SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
MOTOR BAKAR
Rahmansyah
Riharda yohannes . N
Roni Saputra
Septiady
Yuda Prawira
Basic Engine
Komponen Komponen Engine
• Crankshaft
Berfungsi mengubah gerak translasi piston jadi
gerak putar dan melanjutkan gerak putar ke
flywheel untuk gerakan roda kendaraan
• Camshaft
Berfungsi untuk membuka dan menutup katup
sesuai dengan urutan waktu pengapian
• Cylinder head
Berfungsi sebagai tempat pembakaran mesin,
pemasangan busi, tempat untuk mengalirkan oli
pelumas
• Cylinder block
Berfungsi sebagai tempat atau rumah dudukan
silinder dan kepala silinder dan sebagai penopang
piston
• Cylinder linier (tabung silinder)
Berfungsi sebagai tempat kerja piston
• Flywheel
Berfungsi sebagai menyimpan dan menyalurkan
tenaga agar tenaga yang keluar konstan
• Piston
Berfungsi untuk proses 4 langkah
• Connecting road
Berfungsi sebagai penghubung piston dan crankshaft
serta memindahkan gaya dari hasil pembakaran ke
crankshaft
• Valve in / out
Berfungsi sebagai udara masuk dan keluar
• Valve spring
Berfungsi untuk menahan valve pada saat kondisi
membuka dan sebagai komponen pengembali valve
ke posisi semula dengan cara diberi tekanan
• Rocker arm
Berfungsi untuk membuka dan menutup katup dan
menghubungkan antara katup dengan camshaft
• Push rod
Berfungsi sebagai penyalur gerakan dari
valve lifter ke rocker arm sehingga
menimbulkan gerakan yang naik turun
• Valve lifter
Berfungsi untuk menerima tekanan dari
camshaft
• Front Housing
Bagian pada engine yang memiliki
banyak gear gear transmisi
• Back housing
Berfungsi untuk penutup Front housing
MESIN 4 TAK
Mesin 4 tak
Mesin 4 tak adalah mesin yang bekerja melalui 4
proses langkah naik turun piston untuk menghasilkan tenaga.
Itu sebab nya disebut 4 tak, karena mesin tersebut
membutuhkan 4 langkah kerja untuk satu kali proses. 4
langkah tersebut meliputi langkah hisap, langkah kompresi,
langkah tenaga dan langkah buang. Secara keseluruhan
memerlukan 2 putaran poros engkol dalam satu siklus pada
mesin diesel atau mesin bensin.
Langkah kerja mesin 4 tak
• Langkah pertama dinamakan langkah hisap
Proses ini ketika piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik
mati bawah (TMB) yang menyebabkan pembesaran ruang bakar. Saat
langkah ini, katup hisap terbuka dan udara dari intake manifold masuk
ke ruang bakar.
• Langkah kedua dinamakan langkah kompresi
prosesnya saat piston bergerak dari TMB ke TMA. Pada langkah
kompresi, katup hisap dan buang tertutup rapat. Geraknya piston
membuat udara di ruang bakar menjadi terkompresi, suhu dan
tekanannya naik.
• Langkah ketiga dinamakan langkah usaha
ketika piston sudah ada di TMA, suhu dan tekanan udara sudah
sangat tinggi. Saat ini pula, bahan bakar disemprotkan dari
injektor ke ruang bakar.Hasilnya, bahan bakar terbakar karena
suhu udara melebihi titik nyala. Pembakaran ini menciptakan gaya
yang mendorong piston ke TMB.
• Langkah terakhir dinamakan langkah pembuangan
piston bergerak dari TMB ke TMA dengan katub buang yang
terbuka. Gerakan piston tersebut membuat gas sisa pembakaran
keluar. Kemudian kembali ke langkah yang pertama, langkah
hisap.
Selanjut nya Overlap adalah momen dimana kedua klep (klep
intake dan klep exhaust) sedikit terbuka seakan bersamaan.
Ketika klep exhaust mulai akan menutup dan klep intake sudah
mulai membuka, pada saat ini terjadi proses pembilasan di dalam
ruang bakar untuk membersihkan sisa-sisa gas hasil pembakaran.
Nggak cuma itu, overlap akan mendinginkan suhu di dalam
ruang bakar (chamber), agar siklus selanjutnya menghasilkan
pembakaran yang baik.
Dengan begitu, overlaping juga bisa digunakan untuk membantu
proses penghisapan gas segar dengan memanfaatkan kevakuman di
dalam porting exhaust (scavenging). Selama klep buang masih
terbuka sementara langkah hisap sudah dimulai, maka tekanan
rendah di dalam porting exhaust akan membantu menarik gas segar
dari intake masuk ke dalam silinder. Dan kembali lagi keposisi
awal langkah hisap
COOLING SYSTEM
(SISTEM PENDINGIN)
Jenis-Jenis cooling system
• Pendinginan dengan udara
Pada sistem ini panas yang dihasillkan dari pembakaran gas didalam
ruang bakar dan silinder, sebagian dirambatkan ke luar menggunakan
sirip-sirip pendingin yang dipasang pada silinder dan ruang bakar. Panas
ini selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperatureny jauh lebih
rendah dari temperature sirip pendingin.
• Pendingin air
Pada sistem ini panas dari hasil pembakaran gas dalam ruang bakar dan
silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding
sillinder dan ruang bakar, karenanya dibagian luar dinding sillinder dan
ruang bakar dibuat water jacket. Panas yang diserap oleh air pendingin
pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan suhu air pendingin
naik.
Komponen cooling system
• Radiator
Radiator adalah komponen berbentuk lempengan besi yang digunakan
untuk mendinginkan air pendingin
Radiator terdiri dari:
-Tutup radiator
-Tangki atas
-Inti radiator
-Tangki bawah
• Tutup radiator
Berfungsi sebagai penutup bagian upper tank
radiator sekaligus menjaga tekanan udara didalam
sistem pendingin
• Selang radiator
Berfungsi untuk menyalurkan air dari mesin ke
radiator dan kembali ke mesin
• Thermostat
Berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin
mesin
• Water jacket
Berfungsi sebagai saluran air pendingin dalam
mendinginkan komponen komponen mesin
Sistem pendingin pada mesin biru
Radiator Tangki Air radiator Thermostat
Fuel
System
(Sistem
bahan
bakar)
Pengertian Fuel System
• Sistem Bahan bakar( Fuel System ) Adalah sistem yang terdapat pada
engine yang berfungsi untuk mensuplay bahan bakar dari tangki ke
masing-masing silinder melalui injector, sesuai jumlah dan waktu
yang tepat dalam bentuk partikel yang sangat halus/kabut, sehingga
menghasilkan pembakaran yang sempurna untuk mendapatkan
power/tenaga yang maksimum.
Terdapat 2 jenis Sistem injeksi bahan bakar:
• Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (In-line)
• Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor
(Rotary)
• Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (in-line fuel
injection pump)
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di
atas, terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder.
Dengan demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen
pompa
• Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor,
pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian
satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui
saluran distribusi pada pompa.
Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel
bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung
(direct injection), sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk
mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.
Komponen Fuel System
• Tangki bahan bakar (fuel tank)
Berfungsi untuk menyimpan bahan bakar,
terbuat dari plat baja tipis yang bagian
dalamnya dilapisi anti karat.
• Saringan Bahan Bakar
Berfungsi untuk menyaring solar dari
berbagai kotoran yang terdapat di dalam
solar. Kotoran-kotoran tersebut antara lain,
kerak, partikel-partikel, tanah, dll.
• Water sedimenter
Berfungsi untuk memisahkan air yang terbawa di
dalam aliran solar.
• Feed pump
Berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki
bahan bakar ke pompa injeksi
• Pompa injeksi
Berfungsi untuk memberikan tekanan pada solar yang
akan diinjeksikan/disemprotkan oleh nosel. Pompa
injeksi terdapat dua macam yaitu tipe in line (segaris)
dan tipe distributor.
• Governor dalam sistem bahan bakar diesel
Berfungsi untuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume
bahan bakar yang disemprotkan. Governor ini terdapat dua jenis yaitu
governor sentrifugal (mekanis) dan governor pneumatic (vakum)
• Nozel injector
Berfungsi mengabutkan bahan bakar ke ruang bakar.
• Busi pemanas (glow plug)
Berfungsi untuk memanaskan udara di dalam ruang bakar mesin diesel
saat mesin masih dingin. Sehingga mesin lebih mudah hidup.
Sistem Pelumas (Lubrication
system)
Sistem Pelumas (Lubrication system)
Sistem pelumasan adalah sebuah rangkaian sistem ataupun
sistem itu sendiri yang terdapat pada suatu kendaraan. Dimana pada
tempat tersebut dikenal sebagai tempat untuk menampung, kemudian
juga menyedot, tak tertinggal adalah menyaring pelumas.Dimana
nantinya hal tersebut bakal dilakukan distribusi menuju ke sejumlah
bagian dari suatu mesin. Satu dari beberapa media pelumas yang dapat
dipakai oleh orang yang berani adalah oli.
Cara Kerja Sistem pelumas
• Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika
mesin kendaraan dihidupkan. Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli tertampung di dalam
karter atau bak oli.
• Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan pelumas yang berasal dari engkol mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan rotary pump.
• Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan
adanya penyedotan pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk pada pompa oli lewat inlet valve, dan terjadi penekanan
pelumas oleh pompa di sisi lainnya.
• Pelumas atau oli yang sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli menuju filter oli. Di dalam komponen filter ini pelumas
mengalami proses penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak, kotoran, dan partikel.
• Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke oil jet dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan
mesin secara otomatis akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian rocker arm dan poros cam. Setelah itu, oli kembali ke
bak atau karter lewat saluran oli.
• Di sisi lain, oli dari oil jet di bawah blok silinder dikeluarkan dengan cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi
komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas tersebut dibantu dengan adanya komponen weight balance.
• Komponen weight balance merupakan bagian dari poros engkol yang berbentuk menyerupai sekop. Komponen ini bertugas untuk
mengobrak-abrik oli yang berada di karter atau bak oli pada saat poros engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua
bagian mesin.
Komponen Sistem Pelumas
• Bak oli
Berfungsi untuk menampung oli
• Filter Oli
Berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran
• Pompa Oli
Berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada
mesin
• Strainer
Berfungsi menyempurnakan kerja filter oli
• Pressure Valve
Berfungsi untuk mengatur tekanan pelumas
• Switch Oli
Berfungsi untuk mengetahui hasil kerja pompa oli
• Oil gallery
Berfungsi sebagai jalan oli
• Oil jet
Berfungsi menyemburkan oli
• PCV valve
Berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dalam
mesin
Hasil Data Percobaan
MESIN KUNING PERCOBAAN 1
Jumlah beban lampu
SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0 57,8 C 38 C 52,6 C 33,6 C 33,8 C 0 232V 48,12 43,1 1500
5 35,1 C 33,0 C 60,1 C 35,7 C 33,7 C 2,16A 230V 82,82 43,5 1500
10 33,4 C 45,3 C 41,0 C 34,2 C 33,3 C 4,3A 227V 79,38 47 1500
15 33,2 C 33,5 C 33,5 C 33,7 C 33,4 C 6,39A 225V 82,62 49 1500
19 31,7 C 33,9 C 33,3 C 34,0 C 35,7 C 8,05A 225V 91,55 52 1500
MESIN KUNING PERCOBAAN 2
Jumlah beban lampu
SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0 33,8 C 35,5 C 34,2 C 35 C 34,1 C 0A 231 V 90,95 45,3 1500
5 35,1 C 36,4 C 39, 2 C 35,7 C 34,2 C 2,15A 230 V 80,86 46,1 1500
10 34,1 C 37,3 C 42 C 35,6 C 34 C 4,28A 228 V 84,84 47,6 1500
15 34 C 41,5 C 52,3 C 34,3 C 33,7 C 6,40A 225 V 78,75 48,4 1500
19 35 C 42 C 77,9 C 35 C 34,1 C 8,05A 225 V 79,24 52,5 1500
MESIN KUNING PERCOBAAN 3
Jumlah beban lampu
SUHU
ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0
34,3 C 44,5 C 44,3 C 36,1 C 34,2 C 0 231V 98,46 47,5 1500
5 34,2 C 50 C 56, 7 37,4 C 34,2 C 2,19A 230V 87,84 48,1 1500
10
34,8 C 54,6 C 77,8 C 38,5 C 34,5 C 4,28A 228V 84,07 49,4 1500
15 34,9 C 54,1 C 70,3 C 38,0 C 34,4 C 6,81A 224V 79,24 49,8 1500
19
35,2 C 63,1 C 81,9 C 43,2 C 35,5 C 9,08A 229C 36,88 52,5 1500
Rata – Rata Data Hasil Percobaan Mesin Kuning
Jumlah beban lampu
SUHU
ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL
INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0 41,96C 39,35C 43,9C 34,9C 33,7C 0 231V 79,17 443 1500
5 34,8C 40,46C 52C 36,26C 34,03C 2,16A 230V 83,85 45,9 1500
10 34,2C 45,7C 53,6C 36,1C 33,93C 4,28A 227,6V 82,76 48 1500
15 34,03C 46,73C 52,03C 35,33C 33,83C 6,53A 224,6V 80,2 49,06 1500
19 34,63C 46,43C 64,43C 64,36C 34,43C 8,06A 224,3V 82,55 52,3 1500
MESIN BIRU PERCOBAAN 1
Jumlah beban lampu SUHU
ARUS
LISTRIK
TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0
62,6 35 62,2 80,7 87,4 0A 220V 127,15 35 1500
5 62,6 32,8 80,8 81 79,8 1,6A 218,3V 114,37 36,8 1500
10
62,5 34,4 81 81,5 80 3,6 217,4V 105,21 35 1500
15 61,7 33,5 81,8 81 79,5 5,4A 216,5V 98,4 38,7 1500
19 62 33,6 84 81 80,5 7,3A 215,5V 95,8 39,7 1500
MESIN BIRU PERCOBAAN 2
Jumlah beban lampu
SUHU
ARUS
LISTRIK
TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0
62,2 35 84,5 80,5 80 0A 219,7V 124,19 36,8 1500
5 62,6 34,6 83 80 79,2 1,6A 218,7V 114,21 34,2 1500
10
64 34,9 81,2 81,2 79 3,6A 217,7V 112,07 38,5 1500
15 62,7 37,3 82,8 81 79,2 5,4A 216,7V 103,32 38,6 1500
19
61 39,2 81,5 81 79 7,3A 215,7V 94,8 39,2 1500
MESIN BIRU PERCOBAAN 3
Jumlah beban lampu
SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0
62 36,3 83 80,6 80 0A 219,7V 128,47 36,7 1500
5 62,2 36,7 82 80,7 80 1,6A 218,7V 112,42 39,1 1500
10
62,2 37 82 81,5 79,7 3,6A 217,6V 107,49 39,8 1500
15 62 36,4 83,2 81 79,5 5,4A 216,6V 98,6 38,4 1500
19
63 37 82,4 81,6 80 7,3A 215,5V 95,66 38,3 1500
Jumlah beban lampu
SUHU
ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN
OIL
INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM
0 41,96C 39,35C 43,9C 34,9C 33,7C 0 231V 79,17 443 1500
5 34,8C 40,46C 52C 36,26C 34,03C 2,16A 230V 83,85 45,9 1500
10 34,2C 45,7C 53,6C 36,1C 33,93C 4,28A 227,6V 82,76 48 1500
15 34,03C 46,73C 52,03C 35,33C 33,83C 6,53A 224,6V 80,2 49,06 1500
19 34,63C 46,43C 64,43C 64,36C 34,43C 8,06A 224,3V 82,55 52,3 1500
Rata – Rata Data Hasil Percobaan Mesin Biru

More Related Content

Similar to MOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptx

Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Pemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen engineePemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen engineehasimaja45
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engineAhmad Faozi
 
Motor bakar1
Motor bakar1Motor bakar1
Motor bakar1handi
 
Persentasi ddo
Persentasi ddoPersentasi ddo
Persentasi ddoPutry Nina
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Gasoline Engine
Gasoline EngineGasoline Engine
Gasoline EngineAdi Hendro
 
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfbab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfPriamdandu
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Motor bakar13
Motor bakar13Motor bakar13
Motor bakar13handi
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakarhandi
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxnewsans2208
 
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Eko Supriyadi
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanhandi
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanhandi
 

Similar to MOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptx (20)

Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Modul memelihara
Modul memeliharaModul memelihara
Modul memelihara
 
Sistem pelumasan
Sistem pelumasanSistem pelumasan
Sistem pelumasan
 
Pemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen engineePemeliharaan komponen enginee
Pemeliharaan komponen enginee
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engine
 
Motor bakar1
Motor bakar1Motor bakar1
Motor bakar1
 
Persentasi ddo
Persentasi ddoPersentasi ddo
Persentasi ddo
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Otomotiff
OtomotiffOtomotiff
Otomotiff
 
Gasoline Engine
Gasoline EngineGasoline Engine
Gasoline Engine
 
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdfbab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
bab2motorbakar-150201233500-conversion-gate02-13.pdf
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Motor bakar13
Motor bakar13Motor bakar13
Motor bakar13
 
Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
 
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
 
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikanMotorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
Motorbakar2 100819102020-phpapp02 perbaikan
 
Komponen utama-mesin
Komponen utama-mesinKomponen utama-mesin
Komponen utama-mesin
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

MOTOR BAKAR Kelompok KITA.pptx

  • 1. MOTOR BAKAR Rahmansyah Riharda yohannes . N Roni Saputra Septiady Yuda Prawira
  • 3. Komponen Komponen Engine • Crankshaft Berfungsi mengubah gerak translasi piston jadi gerak putar dan melanjutkan gerak putar ke flywheel untuk gerakan roda kendaraan • Camshaft Berfungsi untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan waktu pengapian • Cylinder head Berfungsi sebagai tempat pembakaran mesin, pemasangan busi, tempat untuk mengalirkan oli pelumas
  • 4. • Cylinder block Berfungsi sebagai tempat atau rumah dudukan silinder dan kepala silinder dan sebagai penopang piston • Cylinder linier (tabung silinder) Berfungsi sebagai tempat kerja piston • Flywheel Berfungsi sebagai menyimpan dan menyalurkan tenaga agar tenaga yang keluar konstan • Piston Berfungsi untuk proses 4 langkah
  • 5. • Connecting road Berfungsi sebagai penghubung piston dan crankshaft serta memindahkan gaya dari hasil pembakaran ke crankshaft • Valve in / out Berfungsi sebagai udara masuk dan keluar • Valve spring Berfungsi untuk menahan valve pada saat kondisi membuka dan sebagai komponen pengembali valve ke posisi semula dengan cara diberi tekanan • Rocker arm Berfungsi untuk membuka dan menutup katup dan menghubungkan antara katup dengan camshaft
  • 6. • Push rod Berfungsi sebagai penyalur gerakan dari valve lifter ke rocker arm sehingga menimbulkan gerakan yang naik turun • Valve lifter Berfungsi untuk menerima tekanan dari camshaft • Front Housing Bagian pada engine yang memiliki banyak gear gear transmisi • Back housing Berfungsi untuk penutup Front housing
  • 8. Mesin 4 tak Mesin 4 tak adalah mesin yang bekerja melalui 4 proses langkah naik turun piston untuk menghasilkan tenaga. Itu sebab nya disebut 4 tak, karena mesin tersebut membutuhkan 4 langkah kerja untuk satu kali proses. 4 langkah tersebut meliputi langkah hisap, langkah kompresi, langkah tenaga dan langkah buang. Secara keseluruhan memerlukan 2 putaran poros engkol dalam satu siklus pada mesin diesel atau mesin bensin.
  • 9. Langkah kerja mesin 4 tak • Langkah pertama dinamakan langkah hisap Proses ini ketika piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) yang menyebabkan pembesaran ruang bakar. Saat langkah ini, katup hisap terbuka dan udara dari intake manifold masuk ke ruang bakar. • Langkah kedua dinamakan langkah kompresi prosesnya saat piston bergerak dari TMB ke TMA. Pada langkah kompresi, katup hisap dan buang tertutup rapat. Geraknya piston membuat udara di ruang bakar menjadi terkompresi, suhu dan tekanannya naik.
  • 10. • Langkah ketiga dinamakan langkah usaha ketika piston sudah ada di TMA, suhu dan tekanan udara sudah sangat tinggi. Saat ini pula, bahan bakar disemprotkan dari injektor ke ruang bakar.Hasilnya, bahan bakar terbakar karena suhu udara melebihi titik nyala. Pembakaran ini menciptakan gaya yang mendorong piston ke TMB. • Langkah terakhir dinamakan langkah pembuangan piston bergerak dari TMB ke TMA dengan katub buang yang terbuka. Gerakan piston tersebut membuat gas sisa pembakaran keluar. Kemudian kembali ke langkah yang pertama, langkah hisap.
  • 11. Selanjut nya Overlap adalah momen dimana kedua klep (klep intake dan klep exhaust) sedikit terbuka seakan bersamaan. Ketika klep exhaust mulai akan menutup dan klep intake sudah mulai membuka, pada saat ini terjadi proses pembilasan di dalam ruang bakar untuk membersihkan sisa-sisa gas hasil pembakaran. Nggak cuma itu, overlap akan mendinginkan suhu di dalam ruang bakar (chamber), agar siklus selanjutnya menghasilkan pembakaran yang baik. Dengan begitu, overlaping juga bisa digunakan untuk membantu proses penghisapan gas segar dengan memanfaatkan kevakuman di dalam porting exhaust (scavenging). Selama klep buang masih terbuka sementara langkah hisap sudah dimulai, maka tekanan rendah di dalam porting exhaust akan membantu menarik gas segar dari intake masuk ke dalam silinder. Dan kembali lagi keposisi awal langkah hisap
  • 12.
  • 14. Jenis-Jenis cooling system • Pendinginan dengan udara Pada sistem ini panas yang dihasillkan dari pembakaran gas didalam ruang bakar dan silinder, sebagian dirambatkan ke luar menggunakan sirip-sirip pendingin yang dipasang pada silinder dan ruang bakar. Panas ini selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperatureny jauh lebih rendah dari temperature sirip pendingin.
  • 15. • Pendingin air Pada sistem ini panas dari hasil pembakaran gas dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding sillinder dan ruang bakar, karenanya dibagian luar dinding sillinder dan ruang bakar dibuat water jacket. Panas yang diserap oleh air pendingin pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan suhu air pendingin naik.
  • 16. Komponen cooling system • Radiator Radiator adalah komponen berbentuk lempengan besi yang digunakan untuk mendinginkan air pendingin Radiator terdiri dari: -Tutup radiator -Tangki atas -Inti radiator -Tangki bawah
  • 17. • Tutup radiator Berfungsi sebagai penutup bagian upper tank radiator sekaligus menjaga tekanan udara didalam sistem pendingin • Selang radiator Berfungsi untuk menyalurkan air dari mesin ke radiator dan kembali ke mesin • Thermostat Berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin mesin • Water jacket Berfungsi sebagai saluran air pendingin dalam mendinginkan komponen komponen mesin
  • 18. Sistem pendingin pada mesin biru Radiator Tangki Air radiator Thermostat
  • 20. Pengertian Fuel System • Sistem Bahan bakar( Fuel System ) Adalah sistem yang terdapat pada engine yang berfungsi untuk mensuplay bahan bakar dari tangki ke masing-masing silinder melalui injector, sesuai jumlah dan waktu yang tepat dalam bentuk partikel yang sangat halus/kabut, sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna untuk mendapatkan power/tenaga yang maksimum. Terdapat 2 jenis Sistem injeksi bahan bakar: • Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (In-line) • Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor (Rotary)
  • 21. • Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris (in-line fuel injection pump) Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi sebaris seperti di atas, terdiri dari empat elemen pompa yang melayani empat buah silinder. Dengan demikian tiap silinder mesin diesel akan dilayani oleh satu elemen pompa • Sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa. Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.
  • 22. Komponen Fuel System • Tangki bahan bakar (fuel tank) Berfungsi untuk menyimpan bahan bakar, terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. • Saringan Bahan Bakar Berfungsi untuk menyaring solar dari berbagai kotoran yang terdapat di dalam solar. Kotoran-kotoran tersebut antara lain, kerak, partikel-partikel, tanah, dll.
  • 23. • Water sedimenter Berfungsi untuk memisahkan air yang terbawa di dalam aliran solar. • Feed pump Berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke pompa injeksi • Pompa injeksi Berfungsi untuk memberikan tekanan pada solar yang akan diinjeksikan/disemprotkan oleh nosel. Pompa injeksi terdapat dua macam yaitu tipe in line (segaris) dan tipe distributor.
  • 24. • Governor dalam sistem bahan bakar diesel Berfungsi untuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahan bakar yang disemprotkan. Governor ini terdapat dua jenis yaitu governor sentrifugal (mekanis) dan governor pneumatic (vakum) • Nozel injector Berfungsi mengabutkan bahan bakar ke ruang bakar. • Busi pemanas (glow plug) Berfungsi untuk memanaskan udara di dalam ruang bakar mesin diesel saat mesin masih dingin. Sehingga mesin lebih mudah hidup.
  • 26. Sistem Pelumas (Lubrication system) Sistem pelumasan adalah sebuah rangkaian sistem ataupun sistem itu sendiri yang terdapat pada suatu kendaraan. Dimana pada tempat tersebut dikenal sebagai tempat untuk menampung, kemudian juga menyedot, tak tertinggal adalah menyaring pelumas.Dimana nantinya hal tersebut bakal dilakukan distribusi menuju ke sejumlah bagian dari suatu mesin. Satu dari beberapa media pelumas yang dapat dipakai oleh orang yang berani adalah oli.
  • 27. Cara Kerja Sistem pelumas • Cara kerja sistem pelumas mesin kendaraan dapat dikatakan cukup sederhana namun juga rumit. Sistem ini akan mulai bekerja ketika mesin kendaraan dihidupkan. Sedangkan pada kondisi normal, yaitu mesin belum dihidupkan, pelumas atau oli tertampung di dalam karter atau bak oli. • Ketika itu, pompa oli memiliki pasokan pelumas yang berasal dari engkol mesin. Pompa oli pada umumnya menggunakan rotary pump. • Kemudian ketika mesin dihidupkan, poros engkol memulai kerja sistem pelumasan dengan memutar pompa oli. Proses ini menyebabkan adanya penyedotan pada komponen inlet hose oil pump. Pelumas akan masuk pada pompa oli lewat inlet valve, dan terjadi penekanan pelumas oleh pompa di sisi lainnya. • Pelumas atau oli yang sudah memiliki tekanan mengalir lewat jalur oli menuju filter oli. Di dalam komponen filter ini pelumas mengalami proses penyaringan agar terbebas dari berbagai kerak, kotoran, dan partikel. • Pelumas atau oli lalu lewat pada komponen oil feed disalurkan ke oil jet dan bagian atas mesin. Oli yang telah berada di permukaan mesin secara otomatis akan langsung melakukan tugasnya, yaitu melumasi bagian rocker arm dan poros cam. Setelah itu, oli kembali ke bak atau karter lewat saluran oli. • Di sisi lain, oli dari oil jet di bawah blok silinder dikeluarkan dengan cara disemprotkan. Oli atau pelumas ini bertugas untuk melumasi komponen connecting rod dan piston. Seluruh perputaran pelumas tersebut dibantu dengan adanya komponen weight balance. • Komponen weight balance merupakan bagian dari poros engkol yang berbentuk menyerupai sekop. Komponen ini bertugas untuk mengobrak-abrik oli yang berada di karter atau bak oli pada saat poros engkol berputar. Hal ini bertujuan untuk menyebar oli ke semua bagian mesin.
  • 28. Komponen Sistem Pelumas • Bak oli Berfungsi untuk menampung oli • Filter Oli Berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran • Pompa Oli Berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan oli pada mesin
  • 29. • Strainer Berfungsi menyempurnakan kerja filter oli • Pressure Valve Berfungsi untuk mengatur tekanan pelumas • Switch Oli Berfungsi untuk mengetahui hasil kerja pompa oli • Oil gallery Berfungsi sebagai jalan oli • Oil jet Berfungsi menyemburkan oli • PCV valve Berfungsi untuk membuang gas sisa pembakaran dalam mesin
  • 30. Hasil Data Percobaan MESIN KUNING PERCOBAAN 1 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 57,8 C 38 C 52,6 C 33,6 C 33,8 C 0 232V 48,12 43,1 1500 5 35,1 C 33,0 C 60,1 C 35,7 C 33,7 C 2,16A 230V 82,82 43,5 1500 10 33,4 C 45,3 C 41,0 C 34,2 C 33,3 C 4,3A 227V 79,38 47 1500 15 33,2 C 33,5 C 33,5 C 33,7 C 33,4 C 6,39A 225V 82,62 49 1500 19 31,7 C 33,9 C 33,3 C 34,0 C 35,7 C 8,05A 225V 91,55 52 1500
  • 31. MESIN KUNING PERCOBAAN 2 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 33,8 C 35,5 C 34,2 C 35 C 34,1 C 0A 231 V 90,95 45,3 1500 5 35,1 C 36,4 C 39, 2 C 35,7 C 34,2 C 2,15A 230 V 80,86 46,1 1500 10 34,1 C 37,3 C 42 C 35,6 C 34 C 4,28A 228 V 84,84 47,6 1500 15 34 C 41,5 C 52,3 C 34,3 C 33,7 C 6,40A 225 V 78,75 48,4 1500 19 35 C 42 C 77,9 C 35 C 34,1 C 8,05A 225 V 79,24 52,5 1500 MESIN KUNING PERCOBAAN 3 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 34,3 C 44,5 C 44,3 C 36,1 C 34,2 C 0 231V 98,46 47,5 1500 5 34,2 C 50 C 56, 7 37,4 C 34,2 C 2,19A 230V 87,84 48,1 1500 10 34,8 C 54,6 C 77,8 C 38,5 C 34,5 C 4,28A 228V 84,07 49,4 1500 15 34,9 C 54,1 C 70,3 C 38,0 C 34,4 C 6,81A 224V 79,24 49,8 1500 19 35,2 C 63,1 C 81,9 C 43,2 C 35,5 C 9,08A 229C 36,88 52,5 1500
  • 32. Rata – Rata Data Hasil Percobaan Mesin Kuning Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 41,96C 39,35C 43,9C 34,9C 33,7C 0 231V 79,17 443 1500 5 34,8C 40,46C 52C 36,26C 34,03C 2,16A 230V 83,85 45,9 1500 10 34,2C 45,7C 53,6C 36,1C 33,93C 4,28A 227,6V 82,76 48 1500 15 34,03C 46,73C 52,03C 35,33C 33,83C 6,53A 224,6V 80,2 49,06 1500 19 34,63C 46,43C 64,43C 64,36C 34,43C 8,06A 224,3V 82,55 52,3 1500
  • 33. MESIN BIRU PERCOBAAN 1 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 62,6 35 62,2 80,7 87,4 0A 220V 127,15 35 1500 5 62,6 32,8 80,8 81 79,8 1,6A 218,3V 114,37 36,8 1500 10 62,5 34,4 81 81,5 80 3,6 217,4V 105,21 35 1500 15 61,7 33,5 81,8 81 79,5 5,4A 216,5V 98,4 38,7 1500 19 62 33,6 84 81 80,5 7,3A 215,5V 95,8 39,7 1500 MESIN BIRU PERCOBAAN 2 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 62,2 35 84,5 80,5 80 0A 219,7V 124,19 36,8 1500 5 62,6 34,6 83 80 79,2 1,6A 218,7V 114,21 34,2 1500 10 64 34,9 81,2 81,2 79 3,6A 217,7V 112,07 38,5 1500 15 62,7 37,3 82,8 81 79,2 5,4A 216,7V 103,32 38,6 1500 19 61 39,2 81,5 81 79 7,3A 215,7V 94,8 39,2 1500
  • 34. MESIN BIRU PERCOBAAN 3 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 62 36,3 83 80,6 80 0A 219,7V 128,47 36,7 1500 5 62,2 36,7 82 80,7 80 1,6A 218,7V 112,42 39,1 1500 10 62,2 37 82 81,5 79,7 3,6A 217,6V 107,49 39,8 1500 15 62 36,4 83,2 81 79,5 5,4A 216,6V 98,6 38,4 1500 19 63 37 82,4 81,6 80 7,3A 215,5V 95,66 38,3 1500 Jumlah beban lampu SUHU ARUS LISTRIK TEGANGAN WAKTU ANEMOMETER PUTARAN OIL INTAKE EXHAUST COOLING ENGINE AMPERE VOLT SEKON KNOTS RPM 0 41,96C 39,35C 43,9C 34,9C 33,7C 0 231V 79,17 443 1500 5 34,8C 40,46C 52C 36,26C 34,03C 2,16A 230V 83,85 45,9 1500 10 34,2C 45,7C 53,6C 36,1C 33,93C 4,28A 227,6V 82,76 48 1500 15 34,03C 46,73C 52,03C 35,33C 33,83C 6,53A 224,6V 80,2 49,06 1500 19 34,63C 46,43C 64,43C 64,36C 34,43C 8,06A 224,3V 82,55 52,3 1500 Rata – Rata Data Hasil Percobaan Mesin Biru