SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Perubahan Kadar Protein dan pH Susu Pasteurisasi……

                  PERUBAHAN KADAR PROTEIN DAN pH SUSU PASTEURISASI
                             SELAMA PENYIMPANAN DINGIN

                          THE CHANGE OF PROTEIN AND PH MILK PASTEURIZATION
                                      DURING COLD STRORAGE

                                        Habibah dan Yunizar Ramadhani
                Program Studi Produksi Ternak Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNLAM
                               Jl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru 70714


                                                  ABSTRACT

Milk was a highly nutritious food because it contains substances that complete and balanced diet such as
proteins, fats, carbohydrates, minerals and vitamins that were need by humans. This study ed to determine
changes in protein content and pH of pasteurized milk during cold storage (±5˚C). This study used a
complete random design (CRD) factorial pattern, the data obtained by ANOVA analysis followed Duncan's
test. In addition, data and pH levels of protein than SNI Standards for Fresh Milk in 2011 and SNI 1995 on
Quality of Pasteurized Milk. Parameters observed were protein content and pH of pasteurized milk. The
temperature of pasteurisasi was 80˚C, and kept in refrigerator with ambient temperature 5˚C.The best
treatment in which protein levels can be maintained with good quality was the combination of pasteurization
treatment of 80 ˚ C for 25 minutes that stored a six-day was 4.08%. Protein levels decreased to below SNI
1995, was at the combination of pasteurization treatment of 80 ˚ C for 20 min with 12 days was 2.01%. While
the highest pH found in the treatment of 80 ˚ C for 15 minutes was 7.
Key words : protein, pH, pasteurized milk, storage.

                                                  ABSTRAK

Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap
dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar protein dan pH susu pasteurisasi
selama penyimpanan dingin (±5˚C). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola
Faktorial, data yang diperoleh dilakukan analisis anova dilanjutkan uji Duncan. Selain itu, data kadar protein
dan pH dibandingkan dengan Standar SNI untuk Susu Segar tahun 2011 dan SNI tahun 1995 tentang
Syarat Mutu Susu Pasteurisasi. Parameter yang diamati adalah kadar protein dan pH susu pasteurisasi.
Suhu pasteurisasi yang digunakan adalah 80˚C, dan disimpan dalam refrigerator dengan suhu sekitar 5˚C.
Perlakuan terbaik adalah kadar protein dapat dipertahankan dengan kualitas baik yaitu pada kombinasi
perlakuan pasteurisasi 80 ˚C selama 25 menit dengan lama simpan enam hari yakni 4,08%. Penurunan
kadar protein sampai dibawah SNI 1995, terdapat pada kombinasi perlakuan pasteurisasi 80˚C selama 20
menit dengan lama simpan 12 hari yaitu 2,01%. Adapun pH tertinggi terdapat pada perlakuan pasteurisasi
80 ˚C selama 15 menit yaitu 7.
Key words: protein, pH, susu pasteurisasi, penyimpanan

PENDAHULUAN                                               3,50%, laktosa 4,8% dan mineral 0,65%. Susu juga
                                                          merupakan sumber kalsium, fosfor dan vitamin A
   Susu merupakan bahan makanan yang istimewa
                                                          yang sangat baik. Menurut Standar Nasional
bagi manusia karena kelezatan dan nutrisinya yang
                                                          Indonesia (SNI) tahun 2011, susu segar yang
ideal, selain itu susu mengandung semua zat yang
                                                          normal memiliki kandungan sebagai berikut : berat
dibutuhkan oleh tubuh. Semua zat makanan yang
                                                          jenis 1,0270; kadar lemak 3%; bahan kering tanpa
terkandung didalam susu dapat diserap oleh darah
                                                          lemak 7,8%; kadar protein 2,8% dan pH 6,3 – 6,8.
dan dimanfaatkan oleh tubuh. Susu merupakan
                                                          Adapun menurut SNI tahun 1995, kadar protein
suatu emulsi lemak yang mengandung beberapa
                                                          untuk susu pasteurisasi adalah 2,5%.
senyawa terlarut.
                                                             Ketersediaan susu perlu diperhatikan untuk
   Susu mengandung tiga komponen utama, yaitu
                                                          memenuhi angka kecukupan gizi. Usaha memenuhi
laktosa, kasein dan lemak. Selain itu masih ada
                                                          ketersediaan susu harus disertai dengan usaha
komponen lain, yaitu air, mineral dan vitamin. Susu
                                                          peningkatan kualitas dan keamanan produk susu.
tersusun atas air 87,25%, lemak 3,8%, protein

Agroscientiae                        Volume 19 Nomor 1 April 2012                                          11
Habibah dan Y. Ramadhani

Hal ini dikarenakan berapapun tingginya nilai gizi     L2 = lama penyimpanan 6 hari dan
suatu pangan tidak akan ada artinya apabila pangan     L3 = lama penyimpan 12 hari.
tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Susu        Masing-masing perlakuan diulang 2 kali sehingga
yang berkualitas dan aman bagi konsumen harus          diperoleh 54 satuan percobaan. Pengamatan
memenuhi persyaratan SNI untuk susu segar (SNI         dilakukan sebanyak tiga kali yakni hari ke-0, hari ke-
No. 01-3141 tahun 2011) dan SNI No. 01-3951            6 dan hari ke-12.
tahun 1995 untuk susu pasteurisasi.
   Walaupun susu segar memiliki kandungan nutrisi      Pengamatan
yang baik untuk kesehatan, susu segar juga             Parameter yang diamati meliputi:
memiliki beberapa kelemahan yaitu hanya bertahan       1. Kadar Protein (menggunakan metode Kjeldahl)
sekitar 4 jam pada suhu ruangan dan 1-2 hari pada      2. pH Susu (diukur menggunakan pH meter digital
suhu dingin. Bakteri mampu berkembang dengan              merk Adwa pH -100)
cepat sehingga menyebabkan susu tidak layak lagi
untuk dikonsumsi. Untuk memperpanjang daya             Pengolahan Susu Pasteurisasi
simpan dan meningkatkan nilai jual susu maka               Susu sapi yang baru di perah dimasukkan
diperlukan teknik pengolahan yang tepat, salah         kedalam panci pasteurisasi kemudian dipanaskan
satunya dengan pengolahan susu pasteurisasi.           sampai suhu 80 ˚C. Suhu tersebut dipertahankan
Dengan demikian kombinasi lama pasteurisasi pada       selama 0, 5, 10, 15, 20 dan          25 menit (sesuai
suhu tertentu dengan lama penyimpanan yang tepat       perlakuan) sambil terus diaduk. Setelah itu susu
akan dapat mempertahankan kualitas susu dalam          dimasukkan ke dalam botol steril dan diberi label.
waktu yang relatif lebih lama.                         Susu didinginkan kemudian disimpan di dalam
                                                       refrigerator,.Pengamatan dilakukan tiga kali, yakni
METODE PENELITIAN                                      hari ke-0, hari ke-6 dan hari ke-12.
Tempat dan Waktu Penelitian
                                                       Analisis Data
   Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian              Data   hasil   penelitian  dianalisis  statistik
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.              menggunakan analisis sidik ragam, sebelumnya
Penelian dimulai pada bulan Januari sampai bulan       dilakukan uji homogenitas data. Jika hasil analisis
Maret 2011 yang meliputi kegiatan persiapan,           ragam menunjukkan pengaruh nyata atau sangat
pengumpulan data serta pengolahan data.                nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Wilayah
                                                       Berganda Duncan (DMRT) menurut Gaspersz
Bahan dan Alat                                         (1991). Selain itu juga dibandingkan dengan SNI
                                                       untuk susu segar (SNI No. 01-3141 tahun 2011) dan
    Bahan yang digunakan dalam penelitian antara       SNI No. 01-3951 tahun 1995, untuk susu
lain susu segar, air, CuSO4, K2SO4, larutan buffer 4   pasteurisasi.
& 7, aquades, dan alkohol 70%. Adapun alat yang
digunakan meliputi labu Kjeldahl, labu destilasi       HASIL DAN PEMBAHASAN
beserta alat destilasi, labu Erlenmeyer, buret, pH
meter digital merk Adwa pH -100, gelas ukur,           Kadar Protein
tabung rekasi dan refrigerator.                           Perubahan kadar protein susu pasteurisasi
                                                       selama penyimpanan dingin disajikan pada Tabel 1.
Rancangan Penelitian
                                                       Tabel    1.  Perubahan Kadar Protein Susu
   Rancangan penelitian yang digunakan adalah                     Pasteurisasi   Selama    Penyimpanan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial.                      Dingin
Suhu pasterisasi yang digunakan adalah 80 ˚C,          Table 1. The Change of Protein Milk Pasteurization
selama pengamatan sampel disimpan dalam                           During Cold Strorage
reprigerator dengan suhu sekitar 5 ˚C.                       Lama         Lama Penyimpanan (Hari)
   Faktor pertama adalah lama pasteurisasi (P),           Pateurisasi                                 Rerata
yakni                                                       (menit)         0        6       12
                                                                                j      ef        c          c
P1 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 0 menit;                    0         4,35    3,52      2,82       3,56
                                                                               h       de        c          b
P2 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 5 menit;                    5         3,98    3,35      2,84      3,39
                                                                               hi       f        c         bc
P3 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 10 menit;                  10         4,04     3,54     2,84      3,47
                                                                              gh        g        b         ab
P4 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 15 menit;                  15        3,86     3,64      2,53      3,34
                                                                               h        g        a          a
                                                               20         3,98    3,64      2,01      3,21
P5 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 20 menit;                                  ij       i        d          d
                                                               25         4,25     4,08     3,12      3,81
P6 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 25 menit.               Rerata        4,07
                                                                               b
                                                                                  3,63
                                                                                        a
                                                                                            2,69
                                                                                                 a
Faktor kedua adalah lama penyimpanan (L), yakni          Ket.: huruf yang berbeda dalam kolom dan baris yang
L1 = lama penyimpanan 0 hari;                                 sama berbeda sangat nyata (P<0,05)

12                                                                             Agroscientiae ISSN 0854-2333
Perubahan Kadar Protein dan pH Susu Pasteurisasi……

    Analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi              Analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi
antara perlakuan lama pasteurisasi dan lama             perlakuan lama pasteurisasi dan lama penyimpanan
penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap           tidak berpengaruh nyata terhadap pH susu (P>0,05).
kadar protein susu (P<0,05). Terjadi penurunan          Lama pasteurisasi berpengaruh nyata terhadap pH
kadar     protein  susu     selama     penyimpanan.     susu. Rata-rata nilai pH susu pasteurisasi masih
Penurunan kadar protein kemungkinan disebabkan          berada dalam standar SNI, yakni diatas 6,3-6,8
oleh adanya pertumbuhan mikroba dalam susu              sehingga susu pasteurisasi tersebut masih layak
pasteurisasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan         untuk dikonsumsi.
Hadiwiyoto (1994), bahwa penyimpanan susu dalam             Peningkatan nilai pH dikarenakan semakin lama
waktu lama memberikan peluang besar untuk               waktu pasteurisasi yang dilakukan mampu
mempercepat pertumbuhan mikroba sehingga                membunuh mikroba susu dalam jumlah yang
mengakibatkan penurunan kadar protein susu. Di          banyak, sehingga faktor pemicu penurunan nilai pH
tambahkan oleh Sotya (2005) bahwa pengolahan            pada susu berkurang. Penyimpanan pada suhu
susu dengan cara pemanasan dapat menyebabkan            tertentu dapat menghambat pertumbuhan mikroba
terjadinya penurunan nilai gizi susu. Selama proses     dalam susu yang berdampak pada bertambahnya
pemanasan susu dengan suhu tinggi hingga                daya simpan susu.
mendekati titik didih menyebabkan beberapa                  Peningkatan nilai pH pada perlakuan suhu
perubahan terhadap kandungan nutrisi susu, seperti      pasteurisasi 80˚C selama 15 menit. Perbedaan
karamelisasi, reaksi millard, penggumpalan protein,     waktu pasteurisasi mempengaruhi pertumbuhan
oksidasi lemak, terdegradasinya vitamin dan             mikroba dalam susu. Perubahan nilai pH sebagian
perubahan warna pada produk susu.                       besar disebabkan oleh asam yang dihasilkan dari
    Hari ke-12 terjadi penurunan kadar protein          aktifitas bakteri yang merusak nilai protein yang
sampai dibawah batas SNI, yakni pada kombinasi          terkandung dalam susu. Sughita (1989), bahwa
perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama 20 menit        pada saat jumlah bakteri menurun pH menjadi naik
dengan lama penyimpanan 12 hari, yaitu 2,01%. Hal       dan begitu pula sebaliknya. Penurunan pH sebagai
ini menandakan bahwa kadar protein susu                 akibat dari aktifitas bakteri asam laktat. Semakin
pasteurisasi sudah mulai mengalami kerusakan            banyak jumlah bakteri dalam susu, maka hasil
akibat mulai meningkatnya jumlah mikroba dalam          aktifitas dari bakteri akan semakin banyak.
susu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Mustajib        Pernyataan diatas diperkuat oleh Mustajib (2010),
(2010), bahwa susu pasteurisasi dapat bertahan          pH susu segar dibawah 6,3 menandakan bahwa
selama 12 hari dari tanggal atau hari pemprosesan       penanganan susu tidak higienis sehingga terjadi
jika disimpan pada suhu yang ideal yaitu 3-5 ˚C.        peningkatan kontaminasi bakteri pemecah laktosa.
Perlakuan terbaik dimana kadar protein dapat                Tingkat keasaman susu digunakan sebagai
dipertahankan dengan kualitas baik adalah pada          indikator kelayakan dan kesegaran susu untuk
kombinasi perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama       dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
25 menit dengan lama penyimpanan 6 hari, yakni          Sugitha (1989), bahwa peningkatan atau penurunan
4,08%.                                                  pH sebagai akibat dari konversi laktosa menjadi
                                                        asam laktat oleh mikroorganisme dan aktivitas
pH Susu                                                 enzimatik.
   Perubahan pH susu pasteurisasi selama                SIMPULAN
penyimpanan dingin disajikan pada Tabel 2.
                                                        1. Interaksi perlakuan (lama pasteurisasi dan lama
Tabel 2. Perubahan pH Susu Pasteurisasi Selama             penyimpanan) menurunkan kadar protein susu,
          Penyimpanan Dingin                               kadar protein dalam susu mulai turun dibawah
Table 2. The Change of pH Milk Pasteurization              standar SNI 1995 yakni 2,0% pada kombinasi
          During Cold Strorage                             perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama 20
     Lama         Lama Penyimpanan (Hari)                  menit dengan lama penyimpanan 12 hari
  Pateurisasi                                 Rerata    2. Lama pasteurisasi berpengaruh terhadap nilai pH
    (menit)         0       6        12                    susu pasteurisasi, dimana pH tertinggi terdapat
                                                   a
        0         6,45    6,30      6,20      6,32         pada perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama
                                                   b
        5         6,53    6,90      6,90      6,78         15 menit, yaitu 7.
                                                   b
       10         6,91    6,65      6,58      6,71
                                                   b
       15         6,84    7,05      7,13      7,00      SARAN
                                                   b
       20         6,85    6,90      6,90      6,88
                                                   ab       Diharapkan kedepannya ada penelitian lanjutan
       25         6,45    6,65      6,75      6,62
    Rerata        6,67    6,74      6,74
                                                        tentang kualitas nutrisi susu pasteurisasi meliputi
  Ket.: huruf yang berbeda dalam kolom yang sama        kadar lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, serta
       menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)               uji daya simpan susu pasteurisasi dengan perlakuan
                                                        yang sama.

Agroscientiae                        Volume 19 Nomor 1 April 2012                                        13
Habibah dan Y. Ramadhani

DAFTAR PUSTAKA                                             Rachmawan, O. 2001. Penanganan susu segar.
                                                               Jakarta: Depdiknas. Diakses tanggal 14
SNI No. 01-3951-1995. Mutu susu pasteurisasi..
                                                               November 2011.
    Diakses tanggal 20 Oktober 2010.
                                                           Sotya. 2005. Bahwa Dha sulit diserap bayi, jangan
SNI     No. 01-3141-20011. Mutu susu segar
                                                                terpengaruh iklan susu. Kids Health. Jakarta.
      http://agribisnis.deptan.go.id/explore/files/MUT
                                                                Diakses tanggal 14 Nopember 2011.
      Standar_nasional/SNI_Ternak/Produk%20dan
      %20Olahan/SNI%2001-3141-2011.              Diakses   Mustajib, M.I. 2010. Susu pasteurisasi dan
      tanggal 7 Juli 2011.                                     mikrobiologi susu. Jurnal Teknik Industri, Vol
                                                               12(2): 109-118.
Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian
    Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty.                Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
    Yogyakarta.                                                Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.




14                                                                              Agroscientiae ISSN 0854-2333

More Related Content

Similar to Habibah baik11-14

BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxBAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxIndahUdin1
 
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxBab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxIndahUdin1
 
Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2susy amelia
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaSusy Amelia
 
Perbandingan Produk dengan Standar Mutu Pelabelan
Perbandingan Produk dengan Standar Mutu PelabelanPerbandingan Produk dengan Standar Mutu Pelabelan
Perbandingan Produk dengan Standar Mutu PelabelanNursalinda Oktarini
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtNuruliswati
 
Biokimia pangan lanjut (kue dangke)
Biokimia pangan lanjut (kue dangke)Biokimia pangan lanjut (kue dangke)
Biokimia pangan lanjut (kue dangke)fathriska
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarAnna Lisstya
 
Proposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasionalProposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasionalDwi Kristianto
 
Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar
Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn SegarAplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar
Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn SegarSii AQyuu
 
Pasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudPasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudEko696
 
Penuntun praktikum legum 2011
Penuntun praktikum legum 2011Penuntun praktikum legum 2011
Penuntun praktikum legum 2011Sukmiyati Agustin
 
Training materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi EnteralTraining materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi Enteralsuhandono
 

Similar to Habibah baik11-14 (20)

BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxBAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
 
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxBab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
 
Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
 
Milk industries
Milk industriesMilk industries
Milk industries
 
Perbandingan Produk dengan Standar Mutu Pelabelan
Perbandingan Produk dengan Standar Mutu PelabelanPerbandingan Produk dengan Standar Mutu Pelabelan
Perbandingan Produk dengan Standar Mutu Pelabelan
 
Ppt sidang husnul
Ppt sidang husnulPpt sidang husnul
Ppt sidang husnul
 
Modul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusuModul 3-3-tenusu
Modul 3-3-tenusu
 
Pasteurisasi
PasteurisasiPasteurisasi
Pasteurisasi
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Biokimia pangan lanjut (kue dangke)
Biokimia pangan lanjut (kue dangke)Biokimia pangan lanjut (kue dangke)
Biokimia pangan lanjut (kue dangke)
 
CARA BUAT KEJU.pdf
CARA BUAT KEJU.pdfCARA BUAT KEJU.pdf
CARA BUAT KEJU.pdf
 
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarPpt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfar
 
Sejarah cimory
Sejarah cimorySejarah cimory
Sejarah cimory
 
Proposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasionalProposal riset-sistem-inovasi-nasional
Proposal riset-sistem-inovasi-nasional
 
Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar
Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn SegarAplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar
Aplikasi Irradiasi Gamma Pada Daya Simpan Baby Corn Segar
 
Pasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudPasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploud
 
Penuntun praktikum legum 2011
Penuntun praktikum legum 2011Penuntun praktikum legum 2011
Penuntun praktikum legum 2011
 
Training materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi EnteralTraining materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi Enteral
 

More from Gusti Rusmayadi (20)

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
 
Vi tekanan udara
Vi tekanan udaraVi tekanan udara
Vi tekanan udara
 
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
 
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
 
Fadly 60 68
Fadly 60 68Fadly 60 68
Fadly 60 68
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Gusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baikGusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baik
 
Bakti 37 39
Bakti 37 39Bakti 37 39
Bakti 37 39
 
Susi 28-36
Susi 28-36Susi 28-36
Susi 28-36
 
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Nofia=6 10
Nofia=6 10Nofia=6 10
Nofia=6 10
 
Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
 
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
 
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
 

Habibah baik11-14

  • 1. Perubahan Kadar Protein dan pH Susu Pasteurisasi…… PERUBAHAN KADAR PROTEIN DAN pH SUSU PASTEURISASI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN THE CHANGE OF PROTEIN AND PH MILK PASTEURIZATION DURING COLD STRORAGE Habibah dan Yunizar Ramadhani Program Studi Produksi Ternak Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNLAM Jl. Jend. A. Yani Km.36 PO Box 1028 Banjarbaru 70714 ABSTRACT Milk was a highly nutritious food because it contains substances that complete and balanced diet such as proteins, fats, carbohydrates, minerals and vitamins that were need by humans. This study ed to determine changes in protein content and pH of pasteurized milk during cold storage (±5˚C). This study used a complete random design (CRD) factorial pattern, the data obtained by ANOVA analysis followed Duncan's test. In addition, data and pH levels of protein than SNI Standards for Fresh Milk in 2011 and SNI 1995 on Quality of Pasteurized Milk. Parameters observed were protein content and pH of pasteurized milk. The temperature of pasteurisasi was 80˚C, and kept in refrigerator with ambient temperature 5˚C.The best treatment in which protein levels can be maintained with good quality was the combination of pasteurization treatment of 80 ˚ C for 25 minutes that stored a six-day was 4.08%. Protein levels decreased to below SNI 1995, was at the combination of pasteurization treatment of 80 ˚ C for 20 min with 12 days was 2.01%. While the highest pH found in the treatment of 80 ˚ C for 15 minutes was 7. Key words : protein, pH, pasteurized milk, storage. ABSTRAK Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar protein dan pH susu pasteurisasi selama penyimpanan dingin (±5˚C). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial, data yang diperoleh dilakukan analisis anova dilanjutkan uji Duncan. Selain itu, data kadar protein dan pH dibandingkan dengan Standar SNI untuk Susu Segar tahun 2011 dan SNI tahun 1995 tentang Syarat Mutu Susu Pasteurisasi. Parameter yang diamati adalah kadar protein dan pH susu pasteurisasi. Suhu pasteurisasi yang digunakan adalah 80˚C, dan disimpan dalam refrigerator dengan suhu sekitar 5˚C. Perlakuan terbaik adalah kadar protein dapat dipertahankan dengan kualitas baik yaitu pada kombinasi perlakuan pasteurisasi 80 ˚C selama 25 menit dengan lama simpan enam hari yakni 4,08%. Penurunan kadar protein sampai dibawah SNI 1995, terdapat pada kombinasi perlakuan pasteurisasi 80˚C selama 20 menit dengan lama simpan 12 hari yaitu 2,01%. Adapun pH tertinggi terdapat pada perlakuan pasteurisasi 80 ˚C selama 15 menit yaitu 7. Key words: protein, pH, susu pasteurisasi, penyimpanan PENDAHULUAN 3,50%, laktosa 4,8% dan mineral 0,65%. Susu juga merupakan sumber kalsium, fosfor dan vitamin A Susu merupakan bahan makanan yang istimewa yang sangat baik. Menurut Standar Nasional bagi manusia karena kelezatan dan nutrisinya yang Indonesia (SNI) tahun 2011, susu segar yang ideal, selain itu susu mengandung semua zat yang normal memiliki kandungan sebagai berikut : berat dibutuhkan oleh tubuh. Semua zat makanan yang jenis 1,0270; kadar lemak 3%; bahan kering tanpa terkandung didalam susu dapat diserap oleh darah lemak 7,8%; kadar protein 2,8% dan pH 6,3 – 6,8. dan dimanfaatkan oleh tubuh. Susu merupakan Adapun menurut SNI tahun 1995, kadar protein suatu emulsi lemak yang mengandung beberapa untuk susu pasteurisasi adalah 2,5%. senyawa terlarut. Ketersediaan susu perlu diperhatikan untuk Susu mengandung tiga komponen utama, yaitu memenuhi angka kecukupan gizi. Usaha memenuhi laktosa, kasein dan lemak. Selain itu masih ada ketersediaan susu harus disertai dengan usaha komponen lain, yaitu air, mineral dan vitamin. Susu peningkatan kualitas dan keamanan produk susu. tersusun atas air 87,25%, lemak 3,8%, protein Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 11
  • 2. Habibah dan Y. Ramadhani Hal ini dikarenakan berapapun tingginya nilai gizi L2 = lama penyimpanan 6 hari dan suatu pangan tidak akan ada artinya apabila pangan L3 = lama penyimpan 12 hari. tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Susu Masing-masing perlakuan diulang 2 kali sehingga yang berkualitas dan aman bagi konsumen harus diperoleh 54 satuan percobaan. Pengamatan memenuhi persyaratan SNI untuk susu segar (SNI dilakukan sebanyak tiga kali yakni hari ke-0, hari ke- No. 01-3141 tahun 2011) dan SNI No. 01-3951 6 dan hari ke-12. tahun 1995 untuk susu pasteurisasi. Walaupun susu segar memiliki kandungan nutrisi Pengamatan yang baik untuk kesehatan, susu segar juga Parameter yang diamati meliputi: memiliki beberapa kelemahan yaitu hanya bertahan 1. Kadar Protein (menggunakan metode Kjeldahl) sekitar 4 jam pada suhu ruangan dan 1-2 hari pada 2. pH Susu (diukur menggunakan pH meter digital suhu dingin. Bakteri mampu berkembang dengan merk Adwa pH -100) cepat sehingga menyebabkan susu tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Untuk memperpanjang daya Pengolahan Susu Pasteurisasi simpan dan meningkatkan nilai jual susu maka Susu sapi yang baru di perah dimasukkan diperlukan teknik pengolahan yang tepat, salah kedalam panci pasteurisasi kemudian dipanaskan satunya dengan pengolahan susu pasteurisasi. sampai suhu 80 ˚C. Suhu tersebut dipertahankan Dengan demikian kombinasi lama pasteurisasi pada selama 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 menit (sesuai suhu tertentu dengan lama penyimpanan yang tepat perlakuan) sambil terus diaduk. Setelah itu susu akan dapat mempertahankan kualitas susu dalam dimasukkan ke dalam botol steril dan diberi label. waktu yang relatif lebih lama. Susu didinginkan kemudian disimpan di dalam refrigerator,.Pengamatan dilakukan tiga kali, yakni METODE PENELITIAN hari ke-0, hari ke-6 dan hari ke-12. Tempat dan Waktu Penelitian Analisis Data Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian Data hasil penelitian dianalisis statistik Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. menggunakan analisis sidik ragam, sebelumnya Penelian dimulai pada bulan Januari sampai bulan dilakukan uji homogenitas data. Jika hasil analisis Maret 2011 yang meliputi kegiatan persiapan, ragam menunjukkan pengaruh nyata atau sangat pengumpulan data serta pengolahan data. nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Wilayah Berganda Duncan (DMRT) menurut Gaspersz Bahan dan Alat (1991). Selain itu juga dibandingkan dengan SNI untuk susu segar (SNI No. 01-3141 tahun 2011) dan Bahan yang digunakan dalam penelitian antara SNI No. 01-3951 tahun 1995, untuk susu lain susu segar, air, CuSO4, K2SO4, larutan buffer 4 pasteurisasi. & 7, aquades, dan alkohol 70%. Adapun alat yang digunakan meliputi labu Kjeldahl, labu destilasi HASIL DAN PEMBAHASAN beserta alat destilasi, labu Erlenmeyer, buret, pH meter digital merk Adwa pH -100, gelas ukur, Kadar Protein tabung rekasi dan refrigerator. Perubahan kadar protein susu pasteurisasi selama penyimpanan dingin disajikan pada Tabel 1. Rancangan Penelitian Tabel 1. Perubahan Kadar Protein Susu Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pasteurisasi Selama Penyimpanan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial. Dingin Suhu pasterisasi yang digunakan adalah 80 ˚C, Table 1. The Change of Protein Milk Pasteurization selama pengamatan sampel disimpan dalam During Cold Strorage reprigerator dengan suhu sekitar 5 ˚C. Lama Lama Penyimpanan (Hari) Faktor pertama adalah lama pasteurisasi (P), Pateurisasi Rerata yakni (menit) 0 6 12 j ef c c P1 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 0 menit; 0 4,35 3,52 2,82 3,56 h de c b P2 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 5 menit; 5 3,98 3,35 2,84 3,39 hi f c bc P3 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 10 menit; 10 4,04 3,54 2,84 3,47 gh g b ab P4 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 15 menit; 15 3,86 3,64 2,53 3,34 h g a a 20 3,98 3,64 2,01 3,21 P5 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 20 menit; ij i d d 25 4,25 4,08 3,12 3,81 P6 = suhu pasteurisasi 80 ˚C selama 25 menit. Rerata 4,07 b 3,63 a 2,69 a Faktor kedua adalah lama penyimpanan (L), yakni Ket.: huruf yang berbeda dalam kolom dan baris yang L1 = lama penyimpanan 0 hari; sama berbeda sangat nyata (P<0,05) 12 Agroscientiae ISSN 0854-2333
  • 3. Perubahan Kadar Protein dan pH Susu Pasteurisasi…… Analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi Analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan lama pasteurisasi dan lama perlakuan lama pasteurisasi dan lama penyimpanan penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap tidak berpengaruh nyata terhadap pH susu (P>0,05). kadar protein susu (P<0,05). Terjadi penurunan Lama pasteurisasi berpengaruh nyata terhadap pH kadar protein susu selama penyimpanan. susu. Rata-rata nilai pH susu pasteurisasi masih Penurunan kadar protein kemungkinan disebabkan berada dalam standar SNI, yakni diatas 6,3-6,8 oleh adanya pertumbuhan mikroba dalam susu sehingga susu pasteurisasi tersebut masih layak pasteurisasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan untuk dikonsumsi. Hadiwiyoto (1994), bahwa penyimpanan susu dalam Peningkatan nilai pH dikarenakan semakin lama waktu lama memberikan peluang besar untuk waktu pasteurisasi yang dilakukan mampu mempercepat pertumbuhan mikroba sehingga membunuh mikroba susu dalam jumlah yang mengakibatkan penurunan kadar protein susu. Di banyak, sehingga faktor pemicu penurunan nilai pH tambahkan oleh Sotya (2005) bahwa pengolahan pada susu berkurang. Penyimpanan pada suhu susu dengan cara pemanasan dapat menyebabkan tertentu dapat menghambat pertumbuhan mikroba terjadinya penurunan nilai gizi susu. Selama proses dalam susu yang berdampak pada bertambahnya pemanasan susu dengan suhu tinggi hingga daya simpan susu. mendekati titik didih menyebabkan beberapa Peningkatan nilai pH pada perlakuan suhu perubahan terhadap kandungan nutrisi susu, seperti pasteurisasi 80˚C selama 15 menit. Perbedaan karamelisasi, reaksi millard, penggumpalan protein, waktu pasteurisasi mempengaruhi pertumbuhan oksidasi lemak, terdegradasinya vitamin dan mikroba dalam susu. Perubahan nilai pH sebagian perubahan warna pada produk susu. besar disebabkan oleh asam yang dihasilkan dari Hari ke-12 terjadi penurunan kadar protein aktifitas bakteri yang merusak nilai protein yang sampai dibawah batas SNI, yakni pada kombinasi terkandung dalam susu. Sughita (1989), bahwa perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama 20 menit pada saat jumlah bakteri menurun pH menjadi naik dengan lama penyimpanan 12 hari, yaitu 2,01%. Hal dan begitu pula sebaliknya. Penurunan pH sebagai ini menandakan bahwa kadar protein susu akibat dari aktifitas bakteri asam laktat. Semakin pasteurisasi sudah mulai mengalami kerusakan banyak jumlah bakteri dalam susu, maka hasil akibat mulai meningkatnya jumlah mikroba dalam aktifitas dari bakteri akan semakin banyak. susu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Mustajib Pernyataan diatas diperkuat oleh Mustajib (2010), (2010), bahwa susu pasteurisasi dapat bertahan pH susu segar dibawah 6,3 menandakan bahwa selama 12 hari dari tanggal atau hari pemprosesan penanganan susu tidak higienis sehingga terjadi jika disimpan pada suhu yang ideal yaitu 3-5 ˚C. peningkatan kontaminasi bakteri pemecah laktosa. Perlakuan terbaik dimana kadar protein dapat Tingkat keasaman susu digunakan sebagai dipertahankan dengan kualitas baik adalah pada indikator kelayakan dan kesegaran susu untuk kombinasi perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan pernyataan 25 menit dengan lama penyimpanan 6 hari, yakni Sugitha (1989), bahwa peningkatan atau penurunan 4,08%. pH sebagai akibat dari konversi laktosa menjadi asam laktat oleh mikroorganisme dan aktivitas pH Susu enzimatik. Perubahan pH susu pasteurisasi selama SIMPULAN penyimpanan dingin disajikan pada Tabel 2. 1. Interaksi perlakuan (lama pasteurisasi dan lama Tabel 2. Perubahan pH Susu Pasteurisasi Selama penyimpanan) menurunkan kadar protein susu, Penyimpanan Dingin kadar protein dalam susu mulai turun dibawah Table 2. The Change of pH Milk Pasteurization standar SNI 1995 yakni 2,0% pada kombinasi During Cold Strorage perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama 20 Lama Lama Penyimpanan (Hari) menit dengan lama penyimpanan 12 hari Pateurisasi Rerata 2. Lama pasteurisasi berpengaruh terhadap nilai pH (menit) 0 6 12 susu pasteurisasi, dimana pH tertinggi terdapat a 0 6,45 6,30 6,20 6,32 pada perlakuan suhu pasteurisasi 80˚C selama b 5 6,53 6,90 6,90 6,78 15 menit, yaitu 7. b 10 6,91 6,65 6,58 6,71 b 15 6,84 7,05 7,13 7,00 SARAN b 20 6,85 6,90 6,90 6,88 ab Diharapkan kedepannya ada penelitian lanjutan 25 6,45 6,65 6,75 6,62 Rerata 6,67 6,74 6,74 tentang kualitas nutrisi susu pasteurisasi meliputi Ket.: huruf yang berbeda dalam kolom yang sama kadar lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, serta menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) uji daya simpan susu pasteurisasi dengan perlakuan yang sama. Agroscientiae Volume 19 Nomor 1 April 2012 13
  • 4. Habibah dan Y. Ramadhani DAFTAR PUSTAKA Rachmawan, O. 2001. Penanganan susu segar. Jakarta: Depdiknas. Diakses tanggal 14 SNI No. 01-3951-1995. Mutu susu pasteurisasi.. November 2011. Diakses tanggal 20 Oktober 2010. Sotya. 2005. Bahwa Dha sulit diserap bayi, jangan SNI No. 01-3141-20011. Mutu susu segar terpengaruh iklan susu. Kids Health. Jakarta. http://agribisnis.deptan.go.id/explore/files/MUT Diakses tanggal 14 Nopember 2011. Standar_nasional/SNI_Ternak/Produk%20dan %20Olahan/SNI%2001-3141-2011. Diakses Mustajib, M.I. 2010. Susu pasteurisasi dan tanggal 7 Juli 2011. mikrobiologi susu. Jurnal Teknik Industri, Vol 12(2): 109-118. Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty. Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Yogyakarta. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 14 Agroscientiae ISSN 0854-2333