1. PEREKONOMIAN INDONESIA
“Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapat”
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BINA BANGSA BANTEN
DOSEN : Ade Fauji, SE., MM
Gilang Jupriono
5V-MA
11140081
2. Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa
segi :
1. Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan
kebutuhan pokok.
Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak
terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan
karena adanya kekurangan barang-barang dan pelayanan
pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
kebutuhan yang layak. Ini merupakan kemiskinan
absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan
pokok/dasar.
2. Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilanincome
Kemiskinan oleh gonlongan dilukiskan sebagai kurangya
pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
pokok
3. Lanjutan…
3. Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity
Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan
kesempatan untuk mengakumulasikan (meraih)
basis kekuasaan sosial meliputi :
a. Keterampilan yang memadai.
b. Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang
berguna bagi kemajuan hidup.
c. Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ).
d. Organisasi-organisasi sosial dan politik.
e. Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi
peningkatan pengembangan kehidupan.
4. LANJUTAN…
4. Dilihat dari segi keadaan / kondisi Kemiskinan
sebagai suatu kondisi / keadaan yang bisa
dicirikan dengan :
a. Kelaparan/kekurangan makan dan gizi.
b. Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.
c. Tingkat pendidikan yang rendah.
d. Sangat sedikitnya kesempatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.
5. 5. Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-
sumber
Menurut golongan ini kemiskinan merupakan
keterlantaran yang disebabkan oleh penyebaran
yang tidak merata dan sumber-sumber
(Malldistributionof Resources), termasuk
Didalamnya pendapatan / income.
6. 6. Kemiskinan menurut Drewnowski
Drewnowski ( Epi Supiadi:2003) mencoba menggunakan
indikator-indikator sosial untuk mengukur tingka-tingkat
kehidupan ( The Level ofLiving Index ). Menurutnya
terdapat tiga tingkatan kebutuhan untuk menentukan
tingkat kehidupan seseorang :
a. Kehidupan fisik dasar ( Basic FisicalNeeds ), yang
meliputi gizi/nutrisi, perlindungan/perumahan (
Shelter/housing ) dan kesehatan.
b. Kebutuhan budaya dasar ( Basic CulturalNeeds), yang
meliputi pendidikan,penggunaan waktu luang dan
rekreasi dan jaminan sosial (SocialSecurity).
c. Highincome, yang meliputi pendapatan yang surplus
atau melebihi takarannya.
7. Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa
konsep adalah :
1. BAPPENAS
Tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan
yang bermartabat.
2. BPS
Bilamana jumlah rupiah yang dikeluarkan atau
dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsikurang
dari 2.100 kalori perkapita.
3. Bank Dunia
Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan
penghasilan 1,00 dolar AS perhari
8. 4. BKKBN keluarga miskin jika :
a. Tidak dapat melaksanakan ibadah menurut
keyakinannya.
b. Tidak mampu makan sehari dua kali.
c. Tidak memiliki pakaian berbeda untuk dirumah,bekerja
atau sekolah dan berpergian.
d. Tidak bagian terluas dari rumahnya berlantai tanah.
e. Mampu membawa anggota keluarga sarana kesehatan.
5. WB ( 2001) kemiskinan adalah suatu kondisi terjadinya
kekurangan pada taraf hidup manusia baik fisik atau
sosial.
9. Dari berbagai sudut pandang tentang
pengertian kemiskinan ,pada dasarnya bentuk
kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga
pengertian, yaitu :
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak
mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk
Memenuhi kebutuhan dasar.
2. Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup
diatas garis kemiskinan namun masih berada dibawah
kemampuan masyarakat disekitarnya.
3. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki
tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang
membantunya.
10. Ketimpangan / Kesenjangan Pendapatan
Ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia
sangat terlihat jelas, dari istilah yang kayak semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini sangat
berdampak pada pendapatan tersebut tidak cukup
hanya bicara mengenai subsidi modal terhadap
kelompok miskin maupun peningkatan pendidikan
(ketrampilan ) tenaga kerja di Indonesia.
11. Indikator – indikator kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk
menelusuri secara detail indikator Kemiskinan tersebut. Adapun
indikator–indikator kemiskinan sebagaimana dikutip dari Badan
Pusat Statistik, antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar
(sandang, pangan, papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
(kesehaatan, pendidikan, sanitasi ,air bersih dan
transportasi)
12. 3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena
tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga ).
4. Kerentangan terhadap goncangan
yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan
terbatasnya sumber daya alam.
6. Kuranganya apresiasi dalam kegiatan sosial
masyarakat.
13. 7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja
dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena
cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial
(anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan
rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal
dan terpencil).
14. Indikator - indikator Kesenjangan
Pendapatan
Adapun indikator – indikator kesenjangan
pendapatan antara lain sebagai beikut :
1. UMR yang ditentukan pemerintah antara
pegawai swasta dan pegawai Pemerintah yang
berbeda.
2. PNS ( golongan atas ) lebih sejahtera
dibandingkan petani.
3. Pertanian kalah jauh dalam menyuplai
Produk Domestik Bruto ( PDB ) yang hanya
sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia
merupakan Negara agraris.
15. Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan
Yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi,
yaitu :
1. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya
alam yang terbatas,penggunaan teknologi yang
rendah,dan bencana alam.
2. Kemiskinan buatan
Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga
yang ada di masyarakat membuat sebagian
anggota masyarakat tidak mampu menguasai
sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang
tersedia hingga mereka tetap miskin.