SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
PENGENALAN PABRIK OLEOKIMIA
DISUSUN OLEH
ELSAGITA SIAGIAN
03111003038
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
1. Profil Industri
PT Perkebunan Nusantara V (Persero),merupakan BUMN Perkebunan
yang didirikan tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil konsolidasi kebun
pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTP V di Provinsi Riau. Perusahaan mulai
beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan Kantor Pusat di Pekanbaru. Saat ini
Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Rambutan No. 43 Pekanbaru,
dengan Unit – Unit Usaha yang tersebar di berbagai kabupaten di Provinsi Riau.
Perusahaan mengelola 51 unit kerja yang terdiri dari 1 unit Kantor Pusat , 4
Strategi Bisnis Unit (SBU) , 25 unit Kebun Inti/Plasma , 12 Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) , 1 unit Pabrik PKO , 4 Fasilitas pengolahan Karet , dan 3 Rumah Sakit.
Areal yang dikelola oleh Perusahaan seluas 160.745 Ha, Yang terdiri dari 86.219
Ha lahan sendiri / inti, dan 74.526 Ha lahan Plasma.
Perusahaan mengelola 12 PKS yang salah satu PKS-nya berada sekitar
150 km dari kota Pekanbaru, tepatnya di SBU Sei Rokan, Kebun Sei Tapung,
Kabupaten Rohul Provinsi Riau. Sebagai penghasil minyak kelapa sawit (CPO)
dan inti sawit yang dijual dan dipasarkan di pasar dalam dan luar negeri, sehingga
produk tersebut harus memenuhi kriteria baku mutu standar nasional maupun
internasional. Spesifikasi Minyak Sawit harus memenuhi persyaratan seperti kadar
asam lemak bebas (ALB), kadar air (KA) , dan kadar kotoran (KK). Sedangkan
inti sawit harus memenuhi kriteria kadar air, kadar kotoran , inti pecah dan inti
berubah warna. Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda,
India, Cina, Malaysia dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit
(PKO) lebih banyak diekspor ke Belanda, Amerika Serikat, dan Brasil.
Pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO(Crude palm oil) Sei Tapung
telah beroperasi selama lebih dari 25 Tahun dimulai sejak tahun 1987 dengan
rancangan awal kapasitas 30 ton TBS (Tandan Buah Segar)/jam, berlokasi di
Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu. Sebelum akhirnya bergabung
dengan unit pengembangan eks PT.Perkebunan Nusantara (PTPN) II,IV dan V,
menjadi PT.Perkebunan Nusantara V pada 11 maret 1996 sesuai peraturan
pemerintah No.10/1996 dan akte Harun SH No : 38/1996. Dengan
mempertimbangkan luas areal Perkebunan Inti dan Perkebunan Plasma Sei
Tapung ditambah dengan pasokan TBS dari Kebun induk yang saat itu belum
memiliki Pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude palm oil) atau
PKS,maka pada Tahun 1988 dilakukan penambahan Kapasitas olah pabrik
menjadi 60 ton TBS/jam. Pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) menjadi CPO
PTP Nusantara V Sei Tapung didirikan di Sekitaran Sungai Tapung, tepatnya di
SBU Sei Rokan Kebun Sei Tapung Kabupaten Rohul Provinsi Riau. Pabrik ini
juga berdekatan dengan Kota Dumai, tempat penyimpanan Produksi yang akan di
Ekspor Ke Luar Negeri.
Spesifikasi Mutu Produksi
Parameter CPO Inti Sawit
(%) (%)
kadar free fatyacid 2,5-3,5 2,0
kadar air 0,15 7,0
kadar kotoran 0,02 6,0
kadar inti pecah - 15
kadar berubah warna - 40
2. Uraian Proses
2.1 Stasiun Penerimaan Buah
2.1.1. Weighing Bridge
Setiap truk pengangkut buah sawit yang tiba di pabrik terlebih dahulu
ditimbang di jembatan timbang (bridge weighing) untuk memeroleh bruto dan
tarra. Selisih antara bruto dan tarra adalah jumlah buah sawit yang diterima di
Pabrik (netto).
2.1.2. Sortasi
Mutu dan rendemen hasil olah sangat dipengaruhi oleh mutu
tandan dan mutu panen. Sortasi buah kelapa sawit berfungsi sebagai alat penilai
mutu suatu buah kelapa sawit (kelayakan buah yang akan diolah menjadi CPO
(Crude palm oil).
Tabel 2.1. Fraksi-fraksi buah kelapa sawit
Fraksi Derajat Kematangan Jumlah Brondolan
00 Sangat Mentah Tidak ada,warna buah hitam
0 Mentah 1% s/d 12,5% buah luar membrondol
1 Kurang Matang 12,5% s/d 25% buah luar membrondol
2 Matang I 25% s/d 50% buah luar membrondol
3 Matang II 50% s/d 75% buah luar membrondol
4 Lewat Matang I 75% s/d 100% buah luar membrondol
5 Lewat Matang II Buah dalam ikut membrondol
6 Tandan Kosong/Busuk Semua buah membrondol
2.1.3. Loading ramp
Buah kelapa sawit yang selesai ditimbang dan disortir, dibawa ke loading
ramp. Lantai loading ramp dibuat miring dan berkisi-kisi dengan tujuan kotoran
pada tandan buah sawit turun / keluar melalui kisi-kisi tersebut.
2.2. Stasiun Sterilisasi
Buah yang berasal dari loading ramp, diangkut menggunakan lori-lori
menuju tempat sterilisasi. Sistem sterilisasi menggunakan system triple peak
sterilization, dimana dua puncak pertama digunakan untuk membebaskan udara
sekeliling tandan dan puncak terakhir khusus untuk merebus tandan.
2.2.1. Tahap Sterilisasi
1. Tahap perebusan
Lori-lori dimasukkan ke dalam ruang rebus, pintu-pintu, outlet steam
valve, pembuangan kondensate dan pembuangan udara ditutup.
2. Puncak Satu
Inlet steam valve dibuka selama 9 menit untuk memasukkan steam agar
mencapai tekanan 1,5 kg/cm2
kemudian inlet steam ditutup, sedangkan outlet
steam valve, pembuangan kondensate, dan pembuangan udara dibuka dengan
cepat untuk menurunkan tekanan menjadi 0 kg/cm2
. Setelah itu semua valve
ditutup kembali.
3. Puncak Dua
Operasionalnya sama dengan puncak satu, tetapi tekanan yang dicapai
pada puncak dua adalah 2,5 kg/cm2
4. Puncak Tiga
Inlet steam valve dibuka penuh untuk mencapai tekanan 2,8-3 kg/cm2
.
Setelah tekanan sudah mencapai yang diinginkan, puncak tiga ditahan selama 40
menit. Selesai masa tahan, inlet steam ditutup sedangkan outlet steam,
pembuangan kondensate, dan pembuangan udara dibuka selama 5 menit sehingga
menurunkan tekanan menjadi 0 kg/cm2
. Setelah tekanan sudah 0 kg/cm2
, air
kondensate sudah terkuras habis, pintu pengeluaran dapat dibuka dan dilanjutkan
pada proses selanjutnya.
2.3. Stasiun Thereser
Dengan alat pengangkut (Housting Crane) buah kelapa sawit yang telah
disterilisasi bersama-sama dengan fruit cages diangkut ke threser yang memiliki
putaran 22-25 rpm (mesin penebah), lalu dituang di hopper dengan mengatur
automatic feeder tandan akan masuk ke stripper drum. Berikut ini adalah
penjelasan proses pada Crushing station
1. Alat penebah ini terdiri dari silinder yang berupa kerangka. Celah-celah
kerangka ini lebarnya 4-6cm yang hanya dapat dilewati berondolan.
2. Akibat putaran drum 25rpm pada sumbu (as) pemutar, tandan buah akan
terbanting dan brondolan lepas dari janjangan, keluar melalui celah rusuk
drum, selanjutnya masuk ke dalam bottom conveyor yang membawanya ke
dalam cross conveyor dan masuk ke dalam fruit elevator, kemudian diangkat
ke dalam distributing conveyor.
3. Oleh distributing conveyor, brondolan(fruit) dibagi-bagikan ke dalam ketel
adukan(digester).
4. Selanjutnya jenjangan kosong akan terdorong keluar dan masuk ke dalam
empty bunch conveyor untuk selanjutnya dibawa ke incinerator atau ke
hopper untuk diangkut kelapangan.
2.4. Stasiun Digester dan Press
Setelah melalui crushing station, buah sawit yang sudah terlepas dari
tandannya dikirim ke degesting dan pressing station (stasiun pengempaan)
menggunakan distributing conveyor.
2.4.1. Digester
Dalam Digester yang memiliki tinggi 3,00 m dan berdiameter 1,33 m buah
sawit direncah dengan pisau-pisau pengaduk yang berputar pada as sehingga
daging buah (pericarp) pecah dan terlepas dari biji (nut). Temperature pengadukan
dibuat antara 90-100o
C.tidak boleh melebihi 1000
C karena dapat menyebabkan
minyak dan air dapat beremulsi sehingga menyulitkan pemisahan.
2.4.2. Presser
Buah-buah yang telah diaduk,secara bertahap denagn pisau-pisau
pelempar dimasukkan ke dalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk
ke dalam twin screw press.
1. Bertujuan untuk mengambil minyak dari adukan.
2. Oleh tekanan screw yang ditahan oleh cone, masa tersebut diperas sehingga
melalui lubang-lubang strainer (press cage) minyak dipisahkan dari serabut
dan biji.
2.5. Stasiun Klarifikasi
Minyak dari hasil pengpresan dipompakan ke clarifier station untuk proses
pembersihan dan pemurnian selanjutnya. Clarifier station terdiri dari 2 proses,
yaitu :
1. Purifier oil process
2. Recycle process
2.6. Stasiun Pemisahan Nut
Proses pemisahan nut dan serabut dari ampas hasil pengepressan bertujuan
untuk memperoleh nut yang bersih dengan kernel looses serendah mungkin dan
mempermudah proses selanjutnya di Stasiun Kernel Recovery.
Ampas dari proses pengepressan yang keluar dari Screw Press berupa
gumpalan yang terdiri dari serabut,nut,cangkang dan kernel. Selanjutnya,dipecah
dengan Cake Breaker Conveyor (CBC) sehingga mudah dipisahkan fraksi berat
dan fraksi ringan dengan hisapan blower fan. Fraksi ringan terdiri dari serabut,
kernel pecah halus, pecahan cangkang tipis dan debu. Sedangkan Fraksi berat
terdiri dari nut utuh, nut pecah , kernel utuh, kernel pecah. Dengan adanya daya
hisap dari blower fan maka bagian dari ampas yang berat jenisnya ringan terhisap
dan jatuh di fibre cyclone sedangkan yang berat jenisnya lebih tinggi jatuh ke
polishing drum.
Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas pemisahan Nut dan Serabut
diantaranya adalah pengaruh dari efektifitas perebusan, pengaruh dari efektifitas
pengadukan, proses pengempaan apakah cukup kering ampas yang dikeluarkan
dari pengepressan, ada tidaknya kebocoran atau sumbatan pada ducting, serta
kecepatan putaran polishing drum yang mempengaruhi gaya gesekan antara drum
dan nut.
Beberapa peralatan utama yang terdapat pada stasiun pemisahan nut adalah :
a. Cake Breaker Conveyor (CBC), fungsinya memecah gumpalan ampas press
(serabut dan nut) yang kandungan airnya masih tinggi.bentuknya menyerupai
screw conveyor yang bekerja pada 20 Hp dengan putaran sekitar 70-80 rpm.
Diameter Screw sekitar 60-80 cm.
b. Depricarper Coloumn, fungsinya sebagai kolom pemisah campuran serabut,
nut, cangkang, dan kernel.
c. Fibre Cyclone dan Air Lock, fungsinya memisahkan udara dan serabut dengan
bantuan efek centrifugal. Sedangkan, Air Lock meminimalkan/mencegah
kebocoran udara pada discharge fibre cyclone serta mengeluarkan serabut dari
fibre cyclone ke fibre conveyor.
d. Fibre Cyclone Fan, fungsinya menghisap udara dalam jumlah yang cukup
untuk menaikkan fibre dari depricarper ke fiber cyclone. Fan bekerja pada
tekanan medium dan kapasitas hisapnya dapat mencapai 45.000 m3
/jam.
e. Nut Polishing Drum, fungsinya membersihkan nut dari serabut yang jatuh dari
depricarper coloumn. Nut Polishing Drum yang digunakan berbentuk Rotary
Drum dengan putaran 12 - 15 rpm.
f. Destoner, fungsinya memisahkan kotoran yang lebih berat dari nut dengan
bantuan Blower Fan. Kecepatan udara di destoner berkisar 25-30 m/s.
g. Nut Silo, fungsinya menampung nut dari destoner sebelum diolah di Ripple
Mill.
2.7. Stasiun Kernel
Kernel Recovery merupakan proses yang dilakukan di stasiun kernel yang
meliputi pemecahan biji (nut), pemisahan kernel dari cangkang, pengeringan serta
penyimpanan kernel. Pada proses pemecahan biji (nut) dilakukan untuk
memperoleh efesiensi pemecahan yang tinggi serta diharapkan broken kernel yang
rendah. Proses pemisahan kernel dari cangkang dilakukan untuk memperoleh
kernel dengan kualitas sesuai standard serta diharapkan kernel losses minimal.
Proses pengeringan dilakukan untuk mendapatkan kadar air dari kernel yang
diproduksi sesuai standard sehingga lebih tahan disimpan.
Standard kualitas yang ditetapkan pada pabrik pengolahan kelapa sawit ini
(PKS) adalah :
a. Kadar air kernel : max. 7,00% terhadap sample
b. Kadar kotoran (dirty) : max. 7,00% terhadap sample
c. Kernel pecah (Broken Kernel) : max. 15,00% terhadap sample
Total kehilangan kernel (Kernel Losses) di Stasiun Pemisahan kernel
maksimal adalah :
a. Kernel losses di dry shell : 2,5 % terhadap sample
b. Kernel losses di wet shell : 3,5 % terhadap sample
Dasar – dasar pengolahan di Stasiun Kernel antara lain :
1. Pemecahan Nut, tujuannya memecahkan cangkang/tempurung dari nut
sehingga kernel dapat dipisahkan pada proses selanjutnya. Ada dua jenis alat
pemisahan nut yaitu : Nut Cracker dan Ripple Mill.
1.1. Nut Cracker. Alat ini berfungsi memecahkan nut dengan lemaran nut ke
dinding yang keras sehingga terjadi benturan nut dengan peralatan.
Mekanisme pemecahan nut berdasarkan kecepatan putar, radius dan massa
nut.
1.2. Ripple Mill. Alat ini berfungsi untuk memecahkan nut agar kernelnya
terlepas dari cangkangnya sehingga mudah untuk dipisahkan pada proses
pemisahan di separator. Alat ini terdiri dari rotor bar dan ripple bar atau
ripple plate yang terbuat dari besi. Kapasitas Ripple Mill umumnya 4.000
– 8.000 kg nut/jam.
2. Kernel Separator, fungsinya memisahkan kernel dan cangkang dari cracked
mixture hasil pemecahan nut di ripple mill. Pemisahan tersebut biasanya
dilakukan dengan dua cara yaitu Wet and Dry. Pemisahan dengan cara dry
menggunakan system pneumatic 2 stage yaitu Light Tenera Dry Separator
(LTDS) I & II, sedangkan pemisahan dengan cara wet dengan menggunakan
system claybath atau hydrocyclone separator.
3. Kernel Silo, kernel hasil dari pemisahan masuk ke kernel silo masih
mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 12-15%. Untuk mengawetkan kernel
agar tidak mudah berjamur maka diperlukan pengeringan di Silo Kernel
sehingga kadar air kernel mencapai 6-7%.
4. Kernel Bulking Silo, kernel yang keluar dari kernel silo selanjutnya ditransfer
dengan system pneumatic atau kernel elevator ke Bulk silo untuk disimpan
sebelum dikirim.
Flowsheet Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
Tirta Yoga
 
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
izzahatifah
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
Poetra Chebhungsu
 
Vchonk keren
Vchonk kerenVchonk keren
Vchonk keren
vchonk
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Yuke Puspita
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Arum Setyorini
 

What's hot (20)

PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
PERENCANAAN OPTIMASI TRANSPORTASI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) DI PERKEBUNAN KELAP...
 
Industri minyak jagung
Industri minyak jagungIndustri minyak jagung
Industri minyak jagung
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
Technology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobingTechnology processing environment ira kristina l. tobing
Technology processing environment ira kristina l. tobing
 
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGAR...
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
VCO
VCOVCO
VCO
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
Vchonk keren
Vchonk kerenVchonk keren
Vchonk keren
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
BAB 15 BTKI
BAB 15 BTKIBAB 15 BTKI
BAB 15 BTKI
 
Membuat vco
Membuat vco Membuat vco
Membuat vco
 
Proposal BAB I - BAB III
Proposal BAB I - BAB IIIProposal BAB I - BAB III
Proposal BAB I - BAB III
 
25851620 mengenal-jarak-pagar
25851620 mengenal-jarak-pagar25851620 mengenal-jarak-pagar
25851620 mengenal-jarak-pagar
 
gula semut
gula semutgula semut
gula semut
 
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
Ppt optimasi pembuatan vco (virgin coconut oil )
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobing
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
 
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendagKelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
Kelapa sawit dan olahannya oleh kemendag
 

Similar to Industri cpo elsagita siagian

Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docxIstilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
sarwani sarwani
 
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin EkstraksiLaporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Melina Eka
 
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Yahya Zulkarnain
 
Alat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanianAlat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanian
dedidarmaandrians
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
Jaýa Mañdala
 

Similar to Industri cpo elsagita siagian (20)

pengolahan kelapa sawit
pengolahan kelapa sawitpengolahan kelapa sawit
pengolahan kelapa sawit
 
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docxMAKALAH INDAH KUSUMA .docx
MAKALAH INDAH KUSUMA .docx
 
Kelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunungKelapa sawit nunung
Kelapa sawit nunung
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docxIstilah pengelolaan kebun sawit.docx
Istilah pengelolaan kebun sawit.docx
 
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin EkstraksiLaporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
Laporan Praktikum Alat dan Mesin Ekstraksi
 
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptxindustry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
industry 4.0-Revolution-PowerPoint-Templates.pptx
 
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptxProses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
Proses pembuatan bahan Material Semen (kelompok 1).pptx
 
LAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIXLAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIX
 
Extraksi Minyak dari Oilseeds Bearing Materials.pptx
Extraksi Minyak dari Oilseeds Bearing Materials.pptxExtraksi Minyak dari Oilseeds Bearing Materials.pptx
Extraksi Minyak dari Oilseeds Bearing Materials.pptx
 
Industri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayuIndustri pulp dan kertas dari kayu
Industri pulp dan kertas dari kayu
 
Cleaner Productio Assesment
Cleaner Productio AssesmentCleaner Productio Assesment
Cleaner Productio Assesment
 
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdfLaporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
 
Presentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptxPresentasi Kp andiko.pptx
Presentasi Kp andiko.pptx
 
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari RotiHasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
Hasil Riset Proses Produksi Pada Sari Roti
 
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja PraktekPresentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
Presentasi Sidang Laporan Kerja Praktek
 
Alat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanianAlat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanian
 
Kelapa_Sawit (1).ppt
Kelapa_Sawit (1).pptKelapa_Sawit (1).ppt
Kelapa_Sawit (1).ppt
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
 
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Industri cpo elsagita siagian

  • 1. PENGENALAN PABRIK OLEOKIMIA DISUSUN OLEH ELSAGITA SIAGIAN 03111003038 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014
  • 2. 1. Profil Industri PT Perkebunan Nusantara V (Persero),merupakan BUMN Perkebunan yang didirikan tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTP V di Provinsi Riau. Perusahaan mulai beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan Kantor Pusat di Pekanbaru. Saat ini Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Rambutan No. 43 Pekanbaru, dengan Unit – Unit Usaha yang tersebar di berbagai kabupaten di Provinsi Riau. Perusahaan mengelola 51 unit kerja yang terdiri dari 1 unit Kantor Pusat , 4 Strategi Bisnis Unit (SBU) , 25 unit Kebun Inti/Plasma , 12 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) , 1 unit Pabrik PKO , 4 Fasilitas pengolahan Karet , dan 3 Rumah Sakit. Areal yang dikelola oleh Perusahaan seluas 160.745 Ha, Yang terdiri dari 86.219 Ha lahan sendiri / inti, dan 74.526 Ha lahan Plasma. Perusahaan mengelola 12 PKS yang salah satu PKS-nya berada sekitar 150 km dari kota Pekanbaru, tepatnya di SBU Sei Rokan, Kebun Sei Tapung, Kabupaten Rohul Provinsi Riau. Sebagai penghasil minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit yang dijual dan dipasarkan di pasar dalam dan luar negeri, sehingga produk tersebut harus memenuhi kriteria baku mutu standar nasional maupun internasional. Spesifikasi Minyak Sawit harus memenuhi persyaratan seperti kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air (KA) , dan kadar kotoran (KK). Sedangkan inti sawit harus memenuhi kriteria kadar air, kadar kotoran , inti pecah dan inti berubah warna. Ekspor minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda, India, Cina, Malaysia dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit (PKO) lebih banyak diekspor ke Belanda, Amerika Serikat, dan Brasil. Pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO(Crude palm oil) Sei Tapung telah beroperasi selama lebih dari 25 Tahun dimulai sejak tahun 1987 dengan rancangan awal kapasitas 30 ton TBS (Tandan Buah Segar)/jam, berlokasi di Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu. Sebelum akhirnya bergabung dengan unit pengembangan eks PT.Perkebunan Nusantara (PTPN) II,IV dan V, menjadi PT.Perkebunan Nusantara V pada 11 maret 1996 sesuai peraturan pemerintah No.10/1996 dan akte Harun SH No : 38/1996. Dengan mempertimbangkan luas areal Perkebunan Inti dan Perkebunan Plasma Sei
  • 3. Tapung ditambah dengan pasokan TBS dari Kebun induk yang saat itu belum memiliki Pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude palm oil) atau PKS,maka pada Tahun 1988 dilakukan penambahan Kapasitas olah pabrik menjadi 60 ton TBS/jam. Pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) menjadi CPO PTP Nusantara V Sei Tapung didirikan di Sekitaran Sungai Tapung, tepatnya di SBU Sei Rokan Kebun Sei Tapung Kabupaten Rohul Provinsi Riau. Pabrik ini juga berdekatan dengan Kota Dumai, tempat penyimpanan Produksi yang akan di Ekspor Ke Luar Negeri. Spesifikasi Mutu Produksi Parameter CPO Inti Sawit (%) (%) kadar free fatyacid 2,5-3,5 2,0 kadar air 0,15 7,0 kadar kotoran 0,02 6,0 kadar inti pecah - 15 kadar berubah warna - 40 2. Uraian Proses 2.1 Stasiun Penerimaan Buah 2.1.1. Weighing Bridge Setiap truk pengangkut buah sawit yang tiba di pabrik terlebih dahulu ditimbang di jembatan timbang (bridge weighing) untuk memeroleh bruto dan tarra. Selisih antara bruto dan tarra adalah jumlah buah sawit yang diterima di Pabrik (netto). 2.1.2. Sortasi Mutu dan rendemen hasil olah sangat dipengaruhi oleh mutu tandan dan mutu panen. Sortasi buah kelapa sawit berfungsi sebagai alat penilai mutu suatu buah kelapa sawit (kelayakan buah yang akan diolah menjadi CPO (Crude palm oil). Tabel 2.1. Fraksi-fraksi buah kelapa sawit Fraksi Derajat Kematangan Jumlah Brondolan 00 Sangat Mentah Tidak ada,warna buah hitam
  • 4. 0 Mentah 1% s/d 12,5% buah luar membrondol 1 Kurang Matang 12,5% s/d 25% buah luar membrondol 2 Matang I 25% s/d 50% buah luar membrondol 3 Matang II 50% s/d 75% buah luar membrondol 4 Lewat Matang I 75% s/d 100% buah luar membrondol 5 Lewat Matang II Buah dalam ikut membrondol 6 Tandan Kosong/Busuk Semua buah membrondol 2.1.3. Loading ramp Buah kelapa sawit yang selesai ditimbang dan disortir, dibawa ke loading ramp. Lantai loading ramp dibuat miring dan berkisi-kisi dengan tujuan kotoran pada tandan buah sawit turun / keluar melalui kisi-kisi tersebut. 2.2. Stasiun Sterilisasi Buah yang berasal dari loading ramp, diangkut menggunakan lori-lori menuju tempat sterilisasi. Sistem sterilisasi menggunakan system triple peak sterilization, dimana dua puncak pertama digunakan untuk membebaskan udara sekeliling tandan dan puncak terakhir khusus untuk merebus tandan. 2.2.1. Tahap Sterilisasi 1. Tahap perebusan Lori-lori dimasukkan ke dalam ruang rebus, pintu-pintu, outlet steam valve, pembuangan kondensate dan pembuangan udara ditutup. 2. Puncak Satu Inlet steam valve dibuka selama 9 menit untuk memasukkan steam agar mencapai tekanan 1,5 kg/cm2 kemudian inlet steam ditutup, sedangkan outlet steam valve, pembuangan kondensate, dan pembuangan udara dibuka dengan cepat untuk menurunkan tekanan menjadi 0 kg/cm2 . Setelah itu semua valve ditutup kembali. 3. Puncak Dua Operasionalnya sama dengan puncak satu, tetapi tekanan yang dicapai pada puncak dua adalah 2,5 kg/cm2
  • 5. 4. Puncak Tiga Inlet steam valve dibuka penuh untuk mencapai tekanan 2,8-3 kg/cm2 . Setelah tekanan sudah mencapai yang diinginkan, puncak tiga ditahan selama 40 menit. Selesai masa tahan, inlet steam ditutup sedangkan outlet steam, pembuangan kondensate, dan pembuangan udara dibuka selama 5 menit sehingga menurunkan tekanan menjadi 0 kg/cm2 . Setelah tekanan sudah 0 kg/cm2 , air kondensate sudah terkuras habis, pintu pengeluaran dapat dibuka dan dilanjutkan pada proses selanjutnya. 2.3. Stasiun Thereser Dengan alat pengangkut (Housting Crane) buah kelapa sawit yang telah disterilisasi bersama-sama dengan fruit cages diangkut ke threser yang memiliki putaran 22-25 rpm (mesin penebah), lalu dituang di hopper dengan mengatur automatic feeder tandan akan masuk ke stripper drum. Berikut ini adalah penjelasan proses pada Crushing station 1. Alat penebah ini terdiri dari silinder yang berupa kerangka. Celah-celah kerangka ini lebarnya 4-6cm yang hanya dapat dilewati berondolan. 2. Akibat putaran drum 25rpm pada sumbu (as) pemutar, tandan buah akan terbanting dan brondolan lepas dari janjangan, keluar melalui celah rusuk drum, selanjutnya masuk ke dalam bottom conveyor yang membawanya ke dalam cross conveyor dan masuk ke dalam fruit elevator, kemudian diangkat ke dalam distributing conveyor. 3. Oleh distributing conveyor, brondolan(fruit) dibagi-bagikan ke dalam ketel adukan(digester). 4. Selanjutnya jenjangan kosong akan terdorong keluar dan masuk ke dalam empty bunch conveyor untuk selanjutnya dibawa ke incinerator atau ke hopper untuk diangkut kelapangan. 2.4. Stasiun Digester dan Press Setelah melalui crushing station, buah sawit yang sudah terlepas dari tandannya dikirim ke degesting dan pressing station (stasiun pengempaan) menggunakan distributing conveyor.
  • 6. 2.4.1. Digester Dalam Digester yang memiliki tinggi 3,00 m dan berdiameter 1,33 m buah sawit direncah dengan pisau-pisau pengaduk yang berputar pada as sehingga daging buah (pericarp) pecah dan terlepas dari biji (nut). Temperature pengadukan dibuat antara 90-100o C.tidak boleh melebihi 1000 C karena dapat menyebabkan minyak dan air dapat beremulsi sehingga menyulitkan pemisahan. 2.4.2. Presser Buah-buah yang telah diaduk,secara bertahap denagn pisau-pisau pelempar dimasukkan ke dalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk ke dalam twin screw press. 1. Bertujuan untuk mengambil minyak dari adukan. 2. Oleh tekanan screw yang ditahan oleh cone, masa tersebut diperas sehingga melalui lubang-lubang strainer (press cage) minyak dipisahkan dari serabut dan biji. 2.5. Stasiun Klarifikasi Minyak dari hasil pengpresan dipompakan ke clarifier station untuk proses pembersihan dan pemurnian selanjutnya. Clarifier station terdiri dari 2 proses, yaitu : 1. Purifier oil process 2. Recycle process 2.6. Stasiun Pemisahan Nut Proses pemisahan nut dan serabut dari ampas hasil pengepressan bertujuan untuk memperoleh nut yang bersih dengan kernel looses serendah mungkin dan mempermudah proses selanjutnya di Stasiun Kernel Recovery. Ampas dari proses pengepressan yang keluar dari Screw Press berupa gumpalan yang terdiri dari serabut,nut,cangkang dan kernel. Selanjutnya,dipecah dengan Cake Breaker Conveyor (CBC) sehingga mudah dipisahkan fraksi berat dan fraksi ringan dengan hisapan blower fan. Fraksi ringan terdiri dari serabut, kernel pecah halus, pecahan cangkang tipis dan debu. Sedangkan Fraksi berat terdiri dari nut utuh, nut pecah , kernel utuh, kernel pecah. Dengan adanya daya hisap dari blower fan maka bagian dari ampas yang berat jenisnya ringan terhisap
  • 7. dan jatuh di fibre cyclone sedangkan yang berat jenisnya lebih tinggi jatuh ke polishing drum. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas pemisahan Nut dan Serabut diantaranya adalah pengaruh dari efektifitas perebusan, pengaruh dari efektifitas pengadukan, proses pengempaan apakah cukup kering ampas yang dikeluarkan dari pengepressan, ada tidaknya kebocoran atau sumbatan pada ducting, serta kecepatan putaran polishing drum yang mempengaruhi gaya gesekan antara drum dan nut. Beberapa peralatan utama yang terdapat pada stasiun pemisahan nut adalah : a. Cake Breaker Conveyor (CBC), fungsinya memecah gumpalan ampas press (serabut dan nut) yang kandungan airnya masih tinggi.bentuknya menyerupai screw conveyor yang bekerja pada 20 Hp dengan putaran sekitar 70-80 rpm. Diameter Screw sekitar 60-80 cm. b. Depricarper Coloumn, fungsinya sebagai kolom pemisah campuran serabut, nut, cangkang, dan kernel. c. Fibre Cyclone dan Air Lock, fungsinya memisahkan udara dan serabut dengan bantuan efek centrifugal. Sedangkan, Air Lock meminimalkan/mencegah kebocoran udara pada discharge fibre cyclone serta mengeluarkan serabut dari fibre cyclone ke fibre conveyor. d. Fibre Cyclone Fan, fungsinya menghisap udara dalam jumlah yang cukup untuk menaikkan fibre dari depricarper ke fiber cyclone. Fan bekerja pada tekanan medium dan kapasitas hisapnya dapat mencapai 45.000 m3 /jam. e. Nut Polishing Drum, fungsinya membersihkan nut dari serabut yang jatuh dari depricarper coloumn. Nut Polishing Drum yang digunakan berbentuk Rotary Drum dengan putaran 12 - 15 rpm. f. Destoner, fungsinya memisahkan kotoran yang lebih berat dari nut dengan bantuan Blower Fan. Kecepatan udara di destoner berkisar 25-30 m/s. g. Nut Silo, fungsinya menampung nut dari destoner sebelum diolah di Ripple Mill.
  • 8. 2.7. Stasiun Kernel Kernel Recovery merupakan proses yang dilakukan di stasiun kernel yang meliputi pemecahan biji (nut), pemisahan kernel dari cangkang, pengeringan serta penyimpanan kernel. Pada proses pemecahan biji (nut) dilakukan untuk memperoleh efesiensi pemecahan yang tinggi serta diharapkan broken kernel yang rendah. Proses pemisahan kernel dari cangkang dilakukan untuk memperoleh kernel dengan kualitas sesuai standard serta diharapkan kernel losses minimal. Proses pengeringan dilakukan untuk mendapatkan kadar air dari kernel yang diproduksi sesuai standard sehingga lebih tahan disimpan. Standard kualitas yang ditetapkan pada pabrik pengolahan kelapa sawit ini (PKS) adalah : a. Kadar air kernel : max. 7,00% terhadap sample b. Kadar kotoran (dirty) : max. 7,00% terhadap sample c. Kernel pecah (Broken Kernel) : max. 15,00% terhadap sample Total kehilangan kernel (Kernel Losses) di Stasiun Pemisahan kernel maksimal adalah : a. Kernel losses di dry shell : 2,5 % terhadap sample b. Kernel losses di wet shell : 3,5 % terhadap sample Dasar – dasar pengolahan di Stasiun Kernel antara lain : 1. Pemecahan Nut, tujuannya memecahkan cangkang/tempurung dari nut sehingga kernel dapat dipisahkan pada proses selanjutnya. Ada dua jenis alat pemisahan nut yaitu : Nut Cracker dan Ripple Mill. 1.1. Nut Cracker. Alat ini berfungsi memecahkan nut dengan lemaran nut ke dinding yang keras sehingga terjadi benturan nut dengan peralatan. Mekanisme pemecahan nut berdasarkan kecepatan putar, radius dan massa nut. 1.2. Ripple Mill. Alat ini berfungsi untuk memecahkan nut agar kernelnya terlepas dari cangkangnya sehingga mudah untuk dipisahkan pada proses pemisahan di separator. Alat ini terdiri dari rotor bar dan ripple bar atau ripple plate yang terbuat dari besi. Kapasitas Ripple Mill umumnya 4.000 – 8.000 kg nut/jam.
  • 9. 2. Kernel Separator, fungsinya memisahkan kernel dan cangkang dari cracked mixture hasil pemecahan nut di ripple mill. Pemisahan tersebut biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu Wet and Dry. Pemisahan dengan cara dry menggunakan system pneumatic 2 stage yaitu Light Tenera Dry Separator (LTDS) I & II, sedangkan pemisahan dengan cara wet dengan menggunakan system claybath atau hydrocyclone separator. 3. Kernel Silo, kernel hasil dari pemisahan masuk ke kernel silo masih mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 12-15%. Untuk mengawetkan kernel agar tidak mudah berjamur maka diperlukan pengeringan di Silo Kernel sehingga kadar air kernel mencapai 6-7%. 4. Kernel Bulking Silo, kernel yang keluar dari kernel silo selanjutnya ditransfer dengan system pneumatic atau kernel elevator ke Bulk silo untuk disimpan sebelum dikirim. Flowsheet Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO