SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Integrasi Industri Minyak Kelapa, Nata de
Coco, dan Vinegar sebagai Implementasi
Konsep Eco Industrial Park
Presented By :
Agung Firdausi Ahsan
110421100055
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan tanaman
kelapa terbesar di dunia dengan luas areal 3,88 juta hektar (97%
merupakan perkebunan rakyat), memproduksi kelapa 3,2 juta ton
setara kopra. Selama 34 tahun, luas tanaman kelapa meningkat
dari 1,66 juta hektar pada tahun 1969 menjadi 3,89 juta hektar
pada tahun 2005.
Industri turunan kelapa masih dapat dikembangkan dengan
melakukan diversifikasi produk olahan antara lain : oleo kimia,
desiccated coconut, virgin oil, nata de coco, dan lain-lain.
TELAAH TEORI
Pengertian Eco Industrial Park (EIP)
Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua
tujuan yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas
lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem industri
dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari sistem
dan lingkungan disekelilingnya, melainkan merupakan satu
kesatuan. Didalam sistem ini dioptimalkan siklus material, dari
mulai bahan mentah hingga menjadi bahan jadi, komponen,
produksi dan pembuangan akhir. Faktor-faktor yang
dioptimalkan termasuk sumber daya, energi dan modal
Tujuan Ekologi Industri
• Penggunaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan.
• Menjamin Mutu / Kualitas Hidup Masyarakat Sekitarnya.
• Memelihara Kelangsungan Hidup Ekologi Sistem Alami
(Environmental Equity).
KAJIAN OPERASI INDUSTRI
Integrasi Minyak Kelapa, Nata De Coco dan Vinegar
Dalam pembuatan minyak kelapa, produsen minyak kelapa hanya
mengambil daging kelapa untuk kemudian diolah menjadi
minyak kelapa. Terdapat pengepul sabut dan air kelapa yang
kemudian memasok limbah bahan baku tersebut ke produsen
selanjutnya. Produsen nata de coco yang menerima pasokan air
kelapa dari pengepul kemudian mengolah air kelapa tersebut
menjadi nata de coco. Kemudian demi memaksimalkan profit,
produsen nata de coco menyisakan cairan nata de coco (limbah)
untuk diproses sebagai bahan baku alternatif menjadi vinegar
yang berkualitas.
Integrasi Minyak Kelapa, Nata De Coco dan Vinegar
(cond’t)
Pemetaan Integrasi Industri
Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa
Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra
atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging
buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau
kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%. Minyak
kelapa kaya akan asam lemak berantai sedang (C8– C14),
khususnya asam laurat dan asam meristat. Adanya asam lemak
rantai sedang ini (medium chain fat) yang relatif tinggi membuat
minyak kelapa mempunyai beberapa sifat daya bunuh terhadap
beberapa senyawaan yang berbahaya di dalam tubuh manusia.
Sifat inilah yang didayagunakan pada pembuatan minyak
kelapa murni (VCO, virgin coconut oil)
Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa (Cond’t)
Secara garis besar proses pembuatan minyak kelapa dapat
dilakukan dengan dengan dua cara:
1.Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal
dengan proses basah. Untuk menghasilkan minyak dari proses
basah dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Cara Basah Tradisional
b. Cara Basah Fermentasi
c. Cara basah Sentrifugasi
d. Cara Basah dengan Penggorengan
Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa (Cond’t)
2. Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah
dikeringkan (kopra) atau dikenal proses kering. Untuk
menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
a. Ekstraksi secara mekanis (cara pres)
b. Ekstraksi menggunakan Pelarut
Contoh : Pengolahan Minyak Kelapa Cara Basah
Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan melalui
pembuatan santan terlebih dahulu atau dapat juga di pres dari
daging kelapa setelah digoreng.
Santan kelapa merupakan cairan hasil ekstraksi dari kelapa parut
dengan menggunakan air. Bila santan didiamkan, secara pelan-
pelan akan terjadi pemisahan bagian yang kaya dengan minyak
dengan bagian yang miskin dengan minyak
Nata de Coco
Nata de Coco merupakan makanan pencuci mulut (desert). Nata
de Coco adalah makanan yang banyak mengandung serat,
mengandung selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi
kesehatan dalam membantu pencernaan Kadungan kalori yang
rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang tepat
produk Nata de Coco sebagai makan diet. Dari segi
penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi,
penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, aroma
segar.
Mengapa Nata de Coco ?
Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air kelapa
merupakan mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah
air kelapa cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata
de Coco. Dalam air kelapa terdapat berbagai nutrisi yang bisa
dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Coco. Nutrisi yang
terkandung dalam air kelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%,
sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+3,54 gr/l
(Woodroof, 1972, Pracaya 1982)
Mengapa Nata de Coco ? (cond’t)
Serta adanya faktor pendukung pertumbuhan (growth promoting
factor) merupakan senyawa yang mampu meningkatkan
pertumbuhan bakteri penghasil nata (A. xylinum) (Lapus et al.,
1967). Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan
oleh A. xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon
untuk membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa
yang membentuk Nata de Coco.
Proses Pembuatan Nata de Coco
Pembuatan Nata de Coco dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
- Persiapan bahan dan alat
- Pemeliharaan biakan murni A. xylinum.
- Pembuatan starter.
- Fermentasi.
- Pemanenan
- Pengolahan
- Pengemasan
Proses Pembuatan Nata de Coco (cond’t)
• Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan misalnya gula,
air kelapa, sendok dsb.
• Siapkan Biakan atau kultur murni A. xylinum, Kultur tersebut
tumbuh pada media Hassid Barker. Koleksi kultur dapat dalam
bentuk kering beku dalam ampul, maupun dalam bentuk
goresan dalam agar miring (slant agar)
• Siapkan Substrat, Substrat adalah media pertumbuhan bakteri
A. xylinum, bentuk cair yang didalamnya mengandung nutrisi
yang diperlukan untuk pertumbuhan A. xylinum, untuk
menghasilkan Nata de Coco.
Proses Pembuatan Nata de Coco (cond’t)
• Fermentasi, Fermentasi substrat air kelapa yang telah
dipersiapkan sebelumnya prosesnya sebagai berikut; substrat
air kelapa disterilkan dengan menggunakan outoclave atau
dengan cara didihkan selama 15 menit. Substrtat didinginkan
hingga suhu 40º C.
• Substrat dimasukkan pada nampan atau baskom steril dengan
permukaan yang lebar, dengan kedalaman substrat kira-kira 5
cm. Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter atau
bibit sebanyak 10 % (v/v). Substrat kemudian diaduk rata,
ditutup dengan menggunakan kain kasa dan
tunggu 10 – 15 hari
Proses Pembuatan Nata de Coco (cond’t)
• Pengolahan, Nata de Coco yang dipanen pada umur 10-15
hari, dalam bentuk lembaran dengan ketebalan 1 - 1,5 cm.
Nata de Coco dicuci dengan menggunakan air bersih, diiris
dalam betuk kubus, dicuci dengan menggunakan air bersih.
Nata de Coco direndam dalam air bersih selama 2-3 hari. Agar
rasa asam Nata de Coco hilang perlu direbus hingga selama 10
menit. Hingga tahap ini telah dihasilkan Nata de Coco rasa
tawar.
• Pengemasan pada nata de coco ini dapat dilakukan pada
kemasan cup 74 gram dan lainnya.
Vinegar
• Vinegar berasal dari kata vinaigre (bahasa Perancis) yang
artinya anggur yang telah asam, merupakan suatu produk yang
dihasilkan dari fermentasi bahan yang mengandung gula atau
pati menjadi alkohol, yang kemudian difermentasi lebih lanjut
menjadi vinegar yang mempunyai kandungan asam asetat
minimal 4 gram/100mL (Kwartiningsih dan Mulyati, 2005).
Pengolahan Vinegar
Dalam pengolahan vinegar, terjadi 2 kali fermentasi yaitu :
•Fermentasi pembentukan alcohol dengan yeast Saccharomyces
cerevisiae. Pada fermentasi ini terjadi perombakan glukosa
menjadi alkohol dan gas CO2 dengan reaksi sebagai berikut :
C6H12O6  2 CH3CH2OH + CO2
•Fermentasi perubahan alcohol menjadi asam asetat dan air
dengan bakteri Acetobacter aceti. Reaksi pembentukan asam
asetat dituliskan sebagai berikut :
CH3CH2OH + O2  CH3COOH + H2O
Pengolahan Vinegar (cond’t)
• Fermentasi secara Aerob
– Metoda lambat (Slow Methods)
- Biasanya untuk bahan baku berupa buah-buahan.
- Etanol tidak banyak bergerak atau mengalir karena proses dilakukan
pada suatu tangki batch.
- Memasukan jus buah, yeast, dan bakteri vinegar ke dalam tangki
- Sebagian jus buah terfermentasi menjadi etanol (11-13% alkohol)
setelah beberapa hari.
Pengolahan Vinegar (cond’t)
• Fermentasi secara Aerob
– Metoda cepat (Quick Methods) atau German process
• Biasanya untuk bahan baku berupa etanol cair.
• Bahan baku untuk basis 1 ton asam asetat(100%)
• Alkohol(95 %) sebanyak 1.950 lb
• Sedikit nutrisi
• Udara sebanyak 11.000 lb
• Etanol mengalami perpindahan selama proses.
• Proses fermentasi terjadi di dalam tangki pembentukan (Frings
generator) yang terbuat dari kayu atau besi.
Faktor Faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan
Vinegar (Asam Asetat)
1. Pemilihan mikroba
2. Kualitas bahan dasar
3. Fermentasi oleh yeast
4. Keasaman
5. Oksigen
6. Suhu
Diagram Alir Industri Minyak Kelapa
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Save The Earth for Future
&

More Related Content

What's hot

Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganHaelis Muslimah
 
Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5
Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5
Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5DheaRiskiAnanda
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasMuhamad Imam Khairy
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupArmadira Enno
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Manajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.pptManajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.pptNursidiq 92
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Muhammad Luthfan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikirwan zulkifli
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxWartonoTono5
 

What's hot (20)

Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkungan
 
Uji BNT
Uji BNTUji BNT
Uji BNT
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5
Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5
Ekologi industri dan pembangunan berkelanjutan kelompok 5
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Optimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksiOptimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksi
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan KelasPP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Air Berdasarkan Kelas
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Manajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.pptManajemen Lingkungan.ppt
Manajemen Lingkungan.ppt
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknik
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptx
 
Briket Arang
Briket ArangBriket Arang
Briket Arang
 

Similar to Eco Industrial dalam Industri Kelapa

Tipus produksi cpo 3
Tipus produksi cpo 3Tipus produksi cpo 3
Tipus produksi cpo 3Ebermusic
 
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptxpembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptxTheReaper87
 
Teknologi Fermentasi Nata de coco
Teknologi Fermentasi Nata de cocoTeknologi Fermentasi Nata de coco
Teknologi Fermentasi Nata de cocoNuruliswati
 
Proses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoProses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoLutfia Nur Izzati
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalMasyithahFauzi
 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaVitha d'Ggr
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Arum Setyorini
 
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Febsi Meri
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
Vinegar presentasi biotek
Vinegar  presentasi biotekVinegar  presentasi biotek
Vinegar presentasi biotekNhie_Naa
 
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdfLaporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdfMuhammadFajarAgimNas
 

Similar to Eco Industrial dalam Industri Kelapa (20)

Nata de coco
Nata de cocoNata de coco
Nata de coco
 
Bt132088
Bt132088Bt132088
Bt132088
 
Tipus produksi cpo 3
Tipus produksi cpo 3Tipus produksi cpo 3
Tipus produksi cpo 3
 
Makalahe toga
Makalahe togaMakalahe toga
Makalahe toga
 
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdfPembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
 
NATA_DE_COCO.pptx
NATA_DE_COCO.pptxNATA_DE_COCO.pptx
NATA_DE_COCO.pptx
 
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptxpembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
pembuatan nata de coco dari awal sa.pptx
 
Teknologi Fermentasi Nata de coco
Teknologi Fermentasi Nata de cocoTeknologi Fermentasi Nata de coco
Teknologi Fermentasi Nata de coco
 
Proses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoProses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de coco
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
 
Proses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapaProses pengolahan minyak_kelapa
Proses pengolahan minyak_kelapa
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
Membuat vco
Membuat vco Membuat vco
Membuat vco
 
Jurnal -sintha
Jurnal  -sinthaJurnal  -sintha
Jurnal -sintha
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
 
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptxProduk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
 
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
Vinegar presentasi biotek
Vinegar  presentasi biotekVinegar  presentasi biotek
Vinegar presentasi biotek
 
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdfLaporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
Laporan kelompok 3 ekonomi teknik.pdf
 

More from Agung Firdausi Ahsan (11)

Mengenal Program Jahat Komputer
Mengenal Program Jahat KomputerMengenal Program Jahat Komputer
Mengenal Program Jahat Komputer
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Pengukuran Kualitas dengan Metode Garvin
Pengukuran Kualitas dengan Metode GarvinPengukuran Kualitas dengan Metode Garvin
Pengukuran Kualitas dengan Metode Garvin
 
Mikrostruktur Bahan
Mikrostruktur BahanMikrostruktur Bahan
Mikrostruktur Bahan
 
Mozilla Webmaker at #MakerpartySUB
Mozilla Webmaker at #MakerpartySUBMozilla Webmaker at #MakerpartySUB
Mozilla Webmaker at #MakerpartySUB
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Analisa Sistem : Exxon Mobile
Analisa Sistem : Exxon MobileAnalisa Sistem : Exxon Mobile
Analisa Sistem : Exxon Mobile
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Analisa Kimia Parfum
Analisa Kimia ParfumAnalisa Kimia Parfum
Analisa Kimia Parfum
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
 

Eco Industrial dalam Industri Kelapa

  • 1. Integrasi Industri Minyak Kelapa, Nata de Coco, dan Vinegar sebagai Implementasi Konsep Eco Industrial Park Presented By : Agung Firdausi Ahsan 110421100055
  • 2. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan tanaman kelapa terbesar di dunia dengan luas areal 3,88 juta hektar (97% merupakan perkebunan rakyat), memproduksi kelapa 3,2 juta ton setara kopra. Selama 34 tahun, luas tanaman kelapa meningkat dari 1,66 juta hektar pada tahun 1969 menjadi 3,89 juta hektar pada tahun 2005. Industri turunan kelapa masih dapat dikembangkan dengan melakukan diversifikasi produk olahan antara lain : oleo kimia, desiccated coconut, virgin oil, nata de coco, dan lain-lain.
  • 4. Pengertian Eco Industrial Park (EIP) Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem industri dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari sistem dan lingkungan disekelilingnya, melainkan merupakan satu kesatuan. Didalam sistem ini dioptimalkan siklus material, dari mulai bahan mentah hingga menjadi bahan jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-faktor yang dioptimalkan termasuk sumber daya, energi dan modal
  • 5. Tujuan Ekologi Industri • Penggunaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan. • Menjamin Mutu / Kualitas Hidup Masyarakat Sekitarnya. • Memelihara Kelangsungan Hidup Ekologi Sistem Alami (Environmental Equity).
  • 7. Integrasi Minyak Kelapa, Nata De Coco dan Vinegar Dalam pembuatan minyak kelapa, produsen minyak kelapa hanya mengambil daging kelapa untuk kemudian diolah menjadi minyak kelapa. Terdapat pengepul sabut dan air kelapa yang kemudian memasok limbah bahan baku tersebut ke produsen selanjutnya. Produsen nata de coco yang menerima pasokan air kelapa dari pengepul kemudian mengolah air kelapa tersebut menjadi nata de coco. Kemudian demi memaksimalkan profit, produsen nata de coco menyisakan cairan nata de coco (limbah) untuk diproses sebagai bahan baku alternatif menjadi vinegar yang berkualitas.
  • 8. Integrasi Minyak Kelapa, Nata De Coco dan Vinegar (cond’t) Pemetaan Integrasi Industri
  • 9. Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%. Minyak kelapa kaya akan asam lemak berantai sedang (C8– C14), khususnya asam laurat dan asam meristat. Adanya asam lemak rantai sedang ini (medium chain fat) yang relatif tinggi membuat minyak kelapa mempunyai beberapa sifat daya bunuh terhadap beberapa senyawaan yang berbahaya di dalam tubuh manusia. Sifat inilah yang didayagunakan pada pembuatan minyak kelapa murni (VCO, virgin coconut oil)
  • 10. Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa (Cond’t) Secara garis besar proses pembuatan minyak kelapa dapat dilakukan dengan dengan dua cara: 1.Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal dengan proses basah. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Cara Basah Tradisional b. Cara Basah Fermentasi c. Cara basah Sentrifugasi d. Cara Basah dengan Penggorengan
  • 11. Teknologi Proses Pengolahan Minyak Kelapa (Cond’t) 2. Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra) atau dikenal proses kering. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a. Ekstraksi secara mekanis (cara pres) b. Ekstraksi menggunakan Pelarut
  • 12. Contoh : Pengolahan Minyak Kelapa Cara Basah Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan melalui pembuatan santan terlebih dahulu atau dapat juga di pres dari daging kelapa setelah digoreng. Santan kelapa merupakan cairan hasil ekstraksi dari kelapa parut dengan menggunakan air. Bila santan didiamkan, secara pelan- pelan akan terjadi pemisahan bagian yang kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan minyak
  • 13. Nata de Coco Nata de Coco merupakan makanan pencuci mulut (desert). Nata de Coco adalah makanan yang banyak mengandung serat, mengandung selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan Kadungan kalori yang rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang tepat produk Nata de Coco sebagai makan diet. Dari segi penampilannya makanan ini memiliki nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal, aroma segar.
  • 14. Mengapa Nata de Coco ? Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air kelapa merupakan mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah air kelapa cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Coco. Dalam air kelapa terdapat berbagai nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Coco. Nutrisi yang terkandung dalam air kelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%, sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+3,54 gr/l (Woodroof, 1972, Pracaya 1982)
  • 15. Mengapa Nata de Coco ? (cond’t) Serta adanya faktor pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) merupakan senyawa yang mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata (A. xylinum) (Lapus et al., 1967). Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan oleh A. xylinum sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit diantaranya adalah selulosa yang membentuk Nata de Coco.
  • 16. Proses Pembuatan Nata de Coco Pembuatan Nata de Coco dilakukan melalui tahap-tahap berikut: - Persiapan bahan dan alat - Pemeliharaan biakan murni A. xylinum. - Pembuatan starter. - Fermentasi. - Pemanenan - Pengolahan - Pengemasan
  • 17. Proses Pembuatan Nata de Coco (cond’t) • Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan misalnya gula, air kelapa, sendok dsb. • Siapkan Biakan atau kultur murni A. xylinum, Kultur tersebut tumbuh pada media Hassid Barker. Koleksi kultur dapat dalam bentuk kering beku dalam ampul, maupun dalam bentuk goresan dalam agar miring (slant agar) • Siapkan Substrat, Substrat adalah media pertumbuhan bakteri A. xylinum, bentuk cair yang didalamnya mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan A. xylinum, untuk menghasilkan Nata de Coco.
  • 18. Proses Pembuatan Nata de Coco (cond’t) • Fermentasi, Fermentasi substrat air kelapa yang telah dipersiapkan sebelumnya prosesnya sebagai berikut; substrat air kelapa disterilkan dengan menggunakan outoclave atau dengan cara didihkan selama 15 menit. Substrtat didinginkan hingga suhu 40º C. • Substrat dimasukkan pada nampan atau baskom steril dengan permukaan yang lebar, dengan kedalaman substrat kira-kira 5 cm. Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter atau bibit sebanyak 10 % (v/v). Substrat kemudian diaduk rata, ditutup dengan menggunakan kain kasa dan tunggu 10 – 15 hari
  • 19. Proses Pembuatan Nata de Coco (cond’t) • Pengolahan, Nata de Coco yang dipanen pada umur 10-15 hari, dalam bentuk lembaran dengan ketebalan 1 - 1,5 cm. Nata de Coco dicuci dengan menggunakan air bersih, diiris dalam betuk kubus, dicuci dengan menggunakan air bersih. Nata de Coco direndam dalam air bersih selama 2-3 hari. Agar rasa asam Nata de Coco hilang perlu direbus hingga selama 10 menit. Hingga tahap ini telah dihasilkan Nata de Coco rasa tawar. • Pengemasan pada nata de coco ini dapat dilakukan pada kemasan cup 74 gram dan lainnya.
  • 20. Vinegar • Vinegar berasal dari kata vinaigre (bahasa Perancis) yang artinya anggur yang telah asam, merupakan suatu produk yang dihasilkan dari fermentasi bahan yang mengandung gula atau pati menjadi alkohol, yang kemudian difermentasi lebih lanjut menjadi vinegar yang mempunyai kandungan asam asetat minimal 4 gram/100mL (Kwartiningsih dan Mulyati, 2005).
  • 21. Pengolahan Vinegar Dalam pengolahan vinegar, terjadi 2 kali fermentasi yaitu : •Fermentasi pembentukan alcohol dengan yeast Saccharomyces cerevisiae. Pada fermentasi ini terjadi perombakan glukosa menjadi alkohol dan gas CO2 dengan reaksi sebagai berikut : C6H12O6  2 CH3CH2OH + CO2 •Fermentasi perubahan alcohol menjadi asam asetat dan air dengan bakteri Acetobacter aceti. Reaksi pembentukan asam asetat dituliskan sebagai berikut : CH3CH2OH + O2  CH3COOH + H2O
  • 22. Pengolahan Vinegar (cond’t) • Fermentasi secara Aerob – Metoda lambat (Slow Methods) - Biasanya untuk bahan baku berupa buah-buahan. - Etanol tidak banyak bergerak atau mengalir karena proses dilakukan pada suatu tangki batch. - Memasukan jus buah, yeast, dan bakteri vinegar ke dalam tangki - Sebagian jus buah terfermentasi menjadi etanol (11-13% alkohol) setelah beberapa hari.
  • 23. Pengolahan Vinegar (cond’t) • Fermentasi secara Aerob – Metoda cepat (Quick Methods) atau German process • Biasanya untuk bahan baku berupa etanol cair. • Bahan baku untuk basis 1 ton asam asetat(100%) • Alkohol(95 %) sebanyak 1.950 lb • Sedikit nutrisi • Udara sebanyak 11.000 lb • Etanol mengalami perpindahan selama proses. • Proses fermentasi terjadi di dalam tangki pembentukan (Frings generator) yang terbuat dari kayu atau besi.
  • 24. Faktor Faktor yang Diperhatikan dalam Pembuatan Vinegar (Asam Asetat) 1. Pemilihan mikroba 2. Kualitas bahan dasar 3. Fermentasi oleh yeast 4. Keasaman 5. Oksigen 6. Suhu
  • 25. Diagram Alir Industri Minyak Kelapa
  • 26. Terima Kasih Atas Perhatiannya Save The Earth for Future &