SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
ABLASIO RETINA 
OLEH 
KELOMPOK 1
Review Anatomi Mata
DEFINISI 
• Ablasio Retina adalah pelepasan retina dari lapisan 
epitelium neurosensoris retina dan lapisan epitelia 
pigmen retina (Donna D. Ignativicius, 1991) 
• Ablasio Retina juga diartikan sebagai terpisahnya 
khoroid di daerah posterior mata yang disebabkan 
oleh lubang pada retina, sehingga mengakibatkan 
kebocoran cairan, sehingga antara koroid dan retina 
kekurangan cairan (Barbara L. Christensen 1991).
Klasifikasi 
a. Ablasi Retina Regmatogenosa 
b. Abrasi Retina Traksi (tarikan) 
c. Ablasi retina eksudasi
Etiologi 
Masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada semuausia 
Biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua. 
Besar kemungkinannya : 
 Penderita rabun jauh (miopia) 
 Faktor keturunan 
 Pukulan yang keras. 
 Komplikasi, diabetus melitus 
 Pada usia lanjut (perubahan degeneratif dalam vitreus atau retina), 
 Malformasi kongenital, 
 Kelainan metabolisme, 
 Penyakit vaskuler 
 Inflamasi intraokuler 
 Neoplasma.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis 
• Gejala pertama penderita ini melihat kilatan – kilatan 
bintik hitam mengapung dan cahaya. Pada beberapa 
penderita lepasnya retina mungkin terjadi tanpa 
didahului oleh terlihatnya bintik bintik hitam (floaters) 
ataupun kilatan cahaya yang nyata. Dalam hal ini 
penderita mungkin menyadari penglihatannya seolah – 
olah pinggir. Perkembangan lepasnya retina yang lebih 
lanjut akan mengaburkan penglihatan sentral dan 
menimbulkan kemunduran penglihatan. Penglihatan 
seperti ada lapisan hitam yang menutupi sebagian atau 
seluruh pandangan seperti terhalang tirai/bergelombang.
Komplikasi 
• Infeksi 
• Perdarahan 
• Ablasio retina kembali, sebagai komplikasi operasi 
• Penglihatan yang menurun 
• Peningkatan tekanan bola mata 
• Glaukoma 
• Katarak
Penatalaksanaan 
• a. Pneumoretinopeksi: operasi singkat untuk melekatkan 
kembali retina yang lepas (ablasio retina). 
• b. Scleral Buckling: Operasi untuk melekatkan kembali 
retina yang lepas. 
• c. Vitrektomi: Operasi ini memerlukan alat khusus, ahli 
bedah akan melakukan operasi didalam rongga bola 
mata untuk membersihkan vitreus yang keruh, 
melekatkan kembali vitreus yang mengalami ablasio, 
mengupas jaringan ikat dari permukaan retina, dan 
tindakan-tindakan lain yang diperlukan
Pneumoretinopeksi:
Scleral 
buckling
Vitrektomi
VITRECTOMY
Pencegahan 
• Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah 
terjadinya trauma pada mata. 
• Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula 
darahnya secara seksama. 
• Jika anda memiliki risiko menderita ablasio retina, 
periksakan mata minimal setahun sekali, terutama 
penderita diabetes.
Prognosis 
A. Bagi Individu 
• Pola aktifitas dan pergerakan tubuh 
Pasien ablasio retina post operasi harus banyak beristirahat dan mengurangi aktifitas yang dapat memperburuk kondisi 
kesehatannya. 
• Pola kognitif dan sensori 
Adanya gangguan sensori persepsi visual dapat menimbulkan keluhan kesukaran untuk membaca, melihat, danlain 
sebagainya pada diri pasien. 
• Pola penanggulangan stress 
Emosi dan kondisi psikis pasien ablasio retina akan menjadi labil. Pada pasien akan muncul rasa cemas dan 
kekhawatiran akan kehilangan penglihatannya. 
• Pola persepsi diri 
Kecemasan dapat timbul pada pasien ablasio retina, juga dapat muncul rasa khawatir dan takut akibat penurunan 
tajam penglihatannya. 
• Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat 
Dengan keadaannya, maka pada pasien ablasio retina dapat timbul perubahan tentang penatalaksanaan kesehatannya 
sehingga dapat menimbulkan masalah dalam merawat diri sendiri. 
• Pola hubungan inter personal 
Dengan kondisi kesehatannya, maka dapat timbul isolasi sosial pada diri pasien. 
• Pola tidur dan istirahat 
Dengan kondisi psikis yang labil maka pasien dapat mengalami gangguan pola tidur dan istirahat.
Prognosis 
B. Bagi keluarga 
• Dengan sakitnya salah satu anggota keluarga, maka 
akan mempengaruhi kondisi psikologis seluruh 
anggota keluarga. 
• Biaya pengobatan yang mahal, perilaku pasien yang 
sulit untuk bekerjasama, kurangnya pengetahuan 
anggota keluarga yang lain dalam merawat pasien 
juga merupakan masalah tersendiri bagi keluarga.
Pengkajian 
a. Pengumpulan data 
b. Riwayat penyakit sekarang 
c. Riwayat penyakit dahulu. 
d. Riwayat penyakit keluarga 
e. Riwayat psikososial dan spiritual
Pengkajian 
f. Pola-pola fungsi kesehatan 
g. Pemeriksaan diagnostik 
h. Pemeriksaan Penunjang 
Pola persepsi dan tatalaksana hidup 
Pola nutrisi dan metabolisme 
Pola aktivitas dan latihan 
Pola eliminasi 
Pola tidur dan istirahat 
Pola persepsi dan kognitif 
Pola pesepsi dan konsep diri 
Pola hubungan dan peran 
Pola reproduksi dan seksual 
Pola penanggulangan stress 
Anamnesis 
Pemeriksaan Oftalmologi 
(visus, lapang pandang,funduskopi) 
Pemeriksaan laboratoriun 
Pemeriksaan Ultrasonografi 
Pemeriksaan angiografi fluoresin
Diagnosa 
a. Pre Operatif 
1. Gangguan persepsi sensori penglihatan 
2. Cemas 
3. Kurang perawatan diri 
b. Post Operatif 
1. Nyeri akut 
2. Resiko infeksi 
3. Kurang perawatan diri
Intervensi Keperawatan 
a. Pre op 
1. Gangguan persepsi sensori penglihatan b.d lepasnya retina 
*Kriteria Hasil : 
• Kooperatif dalam tindakan 
• Menyadari hilangnya pengelihatan secara permanen 
*Intervensi : 
• Kaji dan catat ketajaman pengelihatan 
Rasional: Menetukan kemampuan visual 
• Kaji deskripsi fungsional apa yang dapat dilihat/tidak. 
Rasional: Memberikan keakuratan thd pengelihatan dan perawatan. 
• Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan pengelihatan. 
Rasional: Meningkatkan self care dan mengurangi ketergantungan. 
• Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat diterima klien. 
Rasional : Meningkatkan rangsangan pada waktu kemampuan pengelihatan menurun.
Intervensi Keperawatan 
2. Cemas b.d kurang pengetahuan 
*Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan klien bertambah 
*Kriteria Hasil : 
• Kien tidak gelisah 
• Klien tenang 
• Klien dapat mengatakan tentang proses penyakit,metode pencegahandan instruksi perawatan di rumah 
I*ntervensi : 
• Kaji tingkat kecemasan 
Rasional : Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien 
• Berikan kesampatan Klien untuk mengungkapkan perasaannya 
Rasional : Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan 
• Beri Support pada klien 
Rasional : Agar klien mempunyai semangat 
• Berikan dorongan spiritual 
Rasional : Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
• Berikan penkes 
Rasional : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya 
• Memberikan kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak diketahui tentang penyakitnya. 
Rasional : Mengetahui sejauh mana ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya 
• Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang 
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menbuat pilihan berdasarkan informasi.
Intervensi Keperawatan 
3. Kurang Perawatan diri b.d ketidak berdayaan 
*Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perawatan diri pasien terpenuhi 
*Kriteria Hasil : 
• Kien tidak kotor 
• Klien tenang 
• Klien merasa nyaman 
*Intervensi : 
• Bantu klien melakukan hygiene 
Rasional : memenuhi perawatan diri klien 
• Berikan program perawatan dir pada klien 
Rasional : agar perawatan diri klien teratur 
• Kontrol hygiene klien dua kali sehari 
Rasional : mengetahui perawatan diri klien 
• Berikan HE tentang personal hygiene 
Rasional : agar klien faham pentingnya perawatan diri.
Intervensi Keperawatan 
b. POST OP 
1. Nyeri akut b.d luka post op 
*Tujuan : setelah di lakukan tidakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan nyeri 
berkurang atau hilang. 
*Kriteria Hasil : 
• klien mengatakan nyeri berkurang/hilang 
• skala nyeri menurun 
• klien tampak rileks 
*Intervensi: 
• Kaji skala nyeri 
Rasional : mengetahui seberapa nyeri yang di alami klien 
• Berikan posisi relaks pada pasien. 
Rasional : memberikan rasa nyaman kepada pasien
Implementasi 
a. Pengelolaan penderita sebelum operasi 
•Mengatasi kecemasan 
•Membatasi aktivitas 
•Penutup mata harus selalu dipakai untuk mencegah atau membatasi pergerakan 
bola mata 
•Pengobatan dengan obat tetes mata jenis midriaticum untuk mencegah akomodasi 
dan kontriksi. 
b. Pengelolaan penderita setelah operasi 
•Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal dalam 24 jam pertama. 
•Ukur vital sign tiap jam dalam 24 jam pertama. 
•Evaluasi penutup mata 
•Bantu semua kebutuhan ADL 
•Perawatan dan pengobatan sesuai program
Evaluasi 
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang 
merupakan tindakan yang kontinu dan melibatkan seluruh tenaga kesehatan 
yang terlibat dalam penanganan pasien, termasuk pasien itu sendiri. Pada 
tahap ini akan kita ketahui sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan 
yang kita laksanakan. 
Sedangkan hasil yang kita harapkan adalah : 
a. Rasa nyeri pasien berkurang atau hilang sehingga meningkatkan rasa 
nyaman. 
b. Tidak terjadi infeksi. 
c. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dirinya sesuai dengan kondisinya. 
d. Rasa cemas pasien hilang atau berkurang. 
e. Pasien dapat mencapai harga diri yang optimal. 
f. Tidak terjadi pencederaan diri.
Sesi diskusi dan umpan balik 
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Abses hepar
Abses heparAbses hepar
Abses hepar
 
Selulitis
Selulitis Selulitis
Selulitis
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
Ulkus Kornea.pptx
Ulkus Kornea.pptxUlkus Kornea.pptx
Ulkus Kornea.pptx
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Pembedahan pada mata
Pembedahan pada mataPembedahan pada mata
Pembedahan pada mata
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Etiologi Neuropati Optik.pptx
Etiologi Neuropati Optik.pptxEtiologi Neuropati Optik.pptx
Etiologi Neuropati Optik.pptx
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 
Migrain
MigrainMigrain
Migrain
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus Mata
 

Similar to Ablasio retina kelompok 1

Askep ablasio retina
Askep ablasio retinaAskep ablasio retina
Askep ablasio retinaStiawan Akbar
 
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptxGANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptxNURULMUMINAH
 
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitisfebriyanti parapat
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdflaboratorium10
 
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxAhmadJamaluddin12
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femurProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsaDiagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsaJinan Bachri
 
Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.pjj_kemenkes
 
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdf
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfGAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdf
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfFAUZIAHHAMIDWADA
 
Askep pada pasien apnea sleep
Askep pada pasien apnea sleepAskep pada pasien apnea sleep
Askep pada pasien apnea sleepSri Nala
 
Cerebral Palsy ppt.pptx
Cerebral Palsy ppt.pptxCerebral Palsy ppt.pptx
Cerebral Palsy ppt.pptxHesti798370
 
Akteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdf
Akteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdfAkteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdf
Akteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdfAzwarKeupula
 
Asuhan keperawatan fraktur.
Asuhan keperawatan fraktur.Asuhan keperawatan fraktur.
Asuhan keperawatan fraktur.pjj_kemenkes
 

Similar to Ablasio retina kelompok 1 (20)

Askep ablasio retina
Askep ablasio retinaAskep ablasio retina
Askep ablasio retina
 
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptxGANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN dr TEGUH ANAMANI, SpM.pptx
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
 
Asuhan keperawatan trauma mata
Asuhan keperawatan trauma mataAsuhan keperawatan trauma mata
Asuhan keperawatan trauma mata
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
 
ASKEP PERIOPERATIF.pptx
ASKEP PERIOPERATIF.pptxASKEP PERIOPERATIF.pptx
ASKEP PERIOPERATIF.pptx
 
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
 
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsaDiagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
 
Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.Asuhan keperawatan stroke.
Asuhan keperawatan stroke.
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Glukoma
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Pembahasan cod.scr--
Pembahasan cod.scr--Pembahasan cod.scr--
Pembahasan cod.scr--
 
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdf
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdfGAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdf
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA.pdf
 
Askep pada pasien apnea sleep
Askep pada pasien apnea sleepAskep pada pasien apnea sleep
Askep pada pasien apnea sleep
 
Cerebral Palsy ppt.pptx
Cerebral Palsy ppt.pptxCerebral Palsy ppt.pptx
Cerebral Palsy ppt.pptx
 
Tkr dokter
Tkr dokterTkr dokter
Tkr dokter
 
Akteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdf
Akteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdfAkteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdf
Akteditasi_Salido__Analisis_Beban_Kerja_Perawat.pdf
 
Asuhan keperawatan fraktur.
Asuhan keperawatan fraktur.Asuhan keperawatan fraktur.
Asuhan keperawatan fraktur.
 

Recently uploaded

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

Ablasio retina kelompok 1

  • 1. ABLASIO RETINA OLEH KELOMPOK 1
  • 3.
  • 4.
  • 5. DEFINISI • Ablasio Retina adalah pelepasan retina dari lapisan epitelium neurosensoris retina dan lapisan epitelia pigmen retina (Donna D. Ignativicius, 1991) • Ablasio Retina juga diartikan sebagai terpisahnya khoroid di daerah posterior mata yang disebabkan oleh lubang pada retina, sehingga mengakibatkan kebocoran cairan, sehingga antara koroid dan retina kekurangan cairan (Barbara L. Christensen 1991).
  • 6. Klasifikasi a. Ablasi Retina Regmatogenosa b. Abrasi Retina Traksi (tarikan) c. Ablasi retina eksudasi
  • 7. Etiologi Masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada semuausia Biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua. Besar kemungkinannya :  Penderita rabun jauh (miopia)  Faktor keturunan  Pukulan yang keras.  Komplikasi, diabetus melitus  Pada usia lanjut (perubahan degeneratif dalam vitreus atau retina),  Malformasi kongenital,  Kelainan metabolisme,  Penyakit vaskuler  Inflamasi intraokuler  Neoplasma.
  • 9. Manifestasi Klinis • Gejala pertama penderita ini melihat kilatan – kilatan bintik hitam mengapung dan cahaya. Pada beberapa penderita lepasnya retina mungkin terjadi tanpa didahului oleh terlihatnya bintik bintik hitam (floaters) ataupun kilatan cahaya yang nyata. Dalam hal ini penderita mungkin menyadari penglihatannya seolah – olah pinggir. Perkembangan lepasnya retina yang lebih lanjut akan mengaburkan penglihatan sentral dan menimbulkan kemunduran penglihatan. Penglihatan seperti ada lapisan hitam yang menutupi sebagian atau seluruh pandangan seperti terhalang tirai/bergelombang.
  • 10. Komplikasi • Infeksi • Perdarahan • Ablasio retina kembali, sebagai komplikasi operasi • Penglihatan yang menurun • Peningkatan tekanan bola mata • Glaukoma • Katarak
  • 11. Penatalaksanaan • a. Pneumoretinopeksi: operasi singkat untuk melekatkan kembali retina yang lepas (ablasio retina). • b. Scleral Buckling: Operasi untuk melekatkan kembali retina yang lepas. • c. Vitrektomi: Operasi ini memerlukan alat khusus, ahli bedah akan melakukan operasi didalam rongga bola mata untuk membersihkan vitreus yang keruh, melekatkan kembali vitreus yang mengalami ablasio, mengupas jaringan ikat dari permukaan retina, dan tindakan-tindakan lain yang diperlukan
  • 12.
  • 15.
  • 18. Pencegahan • Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata. • Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama. • Jika anda memiliki risiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali, terutama penderita diabetes.
  • 19. Prognosis A. Bagi Individu • Pola aktifitas dan pergerakan tubuh Pasien ablasio retina post operasi harus banyak beristirahat dan mengurangi aktifitas yang dapat memperburuk kondisi kesehatannya. • Pola kognitif dan sensori Adanya gangguan sensori persepsi visual dapat menimbulkan keluhan kesukaran untuk membaca, melihat, danlain sebagainya pada diri pasien. • Pola penanggulangan stress Emosi dan kondisi psikis pasien ablasio retina akan menjadi labil. Pada pasien akan muncul rasa cemas dan kekhawatiran akan kehilangan penglihatannya. • Pola persepsi diri Kecemasan dapat timbul pada pasien ablasio retina, juga dapat muncul rasa khawatir dan takut akibat penurunan tajam penglihatannya. • Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Dengan keadaannya, maka pada pasien ablasio retina dapat timbul perubahan tentang penatalaksanaan kesehatannya sehingga dapat menimbulkan masalah dalam merawat diri sendiri. • Pola hubungan inter personal Dengan kondisi kesehatannya, maka dapat timbul isolasi sosial pada diri pasien. • Pola tidur dan istirahat Dengan kondisi psikis yang labil maka pasien dapat mengalami gangguan pola tidur dan istirahat.
  • 20. Prognosis B. Bagi keluarga • Dengan sakitnya salah satu anggota keluarga, maka akan mempengaruhi kondisi psikologis seluruh anggota keluarga. • Biaya pengobatan yang mahal, perilaku pasien yang sulit untuk bekerjasama, kurangnya pengetahuan anggota keluarga yang lain dalam merawat pasien juga merupakan masalah tersendiri bagi keluarga.
  • 21.
  • 22. Pengkajian a. Pengumpulan data b. Riwayat penyakit sekarang c. Riwayat penyakit dahulu. d. Riwayat penyakit keluarga e. Riwayat psikososial dan spiritual
  • 23. Pengkajian f. Pola-pola fungsi kesehatan g. Pemeriksaan diagnostik h. Pemeriksaan Penunjang Pola persepsi dan tatalaksana hidup Pola nutrisi dan metabolisme Pola aktivitas dan latihan Pola eliminasi Pola tidur dan istirahat Pola persepsi dan kognitif Pola pesepsi dan konsep diri Pola hubungan dan peran Pola reproduksi dan seksual Pola penanggulangan stress Anamnesis Pemeriksaan Oftalmologi (visus, lapang pandang,funduskopi) Pemeriksaan laboratoriun Pemeriksaan Ultrasonografi Pemeriksaan angiografi fluoresin
  • 24. Diagnosa a. Pre Operatif 1. Gangguan persepsi sensori penglihatan 2. Cemas 3. Kurang perawatan diri b. Post Operatif 1. Nyeri akut 2. Resiko infeksi 3. Kurang perawatan diri
  • 25. Intervensi Keperawatan a. Pre op 1. Gangguan persepsi sensori penglihatan b.d lepasnya retina *Kriteria Hasil : • Kooperatif dalam tindakan • Menyadari hilangnya pengelihatan secara permanen *Intervensi : • Kaji dan catat ketajaman pengelihatan Rasional: Menetukan kemampuan visual • Kaji deskripsi fungsional apa yang dapat dilihat/tidak. Rasional: Memberikan keakuratan thd pengelihatan dan perawatan. • Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan pengelihatan. Rasional: Meningkatkan self care dan mengurangi ketergantungan. • Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat diterima klien. Rasional : Meningkatkan rangsangan pada waktu kemampuan pengelihatan menurun.
  • 26. Intervensi Keperawatan 2. Cemas b.d kurang pengetahuan *Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan klien bertambah *Kriteria Hasil : • Kien tidak gelisah • Klien tenang • Klien dapat mengatakan tentang proses penyakit,metode pencegahandan instruksi perawatan di rumah I*ntervensi : • Kaji tingkat kecemasan Rasional : Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien • Berikan kesampatan Klien untuk mengungkapkan perasaannya Rasional : Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan • Beri Support pada klien Rasional : Agar klien mempunyai semangat • Berikan dorongan spiritual Rasional : Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Berikan penkes Rasional : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya • Memberikan kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak diketahui tentang penyakitnya. Rasional : Mengetahui sejauh mana ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya • Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menbuat pilihan berdasarkan informasi.
  • 27. Intervensi Keperawatan 3. Kurang Perawatan diri b.d ketidak berdayaan *Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan perawatan diri pasien terpenuhi *Kriteria Hasil : • Kien tidak kotor • Klien tenang • Klien merasa nyaman *Intervensi : • Bantu klien melakukan hygiene Rasional : memenuhi perawatan diri klien • Berikan program perawatan dir pada klien Rasional : agar perawatan diri klien teratur • Kontrol hygiene klien dua kali sehari Rasional : mengetahui perawatan diri klien • Berikan HE tentang personal hygiene Rasional : agar klien faham pentingnya perawatan diri.
  • 28. Intervensi Keperawatan b. POST OP 1. Nyeri akut b.d luka post op *Tujuan : setelah di lakukan tidakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang. *Kriteria Hasil : • klien mengatakan nyeri berkurang/hilang • skala nyeri menurun • klien tampak rileks *Intervensi: • Kaji skala nyeri Rasional : mengetahui seberapa nyeri yang di alami klien • Berikan posisi relaks pada pasien. Rasional : memberikan rasa nyaman kepada pasien
  • 29. Implementasi a. Pengelolaan penderita sebelum operasi •Mengatasi kecemasan •Membatasi aktivitas •Penutup mata harus selalu dipakai untuk mencegah atau membatasi pergerakan bola mata •Pengobatan dengan obat tetes mata jenis midriaticum untuk mencegah akomodasi dan kontriksi. b. Pengelolaan penderita setelah operasi •Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal dalam 24 jam pertama. •Ukur vital sign tiap jam dalam 24 jam pertama. •Evaluasi penutup mata •Bantu semua kebutuhan ADL •Perawatan dan pengobatan sesuai program
  • 30. Evaluasi Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang merupakan tindakan yang kontinu dan melibatkan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien, termasuk pasien itu sendiri. Pada tahap ini akan kita ketahui sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan yang kita laksanakan. Sedangkan hasil yang kita harapkan adalah : a. Rasa nyeri pasien berkurang atau hilang sehingga meningkatkan rasa nyaman. b. Tidak terjadi infeksi. c. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dirinya sesuai dengan kondisinya. d. Rasa cemas pasien hilang atau berkurang. e. Pasien dapat mencapai harga diri yang optimal. f. Tidak terjadi pencederaan diri.
  • 31.
  • 32. Sesi diskusi dan umpan balik TERIMA KASIH