam pelaksanaan Perjanjian ini
baik yang bersifat teknis maupun komersial dalam bentuk apapun (selanjutnya disebut
“Informasi Rahasia”).
4. Klausul Ketentuan Umum
10. Change of Law/Perubahan peraturan perundang-undangan
Dalam hal setelah ditandatanganinya Perjanjian ini terjadi suatu perubahan dalam
peraturan perundang-undangan yang secara material dapat mendatangkan
kerugian kepada salah satu pihak, maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan
perundingan kembali sehingga dapat menghilangkan atau memperkecil kerugian
yang diderita oleh salah satu pihak.
11. Keseluruhan Perjanjian (Entire Agreement)
▪ Perjanjian ini merupakan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan
materi yang diperjanjikan.
▪ Perjanjian ini membatalkan dan menggantikan kesepakatan yang dibuat sebelumnya oleh
Para Pihak yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.
4. Klausul Ketentuan Umum
12. Keterpisahan/Severability:
(1)Dalam hal suatu ketentuan yang terdapat dalam perjanjian ini dinyatakan sebagai
tidak sah atau tidak dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan
maupun sebagian, maka ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya
berkaitan pada ketentuan itu atau sebagian dari padanya saja. Sedangkan
ketentuan lainnya dari Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mempunyai kekuatan
hukum secara penuh.
(2)Para Pihak selanjutnya setuju bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak
dapat diberlakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini akan diganti
dengan ketentuan yang sah menurut hukum dan sejauh serta sedapat mungkin
mencerminkan maksud dan tujuan komersial dibuatnya ketentuan tersebut oleh
Para Pihak.
13. Perubahan/Amendement
Tidak ada perubahan atau modifikasi atau penambahan pada Perjanjian ini yang sah
atau mengikat Para Pihak kecuali di nyatakan secara tertulis dan ditandatangani
oleh Para Pihak.
4. Klausul Ketentuan Umum
14. Pengalihan Hak/Assignment of Rights
(1) Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini
tidak dapat dialihkan oleh salah satu pihak kepada siapapun
tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya.
(2) Setiap pihak yang menerima pengalihan hak wajib untuk
menyetujui secara tertulis untuk mengikatkan diri pada
ketentuan dalam Perjanjian ini secara keseluruhan tanpa ada
yang dikecualikan.
Penutup
• Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ___ (_________)
bermaterai cukup, masing-masing berlaku sebagai aslinya dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
• 2 orang saksi yang cakap, dan ingat satu saksi bukanlah saksi
• Saksi → # Ps 145 HIR, 172 Rbg, 1909 KUH Perdata
• Yang tidak dapat didengar sebagai saksi
➢ Keluarga sedarah/semenda (keluarga karena perkawinan) menurut
keturunan garis lurus
➢ Istri/suami walau sudah bercerai
➢ Anak-anak, orang gila
Lampiran
• Perjanjian yang akan datang tetapi sudah
dinegosiasikan
• Deskripsi pekerjaan/jasa secara detail yang
akan ditransaksikan
• HBL, MSBL, peraturan internal RS lainnya
• Financial statement
• Lain-lain sesuai kebutuhan
Draft Contracts Help to BuildThe Perfect Contract..
Laksanakan langkah-langkahnya dan nikmati hasilnya
Asas kebebasan berkontrak memberikan kemerdekaan dan kemandirian para
pihak dalam menentukan isi termasuk struktur kontrak. Draft kontrak
membantu agar tidak ada klausul kontrak yang terlupa atau tertinggal.
Kontrak dokter sangatlah rumit, draft kontrak akan sangat
membantu penyusunannya
Bab 3: Merancang Kontrak
Merancang Kontrak
• Perjanjian/kontrak adalah bingkai aturan main → PEMBUKTIAN/
KEPASTIAN HUKUM
• Kata/kalimat biasa → kata/kalimat hukum
• Menterjemahkan konsep-konsep non hukum → konsep-konsep hukum
• Tailor made contract → kontrak disesuaikan dg kebutuhan klien
• Hak & kewajiban para pihak saling berbalas
• Perancang kontrak mulai awal harus berpikir bagaimana jika kontrak
tsb dibawa ke pengadilan → 3 P: Predict, Provide, Protect → Clear &
Clean
Tiga Fase
Dalam
Kontrak
PRA KONTRAK/PERSIAPAN
PEMBENTUKAN
KONTRAK
(PENYUSUNAN &
PENANDATANGANAN)
PELAKSANAAN
KONTRAK
2
1
3
PRA KONTRAK/PERSIAPAN
• Mencari informasi selengkap2nya tentang kontrak: dasar hokum,
proses bisnis, data identitas awal, klausul-klausul yg dibutuhkan, ,
definisi-definisi, Bahasa kontrak (kata dan kalimat),
perjanjian/kontrak yg sdh ada
• Dapat dilakukan MOU terlebih dahulu (pra kontrak)
• Membuat out line kontrak sesuai proses bisnis/pokok transaksi
• Negosiasi/komunikasi pra-kontrak dengan klien → ttg pokok2
transaksi
PEMBENTUKAN KONTRAK
• PENYUSUNAN kontrak
• Bahasa kontrak (Bahasa hokum, sesuai EYD) & Wording
• Out line kontrak → BAB dan Pasal
• 1 konsep → 1 pasal
• Negosiasi kata/kalimat dengan klien
• Revisi → beri nomor pd file untuk memudahkan, revisi yg ke- ?
• Review akhir
• PENANDATANGANAN kontrak
PELAKSANAAN KONTRAK
• Pelaksanaan kontrak
• Penafsiran jika terjadi ketidaksamaan persepsi 1342-1351 KUHPer
• Amandement
• Penyelesaian sengketa
OUTLINE KONTRAK
There is no a perfect contract..
Tidak ada kontrak yang sempurna…
Kita harus berusaha agar kontrak yang kita buat minimal kesalahan atau
mendekati zero error, dengan kata lain kontrak tersebut Clear & Clean
artinya sudah sesuai dengan regulasi yang ada dan kecil resiko
hukumnya.
Sudah amankah kontrak anda?
LATIHAN (POST TEST)
 Mengkritisi kontrak
 Masing2 membawa 5
kontrak untuk di bahas
 Disiapkan contoh
kontrak oleh pemateri
untuk dikritisi
 Membuat kontrak
sesuai outline soal
LATIHAN
 Outline Kontrak PKWT
 Rumah sakit dengan dokter gigi
 Klinik dengan dokter gigi
 PKS Pembiayaan spesialis
 Klinik dengan Apoteker
THANKYOU!

More Related Content

What's hot (20)

Hukum kontrak
Hukum kontrakHukum kontrak
Hukum kontrak
 
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum PerikatanAsas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam pscDimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
Dimensi hukum kontrak dan hukum keuangan negara dalam psc
 
Perikatan (perjanjian)
Perikatan (perjanjian)Perikatan (perjanjian)
Perikatan (perjanjian)
 
Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1
 
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTSTugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanAzas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
 
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,20191,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
1,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,hukum civil,universitas mercu buana,2019
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
hukum perikatan
hukum perikatanhukum perikatan
hukum perikatan
 
hukum perjanjian
hukum perjanjianhukum perjanjian
hukum perjanjian
 
6 hukum perjanjian
6 hukum perjanjian6 hukum perjanjian
6 hukum perjanjian
 
Hukum Perjanjian (Kontrak)
Hukum Perjanjian (Kontrak)Hukum Perjanjian (Kontrak)
Hukum Perjanjian (Kontrak)
 
HKI dan Hukum Perjanjian
HKI dan Hukum PerjanjianHKI dan Hukum Perjanjian
HKI dan Hukum Perjanjian
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan
 

Similar to KONTRAK KERJA DOKTER

prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahAlalan Tanala
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianhylmihalim
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptxakhedy1
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxFauziRusdianto1
 
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptMateri Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptSiumKarang
 
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...DignaAdyaPratiwi
 
3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.pptOSISSPENTIBEL
 
Materi Seminar Himapa Unpad.pptx
Materi Seminar Himapa Unpad.pptxMateri Seminar Himapa Unpad.pptx
Materi Seminar Himapa Unpad.pptxMrFirmansyah1
 
Hukum Perikatan utk PPA USAKTI
Hukum Perikatan utk PPA USAKTIHukum Perikatan utk PPA USAKTI
Hukum Perikatan utk PPA USAKTIAdi Sudradjat
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxKukuhDt
 
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNISREFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIShelmikurniawan11
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganDede Firmansah
 

Similar to KONTRAK KERJA DOKTER (20)

prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariahprinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
prinsip-prinsip hukum kontrak-disparitas konvensional dengan syariah
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptMateri Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
 
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
1, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum civil dan objek hukum, universitas mercu...
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Materi Seminar Himapa Unpad.pptx
Materi Seminar Himapa Unpad.pptxMateri Seminar Himapa Unpad.pptx
Materi Seminar Himapa Unpad.pptx
 
Hukum Perikatan utk PPA USAKTI
Hukum Perikatan utk PPA USAKTIHukum Perikatan utk PPA USAKTI
Hukum Perikatan utk PPA USAKTI
 
MOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptxMOU_AGREEMENT.pptx
MOU_AGREEMENT.pptx
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Unconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.pptUnconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.ppt
 
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNISREFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
 

Recently uploaded

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 

Recently uploaded (12)

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 

KONTRAK KERJA DOKTER

  • 1. KONTRAK KERJA DOKTER dr. Heru Iskandar, SH, MMRS Advokat Certified Legal Auditor Certified Contract Drafter Certified Tax Lawyer Mediator Non Hakim
  • 2. A contract drafter is as same as a doctor.. Drafting contract is an art… Apa yang dilakukan oleh seorang perancang kontrak adalah sama dengan apa yang dilakukan oleh seorang dokter, mereka melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik terhadap proses bisnis dan mencarikan terapi atau merancang kontrak yang cocok dengan proses bisnis tersebut. Merancang kontrak adalah suatu seni dalam bidang hukum.
  • 3. Pre Test 1. Sebutkan syarat sah nya perjanjian/kontrak ? 2. Sebutkan asas-asas perjanjian? 3. Sebutkan perbedaan wanprestasi dan penipuan? 4. Bagaimanakah jika terjadi perselisihan antara dokter dan direktur yang juga dokter, apa yang harus dilakukan? 5. Bagaimana jika kontrak yang kita tandatangani rupanya masih ada hal yang tidak jelas? 6. Bagaimana cara kita menghitung kerugian yg nantinya dituangkan dalam kontrak ketika tjd wanprestasi?
  • 4. Modul Kontrak 01 02 04 Dasar-dasar Hukum Kontrak Anatomi Kontrak Latihan 03 Merancang Kontrak
  • 6. Legal System in The World
  • 7. Selayang Pandang Hukum Kontrak • 3 Sistem hukum besar di dunia Civil law, Common law, Socialist law Indonesia → Civil Law → ciri khas: kitab induk → KUH Perdata: Buku III • Sistem hukum sangat mempengaruhi khususnya perjanjian internasional, atau ada faktor asingnya • Hukum Kontrak berkembang → asas2 universal ✓ CISG (Convention on International Sales of Goods) oleh UNCITRAL (United Nations Commission On International Trade Law) ✓ UPICC (UNIDROIT Principles for International Commercial Contracts) oleh UNIDROIT (Institut international pour l'unification du droit privé) ✓ PECL (Principles of European Contract Law) oleh Lando commission
  • 8. Revolusi Industri Kesehatan • Era digitalisasi → telemedicine, big data network • Kontrak digital • Korporate asing, Tenkes asing • Perkembangan Peraturan perundang-undangan • UU Ciptaker • Kontrak dokter → spesifik dan rumit
  • 9. Rumitnya Kontrak Dokter PKWTT Sampai pensiun/meninggal, masa percobaan max 3 bln, kontrak tertulis atau lisan (surat pengangkatan kerja) PKWT Hubungan Kerja dalam waktu/ pekerjaan tertentu, maks 5 thn Tidak untuk pekerjaan yg bersifat tetap Utk pekerjaan dg waktu tdk tll lama Produk baru, kegiatan baru yg msh dalam taraf percobaan/penjajakan Uang kompensasi, jaminan sosial Malpraktik & Wanprestasi Admin, Pidana, Perdata, MKEK, MKDKI, Perlindungan Hukum Tuntutan ganti rugi tanggung renteng, Asuransi Multi Task / > 1 jabatan Struktural: Kepala ruangan, direktur, Kabid Fungsional: DPJP rawat inap, Poli, UGD, telemedicine Lain-lain: Ketua Pokja akreditasi Kepala komite Aturan Internal HBL, MSBL, Komite2 RS, Kodeki/Etik Profesi, Kodersi/etik RS, Kewenangan Klinis, Peraturan Internal RS lainnya Gaji Gaji Pokok, tunjangan tetap, tidak tetap, Jasa medis umum BPJS
  • 10. Istilah-istilah • Perikatan, Perjanjian, Kontrak • MOU/Nota kesepahaman: Pra kontrak, tdk mengikat scr hukum, berisi pokok2 yg umum • Kontrak Nominaat (jual beli, tukar menukar, pinjam meminjam, pemberian kuasa, sewa menyewa) & Kontrak Innominaat (leasing, beli sewa, franchise, joint venture, kontrak karya, keagenan, production sharing) • Kontrak baku • Materei: hutang/kewajiban/pajak para pembuat perjanjian/dok tertulis kpd negara, bukan syarat sah perjanjian • Out Sourching
  • 11. Asas-asas Hukum Kontrak • Asas kebebasan berkontrak • Asas konsensualisme • Asas pacta sun servanda • Asas itikad baik • Asas kepribadian Tambahan 8 Asas Hukum Perikatan Nasional: Asas Kepercayaan, Persamaan H ukum, Keseimbangan, Kepastian Hukum, Moral, Kepatutan, Kebiasaan, Perlind ungan. Asas Proporsionalitas (ProfYudha)
  • 12. 1. Asas Kebebasan Berkontrak • BW→ Liberal (Freedom of contract) wujud dr kehendak bebas & HAM • Ps. 1338 KUH Perdata (1) Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. (2) Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. (3) Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik. • Bebas dalam membuat atau tidak membuat perjanjian, mengadakan perjanjian dg siapapun, menentukan isi, pelaksanaan dan persyaratan perjanjian dan menentukan bentuk perjanjian (tertulis/lisan), kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuan UU yg bersifat opsional (aanvullend recht, optional)
  • 13. 2. Asas konsensualisme • Dasar Ps. 1320 KUH Perdata angka 1 • Perjanjian dibuat oleh karena konsensus atau kesesuaian kehendak dari para pihak. Ketika sdh ada kata sepakat maka perjanjian tsb dianggap sudah sah, tidak harus di formalkan • Dapat terjadi cacat kehendak: kesesatan/khilaf, penipuan dan paksaan
  • 14. 3. Asas pacta sun servanda • Adanya kebebasan & kemandirian memunculkan kekuatan mengikat dr kontrak. Janji itu mengikat, berlaku spt UU, & hanya sebatas kpd para pihak yg membuatnya • Janji dapat juga mengikat pihak ketiga dg catatan janji tersebut dibuat untuk dirinya sendiri atau janji suatu pemberian kepada org lain (1317) • Mengikatnya kontrak dibatasi oleh itikad baik (Putusan MA No. 1253K/Sip/1973 bunga turun 20% → 3%) dan force majeur
  • 15. 4. Asas itikad baik • Ps. 1338 (3) KUH Perdata: Persetujuan harus dilaksanakan dg itikad baik. • Mulai awal, proses s/d pelaksanaan perjanjian ada itikad baik • Jgn sampai awal sdh ada “CURIGA” dan memposisikan pihak lain adalah “LAWAN” shg membuat kontrak yg menguntungkan diri sendiri atau berusaha menjerat dg menggunakan klausul2 yg mematikan pihak lawan. • Tidak boleh merugikan pihak lain, atau memanfaatkan kelalaian pihak lain untuk menguntungkan diri sendiri • Kemauan baik, kejujuran, taat terhadap kontrak → obyektif melakukan pemenuhan kontrak • Kontrak → ditafsirkan secara patut, wajar/fair, pertimbangan kemanusian dan keadilan
  • 16. 5. Asas kepribadian • Ps. 1315 KUHPer: Pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau perjanjian selain untuk dirinya sendiri. • Ps. 1340 KUHPer: Persetujuan hanya berlaku antara pihak-pihak yg membuatnya. Persetujuan tidak dapat merugikan pihak ketiga; persetujuan tidak dapat memberi keuntungan kepada pihak ketiga selain dalam hal yg ditentukan dalam pasal 1317. • Ps. 1317 KUHPer: Dapat pula diadakan perjanjian utk kepentingan pihak ketiga, bila suatu perjanjian yg dibuat untuk diri sendiri, atau suatu pemberian kepada orang lain, mengandung syarat semacam itu. Siapa pun yg telah menentukan suatu syarat, tidak boleh menariknya kembali, jika pihak ketiga telah menyatakan akan mempergunakan syarat itu. • Ps. 1318 KUHPer: Orang dianggap memperoleh sesuatu dg perjanjian untuk diri sendiri dan untuk ahli warisnya dan orang yg memperoleh hak daripadanya, kecuali jika dg tegas ditetapkan atau telah nyata dari sifat persetujuan itu bahwa bukan itu maksudnya.
  • 17. Syarat Subyektif A. Kesepakatan • 1321: Tiada suatu persetujuan pun mempunyai kekuatan jika diberikan karena kekhilafan, atau diperoleh dengan paksaan atau penipuan. • Kekhilafan 1322: error in object/subtantia & error in persona • Paksaan 1323-1327: menimbulkan ketakutan, ancaman. Penipuan 1328: adanya tipu muslihat, harus dibuktikan. • Dilanggar→dapat dibatalkan→ kembali ke keadaan semula 1452, dpt disertai gantirugi 1453 B. Cakap melakukan perbuatan hukum • Tidak cakap 1330: belum dewasa (belum 21 th/1330) & pengampuan • Dilanggar→dapat dibatalkan→kembali ke keadaan semula jk memungkinkan 1451 Tuntutan Batal “GUGUR” jk menguatkan perikatan scr tegas/diam2 1456
  • 18. Syarat Obyektif A. Syarat tentang Barang/object  1332-1334: objek tertentu, dapat diperdagangkan, dapat ditentukan atau dihitung, dapat dinilai dg uang. Dapat berupa barang atau jasa. B. Kausa dan Ketertiban Umum  Perjanjian tanpa kausa 1335:Suatu persetujuan tanpa sebab, atau dibuat berdasarkan suatu sebab yg palsu atau yg terlarang, tidaklah mempunyai kekuatan  Kausa halal 1336:Jika tidak dinyatakan suatu sebab, tetapi memang ada sebab yg tidak terlarang, atau jika ada sebab lain yg tidak terlarang selain dari yg dinyatakan itu, persetujuan itu adalah sah.  Kausa terlarang 1337:Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang o/ UU atau bila sebab itu bertentangan dg kesusilaan atau dg ketertiban umum.
  • 19. WANPRESTASI  Ingkar janji/ debitur lalai dalam memenuhi suatu prestasi → lalai atau sengaja  Ada 4 wanprestasi (Subekti)  Tidak memenuhi janji/prestasi  Terlambat memenuhi prestasi  Memenuhi prestasi ttp tdk baik  Melakukan larangan  Sanksi: pemenuhan prestasi, ganti rugi, pembatalan kontrak 1267  Gantirugi: kerugian nyata yg dpt diduga/diperkirakan pd saat perikatan itu diadakan → perbandingan kekayaan seandainya ingkar janji dg jk tdk ingkar janji  Materiil (sebenarnya), immaterial : moral/ketenangan (tdk mengenal ttp ada yurisprudensi)  kerugian ditetapkan sendiri oleh Para Pihak 1249  Bunga 1250-52  jk tdk ada ketentuan dr para pihak & UU → ganti rugi kekayaan = jk prestasi dipenuhi  Secara umum → somasi tlbh dulu (1238, 1243)
  • 20. PERBUATAN MELAWAN HUKUM  Hogeraad 1919 → Berbuat/tdk berbuat yg bertentangan dg: 1. Hak subyektif orang lain 2. Kewajiban hukum pelaku 3. Kaedah kesusilaan 4. Kepatutan dalam masyarakat  PMH kesalahan (sengaja & lalai) 1365/1366 KUHPer, tanpa kesalahan 1367 KUHPer  Dapat juga berakibat PIDANA → melanggar aturan hukum pidana, contoh: ▪ Cacat kehendak: kesesatan, ancaman, penipuan (1321-1328 KUHPer), penyalahgunaan keadaan (1335 KUHPer) ▪ Kausa yang terlarang (1337 KUHPer: narkotika
  • 21. FORCE MAJEUR  Unsur FM: tdk memenuhi prestasi, ada sebab diluar kesalahan debitur, faktor penyebab tidak diduga & tdk dapat dipertanggungjawabkan kpd debitur, tdk ada itikad buruk (debitur sdh dg segala daya berusaha scr patut memenuhi kewajibannya)1244  Akibatnya:  kreditur tdk dapat menuntut agar perikatan dipenuhi  Tdk dapat mengatakan debitur dalam keadaan lalai  Kreditur tdk dapat memutus perjanjian  Force majeur berlalu → daya kerja perikatan kembali  Debitur → tangkisan/eksepsi saat sidang gugatan  Pembuktian debitur:  Membuktikan bahwa tdk bersalah  Tdk dapat memenuhi kewajibannya dg jalan lainnya  Membuktikan bahwa debitur tdk menanggung resiko menurut ketentuan UU, perjanjian, atau ajaran itikad baik harus menanggung resiko
  • 22. FORCE MAJEUR  Teori  Obyektif/absolut: semua orang tdk dapat memenuhi prestasi  Subyektif/relatif: sebenarnya msh bias memenuhi ttp perlu pengorbanan tinggi, ex: penyanyi tdk menyanyi krn anaknya meninggal  Bentuk FM:  Bentuk umum: iklim, kehilangan, pencurian  Bentuk khusus: UU/Peraturan, aturan jabatan/sumpah baru, pihak ke-3, mogok
  • 23. Dasar Hukum Kontrak Dokter 1. KUH Perdata; 2. UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. UU No. 36/2009 tentang Kesehatan; 4. UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran; 5. UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja; 6. UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit; 7. PP Pelaksana UU Cipta Kerja; Peraturan Menteri (tenaga kerja, kesehatan) 8. Peraturan ttg badan hukum: UU PT, Yayasan, BUMN dan lain-lain; 9. Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)→ MKEK, Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI); Surat Keputusan Organisasi Profesi Ikatan Dokter In donesia; KKI → MKDKI 10. Hospital Bylaws, Medical Staff Bylaws, Peraturan Internal RS lainnya. Ps. 1339 KUHPer: Persetujuan tidak ha nya mengikat apa yang dengan tegas di tentukan didalamnya, melainkan juga s egala sesuatu yang menurut sifat perset u juan dituntut berdasarkan kepatutan, kebiasaan, atau undang-undang.
  • 24. Perhatikan sebelum tanda tangan kontrak
  • 25. PERJANJIAN KURANG JELAS/KURANG LENGKAP • Buku III KUHPerdata: Dwingend Recht (memaksa) dan Aanvullend Recht (Pelengkap) → sistem terbuka, Pasal-pasal pd Buku III BW melengkapi perjanjian yang tidak tercantum/ memang belum lengkap. • Kata-kata jelas dan sudah didefinisikan → tidak diperkenankan untuk disimpangi atau ditafsirkan lain. 1342 • “Kebiasaan” dianggap sudah dimasukkan secara diam-diam meski tidak tegas dinyatakan. 1347 • Penafsiran suatu pasal/kalimat/kata → harus diartikan dalam hubungan dg pasal-pasal lainnya, pasal-pasal sebelumnya yang saling terkait. 1348 • Jika ada keraguan→ ditafsirkan atas orang menderita kerugian atau orang yg mestinya dapat suatu keuntungan.1349 • Penafsiran → apa yg dimaksud keduabelah pihak (1350). Dan penafsiran tidak membatasi maksud para pihak (1351)
  • 26. Nilai PembuktianAkta Otentik Notaris LAHIRIAH Uitwendige bewijskracht • Ttd notaris (+) • Struktur Awal – Akhir Akta FORMAL Formele bewijskracht • Waktu menghadap • Para pihak yg menghadap • Paraf & ttd para penghadap, saksi, notaris • Dilihat, disaksikan, didengar o/ notaris • Mencatatkan ket/pernyataan para pihak MATERIIL Materiele bewijskracht Pembuktian terbalik bahwa notaris tdk menerangkan/menya takan yg sebenarnya Akta Otentik Berubah MenjadiAkta BawahTangan Cacat bentuk dan prosedur formil akta • Ps. 1869 KUHPer (cacat bentuk) • Ps. 16 (1) i, (7), (8) UUJN penghadapan notaris tdk membacakan, saksi, tandatangan Cacat pejabat notarisnya • Ketidak mampuan/kelalaian: Ps. 1869 KUHPer: pejabat umum tidak berwenang/tidak mampu • Ps. 41 → Ps. 39 UUJN subyektif kecakapan • Ps. 41 → Ps. 41 UUJN, Ps. 52 Hub kawin & darah
  • 27. Tanda tangan Notaris // AKTA AUTENTIK Ps. 15 UU No. 2/2014 ttg Perub. UU No. 30/2004 ttg Jabatan Notaris Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuat an, perjanjian, dan penetapan yg diharuskan oleh PUU dan/atau yg dikehendaki oleh yg berkepentinga n untuk dinyatakan dalam Akta aut entik. Para Pihak menghadap dan ttd didepan notaris Akta Notaris Para pihak sudah menyiapkan perjanjian terlebih dahulu, kemudian dibawa menghadap ke notaris dan di ttd didepan notaris Legalisasi membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yg memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan Legalisir Membukukan/meregistrasi perjanjian di bawah tangan ke dalam buku khusus, yg tidak dibuat oleh atau ditandatangani di depan notaris Waarmerking Akta Autentik Akta dibawah tangan Akta dibawah tangan Akta dibawah tangan Kewenangan Notaris Ps. 1868 KUHPer: Suatu akta otentik adalah suatu akta yg dibuat dalam bentuk yg ditentukan oleh Undang-Undang oleh atau di hadapan pejabat umum yg berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat.
  • 28. Aspek Hukum Akta Notaris JERAT HUKUM NOTARIS • Akta notaris tdk dpt dibatalkan kec. oleh para pihak • Fungsi notaris hanya mencatatkan apa-apa yg dikehendaki para pihak • Tdk ada kewajiban bagi notaris utk menyelidiki scr materiil apa-apa yg dikemukakan o/ penghadap KETENTUAN • Melakukan pengenalan identitas penghadap • Menanyakan, mendengarkan, mencermati keinginan para pihak • Memeriksa bukti surat • Memberikan saran & membuat kerangka akta • Memenuhi segala aspek admin akta: pembacaan, penandatanganan, memberikan Salinan, pemberkasan minuta • Melakukan kewajiban lain pelaksanaan tugas jabatan notaris MASALAH • Kepastian hari, tgl, bln, thn, jam menghadap • Pihak/siapa yg menghadap • Ttd siapa yg mengahadap • Salinan akta tdk sesuai minuta akta • Salinan akta ada, tanpa dibuat minuta akta • Minuta akta tdk di ttd scr lengkap, tapi minuta akta dikeluarkan SOP Masalah pemalsuan surat Ps. 263 s/d 266 KUHP, Ps. 55 KUHP Ganti kerugian Ps. 1365, 1366 KUHPer PIDANA &/ PERDATA Secara materiil akta notaris tdk mempunyai kekuatan eksekusi dan batal demi hukum dg putusan pengadilan jika 1. Satu akta memuat lebih dari 1 perbuatan hukum 2. Materi akta bertentangan dg hukum yg mengatur perbuatan/tindakan hukum tsb
  • 29. KONTRAK JUGA HARUS BERDASAR KEPATUTAN DAN KEBIASAAN.. Isi perjanjian secara berurutan: hal-hal yg tegas diperjanjikan, UU, kebiasaan, kepatutan (Kompliasi Hukum Perikatan) Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan didalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharus kan oleh kepatutan, kebiasaan atau undangundang (1339 KUHPer). Business is business..Tujuan utamanya adalah keuntungan. Pemerintah dan organisasi profesi hadir agar kontrak dapat berkeadilan
  • 30. Bab 2 Anatomi Kontrak
  • 31. Anatomi Kontrak ▪ Bagian Pendahuluan: ➢ Pembuka, ➢ Identitas para pihak, ➢ Penjelasan ▪ Bagian Isi: ➢ Klausul Definisi, ➢ Klausul Transaksi, ➢ Klausul Spesifik, ➢ Klausul Umum ▪ Bagian Penutup: ➢ Kata penutup, ➢ Tandatangan termasuk Saksi ▪ Lampiran (apabila ada)
  • 32. Judul • Memakai bahasa yang sederhana, mudah dipaha mi, diberi nama sesuai dengan isi kontrak dan sebisa mungkin merangkum keseluruhan isi kontrak • Ditulis dengan huruf besar semua. • Nomor kontrak→ mempermudah administrasi dokumen, berasal dari ½ pihak, tidak termasuk syarat sah nya perjanjian.
  • 33. Pendahuluan • Sub Bagian Pembuka: berisi kata pembuka, termasuk penyingkatan judul perjanjian dan tanggal perjanjian • Sub Bagian Pencantuman identitas para pihak: (identitas jelas/KTP, umur, alamat jelas) → mewakili diri sendiri, orang lain (surat kuasa), atau Badan Hukum (akta BH, akta perubahan, SK, ST) → berwenang, cakap • Sub Bagian Penjelasan: berisi penjelasan mengapa para pihak membuat perjanjian (jika memang diperlukan)
  • 34. Contoh Pendahuluan PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU RUMAH SAKIT UMUM SEHAT SEJAHTERA DENGAN DOKTER UMUM No. 1/Perj/V/2021 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat pada hari ini, Minggu, 9 Mei 2021 di Jember oleh dan antara: • Rumah Sakit XYZ, Ijin RS No. xxx, beralamat di Jl. Apel No. 2, Wuluhan, Jember, dalam hal ini diwakili oleh Direktur Rumah Sakit EKO TRALALA, Laki-laki, umur 50 Tahun, NIK 34568987456788, sesuai SK Direktur RS No. xxx, selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”. • NANA, Perempuan, umur 26 tahun, NIK 345678976, beralamat di Jl. Sawo 15A Jember, dokter umum, dalam hal ini mewakili diri sendiri, selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”. Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: Bahwa PIHAK PERTAMA memerlukan PIHAK KEDUA untuk bekerja melakukan pelayanan sebagai dokter umum di Unit IGD dan Rawat Jalan di RS XYZ; Bahwa ……………………..; dst. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :
  • 35. Bagian Isi ◦Klausula Definisi ◦Klausula Transaksi ◦Klausula Spesifik ◦Klausula Ketentuan Umum
  • 36. 1. Klausul Definisi • Klausula Definisi adalah pasal yang mengatur ttg berbagai definisi, interpretasi maupun konstruksi dalam perjanjian dg tujuan menghindari bias/ambiguitas • Gunakan istilah dg definisi yg ringkas & informatif • Gunakan huruf kapital pada awal kata istilah jika istilah lebih dari satu kata • Jangan mendefinisikan istilah yg sudah jelas arti bahasanya • Usahakan tepat, dg lingkup sesempit mungkin shg arti istilah jelas, presisi dan tidak meluas • Jika ada istilah dg definisi yg menyimpangi definisi umum/UU→ jelaskan scr khusus • Buatlah satu istilah dengan satu definisi
  • 37. 1. Klausul Definisi • Hindari sinonimitas, Contoh: “Perawat atau nurse adalah … “ pada definisi ini perawat disinonimkan dengan nurse yang mestinya berbeda dalam pendefinisiannya; • Jangan memakai istilah yg belum didefinisikan pd klausul definisi • Hakim akan menghormati kesepakatan para pihak dan mendefinisikan istilah sesuai yg tertera pd klausul definisi, diluar itu maka hakim akan mengartikan sebagai arti arti kata biasa & dalam konteks bagaimana kata itu diharapkan digunakan dalam ketentuan dan keseluruhan kontrak • Hati-hati dalam penggunaan kata sambung “dan”, “atau”, “dan/atau” • Jangan pernah memasukkan klausul kondisi/klausul syarat, klausul kewajiban atau klausul jaminan sebab hal tsb akan dibahas detail pd klausul transaksi
  • 38. 2. Klausul Transaksi • Klausula Transaksi adalah pasal-pasal yang mengatur tentang transaksi pokok yang dilakukan oleh para pihak • Pasal yang mengatur klausula transaksi dapat lebih dari satu pasal, tertutama jika transaksi tidak hanya satu transaksi saja • Menggambarkan inti dari proses bisnis • Buat proses bisnis terlebih dahulu → tuangkan pd outline kontrak → tuangkan pada pasal-pasal kontrak • Jika > 1 proses bisnis (> 1 pekerjaan, misal struktural merangkap fungsional) maka lbh baik buat PKS utk masing2 pekerjaan → menghindari sengketa
  • 39. 2. KlausulTransaksi • Jenis pekerjaan ➢ Struktural: direktur, Ka Ruangan, ketua pokja ➢ Fungsional: sesuai kewenangan klinis, DPJP • Tempat bekerja,ruang lingkup pekerjaan • Proses detail dalam bekerja • Gaji (per satuan waktu/jam,hasil/per pasien,atau keduanya), pajak (dipungut o/ RS) • Hak dan kewajiban:cuti, ijin sakit, absen,terlambat,dokter pengganti, jaminan sosial (BPJS TK & BPJS Kes), pesangon/uang kompensasi • Waktu kapan mulai bekerja dan jangka waktu pekerjaan
  • 40. 3. Klausul Spesifik • Klausula Spesifik adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yg secara khusus dikenal dalam transaksi yang dilakukan (1) Mematuhi Peraturan Internal Rumah Sakit, termasuk KPRS, komite etik RS, KPMKPRS, dll (2) Mendapatkan perlindungan/bantuan Hukum dari RS (3) Klausul tanggung gugat/tanggung renteng: Malpraktik administratif, pidana, perdata (persentase pertanggungan sesuai kesalahan, pertanggungan asuransi pihak ke-3)
  • 41. 4. Klausul Umum/Baku/Boilerplate 1. Assignment Clause / Novation 2. Audit Clause 3. Change of Control Clause 4. Choice of Law / Applicable / Governing Law Clause 5. Conclusive Evidence Clause 6. Conditions Precedent 7. Conditions Subsequent 8. Confidentiality Clause 9. Consequences of Termination Clause 10. Contractual Lien Clause 11. Costs Clause 12. Counterparts Clause 13. Cumulative Rights Clause 14. Currency Clause 15. Entire Agreement Clause 16. Force Majeure Clause 17. Further Assurance Clause 18. Guarantee 19. Indemnity Clause 21.Joint and Several Liability Clause 22.Jurisdiction Clause 23.Language Clause 24. Non-Reliance Clause 25.Notices Clause 26.Partnership and Agency Clause 27.Precedence Clause 28.Publicity Clause / Announcements Clause 29.Set-Off Clause 30.Severance Clause 31.Subcontracting Clause 32.Successors and Assigns Clause 33.Survival of Terms Clause 34.Suspension Clause 35.Term of Contract Clause / Duration 36.Termination Clause / Break Clause 37.Third Party Rights Clause 38.Time of the Essence Clause 39.Variation Clause/Amandement 40.Waiver Clause…… dll….
  • 42. 4. Klausul Ketentuan Umum/Boilerplate Klausula Ketentuan Umum adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yg bersifat antisipatif, lebih dikenal sebagai urusan “orang hukum”, sangat banyak sekali, disini hanya dibahas 14 item 1. Biaya: Kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak, setiap dan seluruh biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya notaris, menjadi tanggungan dan karenanya men jadi beban langsung ____. 2. Cedera janji/wanprestasi:pemenuhan,gantirugi, pembatalan 3. Domisili hukum:Para pihak dengan ini sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri _________. 4. Choice of forum → jk tjd sengketa → musyawarah mufakat, arbitrase, pengadilan
  • 43. 4. Klausul Ketentuan Umum 5. Choice of Law: Hukum yang diberlakukan hanyalah yang berkaitan dengan perjanjian, tidak termasuk hukum publik yang bersifat memaksa hokum Indonesia, hokum singapura, contoh: Perjanjian ini tunduk pada dan karenanya wajib ditafsirkan menurut ketentuan dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. 6. Keadaan Memaksa (Force Majeure) Kewajiban salah satu pihak dalam Perjanjian ini akan ditangguhkan sepanjang & selama pelaksanaannya terhalang oleh persengketaan perburuhan,musibah/ bencana alam, perubahan terhadap peraturan perundang-undangan,perang atau keadaan yang timbul dari atau sebagai akibat perang, baik yang dinyatakan maupun yang tidak, huru hara, tindakan sabotase oleh teroris atau tindak pidana lainnya, makar atau pemberontakan,kebakaran,peledakan,gempa bumi, badai, banjir, letusan gunung berapi, kekeringan atau kondisi cuaca yang luar biasa buruk, kecelakaan atau sebab-sebab lain yg sejenis (selanjutnya disebut “Keadaan Memaksa”).
  • 44. 4. Klausul Ketentuan Umum 7. Pengakhiran (termination): cara-cara pengakhiran perjanjian 8. Pemberitahuan (noticed): Setiap pemberitahuan atau komunikasi lainnya yang akan dibuat atau disampaikan menurut Perjanjian ini wajib dilakukan secara tertulis dan dikirimkan melalui faksimili atau diserahkan langsung ke alamat masing-masing pihak dibawah ini: 9. Kerahasiaan (confidentiality) Kecuali diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak ada satu pihakpun dalam Perjanjian ini yang dibenarkan untuk membeberkan isi dari Perjanjian ini dan/atau memanfaatkan data-data yang digunakan dalam pelaksanaan Perjanjian ini baik yang bersifat teknis maupun komersial dalam bentuk apapun (selanjutnya disebut “Informasi Rahasia”).
  • 45. 4. Klausul Ketentuan Umum 10. Change of Law/Perubahan peraturan perundang-undangan Dalam hal setelah ditandatanganinya Perjanjian ini terjadi suatu perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang secara material dapat mendatangkan kerugian kepada salah satu pihak, maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan perundingan kembali sehingga dapat menghilangkan atau memperkecil kerugian yang diderita oleh salah satu pihak. 11. Keseluruhan Perjanjian (Entire Agreement) ▪ Perjanjian ini merupakan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan materi yang diperjanjikan. ▪ Perjanjian ini membatalkan dan menggantikan kesepakatan yang dibuat sebelumnya oleh Para Pihak yang dilakukan secara lisan maupun tulisan.
  • 46. 4. Klausul Ketentuan Umum 12. Keterpisahan/Severability: (1)Dalam hal suatu ketentuan yang terdapat dalam perjanjian ini dinyatakan sebagai tidak sah atau tidak dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun sebagian, maka ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya berkaitan pada ketentuan itu atau sebagian dari padanya saja. Sedangkan ketentuan lainnya dari Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh. (2)Para Pihak selanjutnya setuju bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat diberlakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini akan diganti dengan ketentuan yang sah menurut hukum dan sejauh serta sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan komersial dibuatnya ketentuan tersebut oleh Para Pihak. 13. Perubahan/Amendement Tidak ada perubahan atau modifikasi atau penambahan pada Perjanjian ini yang sah atau mengikat Para Pihak kecuali di nyatakan secara tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak.
  • 47. 4. Klausul Ketentuan Umum 14. Pengalihan Hak/Assignment of Rights (1) Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu pihak kepada siapapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya. (2) Setiap pihak yang menerima pengalihan hak wajib untuk menyetujui secara tertulis untuk mengikatkan diri pada ketentuan dalam Perjanjian ini secara keseluruhan tanpa ada yang dikecualikan.
  • 48. Penutup • Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ___ (_________) bermaterai cukup, masing-masing berlaku sebagai aslinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. • 2 orang saksi yang cakap, dan ingat satu saksi bukanlah saksi • Saksi → # Ps 145 HIR, 172 Rbg, 1909 KUH Perdata • Yang tidak dapat didengar sebagai saksi ➢ Keluarga sedarah/semenda (keluarga karena perkawinan) menurut keturunan garis lurus ➢ Istri/suami walau sudah bercerai ➢ Anak-anak, orang gila
  • 49. Lampiran • Perjanjian yang akan datang tetapi sudah dinegosiasikan • Deskripsi pekerjaan/jasa secara detail yang akan ditransaksikan • HBL, MSBL, peraturan internal RS lainnya • Financial statement • Lain-lain sesuai kebutuhan
  • 50. Draft Contracts Help to BuildThe Perfect Contract.. Laksanakan langkah-langkahnya dan nikmati hasilnya Asas kebebasan berkontrak memberikan kemerdekaan dan kemandirian para pihak dalam menentukan isi termasuk struktur kontrak. Draft kontrak membantu agar tidak ada klausul kontrak yang terlupa atau tertinggal. Kontrak dokter sangatlah rumit, draft kontrak akan sangat membantu penyusunannya
  • 51. Bab 3: Merancang Kontrak
  • 52. Merancang Kontrak • Perjanjian/kontrak adalah bingkai aturan main → PEMBUKTIAN/ KEPASTIAN HUKUM • Kata/kalimat biasa → kata/kalimat hukum • Menterjemahkan konsep-konsep non hukum → konsep-konsep hukum • Tailor made contract → kontrak disesuaikan dg kebutuhan klien • Hak & kewajiban para pihak saling berbalas • Perancang kontrak mulai awal harus berpikir bagaimana jika kontrak tsb dibawa ke pengadilan → 3 P: Predict, Provide, Protect → Clear & Clean
  • 54. PRA KONTRAK/PERSIAPAN • Mencari informasi selengkap2nya tentang kontrak: dasar hokum, proses bisnis, data identitas awal, klausul-klausul yg dibutuhkan, , definisi-definisi, Bahasa kontrak (kata dan kalimat), perjanjian/kontrak yg sdh ada • Dapat dilakukan MOU terlebih dahulu (pra kontrak) • Membuat out line kontrak sesuai proses bisnis/pokok transaksi • Negosiasi/komunikasi pra-kontrak dengan klien → ttg pokok2 transaksi
  • 55. PEMBENTUKAN KONTRAK • PENYUSUNAN kontrak • Bahasa kontrak (Bahasa hokum, sesuai EYD) & Wording • Out line kontrak → BAB dan Pasal • 1 konsep → 1 pasal • Negosiasi kata/kalimat dengan klien • Revisi → beri nomor pd file untuk memudahkan, revisi yg ke- ? • Review akhir • PENANDATANGANAN kontrak
  • 56. PELAKSANAAN KONTRAK • Pelaksanaan kontrak • Penafsiran jika terjadi ketidaksamaan persepsi 1342-1351 KUHPer • Amandement • Penyelesaian sengketa OUTLINE KONTRAK
  • 57. There is no a perfect contract.. Tidak ada kontrak yang sempurna… Kita harus berusaha agar kontrak yang kita buat minimal kesalahan atau mendekati zero error, dengan kata lain kontrak tersebut Clear & Clean artinya sudah sesuai dengan regulasi yang ada dan kecil resiko hukumnya. Sudah amankah kontrak anda?
  • 58. LATIHAN (POST TEST)  Mengkritisi kontrak  Masing2 membawa 5 kontrak untuk di bahas  Disiapkan contoh kontrak oleh pemateri untuk dikritisi  Membuat kontrak sesuai outline soal
  • 59. LATIHAN  Outline Kontrak PKWT  Rumah sakit dengan dokter gigi  Klinik dengan dokter gigi  PKS Pembiayaan spesialis  Klinik dengan Apoteker