2. Pengolahan Tandan buah segar menjadi
CPO dan kernel melalui beberapa stasiun
pengolahan, meliputi:
Stasiun
Stasiun
Stasiun
Stasiun
Stasiun
Stasiun
penerimaan buah
penebahan (sterilizer station)
pengepresan (press station)
pemurnian (clarification station)
pengolahan inti
penyimpanan (storage station)
3. Pengepresan Kelapa Sawit
Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan
keluar melalui bagian bawah digester sudah berupa
bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat
pengepresan yang berada persis di bawah digester.
Pada pabrik kelapa sawit, umumnya digunakan screw
press sebagai alat pengepresan untuk memisahkan
minyak dari daging buah.
4. Pengepresan Kelapa Sawit
Mekanisme screw press ialah masuknya adonan
kedalam sylindre press dan mengisi worm, volume
setiap space worm berbeda, semakin mengarah ke
ujung asscrew volume semakin kecil, sehingga
perpindahan massa akan menyebabkan minyak
terperas.
5. Pengepresan Kelapa Sawit
Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw
mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang
berlawanan tertahan oleh sliding cone. Screw dan
sliding cone ini berada di bawah selubung baja yang
disebut press cage, di mana dindingnya berlubanglubang di seluruh permukaannya. Dengan demikian,
minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan keluar
melalui lubang-lubang press cage, sedangkan
ampasnya keluar melalui celah antara sliding cone
dan press cage.
6. Pengepresan Kelapa Sawit
Selama proses pengempaan berlangsung, air panas
ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan
untuk pengenceran (dillution) sehingga massa bubur
buah yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa
bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan
dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan
proses pemisahan sehingga mempertinggi kehilangan
minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 %
dari berat TBS yang diolah dengan temperatur air
sekitar 900C. Proses pengempaan akan menghasilkan
minyak kasar dengan kadar 50% minyak, 42% air, dan
8% zat padat
7. Pengepresan Kelapa Sawit
Screw press yang digunakan mempunyai kapasitas yang
dapat diatur dengan penyesuaian putaran ulirnya.
Makin tinggi tekanan kempa makin rendah kadar
minyak dalam ampas kempa, tetapi makin banyak biji
yang pecah dalam kempa. Oleh karena itu pilihan
tekanan kempa adalah kompromi antara dua hal
tersebut.
8. Kelebihan Screw Press
•
•
•
•
•
Kapasitas oleh alat yang tinggi, dan dapat
menghemat tempat jika dibandingkan dengan
hidraulic press. Kapasitas olah screw press berkisar
antara 5-15 ton TBS/jam
Karena kapasitas yang tinggi maka biaya operasi per
ton TBS sangat rendah.
Kebutuhan operator untuk mengoperasikan alat
sedikit.
Kebutuhan tenaga (power) yang rendah untuk
memeras buah.
Cake breaker conveyor lebih mudah memecahkan
gumpalan cake yang keluar.
9. Kekurangan Screw Press
•
•
•
•
Membutuhkan ongkos perawatan yang tinggi.
Banyak biji yang pecah, terutama biji yang terdiri dari
cangkang tipis.
Minyak yang keluar dari screw press lebih banyak
mengandung padatan yang terdiri dari serat, pasir, dan
lumpur sehingga minyak yang keluar ke oil gutter lebih
pekat, dan akan membutuhkan air pengencer yang lebih
banyak.
Akibat pengempaan yang berfungsi juga untuk
mencincang dan mengaduk adonan maka minyak lebih
cenderung mengarah ke emulsi sehingga dalam air
buangan yang keluar ke fat pit mengandung minyak yang
lebih tinggi.
11. Pengepresan Kelapa Sawit
Ekstraksi dengan sentrifugasi dan ekstraksi dengan
tekanan hidrolis punya kelemahan dimana ampas
press langsung tercampur dengan minyak yang
dihasilkan.
Sehingga
membutuhkan
proses
pemisahan ampas press dengan minyak yang
dihasilkan lebih lama. Berbeda dengan ekstraksi
dengan cara screw press, dimana ampas press tidak
tercampur sepenuhnya dengan minyak yang
dihasilkan. Sehingga hanya dibutuhkan pemisahan
serat-serat ampas kecil dalam jumlah yang lebih
sedikit.
12. Pengepresan Kelapa Sawit
Minyak yang dihasilkan pada ekstraksi dengan bahan
pelarut bercampur dengan bahan pelarut. Sehingga
perlu dilakukan proses pemanasan agar minyak
terpisah dari pelarut. Dan proses ekstraksi dengan
bahan pelarut tersebut juga membutuhkan biaya dan
pelarut yang banyak. Sedangkan ekstraksi dengan
cara screw press mengeluarkan biaya yang lebih
sedikit karena tidak menggunakan pelarut.
13. Pengepresan Kelapa Sawit
Minyak yang dihasilkan pada ekstraksi dengan bahan
pelarut bercampur dengan bahan pelarut. Sehingga
perlu dilakukan proses pemanasan agar minyak
terpisah dari pelarut. Dan proses ekstraksi dengan
bahan pelarut tersebut juga membutuhkan biaya dan
pelarut yang banyak. Sedangkan ekstraksi dengan
cara screw press mengeluarkan biaya yang lebih
sedikit karena tidak menggunakan pelarut.