Dokumen tersebut merangkum sejarah perekonomian Indonesia sejak masa Orde Lama hingga masa Reformasi. Mencakup sistem ekonomi, kinerja ekonomi, dan peristiwa penting pada setiap masa pemerintahan.
2. PENDAHULUAN
• Tanggal 17 agustus, 71 tahun yang lalu negara
Indonesia memproklamirkan menjadi negara yang
merdeka dari penindasan kaum penjajah.
• Dengan ideologi pancasila negara Indonesia terus
membangun negeri tercinta dengan segala kapasitas
dan integritasnya.
• Dalam sektor ekonomi indonesia memiliki
pengalaman yang panjang, seperti apa pengalaman
tersebut? Kita bahas lebih lanjut
3. PEMERINTAHAN ORDE LAMA
• Awal perintahan orde lama ekonomi Indonesia menganut sistem
ekonomi sosialisme (komando).
• Tahun 1958, Indonesia mengalami defisit neraca pembayaran,
(selama periode 1955-1965) pendapatan negara sekitar 151 juta
rupiah sedangkan pembelanjaan negara sebesar 390 juta rupiah.
• Pada pemerintahan orde lama, uang yang beredar di masyarakat
terlalu banyak dari yang seharusnya, hal ini disebabkan untuk
membiayai dua peperangan yakni, perebutan irian barat dengan
Belanda dan pertikaian dengan Malaysia serta Inggris (Malaysia
masih di jajah Inggris).
4. PEMERINTAHAN ORDE LAMA
• Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat
demokratis (1950-1959), akan tetapi sejarah mengatakan hal
ini menjadi bumerang bagi Indonesia yang menyebabkan
kehancuran politik dan ekonomi nasional. Dipicu terlalu
banyaknya partai politikyang ada dan semuanya ingin
berkuasa, sehingga terjadi perebutan kekuasaan dalam
pemerintah. Konflik antar partai yang berkepanjangan
membuat program kerja pemerintah dan kabinet yang telah
disusun tidak bisa dijalankan sebagaimana mestinya.
5. PEMERINTAHAN ORDE LAMA
• Buruknya perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan
orde lama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi
akibat perang Dunia II, penjajahan Jepang, perang revolusi
dan pemberontakan dalam negeri. Fokus pemerintah yang
terbagi-bagi dan banyaknya konflik baik internal maupun
eksternal mewarnai perjalan ekonomi Indonesia menjadi
kesimpulan yang masuk akal ditambah pada masa tersebut
negara-negara barat (komunis) mayoritas negara maju tidak
berpihak kepada Indonesia yang berhaluan komunis akibat
situasi yang ada pada saat itu.
6. PEMERINTAHAN ORDE BARU
• Maret 1966 Indonesia memasuki pemerintahan orde baru, berbeda
setelah pergantian rezim pemerintahan orde baru memfokuskan
kinerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
• Orde baru yang menganut sistem ekonomi pasar (kapitalis) yang di
benci oleh rezim soekarno kembali digulirkan, mulai dari Indonesia
kembali menjadi angota PBB dan menjalin hubungan baik dengan
lembaga-lembagadunia lainnya seperti IMF.
• Sebelum repelita dijalankan pemerintah elakukan pemulihan stabilitas
ekonomi, sosial dan politik serta rehabilitasi ekonomi dalam negeri.
Target dari kebijakan tersebut untuk menekankembali tingkat inflasi,
mengurangi defisit neraca pembayaran dan menstabilkan kegiatan
produksi yang sempat mengalami stagnansi pada masa orde lama
7. PEMERINTAHAN ORDE BARU
• Pemerintah memusatkan pembangunan hanya disektor-sektor
tertentu yang secara potensial dapat menyumbangkan nilai tambah
yang besar dalam waktu yang singkat dan terjadi hanya di pulau
jawa, kerna pada saat itu fasilitas dan infrastruktur di pulai jawa
lebih baik dibandikngkan dengan daerah-daerah lainnya. Dengan
sumber dana yang terbatas pada saat itu dirasa sangat sulit untuk
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan pada waktu
yang bersamaan.
• Orde baru sangat berpengaruh terhadap ekonomi makro akan tetapi
ekonomi mikro mengalami ketertingalan walaupun kemiskinan
menurun dari masa orde lama, akan tetapi kesenjangan sosial
semakin melebar dan kelas-kelas sosial bermunculan seiring
pesatnya laju pertumbuhan ekonomi pada masa orde baru.
8. PEMERINTAHAN ORDE BARU
• Orde baru berhasil mestabilkan perekonomian Indonesia pada
masa sebelumnya, akan tetapi dengan sistem ekonomi kapitalis
maka biaya hidup menjadi lebih tinggai karena barang impor lebih
banyak menghiasi pasar dalam negeri dan kebijakan utang luar
negeri yang tinggi untuk membiayai stabilitas ekonomi Indonesia.
• Akhir dari orde baru adalah saat Indonesia mengalami krisis
ekonomi pada tahun 1998 yang dimulai dari pertengahan tahun
1997, penyebabnya adalah kondisi perbankan yang buruk dalam
hal ini berupa pinjaman, larinya modal asing yang sangat besar
dari indonesia, ketergantungan impor dan matinya ekonomi mikro.
9. PEMERINTAHAN TRANSISI
• Krisis ekonomi tahun 1998 bermula pada tanggal 14-15 Mei 1997
di Thailand, yang disebabkan pengaruh dolar AS terhadap mata
uang Bath sehingga investor mengambil langkah “jual” dan tidak
mempercayai prospek ekonomi di Thailand. Hal ini merembet ke
Indonesia dimulai dengan tidak stabilnya mata unag rupiah.
• 8 Oktober 1997 Indonesia resmi meminta bantuan keuangan kepada
IMF, karena cadangan dolar AS di BI telah menipis yang digunakan
untuk intervensi menahan atau mendongkrak kembali nilai tukar
rupiah.Oktober 1997 IMF memberikan suntikan dana 40 Miliar
dolar AS, Indonesia juga mencabut izin usaha 16 bank swasta yang
dinilai tidak sehat dan merupakan awal dari kehancuran ekonomi
Indonesia
10. PEMERINTAHAN TRANSISI
• Januari 1998, Indonesia dan IMF menandatangani nota
kesepakatan yang terdiri dari 50 butir kebijaksanan-
kebijaksanaan mencakup ekonomi makro (fiskal dan moneter),
di antaranya adalah pencabutan subsidi BBM dan listrik,
pembatalan sejumlah proyek infrastruktur besar dan
peningkatan pendapatan pemerintah.
• Pemerintah Indonesia ternyata tidak melakukan reformasi
sesuai kesepakatannya dengan IMF yang berimbas diundurnya
pencairan pinjaman angsuran kedua sebesar 3 miliar dolar AS
11. PEMERINTAHAN TRANSISI
• Krisis ekonomi yang diawali krisis rupiah menjadi besar
dengan krisis politik yang diawali dengan penembakan empat
mahasiswa Universitas Trisakti oleh tentara pada tanggal 13
Mei 1998. 14-15 Mei 1998 kota Jakarta dilanda kerusuhan
besar, puncaknya mingu terakhir bulai Mei 1998 gedung DPR
untuk pertama kalinya dikuasai dan diduduki oleh ribuan
mahasiswa/i.
• 21 Mei 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri dari
kepresidenan dan diganti oleh Dr. B.J Habibie pada tanggal 23
Mei 1998.
12. PEMERINTAHAN REFORMASI
• Pemerintahan Gus Dur
– Menunjukan sikap dan ucapan-ucapan yang membingingkan
pelaku bisnis, Gus Dur cenderung diktaktor dan praktik
KKN dilingkungan semakin intensif.
– Sikap Gus Dur tersebut menimbulkan perseteruan dengan
DPR, klimaksnya adalah dikeluarkanya memorandum I dan
II, Gus Dur terancam di turunkan apabila usulan percepatan
sidang istimewa MPR dilaksanakan Agustus 2001.
13. PEMERINTAHAN REFORMASI
• Pemerintahan Megawati
– Kinerja ekonomi pada pemerintahan Megawati
mengalami peningkatan seperti kinerja ekspor tumbuh 5%
tahun 2002 dibandingkan tahun sebelumnya -9,3% terus
membaik hingga 12 % tahun 2004.
– . Nominal PDB meningkat dari 164 miliar dolar AS tahun
2001 menjadi 258 miliar dolar AS tahun 2004
– Pendapatan perkapita selama periode Megawati
meningkat dari 697 dolar AS menjadi 1.191 dolar AS.
14. PEMERINTAHAN REFORMASI
• Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
– Pertengahan 2005 terjadi dua peristiwa yakni naiknya harga
minyak mentah dan melemahnya nilai tukar rupiah.
– Pemerintahan SBY mengambil kebijakan dengan
penghapusan subsidi BBM imbas dari harga minyak yang
tinggi, hail ini disebabkan konsumsi dalam negeri yang
besar sedangkan kilang minyak dalam negeri yang masih
terbatas. Dari kebijakan ini mengakibatkan harga bahan
pokok yang semakin mahal karena biaya distribusi produk
mengalami kenaikan.