Dokumen tersebut membahas implementasi keperawatan pada pasien insomnia. Secara khusus, dibahas tentang gambaran implementasi keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, dan tindakan yang diberikan pada pasien insomnia."
1. GAMBARAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN IMSOMNIA
Leni Kartika Dewi
181101073
lenikartikadewi@gmail.com
Abstrak
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di
susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien
terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
klien keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian
hari. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi
keperawatan pada pasien imsomnia. Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif dan disertai pengumpulan data dari berbagai literasi baik dari buku, jurnal,
internet, ebook, dll. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulisan ini
menjawab seluruh tujuan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Implementasi keperawatan, Insomnia, Asuhan keperawatan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidur merupakan salah satu komponen penting untuk menjaga kesehatan individu.
Tanpa tidur, manusia akan mengalami gangguan dalam kualitas hidup. Manusia tidur selama
sepertiga dari kehidupan mereka. Bagi sebagian besar orang, tidur adalah hal yang mudah,
namun bagi beberapa orang tidur merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan. Kondisi
sulit tidur saat ini disebut sebagai insomnia. (Susanti, 2015).
Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas dan kuantitas tidur dan
merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur. Terdapat beberapa klasiFikasi dalam
Insomnia. Menurut International Classification of Sleep Disorder 2 (ICSD-2), Insomnia
2. ditegakkan apabila terdapat 1 atau lebih keluhan: kesulitan memulai tidur, kesulitan untuk
mempertahankan tidur sehingga sering terbangun dari tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit
untuk tidur kembali, tidur dengan kualitas yang buruk. Kesulitantidurdi atas terjadi meskipun
terdapat peluangdan keadaan yang cukup untuk tidur, serta setidaknya terdapat satu gangguan
yang dialami pada siang hari : kelelahan, gangguan atensi, konsentrasi, dan memori,
gangguan dalam hubungan sosial dan pekerjaan atau performa yang jelek di sekolah,
gangguan mood atau iritabel, mengantuk di siang hari, kekurangan energi inisiasi dan
motivasi, sering mengalami kesalahan, kecelakaan saat bekerja atau menyetir, nyeri kepala,
gangguan pencernaan akibat kurang tidur dan mengawatirkan kondisi ini. Beberapa faktor
risiko kejadian insomnia pernah diteliti. Diantara faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi
kejadian insomnia adalah: jenis kelamin perempuan, usia, status perkawinan, pendapatan,
tingkat pendidikan. . (Susanti, 2015).
Dalam penelitian susanto 2010 Penerapan standar proses keperawatan pada tahap
implementasi sebesar 51,98%. Pada tahap ini perawat puskesmas sedikit banyak telah
memenuhi beberapa standar yang sudah ada, tetapi masih banyak standar yang kurang
diperhatikan misalnya perawat kurang dalam memperhatikan respon pasien, terkadang tidak
melakukan follow up dan pengawasan pasca pemberian tindakan. Pemberian tindakan yang
bersifat invasif, perawat cukup memperhatikan teknik septik dan aseptik menggunakan
peralatan yang seadanya karena keterbatasan alat. Tindakan yang dilakukan kadang sering
tidak dicatat dengan ringkas dan jelas.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi keperawatan pada pasien
imsomnia.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan disertai pengumpulan
data dari berbagai literasi baik dari buku, jurnal, internet, ebook, dll.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulisan ini menjawab seluruh tujuan dalam
penelitian ini.
PEMBAHASAN
3. Definisi Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan pada imsomnia bergantung pada kasus yang dialami oleh setiap
pasien masing-masing. Sebelum ke implementasi tentunya harus melalui tahap-tahap dalam
proses keperawatan.
Contoh implementasi pada insomnia terdapat di dalam asuhan keperawatan di bawah ini.
Kasus
Tn. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Tn. A mengeluhkan susah untuk
memulai tidur. Tn.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya yang
menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu
yang sudah ditentukan. Istri Tn.A juga mengatakan, Tn.A sering mengigau pada saat tidur.
Tn.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan tidak focus dalam bekerja. Tn.A terlihat pucat,
lemas, dan kantung mata Tn.A terlihat membengkak. Tn.A juga mengatakan nafsu makannya
menurun, disaat makan Tn.A mengeluh cepat kenyang. Berat badan Tn.A juga menurun,
yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
4. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Nama perawat : Leni Kartika Dewi
Tanggal pengkkajian : 06 September 2019
Jam pengkajian : 10.00
Biodata:
Pasien
Nama : Tn.A
Usia : 57 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Medan
Diagnosa medis : Insomnia
Waktu/tgl masuk RS : 10.00WIB/ 06 September 2019
Penanggung Jawab
Nama : Ibu. A
Usia : 56 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
5. Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Hubungan dengn klien : Istri
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluh susah untuk memulai tidur.
Riwayat kesehatan :
a. Riwayat penyakit sekarang :
Tn.A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Tn. A juga mengatakan sering
mengigau pada saat tidur. Ia juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja
sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak fokus dalam bekerja.
b. Riwayat penyakit dahulu :
Tn.A mengatakan sebelumnya mempunyai penyakit yang sama dengan sekarang.
c. Riwayat penyakit keluarga :
Tn. A mengatakan bahwa dikeluarganya tidaka ada yang mempunyai penyakit yang sama
dengan klien.
GENOGRAM
3. Pengkajian Kebutuhan dasar klien
a. Aktifitas dan latihan :
Tn.A sebelum sakit bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi selama sakit Tn.A tidak
bisa melakukan aktifitas seperti biasa diantaranya sering tidak fokus saat bekerja dan sering
merasa mengantuk saat bekerja.
6. b. Tidur dan istirahat :
Sebelum sakit Tn.A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur tetapi
ketika Tn.A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika Tn.A tertidur ia
mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.
c. Kenyamanan dan nyeri
Tidak terkaji
d. Nutrisi
Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit
70 kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.
e. Cairan Elektrolit dan asam basa
Sebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250 cc perhari, setelah sakit frekuensi
minum pasien tidak berubah.
f. Oksigenasi
Sebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas.
g. Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit
klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.
h. Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien
hanya berkemih 300cc/hari dan urin kuning.
i. Sensori, persepsi, dan kognitif
Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada sensori,
presepsi, dan kognitif.
j. Koping-toleransi stres
7. Saat stress biasanya bpk.E menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang
dapat menimbulkan stress.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
BB :65 Kg
b. Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak
simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap
kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
c. Mata
Sclera tidak iterik, pupil normal, konjungtiva pucat, kantung mata terlihat bengkak.
d. Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan
gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
e. Dada, paru, dan jantung
Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit,
pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanansama. Pada saat
dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.
f. Abdomen
8. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada
pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus
secara normal, terdengar setiap 10x/menit.
5. Psiko, sosio, budaya, dan spiritual
a. Psikologi
Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.
b. Sosial
Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada biacara klien sopan.
c. Budaya
Tidak terkaji
d. Spiritual
Tidak terkaji
6. Pemeriksaan penunjang
a. Terapi medis
Saat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan
teknik relaksasi.
ANALISIS DATA
Nama klien : Tn. A No Register : 00001
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Insomnia
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Medan
No Data fokus Etiologi Masalah
1. Ds : Tn. A mengeluh susah untuk
memulai tidur
Ds : Tn. A juga mengatakan sering
Kerjaan menumpuk
↓
Tidak mampu
Insomnia
(Nanda hal.211)
9. merasakan cemas, karena pekerjaanya
yang menumpuk dan ia khawatir tidak
mampu menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang sudah
ditentukan.
Do : Tn. A terlihat pucat, lemas, dan
kantung mata Tn. A terlihat
membengkak.
menyelesaikan tugas
↓
Khawatir
↓
Jantung berdebar-
debar
↓
Cemas (ansietas)
↓
insomnia
2. Ds : Istri Tn. A juga mengatakan Tn. A
sering mengigau pada saat tidur.
Ds : Tn. A juga mengatakan sering
mengalami mimpi buruk, ia juga
mengatakan sering mengantuk, cepat
lelah, dan tidak fokus dalam bekerja.
Ds :Tn. A juga mengatakan sering
merasakan cemas, karena pekerjaanya
yang menumpuk dan ia khawatir tidak
mampu menyelesaikan pekerjaann
tersebut dalam waktu yang sudah
ditentukan.
Mimpi buruk
↓
Hipotalamus
terangsang
↓
Terbangun
↓
Waktu tidur
terpenuhi
↓
Pergeseran tahap
tidur berkaitan
penuaan
↓
Deprivasi tidur
Deprivasi tidur
(Nanda hal.212)
10. 3. Ds : Tn. A mengatakan nafsu makanya
menurun, disaat makan Tn. A mengeluh
cepat kenyang.
Do : Berat badan Tn. A juga menurun,
Yang semula 70 Kg sekarang menjadi
65 Kg.
Merasa cepat
kenyang
↓
Nafsu makan
berkurang
↓
Asupan makan
berkurang
↓
Penurunan BB
↓
Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari
kebutuhan tubuh.
Ketidakseimbangan
nutrisi : Kurang dari
kebutuhan tubuh.
(Nanda hal.123)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Insomnia b.d cemas/ansietas ditandai dengan pasien mengeluh susah untuk memulai tidur,
pasien juga mengatakan sering merasakan cemas, pasien terlihat pucat, lemas, dan kantung
mata Tn. A terlihat membengkak.
2. Deprivasi tidur b.d pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan ditandai dengan
pasien sering mengigau pada saat tidur, sering mengalami mimpi buruk, sering mengantuk,
cepat lelah, dan tidak fokus dalam bekerja. Pasien juga mengatakan sering merasakan cemas,
karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaann
tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan diet kurang ditandai
dengan pasien mengatakan nafsu makanya menurun, disaat makan Tn. A mengeluh cepat
kenyang dan berat badan Tn. A juga menurun, Yang semula 70 Kg sekarang menjadi 65 Kg.
11. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
1. Insomnia b.d Ansietas Noc (hal 616)
Tingkat kecemasan
Tingkat stres
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24
jam maka insomnia teratasi
dengan kriteria hasil :
1. Jam tidur bertambah
2. Pola tidur teratur
3. Kualitas tidur
meningkat
4. Mimpi buruk mulai
hilang
5. Tidak sulit lagi untuk
tidur
Peningkatan tidur (nic
halaman 348)
Monitor/catat
pola tidur pasien
dan jumlah jam
tidur
Anjurkan pasien
untuk memantau
pola tidur
Monitor
partisipasi dalam
kegiatan yang
melelahkan
selama terjaga
untuk mencegah
penat yang
berlebihan
Bantu untuk
menghilangkan
stres sebelum
tidur
Ajarkan pasien
dan orang
terdekat
mengenai faktor
yang
berkontribusi
terjadinya
gangguan pola
12. tidur (misalnya ,
fisiologis,
psikologis, pola
hidup, perubahan
shif kerja yang
sering,
perubahan zona
waktu yang
cepat, jam kerja
yang panjang
dan berlebihan,
dan faktor
lingkungan
lainnya).
Berikan pamflet
dengan
informasi
mengenai teknik
untuk
meningkatkan
tidur.
2. Deprivasi tidur b.d
pergeseran tahap tidur
berkaitan dengan penuaan.
Noc (hal 604)
Kontrol kecemasan
diri
Status kenyamanan
Tingkat stres
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24
jam maka Deprivasi tidur
teratasi dengan criteria hasil :
3. Tingkat kepanikan
menurun.
4. Gangguan tidur
teratasi.
Pengurangan kecemasan
(Nic halaman 319)
Identifikasi pada
saat terjadi
perubahan
tingkat
kecemasan
Instruksikan
klien untuk
menggunakan
teknik relaksasi
Atur penggunaan
13. obat-obatan
untuk
mengurangi
kecemasan
secara tepat
Kaji untuk tanda
verbal dan non
verbal
kecemasan.
3. Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh
b.d faktor psikologis
Noc (hal 644)
Perilaku patuh:diet
yg sehat
Pengetahuan:
manajemen berat
badan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24
jam maka nutrisi dapat
tercukupi dengan criteria
hasil :
1. Asupan nutrisi
tercukupi.
2. Asupan makanan
terpenuhi.
3. Asupan cairan
terpenuhi.
4. Berat badan bertambah.
Manajemen gangguan
makan (Nic halaman
179)
Kolaborasi
dengan tim
kesehatan lain
untuk
mengembangkan
rencana
perawatan
dengan
melibatkan klien
dan orang-orang
terdekatnya
dengan tepat
Ajarkan dan
dukung konsep
nutrisi yang baik
dengan klien
(dan orang
terdekat klien
dengan tepat
Dorong klien
untuk
mendiskusikan
14. makanan yang
disukai bersama
dengan ahli gizi
Monitor tanda-
tanda fisiologis
(tanda-tanda
vital, elektrolit)
jika diperlukan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tgl/jam No dx. kep Implementasi Respon hasil
Minggu, 06
oktober,
11.00
1. Insomnia b.d
Ansietas
3. Memonitor partisipasi
dalam kegiatan yang
melelahkan selama terjaga
untuk mencegah penat
yang berlebihan
4. Membantu untuk
menghilangkan stres
sebelum tidur
5. Mengajarkan pasien dan
orang terdekat mengenai
faktor yang berkontribusi
terjadinya gangguan pola
tidur (misalnya , fisiologis,
psikologis, pola hidup,
perubahan shif kerja yang
sering, perubahan zona
waktu yang cepat, jam
kerja yang panjang dan
berlebihan, dan faktor
lingkungan lainnya).
6. Memberikan pamflet
15. dengan informasi
mengenai teknik untuk
meningkatkan tidur.
2. Deprivasi tidur b.d
pergeseran tahap
tidur berkaitan
dengan penuaan
1. Mengidentifikasi pada saat
terjadi perubahan tingkat
kecemasan
2. Menginstruksikan klien
untuk menggunakan teknik
relaksasi
3. Mengatur penggunaan
obat-obatan untuk
mengurangi kecemasan
secara tepat
4. Mengkaji untuk tanda
verbal dan non verbal
kecemasan.
3.Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
faktor psikologis
1. Mengkolaborasi dengan
tim kesehatan lain untuk
mengembangkan rencana
perawatan dengan
melibatkan klien dan
orang-orang terdekatnya
dengan tepat
2. Mengajarkan dan dukung
konsep nutrisi yang baik
dengan klien (dan orang
terdekat klien dengan tepat
3. Mendorong klien untuk
mendiskusikan makanan
yang disukai bersama
dengan ahli gizi
4. Memonitor tanda-tanda
fisiologis (tanda-tanda
vital, elektrolit) jika
16. diperlukan
EVALUASI
Hari/ tgl/
jam
No. Dx Catatan perkembangan Paragraf
Senin, 07
juni
14.00
1 S : Klien mengatakan sudah tidak sulit
lagi untuk memulai tidur .
O : Klien terlihat
segar.
A : Tujuan tercapai.
P : Intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
Debora, Odera. (2017). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan fisik. Jakarta: Salemba
Medika.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika.
Herdman, T. Heather dan Kamitsuru, Shigemi.(2018). NANDA-1. Alih Bahasa: Budi Anna
Keliat dan Henny Suzana Mediani. Jakarta: EGC.
Lydia Susanti. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Insomnia di Poliklinik Saraf RS
DR. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(3):951-956.
17. Moorhead, Sue, et all. (2016). Nursing Interventions Classification, ed. Ke-5. Terjemahan:
Intansari Nurjannah dan Roxana Devi Tumanggor. Singapura:. Elseiver
Moorhead, Sue, et all. (2016). Nursing Outcomes Classification, ed. Ke-5. Terjemahan:
Intansari Nurjannah dan Roxana Devi Tumanggor. Singapura:. Elseiver.
Natasia, et all. (2014). Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pelaksanaan SOP Asuhan
Keperawatan Di ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kedokteran
Brawijaya. 28(1):21-25.
Potter, A., & Perry, A. (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik (4th ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA. 4(2).
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember: University Press.
Simamora, R.H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan. Jember: University Press.
Siswanto, L.M.H, et all. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia. 16(2):77-84.
Susanto, Rachmat. (2010). Penerapan Standar Proses Keperawatan Di Puskesmas Rawat Inap
Cilacap. Jurnal Keperawatan Soedirman. 5(2):80-84