2. Bagaimana sejarah perkembangan ekologi
• Sebelum Masehi tahun 1700-an
Pada tahun sebelum Masehi, yaitu tahun 1700-an istilah ekologi belum populer, akan tetapi perhatian
manusia khususnya para filsuf tentang interaksi (hubungan timbal-balik) makhluk hidup dengan
lingkungannya telah ada. Adanya sejumlah naskah karya Hipocrates, Aristoteles, dan filsuf-filsuf lainya.
• Abad ke- 16 sampai 17
Ekologi sebagai sebuah ilmu sesungguhnya lahir sebagai akibat dari perkembangan ilmu Natural History
(ilmu sejarah alam). Ulasan tentang keterkaitan organisme dengan lingkungannya ini dari waktu ke waktu
kian sistematik, kian analitik dan objektif. Kemudian lahirlah ekologi.
• Tahun 1834 sampai 1919
Dalam proses perkembangan ilmu Natural History tersebut, munculah Ernest Haeckel yaitu seorang ahli
biologi asal Jerman, yang tercatat dalam sejarah sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah
ekologi dalam bukunya yang berjudul Generelle Organismen der Morphologie (1866).
• Tahun 1870
Berkembangnya pengertian tanah di ilmu tanah (pertama kali dikemukakan oleh Doknchagev), yaitu tanah
sebagai bagian yang mandiri sebagai hasil akhir kerjasama antara iklim, organisme, bahan induk, bentuk
permukaan dan waktu.
• Tahun 1890-an dan awal 1990-an
Ekologi dikenal sebagai sebuah ilmu pengetahuan tentang campuran antara samudra dengan air tawar
(limnologi) yang berhubungan antara tumbuhan dengan hewan. Kemudian Edward A Bridge mempelopori
penelitian tumbuh-tumbuhan di Universitas Nebraska dengan ide-ide yang merumuskan tentang ekologis
komunitas. Selanjutnya Penelitian di Amerika di dominasi oleh penelitian-penelitian ekologi selama kurun
waktu 50 tahun. Henrry C. Cowles dari universitas Chicago mempelajari tumbuh-tumbuhan di bukti pasir
di wilayah Lake Michigan.
3. • Tahun 1891
Warning Mengemukakan uraian klasik hubungan suksesi di bukit-bukit pasir. Kemudian
Shumaker (Swedia) berdasarkan konsep Warning serta Cowles (1899) menerbitkan pula tulisan
tentang bukit pasir di Michigan AS, sehingga pemikiran Warning, Cowles dan Clements merupakan
bagian permulaan pemikiran ekologi pada abad ke-20.
• Tahun 1890-an sampai 1950-an
Clements mengemukakan pedoman tentang metode penelitian ekologi dan dasar pengukuran dalam
ekologi , yaitu metode kuadrat. Kemudian Clements dan Cowles menerapkan Konsep Rangkaian
Perubahan, yaitu Ekologi berkembang di Inggris (1913) dan Amerika (1915). Clements (1916 - 1928)
menyebutkan bahwa seorang ahli yang bernama Pebus de Crecentius (1905) merupakan perintis
pertama tentang kompetisi pada tanaman dan King (1685) merupakan ahli pertama yang menjelaskan
konsep suksesi pada tanaman.
• Tahun 1920
Beberapa kajian di lingkungan perairan berkembang menjadi ekologi energetik, seperti oleh
Thienemann (1920) memperkenalkan tingkat tropik. Perhatian terhadap dinamika populasi juga
banyak di kembangkan para ahli, yaitu pendekatan secara teoritis dipolopori oleh Lotka (1925) dan
pendekatan secara eksperimental oleh Voltera (1926).
• Tahun 1935
Gause menemukan interaksi antara hewan pemangsa dengan mangsanya dan hubungan kompetitif
diantara spesis, serta Nicholson mempelajari kompetisi intra-spesis.
• Tahun 1940
Juday menguraikan budget energi dalam danau (produksi primer) yang berkembang sebagai
konsep ekologi tentang dinamika tingkat tropik. Konsep itu diperkenalkan sebagai konsep dasar dalam
ekologi modern oleh Lindemann (1942) serta diperluas oleh Hutchinson dan Odum (1950-an)
sebagai polopor dalam aliran budget energi.
4. • Tahun 1900-an
Legitimasi ekologi sebagai sebuah ilmu pun kian mantap. Hal itu dikarenakan salah satu faktornya adalah pesatnya gerakan yang
bertujuan untuk memelihara peradaban, yang salah satu unsur pentingnya adalah lingkungan hidup.
• Tahun 1954
Andrewartha dan Birch serta Lack menemukan dasar-dasar yang luas untuk kajian regulasi populasi.
• Tahun 1968
Kira-kira 23 tahun setelah Perang Dunia II usai, barulah gerakan-gerakan lingkungan hidup kembali mengemuka.Pada April
1968, sejumlah 30 orang ahli dari pelbagai negara bertemu di Acadenua dei Lincei, Roma, untuk membahas masalah lingkungan
hidup. Juni 1972, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelenggarakan United Nations Conference on Human Environment
(Konferensi PBB untuk Lingkungan Hidup). Bali sebagai tempat Konferensi Lingkungan Hidup se-Dunia pada bulan Oktober 1982.
• Tahun 1992
Eugene Odum meneruskan dan memperjelas definisi dan konsep ekologi, dan mengkompilasinya dalam daftar 20 prinsip
ekologi dalam artikelnya: Great Ideas in Ecology for the 1990s, (1992). Aldo Leopold dan Rachel Carson, mulai menyadari
perlunya konserbasi ekosistem. dan untuk mengeksplorasi hubungan antara manusia dan dan penggunaan lahan, sebagai hal yang
penting.
• Tahun 1993
Pollan dan Orr mengeksplorasi bidang ekologi di kehidupan kita sehari-hari dan Orr memfokuskan pada sistem pendidikan,
yang mengatakan tujuan revolusi dari pendidikan adalah menghubungkan kembali generasi muda ke dalam habitat dan komunitas
mereka.
• Tahun1998
Cultural ekologi mempelajari hubungan alam, manusian dan kaitannya dengan dengan tanah. Morris (1998) mengatakan bahwa
tipe ekologi ini, menekankan budaya dan telah memberikan dampak budaya dan aspek yang berbeda dari seni, nilai, buaya, sistem
kepercayaan dari berbagai grup etnik yang berbeda.
• Abad ke- 20
Para ahli tumbuhan Eropa seperti Oscar drude dan Eugene Hangat. Edwar Forbes, seorang ahli Biologi laut berasal dari
Inggris mempelajari ekosistem di laut pada awal abad ke 19 dan merupakan orang pertama yang menggunakan metode kuantitatif
dalam mengukur hubungan antara kedalaman air dengan jumlah individu organisme.
• Setelah abad ke- 20
Buku ekologi Amerika pertama kali dipublikasikan pada tahun 1905 oleh Frederic Clements dengan ide mengenai komunitas
tanaman sebagai superorganisme. Ekologi juga berkembang di berbagai Negara, termasuk Rusia oleh Vladimir Vernadsky dengan
temuannya mengenai konsep biosfer di tahun 1920-an dan di Jepang oleh Kinji Imanishi dengan konsep “Harmony in nature and
habitat segregation” di tahun 1950-an.
5. Bagaimana prinsip-prinsip ekologi
• Mengedepankan prinsip 5 R dalam bertani: Reuse, Reduce,
Recycle, Replace, Replant (menggunakan sumberdaya terbarukan
dan pemberdayaan sumberdaya lokal)
• Melandasi aktifitas pembangunan secara homeostasis antar
komponen lingkungan, hubungan abiotik-biotik-sosial (ecologycal
relationship)
• Penegakkan esensi diversifikasi, pemberdayaan masyarakat
(jaminan kearifan lokal) dan optimalisasi manfaat jangka panjang
(kualitas sumberdaya fisik, hayati tangga dan manusia)
• Mengutamakan pemanfaatan sumberdaya yang berdampak pada
lingkungan sehat (seluruh sumberdaya)
6. Macam-macam Ekosistem
Terestrial
• Ekosistem bioma gurun, terdapat di daerah tropik yang berbatasan
dengan padang rumput. Ekosistem padang rumput, terdapat di wilayah atau
daerah tropis hingga mempunyai iklim sedang.
• Ekosistem hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang memiliki iklim
tropis, yakni negara atau daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa.
• Ekosistem hutan gugur, terdapat di daerah yeng mengalami empat
musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
• Ekosistem taiga, berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki
iklim sub tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub.
• Ekosistem tundra, berada di daerah terdingin yang ada di bumi, seperti
A,ntartika yang biasanya selama musim dingin tidak adanya cahaya
matahari yang masuk.
• Ekosistem savana, atau sabana berupa padang rumput dengan diselingi
oleh beberapa pohon serta berada di daerah yang memiliki iklim tropis.
7. Pendapat tentang pembangunan yang
dikatakan sebagai pembangunan
berkelanjutan
Menurut kami Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan
sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhan mereka yang juga itu mempunyai arti tentang wawasan
jangka panjang antar generasi. Syarat untuk dapat tercapainya
pembangunan berkelanjutan tidak hanya fisik saja, yaitu tidak
terjadinya kerusakan pada ekosistem tempat kita hidup, melainkan
juga harus adanya pemerataan hasil dan biaya pembangunan yang
adil antar Negara dan antar kelompok di dalam sebuah Negara. Ini
berarti bahwa kesenjangan sosial ekonomi sekarang ada antara
Negara maju dan Negara sedang berkembang serta kesenjangan
antara kelompok masyarakat kaya dan masyaakat miskin dimasing-
masing Negara harus dikurangi. Pemerataan itu tidak hanya terjadi
didalam satu generasi melainkan juga antar generasi.