Makalah ini membahas tentang sejarah dan perkembangan perekonomian Indonesia mulai dari masa pra-kolonial hingga era reformasi. Sistem ekonomi yang dianut adalah demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila yang mengedepankan kerjasama berdasarkan kekeluargaan. Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan melalui pelaksanaan Repelita dengan fokus pada pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi.
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Resume tugas perekonomian indonesia ( sukma )
1. PEREKONOMIAN INDONESIA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen pengampu : Ade fauji,SE,MM
Oleh
SUKMA
Nim :11140926
Kelas : 5V-MA
Ruang : R.3.25
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
BINA BANGSA
2015-2016
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat- nya
penulis dapat menyusun makalah mata kuliah Perekonomian Indonesia , yang bejudul
“ PEREKONOMIAN INDONESIA”. Atas
dukungan moral dan materi yang di berikan dalam penyusun makalah ini , maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.Allah SWT atas rahmat dan karunia – nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan lancar tanpa ada hambatan apapun .
2.Bapak Ade fauji.SE.MM Selaku dosen pengampu atas bimbinganya dalam memberikan materi
yang membantu atas pembuatan makalah ini .
3.Keluarga besar dalam memberikan dukungan sehingga terselesaikan nya proses pembuatan
makalah ini .
4.Teman – teman kelas 5v –MA , STIE Bina Bangsa jurusan manajemen karena telah menemani
selama menuntut ilmu dan atas dukungannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik .
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna . Oleh karena itu , saran
dan kritik yang membangun dari rekan –rekan sangat di butuhkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
Cilegon, 05,januari, 2016
1 Penulis,
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1
1.1. Latar belakang ........................................................................................................1
1.3. Tujuan penulis ……………………………………………………………………1
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………. 2
2.1. Sejarah Ekonomi Indonesia………….…………………………………… …………2
2.2. Perekonomian Indonesia…………….………………………………………………..4
2.3. Sistem Ekonomi Indonesia …...……………………………………………………....7
2.4. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia …………………………………………………....11
2.5. Perubahan Struktur Ekonomi……………..…………………………………………..17
2.6. Peranan Sektor Pertanian ….……………………………………………… ………..21
2.7.Kemiskinan & Kesenjangan…………………………………………………………..23
2.8.Industrialisasi & Perkembangan sector Industri………………………………………27
2.9.Perkembangan Ekonomi Daerah…………………………………………………… ,,30
2.10.Usaha Kecil Menengah ( UKM )…………………………………………………….35
2.11.Prospek UKM dalam Perdagangan Bebas……………………………………………37
2.12.Neraca Pembayaran…………………………………………………………………..39
2.13.Modal Asing & Hutang Luar Negeri ………………………………………………..42
BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………...... ….. 47
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………...........47
Daftar Pustaka……………………………………………………………………........48
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring
perkembangan zaman ,tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi
secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum
terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi ,pengangguran , kesempatan
kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara
mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk
yang ada negara tersebut.
Lalu bagaimanakah dengan negara kita yaitu Indonesia ? Indonesia dari segi ekonomi
merupakan negara yang sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi negara maju .
Memiliki penduduk yang termasuk padat tidak mudah memang menghadapi berbagai persoalan
ekonomi yang terjadi, tentu pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk menstabilkan
perekonomian di Indonesia. Dalam kesempatan ini penulis akan menjelaskan tentang kondisi
perokonomian Indonesia serta peran dan posisi ekonomi Indonesia di Dunia. Berdasarkan uraian
diatas penulis merumuskan penulisan makalah ini dengan judul Aku Bangga Indonesia.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai perekonomian Indonesia bagi
penulis dan pembaca, agar lebih memahami perkembangan ekonomi di Indonesia secara luas.
Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan penyelesaian tugas makalah mata kuliah
Perekonomian Indonesia.
1
5. BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. SejarahEkonomiIndonesia
Sejarah perekonomian indonesia di bagi menjadi beberapa masa:
A. Masa pra kolonialisme
B. Masa kolonialisme
- Masa monovoli ( VOC )
- Sistem paksa
- Sistem ekonomi kapitalis- liberal
C.Era penduduk jepang
D. Cita-cita ekonomi merdeka
E. Ekonomi indonesia pasca merdeka di bagi 2 feriode
- periode orde lama
-periode oerde baru Sejarah
A.Masa pra kolonialisme
Pada masa sebelum penjajahan yaitu sebelum 300 thn yang lalu indonesia di temukan
oleh seorang geolog dari brazil bernama profesor Arisyo, dan kemudian di perkuat oleh
Open heimer yang menyebut bahwa Indonesia adalah “Eden from east” ( Surga dari timur )
maka karena ke elokan alam nya sehingga orang dari dunia barat berbondong –bondong datang
ke indonesia.
Kemudian ada fase jaman kerajaan yaitu kerajaan samudera pasai ,Sriwijaya, dan
majapahit pada saat itu kerajaan yang da di seluruh indonesia sudah bekerja sama di bidang
ekonomi dengan berbagai belahan dunia , perekonomianpun terus berkembang dengan adanya
bangsa arab dan bangsa –bangsa lain sehingga pasar dan tempat lainya d jadikan perniagaan dan
dari situlah berkembang ekonomika dan kesultanan juga kesunanan yang menggerakan
perniaagaan syiar Islam. Sampai akhir nya datang para pelancong dan penjajah yaitu
Spanyol,Portugis dan belanda yang menguasai nusantara .
2
6. B. Masa kolonialisme
Sejak itulah era baru kolonialisme terjadi hampir di seluruh wilayah nusantara dan
menyebabkan perubahan sistem ekonomi yang pada ssat itu kolonial belanda berkuasa hampir
350 thn sehingga menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat yang akhirnya timbul perlawanan
tiada henti dari para pahlawan bangsa.
Sejarah ekonomi Indonesia pasca penjajahan sendiri di bagi menjadi tiga sistem yaitu:
- Sistem monopoli VOC
- Sistem tanam paksa
- Sistem kapitalis- liberal
Sistem monopoli VOC ( 1602-1799)
VOC ( vereenigde Oostindisce Compagnie) merupakan perusahaan yang menerapkan
sistem monopoli dalam membeli komoditi – komodoti perdagangan seperti rempah – rempah ,
sehingga harganya tertekan karena telah di tetapkan oleh pihak VOC .
Kehadiran VOC membuat rakyat semakin sulit dan sengsara akibat monopoli
yang di gerakan VOC sehingga tidak sedikit rakyat yang merasa di rugikan walaupun bukan
pemerintah akan tetapi VOC dengan kekeuasaanya mempunyai daya paksa seperti
pemerintah.N amun voc mengalami kebangkrutan pada tahun ( 1799 ) dan menyebabkan
pemerintah berhenti sementara pada tahun ( 1811-1816) dan kekuasan d ambil alih oleh
Inggris tidak berselang beberapa tahun kemudian di serahkan kembali ke kolonial belanda.
3
7. 2.2. Perekonomian Indonesia
A. SEBELUM ORDE BARU
*20 th pertama ekonomi indonesia tidak stabil
* Sistem politik tidak stabil
* kebijakan ekonomi sering berubah
* defisit anggaran terlalu tinggi
* harga- harga membumbung tinggi
* inflasi naik ( 30-50%) per buln / hiperinflasi
* Buruknya sarana dan pra sarana perekonomian
B.ERA ORDE LAMA
* Nasionalisasi perusahaan asing
* kebijakan anti investasi asing
* pangsa pasar komoditas perdagangan international banyak yang hilang
* Defresiasi rupiah
* thn 1958 BEJ di tutup
* Keluar dari IMF
C.Masa Oerde Baru ( 1969-1997)
pada masa Orde Baru pembangunan ekonomi di dasarkan pada kebijakan berdasarkan Trilogi
pembangunan yang mengandung 3 unsur yaitu:
1. Pemerataan Ekonomi
2. Pertumbuhan Ekonomi
3. Stabilitas Nasional * Penerimaan ekspor kurang dari 10% PDB
4
8. D. Pada masa Orde Baru pembangunan d lakukan secara bertahap melalui yaitu:
REPELITA 1 ( 1 april 1969- maret 1974)
Program yang di laksanakan
Rehabilitasi Ekonomi :
* Sarana penunjang produksi pangan ( waduk,irigasi, dsb)
* Prasarana angkutan ( jalan, jembatan , pelabuhan dsb)
kendala- kendala :
kurang tersedianya dana pembiayaan pembangunan
faktor penyebab:
1. Rendahnya tabungan dalam negeri
2.Rendahnya ekspor ( Devisa sedikit )
Usaha yang d lakukan :
* pinjaman luar negeri
*menggalakan modal asing
E. Repelita II ( 1 april 1974- 31 maret 1979 )
keberhasilan pelita 1, menimbulkan dampak terhadap:
1. kesenjangan Ekonomi
2. Dominasi Modal asing
Dengan kondisi seperti tsb di atas ,maka kebijakan pembangunan yang berpegang pada
Trilogi ,di pokuskan kepada:
1. pertumbuhan ekonomi
2.Pemerataan
3. Stabilitas
F. Repelita III ( 1 April 1974- 31 maret 1979 )
dengan makin gencar nya isu tentang kesenjangan ekonomi, kesenjangan-kesenjangan
nyata yang terjadi antara lain :
1.kesenjangan antar daerah dan antar sektor
2. kesenjangan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja
3. kesenjangan antara usaha kecil dengan usaha besar
5
9. G. Repelita IV ( 1 April 1989- 31 maret 1993 )
Selama pelita IV strategi pembangunan tetap berlandaskan kepada Trilogi pembangunan , yaitu:
pemerataan, pertumbuhan , dan stabilitas. Namaun upaya perbaikan kerja perekonomian
menghadapi kendala , yaitu :
1. Turun nya harga migas
2. Turun nya cadangan Devisa
3. krisis likuiditas perbankan akibat langkanya aliran dana masuk dari masyarakat
4. inflasi masih cukup tinggi ( 52,9% )
5. kesenjangan makin melebar
H.Repelita V & VI ( 1998- 2002 )
Pada pelita V d prioritaskan pada sektor Industri yang oleh sektor pertanian kemudian di
lanjutkan dengan repelita VI yaitu dengan kebijakan pembangunan yang di landasi oleh Trilogi
Pembangunan dengan tetap mengedepankan pemerataan.
Tantangan yang di hadapi antara lain:
1. income perkapita masih rendah
2. laju pertumbuhan penduduk masih tinggi
3. kesenjangan sosial masih meningkat
4. Bertambahnya jumlah penduduk miskin
5. Rendahnya penyerapan kerja
6. Rendahnya kualitas SDA dan lingkungan
I. Era Refomasi hingga Sekarang
Pada era ini begitu banyak perubahan ekonomi walaupun masih kurang secara signifikan
akan tetapi kalo di lihat dari persefektif jaman modern indonesia termasuk negara berkembang
yang di perhitungkan oleh Dunia terutama Asia kerena laju pertumbuhan terus digenjot melalui
beberapa sektor yaitu:
a. Sektor pertanian, kehutanan,dan perikanan
b. sektor pertambangan dan penggalian
c. Sektor industri pengolahan
d. Sektor listrik,gas dan air minum
e. sektor infrastruktur
f. Sektor perdagangan,hotel dan restoran
g. Sektor pengankutan dan komunikasi
h Sektor perbankan dan lembaga keuangan lainya
i. Sektor jasa.
6
10. 2.3.Sistem Ekonomi Indonesia
A. Pengertian Sistem Ekonomi
Yang dimaksud sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala
aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta
berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk
mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Sedangkan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
B. SISTEM PEREKONOMIAN YANG DIANUT DI INDONESIA
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah demokrasi ekonomi yaitu system perekonomian
nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan
kekeluargaan dan kegotong royongan dari, oleh dan untuk rakyat dibawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah. Sistem ekonomi ini memiliki landasan Pancasila serta landasan
konstitusional UUD 1945.
Ciri ciri sistem perekonomian demokrasi ekonomi :
a . Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
B. Cabang cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
C.Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
d. Hak milik peorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
e .Fakir miskin dan anak anak terlantar berhak memperoleh jaminan sosial.
Ciri-ciri negatif yang harus dihindari dalam demokrasi ekonomi :
- Sistem persaingan bebas (free fight liberalism) yang akan menyebabkan homo humini
lupus.
7
11. C.LANDASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA.
Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);
Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan
Indonesia (berakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi
dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang
banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama –
bukan kemakmuran orang-seorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal
utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar Pancasila, dengan
kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi (kemudian
menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan berlakunya
Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUD tentang
hak milik yuang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993
butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN
1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan
“dikembalikan” ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
D.SEJARAH PERKEMBANGAN
• 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
• 1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
• 1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
• 1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya
cenderung liberal
Dalam suatu negara, proses dinamika pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
internal (domestik) dan eksternal (global). Yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu kondisi
fisik (iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas SDA, SDM yang dimiliki, dan kondisi awal
perekonomian. Sedangkan faktor eksternal meliputi perkembangan teknologi, kondisi
perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.
Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian Indonesia tidak
juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran
masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem
perekonomian di Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari
masa orde lama hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, mengatasi permasalah
ekonomi yang ada.
8
12. E.Sistem perekonomian Indonesia dibagi menjadi 3
a. Pemerintahan pada masa orde lama
b. Pemerintahan orde baru
c. Pemerintahan reformasi.
Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu yang telah
merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu
maupun diskusi kelompok. Seperti Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide,
bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai cita-cita tolong menolong adalah koperasi
namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan
terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.
Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam
pidatonya di Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi
semacam campuran. Menurut UUD 1945, sistem perekonomian Indonesia tercantum dalam
pasal-pasal 23, 27, 33 & 34. Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang di
antaranya adalah (Suroso, 1993) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya :
1.Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali
2.Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan
3.Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu,
. Macam-macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain.
Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
- Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
- Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
- Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
alam yang dimiliki.
Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi, diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2.Sistem Ekonomi terpusat
9
13. 3. Sistem Ekonomi liberal ( Kapitalis )
4. Sistem Ekonomi Campuran
5. Sistem Ekonomi Pancasila
G. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling
penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui
pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat.
Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur
(bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
- Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan
pemerintah dengan peraturan negara.
- Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha
tidak ada.
- Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat
- Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Keburukan sistem ekonomi terpusat
- Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
- Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta
memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah
adalah benar dan harus dipatuhi.
10
14. 2.4. Pertumbuhan Ekonomi
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya
tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan
kerja meningkat.
B. Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
· Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
· Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita.
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah
negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama
periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak.
Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang
produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
11
15. 2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun
menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia
merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.
C. Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat
Karl Butcher (1847-1930
Karl Butcher membedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut
Masa rumah tangga tertutup
Rumah tangga kota
Rumah tangga bangsa
Rumah tangga dunia
Whalt Whiteman Rostow (1916-1979)
Masyakarat Tradisional (the traditional society)
Menurut Rostow, masyarakat tradisional adalah masyarakat yang fungsi produksinya terbatas
yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif dan cara hidup masyarakat.
12
16. Tahap masyarakat tradisional, dengan karakteristiknya :
Pertanian padat tenaga kerja.
Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era newton).
Ekonomi mata pencaharian.
D.Tahap tinggal landas (the take off)
Terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan
yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari
perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan
investasi.
Rostow mengemukakan 3 ciri utama dari negara-negara yang sudah mencapai masa tinggal
landas yaitu:
Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10% dari Produk
Nasional Bersih (Net National Product NNP).
Terjadinya perkembangan satu atau beberapa Sektor industri dengan tingkat pertumbuhan yang
sangat tinggi (leading sectors).
Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan
perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan
ekonomi terus terjadi.
Empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menciptakan sektor pemimpin yaitu:
1. Harus ada kemungkinan untuk perluasan pasar bagi barang-barang yang diproduksi yang
mempunyai kemungkinan untuk berkembang dengan cepat.
2. Dalam sektor tersebut harus dikembangkan teknik produksi yang modern dan kapasitas
produksi harus bisa diperluas.
3. Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali
keuntungannya untuk membiayai pembangunan sektor pemimpin.
4. Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin haruslah bisa menciptakan
kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sektor-sektor lain.
* Tahap tinggal landas yaitu ditandai dengan :
1.Industrialisasi meningkat;
2.Tabungan dan investasi semakin meningkat
3.Peningkatan pertumbuhan regional
4.Tenaga kerja di sektor pertanian menurun
13
17. 5.Stimulus ekonomi berupa revolusi politik
6.Inovasi teknologi
7.Perubahan ekonomi internasional
8.Laju investasi dan tabungan meningkat 5 – 10% dari pendapatan nasional
9.Sektor usaha pengolahan (manufaktur)
10.Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan)
Tahap Menuju Kekedewasaan (the drive to maturity)
Tahap menuju kedewasaan diartikan Rostow sebagai masa dimana masyarakat sudah secara
efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap ini
sektor-sektor pemimpin baru akan muncul menggantikan sektor-sektor pemimpin lama yang
akan mengalami kemunduran. Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh
perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang terjadi, dan juga
oleh kebijaksanaan pemerintah.
Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi ciri-cirinya:
1.Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
2.Diversifikasi industri
3.Penggunaan teknologi secara meluas
4.Pembangunan di sektor-sektor baru
5.Investasi dan tabungan meningkat 10 – 20 % dari pendapatan nasional.
Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-consumption)
Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat pada
keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain.
Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi dengan:
A. Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa;
B. Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa;
C. Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
1. Faktor sumber daya manusia
2. Faktor sumber daya alam
3. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Faktor budaya
14
18. F.Hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
>> Akumulasi Modal
Capital accumulation terjadi sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali
dengan tujuan memperbesar output. Pengadaan peralatan kerja, mesin-mesin, bahan baku dapat
meningkatkan stock modal suatu negara dan memungkinkan terjadinya peningkatan output di
masa mendatang.
>> Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
Secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan
ekonomi. Dimana jumlah tenaga kerja lebih besar akan menambah tenaga yang produktif. Di
negara berkembang kelebihan tenaga kerja bukan menjadi hal positif atau negatif tetapi
sepenuhnya tergantung kepada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk
menyerap dan memanfaatkan tenaga kerja tersebut.
>> Kemajuan teknologi
Bagi kebanyakan ekonom merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat penting.
Kemajuan teknologi terjadi karena ditemukan cara baru yang efektif untuk menangani setiap
pekerjaan.
Kemajuan teknologi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
1. Kemajuan teknologi yang netral (neutral technological progress)
Teknologi ini memungkinkan mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi karena menggunakan
jumlah faktor input yang sama, serta inovasi-inovasi yang dapat mendorong peningkatan output
dan kenaikkan konsumsi masyarakat.
2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labour saving technological progress)
Kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa untuk menghemat pemakaian modal
atau tenaga kerja. Penggunaan komputer, mesin otomatis, dll.
3. Kemajuan teknologi hemat modal (capital saving technological progress)
Penerapan teknologi mampu meningkatkan mutu atau keterampilan angkatan kerja secara umum.
Kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi memungkinkan kita memanfaatkan barang
modal yang lebih produktif.
G. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional
Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab
semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat
kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan.
15
19. pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan
modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka
panjang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu :
(1) proses,
(2) output per kapita, dan
(3) jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi
pada suatu saat.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan negara
itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya,
pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta
penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet memisahkan enam karakteristik yang terjadi dalam
proses pertumbuhan pada hampir semua negara dan dari pendapatnya tersebut di bawah ini
terlihat bahwa salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yaitu perdagangan (ekspor).
• Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan
populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan atau
terutama produktivitas tenaga kerja.
• Dua transformasi struktural : tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi dan
tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.
• Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional :
kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk menjangkau seluruh dunia untuk
mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan baku dan pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh
sepertiga populasi dunia.
16
20. 2.5. Perubahan Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam
perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer,
sekunder dan tersier.
Ada kecenderungan (dapat dilihat sebagai suatu hipotesis) bahwa semakin tinggi laju
pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat per kapita,
semakin cepat perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain
mendukung proses, seperti manusia (tenaga kerja), bahan baku, dan teknologi tersedia.
Teori dan Bukti Empiris
Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam menganalisis perubahan struktur
ekonomi, yakni dari Arthur lewis (teori migrasi) dan Hollis chenery (teori transformasi
struktural).
* Teori Arthur Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan eokonomi yang
terjadi di pedesaan dan perkotaan. Dalam teorinya, Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian
suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu perekonomian tradisional di pedesaan
yang didominasi oleh sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri
sebagai sektor utama.
* Teori Chenery, dikenal dengan teori pattern of development, memfokuskan peda
perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di NSB, yang mengalami
transformasi dari pertanian tradisional (subsistens) ke sektor industri sebagai mesin utama
penggerak pertumbuhan ekonomi.
Di dalam kelompok negara-negara sedang berkembang (NSB), banyak negara yang juga
mengalami transisi ekonomi yang pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun pola dan
prosesnya berbeda antar negara. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antarnegara dalam jumlah
faktor internal seperti berikut.
A Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)
Suatu negara yang awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah memiliki
industri-industri dasar, seperti mesin,besi dan baja yang relatif kuat akan mengalami proses
industrialisasi yang lebih cepat dibandingkan negara yang hanya memiliki industri-industri
ringan, seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan, dan mimuman.
B. Besarnya pasar dalam negeri
Besarnya pasar domestik ditentikan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkat
pendapatan riil per kapita.
17
21. c. Pola distribusi pendapatan
Walaupun tingkat pendapatan rata-rata perkapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya
sangat pincang, kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-
industri selain industri-industri yang membuat barang-barang sederhana makanan dan minuman.
Sepatu dan pakaian jadi (tekstil).
d. Karakteristik dari industrialisasi
Cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang diterapkan, jenis industri
yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan.
Kasus Indonesia
Kalau dilihat sejak awal era pemerintahan orde baru hingga sekarang, dapat dikatakan
bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat. Namun demikian, penurunan
rasio output pertanian terhadap PDB tersebut tidak berarti bahwa volume produksi di sektor
tersebut berkurang selama periode tersebut (pertumbuhan rata-rata per tahun negatif).
Penurunan tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata per tahun total) di
sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output dari sektor industri
KRISIS EKONOMI 1997/1998
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menjelang akhir tahun 1997 dan mencapai
klimaksnya pada tahun 1998 sangat memukul perekonomian Indonesia. Pada tahun 1998 PDB
merosot tajam hingga 13% yang membuat pendapatan per kapita juga menurun drastis.
Merosotnya PDB hingga 13% bukan suatu hal yang kecil, mengingat bahwa sepanjang sejarah
Indonesia sejak 1945 hingga 1996 ekonomi Indonesia belum pernah mengalami PDB hingga
13%.
Dari sisi suplai, sektor industri manufaktur dan sektor konstruksi (bangunan), yang pada
era orde baru bukan saja berkembang sangat pesat, tetapi juga sebagai motor utama pertumbuhan
ekonomi juga mengalami penurunan produksi yang signifikan. Krisis ekonomi tersebut diawali
oleh krisis keuangan dan yang terakhir ini disebabkan oleh krisis rupiah.
Menjelang pertengahan 1997, ekonomi dari negara-negara Asia , khususnya Indonesia,
Thailand, Malaysia, dan korea Selatan, mulai menunjukkan kecenderungan memanas, yang salah
satu tandanya adalah laju inflasi yang mulai merangkak naik. Dan menjelang tahun 1998
semakin defisit dan ini biasanya menimbulkan kenaikan utang, khususnya dari luar negeri.
Langkah-langkah yang harus diambil agar krisis serupa tidak terulang lagi adalah sebagai
berikut:
(1) Ekspor diperkuat,
(2) Ketergantungan pada ULN, impor, dan investasi jangka pendek atau yang bermotivasi
spekulasi dihilangkan,
18
22. (3) Sektor perbankan diperkuat,
(4) Menerapkan kembali mekanisme penentuan kurs berdasarkan sistem bebas terkendali, dan
(5) Menyiapkan cara/kebijakan penanggulangan krisis yang bagus dengan memerhatikan
semua faktor yang secara teori sangat memungkinkan munculnya suatu krisis serupa.
Kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya dengan jumlah dari 4
faktor berikut :
a) Kenaikan permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri
manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-
sektor lainnya terhadap sektor industri manufaktur.
b) Perluasan ekspor (pertumbuhan dan diversivikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah
ekspor tehadap produk industri manufaktur.
c) Subsitusi impor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan disetiap sektor yang
dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.
d) Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien input-output didalam
perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri manufaktur.
Didalam kelompok negara-negara sedang berkembang (NSB), banyak negara yang juga
mengalami transisi ekonomi yang sangat pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun pola dan
prosesnya berbeda antarnegara. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antarnegara dalam
sejumlah faktor internal seperti berikut :
perbedaan antarnegara dalam sejumlah faktor internal seperti berikut :
a) Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)
Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah memiliki industri-
industri dasar yang relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat/pesat
dibandingkan dengan negara yang hanya memiliki industri-industri ringan.
b) Besarnya pasar dalam negeri
Besarnya pasar domestik ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkatan
pendapatan rill per-kapita. Pasar dalam negeri yang besar merupakan salah satu faktor intensif
bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena menjamin adanya skala
ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi (dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu
lainnya mendukung).
c) Pola distribusi pendapatan
Faktor ini sangat mendukung faktor pasar diatas. Walaupun tingkat pendapatan rata-rata per-
kapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya pincang maka kenaikan pendapatan tersebut tidak
terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-industri yang membuat barang-
barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu, dan pakaian jadi (tekstil).
19
23. d) Karakteristik dan industrialisasi
Misalnya, cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang diterapkan, jenis industri
yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan. Aspek-aspek ini
biasanya berbeda antarnegara yang menghasilkan pola industrialisasi yang juga berbeda
antarnegara.
e) Keberadaan SDA
Ada kecenderungan bahwa negara yang kaya akan SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang
lebih rendah atau terlambat melakukan industrialisasi atau tidak berhasil melakukan diversivikasi
ekonomi (perubahan struktur) daripada negara yang miskin SDA.
f) Kebijakan perdagangan luar negeri
Fakta menunjukan bahwa di negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward
looking), pola dan hasil industrialisasinya berbeda dibandingkan dengan negara yang
menerapkan kebijakan ekonomi terbuka (outward looking).
20
24. 2.6. Peranan Sektor Pertanian
DEFINISI PERTANIAN
Pengertian pertanian dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai budidaya penghasil
tanaman pangan padahal kalau kita tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat menghasilkan
tanaman maupun hewan ternak demi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-
dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit , metode
budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk,
dan pemasaran, Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan
efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive
farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis Program
dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal
sebagaiintensifikasi. Karena pertanian Industrial selalu menerapkan pertanian intensif,
keduanya eringkali disamakan
MANFAAT SEKTOR PERTANIAN
1. Potensi Sumber Daya Yang Sangat Besar dan Beragam
2. Pangsa Pasar Terhadap Pendapatan Nasional Cukup Besar
3. Peranan Petani Dalam Penyediaan Pangan Masyarakat
4. Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi
5. Kontribusi Terhadap Kesempatan Kerja
6. Kontribusi
KEBIJAKAN PEMERINTAH
1. KEBIJAKAN HARGA
kebijakan ini merupakan salah satu kebijakan yang terpenting di banyak Negara dan
biasanya digabung dengan pendapatan sehingga disebut kebijakan harga dan pendapatan (price
and income policy). Segi harga dari kebijakan itu bertujuan untuk mengadakan stabilisasi harga,
sedangkan segi pendapatannya bertujuan agar pendapatan petani tidak terlalu berfluktuasi dari
musim ke musim dan dari tahun ke tahun. Kebijakan harga dapat mengandung pemberian suatu
penyangga untuk hasil-hasil pertanian supaya tidak merugikan petani atau langsung sejumlah
subsidi tertentu bagi petani. Di banyak Negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan
lain-lain. Banyak sekali hasil-hasil pertanian seperti gandum, kapas, padi, gula dan lain-lain yang
mendapat perlindungan pemerintah berupa penyangga dan subsidi. Indonesia baru mempraktikan
kebijakan harga untuk beberapa hasil sejak tahun 1969. Secara teoritis kebijakan harga dapat
dipakai mencapai tiga tujuan yaitu:
21
25. A. Stabilisasi harga-harga hasil pertanian terutama pada petani.
B. Meningkatkan pendapatan petani melalui perbaikan nilai tukar (term of trade).
C. Memberikan arah dan petunjuk pada jumlah produks
Pertanian Terhadap Devisa
2. KEBIJAKAN STRUKTURAL
Dalam pertanian dimaksudkan untuk memperbaiki struktur produksi misalnya luas
pemilikan tanah, pengenalan dan penguasaan alat-alat pertanian yang baru dan perbaikan
prasarana pertanian pada umumnya baik prasarana fisik maupun social ekonomi. Kebijakan
structural ini hanya dapat terlaksana dengan kerjasama yang erat dari beberapa lembaga
pemerintah. Perubahan struktur yang dimaksud disini tidak mudah mencapinya dan biasanya
memakan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena sifat fisik usaha tani yang tidak saja
merupakan unit usaha ekonomi tetapi juga merupakan bagian kehidupan petani denga segala
aspeknya. Oleh sebab itu tindakan ekonomi saja tidak akan mampu mendorong perubahan
struktur dalam sector pertanian sebagai mana dapat dilaksanakan dengan penyuluhan-
penyuluhan yang intensif adalah merupakan pula satu contoh dari kebijakan ini.
3.PENYEDIAAN LAHAN
Menyediakan lahan pertanian yang tepat, hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil
produksi pertanian dalam negeri. Karena seperti yang diketahui, lahan pertanian saat ini
sangatlah sempit. Ini terjadi karena banyaknya perumahan dan gedung-gedung pembelajaan
menggunakan lahan pertanian yang ada. Maka dari itu, pemerintah sebaiknya menyediakan lahan
pertanian yang sesuai dan strategis. Dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi, sehingga
kedepannya dapat mengekspor hasil pertanian ke luar negeri.
4.PENYULUHAN PERTANIAN
Melakukan penyuluhan kepada petani, hal ini dimaksudkan agar petani dapat memahami
secara jelas tentang cara bercocok tanam yang baik. Karena sebagian petani pada umumnya
kurang memahami dalam hal menggunakan pupuk tanaman dan obat pembasmi serangga
(pestisida). Bila para petani kurang memahami hal itu, maka akan ditakutkan akan terjadi
perusakan ekosistem yang berada disekitarnya. Oleh karena, sebaiknya para petani diberikan
penyuluhan khusus dalam hal bercocok tanam. Ini bertujuan agar
hasil produksi yang dihasilkan dapat memiliki nilai yang berkualitas tinggi.
22
26. 2.7.Kemiskinan & Kesenjangan
Pengertian Kemiskinan
Merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperbaiki
keadaan. kemiskinan dapat diartikan secara lebih luas dengan menambahkan faktor faktor lain
seperti faktor sosial dan moral. Secara konvensional, kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu
keadaan individu atau masyarakat yang berada di bawah garis tertentu. Secara umum pengertian
dari kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar pemikiran dan cara pandang seseorang.
Namun kemiskinan identik dengan ketidakmampuan sekelompok masyarakat yang terhadap
sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat
lemah.
Kemiskinan menurut Edi Suharto dalam Abdul Hakim (2002:219) adalah ketidaksamaan
kesempatan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial meliputi:
1.Sumber keuangan (mata pencaharian, kredit, modal)
2.Modal produktif atau asset (tanah, perumahan, kesehatan, alat produksi)
3.Jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan jasa.
4.Organisasi sosial dan politik yang digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
5.Informasi yang berguna untuk kemajuan hidup.
6.Pengetahuan dan keterampilan.n tereksploitas(kemiskinan struktural).
Dampak Kemiskinan
Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang berbeda memunculkan
akibat yang berbeda juga.
Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan
merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan
mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja,
maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan
kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting lainnya. Misalnya saja harga beras yang
semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan
seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan
menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu
yang lama.
Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah
mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau
haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan.
23
27. PERTUMBUHAN KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
1. Hubungan antara Pertumbuhan dan Kesenjangan:
Hipotesis Kuznets Data decade 1970an dan 1980an mengenai pertumbuhan ekonomi dan
distribusi di banyak Negara berkembang, terutama Negara-negara dengan proses pembangunan
ekonomi yang tinggi, seperti Indonesia, menunjukkan seakan-akan ada korelasi positif antara
laju pertumbuhan dan tingkat kesenjangan ekonomi: semakin tinggi pertumbuhan PDB atau
semakin besar pendapatan per kapita semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan kaum
kaya.Studi dari Jantti (1997) dan Mule (1998) memperlihatkan perkembangan ketimpangan
pendapatan antara kaum miskin dan kaum kaya di Swedia, Inggris dan AS, serta beberapa
Negara di Eropa Barat menunjukkan kecenderungan yang meningkat selama decade 1970an dan
1980an
2. Hubungan antara Pertumbuhan dan Kemiskinan
Dasar teori dari korelasi antara pertumbuhan dan kemiskinan tidak berbeda dengan kasus
pertumbuhan dengan ketimpangan, seperti yang telah dibahas diatas. Mengikuti hipotesis
Kuznets, pada tahap awal proses pembangunan tingkat kemiskinan cenderung meningkat, dan
saat mendekati tahap akhir pembangunan jumlah orang miskin berangsur berkurang. Namun
banyak faktor lain selain pertumbuhan yang juga mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat
kemiskinan di suatu wilayah/Negara seperti struktur pendidikan tenaga kerja dan struktur
ekonomi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan menurut para Ahli.
Setiap permasalahan timbul pasti karna ada faktor yang mengiringinya yang menyebabkan
timbulnya sebuah permasalahan, begitu juga dengan masalah kemiskinan yang dihadapi oleh
negara indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut Hartomo
dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29) yaitu :
1). Pendidikan yang Terlampau Rendah
2). Malas Bekerja
3). Keterbatasan Sumber Alam
4). Terbatasnya Lapangan Kerja
5). Keterbatasan Modal
6). Beban Keluarga
Kartasasmita dalam Rahmawati (2006:4) mengemukakan bahwa, kondisi kemiskinan dapat
disebabkan oleh sekurang-kurangnya empat penyebab, diantaranya yaitu :
1. Rendahnya Taraf Pendidikan
Taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan
meyebabkan sempitnya lapangan kerja yang dapat dimasuki. Taraf pendidikan yang rendah juga
membatasi kemampuan seseorang untuk mencari dan memanfaatkan peluang.
.24
28. 2. Rendahnya Derajat Kesehatan
Taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir
danprakarsa.
3. Terbatasnya Lapangan Kerja
Selain kondisi kemiskinan dan kesehatan yang rendah, kemiskinan juga diperberat oleh
terbatasnya lapangan pekerjaan. Selama ada lapangan kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula
ada harapan untuk memutuskan lingkaran kemiskinan.
4. Kondisi Keterisolasian
Banyak penduduk miskin secara ekonomi tidak berdaya karena terpencil dan terisolasi. Mereka
hidup terpencil sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau oleh pelayanan pendidikan, kesehatan
dan gerak kemajuan yang dinikmati masyarakat lainnya.
Nasikun dalam Suryawati (2005:5) menyoroti beberapa sumber dan proses penyebab terjadinya
kemiskinan, yaitu :
1. Pelestarian Proses Kemiskinan .
2. Pola Produksi Kolonial
3. Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkunga
4. Kemiskinan Terjadi Karena Siklus Alam
5.Peminggiran Kaum Perempuan
6. Faktor Budaya dan Etnik
KEBIJAKAN ANTI KEMISKINAN
Kebijakan anti kemiskinan dan distribusi pendapatan mulai muncul sebagai salah satu
kebijakan yang sangat penting dari lembaga-lembaga dunia, seperti Bank Dunia, ADB,ILO,
UNDP, dan lain sebagainya.
Tahun 1990, Bank Dunia lewat laporannya World Developent Report on Proverty
mendeklarasikan bahwa suatu peperangan yang berhasil melawan kemiskinan perlu dilakukan
secara serentak pada tiga front :
1. Pertumbuhan ekonomi yang luas dan padat karya yang menciptakan kesempatan kerja
danpendapatan bagi kelompok miskin
,
2. Pengembangan SDM (pendidikan, kesehatan, dan gizi), yang memberi mereka kemampuan
yang lebih baik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh pertumbuhan
ekonomi
,
25
29. 3. Membuat suatu jaringan pengaman sosial untuk mereka yang diantara penduduk miskin yang
sama sekali tidak mamu untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan dari pertumbuhan ekonomi
dan perkembangan SDM akibat ketidakmampuan fisik dan mental, bencana alam, konflik sosial,
dan terisolasi secara fisik.
untuk mendukung strategi yang tepat dalam memerangi kemiskinan diperlukan intervensi-
intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan perantaranya dapat dibagi menurut
waktu, yaitu :
1. Intervensi jangka pendek, berupa :
- Pembangunan/penguatan sektor usaha Kerjsama regional
- Manajemen pengeluaran pemerintah (APBN) dan administrasi
- Desentralisasi
- Pendidikan dan kesehatan
- Penyediaan air bersih dan pembangunan perkotaan
- Pembagian tanah pertanian yang merat
2. Pembangunan sektor pertanian, usaha kecil, dan ekonomi pedesaan
3. Manajemen lingkungan dan SDA
4. Pembangunan transportasi, komunikasi, energi dan keuangan
5. Peningkatan keikutsertaan masyarakat sepenuhnya dalam pembangunan
6. Peningkatan proteksi sosial (termasuk pembangunan sistem jaminan sosial)
PAKET INSENTIF 1 OKTOBER 2005
Paket Insentif 1 Oktober 2005 merupakan bagian integral dan implementasi serta tindak
lanjut dari Paket Kebijakan 31 Agustus 2005 yang telah disampaikan oleh Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono. Paket ini juga didisain dalam kerangka reformasi ekonomi untuk
memperkuat fondasi perekonomian dan mempertahankan momentum percepatan laju
pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan daya saing dan menggairahkan investasi dalam
rangka penciptaan kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan.
26
30. 2.8.Industrialisasi & Perkembangan sector Industri
Pengertian Industrialisasi
Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah
menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai
himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang
menerangkan jenis industrinya Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen,
industri perkayuan.
Konsep dan Tujuan Industrialisasi
1. Awal konsep industrialisasi Revolusi industri abad 18 di Inggris Penemuan→ →
metode baru dlm pemintalan dan penemuan kapas yg menciptakan spesialisasi
produksi dan peningkatan produktivitas faktor produksi.
2. Selanjutnya penemuan baru pengolahan besi & mesin uap sehingga mendorong
inovasi Baja, kereta dan kap→ al tenaga uap.
3. Setelah PD II muncul teknolgi baru Asembly line, listrik, motor, barang→ sintetis,
telekomunikasi, elektronik, bio, computer dan robot
Jenis –jenis Industri
1. Jenis industri berdasarkan tempat bahan baku
2. Jenis industri berdasarkan besar kecil modal
3. Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya
4. Jenis-jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
5. Jenis industri berdasarkan pemilihan lokasi
6. Jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
Pendalaman Struktur Industri.
Pembangunan ekonomi jangka panjang dapat merubah pusat kekuatan
ekonomi dari pertanian menuju industri dan menggeser struktur industri yang
memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.
Perubahan struktur industri disebabkan oleh :
27
31. 1. Penawaran aggregat
Perkembangan teknolgi, kualitas SDM, inovasi material baru untuk produks
2. Permintaan aggregate Peningkatan pendapatan perkapita yang mengubah volume & pola
konsumsi
Berdasarkan analisis tingkat pendalaman struktur industri:
1. Orientasi perkembangan industri manuafktur di Indonesia masih pada barang
konsumsi sederhana seperti makanan, minuman pakaian jadi sampail bambu,
rotan & kayu
2. Sisi permintaan aggergat, pasar domestik barang konsumsi berkembang pesat
seiring laju penduduk & peningkatan pendapatan masyarakat per kapita
3. Sisi penawaran aggregat, Sarana dan prasarana menunjang untuk produksi
barang konsumsi tersebut dibandingkan barang modal
4. Aspek teknolgi, kandungan teknologi barang konsumsi lebih rendah
Tingkat Teknologi produk manufaktur.
Teknologi yang digunakan dalam industri manufaktur mencakup:
1. Tekonolgi tinggi mencakup: komputer, obat-obatan, produk elektronik, alat
komunikasi dan sebagainya
2. Teknologi sedang mencakup: plastik, karet, produk logam sederhana,
penyulingan minyak, produk mineral bukan logam
3. Teknolgi rendah mencakup: kertas, percetakan, tekstil, pakaian jadi,
minuman, rokok, dan mebel.
Permasalahan dalam Industri Manufaktur:
1. Keterbatasan teknologi
2. Kualitas Sumber daya Manusia
3. Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit) dan sektor swasta
4. Kerja sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan
Masalah dalam industri manufaktur nasional:
1. Kelemahan struktural
Basis ekspor & pasar masih sempit walaupun Indonesia mempunyai banyak
sumber daya alam & TK, tapi produk & pasarnya masih terkonsentrasi :
a. Terbatas pada empat produk (kayu lapis, pakaian jadi, tekstil & alas kaki)
b. Pasar tekstil & pakaian jadi terbatas pada beberapa negara: USA, Kanada,
Turki & Norwegia 28
32. c. USA, Jepang & Singapura mengimpor 50% dari total ekspor tekstil &
pakaian jadi dari Indonesia
d. Produk penyumbang 80% dari ekspor manufaktur indonesia masih mudah
terpengaruh oleh perubahan permintaan produk di pasar terbatas
Strategi Pengembangan Sektor Industri
Startegi pelaksanaan industrialisasi:
1. Strategi substitusi impor (Inward Looking).
Bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestic yang dapat
menggantikan produk impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah
Korea & Taiwan.
Pertimbangan menggunakan substitusi impor (Inward Looking) :
a. Sumber daya alam & Faktor produksi cukup tersedia
b. Potensi permintaan dalam negeri memadai
c. Sebagai pendorong perkembangan industri manufaktur dalam negeri
d. Kesempatan kerja menjadi luas
e. Pengurangan ketergantungan impor, sehingga defisit berkurang
2. Strategi promosi ekspor (Outward Looking)
Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam
negeri yang memiliki keunggulan bersaing.
Rekomendasi agar promosi ekspor (Outward Looking) dapat berhasil :
a. Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar yang merefleksikan
kelangkaan barang ybs baik pasar input maupun output
b. Tingkat proteksi impor harus rendah
29
33. 2.9.Perkembangan Ekonomi Daerah
Faktor Penyebab Ketimpangan
. A . Konsentrasi Kegiatan ekonomi
Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Ekonomi daerah dengan
konsentrasi kegiatan ekonomi tinggi cenderung tumbuh pesat. Sedangkan daerah dengan tingkat
ekonomi yang rendah cenderung mempunyai tingkat pembanguan dan pertumbuhan ekonomi
yang lebih rendah.
Jika keadaan ini terus dibiarkan maka, daerah di luar pulau Jawa akan rugi dan semakin miskin
saja, karena:
1. daerah akan kekurangan SDM yang terampil, serta SDA yang dapat diolah untuk keperluan
sendiri.
2. Daerah akan semakin sulit dalam mengembangkan sektor non primer khususnya industri
manufaktur, dan akan semakin sulit mengubah struktur ekonominya yang berbasis pertanian atau
pertambangan ke industri.
3. Tingkat pendapatan masyarakat di daerah semakin rendah sehingga pasar output semakin
lama, dan menyebabkan perkembangan investasi di daerah semakin kecil.
B. Alokasi Investasi
Indikator lain juga yang menunjukkan pola serupa adalah distribusi investasi (I) langsung, baik
yang bersumber dari luar negeri (PMA) maupun dari dalam negeri (PMDN). Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar, bahwa krangnya I di suatu wilayah membuat
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan masyarakat per kapita di wilayah tersebut menjadi
rendah, karena tidak adanya kegiatan ekonomi yang produktif, seperti industri manufaktur.
Terpusatnya I di wilayah Jawa, disebabkan oleh banyak faktor seperti kebijakan dan birokrasi
yang terpusat selama ini (terutama sebelum pelaksanaan otonomi daerah daerah), konsentrasi
penduduk di Jawa dan keterbatasan infrastruktur serta SDM di wilayah luar Jawa. Persebaran
sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya alam yang terbatas
dalam jumlahnya dan dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif
lama. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang tersedia di alam dan dimanfaatkan
untuk kebutuhan manusia. Sumber daya alam secara umum dibagi menjadi 2, yaitu: sumber daya
alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
30
34. C. Mobilitas antar Faktor Produksi yang Rendah antar Daerah
Kehadiran buruh migran kelas bawah adalah pertanda semakin majunya suatu negara. Ini berlaku
baik bagi migran legal dan ilegal. Ketika sebuah negara semakin sejahtera, lapisan-lapisan
masyarakatnya naik ke posisi ekonomi lebih tinggi (teori Marxist: naik kelas).
Fenomena “move up the ladder” ini dengan sendirinya membawa kepada konsekuensi
kosongnya lapisan terbawah. Walaupun demikian lapisan ini tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Sebenarnya lapisan ini sangat substansial, karena menopang “ladders” atau lapisan-lapisan yang
berada di atasnya. Lapisan inilah yang diisi oleh para migran kelas bawah.
Salah satu pilar ekonomi liberal adalah kebebasan mobilitas faktor produksi, termasuk faktor
buruh. Seharusnya yurisdiksi administratif negara tidak menjadi penghalang mobilitas tersebut.
Namun, tetap saja perpindahan ini perlu ditinjau dan dikontrol agar tetap teratur.
D. Perbedaan SDA antar Provinsi
Dasar pemikiran klasik mengatakan bahwa pembanguan ekonomi di daerah yang kaya SDA akan
lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah yang miskin SDA.
Sebenarnya samapai dengan tingkat tertebntu pendapat ini masih dapat dikatakan, dengan catatan
SDA dianggap sebagai modal awal untuk pembangunan. Namun, belum tentu juga daerah yang
kaya akan SDA akan mempunyai tingkat pembanguan ekonomi yang lebih tinggi juga jika tidak
didukung oleh teknologi yang ada (T).
Penguasaan T dan peningkatan taraf SDM semakin penting, maka sebenarnya 2 faktor ini lebih
penting daripada SDA. Memang SDA akan mendukung pembangunan dan perkembangan, tetapi
akan percuma jika memiliki SDA tapoi minim dengan T dan SDM.
Program desentralisasi dan otonomi daerah merupakan pekerjaan besar dan harus berhasil
dengan baik. Keragaman kemampuan dalam pelaksanaannya harus didasarkan pada sequencing
yang jelas dan penerapan bertahap menurut kemampuan daerah.
Dalam proses pemulihan ekonomi nasional, pelaksanaan program desentralisasi yang tergesa-
gesa tanpa kesiapan memadai sebaliknya malah akan mengganggu pemulihan ekonomi yang
pada gilirannya akan merugikan pembangunan ekonomi daerah sendiri. Oleh karena itu, proses
desentralisasi tidak perlu diakselerasi. Yang perlu diakselerasi adalah pengembangan
kelembagaan dan kemampuan, termasuk untuk pengembangan kebijakan, pada tingkat daerah,
khususnya daerah Tingkat II. Hal ini merupakan kerja nasional yang harus mendapat prioritas
pertama dan dilaksanakan terutama di daerah. Inilah inti dari pemberdayaan ekonomi daerah
yang merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi daerah yang kompetitif dan efisien.
Pembangunan ekonomi yang efisien membutuhkan secara seimbang perencanaan yang lebih
teliti mengenai penggunaan sumber daya publik dan sektor swasta: petani, pengusaha kecil,
koperasi, pengusaha besar, organisasi sosial harus mempunyai peran dalam proses perencanaan.
31
35. E. Perbedaan Kondisi Demografis antar Provinsi
Kondisi demografis antar provinsi berbeda satu dengan lainnya, ada yang disominasi oleh sektor
pertanian, ada yang didominiasi oleh sektor pariwisata, dan lain sebagainya. Perbedaan kondisi
demografis ini biasanya menyebabkan pembangunan ekonomi tiap daerah berbeda-beda. Contoh
kasusnya, kita tengok ke daerah Tegal.
Penduduk Kota Tegal pada tahun 2007 adalah 247,076 jiwa yang terdiri dari laki-laki 123.792
jiwa (50,10 %) dan perempuan 123,284 jiwa (49,90 %) dengan laju pertumbuhan 0,55 % per
tahun, sedangkan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun ) 170.124 jiwa (68,86 %).
Ternyata kepadatan penduduk rata – rata di Kota Tegal pada tahun 2007 sebesar 6.193 jiwa/Km²
dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kelurahan Kejambon sebesar 13.723 jiwa/Km² dan
kepadatan terendah di Kelurahan Muarareja sebesar 750 jiwa/Km².
Jumlah penduduk usia kerja di Kota Tegal tahun 2007 tercatat berjumlah 204.517 dengan jumlah
angkatan kerja sebesar 168.575 jiwa atau 82,43 % yang terdiri dari 87.537 jiwa laki-laki dan
81.038 jiwa perempuan. Dari jumlah tersebut 112.660 sudah bekerja dan 55.915 tidak bekerja.
Mata pencaharian penduduk Kota Tegal menurut jenis mata pencahariannya adalah petani
sendiri 3.739 orang, buruh tani 6.457 orang, nelayan 12.013 orang, pengusaha 2.303 orang,
buruh industri 20.310 orang, buruh bangunan 18.704 orang, pedagang 21.887 orang,
pengangkutan 6.687 orang, PNS/ABRI 9.223 orang, pensiunan 4.473 orang dan lain-lain 11.930
orang.
Sektor pendidikan merupakan salah satu prioritas utama kebijakan Pemerintah Kota Tegal,
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.
Pembangunan sektor ini diarahkan kepada penyediaan sarana dan prasarana serta memberikan
kemudahan akses pendidikan kepada masyarakat.
. F . Kurang Lancarnya Perdagangan antar Provinsi
Kurang lancarnya perdagangan antar daerah juga menyebabkan ketimpangan ekonomi regional
di Indonesia. Pada umumnya ketidaklancaran tersebut disebabkan karena keterbatasan
transportasi dan komunikasi. Perdagangan antarprovinsi meliputi barang jadi, barang modal,
input perantara, dan bahan baku untuk keperluan produksi dan jasa. Ketidaklancaran
perdagangan ini mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan lewat sisi permintaan (Demand)
dan sisi penawaran (Supply). Dari sisi permintaan, kelangkaan akan barang dan jasa akan
berdampak juga pada permnitaan pasar terhadap kegiatan eonomi lokal yang sifatnya
komplementer dengan barang tersebut. Sedangkan dari sisi penawaran, sulitnya memperoleh
barang modal seperti mesin, dapat menyebabkan kegiatan ekonomi di suatu provinsi menjadi
lumpuh, selanjutnya dapat menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah
32
36. Teori Pembangunan Ekonomi Daerah
A. Teori Basis Ekonomi
Teori ini berdasarkan pada ekspor barang (komoditas). Sasaran pengembangan teori ini adalah
peningkatan laju pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan. Proses
pengembangan kawasan adalah merespon permintaan luar negeri atau dalam negeri atau di luar
nodalitas serta multiplier effect ( Geltner, 2005).
Teori ini hanya mampu memprediksi jangka pendek dan tidak mampu merespon perubahan
jangka panjang. Hanya menekankan perlunya mengembangkan sektor industri non basis, tidak
mengenal bahwa ekonomi regional adalah mengintegrasikan seluruh aktivitas ekonomi yang
saling mendukung. Penerapan pengembangan industri ini berorientasi ekspor dan subtitusi
impor, promosi dan pengerahan industri, peningkatan efisiensi ekonomi ekspor melalui
perbaikan infrastruktur Oleh karena itu, dibutuhkan integrasi antara jenis industri, prasarana, dan
perluasan industri. Dapat disusun hipotesa selain lokasi juga peranan sektoral serta LQ
( Location Qoutient) sektor konstruksi perumahan realestat dalam satu kawasan..
B. Teori Lokasi
Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk memperhitungkan pola lokasi
kegiatan-kegiatan ekonomi termasuk di dalamnya kegiatan industri dengan cara yang konsisten.
Lokasi dalam ruang dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Lokasi absolut.
Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan
garis bujur (letak astronomis). Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta (kelihatan).
2. Lokasi relatif.
Lokasi relatif adalah lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wilayah
lain yang ada di sekitarnya.
Dari sekian banyak teori lokasi, pada prinsipnya sama, yaitu membicarakan bagaimana
menentukan lokasi industri. Teori lokasi yang dikemukakan oleh Alfred Weber berawal dari
tulisannya yang berjudul Uber den Standort der Industrien pada tahun 1909. Prinsip teori Weber
adalah: “Penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya atau
ongkosnya paling murah atau minimal (least cost location) “. Asumsi Weber yang bersifat
prakondisi adalah sebagai berikut:
1. Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduknya. Keadaan penduduk yang
dimaksud adalah menyangkut jumlah dan kualitasnya.
2. Ketersediaan sunber daya bahan mentah. Invetarisasi sumber daya bahan mentah sangat
diperlukan dalam industri.
3. Persaingan antar kegiatan industri.
4. Upah tenaga kerja. Upah atau gaji bersifat mutlak harus ada dalam industri yakni untuk
membayar para tenaga kerja.
33
37. 5. Biaya pengangkutan (ongkos angkut) bahan baku ke lokasi pabrik yang ditentukan oleh bobot
bahan baku dan lokasi bahan baku.
6. Manusia berpikir rasional.
C. Teori Daya Tarik Industri
Teori daya tarik industri adalah model pembangunan ekonomi yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat. Teori ekonomi yang mendasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat
memperbaiki posisi pasarnya terhadap industri melalui pemberian subsidi dan insentif.
Faktor-faktor daya tarik industri adalah:
1. NT tinggi per pekerja.
Ini berarti industri tersebut memiliki sumbangan yang penting, tak hanya terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat tapi juga pada pembentukan PDRB.
2. Industri-industri ikatan.
Ini berarti perkembangan industri-industri tersebut akak menigkatkan total NT daerah, atau
mengurangi ‘kebocoran ekonomi’ dan ketergantungan impor.
3. Daya saing di masa depan.
Hal ini sangat menentukan prospek dari pengembangan industri yang bersangkutan, agar ke
depannya pasar memiliki kekuatan untuk bersaing. Meningkatkan daya saing adalah dengan
meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini berarti perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan.
Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah
yang berorientasi pasar, ini berarti pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu
meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis. Peraturan perdagangan internasional harus
diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada upaya perencanaan agar setiap pejabat pemerinah
daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan internasional ini, untuk dapat mendorong
pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam perdagangan bebas,
baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional.
4. Spesialisasi industri.
Suatu daerah sebaiknya berspesialisasi di mana daerah tersebut unggul (teori klasik perdagangan
internasional), dan dengan demikian daerah tersebut akan menikmati keuntungan dari
perdagangan.
34
38. 2.10. Usaha Kecil Menengah ( UKM )
DEFINISI UKM
Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah
(UKM),diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop
dan UKM),Badan Pusat Statistik (BPS), Keputusan Menteri Keuangan No 316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994,dan UU No. 20 Tahun 2008. Definisi UKM yang disampaikan berbeda-
beda antara satu dengan yanglainnya. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (Menegkop danUKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK),
termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitasusaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanahdan bangunan tempat usaha, dan memiliki
penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000.Sementara itu, Usaha Menengah (UM)
merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yangmemiliki kekayaan bersih lebih
besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan
Peranan UKM
Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan yang dikelola oleh dua departemen:
1. Departeman Perindustrian dan Perdagangan
2. Deparetemen Koperasi dan UKM
Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan belum, terlihat hasil yang
memuaskan, kenyataanya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar.
Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha
kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karna itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga juga berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan.
Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti: – Perizinan
- Tekhnologi
- Struktur
- Manajeman
- Pelatihan
- Pembiayaan
Peranan UKM di Tengah Krisi Global
Dalam Perekonomian Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan kelompok usaha
yang paling banyak jumlahnya. Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini tergolong kepada sektor
riil dalam perekonomian, dimana sektor riil inilah yang memiliki daya tahan yang tinggi terhadap
krisis global. 35
39. UMKM dapat membantu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara karena sektor ini
akan banyak menyerap tenaga kerja. Hal ini selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Joseph
Alois Schumpeter seorang ahli ekonomi Amerika bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara
sangat dipengaruhi oleh kewirausahaan (entrepreneurship) , dimana UMKM termasuk di
dalamnya.
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 sudah cukup menjelaskan bagaimana
rentannya modal asing terhadap krisis. Keterkaitan Indonesia dengan pihak asing yang terlalu
banyak menyebabkan ketergantungan yang rentan akan krisis. Ketergantungan tersebut dapat
menyebabkan Indonesia ikut – ikutan collapse pada saat pihak asing collapse, tidak hanya rakyat
miskin yang dibuat menderita tetapi juga konglomerat yang terlilit hutang.
Undang-Undang dan Peraturan tentang UKM
1.UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
2.PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan
3.PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
4.Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah
5.Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk
UsahaKecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan
SyaratKemitraan.
6. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha dan Menengah.
7.Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik
Negaradengan Usaha Kecil dan Program bina Lingkungan.
8.UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam perkembangan UKM saat ini, yaitu:
1.Faktor upaya untuk mulai menciptakan produk itu dari nol, hal ini berkaitan dengan
desain,artinya para UKM kita banyak yang masih meniru atau memperbanyak. Kondisi itu
hampir 90%dan 10 % yang benar-benar pencipta atau kreator.
2.Birokrasi, pemerintah sepertinya tidak menangani sektor ini secara serius. Para pelaku bisnis
disektor UKM hanya tahu bagaimana memproduksi lalu menjual, oleh karena itu
semestinya jangan dipersulit dengan berbagai birokrasi.
3.Marketing, hanya 10 sampai 20 persen saja dari para UKM yang mampu merambah
pasarmelalui teknologi internet. Kebanyakan masih menggunakan teknologi secara manual,
yangmenjadi kendala tersendiri bagi pemasaran.
4. Permodalan terutama sektor perbankan, birokrasi dan kebijakan secara sepihak dari
perbankan juga sangat menyulitkan UKM, kendala lain adalah tingginya suku bunga.
5. Promosi, masih banyak UKM yang menganggap promosi hanya membuang uang dan
waktu,Padahal, ini faktor yang sangat penting. 36
40. 2.11.Prospek UKM dalam Perdagangan Bebas
LATAR BELAKANG
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis
ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha
berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.Mengingat
pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila
pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali
terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan
unit usaha lainnya.
PENGERTIAN USAHA KECIL & MENENGAH
Ricky W. Griffin :
a. Small Business (bisnis kecil) adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara independen
(mandiri) yang tidak mendominasi pasar. Faktor pembeda adalah jumlah karyawan dan
penjualan tahunan total.
Small Business Administration (AS), Bisnis Kecil :
a.Perusahaan yang didirikan dan dijalankan oleh beberapa karyawan.
b.Usaha dengan jumlah penjualan < $200.000,00 setahun.
c.Usaha toko eceran, perusahaan konstruksi, usaha jasa dengan jumlah penghasilan < $50.000,00
per tahun
KEGIATAN UKM
Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha
kecil yang bergerak disektor pertanian.
Pada tahun 1996 dat biro pusat statistic menunjukan jumlah UKM ada 38,9 juta, dimana sector :
· Pertanian berjumlah 22,5 juata (57,9%)
· Sektor Industri pengelolaan ada 2,7 juta (9,6%)
· Sektor perdagangan, rumah dan hotel ada 9,5 juta (24%)
· Dan sisanya bergerak disektor lain.
UPAYA UNTUK PENGEMBANGAN UKM
1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif
2. Bantuan Permodalan Pemerintah
3.Perlindungan Usaha Jenis-jenis usaha tertentu
4.Pengembangan Kemitraan Perlu dikembangkan
5.Pelatihan Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM
6.Membentuk Lembaga Khusus
37
41. PERAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Peranan UKM dalam perekonomian nasional diakui sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari
kontribusi UKM terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi
pedesaan dan sebagai penggerak peningkatan ekspor manufaktur / nonmigas. Di sisi lain, krisis
ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa
UKM relatif lebih bertahan daripada usaha skala besar, yang banyak mengalami kebangkrutan.
Hal di atas berimplikasi pada pentingnya mengembangkan UKM. Beberapa alasan yang
menyebabkan pentingnya pengembangan UKM adalah:
1.Fleksibilitas
2.Adaptabilitas
Menurut Eugene dan Morce (1965), tipe kebijakan pemerintah sangat menentukan
pertumbuhan UKM. Ada empat pilihan:
1. Kebijakan do nothing policy: pemerintah apapun alasannya sadar tidak perlu berbuat apa-apa
dan membiarkan UKM begitu saja,
2. kebijakan memberi perlindungan (protection policy) terhadap UKM: kebijakan ini bersifat
melindungi UKM dari kompetisi dan bahkan memberi subsidi,
3. kebijakan berdasarkan ideology pembangunan (developmentalist): kebijakan ini memilih
industri yang potensial, (picking the winner) namun tidak diberi subsidi dan
4. kebijakan yang semakin popular adalah apa yang disebut market friendly policy dengan
penekanan pada pilihan brood based, tanpa subsidi dan kompetisi.
Kebijakan Pemerintah yang Komplementer
1.Pemerintah perlu menciptakan kondisi yang kondusif
2. Melakukan investasi dalan infrastruktur tradisional dan teknologis
3.Mendorong terjadinya tabungan swasta dan investasi domestik
4.Mengembangkan agresivitas di pasar internasional (ekspor) dan daya tarik bagi investasi asing
langsung
5.Fokus pacta kualitas, kecekatan dan transpm'ansi administrasi/birokrasi dan pemerintah
6.Memelihara keterkaitan antara tingkat upah, produktivitas dan perpajakan
7.Memelihara ketahanan jaringan sosial dan mengurangi disparitas upah, dan memperkuat kelas
menengah.
8 .Melakukan investasi besar dalam pendidikan, khususnya tingkat menengah, dan pelatihan
sepanjang hidup bagi angkatan kerja
9.Melanjutkan dan terus melakukan restrukturisasi sektor keuangan dan perbankan
10.Desentralisasi politik dan ekonomi di tingkat provinsi dan kabupaten
11.Menata kembali kebijakan perdagangan dan penanaman modal, khususnya sektor riil
dalamusaha mendorong ekspor Membangun sistem hukum dan peradilan yang efektif termasuk
prinsip 38
42. 2.12.Neraca Pembayaran
NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang
meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk
luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan
arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial
merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan
dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat
satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
a) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang
ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang,
hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
b) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter
dan fiskal.
c) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan
ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
d) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik
perdagangan Internasional.
Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
a) Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor, hubungan uang piutang,
penanaman modal)
b) Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal.
c) Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional
d) Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional
e) Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri terhadap pendapatan nasional
f) Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat
mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri
dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.
g) Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional
dari suatu negara.
39
43. A. Transaksi Debet
Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk negara lain
atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar negara. Transaksi ini
disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan
devisa. Transaksi debet meliputi:
1.impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan 2.ongkos
makelar kepada penduduk negara lain.
3.pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
4.pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
5.investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
6.investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
7.penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain
8.penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri
B. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara lain atau
transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara. Transaksi ini disebut
juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan
devisa negara.. Transaski kredit meliputi:
1.ekspor barang ke negara lain
2.penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.
3.penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain
4.penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain
5.investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri
6.investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri
7.penjualan emas kepada penduduk dari negara lain
8.penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri
Neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya
dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah :
1. Orang perorangan/individu Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara
(misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal
tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest.
2.Badan hokum Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan
Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar
negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
40
44. 3. Pemerintah Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang
diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara
4.yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi
ekonomi internasional
KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain :
1.Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan
setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia.
2.Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk
masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.
3.Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank
Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan Pusat
Statistik setahun sekali.
5.Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
41
45. 2.13.Modal Asing & Hutang Luar Negeri
Definisi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan yang tersusun
secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk
suatu negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun.
Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang
perorangan, badan hukum, dan pemerintah.
Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional dapat
digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang
menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada
penduduk negara lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi
penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Keseimbangan Neraca Pembayaran
Dalam menganalisa keseimbangan neraca pembayaran, Anda dapat melakukannya dengan
menganalisis setiap komponen neraca pembayaran yang meliputi :
# Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan
perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai
barang (seperti karet, minyak, hasil industry manufaktur dan jasa (seperti pelancongan,
keuntungan dari investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan
demikian dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini :
· - Ekspor dan impor barang
· - Ekspor dan impor jasa
Faktor - faktor yang mempengaruhi transaksi berjalan :
• Inflasi domestik
Bila inflasi suatu negara nail relatif terhadap partner dagang utamanya, umumnya
keseibangan transaksi berjalannya menurun.
42
46. • Pendapatan domestik
Bila pendapatan siap pakai suatu negara meningkat dalam prosentase yang lebih
tinggi dibanding partner dagang utamanya, keseibangan transaksi berjalan umumnya menurun.
• Kurs valuta asing
Bila mata uang suatu negara mulai mengalami apresiasi relatif terhadap partner dagang
utamanya, keseibangan transaksi berjalan biasanya menurun.
• Restriksi pemerintah
Pemerintah pusat dapat mempengaruhi keseimbangan transaksi berjalannya dengan
mengenakan bea masuk maupun kuota terhadap barang-barang produksi luar negeri.
Komponen Neraca Pembayaran
Adapun komponen Neraca Pembayaran lainnya, yaitu :
a. Neraca perdagangan/Neraca Barang.
Neraca perdagangan yaitu selisih nilai ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan termasuk
kategori neraca berjalan atau Current Acount. Neraca perdagangan Indonesia umumnya
mengalami surplus, artinya nilai ekspor melebihi nilai impor.
b. Neraca Jasa-jasa.
Neraca jasa-jasa yaitu selisih antara ekspor jasa dan impor jasa. Neraca jasa termasuk kategori
neraca berjalan atau Current Acount Neraca jasa Indonesia selalu mengalami defisit dan
defisitnya lebih besar dari surplus pada neraca perdagangan.
c. Neraca Modal
Neraca modal atau Capital Account merupakan selisih antara aliran modal masuk dan modal
keluar. Selama masa krisis ekonomi terlihat neraca modal Indonesia negatif karena banyaknya
arus modal jangka pendek ke luar negeri.
d. Neraca Emas
Neraca Emas atau Gold Account adalah transaksi emas ebagai alat bayar atas uang, sedangkan
transaksi non monetary gold termasuk ke dalam kategori current account karena diperlukan
sebagai barang komoditas biasa.
43
47. Sistem Pencatatan Neraca Pembayaran
1. Transaksi Debet
2. Transaksi Kredit
1. Transaksi Debet
Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk negara lain
atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar negara, meliputi :
• impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan ongkos makelar
kepada penduduk negara lain.
• pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
• pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
• investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
• investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
• penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain
• penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri
2. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara lain atau
transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara. Transaski kredit
meliputi :
• ekspor barang ke negara lain
• penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.
• penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain
• penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain
• investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri
• investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri
• penjualan emas kepada penduduk dari negara lain
• penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri
44
48. Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut :
1.Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai
jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara
serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar
negerinya.
2.Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional
dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3.Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4.Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan
negara tertentu.
5.Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
Arus Modal Masuk
Besarnya arus modal masuk ke Indonesia, sebagai akibat pertumbuhan perekonomian yang tetap
terjaga dalam beberapa tahun terakhir, harus dapat dimanfaatkan untuk mendanai proyek-proyek
jangka panjang. Mengelola arus modal masuk (capital inflow) ke dalam kawasan merupakan
sebuah tantangan yang sulit, yang dihadapi negara-negara emerging market seperti Indonesia
karena dapat membawa berbagai risiko potensial terhadap stabilitas keuangan.
Neraca modal yang menggambarkan arus keluar masuk devisa yang bukan merupakan
pembayaran atas barang atau jasa.
Arus devisa yang di catat di neraca modal ialah devisa dalam arti arus modal masuk, baik berupa
dana investasi maupun pinjaman atau utang luar negeri.
Arus modal asing bisa mendatangkan manfaat yang lebih besar ketimbang risikonya jika
dikelola dengan benar. Diperkirakan hingga akhir tahun ini arus modal asing yang masuk ke
Indonesia mencapai sekitar US$25 miliar. Manfaat tersebut antara lain, penurunan biaya bunga
APBN, sumber investasi swasta, pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman
pasar modal.
Sementara risikonya adalah terjadinya pembalikan, tekanan penguatan rupiah dan gelembung
ekonomi. Pemerintah perlu lebih aktif lagi untuk mendorong perusahaan swasta untuk masuk
bursa lewat penawaran saham perdana (IPO) atau right issue. .
45
49. Arus Modal Asing
Transaksi modal asing menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan
negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
· Aliran modal pemerintah
· Aliran modal swasta
- Resiko penggunaan arus masuk modal asing
Arus modal asing yang melimpah dapat mengakibatkan efek moral hazard (Prilaku beresiko
dikarenakan penanggung resiko adalah orang lain bukan dirinya sendiri). Terdapat tiga
kemungkinan ketidaksesuaian (mismatch) yang mengakibatkan moral hazard yaitu dana jangka
pendek digunakan untuk jangka panjang, dana berbunga floating digunakan untuk pinjaman.
46
50. BAB3
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan
Setelah indonesia melewati masa-masa sulit di mana era sebelumnya betapa banyak kekurangan
dan ketimpangan ekonomi namun seiring jaman dimana persaingan ekonomi global telah
membangunkan indonesia dari keterpurukan walaupun jauh dari target pertumbuhan ekonomi
yang d canangkan pemerintah yaitu 7% indonesia lewat Pemerintahan sekarang terus melakukan
koreksi d masa lalu dan perbaikan di masa depan , melalui program- program pro rakyat dan
Eekonomi Masyarakat Asean (MEA) yang siap bersaing dalam iptek , SDM&SDA .
Untuk memulai usaha tidak harus mencari jenis usaha yang sulit. Tapi hanya dengan hobi yang
dimiliki itu juga dapat menjadi peluang bisnis. Dalam masa krisis ekonomi seperti saat ini,
banyak perusahaan besar yang mengalami kebangkrutan. Tetapi itu tidak menggoyahkan UKM
yang berdiri saat ini, mereka mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Hal itu dikarenakan UKM dapat menyerap tenaga kerja.
Saran
Karena UKM mempunyai peranan yang penting dlam pembangunan nasional, maka sebaiknya
UKM mendapat dukungan penuh dari pemerintah agar UKM yang ada sekarang semakin baik.
Bila UKM didukung penuh oleh pemerintah, mungkin saja terjadi berkurangnya pengangguran
karena makin banyaknya UKM yang bermunculan.
47
51. DAFTAR PUSTAKA
- http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop
/EDISI%2025/pengemB UKM (30-12-12)
- Santosa, Awan. 2013. Perekonomian Indonesia: Masalah, Potensi, dan Alternatif Solusi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
- Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: Ghalia
Indonesia
- http://farhaanahramadhani.blogspot.co.id/2015/04/cita-cita-ekonomi-merdeka.html
www.Perekonomian indonesia .com
http://erwinstwn.blogspot.co.id/2015/05/perekonomian-indonesia-neraca.html#.Vz8VYjV9600/
http://ratnadedew21.blogspot.co.id/2011/03/neraca-pembayaran-arus-modal-asing.html
https://yuniariani37.wordpress.com/2014/07/07/neraca-pembayaran-arus-modal-asingdan-
utang-luar-negeri/
http://nandafitria96.blogspot.co.id/2015/06/makalah-neraca-pembayaran-dan-tingkat.html
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/viewFile/15669/15661
https://sabeumrenno.wordpress.com/2015/09/30/arus-modal-asing-masuk-keluar-sejarah-cara-
mengatasi-dan-resiko/
http://erwinstwn.blogspot.co.id/2015/05/perekonomian-indonesia-neraca.html#.Vz8VYjV9600/
http://ratnadedew21.blogspot.co.id/2011/03/neraca-pembayaran-arus-modal-asing.html
https://yuniariani37.wordpress.com/2014/07/07/neraca-pembayaran-arus-modal-asingdan-
utang-luar-negeri/
http://nandafitria96.blogspot.co.id/2015/06/makalah-neraca-pembayaran-dan-tingkat.html
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/viewFile/15669/15661
https://sabeumrenno.wordpress.com/2015/09/30/arus-modal-asing-masuk-keluar-sejarah-cara-
mengatasi-dan-resiko/
48