Makalah ini membahas pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit di Sungai Bahar, Muaro Jambi. Usaha ini dimulai pada tahun 2006 dengan lahan seluas 8 hektar yang ditanami kelapa sawit. Makalah ini menjelaskan proses produksi minyak sawit mulai dari bahan baku, produksi, permodalan, tenaga kerja, pemasaran, dan tantangan usaha.

1. MAKALAH
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS KELAPA SAWIT
DISUNGAI BAHAR,MUARO JAMBI
Dosen Pengampu:
Bapak Prof.Dr.Drs.H.H.Khairinal ,Dpt.BA.M.Si
Kuliah Mata:
Pengantar Bisnis
Disusun Oleh :
Nama:Indah Kusuma Wati
NIM:A1A123086
R 003 / Semester 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023

2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengembangan Kelapa Sawit ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Prof.Dr.Drs.H.H.Khairinal ,Dpt.BA.M.Si
Pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori-teori belajar bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terkait telah membantu
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Bapak ”Prof.Dr.Drs.H.H.Khairinal
,Dpt.BA.M.S”i yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah bekerja sama dan memberi ilmu pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, kami sangat menyadari bahwa
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami menunggu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini
Jambi, 20 September 2023
Indah Kusuma Wati

3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
1.3. Manfaat Penulisan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
2.1. Sejarah Berdirinya Usaha....................................................................................... 2
2.1.Bahan Baku ............................................................................................................. 2
2.3. Produksi .................................................................................................................. 3
2.4.Permodalan............................................................................................................ 5
2.5. Tenaga Kerja......................................................................................................... 6
2.6.Pengpakan .............................................................................................................. 6
2.7.Pemasaran (Promosi ,Periklanan ) ........................................................................ 7
2.8.Penjualan ................................................................................................................ 8
2.9Kendala Usaha........................................................................................................... 8
2.10.Kemungkinan Perkembangan Kedepan ............................................................ 8
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 10
3.2. Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan penghasil
minyak nabati yang telah menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di
Indonesia. Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber pendapatan bagi
jutaan keluarga petani, Prospek pengembangan kelapa sawit perkebunan
rakyat sangat ditentukan oleh adanya kebijakan ekonomi yang memihak
kepada rakyat, agar mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Pengembangan perkebunan rakyat diyakini tidak saja akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat, bahkan dapat meningkatkan devisa negara. Komoditi
kelapa sawit berbeda dengan komoditi perkebunan lain, karena memerlukan
pabrik yang dekat dengan petani, agar buah yang dihasilkan dapat segera
dikirim ke pabrik (dalam waktu ± 24 jam) supaya kualitas minyak tidak
mengandung asam lemak yang tinggi ,Bagian diolah dari kelapa sawit adalah
buah.Bagian aging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah diolah
menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan
minyak nabati dari sawit Minyak kelapa sawit mentan berwarna kemeranan
Karena kandunaan Deta karoten. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku
margarin. Selain dari bagian serabut buah atau mesokarp, inti atau kernel buah
juga dapat diolah menjadi minyak inti yang kemudian menjadi bahan baku
minyak alkohol dan industri kosmetika.
1.2.Tujuan Penulisan
Untuk mengetahi sistem pengelolaan kelapa sawit
Untuk menjdi refelensi pembelajaran perkebunan kelapa sawit
1.3.Manfaat Penulisan
-bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
pengelolaan agribisnis perkebunan kelapa sawit rakyat disungai bahar,muaro
jambi
-mengetahui informasi pengelolaan kelapa sawit dari kendala dalam
pengelolaan kelapa sawit ,sistemnya,bahan baku ,produksinya ,dll

5. 2
BAB II
PENDAHULUAN
2.1.Sejarah Berdirinya Usaha
Perkebunan kelapa sawit dibangun dilahan bekas hutan alang-alang disungai
bahar Usaha Agribisnis Kelapa Sawit Disungai Bahar dimulai sejak tahun 2006
usaha kelapa sawit sangatlah berperan penting dan menguntungkan dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatan pengembangan usaha
Pada awalnya pengelolaan kelapa sawit diperkebunan lahan kosong sekitar 8
Hektar ,awalnya bibit sawit tersebut umur sekitar 1 tahun baru bisa ditanam
,lalu proses penanaman 3-5 tahun mulai tumbuh sekitar +- 1meter proses
pemanen 1bulan2 x ,lalu proses pemumpukan,hingga saat ini usia kelapa sawit
udah umur -+ 17tahun
2.2. Bahan baku
Bahan Baku membutukan bahan baku yang berasal dari olahan kelapa sawit
seperti minyak sawit mentah (CPO), serta minyak inti sawit (palm kernel oil)
yang diperoleh dari inti atau kernel buah kelapa sawit.
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan CPO(Crude Palm
Oil) adalah:
a. Kelapa Sawit.
Kelapa Sawit merupakan bahan utama dalam pembuatan CPO(Crude Palm
Oil).CPO tidak akan jadi jika tidak ada kelapa sawit oleh karena itu kelapa sawit
menjadi bahan baku utama dalam pembuatan CPO.
b. Air
Fungsi air disini merupakan satu tahap ketika kelapa sawit tersebut dimasuk
dalam proses perebusan
2 . Utilitas
Selain mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan proses
produksi sehari-hari, digunakan juga sarana pendukung operasi pabrik (utilitas)
yaitu : segala kelengkapan yang berhubugan dengan jalannya produksi dan
kebutuhan yang diperlukan

6. 3
2.3. Produksi
a. Jembatan timbangan Alat ini berfungsi untuk menimbang TBS dari afdeling
yang diangkut truk. Untuk memperoleh Netto TBS, ditimbang terlebih dahulu
berat brutto nya, yaitu berat truk dengan berat TBS. Kemudian TBS dikeluarkan
dari truk dan dituangkan di loading ramp. Setelah itu truk kosong ditimbang
untuk mengetahui berat tarra setelah itu berat netto dari TBS yaitu selisih
antara berat brutto dengan berat tarra
b. Sortasi dan Loading Ramp Sortasi dan loading ramp adalah tempat
penampungan Tandan Buah Segar (TBS), dan pengisian TBS ke lori-
lori,disamping itu juga sebagai tempat untuk menyortir TBS yang diterima
apakah sesuai dengan yang telah ditentukan,serta berfungsi untuk mengurangi
kotoran-kotoran seperti sampah,kelopak, dan lain-lain agar jangan terikut ke
dalam lori. Lori adalah merupakan Keranjang untuk tempat TBS yang akan
direbus dan sesudah direbus
c. Proses perebusan (strelizer) Adapun Tujuan dari perebusan ini adalah untuk
mematikan enzimenzim yang terdapat dalam buah dan untuk mempermudah
proses selanjutnya. Sedangkan lama proses perebusan ini berlangsung berkisar
85- 90 menit dengan system 3 (tiga) puncak (triplepeak) dan tekanan 3Kg/cm 2
. Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Kg/cm 2 , puncak kedua tekanan sampai
2,0 Kg/cm 2 dan puncak ketiga tekanan sampai 2,8– 3,0 Kg/cm 2
d. Hoisting Crane (alat angkat) Proses selanjutnya setelah perebusan maka
lori-lori yang berisi Tandan Buah Segar (TBS) dikeluarkan dari dalam tempat
perebusan dengan mempergunakan Cap stand, lalu lori yang berisi buah rebus
tersebut diangkat dengan menggunakan Hoisting Crane kemudian dituangkan
kedalam Stasiun Penebah dan di proses ke fruit hopper
e. Autofeeder (stasiun penebah) Langkah selanjutnya adalah merebus buah
dan menuangkannya nanti Masukkan ke dalam Striper Drum untuk digedor.
Prosesnya dilakukan dalam Striper Drum dengan kecepatan rpm 23-25. Selama
proses penghancuran, tandan buah dilepaskan dari tandan buahnya dan
dipindahkan ke elevator buah dan konveyor distribusi melalui grid yang

7. 4
diakomodasi oleh spiral pengangkut.Tanda buah kosong keluar dari ujung
roller dan ditampung dan diangkut ke tandan buah dengan konveyor tandan
kosong, dibakar dalam insinerator dan dijadikan pupuk atau diangkut langsung
f. Digester (pelumat buah) Adapun proses berikut nya setelah proses
pemisahan tandan dengan berondolan atau daging buah,selanjutnya adalah
berondolan yang masuk ke dalam digester diaduk sedemikian rupa untuk
dilumatkan sehingga sebagian besar daging buah akan terlepas dari biji.Proses
pengadukan dan pelumatan berondolan dapat berlangsung dengan baik
apabila Disgester berisi penuh atau minimal 1 /4 dari volume digester. Dalam
proses pelumatan brondolan ini juga diperlukan temperature digester yang
harus stabil,yaitu harus selalu lebih dari 90 oCelcius.
g. Mesin press Alat ini berfungsi untuk mengekstraksi minyak dari buah. Buah
diaduk oleh digester dengan cara menekan atau memeras buah, dalam hal ini
perlu juga diperhatikan bahwa nut pecah perlu di minimalkan supaya proses
kernel bisa di tekan. Hidraulik press bekerja pada tekanan 40-60 Bar, tapi yang
umum dipakai 50 Bar, untuk ampere screw press di pertahankan 35 A, putaran
screw press 10 – 12 rpm. Kapasitas olah terpasang screw press 12,5 namun
actual biasanya berkisar 80 % dari kapasitas terpasang yaitu 10 ton/jam. As
pada screw press digerakan oleh motor dengan daya 30 Hp, tegangan 380/415
volt, arus 37 A dan putaran 1420 RPM (merek Elektrim). Screw press dapat
dilihat seperti gambar 2.b.8 diatas
h. Depericarper (PemisahAmpas danBiji) Proses ini dilakukan di depericarper.
Depericarper adalah alat untuk memisahkan ampas dengan biji, serabut ampas
masuk kedalam Fibre Cyclone, selanjutnya diteruskan ke Boiler dengan alat
pengantar yang disebut Fibre Shell Conveyor untuk dijadikan sebagai bahan
bakar Boiler. Sedangkan biji masuk ke drum pemoles yang disebut Polishing
Drum untuk membersihkan sisa- sisa serabut yang masih melekat pada biji.
i. Stasiun Klarifikasi Minyak yang ditampung di Crude Oil Tank dipompa ke
dalam klarifikasi yang selanjutnya akan dimasukan kedalam Vertical Continous
Tank (VCT) guna untuk memisahkan Sludge dengan minyak. Temperatur VCT

8. 5
berkisar antara 90oC s/d 1000oC, Minyak akan berada pada lapisan atas,
selanjutnya akan dialirkan ke Oil Tank, sedangkan Sludge yang masih
mengandung minyak lanjut ketahap selanjutnya
j. Sludge Sepator Sludge yang berasal dari Sludge Tank masih mengandung
minyak, dalam hal ini Sludge Sepator berfungsi mengutip minyak,air dan
kotoran,maka minyak yang biji nya lebih kecil akan terlemparke dalam Bowl
dan selanjutnya dialirkan ke Clude Oil Tank,dan dialirkan ulangke VCT. Cairan
yang berat jenisnya lebih besar dari minyak terdorong ke bagian dinding Bowl
dan keluar melalui Nozzle dan dialirkan ke Sludge Pit
k.Pengolahan benih/biji sawit Mur dari roller jatuh dan dikumpulkan oleh
konveyor murDiteruskan ke nut hopper. Selanjutnya, kacang masuk ke Ripple
dan masuk ke Ripple Kacang Millini retak. Biji pecah dan kacang masih
tercampur ditempatkan di konveyor Mixtere yang retak dan dilanjutkan
membuat kue Lift campuran akan dikirim ke tower cadangan Idan II (LDTS I dan
LTDS II) LTDS I digunakan untuk memisahkan serat halus berwarna abu-abu
dan cangkang dan batuan yang juga diolah,
sedangkan di LTDS II produksinya berasal dari Basis bawah kolom. Inti
dihancurkan dan kulit terluar yang kasar dihilangkan Cabang tengah kolom
berlanjut ke pemandian tanah liat. Inti yang dibuat sebelumnya Dipindahkan
ke silo kernel untuk dikeringkan, cangkangnya kemudian digunakan sebagai
bahan bakar ketel
2.4. Permodalan
Modal pengelolaan kelapa sawit awalnya lahan kosong dengan membeli bibit
sawit ,pupuk ,alat mesin dll .
Dengan lahan 8 hektar -+ 30.000.0000 jt pada tahun 2006
Dengan modal pupuk yang dibeli -+8.000.000 perbulan
Modal bibit sawit dengan harga 20.000 perbatang

9. 6
2.5. Tenaga kerja
Kebutuhan akan tenaga kerja pada kegiatan perkebunan kelapa sawit sangat
dibutuhkan tergantung dengan luas perkebunan kelapa sawit tersebut
Tenaga kerja dalam perkebunan disungai bahar unit 10 dengan luas -+800
hektar memiliki 2 orang tenaga kerja .
2 orang dengan tugas memanen mempupuk ,memangkas batang sawit
,membersihkan lahan ,memengumpulkan sawit menjadi satu tempat .dll
2.6. Pengpakan
 Minyak kelapa sawit dapat dikemas menggunakan berbagai jenis
kemasan tergantung pada ketersediaan bahan dan volume yang
dibutuhkan, atau sesuai permintaan khusus dari importir (bila ada).
 Produk ampas perasan kelapa (bungkil) dapat dikemas menggunakan
karung plastik (PP woven bag) ukuran 25kg atau 50kg sesuai kebutuhan
 Untuk menjaga kualitas produk, produsen harus memperhatikan :
- Kebersihan kemasan sebelum pengisian.
Tidak mengemas minyak kelapa sawit yang sudah rusak (berbau tengik).

10. 7
- Mengisi kemasan hingga penh untuk menghindari oksidasi yang dapat
merusak kualitas produk. Memperhatikan temperatur udara pada sat
pengemasan untuk menghindari pembekuan minyak.
2.7. Pemasaran ( promosi, periklanan)
Pemasaran kelapa sawit yaitu,Petani kelapa sawit swadaya merupakan petani
yang mengelola dan mengusahakan kebun kelapa sawitnya secara swadaya
dengan dana sendiri. Yang dimulai dari pengadaan sarana dan prasarana,
produksi, sampai pemasaran hasil panen kelapa sawit berupa Tandan Buah
Segar ( TBS ).
Terdapat dua saluran pemasaran TBS yang dilakukan oleh petani kelapa sawit
swadaya yaitu: pertama saluran dimana petani menjual TBS secara langsung
kepada PKS, dan yang kedua saluran pemasaran dari petani menjual TBS ke
pedagang pengumpul ( perantara ) kemudian dari pedagang pengumpul ke
pabrik kelapa sawit ( PKS ).
Pemasaran tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari petani ke konsumen
akhir yaitu pabrik kelapa sawit ( PKS ), pada umumnya memerlukan lembaga
pemasaran berupa pedagang perantara (pengumpul ). Peran lembaga
pemasaran diperlukan karena mempermudah petani swadaya dalam proses
penjualan dan pengangkutan TBS kelapa sawit ke PKS.

11. 8
Adanya lembaga pemasaran menyebabkan adanya perbedaan harga yang di
terima petani dan dapat mengurangi pendapatan petani. Keuntungan
penjualan TBS ke pedagang pengumpul adalah menjemput langsung hasil
panen TBS petani ke kebun milik petani.
2.8. Penjualan
transaksi jual beli kelapa sawit adalah hasil panen kelapa sawit petani yang
dijual atau dibeli oleh pedagang (toke), kemudian dijual kepabrik (PT) ini
dikarenakan perusahaan berkepentingan dalam kestabilan manajemen
pedagangnya (toke), agar pedagang berjalan dan bisa memenuhi kebutuhan
petani. Akan tetapi pada kenyataannya menejemen pedagang tidak berjalan
dengan semestinya akibat kesalahan dalam manajemennya,berbeda harga jual
ditiap toke ke PT
2.9. Kendala usaha
Kendala dalam pengelolaan kelapa sawit ada beberapa hal ,yaitu:
 Harga jual sawit yang murah
 Cuaca yang naik turun
 Harga pupuk yang naik
 Hama dan penyakit
 Manajemen pempupukan yang tidak tepat
 Tanah yang keras/ kering
 Pemakaian pupuk yang berlebihan/kurang yang menyebabkan tanaman
kelapa sawit mati ,kering,tidak berbuah banyak dan besar
2.10. Kemungkinan perkembangan ke depan
Minyak sawit merupakan kebutuhan dasar untuk sejumlah bahan makanan,
kebutuhan industri dan bahan bakar minyak nabati. Untuk biodiesel,
peningkatan konsumsi sangat tergantung kepada dukungan pemerintah.
Selama menjadi mandatory, maka selama konsumsi solar naik, konsumsi
(Crude Palm Oil) CPO juga akan naik.

12. 9
potensi kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya
sangat besar menyusul lahan perkebunan sawit semakin terbatas. Sedangkan
permintaan minyak nabati terus meningkat. Semua kondisi ini menunjukkan
bahwa prospek bisnis kelapa sawit masih besar untuk jangka panjang.
produksi kelapa sawit paling stabil di antara minyak nabati lain, seperti kedelai
dan bunga matahari., jika ada kendala produksi di negara produsen minyak
nabati, misalnya kedelai di Amerika Serikat atau bunga matahari di Eropa
Timur, maka minyak kelapa sawit adalah alternatif yang paling memungkinkan
untuk mengisi pasar global.

13. 10
Bab III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan pengelolaan usaha kelapa sawit merupakan alternatif untuk
merubah perekonomian keluarga,dan meningkatkan perekonomian ,dan
pengelolaan kelapa sawit tersebut memiliki stategi ,pengembangan yang harus
meningkatan kualitas kepala sawit agar harga buah kelapa sawit dapat tinggi
3.2. Rekomendasi
Mengembangkan perekonomian kerakyatan merupakan tujuan akhir yang
perlu dicapai. Kebijakan, khususnya di bidang pertanian, harus dikembangkan
secara strategis. Sektor pertanian dapat didorong maju dengan meningkatkan
pertumbuhannya melalui berbagai cara. Meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan masyarakat khususnya.
Dengan menaikan harga kelapa sawit ,Pengembangan agribisnis merupakan
salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. pembangunan sektor, yang
terkait erat dengan rencana yang disusun dengan baik. Perekonomian dengan
karakteristik berbeda ada di seluruh dunia.
Perbedaan ini mencakup berbagai faktor seperti ukuran pasar, ketersediaan
sumber daya, dan perbedaan budaya. Akibatnya, setiap perekonomian
menghadapi tantangan dan peluang unik terkait perdagangan, investasi, dan
pembangunan berkelanjutan. Keadaan ini memerlukan pendekatan kebijakan
dan strategi khusus yang disesuaikan dengan konteks spesifik masing-masing
perekonomian. Agar dapat secara efektif mengatasi seluk-beluk
perekonomian yang beragam ini, penting untuk memahami dan
mengapresiasi seluk-beluk dan kompleksitas masing-masing lingkungan
perekonomian yang unik.

14. 11
DAFTAR PUSTAKA
(2022, maret 4). Retrieved from liputan 6.com:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4903139/prospek-bisnis-sawit-di-
indonesia-makin-ciamik-ini-buktinya
arifin, f. (2019). perencanaan persediaan bahan baku kelapa sawit . palembang
: universitas bina darma .
Hamburg, I. (juni 2013 ). kelapa sawit dan olahannya . Market Brief Kelapa
Sawit .
khairunnisyah nasution . (2015, september ). Retrieved from jurnal.uisu.ac.id :
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/wahana/article/download/4452/3232#:~
:text=Pemasaran%20kelapa%20sawit%20adalah%20suatu,pabrik%20kel
apa%20sawit%20(PKS)
sawit, p. a. (t.thn.). Diambil kembali dari scholar .unand.ac.id :
http://scholar.unand.ac.id/45093/2/BAB%20I%20%28Pendahuluan%29.p
df
syahza, A. (n.d.). Retrieved from Repostitory.unri.ac.id :
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/6034/BAB%20
%205%20Sawit.pdf?sequence=7&isAllowed=y