Dokumen tersebut membahas proses ekstraksi minyak nabati dari biji-bijian penghasil minyak. Proses ekstraksi meliputi pengeringan, penggilingan, ekstraksi menggunakan pelarut, dan distilasi untuk memisahkan minyak dari pelarut. Beberapa parameter penting dalam proses ekstraksi antara lain ukuran partikel, kandungan minyak, waktu kontak, dan jenis pelarut yang digunakan.
1. Extraksi Minyak dari Oilseeds
Note :
• Oilseed = biji bijian penghasil minyak nabati
2. Parameter Penentu Proses Extraksi
Ukuran partikel
Kandungan minyak atau lemak nabati
• Low Oil Content ( 18 sd 20 % )
kedelai, biji anggur, rice bran dan dry mill corn germ,
• High Oil Content ( diatas 20 %)
• Kacang tanah, biji kanola, biji kapas, biji bunga matahari dan kopra
Persiapan awal sebelum masuk proses extraksi
• Pengeringan => mengurangi kadar air
• Perendaman (Immersion) => melunak kan struktur sel
• Grinding/Milling => memperkecil ukuran partikel
• Cooking => memecah/ mengurai Struktur sel bijian dengan pemanasan
• Pressing => penambahan gaya/tekanan untuk memudahkan minyak ter ektraksi
• Flaking => pembentukan serpihan
Note :
• Corn germ = jagung kering giling yg telah di ambil starch, fiber dan gluten sehingga masih tersisa asam amino dan minyak
• Bran = bagian terluar biji antara kulit dan endosperm berupa butiran halus, sifat tepung keras
• Chaff = kulit pembungkus biji pada umumnya digunakan sebagai makanan ternak
3. Waktu kontak antara solvent dan substrat
Untuk memperoleh minyak 75-95 % di butuhkan waktu antara 40-80 menit
Jenis solven
Pemilihan solven didasarkan pada sifat flammable, titik didih dan kepolaran
Sistem proses extraksi
o Batch
Proses ini digunakan untuk skala kecil dengan pertimbangan waktu, jam kerja, kemudahan operasi dan biaya
fabrikasi alat. Pada umumnya system batch menggunakan tangki tunggal.
o Continous
Proses ini digunakan untuk skala menengah-besar dengan pertimbangan perolehan produksi mnyak yang kontinu.
dibutuhkan fabrikasi dan rangkaian alat yg lebih kompleks dari system batch.
4. Proses fisik pada extraksi
1. Ektraksi Diffusional
Extraksi difusi terjadi akibat perbedaan kosentrasi minyak di substrat dengan solven.
Minyak dapat berpindah melalui bagian sel secara osmosis dan memerlukan waktu lebih
lama.
2. Extraksi larutan /Solution Extraksi.
Proses ini berlangsung ketika minyak berpindah dengan adanya kerusakan bagian sel. Hal inI
di sebabkan terdapat pengolahan awal/ pleliminiary seperti perendaman, reduksi, cooking atau
pemanasan yang menyebabkan kerusakan struktur sel.Hal ini dapat mengakibatkan jumlah minyak
yang didapat akan lebih banyak
Pada system batch kedua proses diatas terjadi simultan. Pleliminiary treatment disesuakan dengan karakter bijian dengan tujuan
memudahkan proses ektrasi sehingga hasilnya optimal. kedelai struktur selnya dapat mudah terurai dengan preliminiary
treatment (perendaman dan pemanasan ) namun di high oil content proses pemanasan dapat menyebabkan aglomerasi
(penggabungan komponen) atau pengentalan minyak/lemak.
5. PFD EXTRAKSI MINYAK DARI OILSEEDS
1. Pengeringan
Pengeringan adalah perpindahan massa air pada bahan padat dengan proses penguapan. Mekanismenya dengan mengalirkan udara
panas ke permukaan bahan sehingga kandungan air di bahan berpindah (menguap). Kadar air rata rata 6–8 %. Mekanisme umum
yang dipakai adalah penjemuran, pengeringan konveksi/mengalirkan udara panas dan pengeringan dielektris/menggunakan gelombang
mikro untuk menaikkan suhu permukaan bahan, pengeringan vakum dan pengeringan kontak (bahan di kontakkan dengan didnding yg
dipanaskan). Tujuannya untuk menurunkan kadar air, menghambat pertumbuhan jamur atau bakteri dan memperlambat
pembusukan.
PENGERINGAN MILLING EXTRAKSI
FILTRASI
MINYAK
DISTILASI
MINYAK
6. 2. Milling/Penggilingan
Proses milling untuk menurunkan ukuran partikel. Untuk tipe high oil konten didapat produk minyak dan residu dapat diolah
kembali dengan proses ekstraksi untuk mendapatkan tambahan minyak. Dengan kombinasi dengan tekanan, pemanasan dan filtrasi
didapat residu dengan ukuran yg lebih kecil (flake/serpihan) dan penurunan kadar air.
3. Extraksi
Proses yg dipilih tipe batch dengan pertimbangan kemudahan desain, pengoperasian, skala produksi (pilot) dan keamanan/safety.
Bahan di masukkan dalam bag/kantong kain sebagai alat filtrasi dan memudahkan pengambilan residu. Ekstrak yang bercampur dengan solven
dipisahkan dengan distilasi sehingga didapat solven dan minyak.
S
O
L
V
E
N STEAM
KON
DEN
SER
E
K
T
R
A
K
T
O
R
D
I
S
T
I
L
A
S
I
KON
DEN
SER
MINYAK
7. 4. Distilasi
Pemisahan solven dengan minyak hasil exktraksi dengan memanaskan extrak di titik didih solven. Karena rentang
titik didih minyak dan solven cukup lebar distilat yg telah terkondensasi akan mengandung solven murni. Pemilihan steam
untuk media pemanas dengan pertimbangan pada umumnya bersifat flammable.