2. SEJARAH PEREKONIMIAN INDONESIA
Periode Kolonial :
Ciri perekonomian kolonial Pada jaman Kolonial belanda, ekonomi
Indonesia diwarnai oleh suatu strategiyang melahirkan dualisme
dalam kegiatan ekonoi, yaitu dualisme antara sektor ekspor
(enclave) dan sektor tradisonal (hinterland).
Periode Kemerdekan :
A. Masa Demokrasi Liberal (1945 – 1959)
B. Masa Ekonomi Terpimpin ( 1959 – 1966 )
Masa Ekonomi Pancasila/ Orde Baru (1966 – 1998) :
A. Masa Stabilitas dan Rehabilitas (1966 – 1968)
3. KRISIS MONETER BULAN JULI
1997 MENJADI KRISIS EKONOMI
A.Faktor-faktor Internal
Fundamental ekonomi nasional yang merupakan penyebab krisis
ekonomi di Indonesia adalah fundamental makro misalnya :
1. pertumbuhan ekonomi,
2. pendapatan nasional,
3. tingkat inflasi,
B. Faktor-faktor eksternal
Jepang dan Eropa Barat mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi
sejak awal dekade 90-an dan tingkat suku bunga sangat rendah. Dana
sangat melimpah sehingga sebagian besar arus modal swasta mengalir
ke negara-negara Asia Tenggara dan Timur, yang akhirnya membuat
krisis. Daya saing Indonesia di Asia yang lemah, sedang nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS terlalu kuat (overvalued). (Tulus Tambunan, 1998).
4. SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA
Pengertian Sistem dan Sistem Ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang
dapat diartikan sebagai : keseluruhan yang terdiri dari macam-macam
bagian. Beberapa definisi tentang sistem antara lain :
1. Suatu sistem adalah seperangkat komponen, yang saling berhubungan
satu samalain, yang memiliki batas yang menseleksi baik macamnya
maupun banyaknya input yang masuk dan output yang keluar dari sistem
tersebut.
2. Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang bekerja secara
bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem
tersebut.
3. Sebuah sistem dapat digambarkan sebagai sebuah kumulan dari elemen-
elemenn atau komponen-komonen dimana beberapa dari komponen
tersebut saling berhubungan secara tetap dalam jangka waktu tertentu.
(Dikutip dari beberapa sumber dalam Winardi, SE.Dr., 1986).
5. MACAM- MACAM SISTEM
EKONOMI
MACAM –MACAM SISTEM EKONOMI
Ada dua cara penggolongan penggolongan sistem ekonomi. Pertama
berdasarkan yang mengatur mekanisme : a) Sistem ekonomi
tradisional, b) sistem ekonomi pasar, c) sistem ekonomi komando/
terpimpin. Kedua bedasarkan yang mengatur kepemilikan aset: a)
sistem ekonomi kapitalis, b) sistem ekonomi sosialis, c) sistem ekonomi
campuran, (Grossman, Gregory, 1967).
Sistem Ekonomi Kapitalis (Kapitalisme)
Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)
Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy)
6. SISTEM EKONOMI DEMOKRASI
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah
Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah
7. :Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan
yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara
dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
8. Ciri-ciri negatif pada sistem
ekonomi demokrasi :
Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas
yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan
eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga
dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi
negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara.
Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi
pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
9. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan
dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar
Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian
Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini
berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan,
masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi,
sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
10. PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB)
tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk.
Pertumbuhan penduduk biasanya dikaitkan dengan tingkat
pembangunan ekonomi, atau bahkan tidak jarang dianggap hal yang
sama.
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia
secara umum yaitu:
Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang
ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal
mungkin
Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak
rumit dan berpihak pada pasar
Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus
sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai
rupiah
Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima
pasar
Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif
dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah