Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Makalah ekonomi indonesia
1. MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA
Nama : Dini Sri Rahayu
Nim : 1141001
Kelas : 5X_MA
Ruangan : B.3.2.1
MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
STIE BINA BANGSA
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya Saya ucapkan kepada Dosen, didalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadang kala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu
besar harapan Saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah Saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini Adalah mudah-mudahan apa
yang Saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (
PEREKONOMIAN INDONESIA ) .
Pandeglang 17 Desember 2016
DINI SRI RAHAYU
( PENYUSUN )
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN
1. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
2. SISTEM EKONOMI INDONESIA
3. PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI
4. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
5. KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
6. PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
7. PERANAN SEKTOR PERTANIAN
8. INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
9. USAHA KECIL MENENGAH ( UKM )
10. PROSPEK UKM
BAB II
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
4. PENUTUP
KESIMPULAN
1. Indonesia merupakan negara dimana pemerintah mempunyai peranan penting untuk
memajukan perekonomian.
2. Kondisi perekonomian Indonesia untuk kedepannya diperkirakan terus membaik
namun faktor-faktor penghambat masih terus ada.
3. Peran dan posisi perekonomian Indonesia di dunia diharapkan terus meningkat .
5. PEMBAHASAN
SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena
berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah
posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar benua.
Ada 4 macam sejarahperekonomian
• Masa Sebelum Kemerdekaan
• Masa Orde Lama
• Masa Orde Baru
• Masa Orde Reformasi
6. Masa Sebelum Kemerdekaan
Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah
membuat bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondongdatang untuk menguasai
Indonesia. Sebelum merdeka setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah
Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang
antara lain meliputi :
a. Hak mencetak uang
b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
c. Hak menyatakan perang dan damai
d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
7. Masa Orde Lama
Masa PascaKemerdekaan(1945-1950)
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi
yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada
Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu
perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.
Masa DemokrasiLiberal (1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih
belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk
kondisi perekonomian Indonesia.
Masa DemokrasiTerpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme
(segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki
keadaan ekonomi Indonesia.
8. Masa Orde Baru
Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program
pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan
pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam
sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha
nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi
campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari
salah satu teori Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara
terbatas.
Masa Orde Reformasi
Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi
peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan
fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian
adalah cara mengendalikan stabilitas politik.
Sampai pada masa kepemimipinan presiden Abdurrahman Wahit, Megawati
Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih belum dapat diselesaikan
secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi, pemulihan ekonomi,
kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi masalah polemik bagi
perekonomian Indonesia.
9. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan
hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :
• Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3
dan mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
• Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam
periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-
kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan
partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan
kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada perusahaan asing.
Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi
BBM, yang dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM
dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyrakat.
Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT bantuan
langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan
yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial.
Kebijkan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah
mengandalkan pembangunan infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang
mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.
Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah
kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia
melunasi seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya
adalah Indonesia tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan
dalam negeri.
10. Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini
Sebagian orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih condong
ke barat atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala
macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang dilakukan
oleh rakyat.
Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan.
Intinya adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum
pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga
membuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam,
kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem ekonomi liberal
atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal.
Contohnya saja
Harga BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga internasional. Di
Indonesia sendiri dapat dihitung para konglomerat yang menguasai perekonomian, itu hanya
ada segelintir orang saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem
kapitalis. Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak
mengakuinya secara terbuka.
11. PARADIGMA PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
INDONESIA
Paradigma pembangunan perekonomian adalah kerangka keyakinan yang digunakan
sebagai pedoman untuk melihat suatu persoalan dan bagaimana melaksanakan pembangunan
perekonomian.
Masalah Pokok dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia :
1. Pengangguran
2. Inflasi
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA
YANG MENUJU INDONESIA EMAS
Negara yang maju adalah negara yang mempunyai sistem ekonomi yang kuat
serta memiliki perencanaan pembangunan ekonomi yang terstruktur agar mencapai
pembangunan yang merata.
Pengertian pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan
penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu
negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Berikut saya coba
menjelaskan strategi-strategi pembangunan ekonomi.
Macam – macam Strategi Pembangunan Ekonomi
• Strategi Pertumbuhan
• Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
• Strategi Ketergantungan
• Strategi yang Berwawasan Ruang
• Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
12. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi
Pembangunan Ekonomi
strategi ketergantungan yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai
adalah pemerataan pembanguanan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan
dipergunakan.
14. PEMBAHASAN
SYSTEM EKONOMI INDONESIA
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem
perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi
bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama
Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang
berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh
kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh
komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di
Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia
diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya
bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan
sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih
berlaku di Indonesia.
15. MACAM – MACAM SYSTEM PEREKONOMIAN
Sistem PerekonomianPasar(Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana
ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi
liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya
dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh
keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-
negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
1.Menerapkan sistem persaingan bebas
2.Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3.Peranan pemerintah dibatasi
4.Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
1.Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
2.Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3.Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4.Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
1.Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2.Rentan terhadap krisis ekonomi
3.Menimbulkan monopoli
4.Adanya eksploitasi
16. Sistem PerekonomianPerencanaan(Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi
diatur negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi
tanggung jawab negara atau pemerintah pusat.
Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia
berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan
memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua
pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara
komunis lainnya.
• Ciri-ciri :
• Hak milik individu tidak diakui.
• Seluruh sumber daya dikuasai negara.
• Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
• Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
• Kelebihan :
• Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
• Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
• Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
• Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
• Kekurangan :
• Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
• Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
• Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
17. Sistem EkonomiCampuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran atau perpaduan antara sistem
ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi campuran pemerintah
melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta
(masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang
ingin mereka jalankan.
• Ciri-ciri :
• Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
• Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
• Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
• Ada persaingan, tetapi masih ada kontrol pemerintah
• Kelebihan :
• Kestabilan ekonomi terjamin
• Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sektor usaha
menengah dan kecil
• Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreativitas individu
• Kekurangan :
• Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan
pemerintah dan swasta
• Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta
18. Sistem EkonomiDemokrasi
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian
nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan
ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain
itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan
perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Ciri-ciri positif pada sistemekonomidemokrasi
• Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
• Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
• Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
• Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
• Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
• Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
• Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
19. Ciri-ciri negatif pada sistemekonomidemokrasi
• Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan
dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat
menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
• Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta
mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat.
Sistem EkonomiKerakyatan
Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan
ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999,
tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian
Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan.
Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan,
masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang
menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
Ciri – Ciri SistemEkonomi Kerakyatan
• Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang
sehat.
• Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas
hidup.
• Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
• Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
• Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
20. Sistem EkonomiIndonesia dalam UUD 1945
Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33 setelah
amandemen
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
22. PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua
abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat
nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Pada masa sebelumnya kuda dan beberapa binatang peliharaan lain merupakan
tenaga penarik bagi alat pengangkut yang utama. Pada masa ini keadaan sudah sangat
berbeda. Kemampuan manusia untuk pergi kebulan dan mewujudkan komputer canggih
merupakan contoh yang nyata dari betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak
dua atau tiga abad yang lalu.
PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI
• sadono sukirno
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi
jangka panjang.
Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan
barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-
faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi
akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu
tenaga kerja bertambah sebagai akibat dari perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja
dan pendidikan menambah keterampilan mereka.
• Menurut Boediono
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan
merupakan syarat keharusan ( necessary condition) bagi penurunan pengangguran .
Adapun syarat kecukupannya ialah bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut efektif dalam
mengurangi tingkat pengangguran. Artinya, pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar di
setiap golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin.
Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi disektor-sektor
dimana penduduk miskin bekerja yaitu sector pertanian atau sector yang padat karya. Adapun
secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang cukup efektif mendistribusikan manfaat
pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari sektor modern seperti jasa yang padat modal.
23. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
MENURUT SUBANDI
• faktor produksi
• faktor investasi
• faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
• faktor kebijakan moneter dan inflasi
• faktor keuangan negara
MENURUT TAMBUNAN
Bahwa di dalam teoti-teori konvensional, pertumbuhan ekonomi sangat
ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas dari faktor-faktor produksi seperti SDM,
kapital, teknologi, bahan baku, enterpreneurship dan energi. Akan tetapi, faktor
penentu tersebut untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, bukan pertumbuhan
jangka pendek.
Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik,
sama atau lebih buruk dari tahun sebelumnya lebih ditentukan oleh faktor-faktor yang
sifatnya lebih jangka pendek, yang dapat dikelompokkan ke dalam faktor internal dan
eksternal.
Faktor eksternal didominasi oleh faktor-faktor ekonomi,seperti perdagangan
internasional dan pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.
Faktor Internal
a. Faktor ekonomi
1. Buruknya fundamental ekonomi nasional
2. Cadangan devisa
3. Hutang luar negeri dan ketergantungan impor
4. Sektor perbankan
5. Pengeluaran konsumsi
b.Faktor non ekonomi
1. Kondisi politik, sosial dan keamanan
2. Pelarian modal ke luar negeri
3. Nilai tukar rupiah
24. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
1.Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu
kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian,
sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila
tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
2.Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan,
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung
kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
3.Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian
pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan
perekonomian
4.Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya
yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet
dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya
5.Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA
dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
25. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
• Teori pertumbuhan ekonomi
menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu
berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses
pertumbuhan (Arsyad, 1992 : 191). Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan
sebagai peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi
barang dan jasa.
Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data
produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita. Produk domestik bruto
(PDB) adalah total nilai pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-
jasa (final goods and services) yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama
kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Tingkat pertumbuhan ekonomi
menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu
dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya (Nanga, 2001:
273-274).
• Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang-
barang modal , luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan.
Walau menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada banyak aktor, ahli-
ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh
pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.
Dan teori pertumbuhan mereka , dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam
adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Berdasarkan
kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh pertambahan
penduduk kepada tingkat produksi nasional dan pendapatan.
26. Teoriekonomiklasik mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu sebagaiberikut:
· Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) artinya
mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis. Terjadi
tangan bebas atau pasar bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi “full
employment” atau kesempatan kerja penuh (tidak ada pengangguran).
· Pemerintah tidak ikut campur tangan. Peran pemerintah hanya pada masalah penegakan
hukum, menjaga keamanan serta pembangunan infrastruktur.
· Harga barang ditentukan oleh produsen dann konsumen.
· Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Apabila kelebihan
tenaga kerja maka akan menurunkan upah, tetapi apabila kekurangan tenaga kerja maka akan
meningkatkan upah.
27. Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Di Indonnesia
Laju pertumbuhan ekonomi akan diukur melalui indikator perkembangan PDB dari tahun ke
tahun. Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi di indonesia dilakukan dengan metode yaitu
(Boediono, 2001 : 37):
PE
Keterangan:
PE = pertumbuhan ekonomi
PDB = Produk Domestik Bruto
t = tahun tertentu
t-1 = tahun sebelumnya
Pengaruh Konsumsi, Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Net Ekspor, dan
Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
28. PEMBAHASAN
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Perubahan struktur ekonomi, umum disebut transformasi struktural, dapat
didefisinikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling tekait satu dengan yang lainnya
dalam komposisi AD, perdagangan luar negri (ekspor dan inpor), AS ( produksi dan
menggunakan faktor-faktor produksi yang diperlukan mendukung proses pembanggunan
ekonomi yang berkelanjutan)
( chenery, 1979).
TeoriDan Bukti Empiris
( Ilmu PengetahuanHasil Observasi)
Teori perubahan struktural menitik beratkan pembahasan pada mekanisme
transformasi ekonomi yang dialami oleh NSB ( negara sedang berkembang ), yang semula
lebih bersifat subsistens yang lebih modern, yang didominasi oleh sektor-sektor nonprime.
Teori Arthus Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di
perdesaan dan perkotaan.
Perekonomian Negara terbagi menjadi dua, yaitu perekonomiaan tradisioanal
dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertaniaan dan perekonomiaan modern diperkotaan
dengan industry sebagai sektor utama. Dipedesaan, karena pertumbuhan penduduknya tinggi
maka terjadi kelebihan suplai tenaga kerja, dan tingkat hidup masyaraktnya berbeda pada
kondisi subsistens akibat perekonomian yang sifatnya juga subsistens.
TeoriChenery
Pada dasarnya sama seperti di model Lewis. Teori chenery, dikenal dengan teori
pattern of development, menfokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses
perubahan ekonomi di NSB, yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional
(subsistens) ke sector industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh chenery dan syrquin (1975)
mengindentifikasi bahwa sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat perkapita yang
membawa perubahan dalam pola dalam permintaan konsumen daripenekanan pada makanan
dan barang-barang manufaktur dan jasa.
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang
merupahkan total pertumbuhan nilai tambah bruto (NTB) dari semua sector ekonomi dapat
dijelaskan sebagai berikut. Dengan memakai persamaan (3,7),misalkan disatu ekonomi hanya
ada dua sector, yakni industry dan pertanian dengan NTB masing-masing, yakni NTBi dan
NTBp yang membentuk PDB: atau, PDB= NTBi + NTBp, 1=[a(t)I + a(t)p]PDB.
29. Berdasrkanmodel ini, kenaikanproduksisectorindustri
manufaktur dinyatakan sama besarnya denganjumlah dari empat factor
berikut.
Kenaikan permintaan domestic, yang memuat permintaan langsung untuk produk
industry manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestic
untuk produk sector-sektor lainnya terhadap sector industry manufaktur.
Perluasan exspor (pertumbuhan dan diversifikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah
ekspor terhadap produk industri manufaktur.
Substitusi impor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan ditiap sector yang
dipenuhi lewat produksi domestic terhadap output industry manufaktur.
Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien input-output (aij)
didalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector
industri manufaktur.
Indikator penting kedua yang sering digunakan didalam studi-studi empiris untuk
mengukur pola perubahan struktur ekonomi adalah distribusi kesempatan kerja menurut
sector. Sebagi suatu ilustrasi empirisberdasrkan data bank dunia, pada tahun 1980,NTB yang
dihasilkan sector pertanian rata-rata sekitar 7% dari PDB dunia; sedangkan dari sector
industry yang terdiri atas industry primer (pengilangan minyak) dan industry sekunder
(manufaktur) sebesar 38%.
30. Variasi ini disebabkanoleh perbedaan antara Negara dalam sejumlah
factorinternalseperti berikut.
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)
Besarnya pasar dalam negeri
Pola distribusi pendapataan
Karakteristik dari industrialisasi
Keberadaan SDA
Kebijakan perdagangan luar negri
31. KASUS INDONESIA
Sejak awal pemerintahaan orde baru hingga sekarang, proses pertumbuhan ekonomi
Indonesia cukup pesat. Nilai pertumbuhan bruto (NTB) dari sector pertanian, perternakaan,
kehutanan, dan perikanan menyumbang sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada
decade 1990-an hanya tinggal 16% hingga 20%, dan tahun 2006 tinggal sekitar 12,9%.
Namun penurunan rasio output pertanian terhadap PDB tersebut tidak berarti bahwa
volume produksi di sector tersebut berkurang selama periode tersebut (atau pertumbuhan
rata-rata pertahun negative). Pertumbuhan tersebut disebabka oleh lain pertumbuhan output
(rata-rata pertahun pertumbuhan total)disektor tersebut relative lebih rendah dibandingkan
laju pertumbuhan output dari sektor industri.
32. PEMBAHASAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
PengertianKemiskinan
Merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperbaiki
keadaan. kemiskinan dapat diartikan secara lebih luas dengan menambahkan faktor faktor
lain seperti faktor sosial dan moral. Secara konvensional, kemiskinan dapat diartikan sebagai
suatu keadaan individu atau masyarakat yang berada di bawah garis tertentu.
Secara umum pengertian dari kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar pemikiran
dan cara pandang seseorang. Namun kemiskinan identik dengan ketidakmampuan
sekelompok masyarakat yang terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintah
sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitas(kemiskinan
struktural).
Mereka hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu- atau mereka berada
di bawah garis kemiskinan internasional.
Kemiskinan menurut Edi Suharto dalam Abdul Hakim (2002:219) adalah
ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan
sosial meliputi:
1. Sumber keuangan (mata pencaharian, kredit, modal)
2. Modal produktif atau asset (tanah, perumahan, kesehatan, alat produksi)
3. Jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan jasa.
4. Organisasi sosial dan politik yang digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
5. Informasi yang berguna untuk kemajuan hidup.
6. Pengetahuan dan keterampilan.
33. Konsep Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir ditengah masyarakat.
Kemiskinan sebagai fenomena sosial yang telah lama ada, berkembang sejalan dengan
peradaban manusia. Masyarakat miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha
dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga seringkali makin tertinggal jauh
dari masyarakat lain yang memiliki potensi tinggi.
Substansi kemiskinan adalah kondisi deprevasi tehadap sumber-sumber pemenuhan
kebutuhan dasar yang berupa sandang, pangan, papan, dan pendidikan dasar (Sudibyo,
1995:11).
Garis Kemiskinan
Peta berdasarkan CIA World Factbook yang menunjukkan persentase penduduk suatu
negara yang hidup di bawah garis kemiskinan resmi negara tersebut.
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang
dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.
Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan
(dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.
Dampak Kemiskinan
Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang berbeda
memunculkan akibat yang berbeda juga.
Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan
keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk
berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan
sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit,
kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting lainnya.
Misalnya saja harga beras yang semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit
untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat
memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak yang buruk bagi masa depan
sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang lama.
34. Pertumbuhan Kesenjangan Dan Kemiskinan
Hubungan antara Pertumbuhan dan Kesenjangan
Hipotesis Kuznets Data decade 1970an dan 1980an mengenai
pertumbuhan ekonomi dan distribusi di banyak Negara berkembang, terutama
Negara-negara dengan proses pembangunan ekonomi yang tinggi, seperti
Indonesia, menunjukkan seakan-akan ada korelasi positif antara laju
pertumbuhan dan tingkat kesenjangan ekonomi: semakin tinggi pertumbuhan
PDB atau semakin besar pendapatan per kapita semakin besar perbedaan antara
kaum miskin dan kaum kaya.Studi dari Jantti (1997) dan Mule (1998)
memperlihatkan perkembangan ketimpangan pendapatan antara kaum miskin
dan kaum kaya di Swedia, Inggris dan AS, serta beberapa Negara di Eropa
Barat menunjukkan kecenderungan yang meningkat selama decade 1970an dan
1980an. Jantti membuat kesimpulan semakin besar ketimpangan distribusi
pendapatan disebabkan oleh pergeseran demografi, perubahan pasar buruh dan
perubahan kebijakan public.
Hubungan antara Pertumbuhan dan Kemiskinan
Dasar teori dari korelasi antara pertumbuhan dan kemiskinan tidak berbeda dengan
kasus pertumbuhan dengan ketimpangan, seperti yang telah dibahas diatas. Mengikuti
hipotesis Kuznets, pada tahap awal proses pembangunan tingkat kemiskinan cenderung
meningkat, dan saat mendekati tahap akhir pembangunan jumlah orang miskin berangsur
berkurang. Namun banyak faktor lain selain pertumbuhan yang juga mempunyai pengaruh
besar terhadap tingkat kemiskinan di suatu wilayah/Negara seperti struktur pendidikan tenaga
kerja dan struktur ekonomi.
35. Beberapa Indikator Kesenjangan Dan Kemiskinan
Indikator Kesenjangan
Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan
yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance.
Yang sering digunakan dalam literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga
alat ukur, yaitu the generalized entropy (GE), ukuran atkinson, dan koefisien gini.
Yang paling sering dipakai adalah koefisien gini. Nilai koefisien gini berada pada
selang 0 sampai dengan 1. Bila 0 : kemerataan sempurna (setiap orang mendapat
porsi yang sama dari pendapatan) dan bila 1 : ketidakmerataan yang sempurna dalam
pembagian pendapatan.
Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari kurva lorenz. Semakin tinggi
nilai rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva lorenz dari garis 45
derajat tersebut, semakin besar tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Indikator Kemiskinan
Batas garis kemiskinan yang digunakan setiap negara ternyata berbeda-beda. Ini
disebabkan karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. Badan Pusat
Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita
sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan (BPS, 1994).
Untuk kebutuhan minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari.
Sedangkan pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran untuk
perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa.
36. Kemiskinan Di Indonesia
Permasalahan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh pemerintah indonesia saat ini
adalah kemiskinan, disamping masalah-masalah yang lainnya. dewasa ini pemerintah belum
mampu menghadapi atau menyelesaikan permasalahan kemiskinan.
Menurut Remi dan Tjiptoherijanto (2002:1) upaya menurunkan tingkat kemiskinan di
Indonesia telah dimulai awal tahun 1970-an diantaranya melalui program Bimbingan
Masyarakat (Bimas) dan Bantuan Desa (Bandes). Tetapi upaya tersebut mengalami tahapan
jenuh pada pertengahan tahun 1980-an, yang juga berarti upaya penurunan kemiskinan di
tahun 1970-an tidak maksimal, sehingga jumlah orang miskin pada awal 1990-an kembali
naik.
Disamping itu kecenderungan ketidakmerataan pendapatan nasional melebar yang
mencakup antar sektor, antar kelompok, dan ketidakmerataan antar wilayah. Berdasarkan
data Bank Dunia jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2002 bukanlah 10 sampai
2% tetapi telah mencapai 60% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 215 juta jiwa.
Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan mengakses sumber-sumber permodalan, juga
karena infrastruktur yang juga belum mendukung untuk dimanfaatkan masyarakat
memperbaiki kehidupannya, selain itu juga karna SDM, SDA, Sistem, dan juga tidak terlepas
dari sosok pemimpin.
37. Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Setiap permasalahan timbul pasti karna ada faktor yang mengiringinya yang
menyebabkan timbulnya sebuah permasalahan, begitu juga dengan masalah kemiskinan yang
dihadapi oleh negara indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan
menurut Hartomo dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29)
Pendidikan yang Terlampau Rendah
Malas Bekerja
Keterbatasan Sumber Alam
Terbatasnya Lapangan Kerja
Keterbatasan Modal
Beban Keluarga
38. PEMBAHASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan
masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan
kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
Masalah pokokdalam pembangunan daerah berada pada penekanan
terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan
daerah yang bersangkutan (endogenous development) dengan menggunakan
potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal
(daerah). Sehingga kita peru melakukan pengambilan inisiatif-inisiatif yang
berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan
kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses, yaitu proses
yang mencakup pembentukan-pembentukan institusi baru, pembangunan
industri-industri alternatif, perbaikam kapasitas tenaga kerja yang ada untuk
menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru,
dan pengembangan perusahaan-perusahan baru.
39. Distribusi PDB NasionalMenurut Provinsi
Distribusi PDB Nasional menurut provinsi merupakan indikator utama di antara
indikator lain yang umum untuk mengukur derajat penyebaran dari hasil pembangunan
ekonomi di suatu negara. Jika PDRB relatif sama antar povinsi, maka PDB nasional relatif
merata ntar provinsi, sehingga ketimpangan pembangunan antar provinsi relatif kecil.
PDRB Rata-Rata Per Kapita Antar Provinsi
Karena tujuan dari pembangunan ekonomi adalah miningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan ini umum diukur dengan pendapatan rata-rata per kapita, maka distribusi PDB
Nasional menurut provinsi menjadi indikator yang tidak berarti dalam mengukur ketimpangan
pembangunan ekonomi regional jika tidak dikombinasikan dengan tingkat PDRB rata-rata per
kapita.
ika PDRB per kapita di atas 2 juta rupiah dianggap tinggi dan sebaliknya di bawah 2
juta dianggap rendah, dan pertumbuhan PDB per kapita tinggi jika di atas 3%, dan rendah jika
lebih kecil dari 3%.
Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Antar Provinsi
Pengeluran Konsumsi C Rumah Tangga (RT) per kapita per provinsi merupakan salah
satu indikator alternatif yang dapat dijadikan ukuran untuk melihat perbedaan dalam tingkat
kesejahteraan penduduk atntar provinsi. Konsepnya adalah semakin tinggi pendapatan per
kapita suatu daerah, maka akan semakin tinggi juga pengeluaran konsumsi per kaita di daerah
tersebut.
Dalam hal ini juga terdapat 2 asumsi, yaitu sifat menabung dari masyarakat tidak
berubah (S terhadap PDRB tidak berubah) dan pangsa kredit di dalam RT juga konstan. Tinggi
rendahnya pengeluara C RT tidak dapat selalu mencerminkan tinggi rendahnya pendapatan per
kapita di suatu daerah, tanpa kedua asumsi tersebut.
40. Penghitungan pengeluarankonsumsirumah tangga dapat dilakukan
dengan 2 pendekatanyaitu:
1).Pengeluaran konsumsi rumah tangga di pasar suatu daerah adalah pembelian langsung
dipasar tersebut baik oleh penduduk maupun rumah tangga bukan penduduk daerah tersebut.
2). Pengeluaran konsumsi rumah tangga meliputi pembelian langsung di pasar tersebut,
ditambah dengan pembelian langsung penduduk daerah ini yang dilakukan di luar negeri atau
daerah lain, dikurangi dengan pembelian langsung di pasar domestik oleh rumah tangga di
luar penduduk daerah tersebut.
Jenis Konsumsi
Konsumsi Rumah Tangga Kelompok Makanan
Perkiraan konsumsi kelompok makanan menggunakan model fungsi eksponensial.
Model ini dipilih berdasarkan pada asumsi bahwa tiap penambahan pendapatan akan
menyebabkan pertambahan tingkat konsumsi, tetapi pada suatu ketika, saat keinginan
konsmsi mencapai titik jenuhnya, maka konsumsi tersebut mulai menurun, dengan
membentuk kurva seperti parabola
Konsumsi Rumah Tangga Kelompok Bukan Makanan
Perkiraan konsumsi rumah tangga untuk kelompok bukan makanan menggunakan
model regresi linier. Maksudnya setiap kenaikan pendapatan akan cenderung selalu
diikuti oleh penambahan permintaan konsumsi kelompok bukan makanan misalnya
permintaan akan pakaian, hiburan, dan lain sebagainya.
41. Indeks Pembangunan Manusia
Ukuran pembangunan yang digunakan selama ini, yaitu PDB (untuk konteks
nasional) dan PDRB (untuk konteks regional), ternyata hanya dapat melihat pembangunan
ekonomi saja. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu indikator yang lebih komprehensif,
sehingga tidak hanya menangkap perkembangan perekonomian tetapi juga perkembangan
aspek sosial dan kesejahteraan manusia.
Pembangunan manusia memiliki banyak dimensi. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) merupakan ukuran agregat dari dimensi dasar pembangunan manusia denganmelihat
perkembangannya. Penghitungan IPM sebagai indikator pembangunan manusia memiliki
tujuan penting, yaitu:
Membangun indikator guna mengukur dimensi dasar pembangunan manusia dan
perluasan kebebasan memilih.
Memanfaatkan sejumlah indikator untuk menjaga ukuran tersebut sederhana.
Membentuk satu indeks komposit dibanding menggunakan sejumlah indeks dasar.
Menciptakan suatu ukuran yang mencakup aspek sosial dan ekonomi. Indeks tersebut
merupakan indeks dasar yang tersusun dari dimensi umur panjang dan kehidupan
yang sehat, dengan indikator angka harapan hidup, pengetahuan, yang diukur dengan
angka melek huruf dan kombinasi dari angka partisipasi sekolah, dan standar hidup
yang layak, dengan indikator PDRB per kapita (Purchasing Power Parity).
TingkatKemiskinan
Pemerintah memperkirakan angka kemiskinan nasional pada 2009 berkisar 12-13,5 %
atau lebih rendah dari 2008 yang mencapai 15,4 %. Pada 2008, pada Rapat Kerja dengan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, BPS mengeluarkan laporan tingkat kemiskinan di
tanah air mancapai 15,4 %. Dengan berbagai program 2009 dan dana pendamping
diperkirakan akan berkurang menjadi 12 hingga 13,5 % angka kemiskinan.
Kontribusi SektoralterhadapPDRB
Bicara tentang kontribusi sektoral PDRB, kita perlu suatu daerah untuk dijadikan
contoh. Sebut saja provinsi Bengkulu Utara. Data PDRB yang merupakan salah satu indikator
ekonomi daerah menunjukkan ternyata selama jangka waktu analisis sejak tahun 2003 sampai
dengan tahun 2007, kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap PDRB Kabupaten
Bengkulu Utara tidak mengalami banyak perubahan.
42. FaktorPenyebabKetimpangan
A. Konsentrasi Kegiatan ekonomi
Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Ekonomi
daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi tinggi cenderung tumbuh pesat. Sedangkan
daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah cenderung mempunyai tingkat pembanguan dan
pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah.
B. Alokasi Investasi
Indikator lain juga yang menunjukkan pola serupa adalah distribusi investasi (I)
langsung, baik yang bersumber dari luar negeri (PMA) maupun dari dalam negeri
(PMDN). Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar, bahwa krangnya I
di suatu wilayah membuat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat
per kapita di wilayah tersebut menjadi rendah, karena tidak adanya kegiatan ekonomi
yang produktif, seperti industri manufaktur.
C. Mobilitas antar Faktor Produksi yang Rendah antar Daerah
Kehadiran buruh migran kelas bawah adalah pertanda semakin majunya suatu
negara. Ini berlaku baik bagi migran legal dan ilegal. Ketika sebuah negara semakin
sejahtera, lapisan-lapisan masyarakatnya naik ke posisi ekonomi lebih tinggi (teori
Marxist: naik kelas).
D. Perbedaan SDA antar Provinsi
Dasar pemikiran klasik mengatakan bahwa pembanguan ekonomi di daerah
yang kaya SDA akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan
dengan daerah yang miskin SDA. Sebenarnya samapai dengan tingkat tertebntu
pendapat ini masih dapat dikatakan, dengan catatan SDA dianggap sebagai modal awal
untuk pembangunan. Namun, belum tentu juga daerah yang kaya akan SDA akan
mempunyai tingkat pembanguan ekonomi yang lebih tinggi juga jika tidak didukung
oleh teknologi yang ada (T).
43. E. Perbedaan Kondisi Demografis antar Provinsi
Kondisi demografis antar provinsi berbeda satu dengan lainnya, ada yang disominasi
oleh sektor pertanian, ada yang didominiasi oleh sektor pariwisata, dan lain sebagainya.
Perbedaan kondisi demografis ini biasanya menyebabkan pembangunan ekonomi tiap daerah
berbeda-beda. Contoh kasusnya, kita tengok ke daerah Tegal.
F. Kurang Lancarnya Perdagangan antar Provinsi
Kurang lancarnya perdagangan antar daerah juga menyebabkan ketimpangan ekonomi
regional di Indonesia. Pada umumnya ketidaklancaran tersebut disebabkan karena
keterbatasan transportasi dan komunikasi. Perdagangan antarprovinsi meliputi barang jadi,
barang modal, input perantara, dan bahan baku untuk keperluan produksi dan jasa.
Ketidak lancaran perdagangan ini mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan
lewat sisi permintaan (Demand) dan sisi penawaran (Supply). Dari sisi permintaan,
kelangkaan akan barang dan jasa akan berdampak juga pada permnitaan pasar terhadap
kegiatan eonomi lokal yang sifatnya komplementer dengan barang tersebut. Sedangkan dari
sisi penawaran, sulitnya memperoleh barang modal seperti mesin, dapat menyebabkan
kegiatan ekonomi di suatu provinsi menjadi lumpuh, selanjutnya dapat menyebabkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah.
44. PEMBAHASAN
PERANAN SEKROR PERTANIAN
Pentingnya pertanian di dalam pertumbuhan sebuah ekonomi yang didominasi oleh
sektor pertanian, pertumbuhan pertanian akan meningkatkan laju pertumbuhan pendapatan
daerah bruto (PDB). Peran sektor pertanian dan sangat diperlukan dalam upaya menurunkan
kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang
terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan
absolut (absolute poverty).
PeranSektorPertanianDan Perkembangan
Peran sektor pertanian dan Perkembangan Sektor Pertanian Indonesia sangat
diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah
pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk
hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan environment adalah kunci
untuk mengetahui masalah yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling
miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik
pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan
penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita.
PeranTeknologi
Selain membutuhkan sumber daya finansial, sektor pertanian juga memerlukan
teknologi maju dan infrastruktur. Diskriminasi pemerintah terhadap sektor pertanian akan
menghalangi keseluruhan pembangunanTransformasi Pertanian mengemukakan bahwa
keberhasilan sektor pertanian bukan hanya alat bagi pembangunan, tetapi keberhasilan di
sektor pertanian juga menjadi tujuan dari pembangunan. Pertanian dapat menjamin
penyediaan kebutuhan milyaran penduduk di masa depan
Hal yang berhubungan dengan transformasi sektor pertanian:
1. Peningkatan produktivitas pertanian.
2. Penggunaan sumber daya yang dihasilkan untuk pembangunan di luar
sektor pertanian.
3. Integrasi pertanian dengan ekonomi nasional melalui infrastruktur dan pasar.
45. Karakteristik dalam PembangunaanEkonomi
pergeseran jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian menjadi sektor
industri dan sektor jasa. Hanya sebagian kecil masyarakat dalam negara industri yang hidup
dari sektor pertanian. Konsep strategi pembangunan berimbang (balanced growth), yaitu
pembangunan di sektor pertanian dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan
pembangunan yang paling ideal.
Pada kenyataannya konsep strategi pembangunan berimbang tidak dapat dilakukan
oleh negara berkembang, hal ini dikarenakan sumber daya yang tidak mencukupi untuk
melakukan pembangunan di sektor pertanian maupun sektor industri sekaligus.
Kontribusi Pertanianpada Pembangunan Pertanian memiliki kontribusi
yang sangatbesarkepada pembangunan. Kontribusi pertanian tersebut
adalah:
Meningkatkan persediaan makanan.
Pendapatan dari ekspor.
Pertukaran tenaga kerja ke sektor industri.
Pembentukan modal.
Kebutuhan akan barang-barang pabrikan.
Kekuatan bukanlah alat untuk mengeksploitasipetani
Beberapa negara berkembang menekan harga pertanian rendah, beberapa negara
mengenakan pajak akan aktivitas pertanian, mencabut modal pada daerah pedesaan, secara
umum dapat dikatakan banyak negara menempatkan industrialisasi di atas segalanya.
Model Lewis hanya membuat beberapa ekonom dan pembuat kebijakan berpikir
bahwa pertanian adalah tempat untuk mempekerjakan kelebihan tenaga kerja yang tidak
terserap oleh industrialisasi Dalam analisis klasik dari Kuznets (1964).
46. pertanian di LDCs dapat dilihat sebagaisuatusektorekonomiyang sangat
potensialdalam empat bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan
pengembanganekonominasional, yaitu sebagaiberikut:
1. Ekspansi sektor-sektor ekonomi lain sangat tergantung pada produk-produk dari
sector pertanian, bukan saja untuk suatu kelangsungan pertumbuhan suplai makanan
mengikuti pertumbuhan penduduk.
2. Karena bias agraris yang sangat kuat dari ekonomi selama tahp awal proses
pembangunan ekonomi.
3. Karena pentingnya pertanian secara relative menurun dengan pertumbuhan dan
pembanguna ekonomi.
4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai sumber penting bagi surplus neraca
perdagangan atau neraca pembayaran.
47. Kontribusi Dibagi Empat Macam
Kontribusi Produk
Kontribusi produk dari pertanian dapat dilihat dari relasi antara pertumbuhan
pangsa PDBdari sector tersebut dengan pangsa awalnya dan laju pertumbuhan
relatifdari produk-produk neto pertanian dan non pertanian.
Didalam system ekonomi terbuka, besarnya kontribusi produk dari sector
pertanian, baik lewat pasar maupun lewat keterkaitan produksi dengan sector-
sektor nonpertanian, misalnya industri manufaktur, juga sangat dipengaruhi oleh
kesiapan sector itu sendiri dalam menghadapi persaingan dari luar (tingkat daya
saingnya).
Kontribusi Pasar
Negara agraris dengan proporsi populasi pertanian (petani dan keluarganya) yang
besar, seperti Indonesia, merupakan sumber yang sangat penting bagi pertumbuhan
pasar domestik bagi sektor-sektor nonpertanian, khususnya industri manufaktur.
Namun, peranan sektor pertanian lewat kontribusi pasarnya terhadap diversifikasi dan
pertumbuhan output dari sektor-sektor nonpertani ansangat tergantung pada dua
faktor penting yang dapat dianggap sebagai prasyarat
faktor penting yang dapat dianggap sebagai prasyarat, yaitu :
1. Dampak dari keterbukaan ekonomi dimana pasar domestik tidak hanya diisi
oleh barang-barang buatan dalam negeri, tetapi juga barang-barang impor.
2. Jenis teknologi yang digunakan disektor pertanian yang menentukan tinggi
rendahnya tingkat mekanisasi atau modernisasi dari sektor tersebut.
48. Kontribusi Faktor-faktor Produksi
Ada dua factor produksi yang dapat dialihkan dari sector pertanian ke sector-
sektor nonpertanian, tanpa harus mengurangi volume produksi (produktivitas) di
sector pertanian, pertama adalah tenaga kerja dan kedua adalah modal. Market
Surplus di sector pertanian bias menjadi salah satu sumber modal bagi investasi di
sektor-sektor lain.untuk mendaptkan market surplus, kinerja sektor pertanian itu
sendiri harus baik, dalam arti bisa menghasilkan surplus.
Factor yang sangat ditentukan oleh kekuatan sisi suplainya (teknologi,
infrastruktur, dan sumber daya manusia) dan dari sisi permintaan (pasar) oleh niali
tukar antara produk pertanian dan produk nonpertanian, baik di pasar dalam negeri
maupun luar negeri.
Kontribusi Devisa
Kontribusi sector pertanian di suatu negara terhadap peningkatan devisa terjadi
melalui peningkatan ekspor dan atau pengurangan impor Negara tersebut untuk komoditi-
komoditi pertanian. Akan tetapi peranan sector pertanian dalam peningkatan devisa bisa
dikontradiksi dengan peranannya dalam bentuk kontribusi produk.
Dengan kata lain, usaha peningkatan ekspor pertanian bisa berakibat negative
terhadap pasokan pasar dalam negeri, atau sebaliknya, usaha memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri bisa menjadi suatu factor penghambat bagi pertumbuhan ekspor pertanian.
49. PEMBAHASAN
INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR
INDUSTRI
SEJARAH SEKTOR INDUSTRIDI INDONESIA
Tahun 1920an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh orang asing,
walau jumlahnya hanya sedikit. Indutri kecil yang ada pada masa itu berupa industry rumah
tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula merah (tebu dan nira), rokok kretek,
kerajinan tekstil, dan sebagainya tidak terkoordinasi dengan baik.
Perusahaan modern hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British American Tobaco
(BAT) dan perakitan kendaraan bermotor General Motor Car Assembly. Depresi ekonomi
yang melanda Indonesia tahun 1930an meruntuhkan perekonomian, megakibatkan
menurunnya penerimaan ekspor dari 1.448 gulden menjadi 505 gulden (1929) yang
mengakibatkan pengangguran.
Melihat situasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah system dan pola
kenijakan ekonomi dari sector perkebunan ke sector industry, dengan memberi kemudahan
dalam pemberian ijin dan fasilitas bagi pendirian industry baru.
KONSEP DAN TUJUAN INDUSTRIALISASI
Dalam sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi berawal dari revolusi
industry pertama pada pertengahan abad 18 di Inggris dengan penemuan metode baru untuk
pemintalan dan penenunan kapas yang menciptakan spesialisasi dalam produksi dan
peningkatan produktivitas dari factor produksi yang digunakan.
Setelah itu, inovasi dan penemuan baru dalam pengolahan besi dan mesin uap yang
mendorong inovasi dalam pembuatan antara lain besi baja, kereta api dan kapal tenaga uap.
Revolusi industry kedua akhir abad 18 dan awal abad 19 dengan berbagai
perkembangan teknologi dan inovasi membantu laju industrialisasi. Setelah PD II muncul
berbagai teknologi baru seperti produksi masal dengan menggunakan assembly line, tenaga
listrik, kendaraan bermotor, penemuan barang sintetis dan revolusi teknologi komunikasi,
elektronik, bio, computer dan penggunaan robot.
50. PERKEMBANGAN SEKTORINDUSTRIMANUFAKTUR NASIONAL
Sector industry manufaktur di banyak Negara berkembang mengalami perkembangan
sangat pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan
sebagai kasus istimewa. Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous economic karena
kinerja ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hinga 1995, industry manufaktur merupakan
contributor utama.
Untuk melihat sejauh mana perkembangan industry manufaktur di Indonesia selama
ini, perlu dilihat perbandingan kinerjanya dengan sector yang sama di Negara-negara lain.
Dalam kelompok ASEAN, misalnya kontribusi output dari sector industry manufaktur
terhadap pembentukan PDB di Indonesia masih relative kecil, walaupun laju pertumbuhan
output rata-ratanya termasuk tinggi di Negara-negara ASEAN lainnya.
Struktur ini menandakan Indonesia belum merupakan Negara dengan tingkat
industrialisasi yang tinggi dibandingkan Malaysia dan Thailand.
PERMASALAHAN DALAM INDUSTRIMANUFAKTUR
Secara umum, industry manufaktur di Negara-negara berkembang masih terbelakang
jika dibandingkan dengan sector yang sama di Negara maju, walaupun di Negara-negara
berkembanga ada Negara-negara yang industrinya sudah sangat maju.
Dalam kasus Indonesia, UNIDO (2000) dalam studinya mengelompokkan masalah
yang dihadapi industry manufaktur nasional ke dalam 2 kategori, yaitu kelemahan yang
bersifat structural dan yang bersifat organisasi.
51. KELEMAHAN-KELEMAHAN STRUCTURALDI ANTARANYA
1. Basis ekspor dan pasarnya yang sempit
A. Empat produk, yakni kayu lapis, pakaian jadi, tekstil dan alas kaki memiliki pangsa
50% dari nilai total manufaktur
B. Pasar tekstil dan pakaian jadi sangat terbatas
C. Tiga Negara (US, Jepang dan Singapura), menyerap 50% dari total ekspor manufaktur
Indonesia, sementara US menyerap hampir setengah total nilai ekspor tekstil dan
pakaian jadi
D. Sepuluh produk menyumbang 80% seluruh hasil ekspor manufaktur
E. Banyak produk manufaktur padat karya yang terpilih sebagai produk unggulan
Indonesia mengalami penurunan harga di pasar dunia akibat persaingan ketat
F. Banyak produk manufaktur yang merupakan ekspor tradisional Indonesia mengalami
penurunan daya saing
2. Ketergantungan impor yang sangat tinggi
3. Tidak adanya industry berteknologi menengah
4. Konsentrasi regional
KELEMAHAN-KELEMAHAN ORGANISASI
1. Industry skala kecil dan menengah (IKM) masih underdeveloped
2. Konsentrasi pasar
3. Lemahnya kapasitas untuk menyerap dan mengembangkan teknologi
4. Lemahnya SDM
52. STRATEGIDAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRI
Subtitusi Impor (inward-looking)
Promosi Ekspor (outward-looking)
Strategi industrialisasi
mengembangkan industry dalam negeri yang memproduksi barang pengganti impor
Pertimbangan yang lajim digunakan dalam memilih strategi ini adalah
a. SDA dan factor produksi lain (terutama tenaga kerja) cukup tersedia
b. Potensi permintaan dalam negeri memadai
c. Pendorong perkembangan sector industry manufaktur dalam negeri
d. Dengan perkembangan industry dalam negeri, kesempatan kerja lebih luas
e. Dapat mengurangi ketergantungan impor
Penerapan strategi subtitusi impor dan hasilnya di Indonesia
* Industry manufaktur nasional tidak berkembang baik selama orde baru
* Ekspor manufaktur Indonesia belum berkembang dengan baik
* Kebijakan proteksi yang berlebihan selama orde baru menimbulkan high cost
economy
* Teknologi yang digunakan oleh industry dalam negeri, sangat diproteksi
53. StrategiPromosiEkspor
* Lebih berorientasi ke pasar internasional dalam pengembangan usaha dalam negeri
* Tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas kemudahan lainnya dari
pemerintah
* Dilandasi pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai jika
produk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor
* Strategi promosi ekspor mempromosikan fleksibilitas dalam pergeseran sumber daya
ekonomi yang ada mengikuti perubahan pola keunggulan komparatif
Kebijakan industrialisasi
* Dirombaknya system devisa sehingga transaksi luar negeri lebih bebas dan
sederhana
* Dikuranginya fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara dan
kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sector swasta bersama-
sama dengan BUMN
* Diberlakukannya Undang-undang PMA
54. PEMBAHASAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH ( UKM )
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternative lapangan kerja
baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter
tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya
menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak
tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar
pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu
daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya
Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia. agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan
yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat
mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh
laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.
55. Kriteria usaha kecilmenurut UU No. 9 tahun 1995
• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar
Rupiah)
• Milik Warga Negara Indonesia
• Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar
• Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Ciri-ciri usaha kecil
• Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah
lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah
• Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masisederhana,
keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah
membuat neraca usaha; Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasukNPWP
• Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwirausaha
• Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal; Sebagian besar
belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
56. Contoh usaha kecil
• Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja
• Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya
• Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri
alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industry kerajinan tangan
• Peternakan ayam, itik dan perikanan
• Koperasi berskala kecil.
Ciri-ciri usaha menengah
• Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih
teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian
keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi; Telah melakukan manajemen
keuangan dengan menerapkan system akuntansi dengan teratur, sehingga
memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh
perbankan; Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll
• Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin
tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll
• Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan
• Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh usaha menengah
• Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
• Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
• Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi
dan bus antar proponsi;
• Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
• Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
57. Kriteria usaha kecilmenurut UU No. 9 tahun 1995
• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar
Rupiah)
• Milik Warga Negara Indonesia
• Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar
• Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah
Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau
Kabupaten/Kta. Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Kriteria jumlah
karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur
yang digunakan oleh Badan Pusat.
58. PEMBAHASAN
PROSPEK UKM DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS DAN
GLOBALISASI DUNIA
Globalisasi perekonomian dunia juga memperbesar ketidakpastian terutama karena
semakin tingginya mobilisasi modal, manusia, dan sumber daya produksi lainnya.
Kemampuan UKM bertahan selama ini di Indonesia menunjukan potensi kekuatan yang
dimiliki UKM Indonesia untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam perdagangan dan
perekonomian dunia di masa depan.
Sifat Alami dari Keberadaan UKM
Relatif lebih baiknya UK dibadingkan UM atau UB dalam menghadapi krisis ekonomi
tahun 1998 tidak lepas dari sifat alami dari keberadaan UK yang berbeda dengan sifat alami
dari keberadaan UM apalagi UB di Indonesia.
Sifat alami yang berbeda ini sangat penting untuk dipahami agar dapat mempredisikan
masa depan UK atau UKM.
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagian dari pengusaha kecil dan
pekerjanya di Indonesia adalah kelompok masyarakat berpandidikan randah (SD) dan
kebanyakan dari mereka menggunakan mesin serta alat produksi sederhana atau implikasi dari
merekasendiri
UK sebenarnya tidak terlalu tergantung pada fasilitas-fasilitas dari pemerintah
termasuk skim-skim kredit murah.
Untuk mengetahui besarnya dampak dan proses terjadinya dampak tersebut dari suatu gejolak
ekonomi seperti krisis tahun 1998 terhadap UK perlu dianalisis dari dua sisi :
Penawaran
Permintaan
59. PENAWARAN
Dari sisi penawaran, pada saat krisis berlangsung banyak pengusaha-pengusaha kecil
terpaksa menutup usaha mereka karena mahalnya biaya pengadaan bahan baku
dan input lainnya terutama yang diimpor akibat apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Namun, krisis ekonomi tahun 1998 memberi suatu dorongan positif bagi pertumbuhan
UK (dan mungkin hingga tingkat tertentu bagi pertumbuhan UM) di Indonesia. Bagi banyak
orang khususnya dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah atau penduduk miskin UK
berperan sebagai salah satu the last resort yang memberi sumber pendapatan secukupnya atau
penghasilan tambahan.
PERMINTAAN
Dari sisi permintaan salah satu dampak negatif dari krisis ekonomi tahun 1998 yang
sangat nyata adalah merosotnya tingkat pendapatan riil masyarakat per kapita. UK di Indonesia
hingga saat ini tetap ada bahkan jumlahnya terus bertambah walaupun mendapat persaingan
ketat dari UM, UB dan dari produk-produk M serta iklim berusaha yang selama ini terlalu
kondusif akibat kebijakan-kebijakan pemerintah yang dalam prakteknya tidak terlalu “pro”
UK.
KEMAMPUAN UKM
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia terdapat tiga faktor
kompetitif yang akan menjadi dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu
usaha antara lain:
Kemajuan T
Penguasaan ilmu pengetahuan
Kualitas SDM yang tinggi (profesionalisme)
Sayangnya, ketiga faktor keunggulan kompetitif tersebut masih merupakan kelemahan
utama dari sebagian besar UKM (terutama UK) di Indonesia.