Grup penelitian terdiri dari 4 orang yang akan meneliti potensi minyak biji kapuk sebagai bahan baku biodiesel. Biji kapuk mengandung 18-25% minyak dan 71,95% asam lemak tidak jenuh. Ekstraksi minyak biji kapuk dilakukan dengan menghancurkan biji, pelarutan bubuk dengan etanol/asam, dan didapat 40% minyak. Proses pembuatan biodiesel meliputi degumming, esterifikasi, kals
2. Minyak Biji kapuk dijadikan
biodeisel
1.
LATAR BELAKANG
Kapuk randu atau kapuk (Ceiba Pentandra) adalah pohon tropis
yang tergolong pada ordo Malvales dan famili Malvaceae
(sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah
Bombacaceae), berasal dari bagian utara dari Amerika
Selatan, Amerika Tengah dan Karibia. Kapuk randu mudah
sekali ditemui di Indonesia terutama di Pulau Jawa karena
tumbuhan ini sangat cocok ditanam di daerah tropis seperti
Indonesia (Wikipedia,2009).
Biji kapuk yang selama ini dianggap sampah dan sering
dibuang,ternyata memiliki kegunaan yang besar. Dengan cara
mengolah biji kapuk menjadi minyak, cara ini setidaknya dapat
membantu mengurangi impor minyak diesel.
3. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana ketersediaan biji kapuk di Indonesia?
Apa saja kandungan dalam biji kapuk?
Bagaimana cara ekstraksi minyak dari dalam biji
kapuk?
Bagaimana proses pembuatan minyak biji kapuk
menjadi biodiesel?
4. TUJUAN
Mengetahui biji kapuk sebagai sumber minyak nabati.
Mencari optimalitas penggunaan minyak nabati dari
biji kapuk.
Mengetahui cara ekstraksi minyak dari dalam biji
kapuk.
Mengetahui proses pembuatan minyak biji kapuk
menjadi biodiesel.
5. POTENSI BIJI KAPUK DI INDONESIA
Kapuk merupakan salah satu tanaman yang berpotensi
menghasilkan minyak. Setiap gelondong buah kapuk
mengandung 26% biji, sehingga setiap 100 kg gelondong
kapuk akan menghasilkan 26 kg limbah biji dengan harga
jual Rp 500/kg. Biji kapuk mengandung 18-25% minyak biji.
Minyak ini memiliki kerapatan 0,917 kg/L. minyak biji kapuk
mengandung asam lemak tidak jenuh sekitar 71,95%, lebih
tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa. Hal ini
menyebabkan biji kapuk mudah tengik, sehingga kurang
baik untuk dikembangkan sebagai minyak makanan. Namun
minyak biji kapuk berpotensi untuk dijadikan subtitusi
minyak diesel.
6. KANDUNGAN ZAT DALAM BIJI
KAPUK
Nama zat
Prosentase
Asam lemak
5%
Minyak biji kapuk
20-24 %
Nitrogen
4-5 %
Asam fosfat
2%
Air
13 %
Abu
5%
Lemak
6%
Protein
25 %
Karbohidrat
20 %
7. EKSTRAKSI MINYAK BIJI KAPUK
Cara pengolahan diawali dengan penghancuran biji kapuk
hingga berbentuk bubuk. Selanjutnya bubuk biji kapuk
dilarutkan dengan etanol dan asam untuk perbandingan juga
digunakan larutan N-Hexane dan asam. Penambahan asam
ini berfungsi untuk mencegah ikatan gossypol dengan
protein. Untuk etanol dan asam dilakukan pelarutan selama
100 menit dengan suhu 70 derajat, sedangkan dengan NHexane selama 60 menit dengan suhu 60 derajat. Melalui
proses ekstrasi dengan pelarut etanol dan asam bisa didapat
minyak
sebanyak
40
persen
dari
bahan
biji
kapuk. Sedangkan dengan menggunakan pelarut N-Hexane
dan asam minyak yang didapat sebanyak 30 persen dari
seluruh bahan biji kapuk.
8. APLIKASI MINYAK BIJI KAPUK
DALAM PEMBUATAN BIODIESEL
Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar mempunyai beberapa
keuntungan yakni:
Biodisel tidak akan habis karena dapat ditanam atau diperbaharui
sumbernya.
Dengan berkembangnya biodiesel jelas akan dapat memanfaatkan
tanah-tanah kritis yang banyak tersebar diseluruh pelosok tanah air.
Menciptakan lapangan kerja baru baik dibidang pertanian/budidaya
sawit, kapuk dan jarak, pabrik-pabrik mini agroindustri pengolah
biodisel sehingga akibatnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Aman digunakan sebagai bahan bakar, emisi hidokarbon lebih
sedikit, sehingga penggunaan biodisel ini akan menurunkan polusi
udara akibat kendaraan bermotor.
Pemanfaatan minyak biji kapuk randu (Ceiba pentandra) sebagai
bahan bio-diesel merupakan alternatif yang ideal untuk mengurangi
tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan
penggunaan cadangan devisa
9. Proses pembuatan biodiesel dari
minyak biji kapuk
Tahap Degumming
Tahap Esterifikasi
Tahap Kalsinasi Katalis
Tahap Transesterifikasi